Anda di halaman 1dari 38

HUKUM ISLAM

Nama Anggota:
Septi Puspaningrum (C1C0130051)
Irsa Cahyaningtyas (C1C013056)
Brina Febrianing (C1C014001)
Aulia Alyaa Mayshitta (C1C014002)
Anggrina Nurmelia (C1C014004)

PENGERTIAN
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dan
merupakan bagian dari ajaran Islam.
Istilah yang berhubungan dengan Hukum Islam:
Syariat : Ketetapan Allah yang terdapat
dalam Al-Quran dan ketetapan Rasulullah
yang terdapat dalam hadis
Fiqih
: Hasil pemahaman para ahli
hukum Islam terhadap syariat, kemudian
diformulasikan dan dikembangkan dengan
ijtihad.

Pada pokoknya perbedaan antara


keduanya adalah sebagai berikut :
1. Syariat terdapat dalam al-Quran dan Kitab-kitab
Hadis. Fikih terdapat dalam kitab-kitab fikih.
2. Syariat bersifat fundamental dan mempunyai ruang
lingkup yang lebih luas. Fikih bersifat instrumental,
ruang lingkupnya terbatas.
3. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan rasulNya, karena itu berlaku abadi; fikih adalah karya
manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari
masa ke masa.
4. Syariat hanya satu, sedang fikih mungkin lebih dari
satu.
5. Syariat menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedang
fikih menunjukkan keragamannya.

RUANG LINGKUP HUKUM ISLAM


ISLAM
AKIDAH

SYARIAH
MUAMALAH

AKHLAK
IBADAH

HUKUM

EKONOMI
SOSIAL
POLITIK
PENDIDIKAN
DLL

HUKUM
Hk Perkawinan (Munakahat)
Hk Kewarisan (Wirasah)
Hk Kebendaan & Akad (Muamalat)

Hk Pidana (Jinayat)

Hk Tata Negara (Al Ahkam As Sulthaniyah

Hk Internasional (Siyar)
Hk Acara (Mukhasamat)

CIRI-CIRI HUKUM ISLAM


1.
2.
3.
4.
5.

Bagian dan bersumber dari ajaran Islam


Berkaitan erat dengan akidah dan akhlak
Mempunyai 2 istilah kunci, yaitu syariah dan fiqh
Terdiri dari ibadah dan muamalah
Strukturnya terdiri dari al Quran, Sunnah Nabi
Muhammad, dan ijtihad
6. Mendahulukan kewajiban daripada hak
7. Terdiri dari hukum taklifi dan hukum wadhi

Ciri-ciri menurut TM Hasby Ash


Shiddieqy
1. Bersifat universal dan abadi
2. Menghormati martabat manusia
3. Pelaksanaan hukum Islam digerakkan atas
dasar iman dan akhlak manusia

Tujuan Hukum Islam


Tujuan hukum Islam secara umum:
mencegah kerusakan pada manusia dan
mendatangkan kemaslahatan bagi mereka
mengarahkan mereka pada kebenaran untuk
mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia
dan di akhirat kelak

TUJUAN HUKUM ISLAM


Segi Pembuat Hukum Islam
1. Untuk memenuhi keperluan hidup manusia
yang bersifat daruriyyat, hajjiyat, dan
tahsiniyyat
2. Untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia
dalam kehidupannya sehari-hari
3. Manusia mempelajari usul al fiqh (dasar
pembentukan & pemahaman hkm Islam) sbg
metodologi untuk dapat menaati dan
melaksanakan hukum Islam dengan benar

Segi Pelaksana Hukum Islam


Untuk mendapatkan kebahagiaan
dan kesejahteraan atas ridha Allah
swt dalam kehidupan di dunia dan
akhirat caranya: mengambil yg
bermanfaat & mencegah yg
mudharat bagi kehidupan.

Tujuan Hukum Islam menurut Al


Maqasid Al Shariah
(Abu Ishaq al Shatibi)

Memelihara Agama
Memelihara Jiwa
Memelihara Akal
Memelihara Keturunan
Memelihara Harta

SALAH PAHAM TERHADAP HUKUM ISLAM


Salah memahami ruang lingkup ajaran Islam:
mengatur hubungan manusia dg Tuhan, manusia &
lingkungannya.
2. Salah menggambarkan kerangka dasar ajaran Islam
akidah, syariah & akhlak sbg kesatuan.
3. Salah mempergunakan metode mempelajari Islam
Menurut Ali Syariati: karena Islam bersifat
multidimensional, maka metode yang
digunakan tidak cukup dengan 1 metode, tetapi
banyak metode, seperti metode filosofis,
metode sejarah, metode sosiologis, dll
Menurut Mukti Ali: dalam mempelajari Islam
perlu dilakukan dengan pendekatan saintifikdoktriner atau metode sintetis
1.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam


mempelajari Hukum Islam
Hukum adalah salah satu bagian dari kerangka dasar
ajaran Islam
Hukum harus dikaitkan dengan akidah dan akhlak
Tidak dapat dipelajari dengan menggunakan ilmu
hukum lain
Hukum Islam selalu dikaitkan dengan syariah dan fiqh
Hukum Islam mengatur seluruh tata hubungan
manusia
Hukum Islam dipelajari dengan menggunakan
metodologi hukum Islam (usul al fiqh)

SUMBER-SUMBER
HUKUM ISLAM

Berdasarkan QS An Nisa dan hadits tentang


Muadz dapat disimpulkan bahwa :
Sumber hukum Islam ada 3 yaitu Al Quran,
As Sunnah dan akal pikiran yg mampu
melakukan Ijtihad

AL QURAN
Al Quran adalah sumber hukum pertama dan
utama. Ia memuat kaidah-kaidah hukum
fundamental (asasi) yg perlu dikaji dengan
teliti dan dikembangkan lebih lanjut.

Fungsi dan Peranan Al Quran


Al Quran adalah wahyu Allah yg berfungsi
sebagai mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW,
sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim
dan sebagai korektor dan penyempurna kitabkitab Allah sebelumnya.

Kandungan Isi Alquran


Al quran terdiri dari 114 surat; 91 surat turun di
Makkah dan 23 surat turun di Madinah.
Menurut para ahli, secara garis besar Al quran
memuat soal-soal yang berkenaan dengan :
1. Aqidah
2. Syariah, terdiri ibadah dan muamalah
3. Akhlak
4. Kisah-kisah umat terdahulu
5. Berita-berita ttg jaman yg akan datang
6. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan

Surat yang turun di Makkah dinamakan


makiyyah, pada umumnya suratnya pendekpendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan
dan akhlak, ditujukan kepada manusia.
Sedangkan yang turun di Madinah disebut
surat Madaniyyah. Pada umumnya surat
madaniyyah panjang-panjang, menyangkut
peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan seseorang dengan Tuhan dan
seseorang dengan sesamanya.

AS SUNNAH/AL HADITS
Pengertian hadits identik dengan sunnah
yg secara etimologis berarti jalan atau
tradisi.
Ada yg berpendapat antara hadits dan
sunnah berbeda, akan tetapi dalam
kebiasaan hukum Islam, hadits dan
sunnah hanya berbeda dari sisi
penggunaan, tidak dalam isi dan
tujuannya.

Jenis / Macam Hadits


Dilihat dari kualitas pribadi perawinya :
Sahih: hadits yg diriwayatkan oleh perawi yg adil
yaitu orang yg senantiasa berkata benar dan
menjauhi perbuatan terlarang, mempunyai
ketelitian yg sempurna, sanad (mata rantai yg
menghubungkan) bersambung kepada Nabi
Muhammad.

Hasan: hadits yg diriwayatkanoleh perawi yg


adil namun krg teliti, sanadnya bersambung
sampai kepada Nabi, dan tidak pula cacat.
Daif atau lemah: hadits yg tidak memenuhi
persyaratan sepertihalnya hadits sahih dan
hasan.

Dilihat dr jumlah (sedikit banyaknya) orang yg


meriwayatkannya :
Hadits Mutawatir: Hadits yg diriwayatkan oleh
sekian banyak sahabat sehingga karena saking
banyaknya mustahil mereka akan bersepakat
berdusta bersama-sama.

Hadits Masyhur: Hadits yg diriwayatkan oleh


seorang, dua orang atau lebih sahabat namun
jumlahnya tidak sebanyak yang meriwayatkan
hadits mutawatir.
Hadits ahad: Hadits yg diriwayatkan oleh seorang,
dua orang atau lebih sahabat, tapi jumlahnya
tidak sama dengan yang meriwayatkan hadits
mutawatir. Hadits ahad adalah yg terbanyak
jumlahnya dalam kitab-kitab hadits.

Sejarah Singkat
Perkembangan Hadits
1. Masa wahyu dan pembentukan hukum
(pada zaman Rosul)
2. Masa pembatasan riwayat (masa khulafaur
rasyidin)
3. Masa pencarian hadits (pd masa generasi
tabiin dan sahabat-sahabat muda)
4. Masa pembukuan hadits

5. Masa penyaringan dan seleksi ketat


6. Masa penyusunan kitab-kitab koleksi
7. Masa pembuatan kitab syarah (penjelasan)
hadits.

IJTIHAD
Ijtihad berarti pencurahan segenap
kemampuan untuk mendapatkan sesuatu.
Yaitu penggunaan akal sekuat mungkin untuk
menemukan sesuatu keputusan hukum
tertentu yg tdk ditetapkan secara eksplisit
dalam Al Quran dan Sunnah.

Kedudukan Ijtihad
Pada dasarnya yg ditetapkan oleh ijtihad tidak
dapat melahirkan keputusan yg mutlak
absolut.
Keputusan yg ditetapkan oleh ijtihad mungkin
berlaku bagi satu orang tapi tidak berlaku bagi
orang lain. (menyangkut tempat dan waktu)
Ijtihad tdk berlaku dalam urusan ibadah
mahdhah

Metode Berijtihad
Qiyas (reasoning by analogy) menetapkan
sesuatu hukum terhadap sesuatu hal yg tidak
diterangkan oleh Quran dan Sunnah, dg
dianalogikan kepada hukum sesuatu yg sdh
diterangkan hukumnya oleh Quran dan
Sunnah, krn ada sebab yg sama.
Ijma(konsensus / ijtihad kolektif):
persepakatan ulama-ulama Islam dalam
menentukan sesuatu masalah ijtihadiyah.

Istihsan: Menetapkan sesuatu hukum thd


sesuatu persoalan ijtihadiyah atas dasar
prinsip-prinsip umum ajaran Islam seperti
keadilan, kasih sayang dan lain-lain.
Mashalihul mursalah (utility): menetapkan
hukum thd sst persoalan ijtihadiyah atas
pertimbangan kegunaan dan kemanfaatan yg
sesuai dengan tujuan syariat. Perbedaan dgn
istihsan terletak pd adanya dalil dr Al quran
atau sunnah yg bersifat umum.

1.
2.
3.

4.
5.
6.

Tidak semua orang dapat berijtihad. Yang dapat


menjadi mujtahid adalah:
Menguasai bahasa Arab untuk dapat
memahami Al Quran dan kitab-kitab berbahasa
Arab
Mengetahui isi dan sistem hukum Al Quran dan
ilmu utk memahami al quran
Mengetahui hadis-hadis hukum dan ilmu-ilmu
hadits
Menguasai kaidah-kaidah fikih
Mengetahui tujuan hukum Islam
Jujur dan ikhlas

ASAS-ASAS HUKUM ISLAM


Kebenaran yang dipergunakan sebagai
tumpuan berpikir & alasan pendapat
terutama dalam penegakan &
pelaksanaan hukum.
Berasal dari sumber hukum Islam

ASAS-ASAS UMUM
1. Keadilan.(Q.S. 38;26, 4:135, 5;8)
2. Kepastian Hukum( Q.S.17;15, 5;95)
3. Kemanfaatan (Q.S. 2;178).

ASAS-ASAS HUKUM PIDANA


1. Legalitas (Q.S.17; 15, 6;19)
2. Larangan memindahkan kesalahan pada orang
lain (Q.S. 6;164, 35;18, 39;7, 53;38, 74;38).

3. Praduga tak bersalah.

ASASASAS HUKUM PERDATA


1. Kebolehan/mubah (Q.S.2;185, 286).

2. Kemashalatan hidup.
3. Kebebasan & kesukarelaan (QS.4;29).
4. Menolak mudharat & mengambil manfaat.
5. Kebajikan (Q.S. 5:90)
6. Kekeluargaan/ kebersamaan yang sederajat (Q.S.
5;2).
7. Adil & berimbang.
8. Mendahulukan Kewajiban dari hak.
9. Larangan merugikan diri sendiri & org lain

ASASASAS HUKUM PERDATA


10. Kemampuan berbuat & bertindak.
11. Kebebasan berusaha.
12. Mendapatkan sesuatu karena usaha & jasa (Q.S.
6;164, 8;26, 16;72, 17;15,19, 35;18, 39;7, 40;64, 53;
38, 59).
13. Perlindungan hak.
14. Hak milik berfungsi sosial (Q.S. 9;60, 59;7, 51;19).
15. Yang beritikad baik harus dilindungi.

16. Resiko dibebankan pd harta, tdk pd pekerja.


17. Mengatur & memberi petunjuk.
18. Tertulis dan diucapkan di depan saksi
(Q.S. 2;282).

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai