Pokok Bahasan :
1. Pengertian Keanekaragaman
2. Metode Analisis Keanekaragaman Species
a. Indeks Kekayaan jenis (Index of Species Richness)
b. Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas (Index of
heterogenity atau Index of Diversity), dan
c. Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of Evennes).
1. PENGERTIAN KERAGAMAN HAYATI
• Keanekaragaman hayati (ragam hayati):
adalah istilah payung (umbrella term) untuk derajat
keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah
maupun frekuensi dari ekosistem, spesies maupun gen di
suatu daerah (Haryanto, 1995).
• Keanekaragaman hayati:
Definisi dari Wilcox (1984)
adalah berbagai macam bentuk kehidupan, peranan ekologi
yang dimilikinya dan keanekaragaman plasma nutfah yang
terkandung didalamnya, (MacKinnon dkk.,1986) .
Definisi dari WWF (1989):
adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan tumbuhan, hewan
dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem yang dibangunnya, (Primack, dkk. 1998) .
• Tiga tingkatan pengertian ragam hayati, (McNeely, 1988)
yaitu :
1. keanekaragaman genetik
2. keanekaragaman spesies
3. keanekaragaman ekosistem
• Ragam hayati meliputi seluruh spesies tumbuhan,
binatang, organisme mikro dan gen-gen yang
terkandung di dalamnya serta seluruh ekosistem di
muka bumi (McNeely, dkk 1988 dalam Haryanto, 1995).
• Sampai saat ini konsep dan ide pengukuran
biodiversitas masih diperdebatkan oleh ahli
ekologi
• Konsep pengukuran keragaman dibagi 3 kategori:
1. Indeks Kekayaan jenis (Index of Species
Richness)
2. Indeks Keanekaragaman atau Heterogenitas
(Index of heterogenity atau Index of Diversity),
dan
3. Indeks Keseragaman/Kemerataan (Index of
Evennes).
2. METODE PENGUKURAN KERAGAMAN
N -N
-1
S i
Var(S n ) =
1 -
n
N
N i =1 N
n
N - N N - N
S -1
i j
S
2
N - N i - N j -
n
n
i =1 =i 1
N
n
n
Istilah
x
adalah “kombinasi” yang dihitung
y
sebagai berikut :
x x!
=
y y!( x - y )!
N
1 - N - Ni
n n
Luas Petak N n E(Sn)
10 x 10 3 3 3,999
20 x 20 15 3 2,539
30 x 30 37 3 2,719
40 x 40 70 3 2,760
50 x 50 136 3 2,791
No Ni E(Sn)
1 1 1,333 N = 3
2 1 1,333 n = 3
3 1 1,333 E(S1) = 1-[(2!/3!.-1!)/(3!/3!.0!)] = 1,333
Jml 3 3,999
S -1
Dm g =
LnN
• Dmg = Indeks Margalef
• S = jumlah jenis yang teramati
• N = jumlah total individu yang teramati
• Ln = logaritma natural
Jadi Hasil Perhitungan untuk Masing-masing Plot, yaitu sebagai berikut :
2
10 x 10 = = 1,820
Ln3
5
20 x 20 = = 1,846
Ln15
13
30 x 30 = = 3,600
Ln37
25
40 x 40 = = 5,844
Ln70
40
50 x 50 = = 8,142
Ln136
S
DMn =
N
dimana :
• S adalah jumlah jenis dan
• N adalah jumlah total individu seluruh jenis yang
teramati.
Jadi Hasil Perhitungan untuk Masing-masing Plot, yaitu sebagai berikut :
3
10 x 10 = = 1,732
3
6
20 x 20 = = 1,549
15
14
30 x 30 = = 2,302
37
26
40 x 40 = = 3,108
70
41
50 x 50 = = 3,516
136
(n - 1)
S =s (k )
n
• S = indeks kekayaan jenis Jackknife
• s = total jumlah jenis yang teramati
• n = banyaknya unit contoh
• k = jumlah jenis yang unik (jenis yang hanya ditemukan pada
hanya salah satu unit contoh)
adapun keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut
dihitung dengan formula berikut:
n - 1 k2
var( S ) = (j 2
)
fj -
n n
dimana :
Var(S) = keragaman dugaan jackknife untuk kekayaan jenis
fj = jumlah unit contoh dimana ditemukan j jenis unik
(j=1,2,3,..,s)
K = jumlah spesies unik
N = jumlah total unit contoh
penduga selang bagi indeks kekayaan jenis jackknife
adalah sebagai berikut :
S t var ( S )
• dimana diperoleh dari tabel t-student dengan nilai
derajat bebas = n-1
• Berdasarkan data tersebut di atas, terdapat 15 jenis pohon
yang hanya dijumpai dalam satu unit contoh dari 5 (lima)
unit contoh yang dibuat. Jenis-jenis ini disebut sebagai jenis
unik (unique species). Oleh karena itu, indeks kekayaan jenis
Jackknife untuk kelima belas jenis tersebut adalah
• n (banyaknya unit contoh) = 5
• s (total jumlah jenis) = 41
• k (jumlah jenis yang unik) = 15
(n - 1)
S = s + { }(k)
n
(5 - 1)
= 41 + { } (15)
5
= 53 jenis
Dengan demikian, keragaman dari nilai dugaan (S) tersebut
adalah:
n - 1 k2
= ( j f j ) -
2
Var (S)
n n
5 - 1 2 15 2
= (15 )(1) -
5 5
4
= 180
5
= 144
KOMUNITAS B
KOMUNITAS C
1. Indeks Simpson
Indeks Keragaman Simpson digunakan untuk mengetahui kompleksitas suatu
komunitas yang populasnya tak terhingga.
Indeks ini berkisar antara 0 – 1.
Semakin mendekati angka 1 maka komunitas semakin kompleks dan mantap.
Indeks diversitas Simpson dihitung dengan rumus :
1 - D = 1 - ( pi )
2
Dimana:
1–D = indeks diversitas Simpson
pi = ni/N = proporsi jumlah individu jenis ke-I
ni = jumlah individu species ke I
N = jumlah total individu seluruh species
2. Indeks Pielou
Sedangkan untuk populasi terhingga, rumus yang harus digunakan
adalah Indeks Pielou sebagai berikut (Pielou, 1969):
S
ni (ni - 1)
1- D = 1- N (N - 1)
i =1
Dimana:
1-D= Indeks Pielou
ni = jumlah individu dari jenis ke-I
N = jumlah total individu dalam unit contoh
S = jumlah jenis dalam unit contoh
3. Indeks Shannon-Wiener
Konsep ini merupakan konsep keanekaragaman yang relatif paling dikenal
dan paling banyak digunakan (Magurran, 1988). Indeks Shannon dihitung
dengan formula berikut :
( pi )(ln pi )
S
H '=
i =1
Dimana:
Pi = ∑ni/N
H : Indeks Keragaman Shannon-Wiener
Pi : Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesies
ni : Jumlah individu spesies ke-i
N : Jumlah total individu
Catatan :
• Seringkali peneliti menggunakan formula Shannon-
Wiener menggunakan Lon atau Log2, atau Log 10.
• Perbedaannya adalah
– jika log2, maka H’ dinyatakan dalam bits/ind ;
– jika log e/ln, maka H’ dalam nits/ind dan
– jika digunakan log 10, maka H’ dinyatakan dalam decits/ind).
• H’ < 1,0 :
• Keanekaragaman rendah,
• Miskin (produktivitas sangat rendah) sebagai indikasi
adanya tekanan ekologis yang berat ,dan
• ekosistem tidak stabil
• 1,0 < H’ < 3,322 :
• Keanekaragaman sedang,
• produktivitas cukup,
• kondisi ekosistem cukup seimbang,
• tekanan ekologis sedang.
• H’ > 3,322 :
• Keanekaragaman tinggi,
• stabilitas ekosistem mantap,
• produktivitas tinggi,
4. Indeks Brillouin
Dibandingkan dengan indeks Shannon-Wiener, indeks ini relative lebih
sederhana. Variabel yang diukur di lapangan hanya banyaknya individu
dari setiap jenis yang dijumpai pada unit contoh. Formula yang digunakan
untuk menghitung indeks Brillouin adalah:
1 N!
H = log
N n1!n2 ! n3!...
dimana :
N = jumlah total individu dalam unit contoh
n1 = jumlah individu untuk jenis ke-1
n2 = jumlah individu untuk jenis ke-2
C. INDEKS KESERAGAMAN / KEMERATAAN
(Index of Evenness)
Komunitas A
•Eveness B > A
JENIS
• Kelimpahan
individu setiap
jenis di B relatif
homogen
Komunitas B
JENIS
Ada dua rumus yang relative lebih banyak digunakan untuk
menghitung nilai “evenness”, yakni (dicetuskan oleh Hurlbert,
1971) :
D
Evenness =
Dmax
D - Dmin
Evenness =
Dmax - Dmin
dimana :
Evenness= nilai kemerataan (antara 0 – 1)
D = nilai indeks diversity hasil pengamatan
D max = nilai maksimum indeks diversitas
D min = nilai minimum indeks diversitas
Apabila digunakan rumus dari Shannon-Wiener, nilai indeks
diversitas maksimum dan minimum dapat diperoleh melalui
rumus :
1 1
H ' max = - S log 2
S S
= log 2 S
N - S 1
H ' min = LogN log ( N - S 1)
N
dimana :
H’max = maksimum nilai kemungkinan dari fungsi Shannon
H’min = nilai kemungkinan terendah fungsi Shannon
N = Jumlah total individu dalam unit pengamatan
S = Jumlah jenis dalam unit pengamatan
Selanjutnya, nilai evenness lebih sering dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
H'
J '=
Dmax
dimana :
J’ = nilai evenness (antara 0 – 1)
H’ = indeks diversitas Shannon-Wiener
Dmax = nilai maksimum indeks diversitas
Cara perhitungan lain yang bisa digunakan untuk menghitung nilai
kemerataan/keseragaman Evenness adalah rumus yang diusulkan oleh
Buzas & Gibson (1969) dengan formula sebagai berikut :
Ni
Evenness =
S
dimana :
Ni = eH’ (jumlah jenis dengan kelimpahan sama)
S = jumlah individu dalam unit contoh
Pertemuan I.
OVERWIEW EKOLOGI TUMBUHAN,
1. CLEMENTS (1905)
MENULIS BUKU TEKS EKOLOGI TENTANG : METODE
PENGUKURAN DAN PEMASANGAN KUADRAT DALAM KAJIAN
DI LAPANG,SAMPAI SKR DIHARGAI SBG KARYA ILMIAH
KLASIK DAN SBG DASAR DALAM PERKEMBANGAN BARU
ILMUWAN-ILMUWAN LAIN.
2. COWLES (1899)
MENULIS BUKU TENTANG KAJIAN SUKSESI TUMBUHAN DI
BUKIT PESISIR DANAU MICHIGAN, JUGA PERANAN IKLIM ,
BIOTA LAIN DALAM SUKSESI TSB.
3. PERSPEKTIF DAN PENDEKATAN DALAM EKOLOGI
TUMBUHAN
KAJIAN EKTUM BERKAITAN DENGAN (ODUM, 1995: 263-290) :
MAKANAN
PENYERBUKAN
PENYEBARAN/DISTRIBUSI
TEMPAT BERLINDUNG
TEMPAT BERPASANGAN
PROSES PENGURAIAN DLL.
PERBEDAAN PRINSIP:
SINEKOLOGI OUTEKOLOGI
1. EKO. KOMUNITAS - EKO INDIVIDU
2. FILOSOFIS - EKSPERIMEN
3. PENDEKATAN DEDUKTIF - INDUKTIF
4. SULIT DENGAN RANCOB. - DENGAN RANCOB.
Contoh Aspek Penelitian Ektum
Intikajian ekologi tumbuhan adalah
struktur dan fungsi yang dilakukan oleh
tumbuhan pada lingkungannya.
Penelitian ekologi tumbuhan dapat berada
pada tingkat organisme (individu),
populasi, komunitas, ekosistem maupun
lanscap.
Contoh penelitian pada tigkat organisme
(individu)
Ekologi organisme ialah kajian mengenai
empelajari bagaimana struktur dan fungsi
organisme dalam merespon keadaan
lingkungannya.
Contoh kajian:
• Kemampuan adaptasi, reproduksi dan penyebaran
jenis tumbuhan tertentu
• Endemisme suatu jenis tumbuhan tertentu seperti
Plahlar dan Raflesia patma di Nusakambangan
• Pengujian dormansi biji pohon endemik dalam
upaya mempercepat pengadaan pembibitan
Contoh penelitian dalam tigkat populasi
Ekologi populasi mengevaluasi faktor faktor
lingkungan yang mempengaruhi sistem
regulasi (pengaturan) ukuran (size) dan
komposisi populasi
Contoh kajian:
• Pengujian biomassa dan produktivitas tumbuhan
tertentu di bawah tegakan pepohonan dalam
upaya pemanfaatan lahan kosong di bawah
tegakan.
Dapat pula dilakukan pengujian daya menahan erosi
dan limpasan permukaannya
Daya adaptasinya terhadap naungan tegakan
Daya adaptasinya terhadap zat alelopathy tumbuhan
pepohonannya (acasia, karet, mahoni , suren dll)
Contoh penelitian dalam tigkat komunitas
Ekologi komunitas mengevaluasi interaksi antara
2. Jaring-jaring makanan
seperti gambar rantai makanan diatas, dilukiskan setiap organisme seakan-akan
hanya memakan atau dimakan oleh satu jenis organisme saja.hal yang terjadi
sebenarnya adalah lebih kompleks, karena tiap organisme mungkin saja memakan
atau dimakan oleh satu macam organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau
makan dari rantai makanan yang lain. Ini terjadi pada karnivor taraf tinggi. Organisme
pemakan tumbuhan dan hewan adalah omnivor. Manusia termasuk omnivor.
3. Piramida ekologi adalah hubungan antarorganisme
dalam ekosistem secara kuantitatif dapat dinyatakan
dalam bentuk diagram piramida ekologi.
Ada tiga macam piramida ekologi :
a. Piramida jumlah
b. Piramida biomassa
c. Piramida energi
4. Daur biogeokimia
merupakan daur yang melibatkan unsur senyawa kimia.
Tiga jenis contoh daur biogeokimia, yaitu:
1. daur nitrogen
2. daur air
3. daur karbon
c. Mimikri
Hewan tidak dilengkapi alat pertahanan diri seperti senjata
beracun atau warna yang menyerupai lingkungan.
Contoh:
1. Kupu-kupu pangeran menyerupai kupu-kupu raja yang
beracun
2. Lalat penyamun bermimikri seperti tawon besar yang
bersenjata
2. Simbiosis disebut dua spesies yang hidup bersama dalam hubungan yang
dekat dan langsung dalam jangka waktu lama.
Anggota simbiosis antara lain:
a. parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua organisme dengan
salah satu pihak dirugikan.
b. komensalisme adalah simbiosis dengan salah satu pihak mendapatkan
keuntungan, sedangkan pihak lainnya tidak mendapat keuntungan dan
tidak dirugikan. Contohnya hubungan antara ikan remora dengan ikan
hiu.
c. Mutualisme adalah hubungan simbiosis yang saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak. Contohnya, badak dengan burung jalak.
D. MASALAH LINGKUNGAN DAN KONSEP RANTAI MAKANAN
A
F. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PELAKSANAAN AMDAL
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaan AMDAL, antara lain sbb:
1. Fisik kimia
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam fisik kimia, meliputi
iklim, kualitas udara, dan kebisingan, ruang, lahan dan
tanah.
a. iklim, kualitas udara, dan kebisingan
faktor iklim, kualitas udara, dan kebisingan, meliputi:
1. Komponen iklim yang harus diketahui, antara lain tipe iklim,
suhu(maksimum, minimum, dan rata-rata), kelembaban,
curah hujan dan jumlah hujan, keadaan angin (arah dan
kecepatan angin), dan intensitas radiasi matahari.
2. Data periodik bencana (siklus tahunan, lima tahunan, dsb),
sering terjadi misalnya angin ribut, banjir tahunan, dan banjir
bandang di suatu wilayah.
3. data yang tersedia dari stasiun meteorologi dan geofisika yang
mewakili wilayah.
4. pola iklim mikro, pola penyebaran bahan pencemar udara, baik
secara umum maupun pada kondisi cuaca terburuk.
5. kualitas udara, baik pada sumber maupun pada daerah di sekitar
wilayah.
