Oleh:
Abrito Miditama Sylvan Goncalves
NIM: 15.01.443
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kerja Praktek ini.
Laporan Kerja Praktek ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi mata kuliah yang telah diprogramkan.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua yang telah membantu terutama
kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya.
2. Bapak Lukman, ST.,MT selaku ketua STT Migas Balikpapan.
3. Bapak Abdi Suprayitno, ST., M.Eng selaku Ketua Jurusan S1 Teknik
Perminyakan STT Migas Balikpapan.
4. Bapak Firdaus, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek di STT
Migas Balikpapan.
5. Kedua orang tua, segenap kerabat dan keluarga yang tak henti - hentinya
memberikan dukungan.
6. Bapak Nur Mukmin selaku Pembimbing Lapangan PT. Elnusa Tbk.
7. Ibu Wandra Aira selaku Staff HSE .
8. Bapak Agus Fahmi selaku Staff HSE.
9. Bapak Abdul Fattah selaku Staff HSE.
10. Teman - teman Teknik Perminyakan Reguler 2015 yang membantu
kelancaran dalam menyusun Laporan Kerja Praktek.
11. Rekan – rekan serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu –
persatu yang telah membantu sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat
terselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktek ini, sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
kontruktif dan inovatif dari para pembaca demi untuk kesempurnaan di dalam
berbagai aspek dari laporan ini.
iv
Apabila terdapat kesalahan baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa
dalam laporan ini, penyusun memohon maaf.
Akhirnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya Mahasiswa Teknik Perminyakan dalam menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan. Amin.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
iv
3.6. Peralatan External Separator................................................... 21
3.7. Potensi Masalah pada Separator ............................................. 22
3.8. Pemilihan Separator ................................................................ 24
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.1. Bagi Mahasiswa
1. Dapat lebih mengenalkan diri kepada masyarakat tentang apa, siapa dan
bagaimana elnusa itu.
2. Ikut membantu menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia sesuai dengan
program pemerintah.
3. Lebih mudah untuk mendapatkan tenaga kerja yang handal dan bertanggung
jawab.
Laporan yang disusun dengan matematis ini bertujuan agar dengan adanya
laporan yang berisi tentang laporan kegiatan Kerja Praktek. Mahasiswa dapat
2
mempelajari kembali sebagai tambahan pengetahuan. Disamping itu, laporan ini
adalah sebagai wujud pertanggung jawaban mahasiswa setelah menyelesaikan
Kerja Praktek.
Dalam pembuatan laporan KP ini ada beberapa langkah atau metode yang
digunakan, yaitu :
a. Observasi
Langkah ini kami manfaatkan untuk mengumpulkan data sebanyak
mungkin sebagai bahan penulisan laporan. Dengan melakukan observasi
(pengamatan) langsung di lapangan, data yang didapat lebih akurat dan
materipun lebih mudah diserap.
b. Interview
Kami juga mengajukan banyak pertanyaan untuk memperjelas sebagai hal
yang berkaitan dengan data-data yang kami kumpulkan. Baik itu kepada
pembimbing atau kepada instruktur dan operator yang berwenang.
c. Kepustakaan
Ini adalah hal yang terakhir diambil. Berbagai bahan data tambahan dari beberapa
literatur sebagai pelengkap.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT. EWS OILFIELD SERVICES (EWS) merupakan salah satu unit usaha
atau anak perusahaan PT. ELNUSA, yang sahamnya dimiliki oleh PT. ELNUSA
(99 %) dan Dana Pensiun Elnusa (1%). EWS (D/h) PT. ELNUSA Workover
Services didirikan berdasarkan akta notaries Sinta Susikto, SH. No.63 pada tanggal
21 September 1984. Sesuai dengan pasal 2 anggaran dasar PT. ELNUSA Workover
Services, ruang lingkup perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa teknologi
perminyakan seperti jasa – jasa kerja ulang (workover) sumur -sumur minyak dan
gas bumi, perbaikan, inspeksi peralatan serta kegiatan - kegiatan jasa penunjang
lainnya.
4
2.2. Lingkup Usaha Perusahaan
a. Well Services :
b. Field Services :
5
10. Collum Scanning & Tank Cleaning
11. EOR (Enhanced Oil Recovery)
12. Fuel Monitoring Services, Drilling Monitor
13. Oil Field Management
PT.EWS Oil Field Services mempunyai visi dan misi adalah sebagai
berikut:
VISI
“Menjadi Mitra Utama dalam jasa penunjang kegiatan Oil Field Services
melalui Service Excellence”.
MISI
1. Service Sumur.
Sekali sumur setelah dibor dan diproduksi. perawatan harus dilakukan untuk
memaksimalkan produksi yang tinggi terus berlangsung selama sumur masih
hidup. Operasi service sumur juga dilakukan untuk memonitor kinerja sumur
dari berbagai kasus untuk menaikkan produktifitas, apakah itu dengan
menggunakan slickline, tubing, coil, snubbing atau proses dari kerja ulang.
6
EWS bekerja dekat dengan konsumen untuk memastikan aktivitas yang
optimal dari operasi service sumur EWS.
Keuntungan:
3. Service Complesi.
Team complesi EWS dengan pengalaman lebih dari 15 tahun dalam operasi
mampu untuk menyediakan berbagai complesi sumur, EWS bekerja dekat
dengan konsumen atau pelanggan , memberikan solusi yang kompleks.
7
Service kerja ulang yang berintegritas.
8
Service Keselamatan Dan Keamanan.
Perhatian EWS yang terbesar pada setiap pelayanan adalah factor
keselamatan, selama beberapa tahun ini EWS menyediakan pelayanan dengan
standar keamanan yang sangat baik, untuk membagi pengalaman dan tingkat
keselamtan pada service kami, EWS dengan bangga menyediakan service
keselamatan pada produksi minyak.
1. Perlengkapan Keselamatan.
EWS mampu menganalisa, merancang dan tujuan dengan solusi yang paling
efisien dalam merekomendasikan perlengkapan keselamatan untuk seluruh
alat perlengkapan produksi yang standar keselamatan perlu ditingkatkan.
Solusi Bioteknologi.
9
EWS menggunakan agen berupa bakteri untuk mengolah zat buangan dan
kontaminasi oleh minyak, pada setiap lapangan minyak EWS menyebutnya
bioremedasi, pengolahan ini sangat efisien dan efektif dalam biaya, EWS
melakukan proyek percobaan dan hasilnya telah terbukti.
10
BAB III
SEPARATOR
pemisahan.
a. Vertikal
Sangat baik untuk fluida yang memiliki GOR rendah dan tekanan
yang agak rendah. Separator ini cocok untuk fluida yang mengandung
pasir atau lumpur.
11
b. Horizontal
Separator ini sangat cocok untuk fluida yang memiliki GOR yang
tinggi dan membutuhkan residence time yang agak lama dalam pemisahan.
Separator Horizontal dapat menghandle kapasitas yang lebih besar, karena
memiliki luas bidang kontak antara gas – cairan pada bagian pemisah gas
lebih lebar dan panjang.
