LEMBAR PENGESAHAN
Semarang,........................................
LEMBAR PENGESAHAN
PT INDO ACIDATAMA Tbk
Disusun Oleh :
Mengetahui Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di PT Indo Acidatama,Tbk
pabrik Karanganyar dengan baik.
Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada Program Studi Strata Satu Teknik Kimia Universitas 17
Agustus 1945 Semarang.
Dalam menyusun Laporan Kerja Praktek ini kami banyak mendapatkan saran,
bimbingan serta bantuan baik langsung maupun tidak langsung dari berbagai
pihak.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu baik secara materii maupun moril :
1. Ery Fatarina, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek.
2. Ir. MF.Sri Mulyaningsih.,M.T. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek.
3. Ahmad Shobib,ST.,MT selaku koordinator Kerja Praktek Jurusan Teknik
Kimia Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.
4. Bapak A.Aristya Hendro P.,S.T., selaku pembimbing lapangan PT. Indo
Acidatama Tbk pabrik Karanganyar.
5. Dwi Teguh Santosa, S.E, M.M., Selaku Human Resources Dept.Manager.
6. Staff dan karyawan PT. Indo Acidatama Tbk pabrik Karanganyar atas
bantuan dan kerjasamanya.
7. Orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan kami sehingga
kami dapat melakukan kerja praktek dengan lancar tanpa ada halangan.
8. Teman-teman Kerja Praktek di PT. Indo Acidatama Tbk pabrik
Karanganyar dan temen-temen seangkatan yang selalu memberikan
dukungan nya.
9. Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini yang tidak
bisa disebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari siapa saja demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita khususnya dan
pada pembaca pada umumnya.
Penyusun
Daftar isi
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PABRIK .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………vi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………vii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 SEJARAH ........................................................................................................... 1
1.2 LOKASI PABRIK .............................................................................................. 2
1.3 STATUS PABRIK .............................................................................................. 4
1.4 ARTI DAN MAKNA LOGO PERUSAHAAN .................................................. 4
1.5 PENGEMBANGAN PABRIK DAN LAYOUT PABRIK ................................. 5
1.6 SISTEM PEMASARAN ..................................................................................... 7
1.7 UNIT – UNIT YANG ADA ............................................................................... 7
BAB II
DESKRIPSI PROSES .................................................................................................... 15
3.1 Seed Fermenter ................................................................................................. 15
3.2 Pre Fermenter .................................................................................................... 17
3.3 Main Fermenter…………………………………………………………18
BAB III
SPESIFIKASI ALAT...................................................................................................... 21
1.1 ALAT PROSES ................................................................................................ 21
3.2 INSTRUMENTASI .......................................................................................... 30
BAB IV
UTILITAS ....................................................................................................................... 33
4.1 COOLING TOWER ............................................................................................... 33
4. 2 BBM PLANT ......................................................................................................... 39
4.3 BIOGAS PLANT .................................................................................................... 39
4.4 BOILER .................................................................................................................. 40
4.5 POWER STATION UNIT ...................................................................................... 46
BAB VI
ORGANISASI PERUSAHAAN..................................................................................... 62
6.1 Jaminan Sosial Perusahaan ............................................................................... 64
6.2 Pembagian Jam Kerja........................................................................................ 64
6.3 Sarana Penunjang .............................................................................................. 62
6.4 Struktur Organisasi ........................................................................................... 66
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 76
LAMPIRAN I .................................................................................................................. 77
PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN PANAS .................................................... 77
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SEJARAH
PT. Indo Acidatama Tbk didirikan diatas tanah seluas kurang lebih
11 ha di desa kemiri, Kecamatan kebak kramat, Karang Anyar pada tahun
1983. Perusahaan dibentuk dengan nama PT. Indo Alkohol Utama dan
realisasi pembangunannya dimulai pada bulan juni 1986 dan sekaligus
perubahan nama perusahaan menjadi PT. Indo Acidatama Tbk. Seluruh
konstruksinya selesai pada bulan juli 1989 dengan biaya Rp
48.517.304.000.Pabrik ini didirikan dengan fasilitas pemerintah dalam
rangka penanaman modal dalam negeri. Pemasangan mesin peralatan
seluruhnya dilaksanakan oleh putra – putri Indonesia dibawah supervisor
Krupp Industric technic GMBH dan teknologi oleh Hull AG jerman Barat.
Pada bulan desember 1988 secara keseluruhan pekerjaan konstruksi dan
peralatan proses unit Ethanol (A-300) telah selesai dibangun , kemudian
disusul oleh unit asetaldehid plant (A-400) dan unit Etyl asetat plant (A-500)
yang selesai pada bulan maret 1988 serta unit acetic acid (450) yang selesai
pada bulan juni 1989.
Unit Ethanol plant mulai berproduksi pada november 1988 dengan
kapasitas produksi terbesar dan termurni di indonesia, serta mempunyai
kualitas standart internasinal. Sedang unit acetaldehid plant, unit acetic acid
plant dan unit asetat plant mulai berproduksi pada bulan juni 1989 dan
merupakan unit yang pertama kali dibangun di indonesia.
Ekspansi dilakukan pada unit acetic acid dan unit asetaldehid plant
pada tahun 1994 dan selesai pada bulan maret yang diresmikan oleh menteri
perindustrian , Ir. Tungki Ariwibowo.
PT. Indo Acidatama Tbk didirikan atas dasar pertimbangan beberapa
manfaat yang didapatkan, yaitu:
A. Faktor Primer
1. Bahan Baku
Bahan baku utama adalah molasess atau tetes tebu yang diperoleh
dari pabrik gula yang terdapat di pulau jawa khususnya Jawa Tengah
diantaranya PG Tasikmadu (Karanganyar), PG colomadu
(Karanganyar), PG Ceper (klaten) dan lainnya.
2. Transportasi
Lokasi pabrik yang berada pada jalur transportasi darat antara
Surabaya – Surakarta dan Surabaya – Jakarta akan memudahkan dan
sangat menguntungkan untuk pemasaran hasil produksi yang
dilakukan dengan menggunakan angkutan darat sehingga distribusi
produk dan bahan baku mudah dan lancar
3. Tenaga Kerja
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja didapatkan dari daerah di
sekitar pabrik, sedangkan untuk tenaga kerja terlatih diperoleh dari
lulusan SMK, perguruan tinggi dari Solo, Semarang dan
Yogyakarta.
4. Utilitas
Untuk memenuhi kebutuhan air, digunakan air yang diperoleh dari
sumur dalam yang dibuat didalam lokasi pabrik, sedangkan
kebutuhan energi listrik diperoleh dari PLN dan generator yang
dimiliki pabrik.
B. Faktor Sekunder
Cuaca lingkungan pabrik baik bagi proses fermentasi karena udaranya
tidak terlalu panas ataupun tidak terlalu dingin. Kondisi ini baik untuk
pertumbuhan yeast.
WARNA
Hijau : Simbol dari pertumbuhan dan lingkungan alam yang baik.
Orange : Simbol dari inovasi, ramah dan dapat dipercaya.
Hitam : Simbol dari kegigihan, tegas dan berani.
Warna hijau dan orange yang berpuncak pada bulatan hijau mencitrakan
keseimbangan antara lingkungan dan inovasi teknologi, yang pada
hakikatnya menuju pada perbaikan bagi pelestarian bumi dan isinya.
BENTUK
Enam helai daun yang dipuncaki bulatan hijau mencitrakan
keberadaan PT. Indo Acidatama Tbk yang dapat memberi manfaat bagi
seluruh kepentingan stake holder, yang kesemuanya mengarah pada inovasi
dan pertumbuhan Perseroan.
alat dan semangat karyawan PT. Indo Acidatama Tbk yang tinggi dalam
melaksanakan kewajibannya.
Hingga bulan agustus 2019 PT. Indo Acidatama Tbk telah
menghasilkan beberapa produk dengan kapasitas dan spesifikasi sebagai
berikut :
A. Produk Utama
1. Ethanol
Kapasitas : 150Kl / hr
Kenampakan : bening , tak berwarna
Bau dan Rasa : netral , tak berbau , berasa kuat
Kadar : minimum 96,5 %
Waktu tes permanganat : minimum 30 menit
Fuse oil : maksimum 0,2 mg/ 100 ml
Asetaldehid : maksimum 0,2 mg/ 100 ml
Acetic acid : maksimum 0,4 mg/100 ml
Acetic acid , metal eter : maksimum 2 gr/100 ml
Basa : tak terdeteksi
Abu : maksimum 0,5 gr / 100 ml
Furfural : tak terdeteksi
B. Produk Intermediete
1. Mash
Merupakan hasil fermentasi dari molases , kadar ethanol dalam mash
sekitar 10 %
Layout Pabrik
Secara garis besar pabrik terbagi menjadi :
a. Bagian kantor
b. Bagian tanki penyimpanan bahan baku dan produk
c. Bagian proses
- Unit fermentasi ( A - 200)
BAB II
DESKRIPSI PROSES
Area 200 bertugas memproduksi alkohol mash melalui proses fermentasi. Proses
–proses yang terjadi di unit fermentasi :
Valve drain, valve cleaning yang menuju sprayer dan sparger dibuka.
Start P203 selama 5 menit, kemudian valve cleaning yang menuju saprger
ditutup. Valve steam dibuka selama ± 5 menit untuk fleshing. Cleaning
dilakukan selama 15 menit. Jika tangki sudah bersih, semua valve cleaning
dan valve drain stop P203 ditutup. Selanjutnya formalin sebanyak 0,1 liter
dituang dalam tangki.
B. Sterilisasi Tangki
BAB III
SPESIFIKASI ALAT
(FB 213)
Line 1 Line 2
Media : Mash media : air
Flow Plate : 255.000 flow plate : 240.000kg/h
Temperature: 38-35 °C temperature : 30-35°C
Tekanan : 6,53 MWG Tekanan : 5,8 MWG
Volume : 118.8 liter Volume : 118,8 liter
Kontruksi
Tebal plate : 0,6 mm Jumlah Plate : 109 buah
Jarak apit plate : 469/525
2. HE 214
Buatan : Krup, Jerman Barat
Tahun : 1987
Type : AK20-FM (HE plate frame)
Merk : ALFA-LAVAL
Standart : DN 200-DIN2501
Fungsi : sebagai pendingin untuk media pada tangki main fermenter
(FB 214)
Line 1 Line 2
Media : Mash media : air
Flow Plate : 255.000 kg/h flow plate : 240.000kg/h
Temperature: 38-35 °C temperature : 30-35°C
Tekanan : 6,53 MWG Tekanan : 5,8 MWG
Volume : 118.8 liter Volume : 118,8 liter
Kontruksi
Tebal plate : 0,6 mm Jumlah Plate : 109 buah
Jarak apit plate : 469/535
3. HE 215
Buatan : Krup, Jerman Barat
Tahun : 1987
Type : AK20-FM (HE plate frame)
Merk : ALFA-LAVAL
Standart : DN 200-DIN2501
Fungsi : sebagai pendingin untuk media pada tangki main fermenter
(FB 215)
Line 1 Line 2
Media : Mash media : air
Flow Plate : 255.000 kg/h flow plate : 240.000kg/h
Temperature: 38-35 °C temperature : 30-35°C
Tekanan : 6,53 MWG Tekanan : 5,8 MWG
Volume : 118.8 liter Volume : 118,8 liter
Kontruksi
Tebal plate : 0,6 mm Jumlah Plate : 109 buah
Jarak apit plate : 469/540
4. HE 216
Buatan : Krup, Jerman Barat
Tahun : 1987
Type : AK20-FM (HE plate frame)
Merk : ALFA-LAVAL
Standart : DN 200-DIN2501
Fungsi : sebagai pendingin untuk media pada tangki main fermenter
(FB 216)
Line 1 Line 2
5. HE 217
Buatan : Krup, Jerman Barat
Tahun : 1987
Type : AK20-FM (HE plate frame)
Merk : ALFA-LAVAL
Standart : DN 200-DIN2501
Fungsi : sebagai pendingin untuk media pada tangki main fermenter
(FB 217)
Line 1 Line 2
Media : Mash media : air
Flow Plate : 255.000 kg/h flow plate : 240.000kg/h
6. HE 218
Buatan : Krup, Jerman Barat
Tahun : 1987
Type : AK20-FM (HE plate frame)
Merk : ALFA-LAVAL
Standart : DN 200-DIN2501
Fungsi : sebagai pendingin untuk media pada tangki main fermenter
(FB 218)
Line 1 Line 2
Media : Mash media : air
Flow Plate : 255.000 kg/h flow plate : 240.000kg/h
Temperature: 38-35 °C temperature : 30-35°C
Tekanan : 6,53 MWG Tekanan : 5,8 MWG
Volume : 118.8 liter Volume : 118,8 liter
Kontruksi
Tebal plate : 0,6 mm Jumlah Plate : 109 buah
Jarak apit plate : 469/540 mm
SEED FERMENTER
8. FB 209 A ,FB 209 B , FB 209 C
Bahan : Jerman
Tebal : 4,0mm
Tinggi :6,0m
Diameter : 3,8m
Volume : 50,0m³
Material : Stainless Steel
Fungsi : untuk membiakkan Yeast Culture yang diumpankan dari tangki
seed fermenter.
Diameter : 11,60 m
Volume : 1000 m³
Material : Carbon Steel
Fungsi : memfermentasikan larutan (tetes) molasses dan air untuk
mendapatkan mash dengan kadar 9% alcohol secara anaerob.
11. BF 228
Type : EEB Size 4
Volume flow : 2000 Nm³/h
Tekanan : 400 Pa
∆P : 1000 Pa
Fungsi : untuk menyaring udara dari luar
12. BF 229
Type : BSRF 0090
Volume flow : 80 Nm³/h
Tekanan : 200 Pa
∆P : 1000 Pa
Fungsi : untuk menyaring udara dari luar
13. FC 206
Material : Carbon Steel
Tebal : 4,0 m
Tinggi : 1,88 m
Diameter : 2,4 m
Volume Efektif : 8,5 m³
Fungsi : Sebagai hopper tangki untuk menampung molases
14. FC 207
Material : Carbon Steel
Tebal : 4,0 m
Tinggi : 1,88 m
Diameter : 2,4 m
Volume Efektif : 8,5 m³
Fungsi : Sebagai hopper tangki untuk menampung molasses.
15. FC 230
Material : Carbon Steel
Tebal : 4,0 m
Tinggi : 2,45 m
Diameter : 2,90 m
Volume Efektif : 15 m³
Fungsi : Sebagai hopper tangki untuk menampung air proses
16. P201.1
Jenis : Screw pump
Type Pompa : Mohno 6015
Type motor : LS 132 M4
Power : 7,5 KW
Kecepatan : 55-319 rpm
Suhu : 25-35°C
Viscositas : L 5000 cp
Kapasitas : 7-30 m³/jam
Tekanan Keluar : 3 bar
Fungsi : mengalirkan molasses ke mixer.
17. P 201.2
Jenis : Screw pump
Type Pompa : Mohno 60I 5
Type motor : LS 132 M4
Power : 7,5 KW
Kecepatan : 55-319 rpm
Suhu : 25-35°C
Viscositas : L 5000 cp
Kapasitas : 7-30 m³/jam
Tekanan Keluar : 3 bar
Fungsi : mengalirkan molasses ke mixer.
18. P202.1
Type Pompa : Mohno 120I 5
Type motor : LS 160 L4
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan air proses ke mixer.
19. P202.2
Type Pompa : Mohno 120I 5
Type motor : LS 160 L4
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan air proses ke mixer.
20. P203
Type Pompa : Guinard NE 5-20
Type motor : MEUC 160 L2
Power : 18,5 KW
Fungsi : mengalirkan air proses ke fermenter.
21. P204
Type Pompa : Guinard NE 5-16
Type motor : MEUC 160 M
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan air proses ke tangki hopper FC 207
22. P211
Type Pompa : Hygia CN II 30d
23. P212
Type Pompa : Hygia CN II 30d
Type motor : KPER 180 M2
Power : 22 KW
Fungsi : mengalirkan Media dari FB 212 Ke HE 212
24. P213
Type Pompa : Guinard NR 125-250
Type motor : MEUC 160 L4
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan Media dari FB 213 Ke HE 213
25. P214
Type Pompa : Guinard NR 125-250
Type motor : MEUC 160 L4
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan Media dari FB 214 Ke HE 214
26. P215
Type Pompa : Guinard NR 125-250
Type motor : MEUC 160 L4
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan Media dari FB 215 Ke HE 215
27. P216
Type Pompa : Guinard NR 125-250
Type motor : MEUC 160 L4
Power : 15 KW
Fungsi : mengalirkan Media dari FB 216 Ke HE 216
28. BA 226
Jenis : Rotary W lobe Blower
Type Pompa : SC 5/15560659 Blok 2
Type Motor : LS 200 LT 2
Power : 30KW
Flow : 1100 m³/jam
Tekanan Keluar : 1,6 Bar
Fungsi : mensuplay udara ke atas seed dan fermenter.
29. BA 227
Jenis : Rotary W lobe Blower
Type Pompa : SC 11/15503318 Blok 2
Type Motor : LS 200 LT 2
Power : 30KW
Flow : 635 m³/jam
Tekanan Masuk : 1 Bar
Tekanan Keluar : 1,9 Bar
Fungsi : mensuplay udara ke main fermenter
3.2 INSTRUMENTASI
1. Sistem Pneumaris
2. Sistem Elektris
BAB IV
UTILITAS
A. Cooling water
Fungsi air di sini sebagai alat pertukaran/penyerap panas media di
alat-alat yang berada di plant(HE, Coloum,dsb) dan didinginkan
kembali di unit Cooling Tower. Unit ini dilengkapi bak Cold Basin
sebagai penampung air yang sudah didinginkan dan bak Hot Basin
sebagai penampung air balik dari plant (return). Ada 2 unit Cooling
Tower di PT Indo Acidatama Tbk, masing-masing di design untuk
melayani kebutuhan Cooling Water di plant dengan beberapa pompa
distribusi yang berkekuatan minimal 37,5 Kw dan yang paling besar 90
Kw.
Adapun sistem kerja Cooling Tower sebagai berikut, Cooling
Water yang berada di Cold Basin dengan bantuan pompa distribusi
dialirkan ke plant, setelah melalui proses pertukaran/menyerap panas
media di plant, air kembali ke unit Cooling Tower dan ditampung di hot
basin. Dari sini air dialirkan ke atas dengan pompa sirkulasi
berkekuatan 30 Kw menuju dack atas Cooling Tower dan dijatuhkan
untuk dibuat seperti titik-titik air oleh kisi-kisi kayu, karena udara di
dalam ruang Cooling Tower dihisap oleh fan berkekuatan 55 Kw maka
terjadi perbedaan tekanan udara luar dan udar didalam cooling tower
sehingga udara luar masuk melewati kisi-kisi. Dengan begitu terjadi
adanya persinggungan antar titik-titik air yang masih bertemperature
panas dengan udara luar yang masuk melalui kisi-kisi maka air
mengalami proses pendinginan dan panas dari air tersebut diserap oleh
udara. Demikianlah proses pendinginan Cooling Water telah
berlangsung. Cooling Water hasil dari proses pendinginan ini
ditampung dalam bak Cold Basin untuk didistribusikan ke plant lagi.
Karena bersifat Open Cooling System, Cooling T ower ini jadi tempat
yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme karena bila tidak
terkontrol akan mengakibatkan biofouling yaitu organic film yang
terbentuk oleh lumpur, debu, debris dan produk korosi yang
terperangkap di biofouling.
Beberapa macam fouling yang ditemukan adalah:
Inorganic fouling (scale/bentuk Kristal CaCO3, CaSO4, CaSiO3,
MgSiO3)
Sedimentasi fouling (pasir/lumpur)
Organic fouling (minyak/waxes)
Microbial fouling (algae, fungi, bakteri)
Chemicals Function
N-3DT 129 Corrosion Inhibitor
N-3DT 104 Scale inhibitor
Gas Chlorine Oxidizing Biocide
H2SO4 Pengontrol pH
H-130M Bio dispersant + Non oxidizing biocide
N-7342 Oxidizing Biocide
N-7348 Biodispersant
nitrat yang berasal dari Kalsium (Ca), magnesium (Mg), yang bisa
menibulkan kerak, korosi, dan over heating pada alat penukar panas.
Prosesnya sebagai berikut, air yang berasal dari Water PIT ini
dialirkan ke ttangki softener untuk mengalami treatment. Di dalam
softener tank ada Resin Na+ yang bertujuan untuk mengikat Ca
(kalsium) dan Mg (Magnesium) yang merupakan komponen pembentuk
kerak mineral CaCO3 yang akan menempel pada dinding boiler
sehingga menghambat terbentuknya panas. Bila konsentrasi Cad an Mg
sudah terlalu banyak yang diikat oleh resin Na+ maka akan terjadi
kejenuhan atau tidak trace atau air menjadi sadah(totoal hardness
CaCO3) diatas 4 ppm. Maka harus dilakukan regenerasi dengan garam
dapur NaCl (larutan garam) ±700 kg/regenerasi. Setelah melalui proses
kimia di dalam tangki Softener, air sudah disebut Soft Water dan
ditampung di tangki FC 701.
Reaksi kimia pertukaran ion
CaSO4 + 2 R-Na → R2Ca + Na2SO4
MgSO4 + 2 R-Na → R2Mg + Na2SO4
Regenerasi:
R-Ca + 2NaCl → 2 R-Na + CaCl2
R2Mg + 2NaCl → 2 R-Na+ MgCl2
4. 2 BBM PLANT
Area ini menyediakan bahan bakar solar dan residu yang digunakan
oleh Boiler, Diesel, MaK dan alat berat –transportasi yang berbahan bakar
solar ( Wheel Loader, Fork Lift, Back Hoe, Dump Truck, dsb)
Solar digunakan pada kendaraan tersebut diatas, juga sebagai BBM awal
untuk diesel MaK. Sedangkan R 38 digunakan oleh Boiler Omnical yang
berbahan bakar 2 macam, R 38 dan Gas Methane, selain itu R 38 pada
Viscositas tertentu juga digunakan oleh diesel MaK sebagai BBM
pengganti.
Peralatan yang ada pada BBM Plant berupa beberapa tangki yang
berfungsi menampung BBM solar dan Residu 38, juga beberapa pompa
yang digunakan uuntuk mentransfer BBM tersebut ke Unit-unit pemakai.
kandungan air yang ikut lolos dari kolom Scrubber agar pembakaran di
dalam Boiler menjadi sempurna.
4. Gas akan dihisap oleh Blower 952 sehingga tekanan Biogas menjadi 0,6
bar dan didapatkan pembakaran biogas di Boiler menc apai
48.000m3N/hari.
4.4 BOILER
tertentu agar tidak terjadi gangguan dalam peralatan sistem pemanas Air
Boiler, antara lain:
Table 4. Parameter Boiler
Bak pendingin
Berisi air untuk mendinginkan abu batubara bersuhu panas yang baru
keluar dari ruang pembakaran.
Ash Collector
Penangkap partikel abu hasil pembakaran batubara yang terakhir
agar tidak mencemari udara sebelum keluar dari cerobong.
c) Boiler Basuki
Boiler ini adalah kombinasi boiler pipa api dan pipa air, pembakarannya
menggunakan batubara jenis bituminous. Di dalam ruang bakarnya
terdapat pipa-pipa air yang dibenamkan dalam pasir , dan juga dinding
bagian atasnya atau membran wall. Sedangkan boiler Shell-nya terdapat
pip api atau fire tube. Media pembakarannya menggunakan pasir silica
berukuran 0,8 mm sd 1,2 mm.
COS I Evaporator
Biogas Plant
Boiler Alstom
COS II Cooling Tower I
Penerangan kantor produksi
COS III BBM Plant
Penerangan Ruang: Comp, Boiler, Workshop, Listrik, MaK,
Main Office
COS IV Fermentasi
Penerangan CR
COS V Compressor Turbo 5 & 6
COS VI Power Plant
Compressor 1 & 2
Process Water
COS VII Cooling Tower II
Compressor 2
Boiler Basuki
Air Dryer
COS VIII WWT
Compressor 4
Hydrant
Penerangan All Area
4.6 COMPRESSOR
tekanan udara diikuti oleh kenaikan temperature udara dari suhu kamar
30C menjadi 64C. Karena tekanan udara masih rendah maka udara
dihisap dan dimampatkan lagi di high pressure cylinder menjadi 5,5 –
7,2 bar dan temperaturnya 64 – 72 C. Seperti pada compressor turbo
demikian juga pada compressor piston dimana setiap kali udara
mengalami pemampatan dan bertemperatur panas maka didinginkan di
inter cooler dan paling akhir di after cooler agar tercapai temperature
max 60C sesuai persyaratan sebagai udara proses.
Gambar 3. Kompressor.
BAB V
ANALISA LABORATORIUM
seed fermenter dan pre fermenter dilakukan dua kali yaitu pada saat
start dan finish. Sedangkan analisis kandungan alcohol hanya dilakukan
pada saaat finish. Analisa °Brix digunakan untuk mengkontrol apahkah
fermentasi berjalan dengan baik atau tidak. Dari penurunan °Brix dapat
diketahui aktif atau tidak yeastnya.
Untuk main fermenter, analisis °Brix dan apH dilakukan dua jam sekali
selama filling tetes dan empat jam sekali setelah fermentasi
berlangsung. Analisis jumlah sel dilakukan hanya jika pada waktu start
fermentasi. Analisis kadar gula (%TS) dilakukan pada saat start
fermentasi, 24 jam setelah start dan pada saat finish ( jika °Brix mash
sudah konstan). Analisis kadar gula (%RS) dilakukan hanya pada saat
start fermentasi. Analisis kandungan alcohol dilakukan 48 jam setelah
start dan pada saat finish.
Di labratorium mikrobioliogi juga dilakukan analsiis terhadapt tetes
(molasses) yang akan dimasukkan ke main fermenter. Analisis
dilakukan yaitu:
a. °Brix
b. pH
c. Kadar Gula (%TS,%RS)
d. Pembuatan inoculum segar seed fermenter
Recuding Sugar
Molasses sebanyak 5 gram dilarutkan aquades sampai
columenya 100ml, kemudian dikocok sampai homogeny, lalu
diambil 10ml,dimasukkan dalam labu takar,dan ditambah
aquades sampai volumenya 100ml,kemudian dikocok sampai
homogeny. Mengambil 1 ml larutan,kemudian dimasukkan
kedalam tabung nessler dan ditambahkan 10 ml cooper
reagent(satu tabung nessler lainnya berisi 10 ml cooper
reagent untuk blanko). Kedua tabung dukocok sampai
homogeny lalu di tutup dan dipanaskan dalam water bath
100°C selama 30 menit. Langkah berikutnya sama seperti
analisa total sugar.
d.Larutan D:
19,725 gram CuSO₄.5H₂O dilarutkan dalam 100 ml aquades
e. Larutan E
1,125 gram KIO₃ dilarutkan dalam 100 ml aquades
BAB VI
ORGANISASI PERUSAHAAN
Jumlah Pendidikan
Tota
No Department D3 S
L P SMP SMA S1 l
2
1 Secretary - 1 1 1
2 Corporate 1 1 1 1 2
3 Agro 3 - 2 1 3
4 Agro Eksternal 3 - 3 3
5 RND 3 - 1 2 3
6 Fertilizer Production 14 1 4 8 2 1 1 15
7 Plant Division 4 - 2 1 1 1 4
8 Production 39 4 1 26 7 9 43
9 Utility 43 - 5 33 4 1 43
10 Electric 16 - 8 5 3 1 16
11 Mechanic 26 - 1 20 3 2 26
12 Environment 15 - 4 8 2 1 15
13 Commercial division 3 - 1 1 1 3
14 Quality Assurance 9 1 7 2 1 10
15 Sales & Marketing 6 2 2 2 4 8
16 Purchasing 2 1 1 1 1 3
17 Logistic 29 2 5 22 2 2 31
18 Accounting 2 3 3 2 1 5
19 Finance 3 2 2 3 5
20 IT 3 - 1 2 3
21 IR & Sec Assurance - 2 2 2
22 HRD 10 1 2 6 3 11
23 GA 17 6 4 17 1 1 23
24 IA Jakarta 4 1 1 2 2 5
Total 255 28 27 174 33 47 2 283
Jumlah Pendidikan
No Department Total
L P SMP SMA D3 S1 S2
1 Secretary - - 0
2 Corporate - 1 1 1
3 Agro 3 - 1 2 3
Agro Eksternal 3 3 3
RND 1 1 1
4 Fertilizer Production 1 1 1 1 2
5 Plant Division 1 - 1 1
6 Production 2 1 2 1 3
7 Utility 3 - 3 3
8 Electric 3 - 3 3
9 Mechanic 4 - 4 4
10 Environment 1 - 1 1 1
11 Commercial division - - 0
12 Quality Assurance - - 0
13 Sales & Marketing - - 0
14 Purchasing 1 - 1 1
15 Logistic 8 - 5 1 2 8
16 Accounting 2 - 2 2
17 Finance 1 - 1 1
18 IT - - 0
19 IR & Sec Assurance 3 1 3 4
20 HRD 6 - 6 6
21 GA 4 2 5 1 6
22 IA Jakarta 1 - 1 1
Total 48 6 0 37 4 10 3 54
m. Pembantu Administrasi
n. Housing & Canteen, Painting, Building Maintenance & Cleaning,
Transportation, Office Employ Service
o. Unit Produksi I
p. Unit Produksi II
q. Unit Produksi III
r. Unit Proses Control & Laboratorium Microbiology
s. Technical Shift Leader
t. Unit Utility I, Utility II,Utility III
u. Unit Power Generator, Unit Electric
v. Unit Plant Maintenance, Unit Workshop & Repair, Unit Instrument
w. Unit Medical, Unit Safety, Unit Security
x. Unit Waste Water Treatment, Unit Waste Utilization Service
y. Unit Ware House & Spare Part, Unit Ware House Finishing Product
z. Unit Finance Accounting, Unit Cost Accounting
aa. Unit Treasury
bb. Unit Electronic Data Process
cc. Unit Quality Assurance, Unit Marketing
dd. Unit Purchasing
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah
alcohol yang dihasilkan oleh P.T .Indo Acidatama Tbk adalah 96,2 %.
Untuk menjaga mutu dan efisiensi yang dapat diandalkan , P.T .Indo
Acidatama Tbk melakukan pengontrolan secara ketat baik terhadap jalannya
proses secara langsung maupun secara analisa laboratorium , juga terhadap
bahan baku yang masuk atau produk yang siap untuk dipasarkan ke
konsumen dengan menggunakan standart produk internasional dari Hull’s –
Jerman.
7.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Brown, GG, “Unit Operation” , 1950 , John Willey and Sons, Inc , New York
Shreve, “Chemical Process Industries” , 4th edition, 1956, Longmans , Greens and
Co, Ltd , London
Treybal, R.E., “Mass Transfer Operation”, 3th edition, 1980, Mc Graw Hil
International Book Company, Singapore
LAMPIRAN I
Data yang diperoleh langsung dari lapangan pada tanggal 1 Oktober – 30 Oktober
2019.
Air (M2) = 2 m³
Seed Fermenter
INPUT
1. Molases = 0,25 m³
= 0,25 m³ x 10³ dm³/m³
= 250 dm³
= 250 liter
p molasses = 1,404 kg/liter
jadi, massa molasses (M1) = 250 liter x 1,404 kg/liter
= 351 kg
2. Air = 2 m³
= 2 m³ x 10³ dm³/m³
= 2000 dm³
= 2000 liter
p air = 1 kg/liter
jadi, massa air (M2) = 2000 liter x 1 kg/liter
= 2000 kg
3. Urea (M3) = 2 kg
4. Asam Phospat (M4) = 1 kg
5. Anti foam = 1 liter
p antifoam = 0,96 kg/liter
jadi massa antifoam (M5) = 1 liter x 0,96 kg/liter
= 0,96 kg
6. Formalin = 0,1 liter
p formalin = 0,989 kg/liter
jadi massa formalin (M6) = 0,1 liter x 0,989 kg/liter
= 0,0989 kg
7. Yeast culture recycle = 16 liter
p yeast culture recycle = 1,0278 kg/liter
m yeast culture reycycle (M7) = 16 liter x 1,0278 kg/liter
= 16,4448 kg
OUTPUT
Input = Output
M1+M2+M3+M4+M5+M6+M7 = M8+M7
(361 + 2000 + 2 + 1 + 0,96 + 0,0989+16,448) = M8+ 16,4448 kg
2.371,5037 kg = M8 + 16,4448 kg
M8 = 2.355,0589 kg
Molasses (M9) = 7 m³
Air (M10) = 37 m³
Pre Fermenter
Yeast Mash (M15)
Yeast Culture dari seed fermentor (M8) = 2.355,0589 kg
Toperasi : 32°C
toperasi : 14-16 jam
INPUT
1. Molases = 7 m³
= 7 m³ x 10³ dm³/m³
= 7000 dm³
= 7000 liter
p molasses = 1,404 kg/liter
jadi, massa molasses (M9) = 7000 liter x 1,404 kg/liter
= 9828 kg
2. Air = 37 m³
= 37 m³ x 10³ dm³/m³
= 37000 dm³
= 37000 liter
p molasses = 1 kg/liter
jadi, massa molasses (M10) = 37000 liter x 1 kg/liter
= 37000 kg
3. Urea (M11) = 50 kg
4. Asam Phospat (M12) = 35 kg
5. Anti foam = 5 liter
p antifoam = 0,96 kg/liter
jadi massa antifoam (M13) = 5 liter x 0,96 kg/liter
= 4,8 kg
6. Formalin = 0,1 liter
p formalin = 0,989 kg/liter
jadi massa formalin (M14) = 0,1 liter x 0,989 kg/liter
= 0,0989 kg
7. Yeast culture dari Seed Fermentor (M8) = 2355,0589 kg
OUTPUT
NERACA MASSA
Input = Output
M8+M9+M10+M11+M12+M13+M14 = M15
M15 = 49272,9578 kg
INPUT
1. Molases = 193 m³
= 193000 liter
p Molases = 1,404 kg/liter
jadi, massa Molases (M16) = 193000 liter x 1,404 kg/liter
= 270972 kg
2. Air = 507 m³
= 507000 liter
p Air = 1 kg/liter
jadi, massa Air (M17) = 507000 liter x 1 kg/liter
= 507000 kg
OUTPUT
827284,2523 kg
Mol molasses total = 180 𝑘𝑔/𝑘𝑔𝑚𝑜𝑙
= 4596,0236 kg mol
Reaksi :
= 7261,717325 kg mol
BM C2H5OH = 46 kg/kgmol
= 334038,995248 kg
= 965,164956 kg mol
= 173729,69208 kg
BM CO2 = 44 kg/kgmol
Massa CO2 (M23) = 44 kg/kgmol x 7261,717288 kg mol
= 319515,560672 kg
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
efisiensi = 𝑥 100 %
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢
827285,2523
= 𝑥 100 %
876557,2101
= 94,37 %
Molasses (Q1)
Air (Q2)
Seed Fermenter
Yeast Culture (Q8)
Kehilangan Panas Yeast Culture Recycle (Q9)
INPUT
= 14000 kkal
3. Menghitung panas yang dibawa Yeast culture recycle (Q3)
Massa Yeast culture recycle (m) = 16,4448 kg
Suhu Masuk (T1) = 25°C
Suhu Keluar (T2) = 32°C
Cp yeast culture recycle = 0,299 kkal/kg°C
Q3 = 16,4448 x 0,299x7°C
= 34,4189 kkal
4. Menghitung panas yang dibawa urea (Q4)
Massa urea (m) = 2 kg
Suhu Masuk (T1) = 25°C
Suhu Keluar (T2) = 32°C
Cp urea = 0,32 kkal/kg°C
Q4 = 2 x 0,32x7°C
= 4,48 kkal
5. Menghitung panas yang dibawa Asam Phospat (Q5)
Massa Asam Phospat (m) = 1 kg
Suhu Masuk (T1) = 25°C
Suhu Keluar (T2) = 32°C
Cp Asam Phospat = 0,5046 kkal/kg°C
Q5 = 1 x 0,5046x7°C
= 3,5322 kkal
6. Menghitung panas yang dibawa antifoam (Q6)
Massa antifoam (m) = 0,96 kg
Suhu Masuk (T1) = 25°C
Suhu Keluar (T2) = 32°C
Cp antifoam = 0,497 kkal/kg°C
Q6 = 0,96 x 0,497 x7°C
= 3,3398 kkal
7. Menghitung panas yang dibawa formalin (Q7)
OUTPUT
NERACA PANAS
Input = Output+ kehilangan Panas
Q1+Q2+Q3+Q4+Q5+Q6+Q7 = Q8+Q9+ Kehilangan Panas
(1512,40635 + 14000 + 34,4189 + 4,48 + 3,5322 + 3,3398 + 0,3628) kkal
= (11144,1387 + 34,4189) kkal + kehilangan panas
15558,54005 kkal = Kehilangan panas + 11178,5576
kehilangan panas = 15558,54005 - 11178,5576 kkal
Molasses (Q10)
Air (Q11)
Pre Fermenter
Yeast culture dari seed Yeast Mash (Q16)
Kehilangan Panas
INPUT
OUTPUT
NERACA PANAS
Formalin (Q21)
Molasses (Q17)
Air (Q18)
Seed Fermenter
INPUT
= 1,8138 kkal
OUTPUT
NERACA PANAS
1894795,5676
= 𝑥100%
5331940,8695
Laporan Kerja Praktek Indo Acidatama
Unit Fermentasi 99
LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. INDO ACIDATAMA TBK
PERIODE OKTOBER 2019
= 35,53%
= 64,47%