Anda di halaman 1dari 8

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMERIKSAAN PLANKTON

PENGANTAR TEORI

Plankton dipergunakan untuk menjelaskan semua organisme pelagis yang gerakannya telah dipengaruhi oleh pergerakan air daripada kemampuan berenangnya.
Plankton dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis, ukuran, daur hidup dan habitatnya. Berdasarkan Jenisnya plankton dikelompokkan menjadi fitoplankton dan zooplankton. Berdasarkan Ukurannya plankton dapat diklasifikasikan sebagi berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Ultraplankton Nannoplankton Mikroplankton Makroplankton Megaplankton < 2 um 2 -20 um 20 200 um 200 2.000 um >2.000um Ukuran Bakteri Bakteri dan Flagelata kecil Kebanyakan Fitoplankton Fitoplankton dan zooplankton Zooplankton Keterangan

Menurut Daur Hidup nya dikenal : 1. Noloplankton ( Plankton Permanen) yaitu organisme yang menghabiskan semua aktivitas dari tahap-tahap hidupnya sebagai plankton. 2. Meroplankton (Plankton temporal ) adalah organisme yang sebagian tahap hidupnya dihabiskan sebagai plankton, contoh spora planktonik, telur dan larva ikan atau hewan benthik. 3. Tychopelagik adalah organisme yang hidup normalnya sebagai benthik namun kadang-kadang sebagai plankton karena teraduk dari dasar dan terbawa ke kolom air

Menurut Habitanya plankton diklasifikasikan sebagai berikut : 1. 2. 3. Epiplankton, yaitu plankton yang hidup di zona epipelagik Bathyplankton, Plankton yang hidup di lapisan air yang dalam Hypoplankton, plankton yang hidup dekat dasar perairan

TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Melakukan pengambilan sampel plankton dengan benar. 2. Melakukan pemeriksaan plankton dengan benar. 3. Melakukan pembacaan dan interpretasi hasil pemeriksaan plankton.

4. Menyusun laporan kegiatan praktikum pengambilan sampel dan pemeriksaan plankton sesuai kaidah penulisan laporan ilmiah. BAHAN DAN ALAT Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum pengambilan sampel dan pemeriksaan plankton ini adalah: 1. Jaring plankton/ palnkton net 2. Botol untuk koleksi sampel plankton/ Botol/vial coklat 50 ml 3. Saringan plankton (min 4m) 4. Pipet pastour 5. Mikroskup 6. Sadwick rafter/ objek gelas khusus. 7. Kamar hitung 8. 9. 10. 11. Ember plastik. Kunci identifikasi plankton. Kotak pembawa sampel / Box ace sampler Formalin 4 %.

LOKASI Tempat pengambilan sampel (lokasi sampling) plankton adalah sungai, danau, waduk, kolam (perairan air tawar). CARA KERJA 1. Tentukan titik pengambilan sampel plankton sesuai lokasi sampling yang telah ditentukan (sungai, danau, waduk, kolam /perairan air tawar). Titik pengambilan sampel / titik sampling yang telah ditetapkan pada bagian tepi kanan dan kiri serta bagian tengah (minimal tiga titik) pada perairan air tawar. 2. Pasanglah botol koleksi plankton pada bagian bawah jaring plankton/ plankton net. 3. Ambillah air pada titik sampling dengan menggunakan ember (10 liter) kemudian tuangkan dalam jaring plankton / plankton net. 4. Ulangi kegiatan nomor 3 (tiga) di atas sebanyak 9 (sembilan) kali sehingga total air yang terambil adalah 100 liter air yang dituangkan di dalam jaring plankton/ plankton net. 5. Kemudian lepaskan botol koleksi plankton dari jaring plankton/ plankton net. 6. Tetesi sampel plankton yang tertampung di dalam botol koleksi plankton dengan beberapa tetes cairan formalin 4 % dan tutup rapat. 7. Berilah label pada botol koleksi plankton dan masukkan ke dalam box / kotak pembawa sampel kemudian bawa / kirim ke laboratorium. 8. Lakukan pemeriksaan di laboratorium dengan cara sebagai berikut: a. Ambillah dengan pipet 1 ml air yang berisi plankton dan letakkan ke dalam gelas objek khusus (Sandwichrafter) dan tutuplah. b. Amatilah atau baca dengan mikroskop. c. Hitunglah jumlah plankton dan jenisnya dengan bantuan Kunci identifikasi plankton. d. Pelaporan hasil uji dilaporkan dalam 3 katagori (Jml taxon. Kelimpahan total &

Indeks diversitas) PENGHITUNGAN HASIL PEMERIKSAAN. a. Jumlah taxon : Jumlah biota perjenis b. Kelimpahan total : Jumlah seluruh biota dari keseluruhan jenis biota c. Indeks diversitas : Jumlah/angka ke aneka ragaman jenis biota

1) Taxon : Jumlah jenis biota yang di temukan/ didapatkan. 2) Kelimpahan Total : Jumlah total keseluruhan dari semua jenis biota yang di temukan N = [ n1] + [ n2] + ... + [ n...] 3) Indeks Diversitas : Nilai / Angka yang menilai tingkat dan jumlah keragaman dari seluruh biota yang ditemukan di dalam lokasi pengambilan contoh uji ID = [ n1] x ln + [ n2] x ln + ... + [ n...] N N N

ID : Indeks Diversitas n1 : Kumlah biota perjenis N : Kelimpahan Total

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMERIKSAAN BENTOS


PENGANTAR TEORI Bentos adalah organisme yang melekat atau istirahat pada dasar atau hidup pada sedimen dasar. Jumlah jenis ataupun kepadatan populasinya sangat dipengaruhi oleh bermacammacam faktor. Faktor-faktor yang dominan adalah macam substrat (berlumpur,pasir,kerikil), arus, struktur substrat, sifat kimia sedimen dan banyaknya makanan yang terdapat di dasar sedimen tersebut. Disamping itu faktor kimia air juga dapat menjadi faktor pembatas. Seperti oksigen terlarut dan pH. Organisme bentos tertentu juga sering digunakan juga sebagai hewan indikator adanya pencemaran senyawa tertentu. Penggolongan Bentos. 1. Menurut ukurannya hewan bentos dapat dibedakan menjadi: a. Makrobentos / makroinvertebrata; semua organisme yang berukuran > 0,5 mm. b. Meiobentos; semua organisme yang berukuran 0,1 - 0,5 mm. c. 3.Mikrobentos/mikroinvertebrata; semua organisme yang berukuran < 0,1 mm - 100 Um. 2. Secara biologis bentos dapat digolongkan menjadi fitobentos dan zoobentos 3. Berdasarkan kebiasaan hidup dan adaptasinya diklasifikasikan menjadi: a. Epibentos, organisme yang hidup menempel secara permanen atau temporal pada permukaan substrat. b. Infauna, organisme yang hidup dalam sedimen sepertgi hewan bertubuh lunak menggunakan anchornya untuk menembus sedimen, dan hewan bertubuh keras menggunakan ototnya untuk menggali sedimen. c. Intestinal fauna, semua organisme yang hidup di sela-sela butiran pasir (sedimen), umumnya meiobentos. d. Boring fauna, semua organisme yang mempunyai kemampuan untuk menembus substrat dengan cara mekanik maupun kemis. e. Swimmer fauna, semua organisme yang apabila beristirahat berada di permukaan perairan, tetapi bila bergerak ia menggunakan kemampuan berenangnya. seperti cumi-cumi, polichaeta. Bentos sering digunakan sebagai indikator ungtuk menduga kualitas perairan (pencemaran perairan) dengan alasan (Mason, 1981) sebagai berikut: 1. Bentos hidupnya menetap agtau melekat pada dasar perairan sehingga dapat menggambarkan kondisi perairan tersebut;

2. Prosedur samplingnya telah dikembangkan dengan baik dan dapat dioperasikan oleh satu orang. 3. Jenis yang menyusun komunitas bentos sangat beragam/ bervariasi sehingga dengan teknik sampling tunggal kemungkinan dapat diperoleh berbagai macam spesies yang menyusun komunitas tersebut. TUJUAN Setelah melaksanakan praktiukum ini mahasiswa diharapkan : 1. 2. 3. 4. Melakukan pengambilan sampel bentos dengan benar. Melakukan pemeriksaan bentos dengan benar. Melakukan pembacaan dan interpretasi hasil pemeriksaan bentos. Menyusun laporan kegiatan praktikum pengambilan sampel dan pemeriksaan bentos sesuai kaidah penulisan laporan ilmiah.

