Anda di halaman 1dari 13

BAB I

BEBERAPA KONSEP DASAR KIMIA


DAN SATUAN PENGUKURAN
1.1. DEFINISI ILMU KIMIA
Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
segala sesuatu mengenai materi. Definisi ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari
sifat, komposisi, struktur maupun perubahan yang dialami oleh materi beserta energi
yang timbul atau diserap selama terjadi perubahan tersebut, atau secara singkat dapat
dikatakan imu kimia adalah ilmu tetang materi dan perubahannya. Jadi ada dua aspen
penting dalam ilmu kimia, yaitu zat dan energi. Ilmu kimia sebagian besar merupakan
ilmu percobaan, dimana sebagian besar perkembangan ilmu kimia merupakan hasil dari
pengamatan dan percobaan, meskipun seringkali dilakukan dalam laboratorium.
Dengan berkembangnya ilmu yang pesat dewasa ini, maka sulit untuk menentukan
kedudukan yang tepat ilmu kimia di dalam ilmu pengetahuan alam. Hal ini disebabkan
antara lain, pertama karena persoalan pokok dari ilmu pengetahuan alam itu merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, dan kedua oleh karena hasil
perkembangan dari ilmu pengetahuan alam itu sendiri. Misalnya, antara kimia fisika
dan fisika kimia atau biokimia dengan biofisika dan lain-lain.

1.2. MATERI DAN KLASIFIKASINYA


Materi (matter) adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Di
sini dibedakan antara pengertian massa dengan berat dari zat. Massa adalah besaran
yang menunjukkan tekanan benda terhadap perubahan kecepatan. Massa ditentukan
oleh jumlah zat dan kelembaman (daya tahannya untuk tidak bergerak jika benda-benda
selalu tetap, tidak tergantung pada tempatnya. Sedangkan berat adalah besarnya gaya
tarik bumi terhadap benda, jadi tidak selamanya sama, tetapi tergantung pada jarka dan
tempatnya pada permukaan bumi. Massa suatu zat berbanding lurus dengan beratnya.
Pengukuran berat dilakukan dengan menimbang. Apabila dua macam zat ditimbang
dengan alat yang sama dan juga tempat yang sama mempunyai berat yang sama, maka
berarti keduanya mempunyai massa yang sama. Di dalam ilmu kimia yang dipakai pada
umumnya adalah massa.
Hubungan antara berat dan massa :
w=m.g
dimana :
w = berat (kg.m.s-2 atau Newton)
m = massa (kg)
g = gaya gravitasi bumi m.s-2 ) (g bergantung pada letak di permukaan bumi)
berdasar wujud fisiknya materi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu wujud : padat,
cair, dan gas. Padatan adalah benda yang kaku dengan bentuk yang pasti, cairan
bersifat fluida, yang dapat mengalir dan mempunyai bentuk sesuai wadahnya,
sedangkan gas juga bersifat fluida yang lebih bebas dibandingkan cairan sehingga dia
dapat mengembang tanpa batas.
Wujud materi dapat berubah dari wujud yang satu menjadi wujud lainnya, misalnya
dengan pemanasan suatu padatan dapat meleleh menjadi cairan. Pemanasan lanjutan
akan merubah cairah menjadi gas. Sebaliknya dengan pendinginan gas dapat
mengembun menjadi cairan, dan pendinginan lanjutan akan merubah cairan membeku
menjadi suatu padatan.
Sedangkan klasifikasi materi berdasarkan sifat dan susunannya, materi dapat
diklasifikasikan menjadi zat murni dan campuran. Zat murni dapat diklasifikasikan
lagi menjadi unsur dan senyawa. Sedangkan pada campuran ada dua yaitu campuran
homogen dan campuran heterogen (Gambar 1.1)

MATERI

Perubahan Fisika
ZAT MURNI CAMPURAN

Perubahan
Unsur Senyawa Campuran Campuran
Kimia
Homogen Heterogen

Gambar 1.1. Klasifikasi Materi

1) Zat murni (substance) adalah materi yang seluruh bagiannya mempunyai susunan
tertentu yang tetap dan sifat-sifat intensif tertentu yang sama dan tidak dapat
dipisah-pisahkan menjadi dua bentuk zat lain atau lebih yang mempunyai sifat
intensif yang berbeda kecuali dengan perubahan kimia, contohnya : oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, gula, air, perak, emas,
air, etanol, garam dapur, karbon dioksida dan lain-lain. Zat dapat diidentifikasikan
dari penampilan, bau, rasa, sifat-sifatnya dan lain-lain. Saat ini dikenal lebih dari 13
juta zat. Zat murni dapat diklasifikasikan :
a) Unsur (element), adalah zat murni yang terdiri dari satu jenis atom yang tidak
dapat terurai lagi lebih lanjut walaupun dengan perubahan kimia menjadi zat-zat
lain yang lebih sederhana, contoh : oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur, dan lain-lain.
b) Senyawa (compound), adalah zat murni yang tersusun dari beberapa unsur yang
tergabung secara kimia dalam perbandingan berat tertentu : contohnya : gula,
air, perak, etanol, garam dapur, karbon dioksida dan lain-lain.
2) Campuran (mixture), adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam
penggabungan tersebut zat-zat tersebut mempertahankan identitas masing-masing.
Contohnya udara, minuman ringan, susu, semen, dan lain-lain. Campuran tidak
mempunyai susunan yang tetap.
a) Campuran Homogen (serba sama), adalah campuran yang serba sama tiap
bagiannya, disebut larutan, contohnya larutan gula, larutan garam dapur dan
lain-lain. Larutan adalah merupakan campuran homogen dalam bentuk yang
paling halus. Bagian yang terbanyak umumnya disebut pelarut, sedangkan yang
sedikit disebut zat terlarut. Pembanding antara zat terlarut dengan pelarutdisebut
konsentrasi larutan. Untuk larutan yang konsentrasinya tinggi disebut larutan
pekat, sedangkan bila rendah konsentrasinya disebut larutan encer.
b) Campuran Heterogen (serbaneka), adalah campuran yang serbaneka fasanya,
dimana susunannya tidak seragam, contohnya minyak dicampur air, pasir
dicampur serbuk besi, campuran semen dan lain-lain.
Zat murni dapat diubah menajdi campuran, demikian pula campuran dapat diubah
menjadi zat murni melalui perubahan fisika. Sedangkan unsur dapat diubah menjadi
senyawa dan senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya melalui perubahan
kimia.
Perubahan senyawa menjadi unsur-unsurnya disebut proses analisa/proses penguraian.
Proses analisa adalah proses penguraian suatu senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya sehingga unsur-unsur itu dapat diidentifikasikan. Proses ini dapat juga
dikatakan proses penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain.
Sebaliknya pada proses sintesa, terjadi proses pengikatan dua zat atau lebih menjadi zat
baru atau perubahan kimia yang membentuk senyawa dari unsur-unsurnya.
Pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan proses fisika misalnya : ekstraksi,
kristalisasi dengan penguapan bila mau memisahkan garam dari larutannya, untuk
memisahkan besi dari campuran besi-belerang dengan memakai magnit.

1.3. SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIKA


Sifat materi adalah tabiat yang menjadi ciri-ciri suatu zat tertentu. Dengan demikian
semua zat mempunyai sifat tertentu yang khas untuk dia sendiri yang berbeda dengan
sifat zat yang lain. Contohnya : density (berat jenis), warna, bau, titik leleh, daya hantar
dan lain-lain. Kegunaan sifat adalah untuk mengenal dan membedakan materi satu sama
lain dan penggunaannya. Sifat yang berbeda akan menyebabkan penggunaan yang
berbeda.
Sifat zat dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Sifat intensif (intensive properties), yaitu sifat yang tidak tergantung pada jumlah
zat, jadi merupakan sifat yang berhubungan dengan jenisnya saja. Contohnya :
temperature, tekanan, daya hantar, density, titik lebur, titik didih, dan lain-lain.
b) Sifat ekstensif (extensive properties), yaitu sifat yang berhubungan/bergantung
dengan jumlah zat, jika jumlahnya berubah maka sifat ekstensifnya berubah sesuai
dengan perubahan zat itu. Contohnya : volume, berat bentuk dan lain-lain.
Misalnya, ada suatu gelang berbentuk bulat dari emas. Di sini yang termasuk sifat
ekstensif adalah bentuknya yang bulat dan berat gelang itu, sedangkan massa jenis, titik
leleh merupakan sifat intensifnya.
Di samping klasifikasi di atas, sifat zat diklasifikasikan menjadi :
a) Sifat fisika (physical properties), yaitu sifat yang menunjukkan kualitas dari zat itu.
Contohnya : wujud, bau, rasa, massa, berat, volume, titik didih, titik leleh,
kerapatan. Sifat fisika ini dapat diukur dan diamati tanpa merubah susunan dan
identitas suatu zat.
b) Sifat kimia (chemical properties), yaitu sifat yang ada hubungannya dengan reaksi
kimia. Contohnya logam natrium sangat reaktif terhadap air, besi bersifat korosif
bila diletakkan pada udara yang agak lembab, merebus telur, proses pencernaan
makanan dalam tubuh dan lain-lain.

1.4. KOMPOSISI, STRUKTUR DAN PERUBAHAN ZAT


Komposisi suatu zat menjadi menarik bagi ahli kimia karena ternyata walaupun terdiri
dari gabungan beberapa unsur yang sama, tetapi apabila komposisinya berlainan akan
menghasilkan zat yang berlainan sifatnya. Kegunaan dipelajarinya komposisi zat adalah
pertama untuk mengetahui unsur-unsur pendukungnya berdasarkan sifat-sifatnya, dan
kedua untuk dapat merubah suatu jenis zat menjadi zat lain yang lebih berguna.
Contohnya gula dan etanol walaupun komponen dasar keduanya sama, terdiri dari
oksigen karbon dan hidrogen, tetapi mempunyai sifat yang berbeda karena
komposisinya berbeda, gula komposisinya C6H12O6 dan komposisi etanol adalah
C2H6O. Kuningan komponennya terdiri dari tembaga dan seng.
Yang dimaksud struktur zat adalah bagaimana caranya komponen-komponen dasar dari
zat itu bergabung. Walaupun komposisinya sama, akan tetapi bila strukturnya berbeda,
maka sifatnya juga berbeda. Contohnya, intan dan grafit, walaupun keduanya
mempunyai komponen dasar yang sama yaitu karbon, tetapi karena strukturnya
berbeda, maka sifatnya berbeda. Grafit berwarna hitam dan lunak, sedangkan intan
cemerlang dan sangat keras.
Ada dua jenis perubahan zat yaitu :
a) Perubahan fisika, yaitu perubahan zat dimana yang berubah hanya sifat-sifat
fisikanya saja, sedangkan sifat kimianya tetap. Di sini sifatnya tidak tetap
(temporer) karena komposisinya tidak berubah. Dan keadaan semula dengan
mudah dapat diperoleh kembali. Contohnya :

didinginkan dicairkan diuapkan


Air Es Cair Uap air
dicairkan didinginkan didinginkan

b) Perubahan kimia, yaitu perubahan dimana sifat-sifat zat berubah, terutama sifat
intensip/sifat kimianya, oleh karena itu akan terbentuk zat baru. Di sini berarti
zat asli semula sudah berubah. Contoh : besi berkarat, kayu menjadi abu, telur
direbus, minyak bumi dibakar dan lain-lainnya.

1.5. LAMBANG KIMIA


Dewasa ini sejumlah 113 unsur telah diidentifikasikan, 83 diantaranya terdapat secara
alami, sisanya dibuat oleh ilmuwan. Setiap unsur mempunyai nama dan lambang kimia
sendiri. Lambang kimia adalah singkatan nama unsur yang dipakai untuk menandai
unsur tersebut dan kadang-kadang ditambah huruf lain. Cara penulisan huruf pertama
huruf capital dan seterusnya huruf kecil. Contohnya : Fe untuk besi dari kata Ferrum,
kemudian I untuk Oksigen dari Oxygen. Lambing kimia dan nama unsur dapat dilihat
pada susunan berkala.

1.6. RUMUS KIMIA


Yang dimaksud dengan rumus kimia adalah kombinasi lambang kimia yang dipakai
untuk menandai senyawa kimia. Ada beberapa rumus kimia.
a) Rumus empiris atau rumus sederhana: menggambarkan unsur-unsur yang
terdapat dalam senyawa kimia dan perbandingan jumlah atom-atomnya.
Contohnya : NaCl, H2O dan (CH2O)n.
b) Rumus molekul : menggambarkan unsur-unsur yang terdapat dalam senyawa
kimia dan jumlah masing-masing unsur dalam senyawa itu. Contohnya : C2H4,
C3H8, H2O.
c) Rumus struktur : menggambarkan unsur-unsur yang terdapat dalam senyawa
kimia dan jumlah masing-masing unsur serta struktur dari setiap unsur dalam
senyawa itu.
Contohnya asam asetat mempunyai rumus empiris ( CH2O)n ; rumus molekul :
C2H4O2O dan rumus struktur : H3-C- OH

1.7. ENERGI
Definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat mempunyai
berbagai bentuk, yaitu energi panas, energi cahaya, energi bunyi, energi listrik, energi
gerak, energi kimia, energi uap, dan lain-lain. Berlaku hukum kekekalan energi, yang
menyalakan bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk menjadi bentuk lain, tetapi
energi tak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Energi terbagi atas energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik merupakan
bentuk energi yang dimiliki suatu benda dalam keadaan bergerak. Besarnya tergantung
dari dua sifat benda yang bergerak yakni massa (m) dan kecepatan (v). hubungannya
ditentukan oleh Persamaan :

E = ½ m v-2

Semua jenis energi ditentukan oleh dua faktor, yaitu pertama faktor kapasitas, yaitu
yang tergantung pada kuantitas zat, dan kedua faktor intensitas, yaitu yang tidak
bergantung pada kuantitas zat. Contohnya : energi kinetik, mempunyai massa sebagai
faktor kapasitas dan kecepatan sebagai faktor intensitas. Energi selalu berpindah dari
benda yang faktor intensitasnya lebih besar ke benda yang intensitasnya lebih kecil.
Energi potensial merupakan bentuk energi yang tidak ada hubungannya dengan gerak.
Yang menjadi penyebabnya adalah tempat dan keadaan atau susunan benda.
Contohnya : energi kimia yaitu energi potensial yang bergantung pada zat yang akan
mengalami perubahan kimia. Pada proses eksoterm, energy kimia adalah berupa kalor
yang keluarkan dalam proses tersebut, contohnya pada pembakaran batubara terjadi
reaksi kimia yang menghasilkan energi panas dan energi cahaya, dengan reaksi :
C + O2 O2 -94030 kal
Sedangkan pada proses endoterm, maka kalor diperlukan agar reaksi kimia dapat
berlangsung, contohnya :
O2 + O2 2 NO +43000 kal
Hubungan antara massa (m) dan energi (E) ditemukan oleh Albert Einstein :

E = m c2
Dimana :
E = energi kalor (dalam erg)
m = massa (dalam gram)
c2 = kecepatan cahaya (3 x 1010 cm/dt)

Pada perubahan kimia, energi yang dibebaskan relative kecil, sedangkan pada
perubahan inti, energi yang dibebaskan umumnya sangat besar, misalnya pada
peluruhan unsur dan pada peledakan bom atom dimana dalam hal ini energi timbul dan
sebagian massa hilang. Satuan energi menurut Satuan International (SI) adalah Joule
(J), dimana :

1 J = 1 Nm = 1 kg m2 s-2

Kalor atau panas adalah bentuk energi yang berkaitan dengan gerak dalam benda (yaitu
gerakan atom atua molekul). Kalor atau panas dapat mengalir melalui konduksi,
konveksi dan radiasi. Kalor dapat diukur dalam kalori, dimana 1 kalor adalah kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1C. konversi kalori dengan
Joule adalah :
1 kalor = 4,18 Joule
Kalor jenis (specific heat capacity) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 gram zat sebesar 1C. Kalor jenis air adalah : 1.00 kal/gr C, atau 4,18 gr-1 C-1

Contoh soal 1.1.


Berapa kalor yang diperlukan untuk menaikkan 1C sejumlah 50 gram air (dalam kalori
dan joule).
Jawab :
Kalor yang diperlukan = 50 x 1,00 = 50 kalori = 50 x 4,18 Joule = 209 Joule.

