Disusun oleh :
Nama : Dewi Fatmawati
Nim : A1C420084
Ikan lele dumbo merupakan spesies ikan lele yang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1984, yang diperoleh dari hasil persilangan antara induk
betina lele asli Taiwan dan induk pejantan yang berasal dari Afrika. Lele dumbo
masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1986, yang diimpor dari Taiwan
(Rukmana, 2003 dalam Hadiseroyani, 2006).
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Classis : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Lele dumbo (C. gariepinus) adalah ikan hasil kawin silang induk betina
Clarias fucus yang berasal dari Taiwan dengan induk jantan Clarias
mussambicus yang berasal dari Afrika (Bachtiar, 2006). Ikan lele dumbo
mempunyai pertumbuhanya cepat dan dapat mencapai ukuran besar dalam waktu
yang relatif pendek (Suyanto, 2007).
lkan lele dumbo memiliki bentuk badan yang memanjang agak bulat,
kepala gepeng dan memiliki empat pasang sungut (Nugrahajati et al., 2013). Ikan
lele dumbo dilengkapi dengan tiga buah sirip tunggal, yaitu sirip punggung, sirip
ekor dan sirip dubur. Sirip punggung berfungsi sebagai alat berenang, sirip dubur
berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat dan memperlambat gerakan.
(Bachtiar, 2006). Kulit lele dumbo licin, tidak bersisik, berpigmen hitam pada
bagian punggung (dorsal) dan samping (lateral). Warna tubuh ikan lele akan
berubah dalam keadaan stres dan menjadi pucat jika terkena sinar matahari
(Saparinto & Susiana, 2013).
Ikan lele memiliki ukuran mulut yang relatif lebih lebar dan hampir
membelah setengah dari lebar kepalanya. Ikan lele memiliki kumis yang terletak
di areal sekitar mulutnya. Kumis yang terdapat pada mulut lele menyebabkan
ikan jenis ini disebut dengan catfish (Sikpas, 2015). Ikan lele mempunyai tiga
sirip tunggal yaitu, yaitu sirip dubur, sirip ekor, dan sirip pungung. Sirip pada
lele berfungsi untuk alat berenang. Selain mempunyai sirip tunggal, lele juga
memiliki dua sirip berpasangan, yaitu sirip perut dan sirip dada. Lele memiliki
senjata yang sangat ampuh sebagai alat perlindungan patil (Sutedjo, 2006).
Habitat ikan lele pada umumnya adalah sungai dengan arus perlahan,
rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele juga dapat hidup pada
air yang tercemar, misalkan di got dan selokan serta lingkungan yang kualitas
airnya sangat buruk (Rukmana dan Yudirachman, 2017).
Ikan lele dapat hidup di tempat-tempat kritis, seperti rawa, sungai, sawah,
kolam ikan yang keruh, dan tempat berlumpur yang kekurangan oksigen. Hal ini
dimungkinkan karena ikan jenis ini mempunyai alat pernapasan tambahan berupa
labirin yang berfungsi umtuk bernafas dalam lumpur (Rukmana dan
Yudirachman, 2017). Ikan lele juga dapat hidup dengan padat dan tebar yang
tinggi, dapat dipelihara di berbagai jenis kolam dengan kualitas yang tidak terlalu
baik sekalipun. Air comberan masih dapat digunakan untuk memelihara ikan
lele, asalkan tidak mengandung sabun, detergen, dan bahan-bahan berbahaya
lainnya seperti kreolin, dan karbol (Hernowo dan Suyanto, 2008).
2.2 Artemia
2.4 Pertumbuhan
METODE PENELITIAN
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
Larva ikan lele usia 5/6 hari dengan berukuran 1 cm hingga 1,3
cm sebanyak 20 ekor
Air sumur
Artemia
Pelet ikan halus
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Pertumbuhan berat Mutlak
Pertumbuhan Berat Mutlak (gram)
1,0 gr 0,98 gr
0,9 gr
0,8 gr
0,7 gr 0,68 gr
0,6 gr
0,5 gr
Artemia Pelet
80%
80 %
70 %
60%
60 %
50 %
40 %
Artemia pelet
4.2Pembahasan
4.2.1 Pertumbuhan
a. Pertumbuhan Berat Mutlak
Pertumbuhan berat mutlak merupakan salah satu kriteria dalam mengetahui
laju pertumbuhan berat mutlak. Hasil sidik ragam (anova) menunjukkan bahwa
perlakuan pemberian pakan yang berbeda yakni berupa artemia dan pelet
menunjukan perbedaan yang sangat nyata diantara keduanya. Berdasarkan hasil
yang didapatkan pertumbuhan berat benih lele dumbo yang diberi pakan artemia
lebih tinggi dengan rata – rata 0,98 gram dibandingkan dengan benih lele dumbo
yang diberi pakan pelet dengan rata – rata 0,68 gram.
Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan nutrisi, dan protein
dari kedua jenis pakan tersebut. Nutrisi adalah bahan baku yang dibutuhkan demi
kelangsungan hidup suatu organisme, digunakan oleh sel-sel tubuh untuk
pembentukan bagian tubuh dan untuk energi dan metabolisme suatu organisme
(Batu, 1982). Artemia merupakan salah satu jenis pakan alami yang memiliki
kaya akan nutrisi. Kandungan nutrisi dalam pakan berpengaruh pada kecepatan
pertumbuhan. Selain memiliki kandungan protein tinggi, pakan alami mudah
dicerna serta memiliki ukuran tubuh yang sesuai dengan bukaan mulut ikan
(Khairuman dan Amri, 2008. Meskipun pelet sendiri memiliki kualitas yang
baik dan sudah banyak tersebar dikalangan masyarakat tetap tidak bisa
mengalahkan dari kualitas artemia. Oleh sebab itu dalam hal ini terbukti bahwa
artemia merupakan pakan yang baik dalam pertumbuhan larva lele dumbo.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan yakni sebagai
berikut :
5.2 Saran
Saran saya dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
sehingga lebih dapat mengetahui pertumbuhan dan derajat kelangsungan hidup pada
larva lele dumbo.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R. dan U.M. Tang. 2002. Fisiologi Hewan Air. Universitas Riau Press.Riau.
Batu, D.T.F.L. 1982. Pengantar Ke Fisiologi Hewan Air: Edisi ke Tiga. Institut
Pertanian
Cahyono, B. 2009. Budidaya lele dan Betutu (ikan langkah bernilai tinggi), Pustaka
Mina.
Jakarta
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan lingkungan
Hernowo & S. R. Suyanto. 2008. Pembenihan dan Pembesaran Ikan Lele di Pekarangan
Khairuman, Amri K. 2008. Peluang Usaha Dan Teknik Budidaya Lele Sangkuriang.
Rukmana, Rahmat dan Herdi Yudirachman. 2017. Suskes Budidaya Ikan Lele Secara
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Jakarta : Bina Cipta
Saparinto, C. & Susiana, R. 2013. Sukses Pembenihan 6 Jenis Ikan Air Tawar
Ekonomis.
Sikpas. (2015). Pengertian, Morfologi dan Klasifikasi Ikan Lele (Lengkap). Tersedia:
http://www.sikpas.com/2015/12/pengertian-morfologi-danklasifikasi.html?m=1
Soetomo, M.H.P. 2000. Teknik Budidaya Lele Dumbo. Penebar Swadaya dan
Algesindo.
Bandung
Sunarto dan Sabariah. 2009. Pemberian Pakan Buatan Dengan Dosis Berbeda terhadap
Pertumbuhan dan Konsumsi Pakan Benih Ikan Semah (Tor douronensis) dalam
Upaya Domestikasi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Muhammadiyah Pontianak, Pontianak. Vol 8(1): 67-76
Suyanto, S. Rachmatun. 2007. Budidaya Ikan Lele (revisi). Penebar Swadya. Jakarta.
Wibowo, dkk. 2013. Artemia Untuk Pakan Ikan dan Udang. Jakarta : Penebar Swadaya
LAMPIRAN