Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOMONITORING
BIOMONITORING KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN PLANKTON

OLEH :
KELOMPOK V_C

1. DIKA PUTRI SEHATI : 1810421003


2. LILY RAHMAWATI : 1810421006
3. WAHYU YULIS GITASYA : 1810421015
4. NENGSI MAY FRILINA : 1810421018

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
I. LANDASAN TEORI
Plankton dapat digunakan sebagai indikator saprobitas karena plankton berperan
penting mempengaruhi produktifitas primer perairan, bersifat toleran dan mempunyai
respon yang berbeda terhadap perubahan kualitas perairan (Handayani dan Patria
2005). Plankton mempunyai sifat bergerak mencari tempat yang sesuai dengan
hidupnya. Apabila terjadi pencemaran hanya jenis plankton tententu yang ditemukan
dalam suatu perairan, sehingga plankton merupakan bioindikator yang tepat
mengetahui kondisi suatu perairan (Basmi 2000). Hal ini diperkuat oleh Laprise dan
Julian (1994) yang menyatakan kelimpahan jumlah jenis plankton merupakan
biomonitoring kualitas perairan dan berhubungan erat dengan pengukuran faktor
lingkungan.
Saprobitas perairan digunakan untuk mengukur kualitas air yang mendapat
penambahan bahan organik dalam yang indikatornya adalah jumlah dan susunan
spesies dari organisme di dalam perairan tersebut (Anggoro 1988). Saprobitas dapat
diukur dengan indikator plankton, karena setiap jenis plankton merupakan penyusun
dari kelompok saprobitas tertentu yang akan mempengaruhi nilai saprobitas (Basmi
2000).
Fitoplankton di perairan laut bahkan melakukan 95% dari aktifitas fotosintesis
dan menyumbang setengah dari jumlah oksigen di atmosfer (Castro dan Huber,
2008). Fitoplankton dapat menyebabkan terjadinya blooming, sehingga kelompok
fitoplankton menyebabkan efek yang buruk bagi lingkungan dan organisme di
perairan, seperti kurangnya kadar oksigen terlarut dalam air yang dapat
menyebabkan kematian bagi tumbuhan dan hewan di perairan tersebut. Menurut
Shabdin et.al, (2014) Zooplankton air tawar merupakan salah satu dari organisme
akuatik yang dapat digunakan sebagai bioindikator untuk mendeterminasikan kondisi
dari suatu perairan. Zooplankton air tawar akan memberikan respon yang cepat
terhadap perubahan kondisi air seperti kadar oksigen terlarut, pH dan nutrisi.
a. a1. Kepadatan plankton ditentukan dengan memakai rumus :

axc
K=
l

Dimana : K = Jumlah individu per liter (ind/l)


a = Jumlah individu dalam 1 ml sub sampel
c = Volume konsentrat (ml)
l = Volume air yang disaring (l)

a2. Kepadatan relatif ditentukan dengan memakai rumus :

Kepadatan suatu spesies


KR= x 100 %
Kepadatan seluruh spesies
(Michael, 1984)

b. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (Poole, 1974), (Michael, 1984),


Sitorus(2009) yaitu:
nˌ nˌ
H '=−∑ [ ][ ]
N
ln
N
= −∑ pi ln pi
Ket.
H’ : Indeks keanekaragaman.
ni : Jumlah sel jenis ke-i
N : Jumlah total sel.

Kisaran indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dapat DIKATEGORIKAN


sebagai berikut:
H’< 1 = Keanekaragaman rendah dan keadaan komunitas rendah
1<H’<3 = Keanekaragaman sedang dan keadaan komunitas sedang
H’>3 = Keanekaragaman tinggi dan keadaan komunitas tinggi
Perhitungaan indeks keseragaman (Equitability = E) dengan rumus Michael
(1984):
H'
E= '
H Maks
Ket.
H' : Indeks keanekaragaman.
H'maks : Ln S.
S : Jumlah spesies.
II. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 7 November 2020 di Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas,
Padang.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat-alat yang digunakan meliputi : data 2 Juni 2015; 9 Mei 2016; dan 4 Mei 2017
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Data 2 Juni 2015

Tabel 1.Kepadatan (ind./l) dan Kepadatan Relatif (%) Komunitas Plankton di


perairan Sungai Jujuhan Hulu dan Sungai Jujuhan Hilir kabupaten Solok
SelatanSumatera Barat
Taksa/Jenis Plankton Stasiun Pengamatan
A. Mikroflora      
A.1. Bacillariophyceae        
1 Achnanthes lanceolata - - 1,8 1,852
2 Cymbela sp. - - 1,8 1,852
3 Flagillaria capucina 18 58,82 27 27,778
4 Navicula sp. 3,6 11,76 1,8 1,852
5 Nitzschia linearis - - 1,8 1,852
6 Pinnularia sp. 1,8 5,88 - -
7 Surirella robusta 1,8 5,88 16,2 16,667
8 Synedra sp. - - 9 9,259
A.2. Chlorophyceae        
9 Bambucina sp. - - 1,8 1,85
10 Cladophora sp. 1,8 5,88 - -
11 Closterium sp. - - 5,4 5,556
12 Cosmarium decoratum 1,8 5,88 3,6 3,704
Oedogonium
13 - - 1,8 1,852
microgonium
14 Oedogonium sp. - - 1,8 1,852
15 Spirogyra sp. 1,8 5,88 - -
A.3. Cyanophyceae        
16 Borzea sp. - - 1,8 1,852
17 Lyngbya sp - - 1,8 1,852
18 Oscillatoria angutissima - - 10,8 11,111
19 Oscillatoria sp. - - 1,8 1,852
20 Rivularia sp. - - 1,8 1,852
B. Mikrofauna        
B.1. Protozoa        
21 Arcella diacoides - - 3,6 3,704
B.2. Rotifera        
22 Notolcha sp. - - 1,8 1,852
Total        
Jumlah jenis 7 19
30,6 97,2
Kepadatan total (ind/l)
 

Indeks Diversitas
(H’= - ∑ pi ln pi) -1,3972 -2,41006
Kepadatan Komunitas Plankton pada Tahun 2015

70
60
50
40
Hulu
30
Column1
20
10
0
ae ae ae oa r a
yce yce yce t oz ti fe
ph ph h o Ro
io ro op Pr
r o an
la l
Cy
cil Ch
Ba

Grafik 1. Kepadatan Komunitas Plankton Berdasarkan Di Perairan Sungai Jujuhan


Hulu Dan Sungai Jujuhan Hilir Kabupaten Solok Selatan Pada Tahun 2015

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1. Di atas menunjukkan bahwa komunitas


plankton di perairan sungai jujuhan hulu memiliki indeks diversitas (H’) 1,39 yang
menunjukkan daerah hulu tercemar sedang. Sedangkan untuk komunitas plangkton
perairan sungai jujuhan hilir memiliki indeks diversitas (H’) 2,41 yang menunjukkan
daerah hilir tercemar sedang. Untuk spesies yang sering dijumpai di kawasan
perairan sungai jujuhan baik hulu maupun hilir antara lain adalah spesiesFlagillaria
capucina, Navicula sp., Surirella robusta dari kelas Bacillariophyceae, untuk kelas
Chlorophyceaespesies nya adalah Cosmarium decoratum. Spesies-spesies tersebut
merupakan spesies indikator untuk pencemaran kualitas air sungai pada kawasan
sungai jujuhan pada tahun 2015.
Keanekaragaman hayati sebagai keragaman seluruh bentuk kehidupan dari
genus sampai dengan spesies. Menurut Nakashiuka & Stork (2002) kelimpahan dan
keanekaragaman hayati suatu perairan selain menunjukkan tingkat kestabilan
ekosistem juga sebagai indikator tingkat produktivitas perairan dan potensi
perikanan. Manson (1981) tentang kisaran nilai Indeks Keanekaragaman, bahwa
H’>3 menunjukkan keanekaragaman tinggi dengan tingkat stabilitas komunitas yang
tinggi dengan kualitas air belum tercemar, 2,5<H’>3 tingkat keanekaragaman cukup
tinggi dengan tingkat stabilitas komunitas cukup tinggi dan kualitas air tercemar
ringan, H’ 1-,2,5 nya menunjukkan tingkat keanekaraman sedang dengan kualitas air
tersemar sedang. Dan H’>1 menujukkan tinggat keanekaragaman rendah dengan
kualitas air tercemar berat.
Menurut Adjie, dkk (2003), Bacillariophyceae adalah salah satu kelompok
algae yang secara kualitatif dan kuantitatif banyak terdapat di berbagai perairan tipe
sungai, baik sebagai plankton maupun sebagai perifiton, sedangkan Chlorophyceae
yang termasuk ke dalam filum Chlorophyta paling banyak dijumpai di perairan
tawar.Kelas Bacillariophyceae ditemukan hampir pada seluruh stasiun pengamatan.
Menurut Mahanal dkk (2007) dalam Purwani dkk (2014), Bacillariophyceae
memiliki kemampuan melekat pada substrat lebih baik karena memiliki alat perekat.
Bacillariohyceae bersifat kosmopolitan dan melimpah. Anggota kelas
Bacillariophyceae mampu menyesuaikan diri terhadap arus sungai yang kuat.

b. Data 9 Mei 2016


Tabel 2. Kepadatan (ind./l) dan Kepadatan Relatif (%) Komunitas Plankton di
perairan Sungai Jujuhan Hulu dan Sungai Jujuhan Hilir kabupaten Solok Selatan
Sumatera Barat
  Stasiun Pengamatan
Jujuhan Hulu Jujuhan hilir
o
Taksa/Jenis S: 01 29’21,8” S: 01o25’58,2”
No.
Plankton E: 101o30’41,5” E: 101o31’29,2”
K(ind/l) KR(%) K(ind/l) KR(%)

  Bacillariophyceae        
1 Achnantes linearis - - 1,29 5,26
2 Amphora cistula - - 0,64 2,63
3 Amphora ovalis 3,86 7,5 - -
4 Cymbella cistula 6,43 12,5 - -
5 Diatoma vulgare 0,64 1,25 - -
6 Eunotia pectinalis - - 0,64 2,63
Gomphonema
7 0,64 1,25 - -
parvulum
8 Navicula cistula - - 1,93 7,89
9 Navicula cuspidata 4,5 8,75 - -
Nitszchia
10 - - 0,64 2,63
lanceolata
11 Nitszchia palea - - 0,64 2,63
12 Pinnularia viridis - - 2,57 10,53
13 Surirella linearis 3,21 6,25 1,29 5,26
14 Synedra pulchella - - 0,64 2,63
15 Synedra ulna 13,5 26,25 3,86 15,79
  Clorophyceae        
Closterium
16 1,93 3,75 - -
striolatum
Cosmarium
17 0,64 1,25 1,29 5,26
contractum
18 Docidium 1,29 2,5 - -
undulatum
Oedogonium
19 5,79 11,25 0,64 2,63
borisianum
20 Oedogonium sp 1,93 3,75 - -
21 Spirogyra sp 1,29 2,5 - -
  Cyanophyceae        
Lyngbya
22 1,29 2,5 - -
martensiana
23 Lyngbya sp 0,64 1,25 1,93 7,89
24 Oscillatoria limosa 3,21 6,25 1,29 5,26
Rivularia
25 - - 0,64 2,63
haematites
  Euglenophyceae        
26 Euglena acus - - 1,29 5,26
27 Euglena rubra - - 0,64 2,63
  Zooplankton        
Centropyxis
28 0,64 1,25 1,29 5,26
constricta
29 Notholca sp. - - 1,29 5,26
  Jumlah jenis    
Total kepadatan
  (ind./l 51,43 24,44
Indeks Diversitas
  2,41 2,78
(H’= - ∑ pi ln pi)
Kepadatan
35 Komunitas Plankton pada Tahun 2016
30

25

20
Kepadatan (ind./l)
15 Hulu
Hilir
10

0
ae ae ae ae on
yce yce yce yce nkt
ph ph ph op
h la
r io oro ano en o op
la Cl gl Z
cil Cy Eu
Ba
Grafik 2. Kepadatan Komunitas Plankton Berdasarkan Di Perairan Sungai Jujuhan
Hulu Dan Sungai Jujuhan Hilir Kabupaten Solok Selatan Pada Tahun 2016.

