RESPIRASI
Pendahuluan
sebagai unit energi yang dilepaskan per unit waktu. Laju respirasi
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
Respirasi
Menggunakan
Insang
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
Pada cacing (anellida) terdapat alat respirasi berupa filamen-filamen
yang berupa benang menjulur sebagai organ respirasi.
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
B. Respirasi Dengan
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
LANJUTAN
Air yang kaya oksigen dimasukkan ke dalam mulut akibat terjadi pelebaran
rongga bucco-pharyngeal ketika rongga opercular di insang tertutup.
Air didorong memasuki celah insang oleh kontraksi dinding bucco-pharyingeal
ketika rongga operkular melebar. Saat melewati insang, terjadi difusi oksigen
ke dalam kapiler darah di insang.
Katup mulut yang menutup mencegah keluarnya air kembali melalui mulut
saat rongga operkular berkontraksi sehingga air akan keluar melalui bukaan
operkular di insang.
Rongga bucco-pharyngeal kembali melebar sehingga air juga memasuki
rongga mulut dan terjadi proses yang berulang.
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
Pada kebanyakan ikan yang berenang cepat seperti pada ikan tuna dan ikan hiu, saat berenang
mulutnya selalu membuka sehingga terjadi pergerakan air memasuki mulut dan menuju
insang yang disebut dengan ventilasi penubruk (ram ventilation). Ukuran insang juga
berhubungan dengan aktivitas hewan, dimana pada ikan-ikan perenang cepat seperti
mackerel memiliki luas insang 10 kali dari pada insang ikan dasar perairan dan berenang
lamban.
Sistem Trakhea
Paru-Paru
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
A. Respirasi Dengan Paru-Paru Pada Invertebrata
Beberapa filum invertebrata merupakan bentuk kehidupan transisi menuju terestrial.
Pada moluska, paru-paru terdapat pada kelompok pulmonata. Paru-parunya terdapat di
bagian punggung dimana rongga mantel berfusi dengan bagian belakang tubuh hewan
tersebut. Sistem tersebut dapat tertutup dari atmosfir bebas dengan adanya tutup
pneumostom (pneumostome closure). Paru-paru ini dapat berfungsi dalam ventilasi
tetapi proses pertukaran gas antara paru-paru dengan lingkungan luar berlangsung
melalui difusi sederhana.
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
B. Pernafasan diafragma (pernafasan perut)
Mekanismenya melibatkan otot diafragma
Inisiasi pernafasan karena kontraksi diafragma yang berada di bawah pulmo sehingga
diafragma berubah dari mencembung menjadi datar
Mendatarnya otot diafragma memberikan ruang yang lebih luas terhadap pulmo sehingga
rongga sekitar pulmo melebar dan tekanan udara dalam pulmo menjadi lebih rendah
Karena tekanan di luar tubuh lebih tinggi, maka udara akan masuk ke dalam pulmo menuruni
gradien tekanan (terjadi inspirasi)
Proses ekspirasinya berlangsung ketika diafragma berelaksasi sehingga memperkecil
rongga sekitar pulmo dan meningkatkan tekanan udara dalam pulmo.
Proses pernafasan ini merupakan tipe yang umum pada bayi dan infant serta ketika dalam
kondisi istirahat atau tidur
Pernafasan tipe ini sangat berguna bagi kontrol emosi (ketenangan) dan mengurangi
depresi karena suplai oksigen mencapai kapasitas optimal
C. Pernafasan clavicular (clavicular breathing)
Proses pernafasan ini terjadi saat kebutuhan oksigen dalam kondisi sangat kritis (misalnya
saat serangan asthma atau bronkitis)
Mekanismenya terjadi melalui pergerakan clavicula sehingga ruang bagian atas dari pulmo
bertambah dan menurunkan tekanan udara dalam pulmo sehingga udara luar dapat masuk
Kapasitas inspirasi dan ekspirasi dalam proses penafasan ini sangat terbatas dan tidak
mencukupi untuk kebutuhan respirasi tetapi berlangsung pada saat darurat.
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
(Sumber: Bahan Ajar Fisiologi Hewan Oleh Putra Santoso, M.Si Bio FMIPA)
Penyakit pada Sistem Respirasi
Emfisema
Emfisema adalah penyakit kronis ataau jangka panjang akibat kerusakan
pada alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan
respirasi ini lebih sering dialami oleh prokok aktif. Penderita emfisema ini
dapat mengalami gejala batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat
berolahraga dan menaiki tangga.
(Sumber : hallosehat.com)
Lanjutan
(Sumber :hallosehat.com)
Lanjutan
Di ujung bronkiolus ada kantung kecil udara atau alveolus. Ketika udara
mencapai alveolus, oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh
darah kecil yang disebut kapiler. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah
di kapiler keluar dan masuk ke dalam alveoli.
sumber : (hallosehat.com)
Saat Emfisema terjangkit pada tubuh seseoarang maka yang diserangnya
adalah bagian alveolusnya. Karena penyakit ini tadi merupakan terjadi nya
kerusakan pada kantong udara kecil paru paru yaitu alveolus.
sehingga penderita mengalami, gejala batuk kronis dan sesak napas.
dimana gejala gejala ini diakibatkan tidak maksimalnya oksigen masuk ke
kapiler, dan karbon dioksida sulit keluar masuk ke dalam alveolus ini.
(Sumber : hallosehat.com)
Daftar Pustaka
Joseph, N. 2021. Mengenal Organ dan Cara Kerja Sistem Pernapasan Manusia.
Hallosehat
Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher.
Molenaar, R.E. 2014. Forced Expiratory Volume in One Second (FEV1) pada
Penduduk yang Tinggal di Dataran Tinggi. Jurnal e-Biomedic. 2:3.
Santoso, P. 2009. Bahan Ajar Fisiologi Hewan.Padang. Bio FMIPA UNAND
Syaifudin, B, A, C. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Siswa Perawat.
Jakarta.Buku Kedokteran
Thank
Any Questions?
You