ABSTRACT
This study was conducted to determine the diversityand abundance of macrozoobenthos in the water
creeks of Batang Lubuh, Rambah District. The samples of macrozoobenthos had been taken from 5
stations using Eckman grab. Based on theresults, macrozoobenthos which were consisted of 9 species
belongs to three classes ie. Gastropoda, Oligochaeta, andInsecta. The average abundance of
macrozoobenthos ranged from 45 to1273 Ind/m2. Composition of macrozoobenthos was dominated by
Gastropods (75,36%). The hishest abudance was obtained at station I (1408 ind/m2) and the lowest
abudance was obtained at station II (45 ind/m2). The highest diversity Index (H’) of macrozoobenthos was
found at Station I (1,971) and the lowest was found at Station II (0), mean while the highest dominance
Index of macrozoobenthos was found at Station II (1) and the lowest was found at Station I (0.288). The
analysis of water physical and chemical indicated thatthe correlation between diversity of
macrozoobenthos and turbidity and also orthoposfat was negative, while the other parameters were
positive.
ABSTRAK
b) Pila polita
c) Brotia costula
Taksa Stasiun
No
Kelas Spesies 1 2 3 4 5
1 Gastropoda Pila scutata 45 0 0 0 0
Pila polita 136 0 0 0 0
Oncomelania hupensis 500 0 0 0 45
Melanoides granifera 0 45 0 45 0
Brotia costula 0 0 136 136 0
Brotia testudinaria 0 0 273 1000 0
2 Oligochaeta Lumbriculus sp 500 0 0 0 0
Tubifex sp 227 0 0 0 0
3 Insecta Sielbodius sp 0 0 0 0 45
Total 1408 45 409 1181 90
Tabel 3 Nilai Indeks Keragaman (H'), Nilai Indeks Dominansi (C) Dan Nilai Indeks Pada
Masing-Masing Stasiun
Nilai Indeks
Stasiun Keanekaragaman (H') Nilai Indeks Dominansi (C)
(Pi Log2 Pi) (Pi^2)
I 1,971 0,288
II 0 1
III 0,89 0,694
IV 0,744 0,731
V 1 0,5
Nilai Indeks Dominansi pengukuran pada stasiun I terlalu panas dan pada
makrozoobentos Perairan anak sungai Batang stasiun yang lain relatif sama sehingga suhu
Lubuh yang diperoleh pada kelima stasiun umumnya suhu di atas 30 0C dapat menekan
berkisar 0,288-1. Nilai Indeks Dominansi yang pertumbuhan populasi hewan bentos. Oleh
tertinggi terdapat pada Stasiun II yakni sebesar 1 karena itu pada staiun I suhu dapat menekan
dan nilai Indeks Dominansi terendah terdapat pertumbuhan populasi makrozoobentos sehingga
pada Stasiun I yakni sebesar 0,288 (Tabel 3). terdapat dominansi jenis, dapat kita lihat
Menurut Odum (1993), nilai dominansi kelimpahan pada staiun I lebih tinggi, namun
mendekati 0 maka dominansi rendah atau tidak dominansi terjadi pada kelas gastropoda.
ada yang mendominansi dan jika nilai dominansi Hasil menunjukkan nilai kecerahan
mendekati 1 maka dominansi tinggi atau ada berkisar antara 8-10 cm. Nilai kecerahan yang
yang mendominansi. Berdasarkan nilai Indeks tertinggi adalah stasiun I, hal ini dikarenakan
Dominansi yang diperoleh pada stasiun II subtrat dasar pada stasiun ini lumpur berpasir
memperlihatkan nilai Indeks Dominasi yang mana persentasi lumpur lebih tinggi.
mendekati 1 yang berarti nilai dominansi tinggi Kecepatan arus anak sungai Batang
atau ada biota yang mendominansi. Meskipun Lubuh berkisar 3,13-16,2 m/s. Kecepatan arus
pada stasiun penelitian dijumpai jumlah individu terendah terdapat pada Stasiun II yaitu di lokasi
jenis tertentu yang lebih banyak, hal ini diduga padat penduduk, hal ini disebabkan karena
berkaitan dengan keadaan perairan atau jenis perairan di Stasiun II sedikit tertutup.
substrat yang mendukung bagi populasinya. Kecepatan arus yang cepat akan menghayutkan
partikel terlarut, sedangkan kecepatan arus yang
C) Parameter Fisika Kimia Air lambat akan menyebabkan partikel yang tidak
terhanyutkan menjadi terendap dan membentuk
Nilai kekeruhan anak sungai Batang elemen dasar perarairan.
Lubuh pada berkisar 12-24 NTU.Nilai Oksigen terlarut (DO) perairan anak
kekeruhan tertinggi di Stasiun II, hal ini diduga sungai Batang Lubuh berdasarkan hasil
karena pada waktu pengamatan dan telah banyak penelitian berkisar 0,2-1,6 mg/l. Hasil
aktifitas masyarakat. pengukuran menunjukkan penurunan dan
Hasil pengukuran menunjukkan nilai kenaikan kadar oksigen terlarut yang disertai
suhu pada stasiun I lebih tinggi di bandingkan dengan peningkatan dan penurunan suhu di
dengan empat stasiun lainnya, hal ini semua stasiun padasiang dan sore hari, karena
dikarenakan keadaan cuaca pada waktu dengan peningkatan suhu dapat mempercepat
JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 204
2015
laju metabolisme, respirasi dan dekomposisi. padatan berupa mineral-mineral batuan dan
Secara umum, menurut Effendi (2003) hampir dalam bentuk suspense dalam sel organisme
semua organisme menyukai kondisi kadar seperti bakteri, plankton, sisa tanaman, dan
oksigen terlarut > 5,0 mg/l. protein.Fosfat yang terdapat di perairan berasal
Nilai COD berkisar 15,2-45,6 mg/l, nilai dari hasil pelapukan mineral fosfat yang terbawa
COD yang tertinggi adalah stasiun V dan yang saat erosi, pupuk, deterjen serta limbah industri
terendah adalah stasiun II dan IV. Perubahan dan rumah tangga (Effendi 2003).
musim mempengaruhi kondisi fisik kimiawi Konsentrasi fosfat di perairan di
perairan danau. Peningkatan kedalaman air perairan anak sungai berkisar 0,2515-0,8783
diikuti dengan penurunan kelimpahan mg/l. Purnomo dan Hanafi(1982) menyatakan
makrozoobenthos. Cleto-filho & Arcifa (2006) bahwa berdasarkan kesuburan perairan maka
juga menemukan kelimpahan makrozoobenthos fosfat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
lebih tinggi di perairan yang dangkal. Hal ini konsentrasi fosfat 0,00-0,02 mg/l adalah perairan
diduga karena menurunnya kadar oksigen di dengan kesuburan perairan rendah, konsentrasi
dasar perairan apabila perairan semakin dalam. 0,02 - 0,05 mg/l perairan dengan kesuburan
Nitrat merupakan salah satu bentuk perairan sedang, konsentrasi 0.05-0,10 mg/l
nitrogen yang diserap oleh mikroorganisme kesuburan perairan baik, konsentrasi 0,10-0,20
nabati yang kemudian diolah menjadi protein mg/l kesuburan perairan baik sekali dan lebih
dan selanjutnya menjadi sumber makanan bagi dari 0,20 mg/l kesuburan perairan sangat
hewan (Nurdin 1999). Dari hasil di dapat nilai baiksekali. Apabila dibandingkan dengan nilai
Nitrat berkisar antara 0,0521-3 mg/l, nilai nitrat baku mutu tersebut maka nilai kandungan fosfat
tertinggi terdapat pada stasiun I. Tingginya yang diperoleh selama penelitian sudah melebihi
konsentrasi nitrat di sekitar anak sungai diduga ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan,
karena anak sungai merupakan tempat maka tergolong ke dalam perairan sangat subur
terkumpulnya beberapa macam polutan baik atau sangat baik sekali.
yang berasaldari aktivitas manusia seperti Hasil pengukuran derajat keasaman
kegiatan tambak, limbah rumah tangga, serta (pH) menunjukkan terdapat perbedaan nilai pH
erosi dari daratan. di semua stasiun yaitu berkisar antara 4,33-5,3.
Fosfat merupakan unsur kunci dalam Berdasarkan hasil pengukuran, secara umum
kesuburan perairan dan nutrien pertama yang nilai pH perairan anak sungai Batang Lubuh
menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tergolong alami dan mampu mendukung
fitoplankton. Fosfat dalam bentuk terlarut kehidupan organisme makrozoobentos.
berupa orthofosfat, sedangkan dalam bentuk
Fraksi Sedimen
Stasiun Kerikil Total (%) Keterangan
Pasir (%) Lumpur (%)
(%)
I 9,7 20,5 69,9 100 Lumpur Pasir
II 13,7 74,5 11,8 100 Pasir Kerikil
Hasil fraksi sedimen yang di analisis Dari hasil uji korelasi keanekaragaman
pada penelitian ini pada setiap stasiun berbeda- makrozoobentos dapat dilihat bahwa kekeruhan
beda yaitu pada stasiun I dan V fraksi lumpur dan orthoposfat berkorelasi berlawanan,
lebih tinggi (69,9 % dan 51,8 %) dibanding sedangkan parameter yang lain berkorelasi
fraksi yang lain sehingga pada stasiun ini searah.
dikategorikan lumpur pasir. Pada stasiun II Hubungan korelasi antara parameter
fraksi pasir yang tertinggi (74,5 %) maka stasiun fisika kimia dengan indeks keanekaragaman
II dikategorikan pasir kerikil,sedangkan pada yaitu: kekeruhan dengan Indeks
stasiun III dan IV fraksi kerikil nilainya tinggi Keanekaragaman (H’) nilainya sebesar -0,085
(76,7% dan 58,6 %) sehingga stasiun III dan IV dikategorikan tingkat hubungan sangat rendah
dikategorikan kerikil pasir. dan mempunyai arah korelasi berlawanan, suhu
dengan H’ nilainya sebesar 0,841 dapat rata-rata 1273 Ind/m2. Kelimpahan yang
dikategorikan hubungannya sangat kuat, tertinggi terdapat pada stasiun I yang mana
kecerahan dengan H’ yang bernilai 0,542 terdapat 2 genus yaitu Gastropoda dan
dikategorikan hubungannya sedang, selanjutnya Oligichaeta. Kelimpahan total terendah adalah
kecepatan arus dengan H’ nilainya sebesar 0,004 pada stasiun II yang mana terdapat 1 spesies saja
dikategorikan sangat rendah, DO dengan H’ yaitu Melanoides granifera dengan kelimpahan
nilainya sebesar 0,674 dikategorikan tingkat rata-rata 45 ind/m2.
hubungannya kuat, COD dengan H’ nilainya Dari hasil analisis parameter fisika
sebesar 0,499 dikategorikan tingkat kimia air dengan H’ parameter yang paling
hubungannya sedang, Nitrat dengan H’ nilainya mempengaruhi adalah suhu dan nitrat.
sebesar 0,79 dikategorikan tingkat hubungannya
kuat, Orthoposfat dengan H’ nilainya sebesar
0,531 dikategorikan tingkat hubungannya DAFTAR PUSTAKA
sedang dengan arah korelasi berlawanan, dan pH
dengan H’ nilainya sebesar 0,26 dikategorikan Abdunnur.2002. Analisis Komunitas
tingkat hubungannya rendah. Makrozoobentos. Jurnal ilmiah
Mahakam.Vol, I. No 2.
KESIMPULAN
Barnes RSK, Mann KH.1980. Fundamentals of
Pada penelitian ini didapat organisme Wastewater.Ed ke-15. Wasington
makrozoobentos sebanyak tiga kelas yaitu D.C. American Public Health
Gastropoda, Oligochaeta, dan Insecta. Dari tiga Associstion.
kelas tersebut terdapat 9 spesies yaitu Pila
scutata, Pila polita, Oncomelania hupensis, Barus, T. A. 2004. Pengantar Liminologi Studi
Melanoides granifera, Brotia costula, Brotia Tentang Ekosistem Air Daratan.
testudinaria, Lumbriculus sp, Tubifex sp, dan Medan: USU Press.
Sielbodius sp. Spesies yang mendominasi yaitu
Brotia testudinaria dengan nilai kelimpahan Buchanan JB. 1984. Sediment Analisys.
Didalam NA Holme and AD
JOM FMIPA Volume 2 No. 1 Februari 207
2015
Meintyre (eds). Methods for study Pennak, R. 1978. Fresh Water Invetebrates of
Marine Benthos.Blackwell science the United State protozoa to
Oxford and Edinburgh. Mollusca. Colorado: University of
Colorado. Boulder.
Harahap, S. 1991. Tingkat Pencemaran
Perairan Pelabuhan Tanjung Balai Sinaga, T. 2009. Tesis : Keanekaragaman
Karimun Kepulauan Riau Ditinjau Makrozoobentos Sebagai Indikator
dari Komunitas Makrozoobenthos. Kualitas Perairan Danau Toba
Lembaga Penelitian Univesitas Balige Kabupaten Toba Samosir.
Riau. Pekanbaru. 26 hal. USU. Medan(tidak diterbitkan).