Kelas XII
MATEMATIKA WAJIB
Geometri Ruang
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Dapat menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang.
2. Dapat menentukan jarak titik ke titik.
3. Dapat menentukan jarak titik ke garis.
4. Dapat menentukan jarak titik ke bidang.
5. Dapat menentukan jarak garis sejajar bidang.
6. Dapat menyelesaikan masalah sehari-hari terkait geometri ruang.
Gambar 1. Titik Q
b. Garis
Garis merupakan himpunan titik-titik yang hanya memiliki ukuran panjang, tetapi
tidak memiliki ukuran lebar. Garis berdimensi satu. Nama garis dapat ditentukan
dengan memakai huruf kecil atau dengan menyebutkan nama segmen garis dari
titik pangkal ke titik ujung. Contohnya adalah garis g dan garis AB berikut.
Gambar 2. Garis g dan garis AB
c. Bidang
Bidang merupakan himpunan titik-titik yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
Bidang berdimensi dua. Nama bidang dapat ditentukan dengan memakai huruf
atau simbol yang dituliskan di pojok bidang atau dengan menyebutkan titik-titik
sudut dari bidang tersebut. Contohnya adalah bidang ABCD.
a. Melalui dua buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
b. Jika sebuah garis lurus dan sebuah bidang datar mempunyai dua titik persekutuan,
maka garis lurus itu terletak seluruhnya pada bidang tersebut.
c. Melalui tiga buah titik sebarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.
a. Sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik sebarang yang tidak segaris.
b. Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik yang terletak di luar
garis tersebut.
Geometri Ruang 2
c. Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan.
2.) Titik tidak terletak pada garis atau titik di luar garis
Suatu titik dikatakan terletak di luar garis jika titik tersebut tidak dapat dilalui
oleh garis.
Geometri Ruang 3
c. Kedudukan Titik Terhadap Bidang
1.) Titik terletak pada bidang atau bidang melalui titik
Suatu titik dikatakan terletak pada bidang jika titik tersebut dapat dilalui oleh
bidang.
2.) Titik tidak terletak pada bidang atau bidang tidak melalui titik
Geometri Ruang 4
Dalil-Dalil tentang Dua Garis Sejajar
Jika garis a sejajar garis b dan garis b sejajar garis c, maka garis a sejajar
dengan garis c.
Jika garis a sejajar garis b dan memotong garis c, garis b sejajar garis a dan
juga memotong garis c, maka garis a, b, dan c terletak pada sebuah bidang.
Jika garis a sejajar garis b dan garis b menembus bidang α, maka garis a juga
menembus bidang α.
Geometri Ruang 5
b. Kedudukan Garis Terhadap Bidang
1.) Garis terletak pada bidang atau bidang melalui garis
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang jika garis dan bidang tersebut
sekurang-kurangnya memiliki dua titik potong atau titik persekutuan.
Jika bidang α melalui garis g dan garis g sejajar terhadap bidang β, maka garis
potong antara bidang α dan bidang β akan sejajar terhadap garis g.
Gambar 24. Garis potong antara bidang α dan β sejajar terhadap garis g
Jika garis g sejajar garis h dan garis h sejajar bidang α, maka garis g sejajar
terhadap bidang α.
Geometri Ruang 6
Jika bidang α dan bidang β berpotongan dan masing-masing sejajar terhadap
garis g, maka garis potong antara bidang α dan bidang β akan sejajar dengan
garis g.
Dua bidang (misalkan bidang W dan bidang V) dikatakan berimpit jika setiap titik
yang terletak di bidang W juga terletak pada bidang V.
Dua bidang dikatakan sejajar jika kedua bidang tersebut tidak mempunyai satu
pun titik persekutuan.
1.) Dua buah bidang akan sejajar jika keduanya tegak lurus pada sebuah garis lurus
atau pada garis-garis lurus sejajar.
Geometri Ruang 7
Gambar 30. Bidang K dan L saling sejajar karena keduanya tegak
lurus pada sebuah garis lurus
2.) Dua buah bidang akan sejajar jika sepasang garis berpotongan pada bidang yang
satu sejajar dengan garis berpotongan pada bidang lainnya.
3.) Semua garis-garis melalui titik P di luar bidang K yang sejajar dengan bidang K
terletak pada sebuah bidang L yang sejajar dengan bidang K.
4.) Melalui titik P di luar bidang K hanya dapat dibuat sebuah bidang yang sejajar
dengan bidang K.
Geometri Ruang 8
5.) Jika dua buah bidang sejajar dipotong oleh bidang ketiga, maka garis-garis
potongnya akan selalu sejajar.
Dua bidang dikatakan berpotongan jika kedua bidang tersebut tepat memiliki
sebuah garis persekutuan.
Jika tiga buah bidang (α, β, dan γ) berpotongan serta memiliki tiga buah garis
persekutuan, kemungkinan kedudukan dari ketiga garis persekutuan tersebut
adalah berimpit (Gambar a), sejajar (Gambar b), atau melalui sebuah titik (Gambar
c).
Geometri Ruang 9
Gambar 37. Garis g tegak lurus dengan semua garis yang
terletak pada bidang W
b. Jika garis k dan h tidak sejajar dan tegak lurus dengan garis g, serta k dan h terletak
pada bidang W, maka bidang W tegak lurus dengan garis g.
Contoh Soal 1
Pembahasan:
a. Kedudukan titik B pada kubus tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Titik B tidak berimpit dengan titik A, C, D, E, F, G, dan H.
Titik B terletak pada garis AB, BC, dan BF.
Titik B terletak pada bidang ABCD, BCGF, dan ABFE.
Geometri Ruang 10
b. Kedudukan garis AB pada kubus tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Garis AB berpotongan dengan garis AD, BC, AE, dan BF. Hal ini dikarenakan
garis-garis tersebut terletak pada sebuah bidang dan memiliki tepat sebuah titik
persekutuan.
Garis AB sejajar dengan garis DC, EF, dan HG. Hal ini dikarenakan garis-garis
tersebut terletak pada sebuah bidang dan tidak memiliki titik persekutuan.
Garis AB bersilangan dengan garis FC, CG, EH, ED, HD, dan lainnya. Hal ini
dikarenakan garis-garis tersebut tidak berpotongan dan tidak pula sejajar (tidak
terletak pada satu bidang).
Garis AB terletak pada bidang ABCD dan ABFE. Hal ini dikarenakan garis AB dan
bidang-bidang tersebut memiliki dua titik persekutuan atau titik potong, yaitu titik
A dan titik B.
Garis AB memotong bidang BCGF dan ADHE. Hal ini dikarenakan garis AB dengan
bidang tersebut hanya memiliki satu titik persekutuan atau titik potong, yaitu titik
B pada bidang BCGF dan titik A pada bidang ADHE.
Garis AB sejajar dengan bidang CDHG dan EFGH. Hal ini dikarenakan garis AB dan
bidang-bidang tersebut tidak memiliki satu pun titik persekutuan.
c. Kedudukan bidang ABCD pada kubus tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
Bidang ABCD sejajar dengan bidang EFGH. Hal ini dikarenakan kedua bidang
tersebut tidak memilki satu pun titik persekutuan atau titik potong.
Bidang ABCD berpotongan dengan bidang ABFE, BCGF, CDHG, dan ADHE. Hal ini
dikarenakan bidang ABCD dan bidang-bidang tersebut memiliki tepat sebuah garis
persekutuan.
Contoh Soal 2
Geometri Ruang 11
Pembahasan:
Dua garis dikatakan bersilangan (tidak berpotongan dan tidak sejajar) jika kedua garis
tersebut tidak terletak pada sebuah bidang. Pada gambar terlihat bahwa garis AG dan
rusuk DH tidak terletak pada sebuah bidang, tidak sejajar, dan tidak pula berpotongan.
Ini berarti, garis AG dan rusuk DH saling bersilangan (pernyataan benar).
