Disusun oleh :
2016
LEMBAR PENGESAHAN 1
Menyetujui,
Mengetahui,
Direktur
Ir. Warsito
LEMBAR PENGESAHAN 2
Disusun oleh :
Mega Cahyaningtyas 08.2013.1.01569
Nur Sari Sadicha 08.2013.1.01573
Mengetahui,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan baik jasmani maupun rohani sehingga saya dapat melaksanakan kerja praktek
dan menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus
diselesaikan pada tahap sarjana di Jurusan Teknik Kimia ITATS. Kerja praktek ini
dilaksanakan pada 01 31 Agustus di PT. PG Candi Baru Sidoarjo, yang bertujuan
untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam menunjang teori yang telah
didapatkan selama masa perkuliahan. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan
orientasi umum dan pengamatan secara langsung dengan arahan dari pembimbing
pabrik maupun dosen pembimbing serta ditunjang dengan literatur yang ada.
Dalam pelaksanaan serta menyelesaikan laporan kerja praktek ini,
saya banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga dalam
kesempatan ini saya berterima kasih kepada:
1. PT. Rajawali Nusantara Indonesia, selaku Manajemen PT. PG Candi
Baru Sidoarjo.
2. Bapak Ir. Warsito, selaku General Manager PT. PG Candi Baru
Sidoarjo.
3. Bapak Rizky Lintarta, ST., selaku Kepala Bagian Pabrikasi PT. PG
Candi Baru Sidoarjo.
4. Bapak Adji Suharso, ST., selaku Pembimbing Lapangan Kerja
Praktek PT. PG Candi Baru Sidoarjo.
5. Bapak Imron, serta seluruh karyawan dan karyawati PT. PG Candi
Baru Sidoarjo yang telah banyak membantu selama berlangsungnya
kerja praktek.
6. Bapak Abas Sato, ST.,MT, selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
sekaligus Ketua Jurusan Teknik Kimia FTI ITATS Surabaya.
7. Ibu Erlindaningsih, ST.,MT, selaku. Koordinator Kerja Praktek
Jurusan Teknik Kimia ITATS Surabaya.
8. Keluarga yang senantiasa memberi dukungan yang tak terhingga.
i
9. Semua pihak yang telah terlibat baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan
penulisan laporan ini, sehingga membutuhkan kritik dan saran yang konstruktif demi
penyempurnaannya. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................. 1
BAB II .............................................................................................................. 3
3
3.2.4 Stasiun Penguapan...................................................................... 15
3.3.2 Listrik............................................................................................ 27
3.3.3 Udara............................................................................................. 28
BAB IV .......................................................................................................... 39
4
PENGENDALIAN MUTU ............................................................................ 39
BAB V............................................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA.vi
5
Laporan Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Laporan Kerja Praktek BAB I PENDAHULUAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
2
Laporan Kerja Praktek BAB II PROFIL PERUSAHAAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
BAB 2
PROFIL PERUSAHAAN
3
Laporan Kerja Praktek BAB II PROFIL PERUSAHAAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Candi Baru, dan di tahun tersebut mampu meningkatkan kapasitas gilingnya menjadi
1.800 ton SHS 1-A per hari.
Tahun 2004, saham PT. RNI menjadi 98% dan pada tahun 2006 kapasitas
giling ditingkatkan menjadi 2.100 ton perhari dengan gula yang dihasilkan sebanyak
155 ton perhari dengan investasi difokuskan pada peningkatan rendemen seperti
High Grade Centrifugal, Evaporator dan Crystalizer. Tahun 2013, terjadi investasi
Cooling Tower untuk mengefisiensikan penggunaan air pada kondensor dan terjadi
perubahan kapasitas giling menjadi 2.700 ton perhari. PT. PG. Candi Baru mulai
menerapkan sistem manajemen mutu seperti ISO 9001:2008 dan SNI 3140.3:2010
pada tahun 2014.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi Pabrik Gula Terefisien di Jawa Timur dengan kinerja terus meningkat.
Misi Perusahaan
Untuk mencapai visinya, PT PG Candi Baru mempunyaai misi :
Laba setiap tahun harus selalu meningkat.
Tekad berbuat yang terbaik dibidang masing-masing.
Mensejahterakan karyawan
Keberadaan PG. Candi Baru harus memberikan arti bagi masyarakat.
2.3 Lokasi Pabrik
Lokasi PT PG Candi Baru terletak di desa Bligo, Kecamatan Candi,
Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Jalan Raya Surabaya
Malang km 26 dari Surabaya dan 3 Km dari Sidoarjo ke arah Selatan dengan
ketinggian 4 m diatas permukaan laut.
2.4 Kegiatan Usaha
PT PG Candi Baru memproses bahan baku utama berupa tebu yang
kemudian menghasilkan produk utama yaitu gula jenis Superior Hooft Suiker (SHS)
dan produk samping berupa blotong, tetes, dan ampas.
2.5 Struktur Organisasi
PT. PG Candi Baru adalah suatu perusahaan Perseroan Terbatas (PT).
Perusahaan dipegang oleh seorang direktur, yang membawahi beberapa kepala
4
Laporan Kerja Praktek BAB II PROFIL PERUSAHAAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
bagian. Masing-masing kepala bagian ini dibantu oleh beberapa orang staff.. Tanggung
jawab masing-masing kepala bagian yang terdapat di PT. PG. Candi Baru Sidoarjo
adalah sebagai berikut :
a) Direktur
Tugas Direktur :
1. Mengadakan rapat kerja dengan kepala bagian dan menetapkan rencana
serta
pelaksanaan kerja.
2. Mengontrol semua bidang dan menjelaskan masalah internal dan
eksternal.
3. Memberi instruksi baik berupa teknis dan nonteknis dan mengkoordinir
seluruh karyawan melalui kepala bagian masing-masing.
4. Bertanggung jawab kepada direksi atas kelancaran kerja pabrik.
b) Kabag Akutansi & Keuangan
Tugas Kabag. Akutansi & Keuangan melaksanakan kebijaksanaan
direksi dan ketentuan Direktur dibidang anggaran akutansi, umum dan
sumber daya manusia dalam :
1. Menyelenggarakan pembukaan perusahaan.
2. Membuat laporan pertanggung jawaban perusahaan.
3. Membuat rencana anggaran pendapatan dan belanja perusahaan.
4. Menyelenggarakan administrasi kepegawaian.
5. Menyelenggarakan administrasi pergudangan, investasi dan hasil-hasil
perusahaan.