6. sumber kebisingan dan getaran, tingkat kebisingan.
b. Fisiografi
c.hidrologi
Faktor hidrologi, meliputi:
1.Karakteristik fisik sungai, danau, dan rawa
2.rata-rata debit dekade, bulanan, dan tahunan
3.Kadar sedimentasi(lumpur) dan tingkat erosi
Faktor hidrologi, meliputi:
4.Kondisi fisik daerah
1.Karakteristik resapan
fisik sungai, danau,air permukaan
dan rawa dan air tanah
5.potensi,
2.rata-ratadan
debitkualitas
dekade, air tanahdan
bulanan, (dangkal
tahunandan dalam)
6.Tingkat penyediaan dan kebutuhan
3.Kadar sedimentasi(lumpur) atau pemanfaatan air untuk
dan tingkat erosi
minum, mandi,
4.Kondisi dan cuci.
fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah
7.5.potensi, dan kualitas air
Tingkat penyediaan dan tanah (dangkal dan
kebutuhan ataudalam)
pemanfaatan air untuk
6.Tingkat penyediaan
keperluan dan kebutuhan
lainnya, seperti atauindustri
pertanian, pemanfaatan
dll. air untuk minum, mandi, dan cuci.
8.7. Tingkat penyediaan dan kebutuhan atau pemanfaatan air untuk keperluan lainnya, seperti
pertanian, fisik,
Kualitas industrikimia
dll. dan mikrobiologi air mengacu pada standar
mutu dan parameter
8. Kualitas fisik, kimiakualitas air yang air
dan mikrobiologi terkait dengan
mengacu padalimbah
standaryang
mutu dan parameter
akan keluar.
kualitas air yang terkait dengan limbah yang akan keluar.
d.hidrooseanografi
2. Biologi
Faktor biologi, meliputi flora dan fauna.
a. Flora meliputi :
1. peta zona biogeoklimatik dari vegetasi yg meliputi tipe vegetasi, sifat-sifat, dan kerawanannya yg berada dalam wilayah
studi rencana usaha.
2. jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yg dilindungi undang-undang yg berada dlm wilayah studi rencana usaha.
3. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya yang berada pada wilayah studi rencana usaha.
Pemanfaatan Energi
Terdapat bermacam-macam bentuk energi Yaitu : Energi
cahaya, energi panas, energi gerak, energi listrik dan energi
kimia.
1. Energi cahaya adalah energi yang sangat kuat, misalnya
sinar laser, sinar radioaktif.
2. Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam bahan
bakar atau bahan makanan. Bila minyak bumi (bahan
bakar) dibakar, energi kimia di dalam minyak bumi
berubah menjadi energi panas dan energi cahaya.
3. Energi gerak adalah energi yang dimiliki oleh benda
bergerak.
Angin adalah udara yang bergerak.
Arus Energi
Sumber energi utama untuk semua makhluk hidup adalah matahari, tanpa matahari tidak ada
kehidupan.
Sinar matahari merupakan sumber energi dalam proses-proses alami yang terjadi dilingkungan
hidup :
1. Sinar matahari membantu terjadinya proses fotosintesis, dimana karbon dioksida diserap
oleh tanaman untuk pertumbuhannya.
2. Sinar matahari membuat suhu bumi sesuai untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan, binatang
dan manusia.
3. Sinar matahari menyebabkan terjadinya angin. Perbedaan panas/suhu di permukaan bumi
karena sinar matahari mempengaruhi suhu dan tekanan udara di atmosfer, sehingga terjadi
aliran udara dan angin.
4. Sinar matahari menyebabkan terjadinya siklus air.sinar matahari menyebabkan penguapan
air yang terdapat di sungai, danau, dan laut.air menguap dan menjadi awan. Awan tersebut
terbawa angin dan akhirnya jatuh sebagai hujan.
5. Sinar matahari menyediakan beberapa sumber lain seperti minyak bumi, batubara, tenaga air.
6. Semua fenomena di atas menggambarkan matahari sebagai sumber energi utama ekosistem.
Kebutuhan Energi Bagi Manusia
• Energi berupa makanan: bila kita makan Energi berupa cahaya kasat mata:
akan mendapatkan energi yang cahaya matahari yang terlihat oleh
tersimpan dalam makanan (mis.Nasi, mata (kasat mata) membantu
sayur,daging).kebutuhan energi rata- manusia untuk berorientasi di
rata setiap orang adalah berkisar antara lingkungan sekitarnya.
8000-10.000 kj per hari. Energi berupa panas: Sinar
matahari membuat suhu di bumi
sesuai untuk kehidupan, misalnya
membantu manusia
memfungsikan tubuh.
Kesimpulan :Selain kebutuhan dasar
energi tersebut , manusia juga
perlu bentuk energi lain untuk
kegiatan sehari-hari, misal. Energi
listrik dan energi gerak yg
diperlukan dalam menunjang
kegiatan industri atau rumah
tangga.
PEMANFAATAN ENERGI
Pemanfaatan energi terdapat bermacam-macam bentuk energi
Yaitu: Energi cahaya, energi panas, energi gerak, energi listrik, dan
energi kimia.
Contoh :
1.Energi Cahaya adalah energi yg sangat kuat.
Misalnya sinar laser, sinar radioaktif.
2. Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam bahan bakar
atau makanan.
Misalnya minyak bumi (bahan bakar) dibakar, energin kimia di
dalam minyak bumi berubah menjadi energi panas dan energi
cahaya
3. Energi gerak adalah energi yang dimiliki oleh benda bergerak.
Misalnya angin yang dapat menumbangkan pohon dan energi angin
dapat memutar kincir dan menggerakkan kapal layar.
4. Energi panas adalah adanya perubahan bentuk energi.
Misalnya dari energi kimia sumbernya dari energi gas bumi atau
kayu bakar menjadi energi panas atau sebuah bola lampu tidak
hanya menghasilkan cahaya, melainkan panas.
5. Energi listrik adalah untuk mendapatkan energi listrik harus
dilakukan perubahan bentuk energi yaitu energi gerak dari tenaga
air menjadi energi listrik.
SUMBER ENERGI TERBARUI
Sumber energi terbarui dapat digunakan tanpa batas waktu
dan tidak akan pernah habis. Karena dapat dipulihkan
dalam waktu yang cepat, misalnya tenaga air, panas bumi,
dan sinar matahari langsung.
Tenaga air adalah air yang mengalir dapat digunakan
sebagai sumber energi guna mendapatkan energi gerak
atau energi listrik (PLTA).
Panas bumi adalah sumber energi yang berasal dari dalam
perut bumi.
Panas bumi dapat dimanfaatkan dalam bentuk uap panas
yang langgsung dapat digunakan sebagai sumber energi
misalnya untuk PLTP.
BIOMASSA
Biomassa adalah keseluruhan makhluk hidup atau
mati.
Misalnya tumbuh-tumbuhan, binatang,
mikroorganisme, dan bahan organik (termasuk
sampah organik).
Unsur utama dari biomassa adlh bermacam-
macam zat kimia (molekul) yang sebagian besar
mengandung atom karbon (C), bila membakar
biomassa karbon tersebut dilepaskan ke udara
dalam bentuk karbon dioksida (CO2).
Biomassa dapat digunakan untuk:
• Makanan ternak
• Bahan bakar
• Biogas
Pokok Bahasan :
A. Pengertian Analisis Vegetasi
B. Metode Analisis Vegetasi
1. Metoda Kualitatif
2. Metode Kuantitatif
A. PENGERTIA ANALISA VEGETASI
Nilai ekonomi
- Potensi pohon devisa
Nilai Analisis Vegetasi - Padang rumput penggembalaan
Bisa diketahui
Nilai biologi peranan vegetasi
Hutan Sebagai pakan
Tata air
Iklim
Habitat satwa
Karena komunitas tumbuhan sangat luas dan kompleks, maka
untuk mendapatkan informasi tentang komposisi dan struktur
vegetasi tidak mungkin secara sensus perlu pengambilan
sample/contoh Sampling
B. METODE ANALISIS VEGETASI
Garis singgung
20
Kurva data utuh
Jumlah species
15
10
Garis 10%
5
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Luas Petak (m2) Luas minimum
Koordinat 10% dr XY kuadrat
Kurva Species Area
(Jumlah Minimum Kuadrat)
Titik singgung
25
Garis singgung
20
Kurva data utuh
Jumlah species
15
10
Garis 10%
5
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Jumlah Petak Jumlah minimum
Koordinat XY 10% kuadrat
Jml jenis
27 Optimum
23
18
Titik optimasi dicapai bila
penambahan luas petak tidak
10
menyebabkan penambahan jenis atau
maksimal 5-10%
5
1 2 4 8 16 Luas petak
1 2 3 1 2 3
4 5 6 4 5 6
7 8 9 7 8 9
murni sistematik
Langsung
Acak
Bertingkat (Stratified random sampling)
perbedaan tinggi, tempat, tanah, umur, dll
pengacakan dipisahkan, kemudian baru diacak
A
C B
20m
5
10 5
10 20m
pohon 15 plot tiang 15 plot
pancang 15 plot semai 15 plot
4. Cara jalur berpetak (garis berpetak)
- Modifikasi petak ganda atau cara jalur
- Modifikasi petak ganda melompat satu/lebih petak
dalam jalur
- Bentuk segi panjang, bujur sangkar, lingkaran
bujur sangkar/segi panjang
- Ukuran petak 10x10; 20x20; 20x50
20m
2 5
2
10
5
10
20m
b. Cara-cara Tanpa Petak
● ●
Pohon dihitung
66cm
Pohon tidak dihitung
Pohon dihitung
d1 d3
d2 d4
Pohon pertama
Jarak
900 pengukuran
Jarak pengukuran (d2)
Arah kompas
Titik pengukuran
900
Pohon kedua
ANALISA DATA
a. Cara Kuadrat (Quadrat Sampling Techniques)
Kerapatan (K) = Jumlah Individu Jenis
Luas contoh
Kerapatan Relatif (KR) = Kerapatan dari suatu jenis x 100 %
Kerapatan seluruh jenis
Dominansi (D) = Jumlah Bidang Dasar
Luas petak contoh
Dominansi Relatif (DR) = Dominansi dari suatu jenis x 100 %
Dominansi seluruh jenis
Frekuensi (F) = Jumlah plot ditemukan suatu Jenis
Jumlah seluruh plot
Frekuensi Relatif (FR) = Frekuensi dari suatu jenis x 100 %
Frekuensi seluruh jenis
Indeks Nilai Penting (INP) = KR + DR + FR
Summed Dominance Ratio (SDR) = INP
3
Nilai INP = 200 % atau 300 % tergantung jumlah parameter yg digunakan
Nilai SDR = 100 %
b. Cara Kuadran (Point Quarter Techniques)
Jarak pohon rata-rata :
d1 + d2 + d3 + ... + dn
d=
n
Dimana, d1.…dn = jarak masing-masing pohon
n = banyaknya pohon
Luas
Kerapatan Seluruh Jenis (Ks) =
(jarak pohon rata-rata)2
10.000
Kerapatan Seluruh Jenis/ha (K/ha) =
(jarak pohon rata-rata)2
Jumlah pohon suatu jenis
Kerapatan Relatif (KR) = x 100 %
Jumlah pohon semua jenis
PNP = INP/3
c. Cara Berpasangan (Random Pairs Techniques)
Jarak pohon rata-rata
0,8 (d1 + d2 + d3 + ... + dn )
d =
n
dimana, d1 …dn = Jarak masing pasangan pohon
n = banyaknya jarak pasangan pohon yang
tercatat
Luas
Kerapatan dari suatu jenis =
(0,8 x d)
Kerapatan Relatif (KR), Kerapatan (K), Dominansi (D), Dominansi
Relatif (DR), Frekuensi (F), Frekuensi Relatif (FR) dihitung
dengan cara yang sama dengan cara kuadran.
d. Cara Garis Intersep (Line Intersep Techniques)
Kerapatan (K) = 1 Luas
M Total Panjang Tr ansek
Kerapatan Relatif (KR) = Kerapatan dari suatu jenis x 100 %
Kerapatan seluruh jenis
Dominansi suatu jenis = Total panjang intersep suatu jenis x 100 %
(% dari penutupan) Total panjang transek
Dominansi Relatif (DR) = Total panjang intersep suatu jenis x 100 %
Total panjang intersep semua jenis
Frekuensi = Jml interval ditemukan suatu jenis
X 100%
Jml semua/seluruh interval transek
1 M Seluruh interval
Frekuensi yang dipertimbangkan = transek ditemukan
N suatu jenis
Frekuensi yang dipertimba ngkan suatu jenis
Frekuensi Relatif (FR) =
Total frekuensi yang dipertimba ngkan semua jenis
INP = KR + DR + FR
PNP = INP/3 Total panjang permukaan
Total panjang transek - tanah yang tidak ditutupi
Total Coverage = vegetasi
100%
Total panjang transek
e. Cara Berpasangan (Pair Quarter Techniques)
Dominansi Suatu Jenis (%) = Σ sentuhan per jenis x 100 %
Σ seluruh sentuhan