Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PERALATAN DAN CARA KERJA UNIT SEPARATOR


DI PT. ELNUSA TBK BALIKPAPAN

Oleh:
Abrito Miditama Sylvan Goncalves
NIM: 15.01.443

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERMINYAKAN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS
BUMI BALIKPAPAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kerja Praktek ini.
Laporan Kerja Praktek ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi mata kuliah yang telah diprogramkan.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua yang telah membantu terutama
kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya.
2. Bapak Lukman, ST.,MT selaku ketua STT Migas Balikpapan.
3. Bapak Abdi Suprayitno, ST., M.Eng selaku Ketua Jurusan S1 Teknik
Perminyakan STT Migas Balikpapan.
4. Bapak Firdaus, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek di STT
Migas Balikpapan.
5. Kedua orang tua, segenap kerabat dan keluarga yang tak henti - hentinya
memberikan dukungan.
6. Bapak Nur Mukmin selaku Pembimbing Lapangan PT. Elnusa Tbk.
7. Ibu Wandra Aira selaku Staff HSE .
8. Bapak Agus Fahmi selaku Staff HSE.
9. Bapak Abdul Fattah selaku Staff HSE.
10. Teman - teman Teknik Perminyakan Reguler 2015 yang membantu
kelancaran dalam menyusun Laporan Kerja Praktek.
11. Rekan – rekan serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu –
persatu yang telah membantu sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat
terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktek ini, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
kontruktif dan inovatif dari para pembaca demi untuk kesempurnaan di dalam
berbagai aspek dari laporan ini.
iv
Apabila terdapat kesalahan baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa
dalam laporan ini, penyusun memohon maaf.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya Mahasiswa Teknik Perminyakan dalam menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan. Amin.

Balikpapan, 17 September 2019

Penyusun

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN .................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN KAMPUS ............................................................ iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Tujuan Percobaan ................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ................................................................ 1
1.2.1. Bagi Mahasiswa ............................................................ 2
1.2.2. Bagi STT Migas ............................................................ 2
1.2.3. Bagi Elnusa ................................................................... 2
1.3. Metodologi Penulisan Laporan ............................................... 3

BAB II PROFIL PERUSAHAAN .............................................................. 4


2.1. Pengenalan Perusahaan ........................................................... 4
2.2. Lingkup Usaha Perusahaan..................................................... 5
2.3. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 6
2.4. Lingkup Bidang ...................................................................... 6

BAB III SEPARATOR ................................................................................. 11


3.1. Dasar Teori ............................................................................. 11
3.2. Jenis Separator ........................................................................ 11
3.3. Kelebihan dan Kekurangan masing-masing Separator ........... 12
3.4. Bagian-bagian utama Separator .............................................. 14
3.5. Peralatan Internal Separator .................................................... 15

iv
3.6. Peralatan External Separator................................................... 21
3.7. Potensi Masalah pada Separator ............................................. 22
3.8. Pemilihan Separator ................................................................ 24

BAB IV PEMBAHASAN UMUM ............................................................... 26

BAB V KESIMPULAN UMUM ................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 28

LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bagian-bagian Separator ............................................................. 14


Gambar 3.2. Deflector Plate ............................................................................. 16
Gambar 3.3. Weir ............................................................................................. 16
Gambar 3.4. Centrifugal Device....................................................................... 17
Gambar 3.5. Vortex Breaker ............................................................................ 18
Gambar 3.6. Demisser Pad ............................................................................... 19
Gambar 3.7. Coalesing Plates........................................................................... 19
Gambar 3.8. Straightening Vanes..................................................................... 20
Gambar 3.9. Float Shield .................................................................................. 21

vi
DAFTAR LAMPIRAN

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta era perdagangan


bebas, maka keunggulan kompetitif SDM Indonesia yang kompeten dan berkualitas
sangat dibutuhkan untuk dapat mengelola SDA ( termasuk komoditi MIGAS)
sebagai keunggulan komparatif yang sudah ada. Proses eksploitasi minyak dan gas
bumi merupakan kegiatan yang menggunakan teknologi yang kompleks serta
beresiko tinggi. Dan sebagaimana diketahui bersama saat ini cadangan MIGAS di
Indonesia sudah kian menipis. Sehingga upaya eksplorasi dan eksploitasi yang
efektif dan effisien menjadi mutlak dilakukan oleh Oil Company.

Adapun tugas khusus yang kami laksanakan yaitu mengenai pengenalan


unit snubbing 150K, peralatan wireline, workover 340K dan separator. Pengenalan
ini mengenai alat-alat apa saja yang ada di dalam unit snubbing 150K, wireline,
workover 304K dan separator, fungsi dari masing-masing alat dalam unit tersebut
dan perbedaan dari snubbing 150K, wireline dan workover 340K ditinjau dari segi
kegunaan masing-masing dan alat-alat yang ada di dalam unit tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

KP (Kerja Praktek) dengan segala tujuannya tentunya akan banyak


memberikan manfaat baik bagi mahasiswa itu sendiri maupun perusahaan.

Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh tersebut adalah :

1
1.2.1. Bagi Mahasiswa

1. Melatih kedisiplanan dan tanggung jawab dalam menghadapi tugas yang


diberikan.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pekerjaan yang ada dalam
dunia kerja, khususnya tentang kinerja unit snubbing, wireline, workover
dan separator.
3. Menambah pengetahuan baru yang tidak didapat dalam bangku kuliah.
4. Menerapkan teori yang diperoleh selama pendidikan dengan aplikasi
teknologi di lapangan.
5. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dan membina sikap profesional
dalam keterampilan.

1.2.2. Bagi STT Migas

1. Meningkatkan efisiensi perkuliahan dengan hasil yang lebih memuaskan


dan nyata.
2. Lebih mudah dalam menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan kerja.
3. Membuka dan mempererat hubungan STT Migas dengan Elnusa selaku
perusahaan.

1.2.3. Bagi Elnusa

1. Dapat lebih mengenalkan diri kepada masyarakat tentang apa, siapa dan
bagaimana elnusa itu.
2. Ikut membantu menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia sesuai dengan
program pemerintah.
3. Lebih mudah untuk mendapatkan tenaga kerja yang handal dan bertanggung
jawab.
Laporan yang disusun dengan matematis ini bertujuan agar dengan adanya
laporan yang berisi tentang laporan kegiatan Kerja Praktek. Mahasiswa dapat

2
mempelajari kembali sebagai tambahan pengetahuan. Disamping itu, laporan ini
adalah sebagai wujud pertanggung jawaban mahasiswa setelah menyelesaikan
Kerja Praktek.

1.3. Metodologi Penulisan Laporan

Dalam pembuatan laporan KP ini ada beberapa langkah atau metode yang
digunakan, yaitu :

a. Observasi
Langkah ini kami manfaatkan untuk mengumpulkan data sebanyak
mungkin sebagai bahan penulisan laporan. Dengan melakukan observasi
(pengamatan) langsung di lapangan, data yang didapat lebih akurat dan
materipun lebih mudah diserap.

b. Interview
Kami juga mengajukan banyak pertanyaan untuk memperjelas sebagai hal
yang berkaitan dengan data-data yang kami kumpulkan. Baik itu kepada
pembimbing atau kepada instruktur dan operator yang berwenang.

c. Kepustakaan
Ini adalah hal yang terakhir diambil. Berbagai bahan data tambahan dari beberapa
literatur sebagai pelengkap.

3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Pengenalan Perusahaan

PT. EWS OILFIELD SERVICES (EWS) merupakan salah satu unit usaha
atau anak perusahaan PT. ELNUSA, yang sahamnya dimiliki oleh PT. ELNUSA
(99 %) dan Dana Pensiun Elnusa (1%). EWS (D/h) PT. ELNUSA Workover
Services didirikan berdasarkan akta notaries Sinta Susikto, SH. No.63 pada tanggal
21 September 1984. Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar PT. ELNUSA Workover
Services, ruang lingkup perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa teknologi
perminyakan seperti jasa – jasa kerja ulang (workover) sumur -sumur minyak dan
gas bumi, perbaikan, inspeksi peralatan serta kegiatan - kegiatan jasa penunjang
lainnya.

PT. ELNUSA Workover Services berdomisili di Jakarta dan memulai


kegiatan operasi secara komersial pada tahun 1984. Dalam menunjang program 5
tahun perusahaan, EWS telah membuat beberapa pogram guna melakukan
pengembangan usaha dan masuk dalam usaha jasa baru. Terkait dengan hal
tersebut, maka EWS mengubah nama perusahaan menjadi PT. EWS Oilfield
Services, dimana dengan nama baru ini perusahaan tidak terkungkung dalam satu
usaha jasa saja yakni “workover”. Dengan nama baru diharapkan “trade mark”
dengan inisial “EWS” tetap dipertahankan. Dalam menjalankan organisasi
perusahaan, EWS berupaya untuk disejajarkan dengan perusahaan Kelas Utama
atau Kelas Dunia dengan mengadopsi beberapa Management Tools, antara lain :

1. ISO 9001: 200 (SGS), sejak tahun 1998


2. Balance Score Card, sejak tahun 2001
3. SAP, sejak tahun 2002
4. OHSAS (SGS), sejak tahun 2003

4
2.2. Lingkup Usaha Perusahaan

Awalnya EWS memulai kegiatan usahanya dengan core business pada


Hydraulic Workover. Pada perkembangannya, EWS terus melakukan diferensial
dan inovasi layanan jasa yang terkait dengan perkembangan perawatan sumur
minyak dan gas. Saat ini, Business Line yang digeluti PT.EWS meliputi :

a. Well Services :

1. Hydraulic Workover / Snubbing Services


2. Wireline / Slickline Services
3. Completion Services
4. Coiled Tubing Services
5. Integrated Workover Services
6. Testing Barge Services
7. Well Abandoning Services
8. Wellhead Replacing / Maintenance Services

b. Field Services :

1. EPC Oil and Gas Pipeline


2. Operate & Maintenance Oil & Gas Pipeline
3. EPC and OM Gathering Station
4. Platform Reactivation.
5. Optimalization Production Facilities
6. Integrated Field Production Facilities
7. Supply & Logistic Base (Shore Base)
8. Hazardous Gas Monitoring and Fuel Consumption Monitoring
9. Waste Management & Handling Solution.

5
10. Collum Scanning & Tank Cleaning
11. EOR (Enhanced Oil Recovery)
12. Fuel Monitoring Services, Drilling Monitor
13. Oil Field Management

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

PT.EWS Oil Field Services mempunyai visi dan misi adalah sebagai
berikut:

VISI

“Menjadi Mitra Utama dalam jasa penunjang kegiatan Oil Field Services
melalui Service Excellence”.

MISI

“Memberikan Service Excellence di bidang Oil Field Services dengan selalu


mengutamakan keselamatan kerja serta memberikan nilai tambah pada stake
holder khususnya customer delight.”

2.4. Lingkup Bidang

Lingkup yang ada di EWS Oilfield Service adalah :

1. Service Sumur.

Sekali sumur setelah dibor dan diproduksi. perawatan harus dilakukan untuk
memaksimalkan produksi yang tinggi terus berlangsung selama sumur masih
hidup. Operasi service sumur juga dilakukan untuk memonitor kinerja sumur
dari berbagai kasus untuk menaikkan produktifitas, apakah itu dengan
menggunakan slickline, tubing, coil, snubbing atau proses dari kerja ulang.

6
EWS bekerja dekat dengan konsumen untuk memastikan aktivitas yang
optimal dari operasi service sumur EWS.

Keuntungan:

 Melengkapi operasi di bawah tekanan.


 Menghindari penggunaan yang mahal.
 Mengurangi biaya dalam menaikan dan menurunkan rig lebih cepat.
 Menjadikan sumur anda berproduksi lebih cepat.

2. Service Wireline / Slickline

Tenaga di EWS di akui sebagai ahli dalam Wireline. Peralatan wireline


adalah salah satu yang memiliki pengetahuan dan pengalaman, digunakan
secara tepat dan efisien. Wireline dengan berbagai jenis peralatan dan
aplikasinya dapat menjadi solusi yang efektif pada banyak problem sumur
produksi.

3. Service Complesi.

Team complesi EWS dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam operasi
mampu untuk menyediakan berbagai complesi sumur, EWS bekerja dekat
dengan konsumen atau pelanggan , memberikan solusi yang kompleks.

4. Service Coil Tubing.


Team kami yang membantu secara teknis dan staff ahli menentukan metode
dan teknik coil tubing yang paling effektif dan efisien. Setiap komponen dari
operasi coil tubing EWS memenuhi standar industri, memastikan kinerja
maksimum dan seluruh aplikasi tubing coil.

7
Service kerja ulang yang berintegritas.

EWS berkomitmen terhadap kesuksesan dan kepuasan konsumen, sebagai


penyedia dari service yang berintegrasi, EWS membuat asumsi yang baik atau
berkualitas tentang kondisi sumur dan berdasarkan pada tujuan konsumen, maka
direkomendasikan keselamatan dan solusi yang paling ekonomis. Salah satu dari
solusi itu adalah servis kerja ulang offshore yang berintegritas, yaitu snubbing
hydraulik, service coil tubing, service wireline, service komplesi, test semen dan
produksi seluruhnya dalam satu kapal untuk membantu kebutuhan konsumen.

EWS menyediakan service perawatan dengan integritas dari pembelian dan


perawatan dibawah manajemen yang baik EWS memiliki seluruh pengalaman yang
dibutuhkan untuk mengatur seluruh aktifitas perawatan yang berhubungan minyak
dan gas, dari perawatan rutin, perawatan untuk pencegahan, perawatan untuk
prediksi, keseluruhan yang utama perubahan dan perbaikan yang penting.