1.8. SUHU
Yang dimaksud dengan suhu adalah ukuran intensitas kalor suatu benda. Untuk
mencapai suatu suhu tertentu, benda harus mengandung sejumlah kalor tertentu. Jika
dua benda yang berbeda suhu bersentuhan, maka kalor akan mengalir dari benda yang
mempunyai suhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Suhu diukur dengan
termometer, dapat dalam derajat Celcius (C), derajat Kelvin (K), derajat Fahrenheit
(F) maupun dalam derajat Rankine (R). Konversi diantara mereka adalah :
Tabel 1.1 : Beberapa jenis ukuran suhu dan konversinya

C (Celcius) = 5/9 x (F – 32)

C (Celcius) = 4/9 x R (Reamur)

K (Kelvin) = C + 273

R (Rankine) = F + 459,5

R (Rankine) = K x 9/5

Tabel 1.2 : Suhu absolut, titik didih dan titik beku air
Nama Kelvin Celcius Farenheit Rankine
Titik didih air 373 100 212 672
Titik beku air 273 0 32 492
Suhu absolut 0 -273 -460 0

Contoh soal 1.2


Etil alkohol mendidih pada 78,5C dan membeku pada -117C.
Berapa derajat Farenheitkah itu ?
Jawab :
F = 9/5 x C + 32
Titik didih = 9/5 x 78,5 + 32 = 141 + 32 = 173F
Titik beku = 9/5 x (-117) + 32 = -211 + 32 = -179F

Contoh soal 1.3.


Konversikan : -22F menjadi Celcius dan Kelvin
Jawab :
Celcius = 5/9 x (F – 32) = 5/9 x (-22 + 32) = -30C
Kelvin = 273 + Celcius = 273 + (-30) = 243K
Contoh soal 1.4.
Konversikan : 440F dan -75F ke dalam Rankine dan Kelvin.
Jawab :
R = F + 460
440F = 440 + 460 = 900R
-75F = -75 + 460 = 385R
K = 5/9 x R
900R = 5/9 x 900 = 500K
385R = 5/9 x 385 = 214R

1.9. BEBERAPA SATUAN PENGUKURAN


Beberapa jenis satuan pengukuran yang umum dipakai :
1) Satuan British, yang digunakan di Inggris, adalah satuan yang berdasarkan
satuan panjang dalam foot, massa dalam pound dan waktu dalam detik. Satuan
ini sampai saat ini masih banyak dipakai dalam industri.
2) Satuan Metrik, yang berdasarkan satuan panjang dalam centimeter, massa
dalam gram dan waktu dalam detik. Satuan ini umumnya dipakai dalam bidang
kimia.
3) Satuan SI (Satuan Internasional = International System of Units), satuan ini
sejak tahun 1960 ditetapkan untuk dipakai secara Internasional sesuai
kesepakatan di dalam General Conference of Weight and Measures. Tujuan
satuan dasar SI yang dipakai adalah sebagai berikut pada tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.3. Tujuh Satuan Dasar SI

Massa kilogram kg
Panjang meter m
Waktu detik s
Arus listrik ampere A
Suhu Kelvin K
Intesitas cahaya Candela Cd
Jumlah zat Mol mol

Faktor konversi antar satuan dapat dilihat pada tabel 1.4 sampai dengan tabel 1.7
berikut :
Tabel 1.4. Faktor Konversi Satuan Panjang

1 inchi (in) = 2.54 cm 1 cm = 0,3937 in


Konversi
1 feet (ft) = 0,3048 m 1 m = 3,281 ft
Satuan
Panjang 1 yard (yd) = 0,9144 m 1 km = 0,6214 mil
1 mil = 1,6093 km

Tabel 1.5. Faktor Konversi Satuan Luas

1 in2 = 6,451 cm2 1 cm2 = 0,155 in2


Konversi
1 yd2 = 0,836 m2 1 m2 = 1,196 yd2
Satuan
Luas 1 acre = 4840 yd2 = 4046,556 m2 1 km2 = 11196 x 106yd2
1 square mile = 2,5898 km2

Tabel 1.6. Faktor Konversi Satuan Volume

1 in3 = 16,387 cm3 1 cm3 = 0,016 in3 1 galon (US) = 3,785 liter
Konversi
1 ft3 = 28,32 liter 1 m3 = 35,51 ft3 1 liter = 1,057 quarts (qt)
Satuan
Volume 1 yd3 = 0,7646 m3 1 liter = 0.0353 ft3 1 fluid ounce (oz) = 29,57 ml
1 pint = 34,659 in3 1 liter = 1,761 pint Galon (Imp) = 4,546 liter
= 0,568 liter = 1,2010 galon
(US)
Tabel 1.7. Faktor Konversi Satuan Massa

1 ounce (oz) = 7000 grains = 28,35 g 1 kg = 2,205 lb


Konversi
1 pound (lb) = 0,4536 kg 1g = 15,43 grains
Satuan
Massa 1 ton (British long ton) = 2240 lb = 1016 kg 1 mg = 0,015 grains
1 US short ton = 2000 lb = 907 kg 1 metrik ton = 1000 kg = 2205 lb

Contoh soal 1.5.


Konversikan 5 inchi ke satuan cm,mm dan m :
Jawab :
5 inchi = 5 x 2,254 = 12,7 cm
12,7 cm = 127 mm
127 mm = 0,127 m
Contoh soal 1.6.
Konversikan 14 cm ke inchi
Jawab :
14
14 cm = = 5,51 inchi
2,54

Contoh soal 1.7.


Berapa in2 untuk luas sebesar 1 m2
Jawab :
100
1m= = 39,37 in  1 m2 = (39,37 in)2 = 1550 in2
2,54
Satuan yang
digunakan di
Inggris
Definisi zat, Massa dan Berat
Satuan metrik
Massa (kg) Sifat zat
SATUAN PENGUKURAN
Panjang (m)
Manfaat mempelajari
Waktu (detik) komposisi zat

Arus listrik (A) Struktur zat


Satuan Internasional = SI
Temperatur (K) Perubahan zat
MATERI/ZAT
Intensitas Cahaya
(Candela) Klasifikasi zat

Jumlah mol (mol) Proses Perubahan suatu zat


Kemampuan untuk
melakukan kerja Lambang kimia
PENGERTIAN DASAR
Intensitas : tidak DAN SATUAN Rumus kimia
bergantung pada PENGUKURAN
kuantitas zat.
Kapasitas : bergantung Faktor
pada kuantitas zat.

Tergantung 2 sifat benda :


massa dan kecepatan Kinetik : dalam ENERGI
keadaan bergerak
Bergantung pada zat yang
akan mengalami Potensial : tidak Bentuk
perubahan kimia berhubungan dengan
gerak

Endoterm : membutuhkan kalor

Eksoterm : melepaskan kalor Proses


Intensif --- Tidak Tergantung
Pada Jumlah Zat

Zat --- Sesuatu Yang Menempati Ekstensif --- Tergantung


Dengan Jumlah Zat
Ruang Dan Mempunyai Massa
Fisika --- Menunjukkan
SIFAT ZAT Kualitas Zat Itu
Massa --- Besaran Yang
Menunjukkan Tekanan Benda DEFINISI ZAT, Kimia --- Berhubungan
Terhadap Perubahan Kecepatan MASSA DAN Dengan Reaksi Kimia
BERAT
Berat --- Besarnya Gaya Tarik
Bumi Terhadap Benda Untuk Mengetahui Unsur2
Pendukungnya Berdasarkan
Sifat2nya
Untuk Dapat Merubah Suatu
MANFAAT MEMPELAJARI Jenis Zat Menajdi Zat Lain
Analisa --- Penguraian Suatu
KOMPOSISI ZAT Yang Lebih Berguna
senyawa Menjadi
Penyusun2nya
Proses Cara Komponen2 Dasar Zat
Sintesa --- Pengikatan 2 Perubahan Bergabung
zat/lebih Menjadi Zat Baru Suatu Zat MATERI / ZAT Komposisinya Sama,
STRUKTUR ZAT Strukturnya Berbeda Maka
Singkatan Nama Unsur Sifatnya Juga Berbeda
Yang Dipakai Untuk
Menandai Unsur Tersebut Fisika --- Yang Berubah Sifat
Fisikanya Saja jadi Bersifat
Cara Penulisan Untuk Huruf Temporer (tidak Tetap) Karena
MATERI/ZAT Komposisinya Tidak Berubah
Pertama Huruf Kapital Dan Lambang Kimia
Seterusnya Huruf Kecil, Kimia --- Sifat Kimianya
Misal: Fe Untuk Besi PERUBAHAN ZAT Berubah, Sehingga Zat Aslinya
Berubah

Empiris
Padat
Molekul
Rumus Kimia Gas
Struktur Wujud Fisik
Cair
Unsur
KUALIFIKASI ZAT Senyawa
Zat Murni
Homogen
Sifat Zat
Campuran Heterogen

Anda mungkin juga menyukai