Sebuah garis dikatakan menembus atau memotong bidang jika garis tersebut dan
bidang hanya memiliki satu titik persekutuan (titik potong). Pada gambar terlihat
bahwa garis EC tidak menembus bidang CDEF, melainkan garis tersebut terletak pada
bidang CDEF (pernyataan salah).
Dua bidang dikatakan saling sejajar jika kedua bidang tersebut tidak memiliki satu pun
titik persekutuan (titik potong). Pada gambar terlihat bahwa bidang ACF dan ACGE
memiliki titik persekutuan, sehingga kedua bidang tersebut berpotongan (pernyataan
salah).
Geometri Ruang 12
(4) Garis AC bersilangan tegak lurus dengan garis FD.
Untuk membuktikan apakah garis AC bersilangan tegak lurus dengan garis FD,
perhatikan gambar berikut.
Misalkan titik P adalah titik potong garis FH dan EG, serta titik Q adalah titik potong
garis BD dan AC.
Tarik garis PQ yang berpotongan dengan garis FD di tengah-tengah, yaitu di titik R.
Tarik garis MN melalui titik R yang sejajar dengan AC.
Lukis belah ketupat MDNF.
Oleh karena bidang MDNF adalah belah ketupat, maka kedua diagonalnya saling tegak
lurus. Ini berarti, garis MN tegak lurus dengan garis FD. Oleh karena garis MN sejajar
dengan garis AC, maka garis AC bersilangan tegak lurus dengan garis FD (pernyataan
benar).
Jarak titik ke titik atau jarak antara dua titik merupakan panjang garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut. Cara umum yang sering digunakan dalam mencari
jarak titik ke titik adalah dengan mengamati posisi kedua titik tersebut, lalu membuat
garis bantu sehingga terbentuk suatu bangun datar segitiga siku-siku. Selanjutnya,
panjang garis yang dicari ditentukan dengan menggunakan teorema Pythagoras berikut.
Geometri Ruang 13
2
c= a 2 + b2
Jika diketahui dua titik misalkan titik A dan B dengan koordinat berturut-turut adalah
A ( x1, y1, z1 ) dan B ( x2 , y 2 , z2 ) , jarak titik A ke titik B dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus berikut.
(x − x2 ) + ( y1 − y 2 ) + ( z1 − z2 )
2 2 2
AB = 1
Contoh Soal 3
Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 6 cm. Jika titik P berada di tengah-tengah
rusuk HE, jarak titik B ke titik P adalah ….
Pembahasan:
Ini berarti, BE = 6 2 cm
Dengan menggunakan teorema Pythagoras pada segitiga BEP yang siku-siku di E,
diperoleh:
Geometri Ruang 14
BP
= BE2 + PE2
(6 2 )
2
= + 32
= 72 + 9
= 81
= 9 cm
Contoh Soal 4
Kubus ABCD.EFGH memiliki panjang rusuk 12 cm. Titik P berada di tengah-tengah rusuk
1
GH dan titik Q berada di rusuk AD sedemikian sehingga AQ : QD = 1 : 2. Jarak antara
3
titik P dan titik Q adalah ….
Pembahasan:
QR = RD2 + QD2
= 62 + 82
= 36 + 64
= 100
= 10 cm
Geometri Ruang 15
Panjang PQ pada segitiga PRQ (siku-siku di R)
PQ = QR 2 +PR 2
= 102 +122
= 100 + 144
= 244
= 4 (61)
= 2 61 cm
Jadi, jarak antara titik P dan titik Q adalah 2 61 cm .
kK
A'
Gambar 41. Jarak titik ke garis
Jarak titik A ke garis k adalah ruas garis AA’, yaitu ruas garis tegak lurus yang
menghubungkan garis k dengan titik A.
Contoh Soal 5
D
C
A B
18 cm
H G
F
E
D
C
H'
A B
Geometri Ruang 16
Garis HH’ adalah garis tegak lurus yang menghubungkan titik H dengan AC.
Perhatikan diagonal bidang DB.
1
DH’= DB
2
1
= 18 2
2
=9 2
( 9 2 ) +18
2
= 2
= 9 6 cm
Jadi, jarak titik H pada garis AC adalah 9 6 cm .
Contoh Soal 6
F
E
D
C
P
A B
18 cm
D'
D P
Geometri Ruang 17
Jadi, jarak titik D ke garis HP adalah cm.
A'
Contoh Soal 7
F
E
D
C
A 8 cm B
F
E
D
C
A 8 cm B
Geometri Ruang 18
Jarak titik H ke bidang BCGF adalah garis HG karena garis HG adalah garis terpendek
yang menghubungkan titik H tegak lurus bidang BCGF.
Jadi, jarak titik H ke bidang BCGF adalah 8 cm.
Contoh Soal 8
D
C
A 10 cm B
Pembahasan:
Jarak titik T pada bidang ABCD adalah ruas garis TT’ yang tegak lurus bidang ABCD
sebagaimana gambar berikut.
T
12
cm
D
C
T'
A 10 cm B
Perhatikan limas persegi beraturan tersebut. Garis T' akan membagi garis diagonal
bidang AC menjadi 2 ruas garis yang sama panjang, sehingga:
Geometri Ruang 19
Contoh Soal 9
A C
12
cm
B
Jarak titik D pada alas limas segitiga beraturan tersebut adalah ….
Pembahasan:
Jarak titik D pada alas limas segitiga beraturan adalah ruas garis DQ yang tegak lurus
terhadap bidang ABC.
D
m
3c
8
A Q C
12 P
cm
Pada limas beraturan, titik Q disebut sebagai titik berat segitiga yang terbentuk
dari perpotongan garis-garis berat. Titik Q selalu membagi garis berat AP dengan
perbandingan AQ : QP = 2 : 1. Pada segitiga ABC, berlaku:
1
BP = BC
2
=6
Ini bearti:
Geometri Ruang 20
Perhatikan segitiga siku-siku AQD yang siku-siku di Q. Pada segitiga tersebut, berlaku:
Contoh Soal 10
E
F
D
C
A 6 cm B
E
F
D
C
A 6 cm B
Bidang ABCD adalah salah satu bidang yang melalui C dan berpotongan dengan BDG
di sepanjang garis BD.
Tarik garis tegak lurus BD yang melalui titik C dan terletak pada bidang BDG.
H G
E
F
D
C
P
A 6 cm B
Geometri Ruang 21
Jarak titik C pada BDG menjadi jarak titik C pada garis PG, yaitu garis CC’.
H G
E
F
C'
D
C
P
A 6 cm B
A A'
Geometri Ruang 22
Pada gambar tersebut garik k sejajar bidang V. Jarak garis k pada bidang V adalah ruas
AA’ yang menghubungkan garis k dan bidang V. Pada prinsipnya, jarak garis yang sejajar
bidang dapat diubah dengan menghitung jarak titik pada garis ke bidang tersebut.
Contoh Soal 11
15
cm
D
C
m
6c
A 8 cm B
15
cm
P'
D C
P
Q
6 cm
A 8 cm B
Perhatikan segitiga TPQ yang merupakan segitiga sama kaki dengan TP = TQ.
T
P'
P Q
R
Geometri Ruang 23
Dengan menggunakan prinsip kesamaan luas segitiga, diperoleh:
40
Jadi, jarak garis AD pada bidang TBC adalah 3 cm.
9
Contoh Soal 12
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 24 cm. Jika titik P adalah pusat
bidang EFGH, jarak antara garis AP ke bidang BDG adalah ….
Pembahasan:
Perhatikan gambar berikut.
H G
P
F
E
D
C
A B
Misal kita ambil titik P pada garis AP. Sekarang, kita akan menghitung jarak titik P pada
bidang BDG. Titik P terletak pada bidang ACGE yang tepat memotong BDG secara
tegak lurus di garis GQ.
H G
P
F
E
D
C
Q
A B
P'
Geometri Ruang 24
Dengan menggunakan persamaan luas segitiga, diperoleh:
Konsep geometri ruang juga dapat diilustrasikan pada kejadian-kejadian di sekitar kita.
Misalkan terdapat dua ekor burung yang masing-masing bertengger pada kabel listrik
yang sama dengan posisi berbeda. Kabel listrik dapat diilustrasikan sebagai garis dan
burung sebagai titik. Dengan demikian, kejadian ini dapat dianalogikan sebagai sebuah
titik yang terletak pada suatu garis. Contoh lainnya adalah pada permainan sepak bola.
Misalkan bola adalah titik dan lapangan adalah bidang. Dalam konsep kedudukan titik
terhadap bidang, ketika bola berada di luar lapangan, berarti titik terletak di luar bidang
(tidak melalui bidang).
Contoh Soal 13
Ani memelihara seekor burung kenari yang diletakkan di dalam sangkar berbentuk kubus
dengan luas permukaan 9.600 cm². Pada saat kenari tersebut bermain dalam sangkar,
tiba-tiba makanannya terlempar dan tersangkut di salah satu sudut atas sarang. Posisi
kenari saat itu berada di tengah-tengah alas sangkar. Kenari ingin mengambil makanannya
itu. Jarak terdekat agar makanan tersebut dapat diambil oleh kenari adalah .…
Geometri Ruang 25
Pembahasan:
Misalkan sangkar burung tersebut adalah kubus ABCD.EFGH, dengan posisi kenari di titik
P dan posisi makanan yang tersangkut di titik G. Situasi pada soal dapat digambarkan
sebagai berikut.
Jarak terdekat agar makanan tersebut dapat diambil oleh kenari sama dengan panjang
ruas garis PG. Untuk menentukan panjang ruas garis PG, tentukan dahulu panjang rusuk
kubusnya.
Diketahui luas permukaan kubus = Lpkubus = 9.600 cm². Misalkan r = rusuk kubus, maka:
Lpkubus = 6 × r × r
⇔ 9.600 =6 × r2
9.600
⇔ r2 =
6
2
⇔r = 1.600
⇔ r =1600
⇔r= 40
1 1
Ini berarti AC = 40 2 cm. Dengan demikian, PC = . AC = . 40 2 = 20 2 cm.
2 2
Dengan menggunakan teorema Pythagoras pada segitiga GPC (siku-siku di C), diperoleh:
PG = PC2 + CG2
(20 2 )
2
= + 402
= 800 + 1600
= 2400
= 400 (6)
= 20 6 cm
Jadi, jarak terdekat agar makanan tersebut dapat diambil oleh kenari adalah 20 6 cm .
Geometri Ruang 26
Contoh Soal 14
Lapangan futsal indoor dipasangi jaring-jaring pembatas, sehingga terlihat seperti balok
tanpa tutup dengan panjang 24 m, lebar 16 m, dan tinggi 12 m. Seorang pemain ingin
menendang bola. Posisi bola ada di pojok lapangan seberang gawang. Tinggi gawang
adalah ¹⁄3 dari tinggi jaring-jaring dan posisi tengah gawang berada di tengah-tengah
salah satu sisi lebar lapangan. Ketika bola ditendang, ternyata tepat mengenai posisi
tengah atas gawang. Jarak tendangan pemain tersebut adalah ….
Pembahasan:
Permasalahan pada soal dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Misalkan D adalah posisi bola, P adalah posisi tengah atas gawang, dan Q adalah titik
tengah BC. Panjang PD adalah jarak tendangan pemain tersebut.
CD = 24 m
BC = 16 m CQ = ½ . BC = ½ . 16 = 8 m
BF = 12 m PQ = ¹⁄3 . BF = ¹⁄3 . 12 = 4 m
QD = CQ2 + CD2
= 82 + 24 2
= 64 + 576
= 640
= 64 (10)
= 8 10 m
Geometri Ruang 27
Panjang PD pada segitiga PQD (siku-siku di Q)
PD = PQ2 + QD2
( )
2
= 4 2 + 8 10
= 16 + 640
= 656
= 16 (41)
=4 41 m
Geometri Ruang 28