(2.4-1)
Po−PL
∫ drτrz=∫( L
¿ ¿) r dr ¿ ¿
1 Po−P 2 2
rτrz=
2( L )
r +c1
Dimana P = p + ρgz
Persamaan (2.4-1) diintegrasi untuk menghasilkan persamaan (2.4-2) berikutini:
r= λ2
τrz = 0
Po−PL 2
rτrz = r +c 1 (2.4-2)
2L
Po−PL 2
1 = r +c 1
2L
Konstanta C1 tidak dapat ditentukan secara langsung, karena kita tidak memiliki informasi
mengenai flux momentum pada permukaan r = қR atau pun r = R. Yang dapat kita ketahui
adalah bahwa kecepatan maksimum adalah pada tempat r = λR dimana flux momentumnya
adalah nol. Jika kita menggunakan pernyataan ini, maka C1 dapat diganti dengan
−Po−PL 2
C1 = r
2L
Po−PL 2 Po−PL 2
rτrz = r− r
2L 2L
Po−PL 2 Po−PL 2 2
rτrz = r− λ R
2L 2L
:r
Po−PL Po−PL λ 2 R 2
τrz = r−
2L 2L r
Po−PL λ 2 R 2
τrz = (r )
2L r
(Po−PL)R r λ 2 R
τrz = ( )
2L R r
Po−PL r R
= −(
μ4L ) (r
R −2 λ ln +C )
2 2
2 (2.4-5)
r
Kemudian kita evaluasi dua konstanta integrasi λ dan C2 dengan menggunakan boundary
conditions berikut ini:
BC1: pada r = κR, vz = 0 (2.4-6)
BC2: pada r = R, vz = 0 (2.4-7)
Substitusi dari syarat batas tersebut menghasilkan dua persamaan simultan.
a) B. C. 1 : Pada r = kR, Vz = 0
−(Po−PL) R2
Vz = ¿
4 μL
1 ¿− ( Po−PL
4 μL )
R ¿ 2
Po−PL
¿−(
4 μL )
2 2 2
1 R ( k −2 λ ln k +C ) 2 (2.4-8)
b) B. C. 1 : Pada r = R, Vz = 0
−( Po−PL ) R2
Vz = ¿
4 μL
− ( Po−PL) R2 R 2 R
0=
4 μL R 2 (
−2 λ2 ln ( )+ C2
R )
− ( Po−PL ) R2
0= ( 1−2 λ2 1+C 2 )
4 μL
− ( Po−PL) R2
0= ( 1+C 2 ) (2.4-9)
4 μL
Dengan demikian, nilai C2 dan λ adalah:
Po−PL 2
0=−( )R ¿
4 μL
Po−PL 2
0=−( ) R ( 1+C 2 )
4 μL
Sehingga
0=1+2
0=k 2−2 τ 2 lnk + c 2
C2 = -1
2 τ 2 ln k=k 2−1
2 1−k 2
2τ = (2.4-10,11)
ln ¿ ¿ ¿
Substitusi nilai tersebut kepersamaan 2.4-3 dan 2.4-5
Po−PL
τrz = R¿
2L
Po−PL
¿ R ¿ (2.4-12)
2L
−(Po−PL) 2
vz= R¿
4 μL
( Po−PL ) 2
¿− R ¿
4 μL
−( Po−PL ) 2
vz= R ¿
4 μL
Perhatikan ketika k mendekati 0 hasil ini mengurangi hasil untuk aliran tabung melingkar.( lihat
persamaan 2.3-12 dan 2.3-16) .
Begitu kita memiliki distribusi flux dan kecepatan momentum, lurus untuk mendapatkan
informasi lainnya.
(i) Velocity maksimum
−( Po−PL ) 2
vz= R {1−¿
4 μL
vz=
−( Po−PL )
4 μL
{[
1−
λ R 2 1−k 2
R 2
+
ln( )(
1
k
ln
λR
R )
]}
vz=
−( Po−PL ) 2
4 μL
R 1−
{ ( ( ) )[
1−k 2
2 ln
1
k
1−ln
( ( ) ) ]}
1−k 2
2 ln
1
k
( Po−PL)R2
(ii)
Vz max = vz│r = λR
Velocity rata-rata
¿
4 μL
1−
{ ( ( ) )[
1−k 2
2 ln
1
k
1−ln
( ( ) )]}
1−k 2
2 ln
1
k
(2.4−14 )
2π R
∫∫ v z r dr dθ
0 kR
¿ vz > ¿ 2π R
∫ ∫ r dr dθ
0 kR
1
¿ vz ≥ v z max
2
1 ( Po−PL ) R2
¿ vz > ¿
2 8 μL
( Po−PL) R2 1−k 4 1−k 2
¿ vz ≥
8 μL
(
1−k 2
−
ln
1
k () )
(2.4−15)
(iv) Gaya yang diberikan oleh fluida pada padatan diperoleh dengan menjumlahkan gaya
yang berkerja pada silinder dalam dan silinder luar, masing-masing :
Fz = -τrz│ r =kR 2 πkRL+ τ rz│r = R 2 πkRL