Berdasarkan hasil perhitungan pada tebal 2 di atas menunjukkan bahwa komunitas


plankton di perairan Sungai Jujuhan hulu memiliki nilai Indeks Diversitas (H’) 2,41
yang menunjukkan daerah hulu masih belum tercemar sementara itu pada perairan
Sungai Jujuhan hilir Indeks Diversitas (H’) bernilai 2,78 yang termasuk pada kriteria
belum tercemar. Kondisi ini menggambarkan ekosistem Sungai Jujuhan semakin ke
hilir menunjukkan tingginya kualitas perairan.
Menurut kisaran Indeks Diversitas Shannon–Weiner (1949),H’< 1 yakni
Keanekaragaman rendah dan keadaan komunitas rendah,1<H’<3 yakni
Keanekaragaman sedang dan keadaan komunitas sedang dan H’>3 yakni
Keanekaragaman tinggi dan keadaan komunitas tinggi.Indeks Diversitas pada
perairan Sungai Jujuhan berkisar dari 2,41-2,78. Dengan nilai tersebut maka perairan
Sungai Jujuhan termasuk Keanekaragaman sedang dan keadaan komunitas sedang.
Jika dilihat dari distribusi kehadiran plankton pada kedua stasiun dijumpai
spesies dominan dengan keberadaan ada pada kedua stasiun yakni di hulu dan hilir.
Kehadiran spesies yang mendominasi ini adalah spesies Surirella linearis dan spesies
Synedra ulnadari kelas Bacillariophyceae, spesies Cosmarium contractumdan spesies
Oedogonium borisianumdari kelas Clorophyceae, spesies Lyngbya sp dan spesies
Oscillatoria limosa dari kelas Cyanophyceae, spesies Centropyxis constricta dari
kelas Zooplankton. Hadirnya spesies dominan dapat diperkirakan bahwa ketujuh
spesies tersebut bisa dikatakan sebagai spesies indikator pada perairan sungai
Jujuhan.
Menurut Effendi (2003), semakin tinggi nilai indeks keanekaragaman sungai
maka semakin rendah pula tingkat pencemaran pada sungai tersebut. Menurut APHA
(1989), kelas Bacillariophyceae merupakan kelas alga yang paling mudah ditemukan
di dalam berbagai jenis habitat perairan, terutama di dalam perairan yang relatif
dingin, karena kemampuannya ini kelas Bacillariophyceae dapat dijadikan sebagai
indikator biologis perairan yang tidak tercemar.

c. Data 4 Mei 2017


Tabel 3. Kepadatan (ind./l) dan Kepadatan Relatif (%) Komunitas Plankton di
perairan Sungai Jujuhan Hulu dan Sungai Jujuhan Hilir kabupaten Solok Selatan
Sumatera Barat

Lokasi Pengambilan Sampel


No Spesies Jujuhan Hulu Jujuhan Hilir
K (ind./l) KR (%) K (ind./l) KR (%)
Fitoplankton
  Bacillariophyceae        
1 Achnanthes brevipes 19,80 18,58 7,54 9,88
2 Cyclotella kutzingiana 0,94 0,88 - -
3 Cymbella tumida 0,94 0,88 0,94 1,23
4 Cymbella ventricosa - - 0,94 1,23
5 Fragillaria capucina 22,63 21,24 30,17 39,51
6 Fragillaria construens 0,94 0,88 - -
7 Fragillaria virescens - - 3,77 4,94
8 Frustulia rhomboides 4,71 4,42 - -
9 Gomphonema olivaceum 2,83 2,65 - -
10 Navicula goppertiana 0,94 0,88 0,94 1,23
11 Navicula lanceolata 7,54 7,08 6,60 8,64
12 Nitzschia amphibia 6,60 6,19 14,14 18,52
13 Nitzschia obtusa - - 1,89 2,47
14 Pinnularia viridis - - 0,94 1,23
15 Surirella elegans 1,89 1,77 - -
16 Surirella linearis 0,94 0,88 - -
17 Surirella robusta - - 0,94 1,23
18 Synedra acus 2,83 2,65 - -
19 Synedra ulna 3,77 3,54 1,89 2,47
20 Terpsinoe americana - - 0,94 1,23
Chlorophyceae
21 Cosmarium punctulatum 0,94 0,88 - -
22 Oedogonium borisianum 3,77 3,54 - -
23 Spirogyra kurzii 1,89 1,77 - -
24 Stigeoclonium lubricum 3,77 3,54 - -
Cyanophyceae
25 Asterocytis smaragdina - - 0,94 1,23
26 Calothrix fusca - - 0,94 1,23
27 Oscillatoria limnetica 4,71 4,42 - -
28 Oscillatoria rubescens 1,89 1,77 - -
29 Oscillatoria tenuis 5,66 5,31 - -
30 Rivularia haematites 0,94 0,88 - -
Dinophyceae
31 Peridinium majus 1,89 1,77 - -
Zooplankton
32 Difflugia corona - - 0,94 1,23
33 Ephemeroptera 0,94 0,88 - -
34 Euglypha rotunda 1,89 1,77 1,89 2,47
35 Trinema echelys 0,94 0,88 - -
  Kepadatan total (ind./l) 106,53 76,35
  Total jenis
  Indeks Diversitas 2,71 2,02

Kepadatan Komunitas Plankton pada Tahun 2017


90
80
70
60
50 Hulu
40 Hilir
30
20
10
0
.. ... y..
. ... on
p. hy hy kt
rio p oph p n
l a ro an no l a
cil lo
Cy Di op
Ba Ch Zo
Grafik 3. Kepadatan Komunitas Plankton Berdasarkan Di Perairan Sungai Jujuhan
Hulu Dan Sungai Jujuhan Hilir Kabupaten Solok Selatan Pada Tahun 2017

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3. Di atas menunjukkan bahwa komunitas


plankton di perairan sungai jujuhan hulu memiliki indeks diversitas (H’) 2,71 yang
menunjukkan daerah hulu tercemar ringan. Sedangkan untuk komunitas plangkton
perairan sungai jujuhan hilir memiliki indeks diversitas (H’) 2,02 yang menunjukkan
daerah hilir tercemar sedang. Untuk spesies yang sering dijumpai di kawasan
perairan sungai jujuhan baik hulu maupun hilir antara lain adalah spesies Fragillaria
capucina, Achnanthes brevipes, Nitzschia amphibian dan Navicula lanceolata dari
kelas Bacillariophyceae, untuk kelas Plankton spesies nya adalah Euglypha
rotunda. Spesies-spesies tersebut merupakan spesies indikator untuk pencemaran
kualitas air sungai pada kawasan sungai jujuhan pada tahun 2016.
Kelas Bacillariophyceae merupakan kelas alga perifiton yang memiliki
jumlah spesies dan presentase jumlah individu paling banyak di temukan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Odum (1998), bahwa Bacillariophyceae ini memiliki
kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan tahan terhadap kondisi
ekstrim. Bacillariophyceae juga mampu melakukan reproduksi tiga kali dalam 24
jam sehingga keberadaannya di perairan sangat mudah ditemukan (Praseno dan
Sugestiningsih, 2000). Kelas Chlorophycae yang didapatkan lebih banyak jumlah
spesiesnya dibandingkan dengan kelas Cyanophyceae. Menurut Bold dan Wynne
(1985), kelas Chlorophyceae adalah mikroalga utama di lingkungan perairan karena
dapat hidup diberbagai habitat perairan sehingga mudah ditemukan di perairan. Kelas
Cyanophyceae merupakan kelas alga perifiton yang memiliki spesies paling sedikit
dibandingkan dengan Chlorophyceae dan Bacillariophyceae, tetapi memiliki jumlah
individu yang lebih banyak dibandingkan dengan kelas Chlorophyceae. Menurut
Nontji (2007), Cyanophyceae memiliki jenis-jenis yang lebih sedikit dibandingkan
dengan Chlorophyceae, tetapi pada saat tertentu populasinya dapat melimpah
(ledakan populasi) serta akan cepat pulamenghilangnya setelah terjadi ledakan
populasi tersebut
Berdasarkan dari tingkat toleransinya terhadap kadar hara Watanabe et al,.
1990 dalam Marzuki (2006) menyatakan bahwa Bacillariophyceae dikelompokkan
atas 3 kelompok yaitu intoleran, toleran dan indiferen. Fragilaria capucina termasuk
kedalam kelompok intoleran yakni jenis yang dapat berkembang dengan baik dan
sering menjadi jenis yang dominan pada kondisi perairan yang relatif bersih.
Sedangkan Navicula lanceolata termasuk pada jenis kelompok yang indiferen yakni
dapat tumbuh dan berkembang pada semua tipe perairan, baik perairan yang relatif
bersih atau kadar hara yang rendah maupun pada perairan yang mengandung kadar
hari yang tinggi
Dari data-data tabel dapat diamati bahwasanya keanekaragaman plankton dari
tahun ke tahun paling banyak terdapat pada Bacillariophyceae yang selalu tinggi.
Sedangkan keanekaragaman spesies yang sedikit setiap tahun yaitu jenis dari
Rotifera kemudian Euglenophyceae, dan Dinophyceae. Adapun jenis-jenis spesies
yang ada berasal dari jenis Bacilllariophycae, Clorophyceae, Cyanophyceae,
Dinophyceae, dan zooplankton. Kepadatan yang paling banyak yaitu pada
Bacillariophyceae 77,3 pada hulu dan 71,64 pada hilir sedangkan kepadatan yang
paling sedikit yaitu Dinophyceae 1,89 pada hulu dan 0 pada hilir. Adapun spesies
yang paling dominan yaitu Achnantes brevipes, Fragillaria capucina dari taksa
Bacillariophyceae dan Euglypha rotunda dari zooplankton.
Adinugroho et al., (2014) dan Ningrum & Wijiyono (2015)
menginformasikan bahwa nilai indeks keanekaragaman (H’) menggambarkan
kondisi struktur organisme fitoplankton dari suatu perairan yang berkaitan dengan
fungsi masing-masing spesies terhadap kelestarian dan daya dukung lingkungan.
Keanekaragaman fitoplankton dapat menunjukkan dua faktor penting yaitu jumlah
spesies atau kemelimpahan jenis dan keseimbangan. Odum (1983; 1993) dan Yuliana
et al., (2012) menjelaskan bahwa populasi plankton bervariasi tergantung musim dan
jenis perairan (tawar/ laut) hal ini disebabkan adanya variasi faktor-faktor fisik
lingkungan sepermia seperti pH, oksigen terlarut, CO2 terlarut, fosfat, nitrat, dan
nitrit.

V. KESIMPULAN

1) Pada data 2015 memiliki jumlah jenis pada daerah hulu yaitu 7 spesies dengan
nilai kepadatan total 30,6 dan indeks diversitas H’1,397 sehingga dikategorikan
bahwa kualitas air pada daerah ini termasuk kategori tercemar sedang dan memiliki
keanekaragaman yang sedang karena nilai H’ diantara 1-2,5. Sedangkan untuk
wilayah hilir, memiliki jumlah jenis 19 spesies dengan nilai kepadatan total 97,2 dan
indeks diversitas memiliki nilai H’ 2,4 dapat menunjukkan bahwa kualitas air pada
daerah ini termasuk kategori tercemar sedang dan memiliki keanekaragaman yang
sedang karena nilai H’ diantara 1-2,5

2) Pada data 2016 memiliki jumlah jenis pada daerah jujuhan hulu yaitu 17 spesies
dengan nilai kepadatan total 51,4 dan indeks diversitas H’2,4 sehingga dikategorikan
bahwa kualitas air pada daerah ini termasuk kategori tercemar sedang dan memiliki
keanekaragaman yang sedang karena nilai H’ diantara 1-2,5. Sedangkan untuk
wilayah hilir, memiliki jumlah jenis 19 spesies dengan nilai kepadatan total 24,4 dan
indeks diversitas memiliki nilai H’ 2,7 dapat menunjukkan bahwa kualitas air pada
daerah ini termasuk kategori tercemar ringan dan memiliki keanekaragaman yang
cukup tinggi karena memiliki nilai H’ diantara 2,5- 3.

3) Pada data 2017 memiliki jumlah jenis pada daerah jujuhan hulu yaitu 26 spesies
dengan nilai kepadatan total 106,53 dan indeks diversitas H’2,7sehingga
dikategorikan bahwa kualitas air pada daerah ini termasuk tercemar ringan dan
memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi karena nilai H’ diantara 2,5-3.
Sedangkan untuk wilayah hilir, memiliki jumkah jenis 17 spesies dengan nilai
kepadatan total 76,35 dan indeks diversitas memiliki nilai H’ 2,02dapat
menunjukkan bahwa kualitas air pada daerah ini termasuk kategori tercemar sedang
dan memiliki keanekaragaman yang sedang karena memiliki nilai H’ diantara 1-2,5.

DAFTAR PUSTAKA

Adjie,S., Samuel., Subagja. 2003. Kelimpahan dan Keragaman Plankton di Danau


Arang-Arang, Jambi. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Volume 9 No7.
Badan riset Kelautan dan Peikanan. Jakarta.
APHA. 1989. Standard methods for the examination of water and wastewater.
(17thed & 14thed). American Water Works Association, Water Pollution
Control Federation. Washington D.C. 372 hal.
Bold, H.C. dan J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae, Second Edition. Prentice-
Hall Mc. Engelwood Cliffs New York.
Castro, P dan M. E. Huber. 2008. Marine Biology, Seventh Edition. New York:
McGraw-Hill Companies.
Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan
perairan. Jakarta : Kanisius.
Manson, C.F.1981. Biology of Freshwater Pollution. Longman, London.
Marzuki, J. 2006. Komposisi dan Komunitas Alga Perifiton di Sungai Air Dingin.
Skripsi. FMIPA. UNAND. Padang.
Michael, P. 1984. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium.
Jakarta : UI Press.
Nakashizuka, T., and N. Stork, eds. 2002. Biodiversity research methods: IBOY in
western Pacific and Asia. Kyoto University Press, Kyoto.
Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta.
Odum, E. P. 1998. Dasar- Dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan.
Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Praseno, D. P. dan Sugestiningsih. 2000. Red tide di perairan Indonesia. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanologi – LIPI. Jakarta
Purwanti, S. dkk. 2011. Komunitas Plankton pada saat Pasang dan Surut di Perairan
Muara Sungai Demaan Kabupaten Jepara.Jurnal Anatomi Fisiologi. 19 (2):
65- 73.
Shabdin dkk. 2014. Freshwater Zooplankton of Bakun Dam Sarawak, Malaysia.
Asian Journal of Biological and Life Science. 3 (2): 120-124

LAMPIRAN

a. Data 2 Juni 2015


No Taksa/Jenis Stasiun Pengamatan
. Plankton Jujuhan Hulu   Jujuhan hilir  
S: 01o29’21,8” S: 01o25’58,2”
E: E: 101o31’29,2”
101o30’41,5”
K KR% Pilnpi K KR% pilnpi
  A. Mikroflora          
  A.1.            
Bacillariophycea
e
1 Achnanthes - -   1,8 1,852 -
lanceolata 0,07387
2 Cymbela sp. - -   1,8 1,852 -
0,07387
3 Flagillaria 18 58,82 - 27 27,778 -
capucina 0,3121 0,35581
3
4 Navicula sp. 3,6 11,76 - 1,8 1,852 -
0,2517 0,07387
7
5 Nitzschia linearis - -   1,8 1,852 -
0,07387
6 Pinnularia sp. 1,8 5,88 - - -  
0,1666
6
7 Surirella robusta 1,8 5,88 - 16,2 16,667 -
0,1666 0,29863
6
8 Synedra sp. - -   9 9,259 -
0,22033
  A.2.            
Chlorophyceae
9 Bambucina sp. - -   1,8 1,85 -
0,07387
10 Cladophora sp. 1,8 5,88 - - -  
0,1666
6
11 Closterium sp. - -   5,4 5,556 -
0,16058
12 Cosmarium 1,8 5,88 - 3,6 3,704 -
decoratum 0,1666 0,12207
6
13 Oedogonium - -   1,8 1,852 -
microgonium 0,07387
14 Oedogonium sp. - -   1,8 1,852 -
0,07387
15 Spirogyra sp. 1,8 5,88 - - -  
0,1666
6
  A.3.            
Cyanophyceae
16 Borzea sp. - -   1,8 1,852 -
0,07387
17 Lyngbya sp - -   1,8 1,852 -
0,07387
18 Oscillatoria - -   10,8 11,111 -
angutissima 0,24414
19 Oscillatoria sp. - -   1,8 1,852 -
0,07387
20 Rivularia sp. - -   1,8 1,852 -
0,07387
               
  B. Mikrofauna            
  B.1. Protozoa            
21 Arcella diacoides - -   3,6 3,704 -
0,12207
  B.2. Rotifera            
22 Notolcha sp. - -   1,8 1,852 -
0,07387
  Total            
  Jumlah jenis 7 19
  Kepadatan total 30,6 97,2
(ind/l)  
  Indeks Diversitas -1,3972 -2,41006
(H’= - ∑ pi ln pi)  
 
 
 
b. Data 9 Mei 2016
N Taksa/Jenis  
o. Plankton Stasiun Pengamatan
 
Jujuhan Hulu   Jujuhan hilir  
S: S:
01o29’21,8” 01o25’58,2”
E: E:
101o30’41,5” 101o31’29,2”
K(ind/l KR( pilnpi K(ind/l KR( pilnpi
) %) ) %)
  Bacillariophyceae            
1 Achnantes linearis - -   1,29 5,26 -0,155
2 Amphora cistula - -   0,64 2,63 -0,095
3 Amphora ovalis 3,86 7,5 - - -  
0,1943
55051
4 Cymbella cistula 6,43 12,5 - - -  
0,2599
56426
5 Diatoma vulgare 0,64 1,25 - - -  
0,0545
86148
6 Eunotia pectinalis - -   0,64 2,63 -0,095
7 Gomphonema 0,64 1,25 - - -  
parvulum 0,0545
86148
8 Navicula cistula - -   1,93 7,89 -0,200
9 Navicula cuspidata 4,5 8,75 - - -  
0,2131
56702
10 Nitszchia - -   0,64 2,63 -0,095
lanceolata
11 Nitszchia palea - -   0,64 2,63 -0,095
12 Pinnularia viridis - -   2,57 10,53 -0,237
13 Surirella linearis 3,21 6,25 - 1,29 5,26 -0,155
0,1731
35948
14 Synedra pulchella - -   0,64 2,63 -0,095
15 Synedra ulna 13,5 26,25 - 3,86 15,79 -0,291
0,3510
92391
  Clorophyceae            
16 Closterium 1,93 3,75 - - -  
striolatum 0,1231
89076
17 Cosmarium 0,64 1,25 - 1,29 5,26 -0,155
contractum 0,0545
86148
18 Docidium 1,29 2,5 - - -  
undulatum 0,0924
4405
19 Oedogonium 5,79 11,25 - 0,64 2,63 -0,095
borisianum 0,2458
85231
20 Oedogonium sp 1,93 3,75 - - -  
0,1231
89076
21 Spirogyra sp 1,29 2,5 - - -  
0,0924
4405
  Cyanophyceae            
22 Lyngbya 1,29 2,5 - - -  
martensiana 0,0924
4405
23 Lyngbya sp 0,64 1,25 - 1,93 7,89 -0,200
0,0545
86148
24 Oscillatoria limosa 3,21 6,25 - 1,29 5,26 -0,155
0,1731
35948
25 Rivularia - -   0,64 2,63 -0,095
haematites
  Euglenophyceae            
26 Euglena acus - -   1,29 5,26 -0,155
27 Euglena rubra - -   0,64 2,63 -0,095
  Zooplankton            
28 Centropyxis 0,64 1,25 - 1,29 5,26 -0,155
constricta 0,0545
86148
29 Notholca sp. - -   1,29 5,26 -0,155
  Jumlah jenis        
  Total kepadatan 51,43 -2,41 24,44 -2,78
(ind./l
  Indeks Diversitas 2,41 2,78
(H’= - ∑ pi ln pi)    

C. Data 4Mei 2017


Lokasi Pengambilan Sampel

Jujuhan Hulu Jujuhan Hilir


No Spes
ies K
K KR KR
PiLnPi (ind./ l)
(ind./l) (%) (%)
PiLnPi
Fitoplankton
Bacillariophyc
Eae
0,312760 0,22862
1 Achnanthes brevipes 19,8 18,58 7,54 9,88
2 99
09 69
0,041739
2 Cyclotella 0,94 0,88 - -
2
kutzingiana
65
0,041739 0,05413
3 Cymbella tumida 0,94 0,88 0,94 1,23
2 71
65 48
0,05413
4 Cymbella ventricosa - - 0,94 1,23
71
48
0,329083 0,36689
5 Fragillaria 22,63 21,24 30,17 39,51
5 24
capucina
3 81
0,041739
6 Fragillaria 0,94 0,88 - -
2
construens
65
0,14854
7 Fragillaria - - 3,77 4,94
11
virescens
12
0,137888
8 Frustulia 4,71 4,42 - -
4
rhomboides
77
Gomphonema 0,096382
9 2,83 2,65 - -
olivaceum 8
43
0,041739
10 Navicula 0,94 0,88 0,94 1,23 0,05413
2
goppertiana 71
65
48
0,187435
11 Navicula lanceolata 7,54 7,08 6,6 8,64 0,21163
1
72
04 67
0,172317
12 Nitzschia amphibia 6,6 6,19 14,14 18,52 0,31230
2
60
45 91

13 Nitzschia obtusa - - 1,89 2,47 0,09156


04

Anda mungkin juga menyukai