METODE PENELITIAN
40
41
b. Variabel Terkontrol
1) Waktu : Banyaknya waktu yang digunakan untuk pembelajaran di
kelas eksperimen 1 atau kelas yang memakai model
pembelajaran Problem Based Learning dan kelas
eksperimen 2 atau kelas yang memakai model
pembelajaran Discovery Learning adalah sama.
2) Buku : Buku yang digunakan selama pembelajaran di kedua kelas
2. Pemahaman (C2)
Soal yang berhubungan dengan kemampuan untuk menjelaskan
pengetahuan/informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.
Siswa diharapkan untuk menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang
telah didengar dengan kata-kata sendiri.
3. Aplikasi (C3)
Soal yang berhubungan dengan kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi atau konteks
yang lain atau yang baru. Seperti, melaksanakan, menggunakan,
menjalankan, melakukan, mempraktekkan, memilih, menyusun,
memulai, menyelesaikan, dan mendeteksi.
4. Analisis (C4)
Soal yang berhubungan dengan kemampuan mengidentifikasi,
menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan
menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut.
Seperti menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang,
mengubah struktur, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan,
menyamakan, dan membandingkan.
5. Evaluasi (C5)
Soal yang mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan suatu
keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk, atau benda
dengan menggunakan kriteria tertentu. Ada dua macam proses kognitif
yang tercakup dalam kategori evaluasi ini diantaranya yaitu memeriksa
dan mengkritik.
6. Kreatifitas (C6)
Soal yang mengharapkan siswa mampu membuat atau menggabungkan
beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses
kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu membuat,
merencanakan, dan memproduksi.
43
Hanya saja dari keenam aspek kosginitif tersebut, untuk soal pretest dan
posttest dalam penelitian ini hanya mengacu pada dua aspek kognitif yaitu C3 dan
C4. Hal itu dikarenakan kedua asek kognitif tersebut lebih sesuai diterapkan untuk
kemampuan pemecahan masalah.
agar siswa dapat menentukan luas persegi. Kemudian untuk soal nomor 2 dan 4
dengan aspek kognitif C4, bentuk soal dirancang dengan diketahuinya ukuran
salah satu sisi, luas ataupun keliling persegi dan persegi panjang untuk
menentukan panjang sisi lainnya. Sementara itu untuk soal nomor 3 dan 5 dengan
aspek kognitif C3, bentuk soal dirancang untuk menyelesaikan permasalahan nyata
dengan diketahuinya besarnya ukuran sisi dari persegi ataupun persegi panjang.
untuk soal nomor 2 dan 3 dengan aspek kognitif C3, bentuk soal dirancang untuk
menentukan panjang rusuk dari kubus ataupun balok dengan diketahuinya luas
permukaan atau volume dari bangun ruang tersebut. Sementara itu untuk soal
nomor 4 dan 5 dengan aspek kognitif C 3, bentuk soal dirancang dengan
mengaitkan permasalahan nyata dengan diketahuinya besarnya rusuk dari kubus
dan balok tersebut.
Adapun mengenai sistem penskoran dilakukan dengan cara membuat
pedoman penskoran terlebih dahulu sebelum tes diujikan. Sistem penskoran yang
dibuat disesuaikan dengan indikator kemampuan pemecahan masalah siswa.
Masing-masing indikator tersebut diberi bobot sesuai dengan yang terlihat pada
Tabel 3.3.
Sebelum instrumen tes digunakan, tes tersebut dilakukan uji coba terlebih
dahulu. Untuk memenuhi apakah soal-soal yang telah disusun memenuhi isi suatu
pemecahan masalah atau variabel yang hendak diukur maka dilanjutkan dengan
validitas dan reliabilitas. Nilai kemampuan pemecahan masalah yang diperoleh
selanjutnya dikualifikasikan sesuai dengan Tabel 3.5.
(Arikunto, 2010:213)
Keterangan:
N : Jumlah siswa
: Koefisien Korelasi
: Skor total
Berdasarkan data hasil validitas dari Tabel 3.6 dan Tabel 3.7 di atas
diperoleh bahwa . Hal tersebut berarti semua butir tes untuk soal
Keterangan:
: reliabilitas instrumen
Dari hasil pengujian reliabilitas tes, diperoleh rhitung = 0,846 untuk soal
pretest dan untuk soal posttest diperoleh rhitung = 0,769. Dengan membandingkan
rhitung = 0,846 untuk soal pretest terhadap rtabel = 0,320 dan rhitung = 0,769 untuk soal
posttest terhadap rtabel = 0,320 dengan N = 38 dan α = 0,05 ternyata diperoleh
pengukuran reliabilitas tes, maka soal pretest dan posttest mempunyai tingkat
reliabilitas tinggi.
Keterangan:
X1 : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen 1, yaitu dengan
model pembelajaran Problem Based Learning.
X2 : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen 2, yaitu dengan
model pembelajaran Discovery Learning.
T1(1) : Pemberian pretest pada kelas eksperimen 1
T1(2) : Pemberian pretest pada kelas eksperimen 2
T2(1) : Pemberian posttest pada kelas eksperimen 1
T2(2) : Pemberian posttest pada kelas eksperimen 2
3. Tahap Akhir
Menganalisis data hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada
siswa dengan menghitung rata-rata skor, standar deviasi, menguji
normalitas data, menguji homogenitas, dan menguji hipotesisnya.
Membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis.
Populasi
Sampel
Pretest
Posttest
Data
Analisis Data
Kesimpulan
53
(Sudjana, 2008:67)
Keterangan :
= Data ke-i
= Rata-rata sampel
s = Simpangan baku
mutlaknya.
Ha:
Kesamaan varians ini akan diuji dengan rumus :
(Sudjana, 2008:250)
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
= 0,05.
Dengan
Dimana: