PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara ilmu, matematika memang dikenal sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat
abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif. Hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi guru matematika yang tentu tidak mudah untuk dapat menjelaskan sifat
abstrak matematika bagi siswa SD yang relatif belum mampu berpikir abstrak. Mengingat
pula bahwa siswa di SD sebagian besar masih suka bermain, maka guru seyogyanya
mengadaptasikan diri pada dunia bermain anak untuk dapat menemukan formulasi
pembelajaran dengan tingkat pencapaian yang optimal.
Matematika adalah bidang studi yang harus dipelajari dari SD sampai dengan
perguruan tinggi, untuk itu agar siswa dapat memahami matematika dengan baik di
perlukan konsep dasar matematika yang diajarkan di SD, untuk memudahkan hal
tersebut maka diperlukan alat peraga matematika pada siswa SD yang cara berfikirnya
masih bersifat kongkrit.
Belajar matematika melalui permainan dapat meningkatkan minat dan motivasi anak
serta menepis anggapan matematika itu sulit dan menyeramkan bahkan sebaliknya,
belajar matematika itu mudah dan menyenangkan. Untuk itu, dituntut kreativitas guru
dalam menyajikan/menyampaikan materi. Tidak sedikit siswa yang beranggapan bahwa
”saya mendengar saya lupa, saya melihat lalu saya ingat, saya berbuat lalu saya
mengerti”. Oleh karena itu penulis berasumsi bahwa menggunakan alat bantu
pembelajaran yang bersifat manipulatif dapat menjadikan siswa untuk mampu melihat
dan berbuat tidak hanya sekedar mendengar. Dalam paparan tulisan ini, penulis ingin
memperkenalkan kembali kepada sebuah alat bantu pembelajaran materi pecahan berupa
Teka-Teki Pecahan Senilai untuk memahami operasi pada pecahan dimana siswa dapat
mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal atau sebaliknya, dan dapat mengubah
pecahan desimal menjadi persen atau sebaliknya. Dengan alat tersebut, anak dapat
bermain dengan angka-angka pecahan yang disediakan untuk menemukan pasangan dari
pecahan-pecahan yang senilai.
1|Page
B. RUMUSAN MASALAH
Apa tujuan penggunaan alat peraga matematika Teka-teki Pecahan Senilai?
C. TUJUAN
Alat peraga Teka-Teki Pecahan Senilai ini digunakan untuk melatih ketangkasan anak
dalam menemukan pecahan-pecahan senilai. Selain itu juga dapat menjadi sarana
bermain anak agar tidak merasa bosan dalam belajar matematika.
D. SASARAN
Sasaran alat peraga Teka-Teki Pecahan Senilai adalah siswa kelas V-VI Sekolah
Dasar.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. NAMA DAN BENTUK MEDIA
- Lem
- Doubel Tape
- Kertas Karton
- Kertas Milano Folio
3|Page
- Plastik Laminating
- Kertas Post It Bentuk
- Bingkai
- Gardus bekas
C. ESTIMASI BIAYA
4|Page
3. Untuk menentukan yang akan main pertama ( Pemain A), bisa dilakukan suit.
Selanjutnya yang menang meletakkan satu pin terlebih dahulu. Misalnya pin 50%.
4. Pemain berikutnya ( Pemain B), mencari pasangan pin pertama misalnya untuk
1
pasangan 50% yaitu 0,5 atau 2 . Selanjutnya meletakkan pin tersebut yang senilai
sesuai dengan urutan pada gambar secara horizontal, diagonal maupun serong
(sesuai susunan gambar yang ditempel sama pada papan permainan). Jika pemain B
menemukan pasangan dari nilai pecahan tersebut pemain B diberikan poin 1 oleh
wasit
5. Jika pin 0,5 ada pada pemain A, maka dialah yang meletakkannya dan diberi poin 1.
Namun sebelumnya, pemain B diberikan kesempatan untuk meletakkan nilai pin lain
pada kotak lain pula.
6. Setiap pin yang sudah tersusun tiga dibalik (ditelungkupkan) sebagai perbedaan
bahwa pin tersebut sudah dimainkan.
7. Permain dilanjutkan sampai pemain dapat menemukan pasangan pin yang bernilai
sama.
8. Pemain yang memiliki jumlah poin terbanyak akan menjadi pemenangnya.
Alat peraga Teka-Teki Pecahan Senilai ini digunakan sebagai alat pembantu yang
mempermudah siswa dalam memahami operasi pecahan dimana dapat melatih
ketangkasan anak dalam menemukan pecahan-pecahan senilai. Selain itu juga dapat
menjadi sarana bermain anak agar tidak merasa bosan dalam belajar matematika.
G. PRINSIP PENGGUNAAN
Sebelum menggunakan alat peraga ini, siswa diharapakan sudah menguasai cara
mengubah pecahan biasa menjadi pecahan desimal atau sebalik, dan pecahan desimal
menjadi persen yang senilai sehingga siswa tidak mengalami kendala dalam menemukan
pasangan dari setiap pecahan yang senilai.
Prinsip dasar yang harus dipahami dalam memainkan alat peraga ini adalah terkait
dengan kecekatan siswa dalam menemukan pecahan-pecahan yang senilai. Adapun
pecahan-pecahan senilai yang sudah disediakan sebagai berikut :
1
1. 10% = 0,1 = 10
2
2. 20% = 0,2 = 10
5|Page
3
3. 30% = 0,3 = 10
2
4. 40% = 0,4 = 5
1
5. 50% = 0,5 = 2
3
6. 60% = 0,6 = 5
7
7. 70% = 0,7 = 10
3
8. 75% = 0,75 = 4
4
9. 80% = 0,8 = 5
5
10. 100% = 1 = 5
3
11. 150% = 1,5 = 2
4
12. 200% = 2 = 2
Setelah selesai memberikan contoh , guru meminta beberapa siswa untuk mencari
pecahan senilai lainnya di depan kelas.
Di akhir pembelajaran guru bersama siswa sama- sama menyimpulkan hasil
penggunaan alat peraga ini. Contoh kesimpulannya adalah persoalan menemukan
6|Page
pasangan dari pecahan senilai ini yang terpenting yaitu sudah mengetahui pasangan
dari tiap-tiap pecahan yang ada.
7|Page
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Nama alat peraga ini adalah “Teka-Teki Pecahan Senilai” yang digunakan sebagai
saran bermain dimana dapat melatih ketangkasan anak dalam menemukan pecahan-
pecahan yang senilai. Selain itu mempermudah siswa dalam memahami permasalahan
berkaitan dengan operasi pada pecahan khususnya untuk pecahan yang senilai. Alat
peraga Teka-Teki Pecahan Senilai ini ditujukan kepada siswa kelas V- VI Sekolah Dasar.
8|Page
DAFTAR PUSTAKA
http://mialfalahiyahplompong.blogspot.com/2014/02/mengurutkan-pecahan.html
http://www.p4tkmatematika.org/downloads/sd/Pecahan.pdf
http://p4tkmatematika.org/fasilitasi/4-penjumlahan-pecahan-sd-sukayati.pdf
http://artikel-kependidikan.blogspot.com/2012/04/merubah-bentuk-pecahan-menjadi-
persen.html
9|Page