Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SEPRIANUS MISSA

NIM : 16150120

KELAS : IV C

TUGAS : KURIKULUM PENDIDIKAN

Prose Pengembangan Kurikulum 2013 Secara Tekni Operasional

Perubahan kurikulum 2013 pada tahun 2016 memiliki pokok bagian penting yang
harus dicermati dan dipahami oleh guru sebagai implementator kurikulum 2013. Untuk
memahamkan guru tentang perubahan kurikulum ini, pada tanggal 1-3 Februari 2017 di
Pendopo Kabupaten Pacitan diselenggarakan Workshop Impelementasi Kurikulum 2013
(Revisi 2016). Worshop ini merupakan hasil kerjasama Universitas Islam Malang dengan
Pemerintah Kabupaten Pacitan dan Pemprov Jawa Timur. Workshop diikuti oleh waka
kurikulum dan perwakilan guru SMA/MA/SMK se-Kabupaten Pacitan. Pemateri dalam
workshop adalah Prof. Drs. Junaidi, M.Pd, PhD yang membahas tentang Penilaian dalam
Kurikulum 2013; Dr. Nur Fajar Arief, M.Pd yang berbicara tentang pengembangan
kurikulum 2013 dan pengembangan perangkatnya; dan Dr. Sri Wahyuni, M.Pd yang
berbicara tentang Media Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Moderator dalam workshop
ini adalah Drs. Zainal Abidin, M.Pd.

Beberapa bagian penting Kurikulum 2013 (Revisi 2016) adalah sebagai berikut.

Permendikbud No. 20/2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan

 Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan


Dasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan,standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
 Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada meliputi:

a. Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;

b. Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B; dan


c. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C.

 Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar
isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
 Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
 Untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara Standar Kompetensi Lulusan
dan lulusan dari masing-masing satuan pendidikan dan kurikulum yang digunakan
pada satuan pendidikan tertentu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara
berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang diperoleh dari monitoring
dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi penyempurnaan Standar
Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.

Permendikbud No. 21/2016 tentang Standar Isi

 Permendikbud No. 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti sesuai dengan
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
 Ruang lingkup materi yang spesifik untuk setiap mata pelajaran dirumuskan
berdasarkan Tingkat Kompetensi dan Kompetensi Inti untuk mencapai kompetensi
lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
 Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual. Kompetensi Inti-2
(KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk
Kompetensi Inti pengetahuan. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti
keterampilan
 Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran
 KD untuk KI-1 dan KI-2 hanya terdapat pada Mata Pelajaran PPKn dan Pendidikan
Agama

Permendikbud No. 22/2016 tentang Standar Proses

 Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi
lulusan.
 Ada tiga ranah kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
 Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis)
yang berbeda.
 Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan”. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik
mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
 Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.
 Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”.
 Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses.
 Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar
matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based
learning).
 Ada beberapa hal yang berbeda apabila kita menelaah Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari susunan
komponen RPP, adanya penambahan seperti materi pokok, tujuan pembelajaran,
metode Pembelajaran dan lain-lain. Juga peniadaan, seperti dalam Permendikbud
Nomor 22 Tahun 2016 tidak ada komponen Kompetensi Inti.Komponen RPP
menurut Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
22 Tahun 2016, terdiri atas:
1. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3. kelas/semester;
4. materi pokok;
5. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan
beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
7. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
8. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
ketercapaian kompetensi;
9. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
10. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
11. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,
atau sumber belajar lain yang relevan;
12. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,
dan penutup; dan
13. penilaian hasil pembelajaran.
14.

Permendikbud No. 23/2016 tentang Standar Penilaian

 Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan merupakan


kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
 Menurut peraturan ini, pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu disesuaikan
dengan perkembangan dan kebutuhan dalam penilaian hasil belajar, selain itu, dalam
rangka pengendalian mutu penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah perlu menyusun standar penilaian pendidikan.
 Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: (1) penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku, (2) penilaian pengetahuan
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik, (3) penilaian keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan
tugas tertentu. Penilaian pengetahuan dan keterampilan sebagaimana dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.

Permendikbud No. 24/2016 tentang Kompensi Inti dan Kompetensi Dasar

 Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 beserta lampirannya.
 Menurut peraturan ini, Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang
peserta didik pada setiap tingkat kelas.
 Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
 Kompetensi inti sebagaimana dimaksud pada terdiri atas: (a) kompetensi inti sikap
spiritual; (b) kompetensi inti sikap sosial; (c) kompetensi inti pengetahuan; dan (d)
kompetensi inti keterampilan.
 Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan materi pembelajaran
untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti.
 Kompetensi inti dan kompetensi dasar digunakan sebagai dasar untuk perubahan buku
teks pelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
 Dengan diberlakukannya Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 ini maka ketentuan yang
mengatur tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Muatan Pembelajaran dalam
Struktur Kurikulum, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik
Terpadu sebagaimana diatur dalam Permendikbud No. 57 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Permendikbud No. 58 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah, dan Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai