b. Garis
Garis yang dimaksud disini adalah garis lurus. Garis tidak memiliki lebar atau
tebal tetapi memiliki panjang yang tidak terhingga. Sehingga hanya digambarkan
sebagian (wakil garis) dari garis tersebut, Nama dari sebuah garis dapat
dinyatakan dengan menyebut nama dari wakil garis itu dengan memakai huruf
kecil seperti g, h, l atau dengan menggunakan dua huruf kapital yang terletak
pada pangkal dan ujung garis tersebut, misal : AB, AC.
c. Bidang
Bidang yang dimaksud disini adalah bidang datar yang dapat diperluas seluas-
luasnya. Sebuah bidang hanya dilukiskan sebagian saja yang disebut sebagai
wakil bidang. Wakil dari sebuah bidang mempunyai ukuran panjang dan lebar.
Nama dari wakil bidang dituliskan pada pojok bidang dengan memakai huruf
greek misal : , , atau huruf kapital H, U, V, K atau dengan menyebut titik
sudut dari wakil bidang itu.
a. berimpit
b. berpotongan kedua garis terletak pada satu bidang
c. sejajar
d. bersilangan (kedua garis tidak satu bidang).
5. Kedudukan garis dan bidang
Kedudukan sebuah garis terhadap bidang di dalam suatu ruang, kemungkinannya
adalah :
a. Berimpit
b. Sejajar
c. Berpotongan
B. Proyeksi
1. Proyeksi titik pada garis
Proyeksi titik pada garis adalah titik kaki dari garis yang dibuat melalui titik itu tegak
lurus garis tersebut.
A
C. Jarak
1. Jarak antara dua buah titik
Jarak antara dua titik adalah ruas garis yang menghubungkan kedua titik itu.
Cara I :
a. Buatlah bidang melalui garis h yang sejajar
garis k. Misal bidang .
b. Proyeksikan garis k pada bidang , didapat
garis k/.
c. Tentukan titik potong garis h dan k/. Misal titik
B.
d. Proyeksikan titik B pada garis k, didapat titik
A.
e. Jarak antara garis h dan k saling bersilangan
adalah ruas garis AB = d
Cara II :
D. Sudut
1. Sudut antara garis dan bidang
Sudut antara garis dan bidang adalah sudut yang dibentuk oleh garis itu dengan
proyeksi garis tersebut pada bidang proyensi.
Sudut antara bidang dan bidang dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
a. Tentukan garis perpotongan antara
bidang dan bidang , misal garis k
b. Buat garis pada bidang yang tegak
lurus garis k di titik A, misal garis g
c. Buat garis melalui titik A pada bidang
dan tegak lurus garis k, misal garis h.
d. Sudut antara bidang dan bidang adalah susut antara garis g dan h
BAB II STATISTIKA
A. Data Tunggal (Ukuran Pemusatan Kumpulan Data)
1. Mean (Rataan)
2. Modus
Modus dari data x1, x2, x3, ....,xn didefinisikan sbg nilai datum yang paling sering muncul (
nilai datum yang memiliki frekuensi terbesar
b. Untuk Q2 : Menggunakan rumus yang sama dengan Mencari Median (baik untuk
data berjumlah GANJIL ataupun GENAP):
c. Untuk Q3 :
8. Ragam
a. b. c.
b. Hitung banyak kelas (K) dengan rumus K = 1 + 3,3 log N (N banyak data, log N dilihat
di tabel )
ISTILAH :
1. Kelas
2. Batas Kelas
Yaitu nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas (ada Batas bawah, ada Batas atas)
3. Tepi Kelas
Tepi bawah = batas bawah – 0,5
D. Data Kelompok
Ukuran Pemusatan Kumpulan Data
1. Mean (Rataan)
Ada 3 cara :
a. Nilai Tengah :
P= interval kelas
Q2 = Kuartil Tengah
P= interval kelas
Q3 = Kuartil Bawah
P= interval kelas
A.