Anda di halaman 1dari 21

Oleh :

Abdoni Sitorus
Hendra Pardede
Laurensius Parsaulian Sitinjak

MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS


MAGISTER AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
Pendahuluan
Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang paling penting
di Indonesia.
➢ Padi adalah tanaman penghasil beras dan merupakan komoditas pangan utama penduduk
Indonesia.
➢ Makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia
➢ Memenuhi sekitar 60 - 70 % kebutuhan kalori lebih dari dua milyar penduduk Asia
➢ Sebagian besar produksi beras nasional masih mengandalkan produksi padi sawah.
Total produksi padi Indonesia tahun 2021 sebesar 54,4 juta ton GKG (gabah kering giling),
turun 233 ribu ton atau 0,4% dari tahun 2020.
Luas panen tahun 2021 = ± 10,41 juta Ha, turun 245 ribu Ha atau 2,3% dibandingkan tahun
2020
Produksi padi selalu berfluktuasi, disebabkan oleh berbagai faktor
➢ Tenaga kerja ➢ Benih
➢ Lahan pertanian ➢ Pupuk
➢ Permodalan ➢ Pestisida
Sumatera Utara: Penghasil Padi No 7 di Indonesia setelah Jatim, Jateng, Jabar, Sulsel,
Sumsel, Lampung.
Kabupaten Deli Serdang penyumbang produksi padi di Sumatera Utara
Pendahuluan….
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Padi menurut provinsi di Sumatera
tahunProvinsi
2021 Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton)
2020 2021 2020 2021 2020 2021
Aceh 317.869,41 297.058,38 55,28 55,03 1.757.313,07 1.634.639,60
Sumatera Utara 388.591,22 385.405,00 52,51 52,00 2.040.500,19 2.004.142,51
Sumatera Barat 295.664,47 272.391,95 46,92 48,36 1.387.269,29 1.317.209,38
Riau 64.733,13 53.062,35 37,64 40,98 243.685,04 217.458,87
Jambi 84.772,93 64.412,26 45,58 46,29 386.413,49 298.149,25
Sumatera Selatan 551.320,76 496.241,65 49,75 51,44 2.743.059,68 2.552.443,19
Bengkulu 64.137,28 55.704,69 45,66 48,67 292.834,04 271.117,19
Lampung 545.149,05 489.573,23 48,62 50,77 2.650.289,64 2.485.452,78
Kep. Bangka Belitung 17.840,55 18.278,27 32,13 38,57 57.324,32 70.496,25
Kep. Riau 298,52 270,16 28,56 31,65 852,54 855,01
Indonesia 10.657.274,96 10.411.801,22 51,28 52,26 54.649.202,24 54.415.294,22
Sumber: BPS, 2022

Produktivitas padi di Sumatera Utara masih di bawah rata-rata nasional, yaitu


61,60 Ku/Ha di Pulau Jawa dan 55,10 di Luar Pulau Jawa
Pendahuluan….
Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi padi menurut Kabupaten di Provinsi
Sumatera Utara
Kabupaten/Kota Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (Ton)
Deli Serdang 49.693,24 62,61 311.126,50
Serdang Bedagai 49.422,08 61,89 305.883,87
Simalungun 34.684,79 49,22 170.710,90
Langkat 28.126,26 48,36 136.015,32
Tapanuli Tengah 23.076,42 35,35 116.522,39
Sumatera Utara 400.300,96 51,87 2.076.280,01
Sumber: BPS Sumut, 2021
Luas panen padi di Kabupaten Deli Serdang yang mencapai 49.693,24 Ha atau
12,4% dari total luas panen padi di Provinsi Sumatera Utara
Kab. Deli Serdang maksimal karena pengelolaan input pertanian seperti lahan,
bibit, tenaga kerja, dan sarana lainnya dengan baik.
Pengorganisasian

Pengorganisasian: proses mengatur orang-orang dan sumber daya lainnya


untuk bekerja kearah tujuan bersama (Schermerhorn, 1996).
Pengorganisasian dapat juga diartikan sebagai proses terciptanya penggunaan
secara tertib bagi semua sumber daya dalam sistem manajemen (SC.Certo
1997).
Sangat berguna dalam pencapaian efisiensi usaha dan waktu
Menyangkut bagaimana mengalokasikan berbagai input dan fasilitas yang
akan digunakan dalam proses produksi secara tetap dalam suatu rangkaian
proses baik dari segi jumlah maupun mutu dan kapasitas.
Pengorganisasian input-input dan sarana produksi merupakan salah satu
komponen yang sangat penting agar penggunaannya efektif dan efisien
dalam menentukan tingkat produktivitas usahatani secara keseluruhan.
Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


1. Apa saja input dan sarana produksi padi sawah di Kabupaten Deli
Serdang?
2. Bagaimana pengorganisasian input dan sarana produksi padi sawah di
Kabupaten Deli Serdang?

Tujuan dari Penulisan makalah ini adalah:


1. Untuk mengetahi input dan sarana produksi padi sawah di Kabupaten Deli
Serdang
2. Untuk pengorganisasian input dan sarana produksi padi sawah di
Kabupaten Deli Serdang
Hasil dan Pembahasan
A. Faktor-faktor input dan sarana produksi padi
Faktor Produksi:
Lahan
Modal Manajemen
Tenaga Kerja
Bibit
Pupuk
Pestisida

Usaha Tani Padi

Produksi Padi

Pemasaran Padi

Skema Usahatani Padi


A. Faktor-faktor input dan sarana produksi padi
Luas lahan
➢ Semakin luas lahan yang diusahakan semakin tinggi keuntungan yang
diperoleh
➢ Mempengaruhi skala usaha => efisien atau tidak
➢ Semakin luas lahan yang dimiliki => semakin tinggi tingkat risiko
➢ Bertemunya input untuk diproses menjadi output

Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah energi yang dicurahkan dalam suatu proses kegiatan
untuk menghasilkan suatu produk
Jenis tenaga kerja dalam usahatani dibagi atas tenaga kerja manusia, tenaga
ternak dan tenaga mesin.
Modal
➢ Modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu modal tetap dan tidak tetap
(biasanya disebut modal variabel).
➢ Modal tetap dapat didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam
proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi dan
berlaku dalam waktu yang relatif pendek (short term) dan tidak berlaku
untuk jangka panjang (long term). Contoh modal tetap yaitu tanah,
bangunan, dan mesin-mesin.
➢ Modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi dan habis dalam satu kali proses produksi tersebut,
misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli benih, pupuk,
obat-obatan atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenaga
kerja.Semakin luas lahan yang diusahakan semakin tinggi keuntungan
yang diperoleh
Bibit
➢ Gabah yang dihasilkan dengan cara dan tujuan khusus untuk disemaikan
menjadi persemaian
➢ Kualitas benih ditentukan dalam proses perkembangan dan kemasakan
benih
➢ Benih yang baik: bersih dari kotoran, bernas, berwarna cerah, berukuran
normal dan seragam
➢ Benih padi yang berkualitas dan unggul:
1. Daya kecambah minimal 80%
2. Benih murni minimal 95 %,
3. Benih dari varietas lain maksimal 5%
4. kotoran maksimal 3 %,
➢ Contoh bibit unggul: Inbrida Padi Sawah Irigasi (Inpari), dengan sifat
lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan memiliki
produktivitas yang tinggi.
➢ 23 varietas unggul di Provinsi Sumatera Utara, Kab. Deli Serdang paling
banyak menggunakan Inpari 32 dan Inpari 42.
➢ Inpari 42 itu merupakan varietas Green Super Rice (GSR) dan sudah
tersebar di Provinsi Sumut, dengan potensi produksi 10,5 ton/Ha, panen
rata-rata sebanyak 7,1 ton/Ha (lebih tinggi dari bibit biasa : 5-6 ton/Ha).
Pupuk
➢ Suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi
tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman
➢ Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang
tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau
mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk
mencapai hasil/produksi yang tinggi
➢ Kegunaan: mencukupi kebutuhan hara tanaman
➢ Jenis Pupuk:
a. Pupuk alam (pupuk organik)
Berasal dari kotoran hewan dan sisa-sisa tanaman, contohnya pupuk
hijau, pupuk kandang, pupuk kompos, bokashi.
b. Pupuk buatan (anorganik)
Dibuat dari bahan-bahan kimia, contohnya Urea, KCL, TSP, dan NPK
Phonska.
Pestisida
Adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
dipergunakan untuk mencegah atau mengendalikan hama dan penyakit
pada tanaman dan hasil pertanian. Beberapa contoh merek dagang yang
sering digunakan oleh petani di Kabupaten Deli Serdang adalah Round
up, Score, Alika, Matador, Emcindo, Baycarb, Klenske, dan Bistox.
Sarana Produksi
Beberapa jenis alsintan yang sudah digunakan di Kab. Deli Serdang antara
lain :
➢ Alat pengolah tanah, seperti; Traktor roda dua (Hand traktor), Traktor
roda empat,terdiri dari ukuran mini (<25 PK), ukuran sedang (25-50 PK),
ukuran besar (> 50 PK)
➢ Alat tanam, seperti; Jabber, Seeder dan Transplanter
➢ Alat untuk pemeliharaan/perawatan tanaman, seperti; alat pemupukan
(aplikator), alat pemberantasan hama/pengganggu tanaman, seperti; Hand
Sprayer, Knapsack Power Sprayer, Skid Power Sprayer, Swing Fog,
Emposan, dan pompa air
➢ Alat panen, seperti; Sabit bergerigi, Reaper dan Combine Harvester
Pembajak Sawah

Mesin Tanam Padi


Semprot Padi
Mesin Panen
Manajemen
➢ Manajemen dalam usahatani adalah aktivitas keahlian pengorganisasian
dari tiga faktor produksi yang lain (tanah, tenaga kerja, modal dalam
proses produksi). Di dalam faktor manajemen juga terdapat faktor
keahlian (skill) yaitu keahlian dan kemampuan pengusaha-pengusaha
untuk mandiri dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Seperti
technical skill atau keahlian teknis, time management skill atau keahlian
dalam mengelola waktu, organizational skill atau keahlian pengusaha
dalam memimpin berbagai usaha
B. Pengorganisasian Input dan Sarana Produksi Usahatani Padi
MANAJEMEN

Pembibitan Pengolahan tanah

Penanaman

Pemupukan I

Pengelolaan
Pengendalian Gulma Pengelolaan
Hama dan
Air
Penyakit
Pemupukan II

Pengendalian Gulma

Pemupukan III

Panen

Pemasaran
Pengorganisasian usahatani padi di Kab. Deli Serdang
➢ Produktivitas tertinggi di Prov. Sumut
➢ Penggunaan input-input dan sarana pertanian serta manajemen usahatani
sudah efektif.
➢ Efisiensi masih rendah terkait penggunaan penggunaan pupuk dan
pestisida.

Anda mungkin juga menyukai