Anda di halaman 1dari 24

SISTEM RESPIRASI

NAMA :
NIM :
KELAS : C
Defenisi sistem respirasi?
Proses-proses oksidatif. Jika oksigen dimanfaatkan oleh sel tubuh,
karbondioksida dihasilkan; proses ini disebut respirasi.Kebanyakan
hewan adalah aerob,artinya hewan itu membutuhkan dan menerima
oksigen yang diperlukan langsung dari lingkungannya.Sedikit hewan
adalah anaerob,dapat hidup tanpa oksigen.sistem respirasi memiliki
fungsi utama memasok oksigen ke dalam tubuh serta membuang CO2
dari dalam tubuh.
Respirasi eksternal sama dengan bernapas sedangkan respirasi
internal atau respirasi seluler ialah proses penggunaan oksigen oleh sel
tubuh dan pembuangan zat sisa metabolisme sel yang berupa CO2.
A. Berbagai organ pernapasan pada hewan

Pertukaran gas antara hewan dan lingkungannya dapat terjadi dengan cara difusi
sederhana.
1. Difusi Langsung
Disini belum terdapat organ respirasi oksigen masuk kedalam tubuh hewan langsung
dengan dengan cara difusi langsung dari medium kedalam sel yang akan mengunakannya.
Pada protozoa, porifera, cholentrata, oksigen diperoleh dengan difusi langsung dari air
disekitarnya. Demikian pula banyak platelmynthes, nemathoda dan rotifera, serta sedikit
annelida dan bryozooa yang mempunyai tebal tubuh tidak lebih dari 1 mm mendapatkan
oksigen dengan difusi.

Defenisi(Campbell,2000):
gas menyediakan O2 dan membuang CO2 dimana
respirasi seluler memerlukan suplai O2 pengeluaran CO
yang konstan. Hewan memerlukan permukaan respirasi
yang laus dan lembab, memungkinkan difusi gas-gas
respirasi yang mencukupi antara sel-sel dengan medium
respirasi baik udara maupun air
2. Integumen.
Karena semua sel permiabel terhadap oksigen,
dapat dikatakan bahwa juga semua hewan multi selular
mempunyai pernapasan kulit atau respirasi integumental
(L. Integumentum, penutup, selubung) pada banyak
embrio yang hidup bebas sebelum terdapat organ
khusus untuk pernapasan telah terlihat sistem serkulasi
yang berkembang dengan baik, dan darahnya
mengalami oksigenasi pada permukaan tubuh.
Integumen pada banyak annelida
mengandung banyak pembuluh yang
merupakan sarana pertukaran gas. Sipunculida
dan beberapa seranga akuatik juga mempunyai
pernapasan kulit. Pada belut 60% dari
pengambilan oksigen dilakukan pada kulit
hanya 40% oleh iongsang: pada pulmonato
50% oleh kulit,dan 50% oleh paru.Pada katak
pengambilan oksigen pada kulit kurang lebih
sebanyak 50 ml tiap berat badan perjam:
pengeluaran karbondioksida melalui kulit lebih
banyak dibandingkan dengan lewat paru
3. Insang.
Berbagai tipe insang merupakan
organ pernapasan yang lebih efektif untuk
kehidupan dalam air. Insang dapat berupa
penonjolan eksternal sederhana dari
permukaan tubuh, misalnya terdapat
sebagai papula dermal pada bintang laut
(echinodermata) atau prapodia pada
polychaetha. Yang paling efesien adalah
insang internal pada ikan dan arthopoda.
Insang merupakan alat pernapasan yang
banyak sekali mengandung pembuluh
darah. Hewan berinsang biasanya hidup di
dalam air laut dan ada air tawar di darat.
Susunan seperti ini disebut aliran
melawan arus (countercurent flow)
memungkinkan terjadinya ekstraksi
oksigen sebanyak mungkin dari air. Air
mengalir melintasi insang dengan arah
yang tetap didorong dan ditarik oleh
pompa insang yang efesien dan sering
dibantu pula oleh gerakan ikan di dalam
air. Pada ikan yang sangat aktif
terdapat insang yang keseluruhannya
lebih besar dari pada ikan yang lamban,
ikan yang berenang cepat berusaha
untuk terus membuka mulutnya:
dengan demikian insang dapat dilewati
sebanyak mungkin air.
Kebanyakan moluska mempunyai insang yang dilengkapi
dengan kelijak (chilia) aliran air dikendalikan oleh kelijak ini sebagai
respon terhadap keberadaan oksigen dalam air. Beberapa jenis
bivalvia secara periodik atau secara refleks menutup cangkangnya
dengan kuat untuk membersikan rongga mantelnya. Bivalvia
ukuran sedang (berat sekitar 100 g) memompa kira-kira 2,5 air tiap
jam: ekstraksi oksigen dari air sebesar 6%, dan lebih besar jika
suhu air makin tinggi.Insang ikan merupakan struktur berfilamen
tipis kaya dengan pembuluh darah yang tersusun sedimikian,
sehingga arah aliran darah berlawanan dengan aliran air yang
melintasi insang.
4. Paru
Insang tidak cocok bagi kehidupan di darat (udara
) jika dikeluarkan dari air filamen-filamen insang akan
rusak dan melekat satu-sama lain: Seekor ikan yang
dikeluarkan dari air dengan cepat akan mengalami
kekurangan oksigen walaupun di udara sekitarnya
terdapat oksigen dalam jumlah yang besar. Karena itu
vertebrata yang hidup di darat/ udara memiliki paru
suatu ronga internal yang banyak mengandung
pembuluh darah Invertebrata tertentu (siput,
kalajengking, laba-laba) mempunyai semacam paru,
tetapi tidak dapat bekerja secara efesien : ini biasa
disebut paru buku, yang dikatagorikan sebagai paru
difusi.
Paru yang dapat melakukan
pertukaran gas dengan lebih efesien
merupakan ciri hewan darat. Paru
sebenarnya yang paling perimitif ialah
yang dimiliki oleh Dipnoi (ikan / paru) :
dipnoi mengunakan parunya sebagai
suplemen bahkan penganti pernapasan
insang dalam kondisi kekeringan.
Walaupun susunannya masih sederhana
paru dipnoi mengandung anyaman
kapiler darah pada dindingnya yang rata,
dihubungkan dengan semacam pipa
dengan faring: ini merupakan sistem
pentilasi sederhana untuk mengerakan
udara keluar masuk paru.
5. Trakea
Serangga dan beberapa arthopoda darat mempunyai tipe sistem respirasi yang
sangat khusus. Ini merupakan sistem respirasi yang paling sederhana, paling
langsung, dan paling efesien yang dijumpai pada hewan-hewan aktif. Ini terdiri atas
suatu sistem tabung (trakea) yang bercang dan bercabang dan bercabang lagi serta
menjangkau hampir sebagian tubuh. Saluran ujung yang paling kecil (kapilar udara:
berdiameter kurang dari 1 mikro meter) tengelam di dalam membran plasma sel
tubuh .Udara masuk kedalam sistem trakeal lewat lubang yang disebut spirakel yang
terdapat pada kedua sisi tubuh: oksigen berdifusi langsung kesemua sel tubuh.
Karbondioksida berdifusi keluar dengan arah yang berlawanan. Sistem trakkeal
adalah sederhana, karena darah tidak perlu mentranpor gas-gas respiratoris ; sel-sel
mempunyai hubungan ( lewat pipa) dengan udara laur.
B. Pertukaran gas O2 dan CO2
Pertukaran gas antara tubuh hewan dan lingkungannya selalu terjadi
pada lingkungan akuatik maupun terrestrial.
Bagi hewan yang bernapas di air, kerugian pertama yang mereka peroleh
ialah adanya kenyataan bahwa dibandingkan dengan udara,molekul air jauh
lebih padat dan lebih sulit bergerak/mengalir. Molekul air kira-kira 1000 kali
lebih padat dan 60 kali lebih sulit mengalir dari pada udara. Jadi,
dibandingkan dengan udara, air jauh lebih sulit mengalir ke organ
pernapasan. Oleh kerena itu, untuk mengalirkan air ke organ
pernapasannya, hewan akuatik harus mengeluarkan energi lebih banyak
daripada energi yang digunakan oleh hewan terestrial.
Berbeda dari hewan akuatik, hewan yang bernapas di udara memperoleh
keuntungan karena tidak memerlukan banyak energi untuk aliran udara ke
dalam organ pernapasanrnya. Akan tetapi, hewan yang bernapas di udara
harus mengeluarkan energi tambahan untuk melawan gaya gravitasi.
Keuntungan dan kerugian berikutnya berkaitan dengan adanya
perbedaan antara kandungan oksigen di udara dan air. Kandungan oksigen
dalam air jauh lebih rendah daripada kandungan oksigen diudara.
Kandungan oksigen dalam air adalah 10 ml O/liter, sedangkan kandungan
oksigen di udara 200 ml/ liter. Jadi, hewan yang bernapas di udara lebih
mudah memperoleh oksigen daripada hewan akuatik.Namun, hewan akuatik
memperoleh keuntungan lain berkaitan dengan tingginya kelarutan CO2
dalam air, yang mencapai 20-30 Kal lebih besar daripada kelarutannya di
udara. Hal ini menyebabkan hewan akuatik sangat mudah membuang CO ke
lingkungannya, dan hampir tidak memiliki masalah yang berkaitan dengan
pembuanga CO2 Berkaitan dengan hal itu, rangsang utama untuk bernapas
pada hewan akuatik adalah O2, sedangkan pada hewan terestrial,stimulus
utama untuk bernapas adalah CO2.
C. Transport O2
Transport oksigen dalam darah terjadi dengan dua cara
yaitu, dengan cara sederhana (terlarut dalam plasma darah)
atau dengan cara diikat dengan pigmen respirasi,yaitu
senyawa khusus yang dapat mengikat dan melepas oksigen
secara bolak-balik.
Hewan yang nemiliki tingkat perkembangan lebih tinggi
biasanya mempunyai aktivitas metabolisme yang lebih tinggi
dan ukuran tubuh lebih besar pula.oleh karena itu,hewan
tingkat tinggi memerlukan cara pengangkutan oksigen yang
lebih efektif,yakni dengan bantuan pigmen respirasi.
Hemoglobin (biasa disingkat Hb) merupakan pigmen respiratori
yang paling dikenal dan cara kerjanya paleng efisien. Hb ditemukan
dalam darah manusia,protozoa,dan kebanyakan filum hewan. Hb
tersusun atas senyawa porfirin besi (hemin) yang berkaitan dengan
protein globin.(lihat gambar 5.2) pada daerah yang memiliki
tekanan/kosentrasi oksigen tinggi,seperti pada permukaan alveoli
paru-paru, Hb sangat mudah berkaitan dengan oksigen dan
membentuk oksiemoglobin. Sementara pada daerah yang memiliki
tekanan oksigen rendah dan atau pH rendah,oksiemoglobin sangat
mudah terurai dan membebaskan oksigen,sesuai dengan reaksi
berikut :
D. Transpor CO2
Keberadaan CO2 dapat menimbulkan gangguan fisiologis yang
penting.CO2 sangat mudah berikatan dengan air membentuk asam
karbonat yang memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi alam.
Oleh karena itu,CO2 yang terbentuk di jaringan harus segera
diangkut dan dikeluarkan dari tubuh. Reaksi antara CO2 dan air
terjadi melalui persamaan reaksi berikut.
E. Pengaturan respirasi (pernapasan)

Proses yang diatur oleh saraf untuk mencukupi


kebutuhan akan oksigen dan membuang CO2
secara efektif. Pengaturan respirasi dapat
berlangsung secara kimiawi maupun saraf(gambar
5.5). Pada dasarnya,pengaturan tersebut
dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan kadar
oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.
Berdasarkan gambar,pada saat kadar karbondioksida
meningkat (misalnya selama aktif melakukan kegiatan),
kemoreseptor di medulla(pusat respirasi) terangsang. Hal
ini menyebabkan implus saraf dijalankan di sepanjang
serabut eferen ke organ efektor (otot dada,jantung,dan
pembuluh darah). Implus yang sampai pada organ efektor
tersebut menimbulkan proses kompleks yang
menyebabkan peningkatan laju ventilasi dan pelepasa
CO2. Implus yang sampai ke jantung dan pembuluh darah
pada jaringan yang mengalami penimbunan CO2 akan
mendorong timbulnya respon yang akan mempermudah
pelepasan CO2 dari tubuh,sekaligus meningkatkn
pemasokan oksigen ke dalam tubuh.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai