DOSEN PEMBIMBING :
ISMANILDA, SPd,MPd
DISUSUN OLEH :
A.manusia keberagaman
1. Makna keberagaman
Keberagaman berasal dari kata ragam yang berate tingkah laku,macam
jenis,corak serta situasi ekonomi
Keberagaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam masyarakatt
dimana terdapat perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa
dan ras agama dan keyakinan,ideologi adat kesopanan,serta situasi ekonomi.
2. makna Kesetaraan
Kesetaraan disebut juga dengan kesederajatan. Kesederajatan berasal dari
kata seerajat yang artinya sama tingkatan(pangkat, kedudukan). Dengan
demikian konteks kesederajatan adalah suatu kondisi dimana dalam
perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan
yang sama dan satu tingkat hirarki kesederajatan sosial.
Renungan (kontemplasi)
Diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan
dalam- dalam. Merenung atau mengevaluasi dengan segenap pengetahuan
yang dimiliki berpikir kefilsafatan (mendasari penalaran)penalaran adalah
proses berpikir yang logik dan analitikberpikir merupakan kegiatan menyusun
pengetahuan yangbenar
Keserasian
Artinya sesuai, cocok atau kena benar perpaduan, ukuran danseimbang.
Contoh: rumah yang indah dg halaman yg luas dan tersusun rapi dengan
bunga yang indah (serasi).
Kehalusan
Tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab.
Halus bagi manusia berarti berupa sikap. sikap halus adalah sikap lembut
dalam menghadapi orang. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut
dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Halus berarti
suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun
dalam masyarakat luas. Lawannya sikap kasar, sikap orang yang senang
emosi, bersikap sombong,sikap kaku dan sikap sedang bermusuhan.
Sikap halus merupakan:
Gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama,
sukamemperhatikan kepentingan orang lain, suka menolong bersikap rendah
hati, halus tutur bahasanya, sopan tingkah lakunya,tidak sombong, tidak
membedakan pangkat, derajat dalam pergaulan. Anggota badan yang
melahirkan sikap kehalusan adalah kaki tangan, kepala, mulut, bibir, mata,
bahu roman muka, perkataan,pemilihan kata, penyusunan kalimat dan
irama bahasa bagian rohani yang melahirkan sikap adalah kemauan,
perasaan, pikiran atau karsa, rasa dan cipta. Tri dinamika
C. Pranata social
1. pengertian pranata
suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk
memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari
Bahasa Inggris yaitu institution. Beberapa ahli sosiologi menerjemahkan pranata sosial
dengan istilah berbeda-beda, ada yang mengemukakan lembaga kemasyarakatan, bangunan
sosial, ataupun lembaga sosial.Pranata Sosial Institution dapat diartikan
sebagai:seperangkat aturan dalam suatu kegiatanseperangkat aturan dalam suatu
kegiatansosial yang berhubungan dengansosial yang berhubungan denganmasyarakat dan
kepedulian terhadapmasyarakat dan kepedulian terhadapkepentingan umumkepentingan
umum
1. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol
Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang
ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan
fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata
keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranata politik negara Indonesia.
4. Memiliki Nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari sekelompok
orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan
dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat,
tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara langsung maupun
tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai
makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata
keluarga adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.
5. Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)
Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata
sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah. Hal tersebut terbukti dengan
banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang
telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu
relatif lama sehingga dapat di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu. Contohnya
tradisi silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan tradisi turun temurun dari dulu
hingga sekarang.