Anda di halaman 1dari 43

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Media Informasi

a. Pengertian Media Informasi

pengertian dari media informasi dapat disimpulkan sebagai alat

untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi

sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi,

menurut Sobur (2010) media informasi adalah alat-alat grafis, fotografis

atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual. Media informasi terus berkembang dan sangat

diperlukan setiap saat karena melalui media informasi manusia dapat

mengetahui informasi yang sedang berkembang, selain itu manusia juga

bisa saling berinteraksi satu sama lain. Melalui media informasi juga

sebuah pesan dapat tersampaikan dengan baik jika media yang dibuat

tepat kepada sasaran dan informasi yang disampaikan bermanfaat bagi

pembuat dan target.

b. Jenis-jenis media informasi

Jenis-jenis media informasi adalah sebagai alat yang

menyampaikan suatu informasi harus tepat sasaran agar dapat

tersampaikan dengan baik pada target sasaran sehingga dapat


bermanfaat bagi pembuat dan penerima informasi, media informasi

dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

a) Media Lini Atas Merupakan media yang tidak langsung bersentuhan

dengan target audiens dan jumlahnya terbatas tetapi jangkauan target

yang luas, seperti billboard, iklan televis, iklan radio, dan lain-lain.

b) Media Lini Bawah Suatu media iklan yang tidak disampaikan atau

disiarkan melalui media massa dan jangkauan target hanya berfokus

pada satu titik atau daerah, seperti brosur. Poster, flyer, Sign System

dan lain lain.

c) Media Elektronik

Media ini dapat disampaikan melalui handphone, internet, kamera,

dan radio.

c. Android

Pengertian Android Menurut Nasruddin Safaat (2014) android

adalah sebuah sistem operasi pada handphone yang bersifat terbuka dan

berbasis pada sistem operasi Linux. Android bisa digunakan oleh setiap

orang yang ingin menggunakannya pada perangkat mereka. Android

menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk

menciptakan aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan untuk

bermacam peranti bergerak. Google merilis kode–kode Android di

bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar

terbuka perangkat seluler.


Aplikasi android memiliki life-cycle atau siklus hidup hal ini

disebut android activity, dalam aplikasi android terdapat beberapa

activity yang saling terikat. Activity merupakan komponen aplikasi yang

menyediakan UI/antarmuka pada layar sehingga pengguna dapat

melakukan interaksi dengan apliaksi yang sedang dijalankan.

Menurut safaat (2012) kelebihan dan keuntungan android :

a) Kelebihan Android

1) Multitasking.

2) Akses Mudah terhadap semua Aplikasi Android.

3) Dapat menginstal ROM yang mudah dimodifikasi sesuaid engan

keinginan pengguna.

b) Kelemahan Android

1) Harus selalu koneksi Internet

d. Aplikasi mobile

aplikasi mobile adalah aplikasi yang telah dirancang khusus

untuk platform mobile (misalnya iOS, android, atau windows mobile).

Dalam banyak kasus, aplikasi mobile memiliki user interface dengan

mekanisme interaksi unik yang disediakan oleh platform mobile,

interoperabilitas dengan sumber daya berbasis web yang menyediakan

akses ke beragam informasi yang relevan dengan aplikasi, dan

kemampuan pemrosesan lokal untk pengumpulan, analisis, dan format

informasi dengan cara yang paling cocok untuk platform mobile. Selain
itu aplikasi mobile menyediakan kemampuan penyimpanan persisten

dalam platform. (Pressman dan Bruce 2014),

Aplikasi mobile semakin banyak digunakan untuk pengelolaan

berbagai tugas dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, lebih dari 900.000

aplikasi telah tersedia di Apple App Store (Sistem Operasi: iOS,

Pengembang: Apple) dan kira-kira 700.000 lebih aplikasi telah tersedia

juga di Google Play Store (Sistem Operasi: Android, pengembang:

Google) (Arnhold, Quade, & Kirch, 2014).

Melalui aplikasi mobile , pengguna juga dapat mengakses

sejumlah informasi-informasi penting menggunakan smartphone yang

terkoneksi dengan layanan internet. Keunggulan utama dari aplikasi

mobile yaitu memberikan kemudahan pengguna dalam mendapatkan

informasi secara portable tanpa menggunakan PC atau netbook dan

pemanfaaatannya dalam memperoleh informasi secara up to date

terpenuhi tanpa terhalang waktu dan tempat keberadaan pengguna

perangkat mobile serta areanya yang dapat terjangkau jaringan

komunikasi internet (Turban, 2012). Selain itu, Akses pada sebuah

website dapat dilakukan melalui aplikasi mobile menggunakan

perangkat mobile pengguna. Ukuran layar dan resolusi yang secara

otomatis menyesuaikan dengan ukuran halam web versi mobile

mengurangi pemakaian bandwith atau tidak memerlukan bandwith yang

terlalu besar.
2. ASI

1. Pengertian ASI

ASI (Air Susu Ibu) adalah satu jenis makanan yang mencakupi

seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikilog, sosial, maupun

spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan faktor

pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflmasi. Faktor kekebalan

nonspesifik dalam ASI mencakup laktobasilus, bifidus, laktoferin,

lisozim, dan laktoperoksida, sedangkan yang spesifik mencakup system

komplemen dan immunoglobulin seluler (Hubertin, 2017).

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan air susu hasil sekresi dari

payudara setelah melahirkan. ASI merupakan makanan yang fleksibel

dan mudah didapat, siap diminum tanpa persiapan khusus dengan

temperatur yang sesuai dengan bayi, bebas dari kontaminasi bakteri

sehingga mengurangi resiko gangguan gastrointestinal. Selain itu, ASI

memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan sempurna untuk

keperluan bayi. Hal-hal tersebut menjadikan ASI sebagai satu-satunya

makanan terbaik dan paling cocok untuk bayi (Soetjiningsih, 2012)

2. Macam-macam ASI

a. Kolostrum (ASI hari 1-4)

Kolostrum merupakan susu pertama keluar yang berbentuk

cairan kekuningan yang lebih kental dari ASI matur. Kolostrum

diproduksi pada masa kehamilan sampai setelah kelahiran dan akan

digantikan oleh ASI transisi dalam dua sampai empat hari setelah
kelahiran bayi. Hal ini disebabkan oleh hilangnya produksi estrogen

dan progestron dari plasenta secara tiba-tiba yang menyebabkan

laktogenik prolaktin mengambil alih peran produksi air susu,

sehingga kelenjar payudara mulai progresif menyekresikan air susu

dalam jumlah besar.

Kolostrum mengandung protein 8.5%, karbohidrat 3,5%,

lemak 2,5%, garam dan mineral 0,4%, air 85,1%. Kolostrum juga

tiggi akan ummunoglobulin A (IgA) yang berperan sebagai imun pasif

pada bayi. Kemudian kolostrum juga dapat berfungsi sebagai pencair

yang dapat membersihkan saluran pencernaan bayi baru lahir.

Volume kolostrum sekitar 150-300 ml/24 jam.

b. ASI masa transisi (ASI hari 5-10)

ASI transisi terjadi pada hari ke 5 sampai hari ke 10, dimana

berhentinya produk kolostrum dan produksi ASI oleh kelenjar

payudara mulai stabil. Kandungan protein dalam air susu semakin

menurun, namun kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air dan juga

volume ASI akan semakin meningkat. Peningkatan volume ASI

dipengaruhi oleh lamanya menyusui yang kemudian akan digantikan

oleh ASI matang. Sedangkan adanya penurunan komposisi protein

dalam ASI, diharapkan ibu menambahkan protein dalam asupan

makananya.
c. ASI matur

ASI matur merupakan ASI yang disekresi dari hari ke 10

sampai seterusnya dan komposisinya relative konstan. Kandungan

utama ASI matur adalah laktosa (karbohidrat) yang merupakan

sumber energi untuk otak. Konsentrasi laktosa pada air susu manusia

kira-kira lebih banyal 50% dibandingkan dengan susu sapi. Walaupun

demikian, angka kejadian diare karena intoleransi laktosa jarang

ditemukan pada bayi yang mendapat ASI karena penyerapan laktosa

ASI lebih baik dibandingkan laktosa yang terdapat pada susu sapi.

Selain itu, ASI kaya akan protein whey yang sifatnya mudah diserap

oleh usus bayi. ASI matur juga mengandung kadar lemak omega 3

dan omega 6 tinggi yang berperan dalam perkembangan otak bayi.

ASI matur juga mengandung asam lemak rantai panjang diantaranya

asam dokosaheksonik (DHA) dan asam arakodonat (ARA) yang

penting dalam perkembangan jaringan syaraf serta retina mata ( Imam

Jauhari,dkk,2018)

3. Kandungan dalam ASI

ASI Yang Diberikan Kepada Anak Secara Umum Didalamnya

Terdapat Kandungan Yang Dapat Memenuhi Kebutuhan untuk tubuh

kembangnya, kandungan yang terdapat dalam ASI yaitu

a. Lemak

ASI mengandung lemak yang mudah di cerna dan diserap bayi

karena mengandung enzim lipase yang berperan dalam mencerna


lemak utama ASI adalah lemak ikatan panjang (omega 3, omega

6,DHA dan asam arakhidonat), yaitu asam lemak esensial untuk

myelinisasi saraf yang penting untuk pertumbuhan otak. Lemak

dibutuhkan untuk membuat energi (kalori), lemak di dalam air susu

ibu sangat mudah dicerna dan nyaris tanpa bahan sisa. Asam-asam

lemak esensial yang berantai panjang yang terkandung didalam ASI

terbukti sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

b. Karbohidrat

Karbohidrat utama yang terdapat di dalam ASI adalah laktosa

(gula dan kandunganya sekitar 20-30 %) lebih banyak dibandingkan

susu sapi. Laktosa dapat meningkatkan penyerapan kalsium yang

sangat penting untuk pertumbuhan tulang. Laktosa juga dapat

meningkatkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik yaitu

Laktobacillis bifidus. Hasil fermentasi latosa adalah asal laktat yang

akan memberikan suasana asam dalam usus bayi sehingga

menghambat pertumbuhan bakteri pathogen.

c. Protein

Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, protein utama ASI

adalah whey yang mudah dicerna oleh bayi sehingga tidak

menyebabkan gangguan intestinal. Kandungan pro ini sekitar 60%,

ASI mengandung alfa-laktalbumin yang jarang menyebabkan alergi

seperti halnya yang terdapat pada susu sapi. ASI juga mengandung

lactoferin yang berperan sebagai pengangkat zat besi dan juga system
imun usus bayi dari bakteri patogen. Hal ini dikarenakan laktoferin

memberikan flora normal usus untuk tumbuh dan membunuh bakter

pathogen. Zat imun lain yang terkandung dalam ASI adalah kelompok

antibiotik alami yaitu lysozyme dan taurine. Taurine berperan dalam

pertumbuhan otak, susunan saraf dan untuk pertumbuhan retian.

d. Vitamin. Mineral dan zat besi

ASI mengandung vitamin, mineral dan zat besi yang lengkap

dan mudah diserap oleh bayi.

e. Immunoglobulin A (IgA)

ASI tidak hanya berperan sebagai imunisasi aktif yang

merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi, melainkan juga

berperan sebagai imunisasi pasif yang akan melindungi usus bayi

pada minggu pertama kehidupanya dari allergen.( Imam

Jauhari,dkk,2018)

3. Manajamen Laktasi

a. Pengertian

Manajamen latasi merupakan segala daya upaya yang

dilakukan oleh ayah dan keluarga untuk membantu ibu mencapai

keberhasilan dalam menyusui bayinya (Prasetyo,2010).