6. Mengadakan pembinaan harta kekayaan perusahaan.
7. Membina kerjasama antar bagian dan pihak lain untuk kelancaran usaha
perusahaan.
c) Kabag SDM & Umum
Tugas Kabag. SDM & Umum melaksanakan kebijaksanaan direksi
dan ketentuan Direktur dibidang rekrutment, umum dan sumber daya
manusia dalam :
1. Mengkoordinasikan perumusan dan pemberdayaan pegawai (Man Power
Planning), sesuai kebutuhan perusahaan.
5
Laporan Kerja Praktek BAB II PROFIL PERUSAHAAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
6
Laporan Kerja Praktek BAB II PROFIL PERUSAHAAN
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
7
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
BAB III
PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru memperoleh bahan baku tebu dari kelompok tani di
bawah naungan perusahaan. Kelompok tani ini tersebar di beberapa daerah
meliputi Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Malang, Lumajang dan Mojokerto. PT.
PG. Candi Baru Sidoarjo menggunakan dua bahan baku untuk proses produksi
Gula Kristal Putih (GKP), yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang.
1) Bahan baku utama
PT. PG Candi Baru menggunakan tebu sebagai bahan baku utama,
dengan kapasitas giling sebanyak 2.700 Ton Cane per Day (TCD). Tebu
yang diterima PT. PG. Candi Baru diklasifikasikan menjadi :
a. Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI)
TRI adalah tebu yang modal kerjanya dibiayai oleh bank dan
mendapatkan bimbingan teknis budidaya dari PT. PG. Candi Baru.
Cara ini menggunakan sistem bagi hasil (66% untuk Petani dan 34%
untuk Pabrik).
b. Tebu Sendiri (TS)
TS adalah tebu milik pabrik dengan sistem menyewa tanah
rakyat dan penggarapannya dibiayai oleh PT. PG. Candi Baru.
c. Tebu Rakyat Mandiri (TRM) atau Tebu Bebas (TRB)
TRM adalah tebu rakyat milik petani disekitar pabrik atau
diluar daerah yang tidak mendapatkan kredit dari pihak bank maupun
pabrik.
Karakteristik tebu yang digunakan sebagai bahan baku harus
memenuhi kriteria standar Bersih, Segar dan Manis (BSM), yaitu :
a. Bersih, kadar trash (tetes dan blotong) tidak lebih dari 5%.
b. Segar, tebu yang di giling merupakan tebu yang memiliki waktu
tebang dan waktu pengiriman kurang dari 48 jam. Hal ini ditujukan
untuk menjaga kadar gula pada tebu tidak mengalami penurunan yang
terlalu besar dan pH tebu harus < 4,8.
8
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
9
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
e. Flokulan
Flokulan yang ditambahkan pada tahap pemurnian ditujukan untuk
mengikat partikel-partikel pengotor/ impurities pada nira agar
membentuk flok-flok yang berukuran lebih besar sehingga lebih
mudah mengendap. Flokulan merupakan senyawa polimer rantai
panjang yang bermuatan negatif (Pandreou,dkk., 2014). Konsentrasi
flokulan yang ditambahkan adalah 0,2%.
f. Fondan
Fondan adalah bahan baku penunjang proses produksi yang
berguna untuk membentuk kristal pada proses pemasakan. Fondan
didapat dari gula yang tidak masuk standar perusahan pada stasiun
penyelesaian kemudian dileburkan kemudian ditambahkan gelatin,
gliserin, glukosa dan shortening.
g. Soda flake (NaOH)
Penggunaan soda flake bertujuan untuk melunakkan kerak-kerak
yang ada pada evaporator. Kebutuhan untuk tiap pembersihan
evaporator adalah 150 kg, jumlah tersebut juga tergantung pada
kondisi kerak yang terbentuk.
h. Kaporit (Ca(ClO)2)
Penambahan kaporit bertujuan untuk membunuh bakteri yang ada
pada nira. Nira yang bebas bakteri memiliki kemungkinan yang lebih
kecil untuk mengalami terjadinya inversi Saccharosa menjadi glukosa
dan fruktosa. Kaporit juga digunakan untuk membunuh bakteri pada
pemakaian cane cutter.
i. Tawas (KAl(SO4)212H2O)
Tawas berfungsi untuk mengendapkan kotoran air sungai yang
digunakan sebagai feed water boiler di bak pengendapan air.
10
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
1. Stasiun Persiapan
2. Stasiun Gilingan
3. Stasiun Pemurnian
4. Stasiun Penguapan
5. Stasiun Masakan
6. Stasiun Putaran
7. Stasiun Pengeringan dan Penyelesaian
Pada stasiun persiapan bertujuan untuk mempersiapkan tebu sampai tebu siap
giling. Pada stasiun persiapan terdapat tiga pos, yaitu :
a. Pos Penerimaan atau Pos Pantau
Pada pos penerimaan dilakukan pemeriksaan kadar gula (brix) tebu
menggunakan refraktometer dan pemeriksaan pH tebu menggunakan pH
meter.
b. Pos Penimbangan
Pada pos penimbangan, truk yang bermuatan tebu di timbang
terlebih dahulu, setelah muatan truk diturunkan, truk kemudian
ditimbang kembali. Berat muatan yang diperoleh merupakan selisih
dari berat truk bermuatan dan berat truk kosong.
c. Pos Pembongkaran
Pada pos pembongkaran, tebu dari truk dipindahkan ke lori (kereta
pengangkut tebu) tebu menggunakan cane crane kemudian
dipindahkan ke meja tebu sebelum masuk ke dalam stasiun gilingan.
Tempat antrian tebu yang akan digiling disebut dengan Emplacement
tebu. Pengambilan pada emplacement ini menggunakan sistem FIFO
(First In First Out).
3.2.2 Stasiun Gilingan
Pada stasiun penggilingan bertujuan untuk memperoleh nira sebanyak-
banyaknya dan meminimalkan kandungan nira pada ampas tebu.
11
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Tebu pada emplacement dipindahkan ke meja tebu. Pada meja tebu, tebu
diatur ketinggiannya agar memudahkan proses penggilingan. Dari meja tebu,
tebu dibawa oleh cane carrier I menuju cane cutter untuk dipotong-potong,
sehingga memudahkan unigrator untuk proses pencacahan tebu menjadi serabut-
12
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
13
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Nira dari juice heater I masuk ke dalam tabung Ca-sakarat untuk dicampur
dengan susu kapur dan nira kental 20 % keluaran evaporator 5 guna
menyempurnakan pembentukan flok, sehingga pH sakarat naik menjadi naik
menjadi 8,6 (basa). Nira dari tabung sakarat dialirkan menuju sulfur tower untuk
dicampurkan dengan gas SO2 atau biasa disebut sebagai proses sulfitasi. Gas SO2
dari sulfur burner masuk melewati bawah sulfur tower, sedangkan nira masuk
melalui atas sulfur tower. Proses sulfitasi menghasilkan kisaran pH nira dari 7-
7,2. Kemudian nira dipompa menuju juice heater II, nira dipanaskan hingga
mencapai suhu 105-110C. Pemanasan ini bertujuan untuk menyempurnakan
reaksi pengendapan, membunuh mikroba yang resisten pada suhu 75-85C dan
menguapkan gas-gas yang terlarut yang dapat menguap, sehingga tidak
mengganggu proses pengendapan.
14
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Nira dialirkan ke flash tank untuk melepaskan uap gas (gas yang
mengganggu/gas amonia). Nira dari flash tank masuk ke dalam Single Tray
Clarifier. Penambahan flokulan dilakukan agar molekul-molekul yang terbentuk saling
berikatan satu sama lain membentuk partikel yang lebih besar (flok-flok), sehingga
kotoran yang membentuk flok lebih mudah mengendap.
Flok-flok atau nira kotor yang mengendap akan dialirkan menuju Rotary
Vacuum Filter (RVF), yang ditambahkan ampas halus dan susu kapur. Proses
pencampuran tersebut bertujuan untuk mendapatkan nira tapis yang masih
terkandung pada nira kotor. Nira tapis dialirkan menuju bak penampung nira mentah,
sedangkan blotong ditampung oleh truk-truk dan dibawa pada pihak ketiga. Nira jernih
dari Single Tray Clarifier secara overflow menuju bak penampungan nira jernih, yang
sebelumnya disaring menggunakan DSM screen.
3.2.4 Stasiun Penguapan
Tujuan dari proses penguapan adalah menguapkan sebanyak mungkin air
yang terkandung pada nira jernih, sehingga mencapai kondisi larutan mendekati
jenuh. Nira jernih hasil pemurnian dialirkan menuju evaporator untuk
mendapatkan nira kental dengan % Brix minimal 60% dengan sistem lima kali
15
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
penguapan. Penguapan dilakukan pada kondisi vakum karena nira tidak tahan
terhadap suhu tinggi, sehingga tekanan dalam evaporator dinaikkan agar
mencapai kondisi vakum dan titik didih nira dapat diturunkan sampai 60C,
begitu juga sebaliknya. Jika tekanan evaporator rendah maka titik didih nira akan
meningkat. Suhu larutan setiap evaporator akan mengalami penurunan karena
adanya proses kondensasi. Besar tekanan vakum setiap evaporator sebesar 64
cmHg (0,84 atm).
Nira jernih dipompa menuju evaporator I, diuapkan dengan uap bekas yang
memiliki suhu 117C. Uap bekas ini masuk lewat pipa dan memanaskan nira yang
mengalir pada pipa calandria. Dengan adanya perbedaan suhu antara steam dan nira,
maka steam akan terkondensasi menjadi air kondensat dan larutan nira akan
16
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
menguap. Ketinggian nira pada evaporator harus diperhatikan, karena jika ketinggian
nira dibawah standar (1/3 dari tinggi pipa calandria) maka uap nira yang terbentuk
tidak akan tertarik, sedangkan jika melebihi standar maka nira akan ikut tertarik. Jadi
disetiap evaporator dilengkapi dengan penangkap nira (lovre) yang dipasang pada
lubang pengeluaran uap untuk menahan gula yang menguap agar jatuh kembali ke
dalam evaporator.
Nira yang keluar dari evaporator terakhir biasanya lebih keruh dan lebih
kental karena adanya kenaikan konsentrasi dan penggumpalan nira, sehingga
dilakukan proses pemucatan (bleaching) dalam sulfur tower dengan cara
dikontakkan dengan gas SO2. Nira dari sulfur tower mengalir menuju bak penampung
nira tersulfitasi.
3.2.5 Stasiun Masakan
Tahap pemasakan bertujuan untuk memasak nira kental dengan proses
pembentukan dan pembesaran kristal gula menjadi gula produk.
a. Masakan D
Bahan untuk membuat masakan D adalah nira kental tersulfitir, fondan, leburan
gula D2 dan stroop A. Leburan gula D2 dan stroop A berfungsi untuk menaikkan harga
kemurnian (HK) dari nira. Mula-mula nira kental dari bak penampungan nira
tersulfitasi dialirkan menuju pan masakan D untuk dipanaskan dengan suhu 100C,
sampai terbentuk benangan dan diusahakan tidak terjadi pengkristalan terlebih
dahulu. Kemudian ditambahkan fondan sebagai bibit gula dan dipanaskan kembali.
Selama pemanasan terjadi pembentukan inti kristal yang harus dikontrol, agar
terbentuk inti kristal yang diinginkan.Untuk mengurangi kristal palsu yang
terbentuk, dilakukan penambahan air agar kristal palsu larut dan kembali menjadi
cuite. Waktu masak normal pada masakan D sekitar 5-7 jam, hingga masakan
mencapai harga kemurnian yang dikehendaki yaitu antara 59-60.
b. Masakan C
Bahan untuk membuat masakan C adalah gula D2 (babonan D), nira kental dan
stroop A yang berfungsi untuk menaikkan HK. Ketiga bahan tersebut dipanaskan
dengan suhu 70C sampai kristal cukup besar, proses pemasakan memakan waktu
sekitar 4-5 jam tergantung suplai uap dari stasiun ketel. Untuk mengurangi kristal palsu
yang terbentuk, dilakukan penambahan air agar kristal palsu larut dan kembali menjadi
cuite. Dilakukan pengontrolan ukuran kristal dengan sesekali mengambil
17
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
sampel masakan dan melihatnya melalui kaca bening yang disinari lampu. Setelah
ukuran kristal menjadi lebih besar yaitu 0,6 mm dengan harga kemurnian 70-71,
masakan diturunkan menuju palung pendingin.
c. Masakan A
Bahan untuk membuat masakan A adalah gula C, nira kental dan klare SHS.
Mula-mula nira kental dimasukkan pada pan masakan dan dipanaskan dengan suhu
58C sampai timbul benangan, kemudian gula babonan C ditambahkan sebagai bibit.
Proses pemasakan dikontrol agar tidak terbentuk inti kristal palsu, jika terdapat inti
kristal palsu maka dilakukan penambahan air. Proses pemasakan berlangsung antara
3-4 jam dengan harga kemurnian yang dikehendaki sebesar 78-80. Setelah proses
pembesaran kristal dengan ukuran 0,9-1,0 mm, masakan diturunkan menuju palung
pendingin.
3.2.6 Stasiun Putaran
Tahap pemutaran bertujuan untuk memisahkan kristal gula dari larutannya
dengan cara sentrifugal.
a. Putaran gula D
Masakan D yang berada pada talang U dialirkan menuju puteran D1. Pada
saat proses pemutaran, ditambahkan air agar pemisahan menjadi lebih sempurna.
Cairan yang terpisah dari gula D1 disebut tetes. Tetes selanjutnya dialirkan
menuju talang penampung tetes, sedangkan gula D1 kembali diputar pada
putaran gula D2. Pada proses pemutaran ditambahkan air, proses ini
menghasilkan gula D2 dan klare D. kemudian klare D dialirkan menuju peti
tunggu klare D dan gula D2 (babonan D) dialirkan ke peti babonan D .
b. Putaran gula C
Masakan C dari palung pendingin dialirkan menuju putaran C. Dari putaran
C dihasilkan gula C dan hasil samping stroop C. Pada saat proses pemutaran,
dilakukan penambahan air agar pemisahan terjadi lebih sempurna.
c. Putaran gula A
Masakan A dari palung pendingin dialirkan menuju putaran A dan
ditambahkan air, sehingga dihasilkan stroop A dan gula A. Stroop A dipompa
menuju peti tunggu, sedangkan gula A diproses lebih lanjut pada putaran SHS.
d. Putaran gula SHS
18
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Gula A yang merupakan hasil dari putaran A, diputar kembali pada putaran
SHS. Pada putaran terjadi penambahan air, yang bertujuan untuk
menyempurnakan penghilangan kotoran. Hasil dari putaran SHS adalah gula
SHS dan klare SHS. Klare SHS dialirkan menuju peti tunggu dan gula SHS akan
diproses lebih lanjut pada stasiun penyelesaian.
3.2.7 Stasiun Pengeringan dan Penyelesaian
Tahap penyelesaian bertujuan untuk mengeringkan gula SHS dan menyeleksi
ukuran gula serta menghasilkan gula produk. Gula SHS hasil dari putaran SHS
dikeringkan dengan sugar dryer, yang merupakan pengering yang menggunakan
udara panas bersuhu 50C selama 2,5 jam. Setelah gula mengalami pengeringan
pada sugar dryer, gula tersebut melalui proses pendinginan (cooler) yang
mempunyai suhu 30C, sehingga diperoleh gula kering. Gula kering yang
dihasilkan memiliki kadar air 0,03-0,05%, kemudian melalui talang getar. Pada
talang getar terdapat 2 jenis ayakan yaitu ayakan 8 mesh dan ayakan 23 mesh. Gula
halus dan gula kasar dimasukkan kembali pada proses pemasakan sedangkan
gula produk dari ayakan 23 mesh ditarik oleh bucket elevator atau tangga jacob
menuju sugar bin untuk dilakukan pengemasan.
Gula produk yang dihasilkan merupakan gula kristal putih dengan kualitas IA
dengan kriteria besar butiran 0,9-1,0 mm dan % remisi kurang dari 70. Kriteria
gula yang diterapkan telah sesuai dengan syarat mutu gula kristal putih SNI
3140.3 tahun 2010.
a. Pengemasan
Jenis kemasan di PT. PG. Candi Baru terdapat dua macam, yaitu kemasan
karung dan kemasan plastik. Gula dari sugar bin ditimbang sebanyak 50 Kg, setelah
itu karung dijahit dan menuju tempat pengangkutan. Kemasan plastik yang berisi 1
Kg dikemas dengan menggunakan sealer dan dikemas dengan kardus.
b. Penyimpanan
Karung-karung gula dari tempat pengangkutan diangkut ke gudang,
pengangkutan gula di PT. PG. Candi Baru masih menggunakan tenaga
manusia. PT. PG. Candi Baru memiliki dua gudang, yaitu gudang barat dan
gudang timur. Gudang barat dan gudang timur dengan kapasitas masing-masing
6.400 ton dan 5.100 ton. Maksimal tumpukan yang digunakan untuk kemasan
19
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
20
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Air Panas
21
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Digunakan di rapid cooler, suhu air panas sekitar 70 oC. Air panas ini
juga tidak kontak langsung dengan gula sehingga diambil langsung dari air
sungai.
Pembuatan Air Panas:
Air sungai dipanaskan di heat exchanger dengan mengalirkan steam (uap
jenuh) dari ketel tekanan rendah yang bertekanan 6 kg/cm2 dan suhu steam 180
o
C.
3.3.1.2 Air Pengisi Ketel / Boiler
Air pengisi ketel harus memenuhi syarat-syarat :
Tidak mengandung gula
Adanya gula dalam air akan menimbulkan foaming/pembuihan, sehingga
butir-butir halus air akan terikut dalam uap sehingga uap menjadi basah.
Hal ini berbahaya bagi turbin mesin-mesin uap.
Kesadahan sama dengan nol
Air sadah mengandung garam-garam Ca dan Mg sebagai karbonat, sulfat, klorida
dan nitrat. Bahaya kesadahan air untuk air pengisi ketel adalah pembentukan
kerak pada dinding badan ketel. Kerak ini akan menghambat pemanasan air,
pemanasan akan menjadi memusat sehingga menyebabkan ketel dapat meledak.
Air tidak bersifat asam
Air yang asam akan merusak badan ketel dan pipa-pipa karena bersifat korosif.
Pada umumnya selama masa giling, air yang digunakan untuk mengisi ketel
adalah air kondensat yang tidak mengandung gula. Tetapi untuk awal giling, air
kondensat belum tersedia sehingga digunakan air sungai yang telah dilakukan
treatment dan telah memenuhi syarat untuk mengisi ketel.
Syarat yang harus dipenuhi :
1. Untuk boiler water
pH pada 25 C 10 10,5
M-alkalinity < 150 ppm
P-alkalinity < 120 ppm
Total solid < 700 ppm
Chlorine ion < 100 ppm
Silika < 50 ppm
Phosforic acid ion 20 40 ppm
22
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Sistem pengolahan air untuk pengisi air ketel terdiri dari pretretment,
koagulasi, sedimentasi,filtrasi dan pelunakan air.
Sistem pengolahan air sungai (Water Ttreatment Plan) di PT. PG. Candi Baru
terdiri dari :
I. Pre Treatment
Adalah tahap awal untuk membersihkan air ketel.
a. Koagulasi
Adalah proses penambahan koagulan untuk membentuk gumpalan kecil yang
disebut pin flok. Proses pencampurannya melalui In Line Mixer.Pasokan
tawas diinjeksikan dengan menggunakan dosing pump.
b. Flokulasi
Adalah penambahan flokulan yang bertujuan untuk mengikat pin
flok-pin flok menjadi flok yang nerukuran lebih besar sehingga lebih mudah
untuk mengendap.
c. Sedimentasi
Adalah proses pemisahan padatan yang tidak larut dalam air (flok-
flok yang terbentuk dari proses koagulasi). Pada sedimentasi disediakan 4 buah
bak pengendap yang dibuat sedemikian rupa sehingga air mengalir dari bak
satu ke bak lain dan dipaksa melalui bagian bak pengendap. Sedangkan
pengambilan air yang jernih dilakukan beberapa sentimeter dari permukaan air.
Blow down hasil pengendapan dilakukan setiap sebulan sekali.
d. Filtrasi
Filtrasi digunakan untuk menyaring flok-flok halus yang tidak mengendap.
Untuk keperluan ini disediakan tanki sand filter dan tangki karbon aktif
(Carbon Active Tower). Agar proses penyaringan selalu berjalan dengan baik
maka pada setiap shift dilakukan backwashing selama beberapa menit.
23
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Air yang telah diberi perlakuan treatment ini sudah bebas dari mineral- mineral,
sehingga disebut demin water. Kemudian dipompa masuk ke tangki cadangan yang
berjumlah 2 buah. Kapasitas kedua tangki ini masing-masing
1200 m.
24
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
ditarik oleh pompa feed water, dialirkan ke drum atas ketel. Pompa feed water terletak
dibawah untuk memudahkan kontrol dan pemeliharaan. Sedangkan servis tank I dan II
terletak diatas untuk meringankan kerja feed water. Dengan prinsip bejana
berhubungan, air dari servis tank II dapat dipompa dengan mudah ke bagian atas ketel.
Air yang masuk ke ketel ini disebut feed water. Bahan bakar ketel adalah ampas kasar.
Zat zat yang ditambahkan :
1. MPQ
Fungsi: melapisi inti-inti kerak CaCO3 dan MgSiO2 agar tidak sampai
membentuk kerak..
2. Oxytrol
Fungsi: Oksigen sapvanger, yaitu menangkap oksigen sehingga
mengurangi korosi.
3. pH Booster
Fungsi: menaikkan pH sampai 10,5 sehingga mencegah korosi pada pipa
ketel.
25
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
1 300
2 300
3 250
4 350
Kapasitas : 4 ton/jam
2. Ketel Menengah
Kapasitas : 30 ton/jam
LP Total : 654 m2
Jumlah : 2 buah
(Ketel Cheng Chen dan FCB/Fives Coil Babcock).
Proses pemanasan dalam ketel berlangsung secara kontinyu. Feed water
masuk dari bagian atas, uap yang dihasilkan mengalir keluar melalui pipa. Untuk
menjaga agar permukaan air tetap pada level tertentu, sejumlah air di blow down.
Air yang di blow down / dikeluarkan dari ketel ini, disebut boiler water.
26
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
27
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
3.3.3 Udara
Kebutuhan udara ini dibutuhkan untuk :
1. Pereaksi pembuatan SO2 pada tobong belerang. Unsur udara yang diambil adalah
O2, yang sebelumnya dilewatkan dehumidifier untuk menghilangkan kandungan
airnya.
2. Pembakaran pada ketel, dengan cara penyemprotan udara ke ampas.
3.4 Pengolahan Limbah
PT. PG. Candi Baru merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah. Hal
ini dapat menjadi sumber pencemaran apabila tidak dilakukan penanganan secara
tepat. Oleh karena itu PT. PG. Candi Baru sebagai salah satu dari masyarakat industri
menyadari sepenuhnya atas tanggung jawab sosial dalam menjaga kelestarian
lingkungan hidup tanpa mengesampingkan tanggung jawab internal perusahaan.
PT. PG. Candi Baru sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan telah
mengambil langkah-langkah penanganan baik secara internal maupun dengan
bantuan P3GI Pasuruan maupun dari konsultan.
Dalam hal ini sebagai landasan kerja adalah segala undang-undang peraturan
serta keputusan yang dikeluarkan pemerintah.
Undang-undang dan peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup antara
lain :
Undang-undang R.I. no. 4 tahun 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup.
Peraturan Pemerintah R.I. no. 51 tahun 1993 yang menggantikan peraturan
pemerintah R.I. no. 29 tahun 1986 tentang analisa dampak lingkungan.
Surat Keputusan Menteri Pertanian no. 363/KPTS/Re 220/6/1989 tentang
pedoman teknis penyusunan analisa mengenai dampak di lingkungan
Departemen Pertanian.
Keputusan 51/Men KLH/6/1987 tentang pedoman Penyusunan Studi
Evaluasi mengenai dampak lingkungan.
28
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
29
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Air yang lolos saringan masih mengandung abu yang partikelnya halus,
diendap di pengendap kontinyu.
Air bersih keluar dari pengendap kontinyu dipompa lagi untuk spray water
ditambah air suplisi 10 %.
Air yang kotor dikembalikan ke talang exentric secara kontinyu.
Penggunaan water spray Dust Collector 15 lt / dt dengan suplisi 10%.
Data Teknis Pengendap Abu Kontinyu :
Limbah cair dari dalam pabrik
Limbah cair darii dalam pabrik kandungan pencemarannya adalah :
1. Polutan (sisa-sisa ceceran nira)
2. Air sekrapan mengandung soda (dari juice heater dan evaporator)
Petunjuk Operasional Penanganan Limbah Cair dari Dalam Pabrik
Debit limbah cair dalam pabrik 10,1 lt / dt dan pH-nya sebesar 6,5
dinaikkan menjadi 8 dengan penambahan Ca(OH)2. Di sepanjang saluran
menuju sumur pompa dipasang saringan, untuk menangkap kotoran atau
sampah dan sebagian minyak, hal ini sangat mengurangi beban di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Pada sumur pompa yang menuju IPAL juga ditambah tawas sebanyak 1
kg/jam (11-15 ppm) untuk membantu pengendapan di IPAL.
Cara pemberian tawas, tawas dimasukkan ke drum/tangki 1 kg tiap-tiap jam dan
dialiri dari kontrol pompa, sehingga tawas larut sedikit demi sedikit.
Sepanjang saluran yang menuju ke sumur pompa, diberi saringan kasar di
beberapa tempat untuk menangkap kotoran sampah, secara periodik diambil
dengan serok, supaya tidak menganggu kelancaran pompa.
Pada pengendap akhir ditambah CA(OH)2, sampai pH outlet limbah 7.
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Terdiri dari :
Kolam penangkap lumpur
Panjang 23 m, lebar 5 m, dalam 2 m, volume 230 m3. Endapan lumpur
dikuras sekali dalam seminggu dan ditampung di drying batch. Setelah
kering, dibuang sebagai tanah uruk.
Kolam Equaliser
30
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Kolam aerasi
Berukuran = 21 m x 38 m x 1,1 m = 877,8 m3, dan retention time =
877,8/36 24,3 jam.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, kolam aerasi dilengkapi 6 buah surface
aerator. Data teknis surface aerator :
I. Tipe : NUG
Power : 7,5 kWatt
Voltage : 380 Volt
O2 transfer : 1 kg O2 / kwh
Rpm : 1500
Jumlah : 5 unit
Dengan pemberian oksigen maka di kolam aerasi akan terjadi reaksi
senyawa organik dengan oksigen. Pada kolam aerasi ditambahkan katalisator
Mikroba INOLA 121 (Produk P3GI Pasuruan).
Senyawa organik + O + Nutrien mikroba
2 CO2 + H2O + sel
mikroba
baru
31
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
1. Sebagai dasar perhitungan diambil nilai BOD (inlet) yang relatif jelek
yaitu :
BOD inlet : 800
Dan diharapkan BOD outlet : 50
2. O2 transfer 1 kg O2 / kwh. jam
3. Debit air limbah 10 lt / dt = 36 m3 / jam.
(36 x24) x(800 50
4. Beban BOD / hari : 648 kg / hari
1000
5. Kebutuhan O2 tiap kg BOD = 1,2
6. Kekurangan O2 total = 648 x 1,2 = 776,6 kg / hari
7. Tenaga yang diperlukan : 776,6 / (1 kg x 24) = 32,4 kwh
8. Kebutuhan aerator : 32,4 / 7,5 = 4.32
Jadi kebutuhan aerator dibutuhkan 4 5 buah
Kolam Pengendap Akhir
Terdapat 2 kolam dengan ukuran :
21 m x 37,6 m x 1,1 m = 868,5 m3
4 m x 30 m x 1,1 m = 132 m3
Volume total pengendap akhir = 1000 m3
Retention time = 1000 / 36 = 28 jam
Limbah cair yang keluar dari IPAL sudah sangat jernih yang pemantauan
limbah tiap bulan dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian Tingkat II Sidoarjo,
dianalisa di Perusahaan Jasa Tirta.
Sebagai acuan operasional, telah dibuat SOP (Standard Operational
Procedure) Limbah cair sebagai berikut :
Standard Operational Procedure IPAL
1. Debit IPAL 10 lt / dt.
2. Masukkan 3 ppm INOLA 121 setiap hari selama 7 hari berturut-turut.
Caranya :
Larutkan 2,6 kg INOLA 121 dengan 26 lt air jernih.
Tebarkan 50 % larutan di sekitar aerator dan 50 %-nya di seluruh kolam
aerasi.
3. Larutkan urea 2 x berat bibit (5,5 kg / hr)
4. Larutkan TSP 10 % Urea (0,5 kg / hr)
32
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
33
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
ditutup dengan terpal supaya tidak berceceran di jalan dan tidak mengganggu
kebersihan umum.
APLIKASI / PELAKSANAAN
o Sasaran penyaluran blotong adalah keseluruhan wilayah kerja PG. Candi
Baru dan diutamakan untuk menyuburkan lahan-lahan kritis dan lahan
kering, oleh karenanya mayoritas pengiriman adalah ke Kabupaten Pasuruan.
o Untuk lahan TR I, yang dioleh secara mekanis, diaplikasikan secara merata
ke seluruh hamparan kebun, setelah itu baru dibajak, dengan tujuan supaya
blotong bisa cepat kering dan dapat bercampur dengan lapisan tanah olah
secara merata.
o Untuk tanaman TR I yang diolah secara reynoso, diaplikasikan pada gantalan
lubangan (antara lubangan dengan lubangan). Tujuannya untuk dikeringkan
dulu supaya saat terjadi fermentasi tidak terkena tanaman. Setelah kering
baru diturunkan ke tanaman secara bertahap bersama-sama dengan tanahnya.
o Untuk tanaman TR II diaplikasikan seperti TR I yang diolah secara reynoso.
o Blotong yang ditambahkan 40 ton / Ha.
Perlu diketahui, hasil percobaan P3GI Pasuruan di PG. Krebet baru,
Malang menunjukkan bahwa blotong dapat dinaikkan produksi 15 20 %.
Pada musim tanam tahun 1999 telah diadakan kerja sama P3GI Pasuruan dalam
rangka pembuatan pupuk kompos dari bahan blotong + abu ketel.
2. Abu kering dari ketel tekanan rendah
Abu kering merupakan limbah padat sisa pembakaran ketel tekanan
rendah yang jumlahnya 28,8 ton per hari. Pembuangannya dipusatkan di
emplasemen daerah Ngaban, Kec. Tanggulangin, Sidoarjo, milik PT. PG. Candi
Baru. Apabila dibutuhkan oleh masyarakat untuk tanah uruk, diharuskan
masyarakat mematuhi SOP (Petunjuk Operasional Standar) yang telah dibuat PT.
PG. Candi Baru.
3. Abu basah dari dust collector ketel tekanan menengah
Abu basah merupakan limbah padat sisa pada pembakaran ketel tekanan
menengah, yang telah ditangkap oleh dust collector (sistem basah), selanjutnya
fraksi yang kasar ditangkap oleh saringan talang getar dan fraksi yang halus
diendapkan kontinyu. Jumlah abu yang basah tiap hari 27 ton. Abu basah ini
34
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
35
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
36
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
37
Laporan Kerja Praktek BAB III PROSES PRODUKSI
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Oleh karena PT. PG. Candi Baru membuang hasil treatment Instalasi
Pengolahan Air Limbah di sungai Kedung Oleng, dan sungai tersebut untuk
mengairi sawah Desa Wedoro, Desa Bligo, Desa Gebang, Pedukuhan Rawan (sawah
pertanian/baku mutu air golongan D), maka buangan air limbah PT. PG. Candi Baru
termasuk golongan III.
38
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU
39
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
rendemen tebu yang digiling. Dalam hal ini untuk mengetahui % Brix, % Polarisasi
(Pol) dan HK (Harga Kemurnian/purity) tebu.
Prosedur awal sebagai berikut :
Tebu dipotong menjadi 3 bagian pucuk, tengah, dan bawah.
Masing - masing dibelah dan ditimbang.
Tebu digiling untuk dianalisa % Brix dan % Pol.
Sebagian nira dicampur dalam bejana dan ditimbang maka akan didapat
faktor tebu.
Prosedur kerja :
a. Penentuan % Brix
- Menampung nira 1 menit dari gilingan dan disaring dalam ember
plastik.
- Menuangkan nira ke dalam tabung Mohl.
- Memasukkan Brix Weighner ke dalam tabung Mohl.
- Mengamati skala Brix dan suhu nira.
Rumus : % Brix = Brix koreksi suhu
b. Penentuan % Pol
- Masukkan sebagian nira ke dalam labu ukur hinga 100 ml.
- Menambahkan 5 ml Pb Asetat 1.264 M dan 5 ml aquadest lalu dikocok
hingga homogen.
- Menyaring larutan dengan kertas saring.
- Masukkan filtrat dalam tabung Pol kemudian dianalisa dengan alat
polarimeter.
26
110
Rumus : % Pol = { } x 100
100
%
Harga Kemurnian (HK) = x 100 %
%
41
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
25 (1000 + ) 110 1
Rumus : S= 2
X 100 X 100
X 100
X 10
42
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
b. Penentuan % Pol
o Memasukkan sebagian nira ke dalam labu ukur hingga 100 ml.
o Menambahkan 5 ml Pb Asetat dan 5 ml aquadest lalu dikocok hingga
homogen.
o Menyaring larutan dengan kertas saring.
o Masukkan filtrat dalam tabung Pol kemudian analisa dengan alat
polarimeter.
26
110
Rumus : % Pol = { } X 100
100
%
Harga Kemurnian (HK) = %
X 100 %
2. Analisa Blotong
a. Analisa Pol
43
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
1. Analisa Nira pada Evaporator 1 dan 2
a. Penentuan % Brix
44
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
26
110
Rumus : % Pol = { } X
100
100
%
Harga Kemurnian (HK) = X 100 %
%
45
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
%
Harga Kemurnian (HK) = X 100 %
%
%
Harga Kemurnian (HK) = X 100 %
%
46
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Masukkan 100 ml larutan ke dalam labu ukur dan tambah 5 ml Pb
Asetat dan 5 ml aquadest.
47
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
%
%
Harga Kemurnian (HK) =
48
Laporan Kerja Praktek BAB IV PENGENDALIAN MUTU
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
X 100 %
49
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
BAB V TUGAS
KHUSUS
= 124,64 cmHg.abs
50
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
BP IV = 9,5/50, BP V = 9/50
11
Tekanan BP I = 124,64 x 110,64
50
= 100,2990 cmHg.abs
= 1, 3641 kg/cm2.abs
Dari Table 41.1 A Properties of Dry Saturated Steam; Hugot hlm. 1034 : T =
107,9709 oC
10,5
Tekanan BP II = 124,64 x 110,64
50
= 77,0648 cmHg.abs
= 1,0480 kg/cm2.abs
Dari Table 41.1 A Properties of Dry Saturated Steam; Hugot hlm. 1034: T =
100,3968 oC
10
Tekanan BP III = 69,866 x 110,64
50
=54,9368 cmHg.abs
= 0,7471 kg/cm2.abs
Dari Table 41.1 A Properties of Dry Saturated Steam; Hugot hlm. 1034:
T = 91,1628 oC
9,5
Tekanan BP IV = 49,913 x 110,64
50
= 33,9152 cmHg.abs
= 0,4612 kg/cm2.abs
Dari Table 41.1 A Properties of Dry Saturated Steam; Hugot hlm. 1034:
T = 78,8681 oC
51
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
9
Tekanan BP V = 33,9154 50
x 110,64
= 14,0000 cmHg.abs
= 0,1904 kg/cm2.abs
52
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Dari Table 41.1 A Properties of Dry Saturated Steam; Hugot hlm. 1034:
T = 49,2093 oC
Perhitungan air yang teruapkan :
Misalkan air yang teruapkan pada masing masing badan = X.
Air yang teruapkan pada badan V =X
Air yang teruapkan pada badan IV =X
Air yang teruapkan pada badan III =X
Air yang teruapkan pada badan II =X
Air yang teruapkan pada badan I =X
Total air yang teruapkan (W) = 5X
%
Total air yang teruapkan (W) = (1
%
)
11 , 5
= 160.314,7563 (1 59,06 )
= 128.962,988 kg/jam
W
X = 5
128 . 962 ,
= 988
5
Y1 = 25.792,5976 kg/jam
Sehingga :
53
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Energi keluar :
1.
=
%
(asumsi panas yang hilang 1% dari total panas yang masuk)
2.
=
2
2
3.
=
2
2
4. =
2 2 2
54
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Dimana :
ms = Massa uap (kg/jam)
mn = Massa nira (kg/jam)
Hv = Enthalpy uap (kkal/kg)
Hl = Enthalpy liquid (kkal/kg)
T = suhu (oC)
Cp = panas jenis (kkal/kg.oC)
notasi 1 = menyatakan keadaan masuk
notasi 2 = menyatakan keadaan keluar
Dalam perhitungannya terdapat boiling point rise (BPR) untuk larutan nira
yang dihitung dengan persamaan :
= 1,78 + 6,222
(Geankoplis 4th edition, hlm 544)
Evaporator Fraksi BPR T Saturated (C) T Superheated (C)
I 0,1376 0,3627 107,9709 108,3336
II 0,1703 0,4835 100,3968 100,8804
III 0,2233 0,7076 91,1628 91,8704
IV 0,324 1,2297 78,8681 80,0978
V 0,5906 3,2209 49,2093 52,4301
Data data yang dibutuhkan untuk menghitung neraca panas (Table A.2-9
Properties of Saturated Steam and Water(Steam Table); C.J. Geankoplis 4th
Edition):
EVAPORATOR P (kg/cm2.oC) T (oC) Hv (kkal/kg) Hl (kkal/kg)
55
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
EVAPORATOR I*
Panas masuk
Steam =
644,5280 = 644,5280 ms
Nirain = 160.314,7563 0,9307 110 = 16.412.543,81 kcal/jam
Total = 644,5280ms + 16.412.543,81
Panas keluar
Kondensat =
113,7665 = 113,7665
Total = 13.330.174,4344+120,2118
Nilai ms dicari dengan mensetting selisih panas masuk dan panas keluar sama
dengan nol. Sehingga didapatkan harga ms = 26.042,1768 kg/jam.
Neraca panas
Masuk Jumlah (kkal/jam) Keluar Jumlah (kkal/jam)
Niraout 13.330.174,4344
Q loss 331.974,5496
EVAPORATOR II*
56
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Panas masuk
Uap = 25.792,5976 x 642,5324 = 16.572.579,3975 kcal/jam
Nira = (160.314,7563-25.792,5976 ) x
0,9174 x 108,3336 = 13.330.174,4344 kkal/jam
Total = 29.902.753,8319 kkal/jam
Panas keluar
Kondensat = 25.792,5976 x 100,5528 = 2.593.518,756 kkal/jam
Vapor = Y2 x 639,8023 = 639,8023Y2
Nira = (134.522,1587 - Y2) x 0,8987 x
100,8804 = 12.183.724,14 -90,5703Y2
Q Loss = 0,01 x 29.902.753,8319 = 299.027,5383
Total = 15.076.270,43+ 549,2318 Y2
Nilai Y2 dicari dengan mensetting selisih energy masuk dan energy keluar sama
dengan nol. Sehingga didapatkan harga Y2 = 26.994,94242 kg/jam.
