Anda di halaman 1dari 17

ALAT PEMIPIL JAGUNG

Kelompok 1 Genap

1. Bogi Parmajeri (05021181722006)


2. M. Wildan Roihan (05021181722003)
3. Muhammad Iqbal Rizu (05021181722008)
4. Irma Santika (05021181722015)
5. Meilia Trianita (05021181722018)
6. Surya Ningsih (05021181722045)
LATAR BELAKANG
Juta ton
2019 33

2018 30,1

2017 28,9

2016 23,6

2015 19,6
JAGUNG 2014 19

Sumber : Kementerian Pertanian (2019)

 Jagung merupakan bahan pangan pokok


kedua setelah beras. Pemerintah telah
mencanangkan program swasembada jagung,
dimana pada tahun 2015 ditargetkan produksi
jagung sebesar 20,3 juta ton.
Pemanenan
Peningkatan
terjadi pada
produksi jagung
musim hujan

Pemipilan

Kadar air tinggi dapat


Penanganan menyebabkan jagung
pasca panen mudah terinfeksi
cendawan

Pemipilan dilakukan untuk memperpanjang umur simpan jagung


dan menentukan mutu produk biji jagung. Tingkat susut hasil
jagung di tingkat petani pada tahap pemipilan masih tinggi,
sekitar 4% dari total susut hasil jagung pada tingkat petani
sebesar 5,2% (Suparlan et al., 2018).
Sehingga pemipilan merupakan penanganan pasca panen yang
perlu diperhatikan dengan perbaikan teknologi.
STRUKTUR BIJI JAGUNG

Gambar 1. Struktur biji jagung


Sumber : Campbell et al., (2009)
 Biji jagung terdiri atas bagian utama, yaitu :
 1) pericarp (kulit luar) memiliki 3,5% dari bobot biji
 2) endosperm memiliki 85% dari bobot biji
 3) lembaga memiliki 11,5% dari bobot biji
 4) tip cap (pangkal biji)
Sumber :Dewi dan Paeru (2017)
Komposisi Kimia Jagung Kuning Berdasarkan Bahan Kering

Sumber : Suharyono et al., (2010)

Protein kasar 8,4% Karbohidrat 75%

Lemak kasar 3,6% Abu 1%

Serat kasar 2,2% Air 10%

Gambar 2. Jagung
Sumber : Sari (2017)
ALUR PENANGANAN PASCA PANEN JAGUNG

Panen pada saat dan cara Kelobot warna kuning, biji mengkilap
yang tepat dan keras, terbentuk lapisan hitam,
potong dengan sabit/tangan
Pengeringan dua tahap : Bisa secara manual (dijemur) dan
- Tongkol dengan cara konvensional dan mesin
- Pipilan (biji) pengering
Pemisahan jagung dari tongkolnya
Pemipilan
pada KA 18%, dengan tangan atau alat
sederhana dan dengan mesin
Pembersihan Dengan ditampi atau mekanis

Jangan menyimpan menempel lantai,


Penyimpanan untuk
beri alas kayu atau rak kayu,
konsumsi k.a < 145,
hindarkan dari serangan tikus, jangan
benih 9%
digabung dengan bahan lain
Pengemasan dalam Benih dikemas dalam kantong plastik
kantong plastik atau (satu lapis plastik tebal atau dua lapis
kaleng tertutup rapat plastik tipis) atau kaleng, kemudian
Sumber : Richana et al., ditutup rapat
PEMIPILAN DI INDONESIA

Menurut Richana et al. ,(2012) pemipilan adalah


Menurut Richana
pemisahan et al.
biji jagung ,(2012)
dari pemipilan adalah
tongkolnya
pemisahan biji jagung dari tongkolnya

Pemipilan di Indonesia biasanya


dilakukan tanpa kelobot. Sebelum
dipipil kulit jagung dikupas
terlebih dahulu, dikeringkan
sampai kadar air sekitar 18%.
Click icon to add
picture

Gambar 3. Pemipilan
Pemipilan secara sederhan atau
Pemipilan secara manual
manual dengan menggunakan
membutuhkan tenaga kerja tangan
dan waktu untuk
pengelupasan dan
pengeringan yang cukup
banyak
Menurut Umar (2011) pemipilan
manual dengan tangan hanya mampu
menghasilkan 2,5-4,7 kg/jam , dengan
gasrok hanya 7,8 – 9,5 kg/jam.

Gambar 4. Alat pemipil


jagung tipe TPI

Sumber : Haryoto (1995)


Gambar 5. Mesin pemipil jagung berkelobot
Sumber : bpatp.litbang.pertanian.go.id

Mesin pemipil jagung yg banyak dijual


pasaran umumnya adalah mesin
pemipil jagung tanpa kelobot.
Proses pemipilan jagung tanpa kelobot
membutuhkan banyak tenaga kerja
dan waktu untuk pengupasan kulit dan
pengeringan tongkol jagung
Proses Pemipilan Menggunakan Mesin
Prototype I
Atur putaran silinder pemipil dengan cara
Hidupkan motor penggerak
Hidupkan motor penggerak mengatur putaran engine motor penggerak
(sekitar 650 rpm – 800 rpm)

Jagung dimasukkan ke dalam hopper


Jagung dimasukkan ke dalam hopper
pengumpan
pengumpan

Masukkan sedikit demi sedikit ke


Masukkan sedikit perontok
demi sedikit ke Atur bukaan lubang pemasukan
dalam silinder
dalam silinder perontok
Gambar 6. Mesin pemipil jagung
prototype II
Sumber : Suparlan et al. (2012)
 Prototipe I (2009) oleh BPP Mektan  Prototipe II (2011)
1. Dimodifkasi pada bagian ayakan getar sebagai
 Tanpa mengupas kelobot/kulit
berikut :
luarnya  lubang ayakan
 Kinerja teknis belum optimal,  Sudut kemiringan menjadi 2 – 5 derajat.

terutama bagian pengayakan dan  Putaran poros 2x lebih cepat dari prototipe 1

pembuangan kotoran tongkol  Panjang langkah puli eksentrik mencapai 20 mm

 Tingkat kebersihan biji jagung yg 2. Dimodifikasi pada bagian pengeluaran (outlet)


Sumber : Tjahjohutomo et al., (2010) tongkol dan kelobot
dihasilkan rendah
Sumber : Suparlan et al., (2012)
Faktor yang mempengaruhi kinerja
teknis mesin pemipil jagung
 Kondisi bahan awal

Gambar 7. Pengukuran kadar air biji jagung


Gambar 8. Tongkol jagung
Sumber : alatukurkadarair.wordpress.comSumber : kompasiana.com

Makin tinggi kadar air Semakin rendah


maka tingkat kerusakan kadar air biji pada
biji jagung hasil tongkol jagung yang
pemipilan makin tinggi di pipil maka
dan kapasitas pemipilan persentase biji utuh
jagung menjadi lebih semakin tinggi ( >
rendah sedangkan
RANCANGAN ALAT PEMIPIL JAGUNG SEDERHANA
Oleh : Nurmeji et al., (2019)
dalam junal agroteknika vol. 2 no. 1
Kerangka berfungsi untuk penyangga atau penopang
komponen-komponen alat pemipil jagung yang
terbuat dari besi siku 40 cm x 4 mm dan ukuran
kerangka 80 cm x 60 cm dengan kemiringan 30˚.
Kerangka dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Kerangka
Inlet berfungsi untuk memasukan tongkol yang
akan dipipil, sedangkan Outlet tongkol berfungsi
corong keluarnya tongkol yang telah dipipil. Inlet
dan outlet Tongkol jagung dapat dilihat pada
Gambar 10.
Gambar 10. Inlet dan
outlet
Outlet biji jagung berfungsi sebagai corong
penampung dan keluarnya biji jagung yang dipipil,
yang terbuat dari seng plat tebal 0.7 mm berbentuk
lingkaran dengan penyalur Ø 30 cm. Outlet biji
jagung dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Outlet
Lanjutan

Alat penyimpanan berfungsi sebagai tempat


penyimpanan jagung yang sudah kering sebelum
dipipil, yang terbuat dari seng plat tebal 0,7 mm
yang berbentuk trapesium. Tempat penyimpanan
dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Alat penyimpan

Tuas penekan berfungsi untuk menekan tongkol ke


dalam corong pemasukan jagung (inlet). Lengan
tuas penekan dan penyangga terbuat dari besi pipa
strom Ø ½ inchi dan poros pendorong batok
jagung digunakan besi As berukuran Ø ½ inchi.
Tuas penekan dapat dilihat pada Gambar 13 .

Gambar 13. Tuas penekan


lanjutan
HASIL RANCANGAN ALAT PEMIPIL JAGUNG
SEDERHANA

Gambar 14. Hasil rancangan alat pemipil jagung sederhana

Berdasarkan
. uji kinerja alat yang dilakukan,
jagung yang akan dipipil sebanyak 9 kg
menghasilkan pipilan 7,75 kg dengan waktu
pemipilan 0,2131 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Jane B. Reece & Lawrence G. Mitchell. 2009. Biology. (Terjemahan: Wasmen
Manalu). Jakarta: Erlangga.
 Haryoto. 1995. Membuat Alat Pemipil Jagung. Kanisius. Yogyakarta.
Nurmeji, Lisman, F., Syahriza, R., Nurtam, M. R., Djinis, M. E., Irzal, et al. (2019). Rancang
Bangun Alat Pemipil Jagung Sederhana. Jurnal Agroteknika , 2 (1), 11-19.
Paeru, RH., dan Dewi, TQ. 2017. Panduan Praktis Budidaya Jagung. Jakarta : Penebar Swadaya.
Cetak 1.
Richana, N. Ratnaningsih,. Winda, H., 2012. Teknologi Pascapanen Jagung. Balai Besar Penelitian
Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.
Sari, Nining Riana. 2017. Pengaruh Masker Jagung dan Zaitun Terhadap Perawatan Kulit Wajah.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Suharyono SU, Nurdin RW, Arief, Murhadi. 2010. Protein quality of Indonesia common maize does
not less superior to quality protein maize. Makalah Ed ke–9. Jakarta: ASEAN Food Conference.
Suparlan, Budiharti, U., & Marsudi. (2018). Evaluasi Teknis dan Ekonomis Mesin Pemipil Jagung
Berkelobot. Jurnal Keteknikan Pertanian , 6 (2), 225-232.
Umar, Sudirman. 2011. Kajian Alat Pemipil Jagung di Tingkat Petani. Jurnal Agritech, 23 (1), 23-
27.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai