PENDAHULUAN
II.
2.1. Waktu dan Tempat
2.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam sampling air sungai yaitu Ember, Botol, Plankton net untuk
mengambil sample plankton dan Ekman Grab untuk mengambil sampel benthos pada
perairan tergenang serta bahan yang digunakan air sungai, kapas dan Bahan pengawet yang
biasa digunakan adalah H2SO4, larutan glugol dan pH dengan cara pengasaman.
2.3. Metode Pengumpulan Data
Parameter yang diamati untuk biota perairan ini dibedakan dalam 3 golongan yaitu:
plankton (fitoplankton dan zooplankton), benthos dan nekton (ikan). Untuk plankton dan
benthos parameter yang diteliti meliputi identifikasi jenis, kelimpahan, indeks
keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi. Sedangkan untuk ikan hanya
jenis dan nilai ekonomis dari masing-masing jenis tersebut serta status jenis (jenis yang
dilindungi atau tidak). Oleh karena itu, pengumpulan datanya juga dibedakan dalam 3 cara
yang berbeda, antara lain:
Plankton
Titik pengambilan contoh plankton dan benthos sama dengan titik pengambilan contoh dan
pengukuran kualitas air permukaan. Dalam hal ini titik sampling ditentukan secara purporsif.
Pengambilan contoh plankton dilakukan dengan sistem pemampatan air, yaitu 30 atau 50 liter
air. Untuk air yang terlihat agak kehijauan yang diduga disebabkan oleh banyaknya jenis
plankton yang ada maka contoh air yang diambil cukup 30 liter saja, sedangkan untuk air
yang agak jernih dan diduga tidak banyak planktonnya maka contoh air yang dimampatkan
sebanyak 30 liter.
Sistem pemampatan air yang digunakan yaitu menggunakan plankton net No.25 atau dengan
meshsize 60 um.
Contoh air diambil dengan menggunakan ember yang sudah diketahui volumenya yaitu 10
litrer. Air tersebut disaring dengan menggunakan plankton net, sehingga semua plankton yang
ada akan tertampung dalam botol koleksi yang sudah terpasang pada ujung bawah plankton
net tersebut. Volume air yang ada dalam botol koleksi sebanyak 60 m. kemudian contoh
plankton tersebut dipindahkan ke dalam botol sampel diawetkan dengan menggunakan
larutan LUGOL sampai air sampel berwarna the, biasanya sekitar 1 ml lugol. Kemudian botol
sampel ditutup rapat dan disimpan dalam box sampel.
Benthos
Pengambilan contoh benthos dilakukan dengan menggunakan Ekman grab. Ekman grab yang
berukuran bukaan 15,5x 15,5 cm. Ekman grab diturunkan sampai didasar perairan yang
berlumutan, kemudian setelah didasar ekaman grab ditutup. Sehingga lumpur dapat terlabil
dengan baik. Lumpur tersebut disaring dengan saringan (seieve) yang berukuran masih 0,01
mm. benthos yang masih bercampur dengan sarasah atau sisa berbagai partikel lumpur dan
lain lain dimasikkan dalam botol sampel benthos dan diawetkan dengan menggunakan
formalin. Pengawetaan dengan menggunakan formalin ini sampai konssentrasi dalam botol
sampel benthos tersebut mencapai 10%. Setelah botol sampel benthos ditutup rapat dan
disimpan dalam box.
Lokasi pengambilan benthos sama dengan benthos lokasi pengambilan plankton dan
pengambilan contoh dan pengukuran kualitas air.
Nekton
Untuk mendapatkan jenis-jenis ikan yang ada di perairan sekitar areal perkebunan kelapa
sawit PT.xxxxxxx dilakukan dengan wawancara dengan penduduk terutama dengan
masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan atau masyarakat yang mengetahui tentang jenisjenis ikan yang biasa mereka lihat atau tangkap. Disamping itu, jika mengkinkan akan
melakukan penangkapan langsung di lapang dengan menggunakan jala experimental. Lokasi
penangkapan ikan adalah lokasi yang representative untuk penangkapan ikan disungai barito
bagian muara. Data ini juga lebih banyak yang dilakukan dengan wawancara dengan nelayan
atau penduduk yang lebih banyak mengenal jenis ikan di wilayah ini.
2.4. Metode
1. Tentukan sungai yang akan di ambil sampel airnya
2. Deliniasi di citra titik-titik daerah sungai yang akan di ambil sampelnya, hal ini untuk
mempermudah dan mempercepat proses pengambilan sampel air.
3. Datang kelokasi sesuai dengan titik pengambilan sampel air sungai yang sudah di
deliniasi di citra, lokasi antar titik yang telah di tentukan adalah berjarak 200 meter
antar titik pengambilan sampel.
4. Siapkan botol air minum yang sudah di bersihkan, botol air minum harus di bersihkan
hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat-zat cair dari bekas minuman, agar sampel
air nantinya tidak tercampur dengan zat-zat air minum.
5. Carilah titik pengambilan sampel air, tempat yang tepat untuk di ambil sampelnya
adalah daerah tali arus (strem flow).
6. Saat mengambil sampel usahakan botol berada di dalam air sepenuhnya isi sampai
penuh.
7. Saat air sudah penuh tutup botol tersebut di dalam air juga, hal ini bertujuan untuk
menghindari ikut sertanya air kedalam botol. Dan usahakan tidak ada samasekali
gelembung udara maupun kandungan udara di dalam botol agar tidak merusak
kandungan zat yang ada di sampel tersebut.
8. Setelah selesai simpan botol dengan aman, pengetesan sampel sebaiknya kurang dari
24 jam setelah pengambilanya dari sungai, hal ini bertujuan untuk menghindari
reaksi-reaksi yang mungkin bisa terjadi jika air dibiarkan di dalam botol dalam jangka
waktu yang lama.
2.5. Analisis Data
Kelimpahan
s 1
N=n
a V
Dimana :
N
=
n
=
s
=
a
=
In S
jumlah spesies (Pielou, 1975).
[ ]
dimana
C
=
S
=
i
N
=
=
Indeks dominasi jenis C berkisar antara 0 hingga 1 dengan nilai maksimum untuk C =
1,00. Hal ini berarti suatu komunitas terbentuk dari organisme tunggal. Keuntungan
menggunakan indeks ini adalah indeks ini menyediakan nilai obyektif yang
menjelaskan proporsi hubungan dari berbagai macam kategori biota yang diteliti dan
dianalisis.