Manfaat ASI perah menurut Roesli (2013) adalah sebagai berikut :

1) Bayi tetap memperoleh ASI saat ibu bekerja


2) Untuk memberi minum bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)

atau bayi sakit yang belum dapat menyusui langsung pada ibu

karena telah lemah

3) Menghilangkan bendungan ASI

4) Menjaga kelangsungan persediaan ASI saat ibu sakit atau bayi

sakit

b. Manfaat dan kelebihan ASI

Menurut jenny (2010) manfaat pemberian ASI bagi bayi adalah :

a. Manfaat untuk bayi

1) Faktor anti-infeksi : ASI mengandung berbagai faktor anti

infeksi dan sel imun seperti Ig A, Ig M, Ig G, limfosi B dan T.

noutrofil, makrofag dan komponen. Hal-hal tersebut sangat

penting pada negara-negara dimana sanitasi dan imunisasi

adalah suboptimal dibandingkan dengan Negara industri.

2) Alergi terhadap makanan lebih sedikit.

3) Menghindari obesitas : bayi yang diberikan ASI lebih kecil

kemungkinan untuk kelebihan makanan dibandingkan dengan

bayi yang minum susu formula.

4) Keuntungan gizi, protein dan lemak dalam bentuk optimal untuk

pencernaan, absorbsi dan dipakai zat besi lebih mudah

diabsorbsi dari ASI dibandingkan susu formula.

b. Manfaat untuk ibu

1) Kenyamanan (bila menyusui sudah dilakukan).


2) Ekonomi : ASI umunya lebih murah dibandingkan dengan susu

formula komersial.

3) Lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.

4) Menjarangkan kehamilan.

Kelebihan ASI

a. Bagi Ibu menurut (Suririyah, 2010) :

1) Meningkatkan kontraksi Rahim, untuk mengurangi resiko

pendarahan.

2) Membantu memperkecil ukuran Rahim ke ukuran sebelum

hamil.

3) Membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan

lebih cepat.

4) Membina ikatan kasih sayang antara ibu dan anak.

5) Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara

pada wanita menyusui dangat rendah.

b. Bagi bayi

a) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi,

sehingga mempunyai komposisi nutrisi yang sesuai untuk

perkembangan bayi sehat.

b) ASI tidak atau jarang menyebabkan konstipasi.

c) ASI mengandung nutrisi yang sangat mudah dicerna dan diserap

oleh bayi.
d) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) untuk membantu

tubuh bayi melawan infeksi dan penyakit lainya.

e) ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral

selenium.

f) Suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa yang diberi

ASI sampai lebih dari Sembilan bulan akan menjadi dewasa

yang lebih cerdas. Hal ini karena ASI mengandung DHA/AA.

g) Pemberian ASI ekslusif sampai empat bulan akan menurunkan

resiko sakit jantung bila mereka dewasa.

h) ASI dapat menurunkan resiko diare, infeksi suluruh pernapasan

bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan menurunkan resiko

kematian bayi mendadak.

c. Waktu memerah ASI

Susui bayi sesering mungkin sesuai dengan kebutuhan bayi,

sedikitnya lebih dari 8 kali 24 jam. Awalnya bayi menyusui sangat

sering, namun pada usia 2 minggu frekuensi menyusui akan

berkurang. Bayi sebaiknya disusui sesering dan selama bayi

menginginkan bahkan pada malam hari. Menyusui pada malam hari

membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon proklatin

dikeluarkan terutama pada malam hari. Bayi yang puas menyusui

akan melepaskan payudara ibu dengan sendirinya, ibu tidak perlu

menyetopnya. Pada saat ibu bekerja waktu memerah ASI asalah

setiap 3-4 jam sekali (IDAI,2013).


d. Memerah ASI

Ada berbagai cara untuk memerah ASI. Sebaiknya semua

metode didemonstrasikan kepada para ibu sehingga para ibu dapat

mencoba dan memilih metode memerah ASI yang paling sesuai

dengan dirinya. Cara yang bersih dan praktis adalah memerah dengan

tangan. Cara memerah ASI dengan tangan adalah sebagai berikut:

1) Cuci tangan sebelum memerah ASI

2) Sediakan mangkuk bersih bermulut lebar dan letakkan mangkok

di dekat payudara

3) Letakkan ibu jari di atas areola sedangkan jari lain di bawah areola

4) Tekan ke arah dada

5) Tekan dengan sedikit mengurut ke arah puting sampai ASI

memancar keluar dan tertampung dalam mangkuk

6) Ubah posisi jari ke jam 3 dan jam 9, dan mulai lagi memerah

7) Jangan sampai terasa sakit

8) Perah satu payudara selama 3-5 menit, kemudian beralih ke

payudara lainnya

9) Demikian seterusnya bergantian sampai payudara terasa kosong

(20-30 menit)

Selain itu ASI dapat diperah dengan pompa/pemeras manual

atau elektrik. Pompa/pemeras elektrik harganya cukup mahal dan

biasanya hanya tersedia di rumah sakit atau rumah bersalin.


Pompa/pemeras manual biasanya lebih praktis dan lebih terjangkau.

Perlu diingat bila dibandingkan dengan harga susu formula dan biaya

pengobatan anak sakit, maka pompa/pemeras akan menjadi pilihan

utama para ibu bekerja (IDAI,2013).

e. Kandungan ASI

Kandungan nutrisi dalam ASI jauh lebih tinggi jika

dibandingkan dengan susu sapi. Kandungan protein dalam kolostrum

jauh lebih tinggi dari pada dalam ASI. Kolostrum merupakan cairan

yang dikeluarkan pada hari pertama sampai hari kertiga setelah bayi

lahir yang berwarna kekuning-kuningan, berbentuk agak kasar karena

mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel. Kolostrum

mengandung kadar protein tinggi dan zat antibodi yang mampu

melindungi tubuh bayi terhadap infeksi. (Kristiyanasari,2010).

Table 2.1 komposisi gizi ASI

Unsur gizi Kolostrum ASI Susu sapi

Air (g) - 88 88
Laktosa (g) 5,3 6.8 3
Protein (g) 2,7 1,2 3,3
Lemak (g) 2,9 3,8 3
Laktobulin (g) - 1,2 3,1
Asam linoleat (g) - 8,3 1,6
Natrium (g) 92 15 1,6
Kalium (g) 55 55 138
Klorida (g) 117 43 103
Kalsium (g) 31 33 125
Magnesium (g) 4 4 12
Fosfor (g) 14 15 100
Zat besi (g) 0,09 0,15 0,1
Vitamin A (g) 89 53 34
Vitamin D (g) - 0,03 0,06
Tiamin (g) 15 16 42
Riboflavin (g) 30 43 157
Asam nikotinat 75 172 85
(g) 4,4 4,3 1,6
Asam askorbat
(g)
Folasin (g)
Laktoferin (g)
Lisozim (g)
Taurin (g) 40

f. Penyimpanan ASI

Menurut Adiningrum (2014), cara penyimpanan ASI perah adalah

sebagi berikut:

Tabel 2.2 penyimpanan ASI perah

No Tempat Penyimpanan suhu Daya simpanan

Freezer - 17°c - 6 bulan (ideal)


1 - 12 bulan (boleh)

ASI kulkas bawah


2 - ASI baru diperah - 4°c - 48-72 jam (boleh)
- ASI yang mencair - Sampai 4°c - 24 jam (ideal)
ASI baru perah
3 - suhu kemar - 16-28°c - 3-4 jam (ideal)
- ice pack box - 15°c - 24 jam

g. Cara memerah ASI

Ada berbagai cara untuk memerah ASI. Sebaiknya semua

metode didemonstrasikan kepada para ibu sehingga para ibu dapat

mencoba dan memilih metode memerah ASI yang paling sesuai


dengan dirinya. Cara yang bersih dan praktis adalah memerah dengan

tangan.Cara memerah ASI dengan tangan adalah sebagai berikut:

1) Cuci tangan sebelum memerah ASI

2) Sediakan mangkuk bersih bermulut lebar dan letakkan mangkok

di dekat payudara

3) Letakkan ibu jari di atas areola sedangkan jari lain di bawah areola

4) Tekan ke arah dada

5) Tekan dengan sedikit mengurut ke arah puting sampai ASI

memancar keluar dan tertampung dalam mangkuk

6) Ubah posisi jari ke jam 3 dan jam 9, dan mulai lagi memerah

7) Jangan sampai terasa sakit

8) Perah satu payudara selama 3-5 menit, kemudian beralih ke

payudara lainnya

9) Demikian seterusnya bergantian sampai payudara terasa kosong

(20-30 menit)

Selain itu ASI dapat diperah dengan pompa/pemeras manual

atau elektrik. Pompa/pemeras elektrik harganya cukup mahal dan

biasanya hanya tersedia di rumah sakit atau rumah bersalin.

Pompa/pemeras manual biasanya lebih praktis dan lebih terjangkau.

Perlu diingat bila dibandingkan dengan harga susu formula dan biaya

pengobatan anak sakit, maka pompa/pemeras akan menjadi pilihan

utama para ibu bekerja (IDAI,2013).


h. Memberikan ASI

ASI yang paling lama disimpan yang pertama diberikan (first

in first out). Cara menghangatkan ASI beku adalah dengan

menurunkan ke dalam lemari es/kulkas (suhu 4°c) pada malam

sebelum digunakan agar mencair kemudiaan sebelum digunakan

hangatkan dengan menempatkan wadah penyimpanan ASI pada air

hangat yang mengalir atau mangkuk yang berisi air hangat.

Diusahakan jangan sampai air hangat pada mangkok menyentuh bibir

wadah penyimpanan ASI. Dalam menghangatkan ASI sebaiknya

tidak menggunakan microwave oven atau kompor untuk memanaskan

ASI karena tindakan tersebut dapat meninggalkan noda serta

menghancurkan antibody yang terkandung didalam ASI.

Cara mengahangatkan ASI dan mencairkan ASI:

1) ASI beku atau yang dimasukkan di dalam lemari pendingin

dapat dihangatkan di panci yang berisi air panas.

2) Jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkan

atau menghangatkan ASI.

3) ASI yang dicairkan harus digunakan dalam 24 jam pencairan

4) ASI yang dicairkan tidak boleh dibekukan atau di simpan lagi.

Sebelum diberikan pada bayi wadah penyimpanan ASI

dikocok/digoyong dengan lembut untuk mencampur krim kembali

dan panas terdistribusi merata, jangan mengaduk ASI. Sisa ASI pada

wadah yang tidak dihabiskan saat menyusu tidak boleh dipergunakan


ulang dan tidak dianjurkan membekukan kembali ASI Setelah

Dicairkan Atau Dihangatkan (IDAI,2013)

i. Periode Manajamen Laktasi

Menyusui adalah perilaku yang dipelajari informasi dasar

tentang ASI dimulai pada kehamilan, mulai membangun dukungan

diantara anggota keluarga dan rekan rekan kerja ibu menyusui.

Perusahaan memberikan pengetahuan tentang manajamen laktasi

pada ibu bekerja dimulai saat ibu hamil. Menurut ikatan dokter anak

Indonesia (2013) manajamen laktasi pada ibu bekerja beberapa hal

sebagai berikut:

1) Berusaha agar pertama kali kembali bekerja pada akhir-akhir

pekan sehingga hari kerja ibu pendek dan ibu lebih dapat

menyesuaikan diri

2) Berusaha agar tidak menumpuk pekerjaan sehingga ibu tidak

stress

3) Berusaha untuk istirahat cukup, minim cukup serta

mengkonsumsi makanan bergizi

4) Menyusui bayi dipagi hari sebelum meninggalkan bayi

ketempat kerja dan pada saat pulang kerja

5) Menyusui bayi lebih sering di sore/malam hari dan pada hari

libur agar produksi ASI lebih lancar serta hubungan ibu bayi

menjadi lebih dekat


6) Mempersiapkan persalinan ASI perah dilemari es selama ibu

bekerja

7) Berusaha agar dapat memerah ASI setiap 3 jam selama ibu

bekerja

8) Bila tidak ada pompa/pemerah ASI ditempat kerja, siapkan

pompa/pemerah ASI, wadah penyimpanan ASI dan

pendinginya sebelum pergi bekerja

9) Memerah ASI diruangan yang nyaman sambil memandang

foto bayi atau mendengarkan rekaman tangisan bayi

10) Mendiskusikan masalah yang didalam dengan ibu bekerja

lainnya atau dengan alasan agar depat mencari jalan keluar

j. Pemberian ASI ketika ibu bekerja

a. Pemberian ASI ketika ibu bekerja

1) Ibu menyediakan waktu luang untuk memeras payudara

dalam keadaan tenang. Selanjutnya ibu menampung ASI

di cangkir atau gelas bersih.

2) Ibu menyadari bahwa meskipun ASI yang dikeluarkan

hanya sedikit, tetapi ASI tersebut tetap bermanfaat bagi

bayi daripada tidak diberi ASI sama sekali.

3) ibu menyisakan sekitar setengah cangkir agar diminum

bayi saat ibu bekerja. Kemudian ASI disimpan dilemari es,

atau tempat yang lain yang aman, agak gelap dan bersih.
4) Ibu tidak memanaskan ASI diatas api, karena panas akan

merusak bahan-bahan anti infeksi yang terkandung dalam

ASI.

5) meskipun bayi telah mendapatkan ASI perasan, ibu tetap

harus menyusui guna memperoleh ASI akhir (hindmilk).

6) pengeluaran ASI dapat membuat ibu merasa nyaman dan

mengurangi resiko terjadinya pengerasan payudara.

7) Ibu tidak boleh mencampur ASI eksklusif dengan air putih

karena efek air putih bisa menurunkan kualitas ASI.

8) ibu menggunakan wadah stainless steel atau bahan dari

kaca untuk menampung ASI perasan. Sebaiknya ibu tidak

menggunakan bahan plastic yang bermutu rendah.

9) Ibu menyiapkan ASI perasan dalam ruang yang sejuk,

degan suhu maksimal 320C. Semakin rendah suhu, ASI

semakin bertahan lama hingga 3-4 bulan. ASI yang

disimpan dalam ruangan bersuhu 320C dapat bertahan

sampai 12 jam, sedangkan ASI yang disimpan dalam

lemari es pada suhu 0-40C bisa bertahan selama 1-2 hari.

Sementara itu ASI yang disimpan dalam freezer mampu

bertahan hingga 3-4 bulan. Sebaiknya, wadah yang

digunakan sebagai tempat menyimpanan ASI terbuat dari

gelas kaca.
4. Ibu Bekerja

b. Definisi ibu bekerja

Menurut encyclopedia of Children’s health, ibu bekerja

adalah seorang ibu yang bekerja diluar rumah untuk

mendapatkan penghasilan di samping membesarkan dan

mengurus anak dirumah. Lerner (2010), ibu bekerja adalah ibu

yang memiliki anak dari umur 0-18 tahun dan menjadi tenaga

kerja.

Ibu-ibu bekerja dalam melakukan kegiatan sehari-hari

masih mempunyai tanggungan, yaitu selain mempunyai anak,

ibu tersebut masih mencari nafkah membantu suami mendidik

anak, dan sebagai istri.

Sering kali alasan pekerjaan rumah membuat seorang ibu

merasa kesulitan untuk memberikan ASI secara. Banyak

diantaranya disebabkan karena ketidaktahuan dan kurangnya

minat untuk menyusui. Selain itu karena ditempat kerja ibu tidak

ada tempat untuk menyusui, ibu juga jadi cepat lelah setelah

bekerja sehingga membuat ibu menjadi malas untuk menyusui

bayinya dan cuti yang kurang dari instansi tempat ibu bekerja

sehingga membuat ibu kurang maksimal dalam melakukan

proses laktasi (Mardya,2010).

c. Alasan Ibu Bekerja

Berapa alasan yang sering mendukung tujuan ibu bekerja , yaitu:


1) Karena keharusan ekonomi, untuk meningkatkan ekonomi

keluarga. Hal ini terjadi karena ekonomi keluarga. Hal ini

terjadi karena keluarga yang menuntut ibu untuk bekerja.

Misalnya saja bila kehidupan ekonomi keluarganya kurang,

penghasilan suami kurang untuk mencukupi kebutuhan

sehari-hari keluarga sehingga ibu harus bekerja.

2) Karena ingin mempunyai atau membina pekerjaan. Hal ini

terjadi sebagai wujud aktualisasi diri ibu, misalnya bila ibu

seorang sarjana akan lebih memilih bekerja untuk membina

pekerjaan.

3) Proses mengembangkan hubungan sosial yang lebih luas

dengan orang lain dan menambah pengalaman hidup dalam

lingkungan pekerjaan.

4) Pihak orang tua dari ibu yang menginginkan ibu untuk

bekerja.

5) Karena ingin memiliki kebebasan finansial, dengan alasan

tidak harus bergantung sepenuhnya pada suami untuk

memenuhi kebutuhan sendiri, misalnya membantu keluarga

tanpa harus meminta dari suami.

6) Bekerja dapat menambah wawasan, yang pada akhirnya akan

meningkatkan kualitas pola asuh anak-anak.

Alasan-alasan diatas menjadi dasar terjadinya pergeseran

nilai peran seorang ibu. Ibu harus menjalankan peran ganda


dalam melaksanakan perannya sebagai sosok seorang ibu. Peran

ganda ini berpengaruh positif maupun negative terhadap kondisi

keluarga terutama terhadap anak.

Pengaruh seorang ibu yang bekerja pada hubungan anak dan

ibu, sebagian besar bergantung pada usia anak pada waktu mulai

bekerja. Jika ibu mulai bekerja sebelum anak telah terbiasa selalu

bersamanya, yaitu sebelum suatu hubungan tertentu terbentuk,

maka pengaruhnya akan minimal. Tetapi jika hubungan yang

baik terlah terbentuk, anak itu akan menderita akibat deprivasi

maternal, kecuali jika seorang pengganti ibu yang memuaskan

tersedia, yaitu seseorang pengganti yang disukai anak dan yang

mendidik anak dengan cara yang tidak akan menyebabkan

kebingungan atau kemarahan di pihak anak (Harlock,2010).

5. Sikap

a. Definisi

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap stimulasi atau objek dan manifestasi sikap itu

tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih

dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap belum merupakan tindakan

atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tidakan suatu

perilaku (Wawan dan Dewi, 2011)


Menurut Allport (1954) yang dikutip oleh wawan dan dewi

(2011), menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok,

yaitu:

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek

2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek

3) Kecenderungan untuk bertindak

Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak secara

tertentu terhadap hal-hal tertentu, sikap dapat bersifat positif,

kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negative

terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci,

tidak menyukai objek tertentu, (Wawan dan Dewi, 2011).

Menurut Atkinson yang dikutip oleh wawan dan dewi (2011)

sikap memiliki 5 fungsi, yaitu

1) Fungsi Instrumental

Fungsi sikap ini dikaitkan dengan manfaat dan menggambarkan

keinginan

2) Fungsi pertahanan ego

Sikap diambil individu untuk melindungi dari kecemasan yang

mengancam harga dirinya

3) Fungsi nilai ekspresi

Sikap diambil individu untuk mengekspresikan nilai yang ada

dalam diri
4) Fungsi pengetahuaan

Sikap ini membantu individu untuk menerima informasi yang

kemudian diharapkan dalam kehidupan sehari-hari

5) Fungsi penyesuaian sosial

Sikap ini membantu individu merasa menjadi bagian dari

masyarakat sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan

b. Tingkat Sikap

Menurut Soekidjo Notoadmojo (1996) yang dikutip oleh

wawan Dewi (2011), sikap terdiri dari berbagai tingkat yaitu

1) Menerima (receiving)

Menerima diartian bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek)

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap

karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau

salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi

sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain

(tetangga, saudaranya, dsb) utuk menimbang anaknya ke


posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti

bahwa si ibu telah mepunyai sikap positif terhadap gizi anak

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

c. Faktor penentu sikap individu

Menurut Wawan dan Dewi (2011) ada 4 hal yang menjadi

faktor penentu sikap individu, yaitu:

1) Faktor fisiologis

Faktor yang penting adalah umur dan kesehatan

2) Faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap

Pengalaman langsung yang dialami individu terhadap objek sikap

berpengaruh terhadap sikap individu terhadap objek sikap

tersebut

3) Faktor kerangka acuan

Kerangka acuan yang tidak sesuai dengan objek sikap, akan

menimbulkan sikap yang negative terhadap objek sikap tersebut

4) Faktor komunikasi sosial

Informasi yang diterima individu akan dapat menyebabkan

perubahan sikap pada diri individu tersebut

d. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sikap

Menurut Abu Ahmadi (2000) yang dikutip dalam buku Wawan

dan Dewi (2011), faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap:


1) Faktor intern: faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu

sendiri.

Faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk

menerima dan mengolah pengaruh-pengaruh yang datang dari

luar

2) Faktor ekstern: faktor yang terdapat di luar pribadi manusia.

Faktor ini berupa interkasi sosial diluar kelompok

e. Cara membentuk dan mengubah sikap individu

Menurut Sartio Wirawan Sarwono (2000) yang dikutip oleh

Sunaryo (2010) ada beberapa cara untuk membentuk dan mengubah

sikap individu, yaitu:

1) Adopsi

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap melalui kejadian

yang terjadi berulang dan terus menerus

2) Diferensiasi

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena sudah

dimilikinya pengetahuan, pengalaman, intelegensi, dan

bertambah umur

3) Integrasi

suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara bertahap,

diawali dengan pengetahuan dan pengalaman sehingga akan

terbentuk sikap terhadap suatu objek


4) Trauma

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara tiba-tiba dan

mengejutkan sehingga meninggalkan kesan mendalam pada diri

individu

5) Generalisasi

Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena pengalaman

traumatic pada individu terhadap hal tertentu sehingga

menimbulkan sikap negative

f. Cara pengukuran sikap

Menurut Azwar (2005) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi

(2011), pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pernyataan

sikap seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang

mengatakan sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak diungkap.

Pernyataan sikap mungkin adalah rangkaian kalimat yang

mengatakan sesuatu mengenai obyek sikap yang hendak

diungkapkan. Pernyataan sikap mungkin berisi atau mengatakan hal-

hal yang positif mengenai obyek sikap, yaitu kalimatnya bersifat

mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyataan ini disebut

dengan pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap

mungkin pula berisi hal-hal negative mengenai obyek sikap yang

bersifat tidak mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap.

Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak

favourable. Suatu skala sikap mungkin diushakan agar terdiri atas


pernyataan favourable dan tidak favourable dalam jumlah yang

seimbang. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua

positif dan tidak semua negative yang seolah-olah ini skala memihak

atau tidak mendukung sama sekali objek sikap.

Menurut Notoatmojo (2003) yang dikutip oleh Wawan dan

Dewi (2013), pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau

tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana

pendapat/pernyataan responden terhadap suatu obyek. Secara tidak

langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis

kemudian dinyatakan pendapat responden melalui kuesioner.

Menurut Hadi (1971) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi

(2011), ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran

sikap, yaitu:

1) Keadaan obyek yang diukur

2) Situasi pengukuran

3) Alat ukur yang digunakan

4) Penyelenggaraan pengukuran

5) Pembacaan atau penilaian hasil pengukuran

Menurut Soekidjo Notoatmodjo, 1997 dalam buku Wawan dan

Dewi (2011) pengukuran tentang sikap dapat dilakukan secara

langsung maupun dapat dinyatakan bagaimana pendapat atau

pernyataan responden terhadap suatu objek secara tidak langsung

dapat dilakukan dengan pernyataan hipotesis yang kemudian


dinyatakan pada responden (bisa dengan pilihan jawaban setuju,

ragu-ragu, tidak setuju, benar salah, atau yang lain)

6. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil

tahu seseorang terhadap objek melalui yang dimiliki ( mata, hidung,

telinga dan sebagainya ) (Notoadmojo, 2010 ).

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera

pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoadmojo,2012).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010) pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara

garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu :

1) Tahu (know)

Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk

mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebu, tidak sekedar dapat menyebutkan,tetapi orang tersebut

harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisa (analisys)

Analisa adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan

dan/atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara

komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau

objek yang diketahui.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau melakukan dalam satu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk


melakukan justifikasi atau penilaian atau penilaian terhadap suatu
objek tertentu.
c. Terjadinya pengetahuan

Menurut surajiyo (2010), terjadinya pengetahuan adalah sebagai

berikut :

1) Pengalaman indra (sanse experience)

Orang sering merasa penginderaan merupakam alat yang

paling vital dalam memperoleh pengetahuan. Memang dalam

hidup manusia tampaknya penginderaan adalah satu-satunya alat

untuk menyerap segala sesuatu objek yang ada diluar diri

manusia. Kerena terlalu menekan pada kenyataan, paham

demikian dalam filsafat disebut “realism”.

2) Nalar (reason)

Nalar adalah salah satu corak berfikir dengan

menghubungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk

mendapatkan pengetahuan baru.

3) Otoritas (authority)

Otoritas adalah kekuatan yang sah dimiliki oleh seseorang

dan diikuti oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber

pengetahuan, karena kelompoknya memiliki pengetahuan melalui

seseorang yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuannya.

Pengetahuan yang diperoleh melalui otoritas ini biasanya tanpa

diuji lagi karena orang yang terlalu menyampaikannya

mempunyai kewibawaan tertentu.


4) Intuisi (intuitation)

Intuisi adalah kemampuan yang ada pada diri manusia

yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan atau

stimulasi mampu untuk membuat pertanyaan yang berupa

pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui intuisi tidak

dapat dibuktikan seketika atau melalui kenyataan karena

pengetahuan ini muncul tanpa ada pengetahuan lebih dahulu.

Dengan demikian sesungguhnya intuisi sebagai sumber

pengetahuan karena intuisi merupakan suatu kemampuan yang

ada dalam diri manusia yang mampu melahirkan pertanyaan-

pertanyaan yang berupa pengetahuan.

5) Keyakinan (faith)

Kemampuan adalah suatu kemampuan yang ada pada diri

manusia uang diperoleh melalui kepercayaan. Sesungguhnya

antara sumber pengetahuan yang berupa wahyu dan keyakinan ini

sangat sukar untuk dibedakan secara jelas. Karena keduanya

menetap bahwa alat lain yang digunakan adalah kepercayaan.

Perbedaan barangkali jika keyakinan terhadap wahyu secara

dogmatic diikutinya adalah peraturan yang berupa agama.

Adapun keyakinan melalui kemampuan kejiwaan manusia

yang merupakan kematangan (maturation) dari kepercayaan itu

bersifat dinamis mampu menyesuaikan dengan keadaan yang

sedang terjadi.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dipengaruhi oleh faktor-

faktor tersebut :

1) Faktor internal

a) Jasmani

Jasmani diantaranya adalah keadaan indra seseorang.

b) Rohani

Rohani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual,

psikomotor serta kondisi efektif dan kognitif individu.

2) Faktor Eksternal

a) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha yang mengembangkan

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah (baik

formal maupun informal). Berlangsung seumur hidup,

pendidikan adalah sebuah proses pengetahuan dan tata laku

seseorang atau kelompok dan usaha pendewasaan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pedidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang. Makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

maupun media massa. Semakin banyak informasi yang


masuk, semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkan

tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan

dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi,

orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Namun, perlu ditekankan bahwa seseorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan

rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di

pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan informal, pengetahuan seseorang tentang suar=tu

objek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan

negative. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan

sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak

aspek positif dari objek yang diketahui, maka menumbuhkan

sikap makin positif terhadap objek tersebut (Budiman dan

Agus, 2013).

b) Pekerjaan

Pekerjaan adalah sebuah aktivitas antar manusia untuk

saling memenuhi kehidupan dengan tujuan tertentu, dalam hal

pendapatan atau penghasilan. Penghasilan tersebut yang

nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan baik

ekonomi, psikis maupun biologis.


Pekerjaan dalam arti luas adalah aktifitas utama yang

dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan

digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan

uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah

ini sering dianggap sinonim dengan profesi.

c) Informasi/Media Massa

Informasi adalah “that of which one is apprised or told:

intelligence, news” (Oxford English Dictionary). kamus

menyatakan informasi adalah suatu yang dapat

diketahui,namun ada pula yang menekan informasi sebagai

transfer pengetahuan selain itu, informasi juga dapat

didefinisikan sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan,

menyiapkan, menyimpam, mengumumkan, menganalisa dan

menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu (Undang-

Undang Teknologi Informasi).

Adanya perbedaan definisi informasi pada hakikatnya

dikarenakan sifatnya yang tidak dapat diuraikan (Intangible).

Sedangkan informasi tersebut dapat dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan

pengamatan terhadap dunia sekitar kita, serta diteruskan

melalui komunikasi. Informasi mencakup data, teks, gambar,

suara, kode, program computer dan basis data.


Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun pendidikan nonformal dapat memberikan pengaruh

jangka pendek (immediate impact) sehingga mengahasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan berkembangnya

teknologi akan menyediakan bermacam-macam media massa

yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang

informasi baru. Sebagai saran komunikasi, radio, surat kabar,

majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan orang (Budiaman dan

Agus, 2013)

d) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar

individu baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya

pengetahuan kedalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi

timbal balik maupun tidak, yang akan direspon sebagai

pengetahuan sedian individu (Budiman dan Agus, 2013).

e) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan

cara mengulang kembali pengetahuan diperoleh dalam

bekerja yang dikembangkan akan memberikan pengetahuan


dan keterampilan professional, serta dapat mengembangkan

keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan

menalar secara ilmiah dan etika yang bertolak dari masalah

nyata dalam bidang kerjanya (Budiman dan Agus, 2013).

e. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara

wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang

akan diukur dari subjek penilitian atau responden. Kedalaman

pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur sesuai dengan

tingkatan-tingkatan (Nursalem,2010).

1) Tingkat pengetahuan baik bila mampu menjawab semua soal

dengan benar maka skor 76-100 %.

2) Tingkat pengetahuan kurang bila mampu menjawab semua soal

dengan benar maka <65 %.

7. Perilaku

a. Definisi perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014) perilaku adalah bentuk respons

atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme

(orang). Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas

seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultant antara

berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal.


b. Faktor-faktor perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014) faktor-faktor yang membedakan

respons terhadap stimulus yang berbeda determinan perilaku.

Determinan perilaku ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang

bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnya:

tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan

sebagainya.

2) Determinan atau faktor eksternal, yaitu lingkungan, baik

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan

sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang

dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

c. Bentuk-bentuk perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014) dilihat dari respon terhadap stimulus,

maka perilaku dibagi menjadi dua yaitu:

1) perilaku tertutup(cover behavior)

respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (cover). Respons atau reaksi terhadap

stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi pengetahuan,

keasadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima

stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh

orang lain. Oleh sebab itu, disebut cover behavior atau

unobservable behavior.
2) Perilaku terbuka (cover behavior)

Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut

sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang

dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Oleh

sebab itu disebut overt behavior, tindakan nyata atau praktik

(practice)

d. Prosedur pembentukan perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014), sebagian besar perilaku manusia

adalah operant response. Oleh sebab itu, untuk membentuk jenis

respons atau perilaku diciptakan adanya suatu kondisi tertentu yang

disebut operant conditioning. Prosedur pembentukan perilaku dalam

operant conditioning ini menurut Skiner adalah sebagai berikut:

1) Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat

atau reinforce berupa hadiah-hadiah atau reward bagi perilaku

yang akan dibentuk.

2) Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen

kecil yang membentuk perilaku yang dihendaki. Kemudian

komponen-komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat

untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang dimaksud.

e. Faktor-faktor penentu perilaku

Menurut Green dalam buku Notoatmodjo (2014), mencoba

menganalisa perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesahatan


seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor

perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior

causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau

terbentuknya dari tiga faktor:

1) Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud

dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan nilai-nilai,

dan sebagainya

2) Faktor-faktor pendukung (enabling factors) yang berwujud

dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-

fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesma, obat-

obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.

3) Faktor-faktor pendurung (reinforcing factors), yang terwujud

dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain

yang merupakan kelompok refrensi dari perilaku masyarakat.

f. Pengukuran perilaku

Pengukuran perilaku berisi pernyataan-pernyataan terpilih

yang sesuai dengan perilaku pencegahan dan telah diuji reabilitas

serta validitasnya maka dapat digunakan untuk mengungkapkan

perilaku responden. Kriteria pengukuran perilaku yakni :

a) Perilaku Baik jika nilai ≥ 5,1

b) Perilaku Kurang baik jika nilai ≤ 5,1

Subyek memberi respon dengan skala gutman jawaban ya diberi

skor 1 dan jawaban tidak diberi skor 0 (Hidayat, 2010).


Faktor yang mempengaruhi
B. Kerangka Teori manajamen ASI
1. Pendidikan
2. Lingkungan
3. Sosial, budaya, dan ekonomi
4. Informasi/ media massa
Faktor yang mempengaruhi
manajamen ASI
Media informasi 1. Pengalaman pribadi
1.Media elektronik Pengetahuan 2. Faktor emosional
a) Handphone : 3. Pengaruh kebudayaan
Sikap
aplikasi android 4. Media massa
2.Media lini bawah Perilaku Faktor yang mempengaruhi
3.Media lini atas manajamen ASI
1. Faktor predesposisi mencakup
pengatahuan,sikap,kepercayaan,
1. Pendidikan
keyakinan, dan nilai-nilai.
2. Lingkungan
2. Faktor pemungkin mencakup
3. kepercayaan
lingkungan fisik, fasilitas.
3. Faktor penguat mencakup
undang-undang, peraturan, dan
pengawasan.
keterangan

: Tidak teliti
Manajamen ASI pada ibu bekerja.
: Di teliti 1. Teknik menyusui.
2. Langkah-langkah menyusui yang
\ benar.
3. Penyimpanan ASI

Gambar 2.2 : kerangka Teori


Sumber : Notoadmojo (2010), Azwar (2010)
C. Kerangka Teori

D. kerangka konsep

kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variable Bebas Variable Terikat


Media Informasi Tentang Pengetahuan, Sikap, Dan

Manajamen ASI Praktik Pada Ibu Bekerja

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

E. Variable Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang diukur adalah :

1. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel bebas dalam dalam penelitian ini adalah media informasi

tentang manajamen ASI

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan

Praktik pada ibu bekerja

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Media Informasi

Tentang Manajamen Asi Pada Ibu Bekerja Terhadap Pengetahuan, Sikap,

Dan Praktik ibu bekerja dalam memberikan ASI”.

Anda mungkin juga menyukai