Anda di halaman 1dari 5

EKOSISTEM PERAIRAN MENGGENANG

Debby Deswanto, Dendy Daniel K,Saraswati Dewi Ariesta, Suli Angga Wijayadi, Tri Nur Sujatmiko.
Abstrak
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh antara yang hidup (biotik) dan yang tidak hidup
(abiotik) yang saling mempengaruhi pertukaran energi dalam sistem. Ekologi dapat dibedakan dalam
tiga jenis yaitu, ekologi air tawar, air payau dan laut.
Kata Kunci
Pendahuluan
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh antara yang hidup (biotik) dan yang tidak hidup (abiotik)
yang saling mempengaruhi pertukaran energi dalam sistem. Ekologi dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu,
ekologi air tawar, air payau danlaut. Dalam penyebarannya air tawar memiliki jumlah yang lebih sedikit
dibanding dengan yang lain, tetapi bagi manusia air tawar jauh lebih penting, karena air tawar merupakan
sumber air yang sangat praktis dan menempati daerah kritis pada daur hidrologi. Air tawar sendiri dibagi ke
dalam beberapa macam diantaranya perairan menggenang, perairan mengalir dan mangrove. Ekosistem
perairan menggenang memiliki karakteristik seperti arus yang stagnan, adanya statifikasi suhu, memiliki
residence time yang relatif lebih lama, organismenya tidak memerlukan adaptasi khusus, substrat dasar
umumnya lumpur halus.Contohekosistemperairanmenggenangyaitu Situ Gede. Situ
Gedemerupakandanaubuatan yang digunakan sebagai area
wisatadantempatkegiatansosialmasyarakatsetempat yang mempengaruhikelimpahandankeanekaragaman
biota akuatik di situ tersebut.


Bahan dan Metode
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 27 September 2013 di Situ Gede. Parameter perairan yang diamati
yaitu fisik, kimiawi, biologis, dan sosial. Metode pengambilan sampel untuk masing-masing parameter
menggunakan alat alat yang sudah disiapkan. Pengamatan parameter fisik menggunakan keping
secchi,termometer air raksa,dan tongkat / paralon berskala, sedangkan untuk parameter kimia menggunakan
kertas indikator pH yang dimasukkan ke dalam sampel air dari masing-masing substasiun. Kemudian
pengamatan parameter biologis menggunakanplankton net, sikat gigi, pipa paralon,dan jaring ikan. Hasil
parameter biologis diawetkan dengan larutan lugol (plankton), aquades + larutan lugol (perifiton), dan
formalin 4% (bentos, neuston, dan nekton).





Hasil dan Pembahasan
Parameter Unit Substasiun I Substasiun II Substasiun III





Fisika
Warna - hijau
kecoklatan
hijau
kecoklatan
hijau
kecoklatan
Suhu
O
C 1) 28
2) 28
3) 28
1) 29
2) 29
3) 30
1) 29
2) 29
3) 29
Kedalaman M 1)0,91
2) 0,98
3) 0,93
1) 1
2) 0,96
3) 1
1) 0,94
2) 1,03
3) 0,95
Kecerahan M - d1 : 0,65
d2 : 0,57
- d1 : 0,64
d2 : 0,59
- d1 : 0,65
d2 : 0,57
- d1 : 0,65
d2 : 0,58
- d1 : 0,61
d2 : 0,54
- d1 : 0,64
d2 : 0,57
- d1 : 0,64
d2 : 0,58
- d1 : 0,66
d2 : 0,60
- d1 : 0,63
d2 : 0,57
Kimia pH - 6 6 6





Biologi
Plankton - Spirogyra Gonatozygon,
Paranema
Spirostomum,
Nitzschia
Perifiton - Closterium,
Synedra
Nitzschia Nitzschia
Bentos - - Amnicola -
Neuston - - - -
Nekton - - Larva ikan -
Tumbuhan
Air
- - - -

Parameter Tambahan Sosial
Narasumber : Bapak Nano
Profesi : Pensiunan supir (50 tahun)
Alamat : Tambakan Situ Gede Rt 01/05
Hasil Wawancara :
Situ Gede sangat bermanfaat bagi keluarga bapak Nano. Bapak Nano mendapat penghasilan dari mengambil
udang, ikan, dan tutut dari situ tersebut setelah mendapat izin dari pemerintah. Situ Gede ini dilindungi oleh
pemerintah khususnya di kepala kehutanan Bogor dan kelurahan setempat. Masyarakat dilarang mempergunakan
situ Gede untuk kepentingan pribadi tanpa izin dari pemerintah. Selain itu, warga lainnya banyak membuat
warung-warung kecil sebagai peluang usaha karena biasanya pada akhir minggu banyak pengunjung yang datang
untuk berekreasi. Pada musim hujan, air di situ Gede tidak pernah meluap karena pintu air bisa dibuka, sehingga
situ Gede dapat menampung air hujan untuk mencegah banjir.

Kelimpahan Per Spesies
1. Plankton
N = n x


N : Kelimpahan plankton per spesies (ind/L)
n : Jumlah spesies plankton yang ditemukan
Vt : Volume air dalam botol
Vcg : Volume cover glass = 0,05
Acg : Luas Cover glass = 1
Aa : Luas
Vs : Volume yang disaring = 100 L

a. Spirogya (Stasiun 1)
N = 1 x
( )



= 1 x




= 8,4780 Ind/L
b. Gonatozygon (Stasiun 2)
N = 1 x
( )



= 1 x




= 7,0650 Ind/L
c. Paranema(Stasiun 2)
N = 1 x
( )



= 1 x




= 7,0650 Ind/L
d. Spirostomum (Stasiun 3)
N = 3 x
( )



= 3 x




= 25, 4340 Ind/L
e. Nitzschia (Stasiun 3)
N = 1 x
( )



= 1 x




= 8,4780 Ind/L

2. Perifiton
N = n x


N : Kelimpahan perifiton per spesies (ind/cm
2
)
n : Jumlah spesies perifiton yang ditemukan
Vp : Volume air dalam botol
Vcg : Volume cover glass = 0,05
A : luas sikat gigi = 2 x 2 = 4 cm
2
Acg : Luas Cover glass = 1
Aa : Luas

a. Closterium (Stasiun 1)
N = 1 x
( )



= 105,9750 Ind/cm
2

b. Synedra (Stasiun 1)
N = 1 x
( )



= 105,9750 Ind/cm
2
c. Nitzschia (Stasiun 2)
N = 4 x
( )



= 211,9500 Ind/cm
2
Nitzschia (Stasiun 3)
N = 2 x
( )



= 70,6500 Ind/cm
2

3. Bentos
X =



X : Kelimpahan bentos per spesies (ind/L)
x : Jumlah spesies bentos yang ditemukan
n : Ulangan
M : Luas paralon = 3 inchi

a. Amnicola (Stasiun 2)
X =



= 4,38 ind/m
2


Pembahasan
Berdasarkan data yang telah didapatkan, jumlah bentos terbanyak terdapat di
Simpulan


Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai