Oleh :
TIA RAMALIZA
5153142024
OLEH :
TIA RAMALIZA
5153142024
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan
Industri (PKLI) di Nazwa Bakery & Catering.
Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik, Jurusan
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Tata Boga, bahwasanya setiap
mahasiswa diwajibkan mengambil mata kuliah Praktik Kerja Lapangan Industri
(PKLI) dan penulisan laporan ini dimaksudkan sebagai bukti bahwa penulis telah
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Industri (PKLI).
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Adikahriani, M.Si selaku dosen pembimbing PKLI yang telah banyak
memberikan motivasi, bantuan, bimbingan serta pengetahuan yang luas dalam
memberi arahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
PKLI ini dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
3. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Pembantu Dekan I
4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK.
5. Ibu Dra. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Boga
6. Ibu Siti Sutanti, S.Pd, M.Pd selaku Koordinator PKLI.
7. Bapak Taufiq selaku koordinator produksi sekaligus membimbing dan melatih
penulis selama berada di Industri.
8. Kepada seluruh staff karyawan Nazwa Bakery & Catering yang telah
membantu selama pelaksanaan kegiatan PKLI.
9. Kepada kedua orang tua, keluarga, dan juga teman teman atas dukungan dan
bimbingan baik secara moril maupun materi kepada penulis selama
melaksanakan PKLI.
10. Rekan PKLI Nuria Khaida Arfah Hsb dan Nadiah Amanda yang telah bekerja
sama dalam menyelesaikan tugas PKLI.
Masih banyak pihak-pihak lain yang mendukung dan tidak mungkin penulis
sebutkan satu per satu. Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
ii
penulisan laporan PKLI ini masih terdapat banyak kekurangan, kelemahan baik dari
segi isi, penyusunan, tata bahasa dan sebagainya. Maka dari itu penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan PKLI ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia
ilmu pengetahuan. Terimakasih.
Tia Ramaliza
5153142024
iii
DAFTAR ISI
iv
PENUTUP ................................................................................................................. 31
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 31
B. Saran ............................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 34
DOKUMENTASI AREA KERJA ............................................................................. 35
DOKUMENTASI CATHERING .............................................................................. 38
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 31. Balon Whisk............................................................................................24
Gambar 32. Oven........................................................................................................25
Gambar 33. Tepung terigu..........................................................................................26
Gambar 34. Gula Pasir................................................................................................26
Gambar 35. Santan......................................................................................................26
Gambar 36. Telur........................................................................................................26
Gambar 37. Mentega kocok........................................................................................27
Gambar 38. Pasta pandan............................................................................................27
Gambar 39. Garam......................................................................................................27
Gambar 40. Kacang....................................................................................................27
Gambar 41. Pencampuran bahan................................................................................28
Gambar 42. Penambahan pewarna.............................................................................28
Gambar 43. Penambahan mentega kocok..................................................................28
Gambar 44. Penuangan adonan ke loyang.................................................................29
Gambar 45. Penaburan kacang diatas adonana...........................................................29
Gambar 46. Bolu kamboja siap di sajikan..................................................................29
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hal ini Uiversitas Negeri Medan (UNIMED) merupakan salah satu
lembaga pendidikan yang tidak hanya bertanggung jawab mendidik tenaga pelajar,
tetapi juga dididik untuk menjadi tenaga terampil, bertanggung jawab yang mampu
langsung terjun kedalam dunia industri. UNIMED mengadakan usaha-usaha dalam
proses belajar mengajar yang terarah dan terfokus pada setiap fakultas. Salah satunya
adalah jurusan PKK, Prodi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negri
Medan (FT-UNIMED) melaksanakan Program Kerja Lapangan Industri (PKLI)
dengan bobot 2 SKS.
1
pastry dan memiliki resotoran. Syarat bakery dan catering harus memproduksi 300 –
600 unit produksi perhari. Adapun sasaran PKLI yang telah menjalin kerjasama
dengan pihak jurursan dan memiliki syarat tersebut yaitu: Hotel Danau Toba, Hotel
Antares, Hotel Dharma Deli, Hotel Emerald Garden, Hotel Garuda, Nazwa Bakery &
Catering, Bogasari, dan Hotel Grand Aston City Hall.
