Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah Pendidikan Gizi

“Media Komunikasi “

Dosen Pembimbing:

1. John Amos, SKM, M.Kes.


2. Ir.Zulferi, M.Pd.
3. Novelasari, SKM, M.Kes.

Oleh:

1. Dwike Rahmadani ( 202210571)


2. Sagita Widya Putri (202210592)
3. Yohana Khazahra ( 202210600)

Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika 2A

Politeknik Kesehatan Kemenkkes RI Padang

T.A. 2021/2022
Pengertian Media / Alat Peraga Dari Beberapa Sumber-Sumber

Pengertian alat peraga (media) Alat peraga bisa dikatakan sebagai media, media berasal dari
bahasa Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, dalam bahasa Inggris media dikenal dengan istilah medium yang berarti perantara,
demikian pula dalam bahasa Arab disebut wasa’il yang berarti perantara. Ringkasnya, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan pengajaran. Menurut Heinich, dkk dalam Sri Anitah, dkk media merupakan alat bantu
saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium” yang secara harfiah berarti “perantara”, yaitu perantara sumber pesan (a source)
dengan penerima pesan (a receIer). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi,
diagram, bahan tercetak (printer materials)

Schramm (Sri Anitah w, dkk) mengemukakan bahwa media merupakan teknologi pembawa
pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sedangkan menurut Briggs
(Sri Anitah W, dkk) bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi
pembelajaran seperti buku, film, slide dan sebagainya. Mendukung pernyataan tersebut di
atas Rossi dan Breidle dalam Wina Sanjaya mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio, televise, Koran, buku, majalah, dsb.

Pendapat tersebut di atas dipertegas oleh Gerlach dan Ely dalam Wina Sanjaya secara umum
media meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memunngkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Media
pembelajaran atau alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada peserta didik.

Kata alat peraga diperoleh dari dua kata alat dan peraga. Kata alat mempunyai arti benda
yang dipakai untuk mencapai maksud. Sedangkan kata peraga berarti alat media pengajaran
untuk memperagakan sajian pelajaran. Kata utamanya adalah peraga yang artinya bertugas
meragakan, membuat raga atau fisik suatu pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik itu dapat
berbentuk benda nyatanya atau benda tiruan dalam bentuk model atau dalam bentuk gambar
visual/audio visual.

Fungsi dan peranan media

Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Nana
Sudjana dalam Syaiful Bahri & Drs. Aswan Zain mengemukakn fungsi media pembelajaran
menjadi enam kategori, sebagai berikut:

a) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan fungsi tambahan.

b) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar artinya media harus dikembangkan guru.
c) Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaan integral dengan tujuan dan isi
pengajaran.

d) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar
mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

e) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, tapi untuk menarik
perhatian siswa.

f) Penggunaan media pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.

Macam-macam alat peraga

Alat peraga merupakan media yang dapat digunakan untuk mengongkritkan pemahaman
siswa yang masih abstrak. Penggunaan alat peraga bertujuan agar pembelajaran menjadi aktif
dan kreatif dan membantu siswa dalam memahami materi. Oleh karena itu guru harus pandai-
pandai dalam memilih alat peraga agar alat peraga tidak menambah kebingungan siswa dalam
memahami materi. Menurut Wina Sanjaya media pembelajaran diklasifikasikan menjadi
beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya :

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam :

1) Media audio yaitu media yang dapat didengar saja, seperti radio dan rekaman.

2) Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja tanpa unsur suara.

3) Media audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga
mengandung unsure gambar yang biasa dilihat.

1. Media Audio

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seprti radio,
cassette recorder, piringan hitam. Media tidak cocok untuk orang tua atau mempunyai
kelainan dengan pendengaran, 

Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

1. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)


2. Personal
3. Cenderung satu arah
4. Mampu menggugah imaginasi

Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan
Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan
terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat
dicapai dengan media audio ialah berupa :

 Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.


 Mengikuti pengarahan.
 Melatih daya analisis.
 Menentukan arti dan konteks.
 Memilah informasi dan gagasan.
 Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

Tahapan prosedur pembuatan Media Audio  :

               1.  Pra Produksi                                               
                 Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah kurikulum dan
penulisan naskah.
a.  Telaah Kurikulum
                  Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya
mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan
kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media audio. sehingga
media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran. 
                             Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli
media. peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili
kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang
pendidikan.
                            Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan
sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan
perkembangan ilmu tersebut yang terkini.
                 Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan
diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak
semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara menarik.
     b.   Penulisan Naskah
                   Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu
untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media.
Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau
contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut
sesuai karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik,
musik, sound effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian informasi penulisan
sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah.

            2.      Produksi
                     Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi.
Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi, rembug
naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering, rekaman
(recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering).
             a.    Team Produksi
                    Produksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari
sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga diperlukan
koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang baik, menarik dan
komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek
manajemen dan artistik  dari sebuah produksi.
2. Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab
atas  hasil  perekaman.
3. Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan
siap  pakai.
4. Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan
naskah

            ·b.      Rembuk Naskah (Script Conference)


                       Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk naskah dengan
penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan
persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan
yang fatal.
             c.   Pemilihan Pemain (Casting)
                   Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain.
Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain
yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan membuat media
audio bagus dan menarik.
             d.     Latihan Kering
                          Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan
berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan
peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan
pada saat rekaman.
             e.      Rekaman(Recording)
          Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara adalah
pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara bertanggung jawab atas kualitas hasil
rekaman.
              f.   Editing dan Mixing
                 Editing:   maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang   dianggap
tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.
       Mixing:  maksudnya mencampur atau menambah musik, background,
dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik.
             g.   Preview
            Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim
yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab
produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Dari
segi materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan
musik, efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan
volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai
dengan masukan tim preview
 h.    Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)
          Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam kaset, CD,
atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan
dijadikan master jika diperlukan penggandaan.

 Kelebihan media audio


1. Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2. Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
3. Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau
diputar kembali.
4. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.

b. Kekurangan media audio


1. Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2. Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah
abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak.
5. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara
harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.

5. Piringan hitam

6. Radio
2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada
yang menampilkan gambar diam seprti film setrip (film rangkai), slide (film bingkai), foto,
gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
yang bergerak seperti film bisu, film kartun. 

Manfaat Media Visual

Manfaat media visual antara lain:

1. Media bersifat konkrit, lebih realistis dibandinakan dengan media verbal atau non verbal
sehingga lebih memudahkan dalam pengaplikasiannya.

2. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui pengelihatan


(media visual), terutama media visual yang menarik dapat mempercepat daya serap peserta
didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan.

3. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta
didik dan dapat melampaui batasan ruang kelas. Melalui penggunaan media visual yang tepat,
maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.

4. Lebih efektif dan efisien dibandingkan media verbal lainnya karena jenisnya beragam,
pendidik dapat menggunakan semua jenis visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu
yang variatif dan tidak membosankan bagi peserta didik.

5. Penggunaannya praktis, maksudnya media visual ini mudah dioperasikan oleh setiap
orang. Misal penggunaan media Transparansi Overhead Tranparancy (OHT).

Dengan demikian media visual sangatlah berperan penting dalam proses belajar mengajar
karena media visual memiliki peran yaitu memudahkan dalam penyampaian materi kepada
peserta didik. Peserta didik akan terbantu dalam memahami materi yang komplek.
Pemanfaatan media visual juga berperan bagi peserta didik.

C. Cara Pemilihan Media Visual

Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaannya,
yaitu:

1. Ketepatan media visual digunakan dalam proses pembelajaran.


Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi antara
pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual
(seperti gambar diam, gambar bergerak, televisi, objek tiga dimensi, dll) mempunyai
hubungan positif yang cukup tinggi.

2. Adanya orang yang dapat mengoperasikan media visual dengan baik dan benar dalam
pembelajaran.

Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar.
Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar.
Beberapa orang yang bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan
untuk belajar.

3. Faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan


media pembelajaran.

a. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.

b. Menganggap media itu canggih dan mahal.

c. Tidak bisa menggunakan media yang ada.

d. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi
terhadap pelajarannya.

e. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.

f. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.

4. Adanya tempat media pembelajaran visual dapat digunakan.

Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis
medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu
memungkinkan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis.
Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam
pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran
visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut
memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.

Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di dalam
kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran
listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik
digunakan di dalam kelas.

5. Waktu yang tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual.

Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran
visual dapat digunakan kapan saja. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual
yang dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar.
6. Pemilihan media visual yang tepat.

Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :

1) Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari
pembelajaran.

2) Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan, apakah sesuai dengan
situasi dan kondisi yang tepat guna.

3) Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.

4) Waktu, tempat, ketersediaan, dan biaya yang digunakan.

5) Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif, mudah diingat,
dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.

D. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Visual

Seperti yang telah dijelaskan diatas, media visual sangat banyak manfaat serta fungsinya.
Kita harus ingat bahwa siswa dapat menyerap suatu materi apabila diberikan dalam bentuk
yang menarik dan mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat.

Contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih menarik serta
tetap memuat sistem PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif, efektif ,dan, menyenangkan).

Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor
pendukungnya, tetapi peranan guru sebagai motivator dan fasilitator menjadi faktor yang
sangat penting, karena pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk
dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa.

Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut :

a. Ketepatan dalam pemilihan media visual, dimana menyebabkan proses pembelajaran


menjadi lancar dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh peserta didik.

b. Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan mungkin
agar mudah di pahami.

c. Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

d. Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik dalam
memahami materi.

e. Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda.

f. Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna harus
realistik.
Kelebihan media visual

1. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.

2. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa


yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan

3. Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik

4. Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan


sekitarnya

5. Dapat menanamkan konsep yang benar

6. Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru

7. Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.

B. Kekurangan media visual

1. Lambat dan kurang praktis

2. Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan

3. Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang
mewakili isi berita

4. Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan


mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.

1. Leaflet
2. Foto

3. Poster

4. Rubrik

3. Media Audio Visual


Media audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui
pandangan,pendengaran,unsur suara dan gambar sehingga membangun kondisi yang dapat membuat
udionce mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

manfaat media audio visual bagi proses pembelajaran berguna untuk:

a. Menarik perhatian peserta didik dalam menyampaikan materi ajar


b. Menumbuhkan motivasi belajar
c. Memberikan pengalaman belajar dengan menyimpulkan pembelajaran dari sebuah video yang
disajikan
Langkah penggguanaan media audio visual dalam pembelajaran anak usia dini
adalah sebagai berikut.
a. Mempersiapkan laptop, sound, kabel dan video yang akan ditayangkan
b. Memperhatikan posisi duduk peserta didik dalam keadaan nyaman
c. Pada saat akan mengajak peserta didik menyimak video, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan teknis pembelajaran
d. Kemudian peserta didik siap menyaksikan tayangan video

Cara Membuat Audio Visual

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua bahan penunjang termasuk
materi dan gambar yang akan digunakan.
2. Langkah kedua yaitu membuat project baru dengan Aplikasi Sparkol Videoscribe, kemudian
diberi nama pengeluaran sgp hari ini dengan project yang kita buat.
3. Langkah ketiga yaitu menyusun skenario materi yang ingin kita buat.
4. Langkah keempat yaitu mengatur waktu jeda dan animasi yng ingin digunakan pada aplikasi
Sparkol Videoscribe.
5. Langkah kelima yaitu memasukan soundtrack pada video yang akan kita gunakan.
6. Langkah keenam yaitu melakukan rendering atau mengubah file project Sparkol Videoscribe
menjadi sebuah video yang dapat diputar.
7. Langkah ketujuh yaitu mengedit video yang telah dibuat pada aplikasi Sparkol Videoscribe
dengan pengeluaran hk tercepat menggunakan aplikasi Camtasia versi 8.0.
8. Langkah kedelapan yaitu menambahkan video intro dan efek transisi pada video yang telah
dibuat dengan menggunakan aplikasi Camtasia. Video Intro sendiri dibuat dengan
menggunakan bantuan aplikasi online yang bisa diakses pada situs flixpress.com
9. Langkah kesembilan yaitu melakukan proses rendering kembali untuk menghasilkan hasil
akhir dari video yang dibuat.

Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual


Media yang digunakan dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Secara rinci
kelebihan media audio visual menurut Fazriah 2011 sebagai berikut.

1 Memperjelas penyajian pesan

2 Mengatasi keterbatasan ruang

3 Konsep yang terlalu luas dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, dan gambar

4 Media audio visual berperan dalam pembelajaran tutorial.

Secara rinci kelebihan dan kelemahan media audio visual menurut Widiani terdapat pada
uraian berikut ini.

1 Kelebihan media audio visual yaitu penggunaan media tidak membosankan dan hasilnya lebih
mudah untuk dimengerti dan dipahami

2 Kelemahan media audio visual yaitu pelaksanaan menggunakan media audio visual memerlukan
waktu yang cukup lama, memerlukan tempat yang luas, biaya relatif mahal, dan penggunaannya
cenderung tetap di tempat. Berdasarkan pendapat Widiani tentang kelemahan media audio visual
dapat dicari solusi untuk mengatasi hal-hal tersebut. Solusi tersebut sebagai berikut:

1 penggunaan media audio visual memerlukan waktu yang lama dapat diatasi dengan cara memahami
penggunaan media tersebut dengan benar

2 penggunaan media audio visual memerlukan tempat yang luas. Hal tersebut dapat diatasi dengan
memanfaatkan ruangan kelas yang luas

3 biaya relatif mahal. Media audio visual termasuk dalam media yang cukup mahal. Oleh karena itu,
pemanfaatan media tersebut harus dioptimalkan

4 penggunaan media audio visual cenderung di tempat. Untuk penggunaan media tersebut, peletakan
media harus disesuaikan dengan ruangan yang akan digunakan supaya dapat didengar maupun dilihat
dengan jelas.

a.visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada umumnya
 Televisi
 Vidio tape

 film

Daftar Pustaka
http://digilib.uinsby.ac.id/1142/5/Bab%202.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/240608-penggunaan-media-audio-visual-dalam-pemb-
0c928dc4.pdf

https://text-id.123dok.com/document/4yro4017y-pengertian-media-audio-visual-kelebihan-dan-
kelemahan-media-audio-visual.html

https://www.kompasiana.com/datahkterlengkap/5cb0973895760e3e8f1eaea4/langkah-mudah-
membuat-media-audio-visual

https://meylahazizah.wordpress.com/2013/12/27/media-visual/

Anda mungkin juga menyukai