a. Uji Q Cochran
Uji Q Cochran merupakan perluasan dari uji Mc Nemar untuk dua sampel
berhubungan (Siegel, S. 1986). Uji Q Cochran digunakan untuk menguji apakah
tiga (atau lebih) himpunan skor (proporsi atau frekuensi) berpasangan saling
signifikan. Penjodohan dapat didasarkan atas ciri-ciri yang relevan dalam subjek-
subjek yang berlainan, atau berdasarkan kenyataan bahwa subjek-subjek yang
sama digunakan di bawah kondisi yang berbeda. Skala data yang digunakan dapat
berupa skala nominal maupun ordinal yang dipisahduakan (dikotomi), seperti
sukses dan gagal, ya dan tidak dan sebagainya (Wijaya, 2001).
Uji Q Cochran digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk nominal dan frekuensi dikotomi. Misalnya
jawaban dalam wawancara atau observasi hasil eksperimen berbentuk: ya-tidak;
sukses-gagal; disiplin-tidak disiplin; terjual-tidak terjual; dsb. Selanjutnya
jawaban tersebut diberi 0 untuk “gagal” dan skor 1 untuk “sukses”. (Sugiyono,
2013)
𝑄 mendekati 𝜒 2 dengan 𝑑𝑏 = 𝑘 − 1
Kaidah pengujian: tolak Ho jika 𝑄 ≥ 𝜒 2 tabel dengan db = k-1
k = banyaknya sampel (perlakuan)
n = banyaknya ulangan
Cj = jumlah keseluruhan “sukses” dalam kolom ke-j
Li = jumlah keseluruhan “sukses” dalam baris ke-i
Distribusi sampling Q mendekati distribusi Chi Kuadrat, oleh karena itu
untuk menguji signifikansi harga Q hitung tersebut, maka perlu dibandingkan
dengan harga-harga kritis untuk Chi Kuadrat. Ketentuan pengujian adalah: bila Q
hasil hitung lebih besar atau sama dengan tabel (≥), maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Asumsi dasar dalam uji Q Cochran adalah data tidak berdistribusi normal,
sampel diambil secara random dan untuk kategori “sukses” atau semisalnya diberi
skor 1 dan skor 0 untuk “gagal” dan semisalnya.
Langkah-langkah uji Q Cochran adalah sebagai berikut.
1. Menentukan hipotesis
2. Membuat tabel silang 𝑘 × 𝑛, dengan k adalah kelompok sampel yang
berpasangan dijadikan kolom dan n adalah banyaknya kasus/sampel dijadikan
baris.
4. Mencari harga Q
5. Membandingkan harga Q dengan tabel C (𝑥 2 𝛼(𝑘−1) )
6. Membuat kesimpulan
Dalam uji Q Cochran, jika Ho ditolak (ada perbedaan) maka untuk
mencari pasangan mana yang berbeda perlu dilakukan uji lanjutan. Uji lanjutan
dari uji cochran yang biasa digunakan adalah uji Mc Nemar.
Contoh 1:
Bagian pemasaran sebuah perusahaan ingin mengetahui model kemasan produk X
yang paling disukai oleh konsumen. Ia membuat tiga model kemasan (A, B dan
C) untuk produk X tersebut. Sampel yang digunakan sebanyak 18 konsumen.
Hasil wawancara (jawaban suka diberi skor 1 dan jawaban tidak suka diberi skor
0) sebagai berikut.
Jenis Kemasan
Konsumen
A B C
1 0 0 0
2 1 1 0
3 0 1 0
4 0 0 0
5 1 0 0
6 1 1 0
7 1 1 0
8 0 1 0
9 1 0 0
10 0 0 0
11 1 1 1
12 1 1 1
13 1 1 0
14 1 1 0
15 1 1 0
16 1 1 1
17 1 1 0
18 1 1 0
Kita ingin menguji pada taraf nyata 5% apakah ketiga kemasan produk X sama-
sama disukai oleh konsumen.
Analisis secara manual:
1. Hipotesis
Ho: kesukaan terhadap A=B=C
H1: minimal satu kemasan tidak disukai
2. Uji statistika Q Cochran
3. Taraf nyata 𝛼 = 0,05
4. Titik kritis: 𝑄 > 𝑥 2 𝛼(𝑘−1)
5. Perhitungan:
Jenis Kemasan
Konsumen Li Li2
A B C
1 0 0 0 0 0
2 1 1 0 2 4
3 0 1 0 1 1
4 0 0 0 0 0
5 1 0 0 1 1
6 1 1 0 2 4
7 1 1 0 2 4
8 0 1 0 1 1
9 1 0 0 1 1
10 0 0 0 0 0
11 1 1 1 3 9
12 1 1 1 3 9
13 1 1 0 2 4
14 1 1 0 2 4
15 1 1 0 2 4
16 1 1 1 3 9
17 1 1 0 2 4
18 1 1 0 2 4
C1 = 13 C2 = 13 C3 = 3 ∑Li = 29 ∑Li = 63
2
Test Statistics
N 18
Cochran's Q 16,667a
df 2
Asymp. Sig. ,000
a. 0 is treated as a
success.
Test Statisticsa
Kemasan A Kemasan A Kemasan B
& Kemasan & &
B Kemasan_C Kemasan_C
N 18 18 18
b b
Exact Sig. (2- 1,000 ,002 ,002b
tailed)
Contoh 2:
Untuk mengetahui selera konsumen di kota Bandung, manajer pemasaran
Duta Makmur mengambil sampel 12 orang di kota tersebut yang pernah
mengkonsumsi roti produksi duta makmur, yaitu roti rasa coklat, rasa nanas, rasa
kacang dan rasa durian. Kepada kedua belas responden tersebut diberi hanya dua
alternatif pendapat, yakni “suka” atau “tidak suka” terhadap masing-masing rasa
roti tersebut.
Berikut data sikap responden:
Jenis Roti
Konsumen
Cokelat Nanas Kacang Durian
Budi Tidak Suka Suka Tidak Suka Tidak Suka
Budiman Tidak Suka Tidak Suka Suka Suka
Brian Tidak Suka Suka Tidak Suka Tidak Suka
Bambang Tidak Suka Suka Tidak Suka Tidak Suka
Badir Suka Tidak Suka Suka Suka
Bob Suka Suka Tidak Suka Tidak Suka
Bertha Suka Suka Tidak Suka Suka
Benyamin Tidak Suka Tidak Suka Tidak Suka Suka
Banny Suka Suka Suka Tidak Suka
Bobby Tidak Suka Suka Tidak Suka Suka
Boris Suka Suka Suka Suka
Basuki Tidak Suka Suka Tidak Suka Suka
Kita ingin menguji pada taraf nyata 1% apakah responden memiliki sikap yang
sama terhadap keempat rasa roti tersebut.
Analisis secara manual:
1. Hipotesis
Ho: tidak ada perbedaan signifikan sikap konsumen keempat rasa roti Duta
Makmur
Hi: ada perbedaan signifikan sikap konsumen keempat rasa roti Duta Makmur
2. Uji statistika Q Cochran
3. Taraf nyata 𝛼 = 0,01
4. Titik kritis: 𝑄 > 𝑥 2 𝛼(𝑘−1)
5. Perhitungan:
Untuk sikap “suka” terhadap rasa roti kita beri skor 1, dan sikap “tidak suka”
diberi skor 0.
Jenis Roti
Konsumen Li Li2
Cokelat Nanas Kacang Durian
Budi 0 1 0 0 1 1
Budiman 0 0 1 1 2 4
Brian 0 1 0 0 1 1
Bambang 0 1 0 0 1 1
Badir 1 0 1 1 3 9
Bob 1 1 0 0 2 4
Bertha 1 1 0 1 3 9
Benyamin 0 0 0 1 1 1
Banny 1 1 1 0 3 9
Bobby 0 1 0 1 2 4
Boris 1 1 1 1 4 16
Basuki 0 1 0 1 2 4
C1 = 5 C2 = 9 C3 = 4 C4 = 7 ∑Li = 25 ∑Li2 = 61
𝑘 = 4; ∑𝐶𝑖 2 = 52 + 92 + 42 + 72 = 171
(∑𝐶𝑖 )2 = (5 + 10 + 4 + 7)2 = 625
(𝑘 − 1)[𝑘 ∑ 𝐶𝑖 2 − (∑𝐶𝑖 )2 ] 3[4(171) − 625]
𝑄= = = 2,46
𝑘∑L𝑖 − ∑L𝑖 2 4(25) − 61
Untuk 𝑑𝑏 = 4 − 1 = 3; 𝛼 = 0,01 didapat nilai 𝑥 2 0,01(3) = 11,34
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Rasa Cokelat 12 ,42 ,515 0 1
Rasa Nanasa 12 ,75 ,452 0 1
Rasa Kacang 12 ,33 ,492 0 1
Rasa Durian 12 ,58 ,515 0 1
Cochran Test
Frequencies
Value
0 1
Rasa Cokelat 7 5
Rasa Nanasa 3 9
Rasa Kacang 8 4
Rasa Durian 5 7
Test Statistics
N 12
Cochran's Q 4,784a
df 3
Asymp. Sig. ,188
Daftar Pustaka