2
B. Tujuan PKLI
Adapun tujuan umum dari pelaksanaan PKLI ini adalah melaksanakan salah
satu program dari mata kuliah yang dibebankan terhadap mahasiswa PKK sesuai
dengan kurikulum dari program studi Tata Boga. Selain itu tujuan umum
pelaksanaan PKLI ini adalah sebagai berikut :
a) Menjembatani antara teori dan praktik diperkuliahan dengan praktek di dunia
industri atau lapangan.
b) Meningkatkan kemampuan edukatif dan pengetahuan wawasan keilmuan
mahasiswa.
c) Meningkatkan pola pikir mahasiswa dalam memahami hubungan antara
konsep keilmuan yang dibahas secara teoritis dan analisis dengan pemahaman
secara praktis
d) Mengenal pasar dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh dunia usaha dan
dunia industri.
e) Sebagai sarana promosi calon alumni untuk memasuki pasar didunia usaha
dan industri.
Secara khusus Praktik Kerja Lapangan juga bertujuan untuk pengembangan
dan mengaplikasikan yang diperoleh di perguruan tinggi untuk diterapkan diindustri
Kitchen maupun Bakery dimana kegiatan praktek tersebut dilaksanakan.
3
C. Manfaat PKLI
Dalam melaksanakan keigiatan PKLI, maka manfaat yang diharapkan bagi
kedua belah pihak adalah terjalinnya hubungan kerjasama atau hubungan timbal
balik yang saling menguntungkan antara kampus dengan pihak industri.
1. Bagi Mahasiswa
Menambah kemampuan di bidang Tata Boga, agar dapat bersaing di dunia
kerja
2. Bagi Jurusan
Memperluas kerjasama di Industri Perhotelan ataupun Industri Bakery dan
Pastry tempat Praktik Kerja Lapangan.
3. Bagi Industri Perhotelan ataupun Industri Bakery dan Pastry Tempat
Praktik Kerja Lapangan
Membantu Industri Perhotelan ataupun Industri Bakery dan Pastry
menyelesaikan pekerjaannya.
Merasa bangga karena Industri Perhotelan ataupun Industri Bakery dan
Pastry dipercayakan dapat membimbing para mahasiswa.
Promosi bagi Industri.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
11. Bagian cake kukus adalah petugas pembuat brownies kukus yang akan
didekorasi
12. Bagian dekorasi cake adalah petugas pembuat dekorasi pada cake yang
dipesan.
13. Bagian roti adalah petugas pembuat berbagai macam roti dari roti
panggang hingga roti goring
Pemilik
(Nazliana & Fadlin)
Koordinator
Produksi
6
B. Alat
Nazwa Bakery dan Catering memiliki beberapa alat yang digunakan disetiap
produksi :
7
Tabel 3. Alat yang digunakan Roti dan Brownies Kukus
8
yang dicampurkan tercampur, untuk putih telur jika dikocok (campur)
akan mengembang (Wikipedia.com).
c) Wajan atau kuali
Wajan merupakan salah satu peralatan
dapur yang digunakan sebagai alat
memasak. Wajan atau biasa disebut
penggorengan ini tersebut dari besi
ataupun bahan logam lain. fungsi wajan ini
sebagi alat mengolah berbagai macam Gambar 3. Wajan
bahan makanan kemudian dimasak dan
pada akhirnya menjadi sebuah makanan (Wikipedia.com).
d) Kom adonan
Kom adonan adalah sebuah wadah yang
dapat menampung bahan makanan com
(Waskom) biasanya terbuat dari bahan
stainless, plastic dan kaca. besarnya kom ini
9
g) Loyang
Loyang atau cetakan tersedia dengan
berbagai bentuk dan ukuran yang terbuat dari
stainless steel. Loyang yang baik untuk
digunakan dalam pembuatan cake sebaiknya
menggunakan Loyang yang berkualitas
tinggi. Gambar 7. Loyang
h) Saringan
Wadah yang berbentuk bulat yang di tengah di
beri jarring tipis dan halus untuk menyaring
atau mengangkat kotoran yang terdapat
Gambar 10.