Service di Shore Base.


Dengan pengalaman menjalankan suplay dasar dan service dasar logistic di
berbagai basis untuk waktu yang lama, EWS dan aliansi strategisnya siap untuk
melayani konsumen dengan solusi yang terpercaya untuk service shore base
konsumen seperti:

1. Service logistic dasar.


2. Solusi manajemen suplay yang berantai dan berkelanjutan.
3. Tenaga manusia
4. Transportasi.
5. Catering.
Fasilitas untuk mendukung shore base konsumen.

Menara tinggi untuk menyimpan barang digunakan untuk menyimpan hasil


campuran dan mentransfer material lumpur seperti barit, bentonit dan semen.

8
Service Keselamatan Dan Keamanan.
Perhatian EWS yang terbesar pada setiap pelayanan adalah factor
keselamatan, selama beberapa tahun ini EWS menyediakan pelayanan dengan
standar keamanan yang sangat baik, untuk membagi pengalaman dan tingkat
keselamtan pada service kami, EWS dengan bangga menyediakan service
keselamatan pada produksi minyak.

1. Perlengkapan Keselamatan.
EWS mampu menganalisa, merancang dan tujuan dengan solusi yang paling
efisien dalam merekomendasikan perlengkapan keselamatan untuk seluruh
alat perlengkapan produksi yang standar keselamatan perlu ditingkatkan.

2. Monitoring Gas Berbahaya.


Gas berbahaya dapat ditemukan pada banyak lingkungan kerja termasuk area
produksi lapangan minyak. Insinyur EWS harus memastikan bahwa seluruh
level keselamatan yang diperlukan dipenuhi dan dijaga sepanjang waktu dan
memastikan seluruh perlengkapan yang diperlukan tersedia di lingkungan
kerja dan pada kondisi saat pengerjaanya, ini adalah tanggung jawab mereka
untuk menempatkan dan menjaga level dan standar keselamatan yang
dibutuhkan untuk melengkapi baik peraturan pemerintah dan standar yang
dimiliki klien.

3. Sistem Pendeteksi Kebakaran dan Gas


Sistem deteksi kebakaran dan gas milik EWS tidak dapat dikompromikan
(harus ada) dengan penerapan teknologi terbaru untuk mendukung system
tersebut, EWS akan menjamin bahwa system akan efisien dan akurat.

Solusi Bioteknologi.

EWS dan aliansinya yang strategis menyediakan terobosan terbaru dalam


service minyak, EWS menggunakan bioteknologi untuk memastikan penerapan
peralatan ini dalam industri minyak dan gas ramah terhadap lingkungan.

Sludge dan Solusi Management zat buangan

9
EWS menggunakan agen berupa bakteri untuk mengolah zat buangan dan
kontaminasi oleh minyak, pada setiap lapangan minyak EWS menyebutnya
bioremedasi, pengolahan ini sangat efisien dan efektif dalam biaya, EWS
melakukan proyek percobaan dan hasilnya telah terbukti.

Di lain pihak remediasi tanah dan media lainnya yang terkontaminasi


dengan petrokimia, pestisida dan bahan yang mudah meledak atau zat organic
yang berbahaya dapat mempermahal biaya dan lebih memakan waktu dalam
prosesnya, juga terdapat beberapa isu yang cukup serius dapat menghambat dan
harus dipertimbangkan ketika dilokasi terjadi kontaminasi tanah, isu tersebut
dapat membahayakan kemampuan konstruksi atau proyek pembangunan kembali.
EWS telah mengembangkan teknologi bioremediasi yang inovatif untuk
membantu perusahaan menghadapi kontaminasi tanah secara efektif.

10
BAB III
SEPARATOR

3.1. Dasar Teori

Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan


fluida sumur menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana
pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu prinsip penurunan
tekanan, gravity set link, turbulensi aliran atau perubahan arah aliran, dan
pemecahan atau tumbukan fluida.
Fungsi utama separator :

a. Unit pemisahan utama cairan dan gas


b. Melanjutkan proses dengan memisahkan gas ikutan dari cairan
c. Untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari cairan
d. Memberikan waktu yang cukup untuk pemisahan antara minyak dan air
yang ikut terproduksi
e. Melakukan treatment lainnya jika mungkin

3.2. Jenis Separator

Separator diklasifikasikan berdasarkan bentuk, tekanan kerja dan fasa

pemisahan.

1. Berdasarkan bentuk, separator dibedakan atas:

a. Vertikal

Sangat baik untuk fluida yang memiliki GOR rendah dan tekanan
yang agak rendah. Separator ini cocok untuk fluida yang mengandung
pasir atau lumpur.

