PETERNAKAN
Muhammad taufik amin 1904300051
Nurlina 1904300087
MATA KULIAH PENGANTAR BIOTEKNOLOGI
SEMESTER IV
UNIVERSITAS LABUHANBATU
2021
Bioteknologi dan peternakan
vaksin untuk ternak yaitu vaksin untuk penyakit mulut dan kuku pada
mamalia, vaksin NCD untuk mengobati tetelo pada unggas, dan vaksin untuk
teknologi kloning adalah : isolasi nukleus (inti sel) dari hewan donor,
Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio tidak
hanya potensi dari jantan saja yang di optimalkan, melainkan potensi betina
Teknik tranfer embrio (TE) ini, betina unggul tidak perlu bunting tapi hanya perlu
menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan
dengan kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
Embrio yang akan di tranfer ke resipien disimpan dalam folley kateter dua jalur yang
steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian vulva
dan vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung alkohol
70%. Embrio yang didapat dapat langsung di tranfer ke dalam sapi resipien atau
dengan rekayasa genetika ini disuntikkan pada hewan, maka produksi susu
Pemakaian BST telah disetujui oleh FDA (food and drug administration),
susu yang di hasilkan karena hormon BST aman dikonsumsi tapi di eropa
hal ini dilarang karena penyakit mastitis pada hewan yang diberikan
genetika, para peternak dan masyarakat yang lebih luat dapat menikmati hasilnya.
unggul, di antaranya adalah ayam penghasil banyak telur, ayam pedaging, sapi
pedaging, sapi penghasil banyak susu, dan domba pedaging. Dalam usaha
perbanyakan ternak unggul tersebut kinipun telah banyak menggunakan teknik kawin
silang (hibridisasi) dan teknik kawin suntik (inseminasi buatan). Dengan teknik
inseminasi buatan, dapat dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan
tanpa mengenal musim kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan.
Terimakasih...