Wadah Besar
10
2. Teknik Memasak di Nazwa Bakery dan Catering
Selama memmulai PKLI di Nazwa Bakeru dan Cattering medan, sangat
banyak teknik memasak yang mereka gunakan diantaranya :
a) Boiling (Merebus)
Sebuah metode dasar memasak, boiling (merebus) memungkinkan anda
untuk membuat berbagai macam hidangan dengan berbagai tekstur dan
rasa. Untuk menghindari memasak sayuran yang terlalu matang rendam
dalam air dingin untuk menghentikan proses memasak.
b) Steaming (Mengukus)
Uap air panas dalam wadah memasak tertutup memberikan suasana yang
lembab untuk memasak makanan. mengukus menciptakan makanan yang
lebih padat, lembut dan lebih mempertahankan volume asli masakan yang
dikukus harus selalu disajikan panas.
c) Baking (Memanggang)
Cara memasak bahan makanan dengan meggunkan oven tanpa
menggunakan minyak atau air. efek dari pemasakan dengan teknik ini
adalah sama dengan teknik kering lainnya tidak ada tambahan minyak
dalam makanan sehingga permukaan menjadi crispy dan warna yang
lebih terkendali. Teknik ini biasanya digunakan untuk produksi pastry,
cookies, cake dan roti, selain itu penggunaan untuk memasak daging, ikan
dan lain-lainya, beberapa jenis pastry memerlukan pematangan terlebih
dahulu sebelum di bakar seperti adonan kue.
d) Blending Method (Metode Pengadukan)
Cara ini cocok untuk membuat cake yang lebih mewah yang
menggandung gula lebih banyak dari pda jumlah tepungnya, biasanya
untuk membuat cake semacam ini harus menggunakan jenis lemak yang
emulsikan dan tepung khusus, dalam cara ini lemak yang di emulsikan
bersama tepung , baking power dan garam dikocok semua sehingga
tercapai suatu kelembutan yang ringan dan halus. lalu masukkan tepur,
aduk sampai rata dan lembut bila menggunakan cairan masukkan paling
kahir dicampur bersama lalu masukkan pada campuran adonan.
11
e) All-in Method (Metode Proses Menyeluruh)
Cara ini semua bahan bakui dikocok bersama untuk mempercepat
hancurkan bahan-bahan baku dan menghasilkan pengembangan yang
sempurna maka gunakan pengadukan berbentuk kawat spiral.
C. Bahan
Adapun bahan yang diguankan dalam setiap pembuatan produksi adalah
sebagai berikut :
a) Tepung kanji
Tepung kanji adalah tepung yang terbuat dari
ubi/singkong. pembuatan dilakukan dengan cara
diparut, diperas,dicuci, didendapkan, diambil sari
patinya, lalu dijemur/keringkan. sifat tepung kanji
apabila dicampur dengan air panas akan menajdi
seperti liat/ seperti lem. tepung tapioca disebut juga
kepung kanji atau tepung sagu (sagu singkong).
tepung tapioca akan memiliki perlakukan berbeda Gambar 11. Tepung
Kanji
untuk setiap jenis kue karena sifat yang dimiliki
tepung tersebut.
b) Tepung terigu
Tepung terigu meruoakan hasil olahan dari
gandum. tepung terigu digunakan sebagai bahan
utama dalam pembuatan roti, biscuit / cookies,
cake, pastry, muffins, macaroni, spaghetti,
waffles. Makanan siap saji dan makanan bayi dan
beberapa kue-kue Indonesia. (Faridah, Anni. Gambar 12. Tepung Terigu
2008).
c) Telur
Telur merupakan salah satu bahan penting untuk
membuat kue-kue/ roti yang baik. pemaiakain telur
ini kadang-kadang sampai mencapai setengah dari
Gambar 13. Telur
12
total ongkos bahan dalam resep
(Faridah, Anni. 2008).
d) Santan Kelapa
Santana atau santen adalah cairan berwarna
putih susu yang diperoleh dengan cara
pemerasan dari kelapa yang telah di parut atau
tanpa penambahan air.
Gambar 14. Santan Kelapa
e) Gula Pasir
Gula merupakan bahan makanan dengan rasa
manis, gula ditemukan diindia sekitar abad dua
sebelum masehi. Gula diperoleh dari tebu, air
bunga kelapa, aren, enau, palem, atau lontar
hingga bir (Wikipedia. com). Gambar 15. Gula Pasir
f) Daun Pandan
Pandan wangi adalah jenis tumbuhan
monokotil dari family pandanaceae yang
memiliki daun beraroma wangi yang khas.
daunnya merupakan komponen penting dalam
13
h) Ragi
Ragi atau yest adalah bahan tambahan dalam
pembuatan kue ragi berbentuk seperti butiran kecir
serta halus berfungsi sebagai pengembang pada
roti, maupun kue-kue jajanan pasar lainnya.
14
akan dikeringkan, diproses,dan diawetkan dengan berbagai macam cara. dari
sebuah susu dapat diprodukso berbagai variasi produk keju. produk-produk
keju bervariasi ditentukan dari susu, metode pengentalan, temperatur, metode
pemotongan, pengeringan, pemanasan juga proses pematangan keju dan
pengawetan. umumnya hewan yang dijaidikan sumber air susu adalah sapi,
unta, kambing,domba,kuda, kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal.
(Wikipedia.com).
m) Butter Cream
Butter cream terbuat dari gula bubuk dan mentega
dan memiliki beragam rupa. ada yang
menggunkaan putih telur da nada pula yang
menggunakan telur utuh.
Gambar 23. Butter Cream
15
harum yang khas. Bolu kemojo dari Riau bertekstur basah dan agak lengket di bagian
dalam, serta agak berminyak di bagian luar, Bolu Kojo dari Palembang juga
bertekstur hampir sama dengan Bolu Komojo hanya perbedaannya Bolu Kojo tidak
berminyak. Sedangakan Bolu Kojo dari bengkulu sama seperti Bolu Kojo dari
Palembang tetapi dalam bahan pembuatan ditambahakan agar-agar putih dan
teksturnya lebih kenyal dari Bolu Kojo Palembang.
Sama seperti kue bolu pada umumnya, Bolu Kojo terbuat dari campuran
telur, gula dan tepung dengan cara dipanggang di oven. Rasanya manis dan legit
karena terdapat campuran gula dan santan. Tekstur Bolu Kojo ini padat dan basah
dengan rasa manis yang khas dan adonan telur yang cukup terasa.
Nazwa Bakery & Catering mempunyai bermacam macam kue yang dapat
Penulis jadikan judul seminar. Salah satunya yaitu Bolu Kamboja. Rasanya yang
manis dan legit sangat cocok untuk cemilan bersama secangkir teh atau sebagai
suguhan dalam acara formal maupun non formal. Bolu kamboja juga salah satu menu
yang sering dipesan oleh pengunjung Nazwa Bakery & Catering.
Bolu Kamboja memiliki proses pembuatan yang terbilang mudah dan bahan–
bahannya mudah didapatkan. Bahan-bahannya seperti, tepung terigu, gula pasir,
telur, santan, mentega kocok, dan kacang tumbuk sebagai topping. Bolu Kamboja
Nazwa Bakery dan Catering memiliki cita rasa yang sedikit berbeda dengan proses
pembuatan Bolu Kamboja lainnya karena disini semua bahan di campur menjadi satu
kecuali mentega kocok. Selama penulis belajar di kampus Universitas Negeri Medan,
proses pembuatan Bolu Kamboja nya sangat berbeda dengan yang di ajarkan di
Nazwa yaitu dengan cara mencampurkan satu-persatu bahan secara bertahap. Penulis
mendapatkan pelajaran yang berbeda dan menarik tentang pembuatan Bolu Kamboja
dari Praktek Kerja Lapangan (PKLI). Dari pemilihan bahan, penimbangan bahan,
hingga ke proses pembuatan Bolu Kamboja.
16
Resep Bolu Kamboja
Bahan-bahan:
2,5 gelas tepung terigu
4 gelas santan dan daun pandan (1 butir kelapa parut blender dengan
daun pandan)
1,5 gelas gula pasir
2 butir telur
3 sendok makan margarin (cairkan)
1 bungkus agar agar
5 sendok makan sagu (peres)
Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu, sagu, agar agar bubuk.
2. Kocok gula dan telur sampai rata. Masukkan campuran tepung sedikit
sedikit selingi dengan air santan. Aduk rata sampai semua bahan tepung
dan santan habis. Terakhir masukkan margarin cair.
3. Tuang adonan dalam loyang yang sudah dioles margarin dan tabur
tepung. Panggang dalam oven yang sebelumnya sudah dipanaskan. Proses
memanggang antara 1-1 ½ jam dengan api sedang. Tes tusuk untuk
memastikan kematangan kue.
17
BAB III
PELAKSANAAN PKLI
Memulai usaha sejak 01 Juli 1997, tanpa ada pengetahuan tentang usaha dan
keahlian tentang membuat kue. Ibu Nazliana Lubis berusaha mencari referensi dari
buku dan media cetak bagaimana cara membuat kue yang baik dan benar. Akhirnya
Ibu Nazliana Lubis sepakat dengan membuat donat. Dimulai dengan alat apa adanya
di rumah dan membeli bahan baku secara rutin Ibu Nazliana Lubis terus belajar
sambil berjualan dengan rasa dan ukuran yang masih berbeda beda setiap harinya.
Modal awal, keahlian, pengetahuan, peralatan semua serba apa adanya. Pendiri
Nazwa Bakery dan Catering adalah Ibu Nazliana Lubis dan Bapak Fadlin Djafar
beliau memulai usaha dengan tekad dan kemauan yang cukup kuat. Awalnya Ibu
Nazliana Lubis adalah seorang pegawai yang terkena PHK dari satu perusahaan
penerbangan terkemuka pada saat itu, beliau merasa malu untuk memulainya karena
ketika beliau bekerja segala fasilitas perusahaan beliau dapatkan, sedangkan untuk
memulai usaha ini Ibu Nazliana Lubis harus memulainya dari nol lagi untuk
membuka usaha. Dengan keahliannya, Ibu Nazliana Lubis adalah praktisi
penerbangan yang mengajar di beberapa D3 Pariwisata swasta di kota Medan, mata
kuliah yang diberikan adalah customer service, ground handling pesawat, public
relation, fare and ticketing.
18
Team kerja di Nazwa Bakery and Catering ada 45 orang, team produksi kue
dan masak kebanyakan laki laki, team ini terdiri dari sebagian anggota keluarga dan
anak-anak daerah yang dibimbing dari dasar. Sedangkan untuk di jajanan pasar
semua diprioritaskan untuk perempuan.
1. Lokasi
19
Sebelum melakukan PKLI, penulis membuat surat permohonan izin dan
penugasan dosen pembimbing PKLI. Penulis berkonsultasi dengan pembimbing
PKLI tentang membuat proposl awal. PKLI dilaksanakan mulai tanggal 13 Desember
2018 hingga 12 Januari 2019 dengan jadwal masuk pukul 08.00 WIB – 17.00 WIB.
Kemudian penulis diberi bimbingan dan arahan oleh Pimpinan produksi industri
tersebut atau yang mewakilinya. Sebelum dimulainya proses produksi, penulis juga
diperkenalkan dengan seluruh anggota pekerja Nazwa Bakery & Catering. Mulai dari
bagian kios/toko, bagian administrasi, bagian proses produksi yang terdiri dari
banyak jenis jenis kue dan roti, bagian gudang hingga bagian dapur yang memasak
makanan untuk para pekerja.
Selama di industri tersebut, penulis membantu mengerjakan semua bagian
bagian produksi diantaranya bagian jajanan pasar membuat wingko, kue dange, pulut
panggang durian, kue dadar, wajik ketan hitam, kroket dan lain sebagainya.
Kemudian bagian roti membuat roti isi, roti manis dan juga roti tawar. Kemudian
bagian cake terdiri dari cake panggang yaitu blondi pisang, chiffon pandan/jeruk,
brownies panggang, brownies pisang, bika ambon, cake caramel, dan juga bolu
gulung. Selain cake panggang, ada juga cake kukus yaitu brownies kukus. Dalam
satu hari penulis biasanya mendapat 5-7 pekerjaan, misalnya hari ini dibagian
membuat cake caramel, membantu membuat blondie pisang, brownies panggang, roti
manis, menge-pack pesanan konsumen, membantu menjaga gudang, memasak santan
untuk bika ambon, dll.
Penulis melakukan PKLI ketika Tahun Baru sehingga Catering, Snack box
dan Rice Box untuk acara Natal dan Tahun baru. Selain itu, penulis juga diletakkan
dibagian cake caramel dan bika ambon yang juga membuat Zuppa Soup dan
macaroni shcotell, saat Catring-an dan Snack box banyak pesanan. Penulis juga
membantu mempersiapkan pesanan dari konsumen seperti Packing Snack Box.
Selain ditempatkan dibagian produksi, penulis juga ikut serta dalam Cateringan Open
House Natal dan Tahun Baru dari PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).
Berikutnya penulis ikut serta dalam cateringan Open House Wakil Rektor III
Universitas Negeri Medan (Unimed) bapak Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Berikutnya
penulis ikut cateringan dari acara pernikahan di gedung Paramount Ballroom.
20
Pesanan snack box pun hampir setiap hari dilakukan, dari mulai ribuan
hingga puluhan, hampir rata-rata isi dalam snack box itu bolu kamboja. Selain itu
setiap kali bolu kamboja di sajiakan di etalase toko selalu habis terjual, tak jarang
konsumen memesan bolu kamboja dengan tepung keto, tepung keto diketahui
mampu menurunkan berat badan dengan cepat. Makanan yang dimaksud juga
disebut makanan atau cemilan untuk konsumen yang mengikuti program diet keto.
Proses pebuatannya pun terbilang mudah, hanya saja untuk bolu kamboja keto
terhalang dengan tepung keto yang mahal harganya. Maka dari itu penulis memilih
judul seminar atau persentasi Bolu Kamboja saja sebagai hasil Praktek Kerja
Lapangan Industri bolu kamboja.
Pada tanggal 12 Januari 2019, penulis mengakhiri masa PKLI di Nazwa
Bakery & Catering Medan. Nama Mahasiswi pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja
Lapngan Industri (PKLI) adalah sebagai berikut :
2. Data Proyek
Nazwa Bakery memiliki 2 buah kios yaitu, di jalan Mukhtar Basri No. 110
sebagai pusat toko dan yang satunya lagi beralamat di jalan Mustafa sebagai cabang.
Suatu perusahaan/industri, kepegawaian merupakan suatu komponen yang di
butuhkan untuk menunjang perkembangan dan jalannya perusahaan dan menjamin
jalannya kelancaran produksi.
Jumlah tenaga kerja di Nazwa Bakery dan Catering sebanyak 45 orang
dengan satu head produksi, 12 orang penjaga toko, 3 orang bagian administrasi, 1
orang di controller, 1 orang supir, 4 orang di cafe, 3 orang di produksi cake, 4 orang
di produksi roti, 4 orang di produksi jajanan pasar, 2 orang di produksi cake kukus, 3
orang koki kantin, 1 orang pembuat bika, dan 2 orang penjaga gudang bahan.
21
Tabel 4. Perincian Jumlah Tenaga Kerja Nazwa Bakery dan Catering
22
B. Penggunaan Peralatan dan Pembahasan
Tabel 5. Alat Pengolahan Bolu Kamboja Nazwa Bakery dan Catering
Gambar Keteranagan
23
Balon whisk merupakan alat yang
digunakan untuk mencampurkan atau
mengaduk bahan-bahan dalam
pembuatan bolu kamboja yang sudah
dimasukkan ke dalam kom adonan
Gambar 28. Balon Whisk
24
Oven adalah alat yang digunakan untuk
memanggang adonan menjadi bolu
ksmboja dan produk-produk bakery
lainnya. Oven yang digunakan dalam
pembuatan bolu kamboja adalah oven
digital, digunakan karena dilengkapi
dengan temperatur suhu serta timmer
yang akan membantu mengontrol suhu
Gambar 32. Oven
dan waktu pada pengovenan bolu
kamboja
25
C. Penggunaan Bahan dan Pembahasan
Tabel 7. Bahan Pengolahan Bolu Kamboja Nazwa Bakery dan Catering
Gambar Keterangan
26
Mentega kocok adalah mentega yang
sudah dikocok dengan mixer dalam
waktu ± 30 menit hingga mentega
berwarna kuning pucat dan lebih
lembut. Mentega yang digunakakan
sebanyak setengah ladle soup, ± 200
Gambar 37. Mentega kocok gram mentega kocok.
27
D. Proses Pelaksanaan dan Pembahasan
1. Masukkan gula, garam telur dan terigu lalu aduk hungga rata.
28
4. Tuang adonan ke loyang yang sudah dipoles dan dilapisi kertas.
29
E. Kendala Dalam Pelaksanaan PKLI
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari bagian roti juga banyak penegtahuan yang didapat yaitu tentang variasi
bentuk-bentuk roti seperti bentuk pizza, roll piza, roti dengan bentuk karakter dan
lain-lain. Isian roti yang digunakan juga bermacam-macam ada dari selai strawbery,
bluebery, isian coklat, tausa, kismis, coklat kacang, coklat kismis, vla keju, kelapa,
durian dan juga berbagai bentuk, warna, rasa, topping untuk donat. Roti-roti tersebut
ada yang di panggang di dalam oven dan ada juga di goreng. Kemudian teknik-
teknik dekorasi cake seperti dekorasi cake ulang tahun, cake bentuk karakter dari
butter cream dan fondant. Cake ulang tahunjuga bisa di order sesuai kebutuhan
misalnya karakter tayo, spiderman hingga wading cake yang dominan bunga-bunga.
Yang paling mudah yaitu dekorasi spongebob pada brownies ukuran 10 cm dan
dekorasi garis-garis pada 1 loyang brownies.
Terakhir dari bagian catering, dari sini penulis banyak belajar, baik dari
pengolahan untuk menu-menu yang diminta, persiapan alat-alat makannya hingga
menjaga pondokan pada saat catering berlangsung. Bagi mahasiswa PKLI biasanya
31
diminta untuk menjaga pondokan dalam acara resepsi atau acara-acara tertentun yang
menggunakan jasa catering Nazwa Bakery. Disini semua tim harus standbay untuk
makanan-makanan yang habis, yang kurang maka siapa pun yang menegetahui hal
ini harus langsung ke dapur untuk memberi tahukan apa saja yang harus ditambah,
hingga sesuai permintaan catering dari tuan rumah habis. Jika habis tim segera
closing dan mulai berkemas untuk kembali ke nazwa bakery. Selama penulis PKLI di
Nazwa Bakery banyaknya cateringan yang diterima mulai dari 500 porsi hingga 2000
porsi.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil praktik yang ada dilapangan, dapat diambil saran
sebagai berikut :
1. Menjaga hygiene dan sanitasi, seperti memakai sarung tangan yang
tersedia pada saat proses pengolahan ataupun proses penyajian produksi
dan bagi laki-laki sebaiknya menggunakan kerpus saat pengolahan
berlangsung.
2. Kebersihkan pada saluran air cuci piring harus lebih diperhatikan.
Sampah dan sisa pengolahan sebaiknya buang di tempat sampah lalu
letakkan alat-alat yang kotor di wastafel. Hal ini menghindari saluran
tumpat, jika saluran tumpat maka area kerja akan selalu basah dan licin,
hal ini menghambat proses pengolahan produk-produk.
3. Fasilitas keselamatan kerja untuk karyawan sebaiknya diperhatikan lagi
untuk menghindari terjadinya resiko dalam bekerja, misalnya tidak
membersihkan lantai yang basah dan licin.
4. Lantai dapur terdapat beberapa keramik yang pecah dan lantai terlihat
kotor karena kurangnya kesadaran karyawan untuk membersihkan lantai
32
(mengepel) setelah selesi pengolahan. Peraturan piket lebih diawsi lagi
agar karyawan tidak lari dari tanggug jawabnya untuk sama-saam
menjaga kebersihan area kerja.
5. Ketersediaan alat dan kelayakan alat sebaiknya diawasi dengan cermat,
seperti balon whisk yang kawat-kawatnya sudah keluar, sendok sup
plastik yang sebagian habis terbakar api.
6. Sebaiknya seragam harus digunakan secara bersamaan, masih ada
beberapa orang yang tidak menggunakan seragam kerjanya.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
DOKUMENTASI AREA KERJA
35
36
37
DOKUMENTASI CATHERING
38
39