c. Sperikal
a. Separator Vertikal
Kelebihannya :
Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit
Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar
12
Mudah dibersihkan
Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan
Mempunyai surge cairan yang besar
Kekurangannya :
Lebih mahal
Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman)
Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu
b. Separator Horizontal
Kelebihannya :
Lebih murah dari separator vertical
Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya
Baik untuk minyak berbuih (foaming)
Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih
besar
Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair
Kekurangannya :
Pengontrolan level cairan lebih rumit daripada separator vertical
Sukar dalam membersihkan Lumpur, pasir, parafin
Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu
c. Separator Bulat
Kelebihannya :
Termurah dari kedua tipe diatas
Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator
vertical, lebih kompak dari yang lain
Kekurangannya :
Pengontrolan cairan rumit
13
Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil
masuk ke dalam separator. Pada daerah ini terdapat inlet port dan baffle untuk
membelokkan arah aliran utama fluida dan aliran gas. Pada separator horizontal
mengendalikan gaya gravitasi. Bagian ini juga terdapat suatu peralatan yang
14
c. Mist Extraction Section (C)
Daerah ini berfungsi sebagai tempat penampungan semua cairan yang sudah
terbebas dari gas. Biasanya pada daerah ini dipasang kaca tempat melihat
a. Deflector Plate
15
Gambar 3.2. Deflector Plate
a. Weir
16
b. Centrifugal Device
c. Vortex Breaker
17
Gambar 3.5. Vortex Breaker
18
e. Coalescing Plates
f. Straightenig Vanes
19
g. Float Shield
Peralatan di depan lubang inlet yang dapat berupa deflector plate atau
centrifugal device dimana pemisahan untuk pertama kali terjadi. Deflector
plate dapat berbentuk suatu plate atau piringan. Fluida yang masuk ke separator
menumbuk deflector sehingga cairan jatuh ke dasar vessel dan gas mengalir di
sekeliling deflector kemudian naik ke atas menuju mist extractor.
20
3.6. Peralatan External Separator
a. Drain Valve
Atau sering disebut juga Dump Motor Valve (DMV) berguna untuk
mengeluarkan atau menutup aliran cairan dari oil chamber section dari
separator. ODV dibuka atau ditutup secara otomatis setelah mendapat signal
dari LLC pilot berdasarkan isyarat mekanik dari floater.
c. Gauge Glass
21
e. Safety Relief Valve
f. Safety Head
h. Manometer Separator
1. Minyak berbuih
a. Kontrol mekanik dari level cairan (LC) menjadi tidak dapat bekerja
dengan baik, karena LC dirancang untuk cairan (minyak, air) dan
bukan untuk foam.
22
b. Foam mempunyai ratio volume yang besar terhadap berat, oleh
karena itu akan mengambil ruang yang besar didalam vessel
c. Di dalam ruang, foam yang tidak terkontrol menjadi tidak mungkin
untuk mendapatkan gas yang terpisah tanpa kandungan material
foam, atau minyak tanpa kandungan gas atau material foam.
2. Parafin
3. Pasir
4. Emulsi
23
3.8. Pemilihan Separator
1. Pertimbangan biaya.
2. Tentukan tipe yang sesuai, ditinjau dari ruang yang tersedia.
3. Tentukan apakah biaya keseluruhan dipengaruhi oleh pemasangan instalasi
dari type yang dipilih.
4. Tentukan apakah adanya penyimpangan kondisi aliran dari sumur (foam,
pasir, dan sebagainya) dapat menyebabkan separator yang dipilih menjadi
sulit untuk beroperasi dan dirawat.
5. Tentukan apakah tidak ada perencanaan khusus yang menyebabkan type
separator yang dipilih menjadi mahal dan sulit untuk bekerja.
24
BAB IV
PEMBAHASAN UMUM
25
Potensi masalah pada separator antara lain minyak berbuih, parafin, pasir,
dan emulsi. Prosedur pemilihan separator untuk suatu penggunaan tertentu adalah
pertimbangan biaya, tipe yang sesuai dengan ruang dan kebutuhan, kondisi aliran
sumur, dan perencanaan khusus bagi separator.
26
BAB V
KESIMPULAN UMUM
27
BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan kerja praktek ini saya susun. Saya berterima kasih kepada
PT. ELNUSA Tbk, yang telah menerima saya untuk mengikuti Kerja Praktek (KP)
terhitung dari tanggal 21 Agustus-21 September 2019. Adapun kegiatan yang telah
dilakukan selama di PT. ELNUSA Tbk yaitu masuk ke area lapangan bersama
operator untuk bisa mendapatkan pemahaman mengenai kerja separator selama
kerja praktek. Selain itu juga menjadi assistant pada bagian HSE(Health, Safety and
Environment) dengan jobdesk yaitu melakukan pencatatan HOC(Hazard
Observation Card) pada pagi dan sore hari selama Kerja Praktek. Atas segala
perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN