OLEH:
NIM : A0012020022
Laporan yang berjudul “Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Benih Per Lubang
Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Padi Varietas TCIPB202102 Di
Desa Were III, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Disusun Oleh :
Nim : A0012020022
Prodi : Agroteknologi
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan uji
adaptasi varietas padi unggul sesuai dengan yang diharapkan, hingga penyelesian
laporan hasil uji adaptasi dengan judul “Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Benih
Per Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produktivitas Padi Varietas TC IPB
02 Di Desa Were III Kecamatan Golewa Selatan Kabupaten Ngada Provinsi Nusa
Tenggara Timur.”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan limpah terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesian laporan ini. Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kebaikan laporan ini
kedepannya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
4.1 Gambaran Umum Lokasi Kegiatan.........................................................21
4.2 Tinggi Tanaman ....................................................................................21
4.3 Panjang Malai..........................................................................................22
4.4 Jumlah Anakan........................................................................................22
4.5 Produk Gabah Isi Dan Gabah Hampa.....................................................23
4.6 Upaya Peningkatan Mutu Dan Produktivitas Tanaman Padi..................23
BAB V Penutup......................................................................................................25
5.1 Kesimpulan.............................................................................................25
5.2 Saran........................................................................................................25
Daftar Pustaka........................................................................................................26
v
BAB I
PENDAHULUAN
Uji multi lokasi padi merupakan serangkaian uji adaptasi varietas padi pada
beberapa lokasi berbeda dengan memberikan perlakuan dan menerapkan
rancangan percobaan yang sama untuk mendapatkan varietas padi unggul yang
sesuai dengan iklim dan topografi wilayah uji. Varietas unggul merupakan salah
satu teknologi yang berperan penting dalam peningkatan kuantitas dan kualitas
produk pertanian. Uji multilokasi ini merupakan salah satu program Tani center
IPB University dan Gerakan Petani Nusantara(GPN) yang dilaksanakan dengan
empat perguruan tinggi mitra Unifersitas Wiralodra Indramayu, Unifersitas
Bojonegoro, Unifersitas Mahasaraswati Bali, serta Sekolah Tinggi Pertanian
Flores Bajawa.
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
Ordo : Poales
Family : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza Sativa L.
2.2.5 Buah
Buah padi atau gabah dapat terbentuk apabila telah terjadi penyerbukan
dan pembuahan. Gabah padi varietas ciherang umumnya berbentuk panjang
ramping dan warna gabah kuning bersih. Gabah yang telah dibersihkan
kulitnya disebut beras, (Mudiyono, 2015).
Padi sawah dapat tumbuh di tanah berlempung yang subur dan memiliki
ketebalan 18-22 cm. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0. Untuk mendapatkan
tanah sawah yang memenuni syarat diperlukan pengolahan tanah secara khusus.
Berikut merupakan jenis pupuk dan waktu pemupukan yang tepat pada
tanaman padi :
9
1) Hama Tanaman
Hama adalah hewan yang biasa menyerang atau mengganggu tanaman
sehingga tanaman tersebut tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan
optimal. Berikut merupakan jenis-jenis hama :
Tikus
Tikus adalah hewan yang memiliki daya adaptasi dan
perkembangbiakan yang tinggi dan biasanya menyerang tanaman padi
pada malam hari. Cara pengendalian hama tikus yaitu :
a) Menutup lubang di sekitar sawah yang digunakan sebagai
tempat persembunyian.
b) Gunakan ular yang sudah dijinakan untuk mengusir atau
memangsa tikus.
c) Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun, namun
dalam menerapkan cara inj harus berhati-hati.
Ulat
Biasanya ulat akan memakan daun serta batang tumbuhan. Hal ini
dapat kita temukan di lingkungan sekitar. Cara pengendalian hama ulat
yaitu :
a) Mengecek bagian bawah daun, apabila terdapat terlur berwarna
putih maka segera dibersihkan.
b) Genangilah tempat persemaian dengan air agar ulat naik ke
permukaan dan mudah untuk dibasmi
c) Apabila cara sebelumnya tidak efektif, maka opsi terakhir
adalah dengan menggunakan pestisida.
Walang Sangit
Walang sangit merupakan salah satu hama yang cukup meresahkan
para petani. Walang sangit dapat merusak tanaman dengan meloncat
ataupun terbang dari satu tanaman ke tanaman lain sambil
11
Wereng
Hama wereng biasanya menyerang daun dan batang pada tumbuhan
sehingga menyebabkan tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng
ini menjadi salah satu penyebab virus yang menyebabkan penyakit
tungro. Cara untuk mengatasi hama wereng adalah sebagai berikut :
a) Mengatur pola tanam dengan melakukan penanaman bersamaan
atau bergilir untuk memutus siklus hidup hama wereng.
b) Menggunakan insektisida. Namun cara ini harus dilakukan
dengan efisien dan tetap menjaga lingkungan.
2) Penyakit Tanaman
Penyakit Tungro
Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan produksi hasik yang cukup
tinggi. Penyakit tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu Rice
Tungro Bacilliform virus dan Rice Tungro Spherical Virus. Kedua
jenis virus ini bisa menginfeksi tanaman secara bersamaan. Virus
tungro juga bisa ditularkan oleh wereng.
12
Penyakit Mosaik
Penyakit mosaik merupakan penyakit yang sering menyerang tanaman
tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama Tobacco
Mosaic Virus (TMV). Selain kedua penyakit tersebut, ada beberapa
penyakit tanaman yang sering ditemui, yaitu penyakit embun tepung,
penyakit layu cabai, penyakit hawar daun, penyakit semai roboh dan
penyakit bubuk coklat.
2.8.1 Panen
a) Penentuan Masa Panen
Masa pemanenan padi harus dilakukan dengan tepat karena hal tersebut
dapat mempengaruhi hasil mutu gabah atau beras. Untuk menentukan masa
panen padi yang tepat, kita dapat menggunakan pengamatan visual dan
pengamatan teoritis.
Pengamatan visual dilakukan berdasarkan penampakan padi di
hamparan sawah. Masa panen dilakukan ketika bulir padi berwarna
kuning keemasan sebesar 90-95%. Kondisi tersebut akan menghasilkan
beras dan gilingan yang baik.
Pengamatan teoritis dapat dilihat berdasarkan varietas padi serta
pengukuran kadar air menggunakan moisture tester (yaitu sebuah alat
uji digital yang berfungsi untuk mengukur kandungan kadar air atau
tingkat kekeringan suatu bahan atau benda). Jika dilihat dari varietas,
usia panen padi sekitar 30-35 hari sesudah tumbuh bunga merata.
Dilihat dari pengukuran kadar air, musim kemarau sekitar 22-23% dan
ketika hujan sekitar 24-26%.
b) Umur Panen Padi
Berdasarkan umur, tanaman padi pada umumnya dikategorikan dalam
umur genjah (sekitar 110 hari) dan (lebih dari 120 hari). Padi varietas lokal
pada umumnya berumur dalam, sedangkan padi varietas unggul berumur
genjah. Balai besar penelitian tanaman padi telah menetapkan umur panen
padi kedalam 4 kelas, yaitu:
14
d. Penggilingan
Penggilingan merupaakan tahapan untuk memisahkan beras dari kulit padi.
Cara penggilingan secara tradisional yaitu menggunakan alu dan lesung.
Namun cara ini kurang efektiv seperti pekerjaan lambat, alat yang sulit
ditemukan, serta membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Oleh sebab itu, kita
dapat melakukan penggilingan menggunakan alat modern seperti hulle.
16
e. Penyimpanan
Penyimpanan adalah tahapan dalam mempertahankan keadaan beras atau
gabah agar tetap awet dalam waktu yang cukup lama. Pengimpanan harus
dilakukan dengan tepat agar tidak mengakibatkan kualitas gabah atau beras
menurun, tumbuhnya jamur, serangan serangga, dan menimbulkan kutu beras.
BAB III
METODE PENELITIAN
17
18
2. 7 hst, dengan kebutuhan 0,75 kg/Ha dan volume semprot 150 liter/Ha.
3. 21 hst, dengan kebutuhan 2 kg/Ha dan volume semprot 400 liter/Ha.
4. 35 hst, dengan kebutuhan 2 kg/Ha dan volume semprot 400 liter/Ha.
5. 60 hst, dengan kebutuhan 3 hg/Ha dan volume semprot 600 liter/Ha.
1. Pada 14 hst, dengan kebutuhan 1 kg/Ha dan volume semprot 200 liter/Ha.
2. Pada 28 hst, dengan kebutuhan 1 kg/Ha dan volume semprot 200 liter/Ha.
7. Bobot 1000 butir gabah bernas ditimbang dengan kadar air 14% (hasil
gabah per plot).
8. Jumlah rumpun yang dipanen tiap plot dihitung dengan cara, jumlah
rumpun sisi panjang × jumlah rumpun sisi lebar, dikurangi rumpun
kosong.
9. Pengamatan hama dan penyakit tanaman dilakukan pada tanaman,
contohnya saat tanaman berumur 6 minggu setelah tanam dan 12 minggu
setelah tanam. Pengamatan hama dilakukan dengan menghitung populasi
5 hama utama. Pengamatan penyakit dilakukan terhadap 5 penyakit utama
dengan mencatat skor kerusakan, (IRRI 2002).
BAB IV
21
22
U3 12 cm 32 cm 100 cm
U4 16 cm 29,5 cm 88 cm
U5 20 cm 31 cm 89 cm
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, padi varietas TCIPB202102
memiliki rata-rata tinggi tanaman 86 cm. Semakin lama waktu/umur tanaman maka
semakin tinggi tanaman (rumpun padi) yang ditanam.
Jumlah gabah isi per malai diambil dari dua malai pada 5 sampel dalam satu
plot. Dari hasil pengamatan diperloleh varietas TCIPB202102 memiliki rata-rata
produksi gabah isi 186. Sedangkan rata-rata produksi gabah hampa yaitu 35 buah.
4.6 Upaya Peningkatan Mutu Produktivitas Tanaman Padi
Dalam proses budidaya, petani harus mengupayakan beberapa hal sehingga
hasil produksi padi bisa maksimal. Berikut merupakan strategi atau upaya yang
perlu dilakukan dalam meningkatkan mutu produktivitas tanaman padi.
Menggunakan Benih Bermutu.
Benih bermutu mencakup mutu genetis, yaitu penampilan benih murni
dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari induknya,
mutu fisiologis yaitu kemampuan daya hidup benih yang mencakup daya
kecambah dan kekuatan tumbuh benih, serta kekuatan fisik benih yaitu
penampilan benih secara prima dilihat secara fisik seperti ukuran
homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, serta
kemasan yang menarik.
Memperhatikan Sistem Tanam.
Gunakan sistem tanam jajar legowo, karena dapat memudahkan
petani dalam pengendalian hama, penyakit, dan gulma.
Penggunaan pupuk pun menjadi lebih efektif dan efisien, serta terdapat
ruang kosong untuk pengaturan air.
Pemupukan Yang Berimbang.
Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hara yang
dibutuhkan tanaman padi, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Pemupukan juga harus diberikan tepat waktu sehingga tidak menurunkan
mutu hasil produksi dan memperkecil terjadi serangan hama dan penyakit.
Pengendalian Hama Dan Tanaman Pengganggu (OPT)
Petani perlu melakukan pencegahan gulma dengan cara mencabut
gulma sebanyak dua kali yaitu saat tanaman padi beeumur 3 dan 6
minggu. Berbagai serangan OPT dapat mempengaruhi pengisian bulir. Hal
24
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dibahas, diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pengaturan jarak tanam dan jumlah benih per lubang tanam
sangat berpengaruh terhadap tingkat produktivitas mutu tanaman
padi.
2. Varietas TCIPB202102 memiliki potensi tumbuh yang cukup
baik terhadap karakter wilayah uji.
5.2 Saran
Kehadiran calon varietas unggul baru berpotensi baik dalam
meningkatkan mutu produktivitas tanaman padi. Namun perlu
diperhatikan dalam menentukan pola jarak tanam dan jumlah benih per
lubang tanam, sehingga tidak terjadi perebutan unsur hara dan sinar
matahari serta mempermudah dalam pengendalian gulma.
25
26
Daftar Pustaka
J. Agroland 24 (1) : 27 - 35, April 2017 ISSN : 0854 – 641X E-ISSN : 2407 –
7607 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L)
PADA BERBAGAI POLA JAJAR LEGOWO DAN JARAK TANAM
Growth and Yield of Rice (Oryza sativa L.) under Different Jajar Legowo
System and Planting Space Candra.V.Donggulo1), Iskandar M. Lapanjang2),
Usman Made2)
Danuri. 2017. Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Bibit Terhadap 0 Dan Hasil
Padi Di Lahan Tadah Hujan. AGROVIGOR, 10(2) : 121-127.
https://journal.trunojoyo.ac.id/agrivigor/article/view/3056
Agus Hariadi Pinem. 2013. Efektifitas Jarak Tanam Dan Jumlah Benih Per
Lubang Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Gogo. Jurnal
Online Agroteknologi, Vol.1, No.4, ISSN No. 2337-6597.
Wening Kusumawardani. 2021. Pengaruh Jarak Tanam Dan Jumlah Bibit Per
Lubang Terhadap Pertumbuhan Padi Lokal Sumbawa (Oryza Sativa L.).
Indonesian Journal Of Aplied Science And Technology. Vo.2, No.1 : 10-14.
https://journal.publication-center.com/index.php/ijast/article/view/68
25
25