11
b. Horizontal

Separator ini sangat cocok untuk fluida yang memiliki GOR yang
tinggi dan membutuhkan residence time yang agak lama dalam pemisahan.
Separator Horizontal dapat menghandle kapasitas yang lebih besar, karena
memiliki luas bidang kontak antara gas – cairan pada bagian pemisah gas
lebih lebar dan panjang.

c. Sperikal

Pada umumnya digunakan di lapangan minyak yang kecil atau sebagai


test karena kapasitasnya terbatas serta memiliki ruangan permukaan
terbatas.

2. Berdasarkan fasa pemisahan, separator dibedakan atas:

a. Separator dua fasa, memisahkan fasa cairan dan fasa gas

b. Separator tiga fasa, memisahkan air, minyak dan gas

3. Berdasarkan fungsinya, separator dibagi:

a. Test separator, untuk menentukan laju produksi sumur

b. Production separator, untuk memisahkan fluida produksi dari berbagai


sumur

3.3. Kelebihan dan Kekurangan Masing-Masing Separator

a. Separator Vertikal
Kelebihannya :
 Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit
 Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar

12
 Mudah dibersihkan
 Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan
 Mempunyai surge cairan yang besar

Kekurangannya :
 Lebih mahal
 Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman)
 Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu

b. Separator Horizontal
Kelebihannya :
 Lebih murah dari separator vertical
 Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya
 Baik untuk minyak berbuih (foaming)
 Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih
besar
 Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair

Kekurangannya :
 Pengontrolan level cairan lebih rumit daripada separator vertical
 Sukar dalam membersihkan Lumpur, pasir, parafin
 Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu

c. Separator Bulat
Kelebihannya :
 Termurah dari kedua tipe diatas
 Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator
vertical, lebih kompak dari yang lain
Kekurangannya :
 Pengontrolan cairan rumit

13
 Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil

3.4. Bagian- Bagian Utama Separator

Pada separator produksi terdapat 4 daerah peralatan yang digunakan sebagai


daerah pemisahan seperti pada gambar yang terdiri dari :

Gambar 3.1. Bagian-bagian Separator

a. Primary Section (A)

Daerah ini digunakan untuk mengumpulkan sebagian besar fluida yang

masuk ke dalam separator. Pada daerah ini terdapat inlet port dan baffle untuk

membelokkan arah aliran utama fluida dan aliran gas. Pada separator horizontal

terletak pada bagian inlet ujung silinder.

b. Gravity Setting Section (B)

Daerah ini digunakan untuk melaksanakan pemisahan dengan system

setting/pengendapan yang tergantung pada perbedaan densitas dengan

mengendalikan gaya gravitasi. Bagian ini juga terdapat suatu peralatan yang

dipergunakan untuk memperlambat aliran gas, sehingga terjadi turbuulensi.

14
c. Mist Extraction Section (C)

Sering terjadi kesalahpahaman antara mist dengan spray collectiom yang


sebenarnya mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu :

 Mist Particle : Didefinisikan sebagai suspense partikel cairan dalam gas


yang mempunyai diameter lebih besar dari 10 micron
 Spray Particle : Didefinisikan sebagai suspense partikel cairan dalam gas
yang mempunyai diameter lebih kecil dari 10 micron
d. Liquid Collection Section (D)

Daerah ini berfungsi sebagai tempat penampungan semua cairan yang sudah

terbebas dari gas. Biasanya pada daerah ini dipasang kaca tempat melihat

ketinggian fluida yangterdapat pada separator.

3.5. Peralatan Internal Separator

Separator didesain dengan berbagai jenis peralatan di dalamnya (internal


fitting), untuk meningkatkan efisiensi pemisahan fluida formasi.

a. Deflector Plate

Peralatan ini dipasang di belakang inlet separator seperti terlihat


pada gambar yang dapat berupa flat/lempengan atau dish-shaped.
Tujuannya adalah menyerap impact yang datang akibat kecepatan fluida
yang masuk ke separator dan mempercepat proses terpisahnya gas dan
caian. Juga berfungsi untuk memperlambat aliran arus yang masuk ke
separator.

15
Gambar 3.2. Deflector Plate

a. Weir

Weir adalah dinding yang terpasang tegak lurus di dalam peralatan.


Peralatan ini mempunyai fungsi untuk menahan cairan di dalam separator,
sehingga membantu meningkatkan residence time dari cairan. Cairan harus
dapat melewati dinding Weir sebelum meninggalkan katup outlet. Weir juga
digunakan untuk membentuk wadah di dalam separator, seperti gambar
berikut.

Gambar 3.3. Weir

16
b. Centrifugal Device

Peralatan ini umumnya digunakan pada separator vertikal. Alat ini


akan membentuk aliran yang berputar pada saat yang memasuki separator.
Gaya sentrifugal akan menyebabkan cairan yang berat akan bergerak,
terlempar ke ara dinding dan elemen ringan/gas akan bergerak ke atas
melalui bagian tengah peralatan, seperti pada gambar.

Gambar 3.4. Centrifugal Device

c. Vortex Breaker

Meskipun peralatannya rumit, namun tidak mungkin untuk


memisahkan semua gas dan fluida. Berbagai bentuk pengadukan
permukaan minyak, akan menghasilkan lebih banyak gas. Vortex breaker
seperti terlihat pada Gambar 3.5, dipasang pada bagian pengeluaran minyak
yang dapat menyebabkan terlepasnya gas dari minyak pada saat
meninggalka separator.

17
Gambar 3.5. Vortex Breaker

d. Mist ( Demister Pad )

Gas yang terlepas dari minyak masih mengandung titik-titik minyak


yang akan menggumpal dan jatuh apabila ukurannya besar. Demisted pad
yang memegang peranan penting dalam masalah ini. Alat ini terbuat dari
rajutan kawat halus dengan bentuk frame tertentu yang menyebabkan arah
aliran gas berubah secara kontinu. Hal ini menyebabkan terjadinya efek
pembentukan titik-titik cairan yang cukup besar, dan akan jatuh ke bawah
yang selanjutnya bersatu dengan cairan lainnya.

Gambar 3.6. Demisser Pad

18
e. Coalescing Plates

Terdapat beberapa jenis peralatan Coalescing ( penggumpal ), tapi


yang paling umum digunakan adalah coalescing plates. Plat in dipasang
pada alur aliran fluida, sehingga dapat memecah campuran minyak-air.
Fluida didesak untuk mengalir dengan arah aliran yang berubah. Hal ini
menyebabkan butiran air bersatu dan akan jenuh ke dalam separator. Prinsip
yang sama untuk memisahkan butiran minyak dalam aliran gas.

Gambar 3.7. Coalesing Plates (Vertical Separator)

f. Straightenig Vanes

Biasanya terdapat pada horizontal separator untuk menghilangkan


aliran gas yang turbulen setelah dipisahkan dari inlet deflector.

Gambar 3.8. Straightening Vanes

19
g. Float Shield

Internal Float digunakan untuk mengontrol level cairan. Adanya


agitasi/pengadukan permukaan cairan atau akibat dari jatuhnya titik-titik
yang besar pada float/penampung, akan menggangu system pengontrolan
perrmukaan.

Meskipun float shield digunakan untuk menutupi permukaan float,


namun masih terdapat cairan yang masuk, sehingga pengontrolan masih
tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Gambar 3.9. Float Shield

Peralatan di depan lubang inlet yang dapat berupa deflector plate atau
centrifugal device dimana pemisahan untuk pertama kali terjadi. Deflector
plate dapat berbentuk suatu plate atau piringan. Fluida yang masuk ke separator
menumbuk deflector sehingga cairan jatuh ke dasar vessel dan gas mengalir di
sekeliling deflector kemudian naik ke atas menuju mist extractor.

Pada centrifugal device, fluida yang masuk dialirkan memutari dinding


silinder kecil sehingga terjadi gaya centrifugal yang besarnya dapat mencapai
500 kali gaya gravitasi . dalam hal separator spherical atau vertical, dinding
silinder bisa merupakan dindingnya sendiri. Gaya centrifugal menyebabkan
cairan bersama-sama jatuh kedalam settling section didasar vessel.

20
3.6. Peralatan External Separator

Pada dasarnya peralatan external separator vertical atau horizontal adalah


sama dilihat dari fungsi dan jenisnya.

a. Drain Valve

Dipasang pada bagian bawah dari separator, berfungsi untuk


membuang endapan Lumpur atau pasir yang terkumpul di bagian bawah
separator. Di dalam praktek hal ini biasanya harus di-drain minimal satu kali
per hari. Apabila terjadi pengumpulan endapan yang jumlahnya cukup
banyak maka akan mengurangi volume ruang pengumpulan cairan dan
dapat mengganggu kerja separator.

b. Oil Dump Valve

Atau sering disebut juga Dump Motor Valve (DMV) berguna untuk
mengeluarkan atau menutup aliran cairan dari oil chamber section dari
separator. ODV dibuka atau ditutup secara otomatis setelah mendapat signal
dari LLC pilot berdasarkan isyarat mekanik dari floater.

c. Gauge Glass

Juga disebut sight glass, berguna untuk melihat tinggi permukaan


cairan didalam liquid collection section. Agar alat ini berfungsi dengan
fungsinya maka perlu di-maintain agar selalu bersih. Untuk memudahkan
pemeliharaan sight glass dilengkapi dengan dua valve dibagian atas dan
bawah sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat dilakukan walaupun
separator dalam kondisi operasi.

d. Well Fluid Inlet

Adalah saluran inlet dari aliran fluida produksi yang dihubungkan


dengan manifold header (khusus untuk separator pertama).

21
e. Safety Relief Valve

Gunanya untuk merelief tekanan bila terjadi kenaikkan tekanan dan


melebihi tekanan operasi maksimum separator yang telah ditentukan.

f. Safety Head

Adalah alat pengamanan yang dilengkapi rapture disk, gunanya bila


relief valve tidak mampu membuang tekanan lebih di dalam separator dan
terus terjadi kenaikkan tekanan didalam separator sehingga melebihi
tekanan operasi maksimum yang ditentukan, maka rapture disk akan pecah
sebelum tekanan separator melebihi tekanan separator maksimum yang
diijinkan.

g. Gas Back Pressure Valve

Gunanya untuk mengontrol tekanan kerja operasi separator.


Separator akan bekerja baik pada kondisi equilibrium, maka tekanan dan
temperature proses separator harus tetap. GBPV ini sekaligus akan
mengatur aliran gas yang keluar gas dari separator. Bila tekanan separator
turun maka aliran gas yang keluar akan berkurang dengan sendirinya.,
sebaliknya bila tekanan separator naik, maka aliran gas akan bertambah.

h. Manometer Separator

Dipasang pada vessel bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui


tekanan operasi separator.

3.7. Potensi permasalahan pada Separator

1. Minyak berbuih

a. Kontrol mekanik dari level cairan (LC) menjadi tidak dapat bekerja
dengan baik, karena LC dirancang untuk cairan (minyak, air) dan
bukan untuk foam.

22
b. Foam mempunyai ratio volume yang besar terhadap berat, oleh
karena itu akan mengambil ruang yang besar didalam vessel
c. Di dalam ruang, foam yang tidak terkontrol menjadi tidak mungkin
untuk mendapatkan gas yang terpisah tanpa kandungan material
foam, atau minyak tanpa kandungan gas atau material foam.
2. Parafin

Pengumpulan paraffin dapat mempengruhi operasi separator.


Collecting plate pada liquid section dan mesh pad pada mist extractor pada
gas section cenderung akan buntu oleh terkumpulnya endapan parafin. Oleh
karena itu dimana diketahui bahwa ada/cenderung problem parafin,
gunakan mist extractor jenis plat atau centrifugal. Lubang orang, lubang
tangan dan nozzle (saluran-saluran outlet) perlu diberi sambungan untuk
memungkan injeksi steam, solvent atau yang lain untuk membersihkan
internal separator.

3. Pasir

Pasir merupakan padatan yang berpotensi untuk membuat problem


pada operasi separator yang antara lain erosi terhadap trim valve,
mengumpul dibagian bawah. Untuk antisipasi kondisi ini dengan
menggunakan trim valve dari bahan yang keras sehingga dapat
meminimalkan pengaruh pasir pada valve. Oleh karena itu problem ini harus
mendapatkan pertimbangan dalam perencanaan.

4. Emulsi

Emulsi juga berpotensi sebagai penyebab dalam operasi separator.


Pada satu periode tertentu akumulasi emulsi pada umumnya terbentuk pada
interface minyak-air, dan hal ini akan mengurangi efektifitas retention time
minyak atau air didalam separator, dan hal ini akan berpengaruh terhadap
kerja LLC, sehingga dapat menurunkan efesiensi pemisahan minyak-air.

23
3.8. Pemilihan Separator

Prosedur pemilihan separator untuk suatu penggunaan tertentu adalah


sebagai berikut :

1. Pertimbangan biaya.
2. Tentukan tipe yang sesuai, ditinjau dari ruang yang tersedia.
3. Tentukan apakah biaya keseluruhan dipengaruhi oleh pemasangan instalasi
dari type yang dipilih.
4. Tentukan apakah adanya penyimpangan kondisi aliran dari sumur (foam,
pasir, dan sebagainya) dapat menyebabkan separator yang dipilih menjadi
sulit untuk beroperasi dan dirawat.
5. Tentukan apakah tidak ada perencanaan khusus yang menyebabkan type
separator yang dipilih menjadi mahal dan sulit untuk bekerja.

24
BAB IV
PEMBAHASAN UMUM

Separator adalah tabung bertekanan yang digunakan untuk memisahkan


fluida sumur menjadi air dan gas (tiga fasa) atau cairan dan gas (dua fasa), dimana
pemisahannya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu prinsip penurunan
tekanan, gravity set link, turbulensi aliran atau perubahan arah aliran, dan
pemecahan atau tumbukan fluida. Fungsi utama separator antara lain sebagai unit
pemisahan utama cairan dan gas, melanjutkan proses dengan memisahkan gas
ikutan dari cairan, untuk mengontrol penghentian kemungkinan pelepasan gas dari
cairan, memberikan waktu yang cukup untuk pemisahan antara minyak dan air yang
ikut terproduksi, dan melakukan treatmen lainnya jika mungkin.
Separator diklasifikasikan berdasarkan bentuk, tekanan kerja dan fasa
pemisahan. Berdasarkan bentuk, separator dibedakan atas separator Vertikal,
Horizontal, dan Sperikal. Berdasarkan fasa pemisahan, separator dibedakan atas
Separator Dua Fasa, dan Separator Tiga Fasa. Berdasarkan fungsinya, separator
dibagi menjadi Test Separator, dan Production Separator.

Bagian utama separator dibedakan menjadi Primary Section yang


digunakan untuk mengumpulkan sebagian besar fluida yang masuk ke dalam
separator, Gravity Setting Section yang digunakan untuk melaksanakan pemisahan
dengan system setting/pengendapan yang tergantung pada perbedaan densitas
dengan mengendalikan gaya gravitasi, Mist Extraction Section, dan Liquid
Collection Section yang berfungsi sebagai tempat penampungan semua cairan yang
sudah terbebas dari gas. Selain itu terdapat pula peralatan internal separator yang
terdiri dari Deflector Plate, Weir, Centrifugal Device, Vortex Breaker, Mist
(Demister Pad), Coalescing Plates, Straightenig Vanes, danFloat Shield.
Sedangkan peralatan eksternal separator yang terdiri dari Drain Valve, Oil Dump
Valve, Gauge Glass, Well Fluid Inlet, Safety Relief Valve, Safety Head, Gas Back
Pressure Valve, dan Manometer Separator.

25
Potensi masalah pada separator antara lain minyak berbuih, parafin, pasir,
dan emulsi. Prosedur pemilihan separator untuk suatu penggunaan tertentu adalah
pertimbangan biaya, tipe yang sesuai dengan ruang dan kebutuhan, kondisi aliran
sumur, dan perencanaan khusus bagi separator.

26
BAB V
KESIMPULAN UMUM

1. Pemilihan jenis separator disesuaikan dengan kebutuhan dari lapangan serta


biaya.
2. Jenis separator yang sering di jumpai di lapangan migas adalah separator
Horizontal dan vertical.
3. Separator tidak berdiri sendiri, beberapa alat dipasang di sekitar separator
untuk memaksimalkan kerja dari separator.

27
BAB VI
PENUTUP

Demikian laporan kerja praktek ini saya susun. Saya berterima kasih kepada
PT. ELNUSA Tbk, yang telah menerima saya untuk mengikuti Kerja Praktek (KP)
terhitung dari tanggal 21 Agustus-21 September 2019. Adapun kegiatan yang telah
dilakukan selama di PT. ELNUSA Tbk yaitu masuk ke area lapangan bersama
operator untuk bisa mendapatkan pemahaman mengenai kerja separator selama
kerja praktek. Selain itu juga menjadi assistant pada bagian HSE(Health, Safety and
Environment) dengan jobdesk yaitu melakukan pencatatan HOC(Hazard
Observation Card) pada pagi dan sore hari selama Kerja Praktek. Atas segala
perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.

28
DAFTAR PUSTAKA

Handout Penanganan Produksi di Permukaan Jurusan S1. Teknik Perminyakan,


STT-Migas Balikpapan.
Muchtar, “Pengantar Pengenalan Lapangan Minyak dan Gas Bumi”, Cepu, 1977.
Thomas O. Allan and Alan P. Roberts, “ Production Operation “ second edition,
Oklahoma, 1982.
J. Friel, “ Well Maintanance Hydraulic Workover Unit “ Book I, 1980.

29
LAMPIRAN

Selain kunjungan ke lapangan peralatan separator. Dilakukan juga jobdesk


lain pada divisi lain yaitu HSE sebagai assistant Contoh jobdesk HSE
assistant:
1. Melakukan penginputan data dari kartu HOC pada Excel

2. Melakukan Perhitungan total akumulasi HOC yang diperoleh dalam


jangka waktu tertentu pada Excel.

Anda mungkin juga menyukai