Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Plankton adalah organisme yang hidup melayang atau mengambang di
dalam air. Kemampuannya terbatas sehingga organisme tersebut selalu terbawa
oleh arus. Plankton terdiri dari fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton
adalah plankton yang menyerupai tumbuhan yang bebasmelayang dan hanyut
dalam perairan serta mampu berfotosintesis. Zooplankton adalah organisme
renik yang hidup melayang-layang mengikuti pergerakan air yang berasal dari
jasad renik hewani.
Berdasarkan siklus hidupnya plankton dibagi menjadi dua yaitu
Holoplankton dan Meroplankton. Berdasarkan habitatnya plankton dibedakan
menjadi Ultraplankton, Ultranannopalnkton, Nannopalnkton, Mikroplankton,
Mesoplankton, Makroplankton, dan Megaloplankton.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui Alat dan Bahan saat mengambil Sampel
2. Untuk mengetahui Metode apa yang digunakan saat mengambil Sampel
3. Untuk mengetahui apa saja Hasil yang didapatkan saat pengamatan

1
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat


Praktek lapangan telah dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2022, yang
berlokasi di waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.
Dimana, kegiatan praktikum dilaksanakan pada hari yang sama dimulai
pada pukul 14.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB, bertempat di Laboratorium
Produktivitas Perairan, Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.
2.2 Alat dan Bahan
Tabel 1. Alat dan Bahan Praktikum
NO Alat Bahan
1 Plankton Net Air Sampel
2 Botol Sampel Lugol
3 Mikroskop
4 Cover Glass
5 Objek Glass
6 Pipet Tetes
7 Tissue Gulung
8 Ember

2.3 Prosedur Kerja


2.3.1 Pengambilan Sampel
2.3.1.1 Lapangan
Pertama-tama setiap kelompok menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam pengambilan sampel. Kemudian, setiap kelompok
menyebar ke lokasi yang sudah ditentukan oleh kelompok masing-masing
untuk mengambil sampel. Setelah itu, mengmbil air sampel menggunakan
ember yang berukuran 5 liter sebanyak 10 kali pengambilan. Dalam
pengambilan air, air tidak boleh diambil dari bawah plankton net saat
dituang karena airnya keruh.
Kemudian, ketika air di tuang ke plankton net, plankton net
digoyang-goyang. Setelah 10 kali penuangan, plankton net di celupkan ke

2
dalam perairan supaya plankton yang ada di kain kasa masuk ke botol
sampel. Setelah itu, teteskan air lugol sebanyak 2-3 tetes ke dalam botol
sampel. Selanjutnya, bawa botol sampel tersebut ke laboratorium untuk di
amati.
1.3.1.2 Laboratorium
Pertama-tama, siapkan semua alat dan bahan yang diperlukanuntuk
pengamatan plankton. Lalu siap mikroskop yang ada dilaboratorium. Lap
objek glass dan cover glass dengan tissue hingga bersih. Teteskan air sampel
sebanyak 1 tetes ke objek glass menggunakan pipet tetes lalu tutup dengan
cover glass secara tiba-tiba supaya udara tidak masuk. Kemudian, letakkan
objek glassnya ke meja mikroskop lalu mulailah mengamati air sampel
tersebut.
2.4 Metode Praktikum
Metode yang digunakan saat Praktikum adalah Metode secara Langsung,
yakni mengamati secara langsung menggunakan mikroskop dan dengan
mengambil sampel secara langsung ke lokasi. Rumus yang digunakan untuk
menghitung kelimpahan plankton adalah :

Kelimpahan Relatif (KR)

Menghitung kelimpahan relatif menggunakan rumus :


a
KR = × 100%
a+b+c
Keterangan :

a = Jumlah individu jenis tertentu yang ditemukan

a,b,c = Jumlah seluruh jenis-jenis yang ditemukan

Indeks Keragaman Jenis (H’)


Rumus untuk menghitung indeks keragaman jenis menggunakan rumus
Shannon-Winner sebagai berikut :
s
H′ = − ∑ 𝑝𝑖 log 2 pi
i=1

3
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman jenis
Log2 = 3,321928
Pi = porposi individu dari spesies ke-i terhadap total individu semua
jenis (pi = ni/N)
Ni = Jumlah total individu dari jenis ke-i (ind/cm2)
N = Total individu semua jenis (ind/cm2)
S = Jumlah spesies yang ditemukan

Indeks Dominasi (C)


Rumus untuk menghitung indeks dominasi plankton adalah sebagai
berikut ;
S 2
𝑛𝑖
𝐶 = ∑ ( )
N
I=1,2,3

Keterangan :
Ni = Jumalah total individu dari jenis ke-i (ind/cm2)
N = Total individu semua jenis (ind/cm2)

Indeks Keseragaman Jenis (E)


Rumus menghitung keseragaman jenis plankton yaitu :
H′
E=
log2S
Keterangan :
E = Indeks keseragaman jenis
H’ = Indeks keanekaragaman jenis
S = Jumlah spesies yang dijumpai

4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel 2. Kelimpahan Plankton Dibawah Masing-masing Lapangan
Pandang
Jenis plankton Lapangan Jumlah Total Jumlah Rata-
Pandang ke Sel. Seluruh rata
(Transek ke) Lapang sel./Lapangan
Pandang Pandang (n)
1
Cyclotella sp 6 6 1
Tabellaria 8 8 1
flucculosa
Botycoccus 6 6 1
braunii
Botrydium sp 8 8 1
Total 28 4

Tabel 3. Hasil Perhitungan Kelimpahan Relatif Plankton


Jenis plankton Kelimpahan Relatif (KR)

Cyclotella sp 20,7
Tabellaria flucculosa 27,6
Botycoccus braunii 20,7
Botrydium sp 27,6
Total 312

5
Tabel 4. Hasil Perhitungan Keragaman Jenis (H’)
Jenis plankton Kelimpahan pi pi log2 pi
(ni)
Cyclotella sp 6 0,2068 -0,1420
8 0,2758 - 0,2526
Tabellaria
flucculosa
6 0.2068 - 0.1420
Botycoccus
braunii
8 0.2758 - 0.2526
Botrydium
Total 0,9652 -0,7891

Tabel 5. Hasil Perhitungan Indeks Dominasi (C)


Jenis plankton Indeks Dominasi (C)
Cyclotella sp 0,0427
Tabellaria flucculosa 0.0760
Botycoccus braunii 0,0427
Botrydium sp 0.0760
Total 0.2374

Tabel 6. Hasil Perhitungan Keseragaman Jenis (E)


Jenis plankton Keseragaman Jenis (E)
Cyclotella sp -0,0071
Tabellaria flucculosa -0.0095
Botycoccus braunii -0,0071
Botrydium sp -0.0095
Total -0,0332

6
3.2 Pembahasan
3.2.1 Klasifikasi Cyclotella sp
Kingdom : Plantae
Phylum : Bacillariophyta
Class : Bacillariopyceae
Ordo : Centrales
Family : Stephanodiscaceae
Genus : Cyclotella
Spesies : Cyclotella sp

Gambar 1. Cyclotella sp
Cyclotella sp merupakan salah satu spesies dari genus
Cyclotella. Spesies ini termasuk ke dalam ordo Centrales. Memiliki
ciri-ciri antara lain hidup diperairan laut maupun tawar, bentuk tubuh
berupa panser bulat dengan tonjolan radial atau konsentris.
Mempunyai pigmen yang terletak dalam kromatofora hijau
kekuningan sampai coklat keemasan (Utami, 2012).Cyclotella sp
ditemukan di dalam aliran sungai pada zona gelap (Utami, 2012).

3.2.2 Klasifikasi Tabellaria flocculosa


Kingdom : Protista
Divisi : Chrysophyta
Class : Bacillariophyceae
Ordo : Tabellariales
Family : Tabellareaceae
Genus : Tabellaria
Spesies : Tabellaria flocculosa

7
Gambar 2. Tabellaria flocculosa
Mikroalga jenis Tabellaria flocculosa memiliki bentuk kotak-
kotak yang saling berdekatan, memiliki warna kuning kecoklatan,
ukuran mikroskopik dan uniseluler. Berbentuk koloni dan tersebar di
air tawar dan air laut. Reproduksi dengan cara seksual (Beta, 2009).

3.2.3 Klasifikasi Botryococcus braunii


Kingdom : Plantae
Phylum : Chlorophyta
Class : Trebouxiophyceae
Ordo : incertae sedis
Family : Botryococcaceae
Genus : Botryococcus
Spesies : Botryococcus braunii

Gambar 3. Botryococcus braunii


Botryococcus braunii merupakan salah stau alga hijau yang
berbentuk pyramid dan berukuran relatif kecil. Spesies ini terkenal
dengan kemampuannya untuk menghasilkan hidrokarbon dalam
jumlah tinggi terutama minyak dalam bentuk triterpenes, yang
biasanya berasal dari 30-40 % dari berat keringnya.

8
3.2.4 Klasifikasi Chlamydomonas sp.
Kingdom : Plantae
Phylum : ochorophyta
Class : Xanthophyceae
Ordo : Botrydiales
Family : Botrydiaceae
Genus : Botrydium wallroth
Spesies : botrydium sp.

Gambar 4. Botrydium sp
Botrydium sp adalah genus ganggang thalloid. Spesimen
dapat mencapai ukuran sekitar 2 mm dan menghasilkan tetraspora.

9
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum mengenai plankton, didapatkan hasil
bahwa terdapat banyak plankton yang hidup di waduk tempat pengambilan
sampel. Itu menandakan bahwa di waduk Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Riau belum tercemar oleh karena itu plankton masih ditemukan
di waduk tersebut. Sebab Plankton merupakan indikator untuk mengetahui
kualitas suatu perairan apakah masih jernih atau tercemar.
4.2 Saran
Marilah sama-sama menjaga kualitas air waduk supaya airnya tetap
jernih dan lestari, maka diharapkan bagi semua pihak jangan mencemari air
waduk supaya kualitas airnya tetap terjaga. Serta, alat-alat praktikum mohon
ditambahkan supaya praktikan bisa lebih leluasa melakukan praktikum dan
juga kepada praktikan tetap saling menjaga alat dan bahan yang dipakai saat
praktikum.

10
DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, Umas, Atika. 2018. IDENTIFIKASI MIKROALGA PADA AIR SUMUR


DI DAERAH KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS. Institut Agama Islam
Negeri kudus. Jawa Tengah
Ariana, Dewi. Dkk. 2014. Komposisi Jenis Dan Kelimpahan Fitoplankton
Perairan Laut Riau. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Riau. Pekanbaru.
Ir. Suhandoyo,MS. Dkk. 2020. Plankton, Bioindikator Kualitas Air Di
System Sungai Bawah Tanah Bribin-Baron sebagai Penyuplai Utama Air
Di Kawasan Karst Gunung Semeru. Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat, Universitas Yogyakarta. Yogyakarta
Kuniasih, M. Dkk. 2003. Pertumbuhan Mikroalga Chlamydomonas dalam
Medium Beneck dan Air Tanah yang Mengandung Insektida Berbahan Aktif
Klorpirifos. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Indonesia. Kampus UI Depok
Lisma. 2020. Mrfologi dan klasifikasil. FPIK Universitas Brawijaya.
Malang
Munira, Dkk. 2022. Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Jenis
Plankton di Perairan Pantai Pasir Panjang Pulau Gunung Api Desa
Nusantara Kecamatan Banda. Ilmu Kelautan dan Masyarakat Pesisir.
Banda
Sartika, Dewi. Dkk. 2017. Perbandingan Kelimpahan Fitiplankton Pada
Bagian Hlu, Tengah dan HIlir Di Perairan Sungai Carang Kota Tanjung
Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH.
Kepulauan Riau.

11

Anda mungkin juga menyukai