MATERI
Perubahan Fisika
ZAT MURNI CAMPURAN
Perubahan
Unsur Senyawa Campuran Campuran
Kimia
Homogen Heterogen
1) Zat murni (substance) adalah materi yang seluruh bagiannya mempunyai susunan
tertentu yang tetap dan sifat-sifat intensif tertentu yang sama dan tidak dapat
dipisah-pisahkan menjadi dua bentuk zat lain atau lebih yang mempunyai sifat
intensif yang berbeda kecuali dengan perubahan kimia, contohnya : oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, gula, air, perak, emas,
air, etanol, garam dapur, karbon dioksida dan lain-lain. Zat dapat diidentifikasikan
dari penampilan, bau, rasa, sifat-sifatnya dan lain-lain. Saat ini dikenal lebih dari 13
juta zat. Zat murni dapat diklasifikasikan :
a) Unsur (element), adalah zat murni yang terdiri dari satu jenis atom yang tidak
dapat terurai lagi lebih lanjut walaupun dengan perubahan kimia menjadi zat-zat
lain yang lebih sederhana, contoh : oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur oksigen,
hidrogen, nitrogen, sulfur, dan lain-lain.
b) Senyawa (compound), adalah zat murni yang tersusun dari beberapa unsur yang
tergabung secara kimia dalam perbandingan berat tertentu : contohnya : gula,
air, perak, etanol, garam dapur, karbon dioksida dan lain-lain.
2) Campuran (mixture), adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam
penggabungan tersebut zat-zat tersebut mempertahankan identitas masing-masing.
Contohnya udara, minuman ringan, susu, semen, dan lain-lain. Campuran tidak
mempunyai susunan yang tetap.
a) Campuran Homogen (serba sama), adalah campuran yang serba sama tiap
bagiannya, disebut larutan, contohnya larutan gula, larutan garam dapur dan
lain-lain. Larutan adalah merupakan campuran homogen dalam bentuk yang
paling halus. Bagian yang terbanyak umumnya disebut pelarut, sedangkan yang
sedikit disebut zat terlarut. Pembanding antara zat terlarut dengan pelarutdisebut
konsentrasi larutan. Untuk larutan yang konsentrasinya tinggi disebut larutan
pekat, sedangkan bila rendah konsentrasinya disebut larutan encer.
b) Campuran Heterogen (serbaneka), adalah campuran yang serbaneka fasanya,
dimana susunannya tidak seragam, contohnya minyak dicampur air, pasir
dicampur serbuk besi, campuran semen dan lain-lain.
Zat murni dapat diubah menajdi campuran, demikian pula campuran dapat diubah
menjadi zat murni melalui perubahan fisika. Sedangkan unsur dapat diubah menjadi
senyawa dan senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya melalui perubahan
kimia.
Perubahan senyawa menjadi unsur-unsurnya disebut proses analisa/proses penguraian.
Proses analisa adalah proses penguraian suatu senyawa menjadi unsur-unsur
penyusunnya sehingga unsur-unsur itu dapat diidentifikasikan. Proses ini dapat juga
dikatakan proses penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain.
Sebaliknya pada proses sintesa, terjadi proses pengikatan dua zat atau lebih menjadi zat
baru atau perubahan kimia yang membentuk senyawa dari unsur-unsurnya.
Pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan proses fisika misalnya : ekstraksi,
kristalisasi dengan penguapan bila mau memisahkan garam dari larutannya, untuk
memisahkan besi dari campuran besi-belerang dengan memakai magnit.
b) Perubahan kimia, yaitu perubahan dimana sifat-sifat zat berubah, terutama sifat
intensip/sifat kimianya, oleh karena itu akan terbentuk zat baru. Di sini berarti
zat asli semula sudah berubah. Contoh : besi berkarat, kayu menjadi abu, telur
direbus, minyak bumi dibakar dan lain-lainnya.
1.7. ENERGI
Definisi energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi dapat mempunyai
berbagai bentuk, yaitu energi panas, energi cahaya, energi bunyi, energi listrik, energi
gerak, energi kimia, energi uap, dan lain-lain. Berlaku hukum kekekalan energi, yang
menyalakan bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk menjadi bentuk lain, tetapi
energi tak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Energi terbagi atas energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik merupakan
bentuk energi yang dimiliki suatu benda dalam keadaan bergerak. Besarnya tergantung
dari dua sifat benda yang bergerak yakni massa (m) dan kecepatan (v). hubungannya
ditentukan oleh Persamaan :
E = ½ m v-2
Semua jenis energi ditentukan oleh dua faktor, yaitu pertama faktor kapasitas, yaitu
yang tergantung pada kuantitas zat, dan kedua faktor intensitas, yaitu yang tidak
bergantung pada kuantitas zat. Contohnya : energi kinetik, mempunyai massa sebagai
faktor kapasitas dan kecepatan sebagai faktor intensitas. Energi selalu berpindah dari
benda yang faktor intensitasnya lebih besar ke benda yang intensitasnya lebih kecil.
Energi potensial merupakan bentuk energi yang tidak ada hubungannya dengan gerak.
Yang menjadi penyebabnya adalah tempat dan keadaan atau susunan benda.
Contohnya : energi kimia yaitu energi potensial yang bergantung pada zat yang akan
mengalami perubahan kimia. Pada proses eksoterm, energy kimia adalah berupa kalor
yang keluarkan dalam proses tersebut, contohnya pada pembakaran batubara terjadi
reaksi kimia yang menghasilkan energi panas dan energi cahaya, dengan reaksi :
C + O2 O2 -94030 kal
Sedangkan pada proses endoterm, maka kalor diperlukan agar reaksi kimia dapat
berlangsung, contohnya :
O2 + O2 2 NO +43000 kal
Hubungan antara massa (m) dan energi (E) ditemukan oleh Albert Einstein :
E = m c2
Dimana :
E = energi kalor (dalam erg)
m = massa (dalam gram)
c2 = kecepatan cahaya (3 x 1010 cm/dt)
Pada perubahan kimia, energi yang dibebaskan relative kecil, sedangkan pada
perubahan inti, energi yang dibebaskan umumnya sangat besar, misalnya pada
peluruhan unsur dan pada peledakan bom atom dimana dalam hal ini energi timbul dan
sebagian massa hilang. Satuan energi menurut Satuan International (SI) adalah Joule
(J), dimana :
1 J = 1 Nm = 1 kg m2 s-2
Kalor atau panas adalah bentuk energi yang berkaitan dengan gerak dalam benda (yaitu
gerakan atom atua molekul). Kalor atau panas dapat mengalir melalui konduksi,
konveksi dan radiasi. Kalor dapat diukur dalam kalori, dimana 1 kalor adalah kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1C. konversi kalori dengan
Joule adalah :
1 kalor = 4,18 Joule
Kalor jenis (specific heat capacity) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
1 gram zat sebesar 1C. Kalor jenis air adalah : 1.00 kal/gr C, atau 4,18 gr-1 C-1
1.8. SUHU
Yang dimaksud dengan suhu adalah ukuran intensitas kalor suatu benda. Untuk
mencapai suatu suhu tertentu, benda harus mengandung sejumlah kalor tertentu. Jika
dua benda yang berbeda suhu bersentuhan, maka kalor akan mengalir dari benda yang
mempunyai suhu tinggi menuju benda yang suhunya lebih rendah. Suhu diukur dengan
termometer, dapat dalam derajat Celcius (C), derajat Kelvin (K), derajat Fahrenheit
(F) maupun dalam derajat Rankine (R). Konversi diantara mereka adalah :
Tabel 1.1 : Beberapa jenis ukuran suhu dan konversinya
K (Kelvin) = C + 273
R (Rankine) = F + 459,5
R (Rankine) = K x 9/5
Tabel 1.2 : Suhu absolut, titik didih dan titik beku air
Nama Kelvin Celcius Farenheit Rankine
Titik didih air 373 100 212 672
Titik beku air 273 0 32 492
Suhu absolut 0 -273 -460 0
Massa kilogram kg
Panjang meter m
Waktu detik s
Arus listrik ampere A
Suhu Kelvin K
Intesitas cahaya Candela Cd
Jumlah zat Mol mol
Faktor konversi antar satuan dapat dilihat pada tabel 1.4 sampai dengan tabel 1.7
berikut :
Tabel 1.4. Faktor Konversi Satuan Panjang
1 in3 = 16,387 cm3 1 cm3 = 0,016 in3 1 galon (US) = 3,785 liter
Konversi
1 ft3 = 28,32 liter 1 m3 = 35,51 ft3 1 liter = 1,057 quarts (qt)
Satuan
Volume 1 yd3 = 0,7646 m3 1 liter = 0.0353 ft3 1 fluid ounce (oz) = 29,57 ml
1 pint = 34,659 in3 1 liter = 1,761 pint Galon (Imp) = 4,546 liter
= 0,568 liter = 1,2010 galon
(US)
Tabel 1.7. Faktor Konversi Satuan Massa
Empiris
Padat
Molekul
Rumus Kimia Gas
Struktur Wujud Fisik
Cair
Unsur
KUALIFIKASI ZAT Senyawa
Zat Murni
Homogen
Sifat Zat
Campuran Heterogen