Neraca Panas
MASUK JUMLAH (kkal/kg) KELUAR JUMLAH (kkal/kg)
Uap 16.572.579,3975 Kondensat 2.593.518,7556
Nira 13.330.174,4344 Vapor 17.271.425,8149
Nira 9.738.781,7231
Q Loss 299.027,5383
Total 29.902.753,8319 Total 29.902.753,8319
EVAPORATOR III*
Panas masuk
Uap = 26.994,9424 x 639,8023 = 17.271.425,8149 kkal/jam
Nira = 107527,2163 x 0,8978 x 100,8804 = 9.738.781,7231 kkal/jam
Total = 27.010.207,5380 kkal/jam
Panas keluar
Kondensat = 26.994,9424x 91,2555 = 2.463.437,9412 kkal/jam
57
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Neraca Panas
MASUK JUMLAH (kkal/jam) KELUAR JUMLAH (kkal/jam)
Uap 17.271.425,8149 Kondensat 2.463.437,9412
Nira 9.738.781,7231 Vapor 17.968.285,5006
Nira 6.308.382,0209
Q Loss 270.102,0754
Total 27.010.207,5380 Total 27.010.207,5380
EVAPORATOR IV*
Panas masuk
Uap = 28.236,1472 x 91,2555 = 2.576.704,7542 kkal/jam
Nira = 79.291,0690 x 0,8660 x 91,8704 = 6.308.382,0219 kkal/jam
Total = 8.885.086,7751 kkal/jam
Panas keluar
Kondensat = 28.236,1472 x 78,9103 = 2.228.121,9466
Vapor = Y4 x 631,7628 = 631,7628 Y4
Nira = (79.291,0690 Y4) x 0,8056 x 80,0978 = 5.116.396,3110 -64,5268 Y4
Nilai Y4 dicari dengan mensetting selisih energy masuk dan energy keluar sama
dengan nol. Sehingga didapatkan harga Y4 = 2.559,2831 kg/jam.
58
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Neraca Panas
MASUK JUMLAH (kkal/kg) KELUAR JUMLAH (kkal/kg)
Uap 2576704,7542 Kondensat 2228121,9466
Nira 6308382,0219 Vapor 1.616.859,9114
Nira 4.951.254,0494
Q Loss 88.850,8678
Total 8885086,7751 Total 8.885.086,7751
EVAPORATOR V*
Panas masuk
Uap = 2.559,2831 x 631,7628 = 1.616.859,9114 kcal/jam
Nira = 76.731,7859 x 0,8056 x 80,0978 = 4.951.254,0494 kcal/jam
6.568.113,9608 kcal/jam
Panas keluar
Kondensat = 2.559,2831 x 49,2411 = 126021,9646 kcal/jam
Vapor = Y5 x 620,4278 = 620,4278 Y5
Nira = (76731,7859 - y5) x 0,6456 x = 2597286,8832 - 33,8489 Y5
52,4301
Neraca Panas
MASUK JUMLAH (kkal/jam) KELUAR JUMLAH (kkal/jam)
Uap 1616859,9114 Kondensat 126021,9646
Nira 4951254,0494 Vapor 3997200,6866
Nira 2379210,1700
59
Laporan Kerja Praktek BAB V TUGAS KHUSUS
PT. PG Candi Baru Sidoarjo
Q Loss 65681,1396
Total 6568113,9608 Total 6568113,9608
Y 1 + Y2 + Y3 + Y4 +
Steam ekonomi = Y5 mv .. (Geankoplis hal
511)
90.025,6224 kg/jam
= 26.042,1768 kg/jam
= 3,4569
60
DAFTAR PUSTAKA
Baikow, V.E. 1982. Manufacture and Refining of Raw Cane Sugar, Vol 2.2nd ed.,
Elsevier Publishing Company, Amsterdam.
Blackburn, F. 1984. Sugar Cane,1st ed, Logaman Group Limities, New York.
Geankoplis, C.J., 1993, Transport Processes and Unit Operations, 3rded., Prentice
Hall, Inc., New Jersey
Pandreou, D.R., Alviany, R. dan Pranoto, K.N., 2014. Laporan Kerja Praktek Di PT.
Utara. Medan.
vi
JADWAL KEGIATAN KERJA PRAKTEK
PT. PG. CANDI BARU SIDOARJO
01 AGUSTUS 2016 31 AGUSTUS 2016
Tanggal Jenis kegiatan Keterangan
Penjelasan sejarah singkat PG.
1 Agustus 2016 Pengarahan tentang PG. Candi
Candi
Mempelajari flow digram PG.
2 Agustus 2016 Pengenalan overall proses pabrik
Candi
3 Agustus 2016 Mempelajari alur tebu masuk
4 Agustus 2016 Kerja praktek stasiun Persiapan mulai dari emplacement sampai
5 Agustus 2016 ke meja tebu.
8 Agustus 2016 Mempelajari alur tebu pada
9 Agustus 2016 stasiun gilingan, sehingga
Kerja praktek stasiun Gilingan
diperoleh nira mentah dan
10 Agustus 2016
baggase.
11 Agustus 2016 Mempelajari alur Nira mentah
12 Agustus 2016 pada stasiun pemurnian. Tujuan
Kerja praktek stasiun Pemurnian st. Pemurnian adalah
15 Agustus 2016 memisahkan gula dari kotoran
(bukan gula).
16 Agustus 2016 Mempelajari alur dan cara kerja
18 Agustus 2016 st. Penguapan. Tujuanya
Kerja praktek stasiun Penguapan menghilangkan kadar air
19 Agustus 2016 sebanyak mungkin dari nira
sehingga diperoleh nira kental .
22 Agustus 2016 Mempelajari alur dan cara kerja
23 Agustus 2016 st. Masakan. Tujuanya
Kerja praktek stasiun Masakan memasak nira kental dengan
24 Agustus 2016 proses pembentukan dan
pembesaran kristal gula.
25 Agustus 2016 Mempelajari alur dan cara kerja
st. Puteran. Tujuanya
Kerja praktek stasiun Puteran memisahkan kristal gula dari
26 Agustus 2016
larutanya dengan cara
sentrifugal.
Mempelajari alur dan cara kerja
Kerja praktek stasiun st. Pengeringan. Tujuannya
28 Agustus 2016
pengeringan mengeringkan gula SHS dan
menyeleksi ukuran kristal gula.
Kerja praktek stasiun Mempelajari cara kerja alat st.
29 Agustus 2016
penyelesaian Penyelesaian.
30 Agustus 2016 Diskusi penyusunan laporan Penyusunan format laporan
31 Agustus 2016 Evaluasi laporan KP Evaluasi hasil laporan
Pembimbing Pabrik
(........................................)