UJI MCNEMAR
A. Deskripsi singkat
Pada Pokok Bahasan ini membahas tentang definisi, langkah – langkah analisis, dan
interpretasi hasil/ output SPSS dari uji Mc Nemar.
B. Capaian pembelajaran matakuliah
1. Mahasiswa mampu memahami tentang definisi, langkah – langkah analisis, dan
interpretasi hasil/ output SPSS dari uji Mc Nemar.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi, langkah – langkah analisis, dan
interpretasi hasil/ output SPSS dari uji Mc Nemar.
C. Isi Materi perkuliahan
PENDAHULUAN
Uji McNemar diperkenalkan oleh seorang ahli psikologi bernama Quinn
McNemar pada tahun 1947. Uji ini digunakan untuk penelitian yang membandingkan
sebelum dan sesudah peristiwa/treatment dimana tiap objek digunakan sebagai
pengontrol dirinya sendiri. Uji dilakukan pada 2 kelompok sampel yang berhubungan,
skala pengukurannya berjenis nominal (binary respon) dan untuk crosstabulasi 2x2.
Dua sampel disebut berhubungan/ berpasangan (paired) jika diambil dengan
cara:
1. Paired Replicated
Maksudnya dari sebuah populasi diambil sejumlah subjek, dan subjek tersebut
diberi dua perlakuan yang berbeda. Contohnya populasi dari 1200 pria dewasa,
diambil 50 pria. Kemudian 50 pria tersebut ditimbang berat badannya, hasilnya
adalah sampel 1. Kemudian kepada 50 pria yang sama tersebut, diberikan obat
pelangsing A, dan setelah beberapa waktu diukur lagi berat badannya, hasilnya
adalah sampel 2.
2. Matched Pairs
Ada satu populasi, populasi tersebut diambil dua sampel yang berbeda namun
mirip atau identik antara satu dengan yang lain, dan pada kedua sampel diberi
dua macam perlakuan yang berbeda. Contoh, pada 1000 pasien hipertensi,
diambil 100 pasien sebagai sampel 1, dan 100 pasien yang berbeda sebagai
sampel 2. Kemudian pada sampel 1 dan 2 diberikan dua jenis diet yang berbeda,
97
yakni diet rendah garam dan DASH diet, dan akan dilihat apakah ada perbedaan
tekanan darah pada pasien dari dua kelompok diet tersebut.
98
kelompok
6. Jenis tabel 2x2
Jenis tabel adalah 2 x 2 komparatif kategorik
Kesimpulan berpasangan, sehingga uji yang digunakan
adalah uji McNemar
Langkah –langkah:
Lakukan input data berikut ini
Responden Kasus Kontrol
1 1 1
2 0 0
3 1 0
4 1 1
5 1 0
6 1 1
7 1 0
8 1 0
9 1 0
10 1 0
11 0 0
12 0 0
13 1 0
14 1 0
15 1 0
16 1 0
17 1 0
18 0 1
19 1 0
20 0 1
21 1 0
22 1 1
23 1 0
24 0 0
25 1 0
26 1 1
27 1 1
28 1 0
29 0 0
30 1 0
31 1 0
32 1 0
33 0 0
34 1 0
35 1 0
36 1 0
99
37 0 0
38 0 0
39 0 0
40 1 0
41 1 0
42 1 0
43 1 0
44 0 0
45 1 0
46 1 0
47 1 0
48 1 0
49 1 0
50 1 0
100
Klik Continue, kemudian pilih kotak Cells, klik total pada percentages
101
Kontrol * Kasus Crosstabulation
Kasus Total
Tidak Ya
Count 10 32 42
Tidak % of
20.0% 64.0% 84.0%
Kontro Total
l Count 2 6 8
Ya % of
4.0% 12.0% 16.0%
Total
Count 12 38 50
Total % of
24.0% 76.0% 100.0%
Total
Chi-Square Tests
Value Exact Sig.
(2-sided)
McNemar Test .000a
N of Valid
50
Cases
a. Binomial distribution used.
Interpretasi Hasil
Subyek perokok pada kasus dan kontrol ada enam orang (12,0%). Subyek
bukan perokok pada kasus dan kontrol ada 10 orang (20%). Dua hal tersebut ada
konkordan.
Subyek perokok pada kasus namun bukan perokok pada kontrol ada 32 orang
(64%) Subyek bukan perokok pada kasus namun perokok pada kontrol ada dua
orang (4%). Dua hal ini disebut sebagai diskordan.
Proporsi perokok pada kasus adalah 76% sedangkan proporsi perokok pada
kontrol adalah 16%.
Nilai p pada uji McNemar adalah 0,001, secara statistik terdapat perbedaan
perilaku antara kasus dan kontrol.
Perbedaan proporsi pada kasus dan kontrol lebih besar dari 25%, secara klinis
terdapat perbedaan perilaku merokok antara kasus dengan kontrol.
102
UJI HIPOTESIS KOMPARATIF KATEGORIK BERPASANGAN
PRINSIP 2 X >2 (UJI WILCOXON)
Kasus:
Kasus pada latihan ini sama dengan pada latihan sebelumnya. Perbedaannya
pada kategorisasi perilaku merokok menjadi berat, ringan dan tidak merokok.
Langkah – langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai adalah sebagai
berikut:
No. Langkah Jawaban
Variabel perilaku merokok (kategorik
Menentukan variabel
1 polikotom) dan kanker paru – paru (kategorik
yang dihubungkan
dikotom)
Menentukan jenis
2. Komparatif
hipotesis
Menentukan skala
3. Kategorik
variabel
Menentukan
4. berpasangan/ tidak Berpasangan
berpasangan
Menentukan jumlah
5. pengulangan atau Dua kali pengulangan, kasus dan kontrol
kelompok
6. Jenis tabel 2x3
Jenis tabel adalah 2 x 3 komparatif kategorik
berpasangan, sehingga uji yang digunakan
Kesimpulan
adalah uji Wilcoxon atau Marginal
Homogeneity
Langkah –langkah:
Lakukan input data berikut ini
Responden Kasus Kontrol
1 1 0
2 1 0
3 0 0
4 2 1
5 1 1
6 1 0
7 2 0
8 2 0
9 0 2
10 0 0
11 1 0
12 2 0
103
13 1 0
14 0 0
15 2 2
16 1 0
17 0 0
18 1 2
19 1 1
20 1 0
21 1 0
22 2 1
23 2 0
24 1 0
25 1 1
26 1 1
27 2 0
28 2 0
29 1 0
30 1 1
31 1 1
32 1 0
33 2 0
34 1 0
35 1 0
36 1 1
37 2 1
38 2 2
39 2 0
40 1 0
41 1 0
42 2 2
43 1 2
44 1 0
45 1 0
46 2 2
47 2 2
48 1 0
49 0 1
50 0 0
104
Pilih kotak Cells, klik total pada percentages
105
Kontrol * Kasus Crosstabulation
Kasus Total
Tidak Perokok Perokok
Merokok Ringan Berat
Count 5 18 8 31
Tidak Merokok % of
10.0% 36.0% 16.0% 62.0%
Total
Count 1 7 3 11
Kontro Perokok
% of
l Ringan 2.0% 14.0% 6.0% 22.0%
Total
Count 1 2 5 8
Perokok Berat % of
2.0% 4.0% 10.0% 16.0%
Total
Count 7 27 16 50
Total % of
14.0% 54.0% 32.0% 100.0%
Total
106
Ranks
N Mean Sum of
Rank Ranks
Negative
29a 17.05 494.50
Ranks
Kontrol -
Positive Ranks 4b 16.63 66.50
Kasus c
Ties 17
Total 50
a. Kontrol < Kasus
b. Kontrol > Kasus
c. Kontrol = Kasus
Test Statisticsa
Kontrol -
Kasus
Z -4.023b
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Interpretasi Hasil
Terdapat 17 subyek yang memiliki perilaku yang sama baik pada kasus dan
kontrol. Jumlah tersebut berasal dari jumlah sel konkordan (a,e,i) yang masing
– masing jumlah subyeknya 5, 7, dan 5.
Terdapat 32 subyek dengan perilaku berbeda antara kasus dan kontrol, dengan
29 berperilaku lebih baik dan 4 berperilaku lebih buruk pada kontrol. Jumlah
tersebut diperoleh dari jumlah sel diskordan (sel selain a,e,i). Hal ini
dikarenakan perilaku merokok diberikan kode berat, ringan, dan sedang (2,1,0),
sehingga bila perilaku kontrol < kasus berarti perilaku kasus lebih buruk
dibandingkan dengan kontrol.
Angka asymptomatic significance menunjukkan angka 0,000 yang berarti
terdapat perbedaan signifikan dari perilaku merokok antara kasus (kanker paru –
paru) dengan kontrol.
107
UJI HIPOTESIS KOMPARATIF KATEGORIK BERPASANGAN PRINSIP >2 X
2 (UJI COCHRAN DAN POSTHOC MCNEMAR)
Kasus:
Peneliti hendak membandingkan pengetahuan sebelum penyuluhan, sesudah
penyuluhan, dan satu bulan setelah penyuluhan. Pengetahuan diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu baik dan buruk.
Langkah – langkah untuk menentukan uji hipotesis yang sesuai adalah sebagai
berikut:
No. Langkah Jawaban
Variabel penyuluhan dan variabel pengetahuan
Menentukan variabel
1 (kategorik dikotom) yang diukur secara
yang dihubungkan
berulang sebanyak tiga kali
Menentukan jenis
2. Komparatif
hipotesis
Menentukan skala
3. Kategorik
variabel
Menentukan
4. berpasangan/ tidak Berpasangan
berpasangan
Menentukan jumlah Tiga kali pengulangan, sebelum penyuluhan,
5. pengulangan atau setelah penyuluhan, dan satu bulan setelah
kelompok penyuluhan
6. Jenis tabel 3x2
Jenis tabel adalah 3 x 2 komparatif kategorik
Kesimpulan berpasangan, sehingga uji yang digunakan
adalah uji Cochrane dengan post hoc McNemar
Langkah –langkah:
Lakukan input data berikut ini
Sebulan
Setelah
Responden Sebelum Penyuluhan setelah
Penyuluhan
Penyuluhan
1 0 1 1
2 0 1 0
3 0 0 1
4 0 1 0
5 0 1 0
6 1 1 0
108
7 1 1 1
8 0 1 1
9 1 0 1
10 1 1 1
11 0 0 1
12 0 1 1
13 0 1 1
14 0 0 0
15 0 1 1
16 0 1 0
17 0 1 0
18 0 0 1
19 1 1 1
20 0 0 1
21 0 1 1
22 0 1 1
23 0 1 0
24 0 0 1
25 0 1 1
109
Frequencies
Value
0 1
Pengetahuan sebelum
20 5
penyuluhan
Pengetahuan setelah
7 18
penyuluhan
Pengetahuan sebulan
8 17
setelah penyuluhan
Test Statistics
N 25
Cochran's Q 14.952a
df 2
Asymp.
.001
Sig.
a. 0 is treated as a
success.
Interpretasi Hasil
Tabel Frequencies adalah distribusi frekuensi pada masing – masing pengukuran
Tabel Test Statistics menunjukkan hasil Uji Cochran. Angka significancy 0,001
menunjukkan bahwa setidaknya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan pada dua
kali pengukuran.
Pada pengukuran yang manakah terjadi perbedaan pengetahuan? Jawabannya bisa
dilakukan melalui uji McNemar dengan menguji:
o Pengetahuan sebelum penyuluhan dengan pengetahuan setelah penyuluhan
o Pengetahuan sebelum penyuluhan dengan pengetahuan sebulan setelah
penyuluhan
o Pengetahuan setelah penyuluhan dengan pengetahuan sebulan setelah penyuluhan
110
Analisis Post Hoc McNemar
Pilih Analyze, Non-parametric test, Legacy dialogs, 2 related sample
Masukkan variabel sebelum dan setelah ke dalam Test pair list
Masukkan variabel sebelum dan sebulan ke dalam Test pair list
Masukkan variabel setelah dan sebulan ke dalam Test pair list
Tandai variabel sebelum, setelah, sebulan
Pilih uji McNemar
Tampilan pada layar
111
Pengetahuan setelah Pengetahuan sebulan setelah
penyuluhan penyuluhan
Buruk Baik
Buruk 1 6
Baik 7 11
Test Statisticsa
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
sebelum sebelum setelah
penyuluhan penyuluhan penyuluhan
& & &
Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
setelah sebulan sebulan
penyuluhan setelah setelah
penyuluhan penyuluhan
N 25 25 25
Exact Sig. (2-
.001b .002b 1.000b
tailed)
a. McNemar Test
b. Binomial distribution used.
Interpretasi Hasil
Terdapat tiga tabel yang menunjukkan hasil Crosstabs untuk masing – masing
pasangan kelompok.
Tabel Test Statistics memperlihatkan hasil uji McNemar. Angka significancy
antara pengetahuan sebelum penyuluhan dan pengetahuan setelah penyuluhan
menunjukkan angka 0,001. Nilai p antara pengetahuan sebelum penyuluhan
dengan sebulan setelah penyuluhan menunjukkan angka sebesar 0,2%. Nilai p
untuk pengetahuan setelah penyuluhan dan sebulan setelah penyuluhan
menunjukkan angka 1,00.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan: terdapat perbedaan bermakna baik
antara pengetahuan sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan maupun
pengetahuan sebelum penyuluhan dan sebulan setelah penyuluhan. Tidak
terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan setelah penyuluhan dan
sebulan setelah penyuluhan.
112
D. Rangkuman
Uji McNemar digunakan untuk data berpasangan dua pengulangan dengan
kategori dikotomi. Uji Wilcoxon dan uji marginal homogeneity digunakan untuk data
berpasangan dengan dua pengulangan, namun untuk kategori polikotomi. Uji Cochran +
Post Hoc McNemar digunakan untuk melakukan uji data berpasangan dengan lebih dari
2 pengulangan namun masing – masingnya hanya memiliki 2 kategori (dikotomi).
E. Pertanyaan/ Diskusi
1. Sebutkan dan jelaskan langkah – langkah melakukan uji McNemar, Uji Wilcoxon, dan
Uji Cochran + Post Hoc Mc Nemar!
2. Tuliskan interpretasi dari ketiga jenis uji di atas!
113
Daftar Pustaka
1. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta
2. Supangat, A. 2007. Statistika:Dalam Kajian Deskritif, Inferensi, dan Non
Parametrik. Kencana:Jakarta
3. Uyanto, S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu :
Yogyakarta
4. Dahlan, M.S. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :
Salemba Medika.
114