Anda di halaman 1dari 3

UJI PEMBANDING GANDA

A.      Tujuan

B.      Dasar teori

Uji pembedaan adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada


tidaknya perbedaan karakteristik atau sifat sensori antara dua atau lebih contoh . Jumlahanggota panelis
mempengaruhi derajat keandalan hasil pengujian. Meskipundernikian uji pembedaan yang dilakukan
secara saksama dengan
menggunakan panelis yang terlatih akan memberikan hasil pembedaan yang jauh lebih baikdaripada yang
dilakukan tanpa menggunakan panelis terlatih meskipun dengananggota panelis yang besar (Setyaningsih
2010).Pengujian pembedaan digunakan untuk menetapkan apakah ada perbedaansifat sensorik atau
organoleptik antara dua sampel. Meskipun dapat saja disajikansejumlah sampel, tetapi selalu ada dua
sampel yang dipertentangkan. Uji ini jugadipergunakan untuk menilai pengaruh beberapa macam
perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan suatu industri, atau untuk
mengetahuiadanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama.Jadi agar
efektif sifat atau kriteria yang diujikan harus jelas dan dipahami panelis.Keandalan (reliabilitas) dari uji
pembedaan ini tergantung dari pengenalan sifatmutu yang diinginkan, tingkat latihan panelis dan
kepekaan masing-masing panelis (Susiwi 2009)

Uji pembanding ganda atau disebut juga dual standar merupakan metode uji pembedan yang
menggunakan dua contoh baku. Uji ini menyerupai uji duo-trio yang menggunakan satu contoh baku.
Seperti halnya pada uji yang menggunakan contoh baku tersebut. Contoh yang akan diuji juga terdiri dari
dua contoh.Uji pembanding ganda terutama digunakan untuk menguji bau dan sifat bau komoditi. Uji ini
dapat ditujukan untuk penentuan golongan contoh contoh apakah termasuk mutu A atau mutu B , sesuai
dengan penggolongan yang ada . artinya apabila tidak sama dengan contoh baku yang ada, misalnya mutu
A maka contoh tersebut akan termasuk mutu B , dalam uji ini peluang untuk menjawab benar adalah ½
atau 50% karena jumlah contoh yang dinilai adalah dua pengujian

BAHAN YANG AKAN DIUJI PADA UJI PEMBANDING GANDA ADALAH:

1. SIRUP ABC
2. SIRUP MARJAN
No Kriteria pembanding
Nama panelis
321(marjan) 356(abc) 438(m) 567(abc)
Warna Warna Aroma Roma
1. Putri 1 0 1 0
2. Via 1 0 1 0
3. Wenda 1 0 1 0
4. Atika 0 1 0 1
5. Nanda 1 0 1 0
6. Wiki 1 0 1 0
7. Ratu 1 0 1 0
8. Yumi 1 0 1 0
9. Eca 1 0 1 0
10. Nia 1 0 1 0
11. Wani 0 1 0 1
12. Shindy 1 0 1 0
13. Sariva 1 0 1 0
14. Maya 1 0 1 0
15. Yohan 1 0 1 0
16. Elsya 1 0 1 0
17. Moga 1 0 1 0
18. Wingga 1 0 1 0
19. Olaa 1 0 1 0
20. Nisa 1 0 1 0
21. Dini 1 0 1 0
22. Dina 0 1 0 1
23. Faza 1 0 1 0
24. Tri 1 0 1 0
25. Afifah 1 0 1 0

Keterangan : 1 = BERBEDA ,0 = SAMA

PEMBAHASAN
Pada uji pembanding ganda sampel yang diujikan adalah sirup dari dua merek berbeda.yakni
321(marjan) dan 356(abc) untuk parameter warna sedangkan untuk parameter aroma
438(marjan) 567(abc) pertama tama panelis disajikan dua contoh uji yang disebut pembanding
tersebut.selanjutnya pembanding tersebut ditarik dari para panelis.kemudian panalis diberi dua
sampel uji yang sama dengan salah satu pembanding lainnya.pada uji pembeda ini parameter uji
yang digunakan adalah uji warna dan aroma. Setelah melakukan rekapitulasi data dari 25 orang
jumlah panelis,panelis yang merespon beda pada parameter uji warna sampel dan pebanding
sebanyak 22 panelis.begitu pula untuk uji parameter aroma sebanyak 22 orang. Maka baik pada
parameter uji aroma dan aroma pada marjan dan ABC dan sangat berbeda pada tingkat
kepercayaan panelis
KESIMPULAN
Uji pembanding ganda atau disebut juga dual standar merupakan metode uji pembedan yang
menggunakan dua contoh baku. .pada uji pembeda ini parameter uji yang digunakan adalah uji
warna dan aroma. Setelah melakukan rekapitulasi data dari 25 orang jumlah panelis,panelis
yang merespon beda pada parameter uji warna sampel dan pebanding sebanyak 22
panelis.begitu pula untuk uji parameter aroma sebanyak 22 orang. Maka baik pada parameter
uji aroma dan aroma pada marjan dan ABC dan sangat berbeda pada tingkat kepercayaan
panelis

Anda mungkin juga menyukai