BAHAN DAN ALAT Bahan dan Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Ekman Grab (perairan yang berlumpur dan berarus lambat) atau Van Veen Grab

Sampler, ponar atau petersen sampler sedangkan pengambilan sample untuk air deras dengan menggunakan Surber net/ jaring surber. 2. Kantung Plastik / botol sampler 3. Ayakan/ Saringan benthos (0,595 mm) 4. Ember 5. Mikroskop/loop 6. Pincet 7. Kunci Identifikasi Makroinvertebrat 8. Atlas pembanding (komparator) 9. Alkohol 70 % atau Formalin 4%

LOKASI Tempat sampling hewan bentos adalah di sedimen sungai, danau, waduk yang sudah ditentukan. CARA KERJA 1. 2. Tentukan titik untuk tempat penelitian Ambilah sedimen dengan menggunakan Ekman grab/ponar/ petersen sampler / Surber net/ jaring surber. 3. 4. Taruhlah sedimen yang didapat di atas ayakan Cucilah sedimen tersebut dan ambilah hewan-hewan yang ada dan masukkan kedalam

botol koleksi yang telah diisi alkohol atau formalin 4% 5. 6. 7. 8. Berilah label disetiap botol dan bawalah ke laboratorium Identifikasikan hewan-hewan makroinvertebrata yang didapat Hitunglah jumlah hewan dan setiap jenis dan keseluruhan jenis Dapat diketahui jumlah Makroinvertebrata keseluruhan dan masing-masing jenis.

9.9. Pelaporan hasil uji dilaporkan dalam 3 katagori (Jml taxon. Kelimpahan total & Indeks diversitas) PENGHITUNGAN HASIL PEMERIKSAAN. a. Jumlah taxon : Jumlah biota perjenis b. Kelimpahan total : Jumlah seluruh biota dari keseluruhan jenis biota c. Indeks diversitas : Jumlah/angka ke aneka ragaman jenis biota 1) Taxon : Jumlah jenis biota yang di temukan/ didapatkan. 2) Kelimpahan Total : Jumlah total keseluruhan dari semua jenis biota yang di temukan N = [ n1] + [ n2] + ... + [ n...] 3) Indeks Diversitas : Nilai / Angka yang menilai tingkat dan jumlah keragaman dari seluruh biota yang ditemukan di dalam lokasi pengambilan contoh uji ID = [ n1] x ln + [ n2] x ln + ... + [ n...] N ID : Indeks Diversitas N N

n1 : Kumlah biota perjenis N : Kelimpahan Total

PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMERIKSAAN PERIPHYTON


PENGANTAR TEORI Periphyton adalah organisme (hewan atau tumbuhan) yang melekat atau bergantung pada tanaman atau benda yang tersembul atau muncul dari dasar. Dalam acara praktikum ini anda akan mempelajari organisme perphyton yang terapat pada substrat batu yang telah dibedahkan di kolam selama 2 bulan

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan praktikum diharapkan anda mampu : 1. Melakukan pengambilan sampel periphyton dengan benar. 2. Melakukan pemeriksaan periphyton dengan benar. 3. Melakukan pembacaan dan interpretasi hasil pemeriksaan periphyton. 4. Menyusun laporan kegiatan praktikum pengambilan sampel dan pemeriksaan periphyton sesuai kaidah penulisan laporan ilmiah. BAHAN DAN ALAT Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Bak plastik 2. Sikat 3. Mistar 4. Botol air 5. Bak Plastik 6. Pengukur luas yang terbuat dari karpet plastik CARA KERJA 1. Ambillah batu yang telah dedahkan/direndam beberapa bulan (2 bulan atau lebih) di perairan air tawar ( sungai, danau, waduk, kolam) yang telah ditentukan. 2. Lakukan pencucian batu tersebut dengan cara menyikat dengan hati-hati, organisme yang menempel pada batu yang merupakan organisme peryphyton dan tampunglah di suatu bejana. 3. Dengan menggunakan lembaran karpet plastik yang telah dilubangi seluas 5 cm2 yang diletakkan di permukaan batu tersebut, dan ditandai yang areanya sesuai dengan karpet tersebut. 4. Area permukaan batu di luar yang ditandai dibersihkan dengan sikat. 5. Sampel yang dikoleksi/ dikumpulkan adalah seluas 5 cm2 dengan cara menyikat serta mencuci / menyiram dengan air dan airnya ditampung dalam suatu bejana. 6. Kemudian air yang ditampung dalam bejana tersebut disaring dengan kertas saring (kertas saring yang akan digunakan ditimbang terlebih dahulu dan dicatat beratnya). 7. Kertas saring dan sampelnya dikeringkan di dalam oven pada suhu 70 oC sampai beratnya konstan. 8. Selanjutnya kertas saring dan sampelnya yang sudah dikeringkan tersebut ditimbang dengan timbangan analitis.

9. Dicatat berapa beratnya (kertas saring dan sampelnya), maka itulah berat peryphyton per
5 cm2 .

Anda mungkin juga menyukai