Anda di halaman 1dari 31

RUANG

DIMENSI
TIGA
MATERI: TITIK, GARIS DAN BIDANG

LUAS PERMUKAAN DAN


VOLUME BANGUN RUANG

PROYEKSI
MENGGAMBAR BANGUN
RUANG

MENENTUKAN JARAK
PADA BANGUN RUANG

SUDUT-SUDUT DALAM RUANG


MENGGAMBAR IRISAN
BANGUN RUANG
TITIK,
GARIS,
DAN
BIDANG
Titik, Garis, dan Bidang dinamakan sebagai unsur-unsur ruang

TITIK
> Hanya dapat ditentukan oleh letaknya, tetapi A B
tidak mempunyai ukuran (dikatakan tidak
berdimensi).
P Q
> Digambarkan dengan noktah dan ditulis dengan

huruf besar.
g
GarIS (Garis Lurus)
> Merupakan himpunan (kumpulan) titik-titik.
> Hanya mempunyai ukuran panjang
> Garis ditulis dengan huruf kecil, misalnya
A garis g, garis h, garis k, dan seterusnya.
B Atau menyebutkan nama segmen garis dari
titik pangkal ke titik ujung.
Bidang (Bidang Datar)
> Sebuah bidang memiliki luas yang tak terbatas. Dalam geometri, sebuah
bidang cukup digambarkan wakilnya saja, yaitu suatu daerah terbatas yang
terletak pada bidang.
> Mempunyai ukuran panjang dan lebar.
> Nama dari wakil bidang dituliskan di daerah pojok bidang dengan memakai
huruf α, β, γ atau dengan menyebutkan titik-titik sudut dari wakil bidang itu.

S R

α
P Q
bidang α bidang PQRS
Aksioma Garis dan Bidang
Aksioma atau postulat adalah
pernyataan yang diandaikan benar
dalam sebuah sistem dan
kebenaran itu diterima tanpa
pembuktian.

Dalam geometri ruang ada tiga


buah aksioma yang penting. Ketiga
buah aksioma itu diperkenalkan
oleh
Euclides- (+ 300 SM), seorang ahli
matematika dari Alexandria.
Aksioma-aksioma Euclides
Aksioma 1
Melalui dua buah titik sebarang (kedua titik tidak berimpit)
hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
.B
.A
g
Aksioma 2
Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik persekutuan, maka garis
itu seluruhnya terletak pada bidang.

. . g
A B
α
Aksioma 3
Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.
.C
.A .B
α
MENGKONSTRUKSIKAN SEBUAH BIDANG
Sebuah bidang tertentu dibentuk oleh:
(1) Tiga buah titik yang tidak segaris.

.C

Tiga buah titik A, B, C


yang tidak segaris
.B membentuk sebuah
.A bidang α

α
(2) Sebuah garis dan sebuah titik di luar garis itu.

Titik P ada di luar garis g.

Titik P dan garis g membentuk


bidang β .P

β
(3) Dua garis yang berpotongan.

g
h
α

Garis g dan garis h berpotongan.


Garis g dan garis h membentuk bidang α
(4) Dua garis yang sejajar.
m

β n

Garis m dan garis n sejajar.


Garis m dan garis n membentuk bidang β
Kedudukan Titik, Garis, dan
Bidang pada Bangun Ruang
Kedudukan Titik Terhadap Garis
Titik terletak pada garis
Jika titik A dilalui oleh garis g, maka titik A
dikatakan terletak pada garis g.

.A

Titik di luar garis


Jika titik B tidak dilalui oleh garis h, maka titik B dikatakan berada di luar
garis h.

.B
Kedudukan Titik Terhadap Bidang

Titik terletak pada bidang


Jika titik A dapat dilalui oleh bidang α, maka
dikatakan titik A terletak pada bidang α

.A
α

Titik di luar bidang .B


Jika titik B tidak dapat dilalui oleh
bidang β, maka dikatakan titik B
berada di luar bidang β.
.
β
H . .G

E . .F

.U .C
D

. .B
A

Bidang DCGH sebagai wakil bidang U


> Titik-titik sudut kubus yang terletak pada bidang U adalah titik-titik C, D, G, dan H.

> Titik-titik sudut kubus yang berada di luar bidang U adalah titik-titik A, B, F, dan E.
Kedudukan Dua Garis

1) Berimpit
Garis g berimpit dengan garis h jika setiap titik di garis g juga
terletak di garis h, dan sebaliknya.

g h

Syarat untuk dua garis berimpit, cukup memiliki dua


titik persekutuan.

2) Berpotongan
Garis g dan h berpotongan jika kedua garis tersebut memiliki tepat satu titik
persekutuan, yaitu titik potong kedua garis.
Dua garis hanya dapat berpotongan jika terletak pada bidang yang sama.
h

. g
A
4) Bersilangan
Garis g dan h dikatakan bersilangan
jika garis g dan h tidak memiliki titik
persekutuan, tidak sejajar dan terletak
3) Sejajar di dua bidang yang berbeda.
Garis g dan h sejajar ( // ) jika kedua garis H G
tak mempunyai titik persekutuan.
F
D C E

C
D

A B
A B
Garis AE bersilangan
AB // DC dengan garis BC, FG, BG,
FC, FD, DC, DG, HG, DB,
AD // BC
BH, dan FH
Aksioma Dua Garis Sejajar
Aksioma 4
Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis, hanya
dapat dibuat sebuah garis yang sejajar dengan garis itu.
g

h
.
A

Dalil-Dalil tentang Dua Garis


Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis l sejajar dengan garis
Sejajar
m, maka garis k sejajar dengan garis m.

m k // l
l // m

k k // m

l
Jika garis k sejajar dengan garis h dan memotong garis g,
garis l sejajar garis h dan juga memotong garis g, maka garis-
garis k, l dan g terletak pada sebuah bidang.
g
k // h dan k memotong g
. k l // h dan l memotong g
. h
k , l dan g terletak pada
sebuah bidang
. l

α
Jika garis k sejajar dengan garis l dan garis
l menembus bidang α, maka garis k juga
menembus bidang α.
l
P .
k // l
l menembus bidang α k
Q .
k menembus bidang α
Kedudukan Garis terhadap Bidang

1) Garis terletak pada bidang 2) Garis sejajar bidang


Garis g terletak pada bidang α jika Jika garis h sejajar bidang β, maka β memuat
setidaknya dua titik pada garis g tepat sebuah garis yang sejajar dengan h.
terletak di bidang α
h
. g
.
α
β
3) Garis menembus atau memotong bidang
Garis k menembus bidang α, jika garis k tidak terletak
pada bidang α dan garis k tidak sejajar bidang α.

k Garis k dan bidang α


memiliki tepat satu titik
persekutuan yang disebut
. titik tembus (titik potong)
α
Bidang DCGH sebagai wakil bidang U

> Rusuk yang terletak pada bidang U ?


H . .G Rusuk-rusuk DC, CG, GH dan HD

> Rusuk yang sejajar pada bidang U ?


E . .F Rusuk-rusuk AB, BF, FE dan EA

> Rusuk yang menembus atau


memotong pada bidang U ?
Rusuk-rusuk AD, FG,BC, dan EH

.U .C
D

. .B
A
Dalil-Dalil tentang Garis Sejajar Bidang
g g

h (α, β)

α β

g // h α melalui g
h terletak pada bidang α g // bidang β
g // bidang α (α, β) // g
g g

(α, β)

α β

α berpotongan dengan β
g // h α // g
h // bidang α β // g
g // bidang α (α, β) // g
Kedudukan Dua Bidang
1. Berimpit 2. Sejajar
Bidang α dan bidang β Bidang α dan bidang β
dikatakan berimpit, jika setiap dikatakan sejajar, jika kedua
titik yang terletak pada bidang bidang itu tidak mempunyai
α juga terletak pada bidang β satu pun titik persekutuan.
atau setiap titik yang terletak
pada bidang β juga terletak
pada bidang α.
. .
C α
D
=
=

. .
β
A B β
α

Daerah ABCD sebagai daerah Jika setiap titik di bidang α


persekutuan, sehingga α dan β jaraknya sama ke bidang β,
berimpit maka α dan β sejajar.
3. Berpotongan
Bidang α dan bidang β yang tidak sejajar akan berpotongan.

(α,β)

Perpotongan α dan β membentuk tepat sebuah garis potong.


Garis perpotongan bidang α dan β ditulis (α,β)
H . .G

E . .F

Bidang DCGH sebagai wakil bidang U

> Bidang sisi kubus yang berimpit


.U .C dengan bidang U ?
D Bidang sisi DCGH

. .B > Bidang sisi kubus yang sejajar


dengan bidang U ?
A
Bidang sisi ABFE
H . .G

E . .F
Bidang DCGH sebagai wakil bidang U

> Bidang sisi kubus yang berpotongan


dengan bidang U ?
Bidang sisi ABCD
Bidang sisi BCGF .U .C
Bidang sisi FGHE D
Bidang sisi ADHE
. .B
A
Perpotongan lebih dari dua bidang
Misalkan tiga bidang (α, β, dan γ) berpotongan dan mempunyai tiga buah
persekutuan. Kedudukan dari ketiga garis persekutuan itu dapat:
1) Berimpit 2) Sejajar
(α, β)
(α, γ)
(β, γ) (α, β)

α (β, γ)
β

γ . (α, γ)

3) Melalui sebuah titik


LATIHAN SOAL

Perhatikan kubus ABCD.EFGH. Tentukan: H G


a. Bidang-Bidang yang memotong bidang
BDHF, tentukan garis potongnya.
b. Rusuk-rusuk yang sejajar dengan BC. E F
c. Rusuk-rusuk yang menembus bidang
ACGE.
d. Jika misalnya titik M pada pertengahan
AD, N pada pertengahan EH, O pada D C
pertengahan AB, dan P pada pertengahan
EF, apakah bidang MNOP sejajar dengan
A B
bidang BDHF? Mengapa?
e. Buatlah dua bidang lain yang sejajar
dengan bidang BDHF.
f. Berapa banyak rusuk yang menyilang AD?
LATIHAN SOAL
F

Perhatikan prisma segitiga gambar di D E


samping!
a. Tentukan bidang-bidang yang
sejajar.
b. Tuliskan pasangan rusuk-rusuk
yang sejajar.
c. Tentukan perpotongan bidang C
CBEF, ACFD, dan ABC.
d. Tentukan garis-garis yang
A B
bersilangan dengan FE.
T Perhatikan limas segilima beraturan
T.ABCDE.

a) Adakah bidang yang sejajar dengan


bidang TBC?
b) Sebutkan rusuk-rusuk yang
D menembus bidang alas.
E C c) Adakah rusuk-rusuk yang saling
sejajar?
A B
d) Adakah rusuk-rusuk yang saling
bersilangan?
SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai