Anda di halaman 1dari 62

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL

(CPO) PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA


KEBUN PERNANTIAN-A

SKRIPSI

YUS LOURI PRIDORA SITEPU


090803008

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

Universitas Sumatera Utara

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO)


PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA
KEBUN PERNANTIAN-A

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

YUS LOURI PRIDORA SITEPU


090803008

DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013

Universitas Sumatera Utara

PERSETUJUAN

Judul

: P engendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil


(CPO) Pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Umada Kebun
Pernantian-A

Kategori
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi
Departemen
Fakultas

:
:
:
:
:
:

Skripsi
Yus Louri Pridora Sitepu
0908030008
Sarjana (S1) Matematika
Matematika
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, Juli 2013

Komisi Pembimbing

Pembimbing 2,

Pembimbing 1,

Drs. Ujian Sinulingga, M.Si


NIP. 19560303 198403 1 004

Drs. Djakaria Sebayang, M.Si


NIP. 19511227 198503 1 002

Disetujui Oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,

Prof. Drs. Tulus,M.Si. Ph.D.


NIP.19620901 198803 1 002

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO)


PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA
KEBUN PERNANTIAN-A

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan
dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

Juli 2013

YUS LOURI PRIDORA SITEPU


090803008

Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan kasihNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Pengendalian
Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Umada
Kebun Pernantian-A.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Alm. Drs. Djakaria
Sebayang, M.Si dan Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si sebagai Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam
mengerjakan skripsi ini. Terimakasih kepada Ibu Dra. Normalina Napitupulu M.Sc
dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si sebagai Dosen Pembanding yang telah
memberikan saran-saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih
kepada Prof. Dr. Tulus, M.Si. Ph.D dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Sc selaku Ketua
dan Sekretaris Departemen Matematika, Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan serta
Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh Dosen dan Staff Administrasi Matematika
FMIPA USU. Terima kasih juga kepada Bapak Ir. Alter Singarimbun selaku Mill
Manager pada PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A yang telah memberikan waktu,
kesempatan, arahan dan dukungannya selama penelitian. Teristimewa kepada kedua
orang tua tercinta Bapak A.N. Sitepu, S.Pd dan Ibu J. Ginting, S.Pd serta adik-adik
tersayang Maeika Putri Sitepu, Jianta Yosa Sitepu, dan Maria Emeygia Sitepu atas
segala doa, motivasi, dukungan moril dan materil yang diberikan. Dan juga kepada
teman-teman seperjuangan matematika stambuk 2009. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak, dan kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan berkat dan
kasihNya atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Medan, Juli 2013


Penulis

Yus Louri Pridora Sitepu


090803008

Universitas Sumatera Utara

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO)


PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA
KEBUN PERNANTIAN-A

ABSTRAK

Persediaan merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitannya
dengan kegiatan proses produksi, biaya, serta distribusi barang-barang, baik itu bahan
baku, barang-barang dalam proses atau barang setengah jadi, ataupun barang jadi.
Kelebihan maupun kekurangan persediaan yang terlalu besar akan mengakibatkan
kerugian, karena kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya
diperoleh perusahaan. Penelitian ini merupakan penggunaan model pengendalian
persediaan dalam menentukan tingkat produksi optimal CPO dengan total biaya
persediaan yang minimum. Dari perhitungan yang dihasilkan dengan menggunakan
teori pengendalian persediaan dalam penelitian ini diperoleh tingkat optimal produksi
CPO setiap putaran produksi adalah 3.124.295,302 kg dengan interval waktu optimal
yaitu 1,869 bulan atau 1345,680 jam. Selisih biaya pengadaan persediaan produksi
CPO yang dihasilkan dengan menggunakan model pengendalian persediaan dan
perhitungan berdasarkan kondisi produksi perusahaan adalah sebesar Rp
101.130.915,4 per bulan.

Kata Kunci

: Crude Palm Oil (CPO), Pengendalian Persediaan, Produksi

Universitas Sumatera Utara

INVENTORY CONTROL OF CRUDE PALM OIL (CPO) PRODUCTION


IN PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA
KEBUN PERNANTIAN-A

ABSTRACT

Inventory is one of the issues that need to be considered in relation to the activities of
the production process, cost, and distribution of goods, whether raw materials, goods
in process or semi-finished goods, or finished goods. Excess or shortage of inventory
that is too large will result in a loss, the loss of opportunity to earn profits that have
accrued to the company. This research is using of inventory control models to
determine the optimal level of CPO production with minimum total cost inventory.
Resulting from the calculation using the theory of inventory control in this research
were obtained optimal level of production of each round CPO production is
3.124.295,302 kg with optimal time interval is 1,869 months or 1345,680 hours .
Difference in cost of inventory procurement of CPO production generated using
inventory control models and calculations based on the company's production is Rp
101.130.915,4 per month.

Keywords

: Crude Palm Oil (CPO), Inventory Control, Production

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
xi

Persetujuan
Pernyataan
Penghargaan
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Tinjauan Pustaka
1.7. Metodologi Penelitian

1
2
3
3
4
4
6

BAB 2. Landasan Teori


2.1. Uji Kenormalan Lilliefors
2.2. Teori Pengendalian Persediaan
2.3. Jenis-Jenis Persediaan
2.4. Klasifikasi Biaya Persediaan
2.4.1 Biaya Pemesanan (Ordering Costs)
2.4.2 Biaya Penyimpanan
(Holding Costs atau Carrying Costs)
2.4.3 Biaya Pengadaan Produksi (Set-up Costs)
2.4.4 Biaya kekurangan atau kehabisan bahan
(Shortage Costs)
2.5. Model-Model Persediaan
2.6. Economic Production Quantity (EPQ )
BAB 3. Pembahasan
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan
3.1.1 Letak Geografis Perusahaan
3.1.2 Ruang Lingkup Usaha
3.2. Pengumpulan Data
3.3. Pengolahan Data
3.3.1 Uji kenormalan Data dengan Uji Lilliefors
3.4.

Perhitungan dengan Economic Production Quantity (EPQ)

7
8
10
11
12
12
13
14
15
16

20
20
21
21
24
24
32

Universitas Sumatera Utara

3.4.1

Tingkat Optimal Produksi (Q0)

32

3.4.2

Interval waktu optimal setiap putaran produksi (t0)

34

3.4.3

Biaya total persediaan minimum produksi

34

3.5

Perhitungan Berdasarkan kondisi Produksi Perusahaan

36

3.6

Rangkuman Pembahasan

37

BAB 4. Kesimpulan dan Saran


4.1. Kesimpulan
4.2
Saran

39
40

Daftar Pustaka

41

Lampiran

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5.
Tabel 3.6.

Jumlah Produksi CPO Tahun 2011-2012


Jumlah Penyaluran CPO Tahun 2011-2012
Biaya Pengadaan Produksi CPO Tahun 2011-2012
Biaya Penyimpanan CPO Tahun 2012
Uji Normalitas Data Penyaluran CPO Tahun 2011
Uji Normalitas Data Penyaluran CPO Tahun 2012

Halaman
22
22
23
23
27
31

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Biaya-Biaya Persediaan


Gambar 2.2. Grafik Minimum Total Costs
Gambar 2.3. Grafik Economic Production Quantity (EPQ)

Halaman
12
14
17

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Nilai Luas Kurva Normal untuk Nilai


Lampiran 2. Jumlah Produksi Crude Palm Oil (CPO)
Tahun 2011 dan 2012
Lampiran 3. Jumlah Penyaluran Crude Palm Oil (CPO)
Tahun 2011 dan 2012
Lampiran 4. Biaya Pengadaan Produksi Crude Palm Oil (CPO)
Tahun 2011 dan 2012
Lampiran 5. Biaya Penyimpanan Crude Palm Oil (CPO)
Tahun 2011 dan 2012
Lampiran 6. Surat Tanda Terima Riset PT. Umada

Halaman
43
44
45

48

Universitas Sumatera Utara

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO)


PADA PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA
KEBUN PERNANTIAN-A

ABSTRAK

Persediaan merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam kaitannya
dengan kegiatan proses produksi, biaya, serta distribusi barang-barang, baik itu bahan
baku, barang-barang dalam proses atau barang setengah jadi, ataupun barang jadi.
Kelebihan maupun kekurangan persediaan yang terlalu besar akan mengakibatkan
kerugian, karena kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya
diperoleh perusahaan. Penelitian ini merupakan penggunaan model pengendalian
persediaan dalam menentukan tingkat produksi optimal CPO dengan total biaya
persediaan yang minimum. Dari perhitungan yang dihasilkan dengan menggunakan
teori pengendalian persediaan dalam penelitian ini diperoleh tingkat optimal produksi
CPO setiap putaran produksi adalah 3.124.295,302 kg dengan interval waktu optimal
yaitu 1,869 bulan atau 1345,680 jam. Selisih biaya pengadaan persediaan produksi
CPO yang dihasilkan dengan menggunakan model pengendalian persediaan dan
perhitungan berdasarkan kondisi produksi perusahaan adalah sebesar Rp
101.130.915,4 per bulan.

Kata Kunci

: Crude Palm Oil (CPO), Pengendalian Persediaan, Produksi

Universitas Sumatera Utara

INVENTORY CONTROL OF CRUDE PALM OIL (CPO) PRODUCTION


IN PABRIK KELAPA SAWIT PT. UMADA
KEBUN PERNANTIAN-A

ABSTRACT

Inventory is one of the issues that need to be considered in relation to the activities of
the production process, cost, and distribution of goods, whether raw materials, goods
in process or semi-finished goods, or finished goods. Excess or shortage of inventory
that is too large will result in a loss, the loss of opportunity to earn profits that have
accrued to the company. This research is using of inventory control models to
determine the optimal level of CPO production with minimum total cost inventory.
Resulting from the calculation using the theory of inventory control in this research
were obtained optimal level of production of each round CPO production is
3.124.295,302 kg with optimal time interval is 1,869 months or 1345,680 hours .
Difference in cost of inventory procurement of CPO production generated using
inventory control models and calculations based on the company's production is Rp
101.130.915,4 per month.

Keywords

: Crude Palm Oil (CPO), Inventory Control, Production

Universitas Sumatera Utara

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian persediaan merupakan aktivitas mempertahankan jumlah persediaan


yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dari waktu ke waktu pada tingkat
yang dikehendaki. Persediaan merupakan mata rantai yang sangat penting dalam
produksi dan penjualan suatu produk.

Setiap perusahaan baik itu perusahaan dagang, perusahaan manufactur,


maupun perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Menurut Freddy Rangkuti
(2004) mengemukakan bahwa persediaan adalah sejumlah bahan-bahan, bagian yang
disediakan, dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk
proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu.

Persediaan merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam


kaitannya dengan kegiatan proses produksi, biaya, serta distribusi barang-barang, baik
itu bahan baku, barang-barang dalam proses atau barang setengah jadi, ataupun barang
jadi. Persediaan memiliki fungsi penting yang dapat meningkatkan efisiensi
operasional suatu perusahaan.

Kebutuhan akan sistem pengendalian persediaan pada dasarnya muncul


karena adanya permasalahan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan berupa

Universitas Sumatera Utara

2
terjadinya kelebihan atau kekurangan persediaan, jika perusahaan mengalami
kelebihan persediaan, maka akan menambah beban biaya penyimpanan dan
pemeliharaan dalam gudang, serta adanya kemungkinan terjadinya penyusutan
kualitas yang tidak bisa dipertahankan sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.
Namun sebaliknya, jika perusahaan kekurangan persediaan, maka akan menimbulkan
kekecewaan bagi para pelanggan dan menimbulkan rasa kurang percaya sehingga
merugikan perusahaan itu sendiri.

Dalam menghadapi dilema dari keadaan ini yaitu kekurangan atau kelebihan
produksi, maka perusahaan harus menganalisis persediaan berkaitan dengan
perancangan teknik agar memperoleh tingkat persediaan optimal dengan menjaga
keseimbangan antara biaya karena persediaan yang terlalu besar dengan biaya karena
persediaan yang terlalu kecil.

Dengan demikian, Pengendalian persediaan sangat penting untuk mencapai


sasaran yang diinginkan perusahaan. Yaitu menciptakan keseimbangan produksi
maupun kemampuan menyalurkan hasil produksi tersebut secara optimal dengan
biaya yang minimum untuk mencapai keuntungan yang maksimum.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis memberi judul skripsi ini dengan
Pengendalian Persediaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Pada Pabrik Kelapa Sawit
PT. Umada Kebun Pernantian-A.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan penulis, salah satu permasalahan yang dihadapi di pabrik


kelapa sawit ini bahwa pada waktu-waktu tertentu terjadi kelebihan dan di sisi lain
terjadi kekurangan bahan baku dan hasil produksi yang menyebabkan produksi tidak
stabil. Oleh sebab itu, pengendalian persediaan produksinya memerlukan perencanaan
yang seefisien mungkin.

Universitas Sumatera Utara

Permasalahan yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Berapa besar tingkat pengadaan produksi optimal CPO pada setiap putaran
produksi.
b. Berapa lama interval waktu optimal yang dibutuhkan dalam pengadaan
produksi optimal CPO.
c. Menentukan total biaya persediaan minimum setiap putaran produksinya.
d. Perbandingan perhitungan antara metode pengendalian persediaan dengan
kondisi produksi perusahaan yang sudah ada.

1.3 Batasan Masalah

Agar penyelesaian permasalahan tidak menyimpang dari pembahasan, maka


dilakukan beberapa batasan masalah dan asumsi-asumsi sebagai berikut :
a. Penulis hanya menguraikan masalah tingkat persediaan optimal dari produksi
CPO.
b. Harga CPO dianggap stabil selama masa penelitian.
c. Biaya yang timbul akibat kekurangan produksi (Shortage Costs) dianggap
tidak ada.
d. Proses pengolahan dan kebijakan perusahaan tidak berubah selama jangka
waktu pemecahan masalah.
e. Data yang diperoleh dari Pabrik Kelapa Sawit PT. Umada Kebun Pernantian-A
adalah dari bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menerapkan teori pengendalian persediaan pada Pabrik


Kelapa Sawit PT. Umada Kebun Pernantian-A sehingga diperoleh keseimbangan
produksi yang optimal dengan biaya yang minimum demi keseimbangan antara
keuntungan dan kerugian yang diderita.

Universitas Sumatera Utara

Dari informasi dan data yang telah dikumpulkan dari pihak perusahaan, maka
dilakukan analisis dan pengolahan data tersebut dengan tujuan :
a. Menghitung tingkat pengadaan produksi optimal CPO tiap putaran produksi.
b. Menghitung interval waktu optimal yang dibutuhkan dalam pengadaan
produksi optimal.
c. Menentukan total biaya persediaan minimum setiap putaran produksi.
d. Membandingkan perhitungan antara metode pengendalian persediaan dengan
kondisi produksi perusahaan yang sudah ada.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan, penulis maupun pembaca.
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
informasi dalam usaha mengendalikan persediaan yang optimal sehingga dapat
meminimumkan biaya produksi perusahaan. Bagi penulis penelitian ini diharapkan
dapat memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan, serta sebagai
pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, dan bagi pembaca penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat, dan sebagai masukan
bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

1.6 Tinjauan Pustaka

Sebagai

pendukung

pembahasan

teori-teori

dalam

penelitian

ini,

penulis

menggunakan beberapa pustaka, antara lain :


1. Teguh Baroto [2002] dalam bukunya yang berjudul Perencanaan dan
Pengendalian Produksi. Mengemukakan bahwa tujuan dari sistem persediaan
adalah menemukan solusi optimal terhadap seluruh masalah yang terkait
dengan persediaan. Dikaitkan dengan tujuan umum perusahaan, maka ukuran

Universitas Sumatera Utara

optimalitas pengendalian persediaan seringkali diukur dengan keuntungan


maksimum yang dicapai. Karena perusahaan memiliki banyak subsistem lain
selain persediaan, maka mengukur kontribusi pengendalian persediaan dalam
mencapai total keuntungan bukan hal yang mudah. Optimalisasi pengendalian
persediaan biasanya diukur dengan total biaya minimal pada suatu periode
tertentu.
2. Handoko, T Hani [2000] dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar
Manajemen Produksi dan Operasi. Dalam buku ini di paparkan empat
katagori biaya persediaan yang sangat menentukan jawab optimal dari masalah
persediaan. Empat kategori biaya tersebut ialah Biaya Penyimpanan (Carrying
costs), Biaya Pemesanan, Biaya Pengadaan (Set-up costs), dan Biaya Stock-out
(Shortage costs).
3. Siagian, P. [2007] dalam bukunya yang berjudul Penelitian Operasional Teori
dan Praktek . Untuk menghitung tingkat persediaan optimal setiap putaran
produksi, menggunakan rumus Economic Production Quantity (EPQ), yaitu :

dengan :
D : permintaan pada setiap periode
P : laju produksi per satuan waktu
Cs : biaya pengadaan produksi
Cc : biaya simpan
Q0 : Tingkat produksi optimal tiap putaran produksi
4. Sudjana [2005] dalam bukunya yang berjudul Metoda Statistika. Dalam
buku ini menerangkan dan menyajikan langkah-langkah Uji Normalitas
dengan Lilliefors.

Universitas Sumatera Utara

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Umada Kebun
Pernantian-A. Pabrik ini memproduksi Crude Palm Oil ( CPO ) dan Palm Kernel
(PK), tetapi penulis hanya mengambil CPO sebagai objek yang diteliti lebih lanjut
persediaan produksinya.

Langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :


1. Pengumpulan Data
.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan
mengutip arsip-arsip dan catatan yang ada di dalam laporan persediaan dalam
perusahaan tersebut.
Data yang dibutuhkan adalah :
a. Jumlah produksi CPO bulan Januari 2011 s/d Desember 2012.
b. Jumlah penyaluran produksi CPO bulan Januari 2011 s/d Desember
2012.
c. Biaya pengadaan (Set-up costs) produksi CPO bulan Januari 2011 s/d
Desember 2012.
d. Biaya penyimpanan CPO bulan Januari 2011 s/d Desember 2012 .

2. Pengolahan Data
Tahapan yang dilakukan pada pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Menguji kenormalan data, dengan uji Lilliefors.
b. Data yang telah diuji kemudian ditentukan tingkat persediaan CPO
yang optimal, interval waktu optimal tiap putaran produksi dan biaya
minimum dalam pengadaan produksi CPO.
c. Dari pengolahan data, maka dapat ditentukan solusi yang optimal yang
menjadi beberapa kesimpulan.

Universitas Sumatera Utara

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1

Uji Kenormalan Lilliefors

Perumusan ilmu statistik juga berguna dalam pengendalian persediaan untuk


menentukan pola distribusi. Pola distribusi tersebut dapat diketahui dengan melakukan
uji kenormalan Lilliefors. Pada pengujian ini terdapat 2 jenis hipotesa yaitu :
1. Hipotesa

untuk hipotesa yang berdistribusi normal

2. Hipotesa

untuk hipotesa yang tidak berdistribusi normal

Untuk pengujian hipotesa maka prosedur yang harus dilakukan antara lain :
a. Nilai data

...,

, dijadikan angka baku

, ...,

dengan menggunakan rumus :

=
dengan

= rata-rata sampel
S = simpangan baku sampel
= 1, 2, 3, ...,

Menghitung rata-rata sampel digunakan rumus :

Menghitung simpangan baku digunakan rumus :

Universitas Sumatera Utara

b. Tiap angka baku dan menggunakan daftar distribusi normal baku,


hitung peluang : F(

= P(

).

c. Menghitung proporsi
oleh S(

, maka S(

. Jika proporsi ini dinyatakan


=

d. Hitung selisih F( ) S(

tentukan harga mutlaknya.

e. Cari nilai yang terbesar dari selisih

jadikan

atau

.
f. Kriteria pengambilan keputusan adalah :

Jika

dengan

adalah nilai kritis uji kenormalan lilliefors dengan taraf nyata

dan banyaknya data .

2.2

Teori Pengendalian Persediaan

Persediaan merupakan sumber daya yang disimpan dan dipergunakan untuk


memenuhi kebutuhan sekarang maupun kebutuhan yang akan datang. Persediaan
terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan
barang jadi.

Pada dasarnya persediaan akan mempermudah atau memperlancar jalannya


operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk
memproduksi barang-barang, selanjutnya menyampaikan kepada langganan atau
konsumen.

Universitas Sumatera Utara

Persediaan yang diadakan mulai dari bahan baku sampai barang jadi, antara
lain berguna untuk:
1. Menghilangkan resiko barang yang rusak
2. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan
3. Mencapai penggunaan mesin yang optimal
4. Memberi pelayanan yang sebaik-baiknya bagi konsumen

Pengendalian persediaan merupakan kegiatan untuk menentukan tingkat dan


komposisi persediaan rakitan, bahan baku dan barang hasil/ produk sehingga
perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan (Assauri, 2008).

Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi dalam pengendalian persediaan


terbagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu (Nasution, A. H. dan Prasetyawan, Y, 2008) :

a. Permasalahan kwantitatif merupakan hal-hal yang berkaitan dalam penentuan


jumlah barang yang akan dibuat, waktu pembuatan maupun jumlah persediaan
pengamannya (buffer stock). Permasalahan ini dikenal dengan penentuan
kebijakan persediaan (inventory policy).

b. Pemasalahan kwalitatif merupakan semua hal yang berhubungan dengan


sistem operasi persediaan termasuk pengorganisasian, mekanisme dan
prosedur, administrasi dan sistem operasi persediaan.
Maka dari itu, pengendalian persediaan merupakan segala tindakan yang
dilakukan untuk mengusahakan tersedianya persediaan dalam jumlah tertentu.
Kelebihan maupun kekurangan persediaan akan mengakibatkan kerugian, karena
kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya diperoleh
perusahaan.

Kelebihan persediaan mengakibatkan timbulnya resiko kerusakan, kenaikan


biaya-biaya penyimpanan, asuransi, dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan
dengan persediaan akan meningkat. Kekurangan persediaan mengakibatkan tidak

Universitas Sumatera Utara

terpenuhinya kebutuhan pelanggan, maka akan menimbulkan kekecewaan dan


akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Salah satu persoalan manajemen yang potensial adalah persediaan. Manajemen


yang tidak baik terhadap persediaan bisa berakibat serius terhadap organisasi. Tujuan
yang ingin dicapai dalam penyelesaian masalah persediaan adalah meminimumkan
biaya total persediaan.

2.3

Jenis-Jenis Persediaan

Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan berdasarkan beberapa


cara. Menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2000) :

1. Persediaan bahan mentah (Raw materials), yaitu persediaan barang-barang


yang digunakan dalam proses produksi. Bahan mentah dapat diperoleh dari
sumber-sumber alam atau diperoleh dari supplier dan atau dibuat sendiri oleh
perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.

2. Persediaan komponen, yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari


komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain, untuk digunakan
dalam pembuatan barang jadi atau barang setengah jadi.

3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (Supplies), yaitu persediaan


barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan
bagian atau komponen barang jadi.Yang termasuk bahan pembantu ini adalah
bahan bakar, pelumas, listrik dan lain-lain.

4. Persediaan barang setengah jadi (Work in Process) yaitu persediaan barang


barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi
atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih
lanjut menjadi barang jadi.

Universitas Sumatera Utara

5. Persediaan barang jadi (Finished Goods), yaitu persediaan barang-barang yang


telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau
dikirim kepada langganan.

Selain perbedaan menurut jenisnya, persediaan dapat dibedakan berdasarkan


fungsinya, yaitu (Assauri, 2008) :

1. Batch Stock atau Lot Size Inventory


Persediaan yang diadakan karena adanya pembelian atau pembuatan bahan bahan
dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan saat itu. Jadi dalam hal
ini pembelian atau pembuatan yang dilakukan dalam jumlah besar, sedangkan
penggunaan atau pengeluarannya dalam jumlah kecil.

2. Fluctuation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang
tidak dapat diramalkan. Dalam hal ini, perusahaan mengadakan persediaan untuk
dapat memenuhi permintaan konsumen.

3. Anticipation Stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat
diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan atau penjualan maupun permintaan yang meningkat. Selain
itu, anticipation stock dimaksudkan pula untuk menjaga kemungkinan sukarnya
diperoleh bahan-bahan sehingga tidak mengganggu jalannya produksi.

2.4

Klasifikasi Biaya Persediaan

Biaya persediaan adalah biaya-biaya yang ditimbulkan akibat adanya persediaan.


Menurut Handoko (2000), komponen biaya-biaya persediaan tersebut terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara

Biaya Pemesanan/
Ordering Costs

Biaya
Penyimpanan/
Carrying Costs

Biaya Pengadaan/
Set-up Costs

Biaya Shortage Costs

Biaya Persediaan Total

Gambar 2.1 Biaya-Biaya Persediaan

2.4.1

Biaya Pemesanan ( Ordering Costs)

Setiap kali suatu bahan dipesan, perusahaan menanggung biaya pemesanan. Biayabiaya pemesanan secara terperinci meliputi :

1. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi


2. Upah
3. Biaya telepon
4. Pengeluaran surat-menyurat
5. Biaya pengepakan dan penimbangan
6. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
7. Biaya pengiriman ke gudang ; dan sebagainya.

2.4.2 Biaya Penyimpanan (Holding Costs atau Carrying Costs)

Holding Costs terdiri dari semua ongkos yang berhubungan dengan biaya
penyimpanan barang dalam stok. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Biaya

fasilitas-fasilitas

penyimpanan

(termasuk

penerangan,

pemanas, atau pendingin)


2. Bunga modal yang tertanam
3. Biaya keusangan
4. Biaya Asuransi persediaan
5. Biaya pajak persediaan
6. Ongkos bongkar-muat
7. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagaainya.

Biaya penyimpanan persediaan biasanya berkisar antara 12% sampai 40% dari
biaya atau harga pokok. Biasanya biaya ini sebanding dengan jumlah persediaan di
dalam stok.

2.4.3

Biaya Pengadaan Produksi (Set-up Costs)

Bila bahan-bahan tidak dibeli tetapi diproduksi sendiri dalam pabrik perusahaan,
perusahaan menghadapi biaya pengadaan (set-up costs) untuk memproduksi
komponen tertentu. Biaya-biaya ini terdiri dari :

1. Biaya mesin-mesin menganggur


2. Biaya persiapan tenaga kerja langsung
3. Biaya scheduling
4. Biaya ekspedisi, dan sebagainya.

Pada umumnya, jumlah set-up costs menurun atau naik sesuai dengan
jumlah putaran produksi. Hal ini berarti bahwa, dalam banyak hal, berlaku anggapan
yang mengatakan bahwa akan lebih murah jika barang diproduksi lebih banyak pada
setiap putaran, karena ini akan memperkecil jumlah putaran produksi. Akan tetapi, hal
ini akan menimbulkan kasus baru yakni bertambahnya biaya penyimpanan.

Universitas Sumatera Utara

2.4.4

Biaya kekurangan atau kehabisan bahan (Shortage Costs)

Dari semua biaya-biaya yang berhubungan dengan tingkat persediaan, biaya


kekurangan bahan adalah yang paling sulit diperkirakan. Biaya ini timbul bilamana
persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk
biaya kekurangan bahan adalah sebagai berikut :

1. Kehilangan penjualan
2. Kehilangan langganan
3. Biaya ekspedisi
4. Terganggunya proses produksi
5. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial, dan sebagainya.

Hubungan antara tingkat persediaan dan jumlah biaya dapat diilustrasikian


pada gambar berikut:

Biaya

Total Costs

Holding Costs

Set-up Costs

0
Optimum

Tingkat Persediaan

Gambar 2.2 Minimum total costs

Universitas Sumatera Utara

2.5

Model-Model Persediaan

Menurut Taha (1982), model persediaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Model Deterministik
Model deterministik adalah model persediaan yang ditandai oleh karakteristik
permintaan dan periode kedatangan yang dapat diketahui secara pasti sebelumnya.
Model ini menganggap nilai parameter sudah diketahui dengan pasti. Model ini
dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Determimistik Statis
Pada model ini tingkat permintaan setiap unit barang untuk tiap periode
diketahuhi secara pasti dan bersifat konstan.

2. Deterministik Dinamis
Pada model ini tingkat permintaan setiap unit barang untuk tiap periode
diketahui secara pasti, tetapi bervariasi dari satu periode ke periode.

b. Model Probabilistik
Model probabilistik adalah model persediaan yang ditandai oleh karakteristik
permintaan dan periode kedatangan pesanan yang tidak dapat diketahui secara
pasti sebelumnya. Model ini menganggap bahwa nilai-nilai parameter merupakan
nilai-nilai yang tidak pasti, di mana nilai parameter tersebut merupakan variabel
random. Model probabilistik dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Probabilistik Stationary
Pada model ini tingkat permintaan bersifat random, di mana probability
density function dari permintaan tidak dipengaruhui oleh waktu setiap periode.

2. Probabilistik Nonstationary
Pada model ini tingkat permintaan bersifat random, di mana probability
density function dari permintaan bervariasi dari satu periode ke periode
lainnya.

Universitas Sumatera Utara

2.6

Economic Production Quantity (EPQ)

Economic Production Quantity (EPQ) adalah pengembangan model persediaan


dimana pengadaan bahan baku berupa komponen tertentu diproduksi secara massal
dan dipakai sendiri sebagai sub-komponen suatu produk jadi oleh perusahaan.
Menurut Yamit (2002), Economic Production Quantity (EPQ) atau tingkat produksi
optimal adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan
total biaya persediaan yang terdiri atas biaya set-up produksi dan biaya penyimpanan.

Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi


dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk
menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar
jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Permasalahan itu dapat diselesaikan
dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ).

Model EPQ merupakan persediaan bertahap, karena jika item diproduksi


sendiri, umumnya produk yang diproduksi akan ditambahkan untuk mengisi
persediaan secara berangsur-angsur dan bukannya terjadi secara tiba-tiba karena
mesin produksi yang dimiliki terbatas dan berproses secara berangsur pula dengan
tidak secara serentak. Maka suatu pabrik akan berputar secara terus-menerus dan pada
saat yang sama harus memenuhi permintaan hingga terdapat suatu arus kontinu dari
persediaan barang di dalam stok.

Model EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut :


1. Produksi berjalan secara kontinu dengan laju produksi P satuan per satuan
waktu.
2. Selama produksi dilakukan (tp), tingkat pemenuhan persediaan adalah sama
dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan (P-D).
3. Ketika produksi berhenti pada satu waktu, maka persediaan akan berkurang
dengan kecepatan D per satuan waktu.
4. Tingkat persediaan adalah sama untuk tiap putaran produksi.
5. Waktu tenggang (lead time) adalah konstan.

Universitas Sumatera Utara

6. Permintaan deterministik dengan laju permintaan diketahui.


7. Tidak terjadi stock-out.

Model matematis persamaan EPQ dapat dikembangkan melalui gambar berikut :

Persediaan
Q

P
P-D

B
0
L

tp

Waktu

t
Gambar 2.3 Grafik Economic Production Quantity

Dari Gambar 2.3 terlihat bahwa sepanjang produksi terjadi, tingkat persediaan akan
terus meningkat dengan kecepatan P-D, tetapi pada saat tp sampai dengan berikutnya,
maka proses produksi sudah berhenti sedangkan permintaan dengan laju tetap sebesar
D menjadikan grafik berubah menurun sampai posisi level persediaan mencapai titik
nol kembali. Tingkat persediaan akan ada di suatu titik maksimum di mana produksi
berhenti. Tingkat persediaan maksimum tersebut adalah ( P-D) tp.
Persediaan rata-rata akan sama dengan :

PD
tp

(1)

Untuk memenuhi persediaan sebesar Q diperlukan waktu selama tp dengan


tingkat pertambahan persediaan sebesar P maka :
(2)

Universitas Sumatera Utara

Jika persediaan telah mencapai tingkat B, maka harus diadakan set-up (persiapan)
produksi yang lamanya tergantung lead time (L). Jadi, L dalam model ini menyatakan
waktu tunggu yang diperlukan untuk set-up (persiapan) produksi.
Subsitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1), maka persediaan rata-rata akan
menjadi :
(3)

(4)

Sehingga diperoleh Carrying costs rata-rata=


Karena jumlah putaran produksi =

, maka :
(5)

Set-up costs rata-rata =


Dari persamaan (4) dan (5), maka Total Inventory Costs (TIC) adalah :

(6)
Dengan mendiferensialkan persamaan TIC terhadap Q, maka :

Sehingga diperoleh tingkat produksi optimal dalam satu putaran produksi


yaitu:
(7)

Interval waktu optimal pada setiap putaran produksi adalah :


(8)

Universitas Sumatera Utara

Menentukan total biaya minimum, Q0 disubstitusikan ke persamaan (6), sehingga


menjadi :

(9)

Di mana :
Q

= Tingkat produksi tiap putaran produksi

= Laju produksi per satuan waktu

D = Laju penyaluran produksi per satuan waktu


Cs = Set Up Cost atau biaya pengadaan untuk tiap putaran produksi
Cc = Carrying costs atau biaya penyimpanan per unit per satuan waktu
TIC = Total Inventory Costs atau total biaya persediaan

Universitas Sumatera Utara

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1

Sejarah Singkat Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Umada Pernantian-A

Perusahaan pada mulanya bernama Usaha Masyarakat Aceh yang didirikan pada
tahun 1947, yang bergerak dalam budidaya Perkebunan Karet. Pada tahun 1982
perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Umada (Management Baru) dan beralih
dari budidaya Karet menjadi Kelapa Sawit. Pada tahun 1987 di bangun Pabrik
Pengolah Kelapa Sawit ( PKS), dan PKS resmi beroperasi pada tahun 1988.

3.1.1

Letak Geografis Perusahaan

PKS. PT. Umada terletak pada satu wilayah di desa Pernantian-A yang berada di
Kecamatan Merbau, Kabupaten Labuhan Batu Utara Sumatera Utara dengan jarak
km dari Ibu Kota Kecamatan dan berjarak

268 km dari Medan Ibu Kota Provinsi.

Posisi geografis daerah terletak pada 215 LU dan 9948 BT. Jarak lurus dari
pantai timur adalah

58 km. Batas lokasi Kebun Pernantian-A yaitu di sebelah Utara

berbatasan dengan perkampungan Bulusari, sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN


III Kebun Janji Rantau Prapat, disebelah Barat berbatasan dengan Kebun Kelapa
Sawit Plantagen / Pernantian-B, dan disebelah Timur berbatasan dengan PTPN III
Merbau Selatan.

Universitas Sumatera Utara

3.1.2

Ruang Lingkup Usaha

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. UMADA Pernantian-A adalah perusahaan industri
yang bergerak dalam pembuatan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK). CPO
dan Kernel yang dihasilkan kemudian disalurkan ke perusahaan lain untuk diolah
lebih lanjut menjadi bahan jadi. Perusahaan tersebut antara lain: PT. Musim Mas, PT.
MNA, PT. Nabati, PT. Pasifik Palm Mindo, dan PT. KPN.
Pabrik ini didirikan dengan kapasitas 30 ton TBS/jam dengan konsensi lahan 1661 Ha.

Selain Kebun PT. Umada perolehan TBS didukung juga oleh kebun lain yang
satu group dengannya yaitu:
1. PT. Binanga Karya terletak di Kabupaten Labuhan Batu Utara
2. PT. Padang Malaka terletak di Kabupaten Labuhan Batu Utara
3. PT. Tindoan Bujing terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan
4. PT. Sidojadi terletak di Provinsi Sumatera Utara
Luas konsensi TBS yang diolah PKS

3.2

4.000 Ha.

Pengumpulan Data

Data yang diperoleh adalah pengamatan langsung dari perusahaan, pencatatan,


wawancara, dan arsip-arsip perusahaan yang sesuai dengan data yang dibutuhkan
dalam pemecahan masalah. Data-data yang dikumpulkan dari arsip PKS. PT. Umada
Kebun Pernantian-A yaitu :

1. Data jumlah produksi Crude Palm Oil (CPO) periode Januari 2011 sampai dengan
Desember 2012.
2. Data jumlah penyaluran Crude Palm Oil (CPO) periode Januari 2011 sampai
dengan Desember 2012.
3. Data biaya pengadaan produksi Crude Palm Oil (CPO) periode Januari 2011
sampai dengan Desember 2012.
4. Data biaya penyimpanan Crude Palm Oil (CPO) periode Januari 2011 sampai
dengan Desember 2012.

Universitas Sumatera Utara

Hasil pengumpulan data yang diperoleh dari pihak PKS. PT. Umada Kebun
Pernantian-A adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Jumlah Produksi Crude Palm Oil (CPO)


No

Bulan

Tahun

2011
1
Januari
1.473.025
2
Februari
1.265.208
3
Maret
1.044.368
4
April
1.330.682
5
Mei
2.025.864
6
Juni
2.319.764
7
Juli
1.758.609
8
Agustus
2.115.799
9
September
2.003.409
10
Oktober
1.392.873
11
November
1.213.855
12
Desember
1.296.904
Jumlah (Kg)
19.240.360
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

2012
1.186.966
1.205.701
1.684.997
2.108.657
2.514.447
1.815.099
2.243.113
1.632.177
2.107.980
2.065.978
1.324.094
1.373.523
21.262.732

Tabel 3.2 Jumlah Penyaluran Crude Palm Oil (CPO)


No

Bulan

Tahun

2011
1
Januari
1.408.960
2
Februari
1.176.305
3
Maret
1.262.590
4
April
1.238.657
5
Mei
1.781.650
6
Juni
2.195.320
7
Juli
1.917.213
8
Agustus
2.091.247
9
September
2.205.030
10
Oktober
1.219.278
11
November
1.426.740
12
Desember
1.179.510
Jumlah (Kg)
19.102.500
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

2012
1.037.390
1.314.240
1.479.549
2.076.130
2.398.205
2.107.128
2.135.360
1.528.040
2.187.596
1.942.165
1.538.217
1.269.460
21.013.480

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3 Biaya Pengadaan Produksi Crude Palm Oil (CPO)


Tahun
2011
1
Januari
382.851.625
2
Februari
373.160.640
3
Maret
386.482.692
4
April
400.907.634
5
Mei
489.287.241
6
Juni
586.663.754
7
Juli
427.521.401
8
Agustus
517.529.600
9
September
514.090.333
10
Oktober
411.033.215
11
November
425.399.968
12
Desember
465.464.265
Jumlah
5.380.392.368
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A
No

Bulan

2012
399.718.852
439.379.148
538.333.572
685.932.324
753.000.641
559.299.060
731.475.345
530.838.656
676.784.297
658.138.623
463.621.936
492.636.500
6.929.158.954

Tabel 3.4 Biaya Penyimpanan Crude Palm Oil (CPO)


Tahun
Biaya (Rp)
2011
157.082,374
2012
284.006,208
Jumlah
441.088,582
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

Universitas Sumatera Utara

Pengolahan Data

3.3

3.3.1 Uji kenormalan Data dengan Uji Lilliefors

Data penyaluran Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2011 dan 2012 diuji
kenormalannya dengan menggunakan Uji Normalitas Lilliefors.

Langkah-langkah pengujian data penyaluran Crude Palm Oil (CPO) pada


tahun 2011 sebagai berikut :

a. Rata-rata penyaluran CPO :

b. Standard deviasi penyaluran CPO :

c. Hitung

dengan rumus :

Universitas Sumatera Utara

d. Tentukan nilai

dimana i=1,2,,12 dengan menggunakan daftar luas dibawah

kurva normal

Universitas Sumatera Utara

e. Menghitung proporsi

,,

yang lebih kecil atau sama dengan

yaitu :

Universitas Sumatera Utara

f. Menghitung selisih

untuk i=1,2,3,,12 maka :

Tabel 3.5 Uji Normalitas Data Penyaluran CPO Tahun 2011


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Xi
1.408.960
1.176.305
1.262.590
1.238.657
1.781.650
2.195.320
1.917.213
2.091.247
2.205.030
1.219.278
1.426.740
1.179.510

zi
-0,44
-0,99
-0,79
-0,85
0,46
1,45
0,78
1,19
1,47
-0,89
-0,39
-0,99

F(zi)
0,3300
0,1611
0,2148
0,1977
0,6772
0,9265
0,7823
0,8830
0,9292
0,1867
0,3483
0,1611

S(zi)
0,5000
0,1667
0,4167
0,3333
0,6667
0,9167
0,7500
0,8333
1,0000
0,2500
0,5833
0,1667

|F(zi)-S(zi)|
0,1700
0,0056
0,2019
0,1356
0,0105
0,0098
0,0323
0,0497
0,0708
0,0633
0,2350
0,0056

Dari Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa :


0,2350

Universitas Sumatera Utara

diperoleh dari tabel Uji Kenormalan Lilliefors dengan taraf nyata


dan n = 12.
= 0,242.
Maka,

, berarti data penyaluran Crude Palm Oil (CPO) pada

PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A pada periode Januari-Desember tahun 2011
mengikuti pola penyebaran distribusi normal. Dengan demikian, perhitungan dengan
pengendalian persediaan dapat dilakukan dengan model Inventory Control
Deterministic.

Langkah-langkah pengujian data penyaluran Crude Palm Oil (CPO) pada


tahun 2012 sebagai berikut :

a. Rata-rata penyaluran CPO :

= 1.751.123,333

b. Standard deviasi penyaluran CPO :

c. Hitung

dengan rumus :

Universitas Sumatera Utara

d. Tentukan nilai

dimana i=1,2,,12 dengan menggunakan daftar luas dibawah

kurva normal

Universitas Sumatera Utara

e. Menghitung proporsi

,,

yang lebih kecil atau sama dengan

yaitu :

Universitas Sumatera Utara

f. Menghitung selisih

untuk i=1,2,3,,12 maka :

Tabel 3.6 Uji Normalitas Data Penyaluran CPO Tahun 2012


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Xi
1.037.390
1.314.240
1.479.549
2.076.130
2.398.205
2.107.128
2.135.360
1.528.040
2.187.596
1.942.165
1.538.217
1.269.460

zi
-0,99
-0,60
-0,38
0,45
0,89
0,49
0,53
-0,31
0,60
0,26
-0,29
-0,67

F(zi)
0,1611
0,2743
0,3520
0,6736
0,8133
0,6879
0,7019
0,3783
0,7257
0,6026
0,3859
0,2514

S(zi)
0,0833
0,2500
0,3333
0,6667
1,0000
0,7500
0,8333
0,4167
0,9167
0,5833
0,5000
0,1667

|F(zi)-S(zi)|
0,0778
0,0243
0,0187
0,0069
0,1867
0,0621
0,1314
0,0384
0,1910
0,0193
0,1141
0,0847

Dari Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa :


0,1910

Universitas Sumatera Utara

diperoleh dari tabel Uji Kenormalan Lilliefors dengan taraf nyata


dan n = 12.
= 0,242.
Maka,

, berarti data penyaluran Crude Palm Oil (CPO) pada

PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A pada periode Januari-Desember tahun 2012
mengikuti pola penyebaran distribusi normal. Dengan demikian, perhitungan dengan
pengendalian persediaan dapat dilakukan dengan model Inventory Control
Deterministic.

3.4 Perhitungan dengan Model Economic Production Quantity (EPQ)

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A
yang telah disajikan pada Tabel 3.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, Tabel 3.4, maka perhitungan
yang dilakukan yaitu :
a. Tingkat optimal produksi CPO setiap putaran produksi.
b. Interval waktu optimal untuk tiap putaran produksi.
c. Biaya persediaan minimum produksi.

3.4.1

Tingkat Optimal Produksi (Q0)

Berdasarkan data yang telah ada, maka dapat dihitung yaitu :


Rata-rata jumlah produksi setiap bulan adalah :

/bulan

Universitas Sumatera Utara

Rata-rata jumlah penyaluran setiap bulan adalah :

/bulan

Rata-rata biaya pengadaan produksi setiap bulan adalah :

Rp

Rata-rata biaya penyimpanan produksi setiap bulan adalah :

Untuk selanjutnya, dilakukan perhitungan tingkat produksi optimal (Q0) setiap putaran
produksi dengan menggunakan rumus :

Universitas Sumatera Utara

Maka diperoleh tingkat produksi optimal dalam setiap putaran produksi adalah
kg.

3.4.2

Interval waktu optimal setiap putaran produksi (t0)

Interval waktu optimal untuk tiap putaran produksi yaitu :

Maka, interval waktu optimal setiap putaran produksi adalah 1,869 bulan. Bila
diasumsikan 1 bulan adalah 30 hari maka interval waktu optimalnya adalah 56,07 hari
atau 1345,680 jam.

3.4.3

Biaya persediaan minimum produksi (

Menghitung biaya persediaan minimum produksi CPO menggunakan rumus :

/bulan

Biaya persediaan yang diperoleh sebesar Rp 548.801.217,3 per bulan, sehingga biaya
minimum dalam setiap putaran produksinya adalah :

,Berdasarkan hasil perhitungan, sehingga diperoleh jumlah produksi optimal


dengan biaya minimum untuk pengadaan persediaannya dalam satu putaran produksi.

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya dapat dihitung jumlah putaran produksi CPO, biaya persediaan


minimum, lamanya mesin berproduksi tiap putaran produksi dan lama produksi
berhenti tiap putaran produksi yang dihitung dalam dua periode selama 24 bulan yaitu
sebagai berikut :

a. Jumlah putaran produksi dalam dua periode adalah :

Maka jumlah putaran produksi tiap periodenya adalah 6,42 bulan

b. Biaya minimum dalam dua periode sebesar :

Sehingga biaya minimum untuk setiap periodenya adalah:

c. Waktu yang dibutuhkan tiap putaran produksi adalah :

bulan
Maka, interval waktu yang dibutuhkan tiap putaran produksi adalah 1,851 bulan. Bila
diasumsikan 1 bulan adalah 30 hari maka waktu yang dibutuhkan adalah 55,53 hari
atau 1332,720 jam.
Sehingga dapat dihitung lama produksi berhenti tiap putaran produksi adalah :

Universitas Sumatera Utara

Maka produksi akan berhenti selama 0,018 bulan. Dengan asumsi bahwa 1
bulan adalah 30 hari maka produksi akan berhenti selama 12,96 jam tiap
putaran produksi.

3.5

Perhitungan Berdasarkan Kondisi Produksi Perusahaan

Perhitungan yang dilakukan merupakan hasil penelitian yang didasarkan pada kondisi
produksi perusahaan, yaitu :

a. Laju produksi CPO setiap bulan :


/bulan

b. Laju penyaluran produksi CPO setiap bulan :


/bulan

c. Lamanya mesin beroperasi selama dua periode adalah :

Dengan demikian, perhitungan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan oleh


perusahaan untuk persediaan CPO adalah sebesar :

Universitas Sumatera Utara

Maka biaya untuk pengadaan persediaan produksi CPO dalam dua periode
sekaligus adalah :

Dan biaya pengadaan persediaan produksi CPO dalam satu periode adalah :

3.6.

Rangkuman Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada subbab sebelumnya, dah hasilnya
dapat dirangkum yaitu sebagai berikut :
a. Perhitungan yang dilakukan dengan model Economic Production Quantity
(EPQ) , diperoleh :
1. Tingkat optimal produksi CPO tiap putaran produksi sebesar

2. Interval waktu optimal produksi adalah

bulan atau 56,07 hari

atau 1345,680 jam setiap putaran produksi dengan jumlah putaran


produksi

setiap periode.

3. Biaya minimum dalam pengadaan persediaan produksi setiap


periodenya sebesar
b. Perhitungan yang dilakukan berdasarkan kondisi perusahaan, diperoleh :
1. Laju produksi CPO setiap bulannya sebesar
2. Biaya pengadaan produksi CPO dalam satu periode sebesar

Universitas Sumatera Utara

Dari hasil rangkuman tersebut, maka dapat dihitung selisih biaya pengadaan
produksi CPO dalam satu periode adalah sebesar Rp 1.213.570.985,-

Maka dengan menerapkan model Economic Production Quantity (EPQ),


perusahaan dapat memperkecil biaya pengadaan persediaan tiap putaran produksinya
sebesar :

Dengan ketentuan bahwa interval waktu optimal setiap putaran produksi


adalah 1,869 bulan dan tingkat produksi optimal CPO sebanyak

per

putaran produksi, maka perusahaan seharusnya dapat menghemat biaya pengadaan


persediaan produksi sebesar :

Universitas Sumatera Utara

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

a. Tingkat produksi optimal Crude Palm Oil (CPO) dalam pengadaan persediaan
sebesar 3.124.295,302 kg setiap putaran produksi.

b. Interval waktu optimal yang dibutuhkan untuk memproduksi CPO adalah 1,869
bulan atau 56,07 hari atau 1345,680 jam.

c. Total biaya pengadaan persediaan produksi CPO selama interval waktu optimal
adalah sebesar Rp 1.025.709.475,- setiap putaran produksi.

d. Perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp 101.130.915,4 per bulan dengan


menerapkan model Economic Production Quantity (EPQ) dalam kegiatan
produksinya.

Universitas Sumatera Utara

4.2 Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, disarankan kepada perusahaan untuk melakukan
kebijakan dalam produksi dengan mempertimbangkan model persediaan Economic
Production Quantity (EPQ) untuk memperoleh jumlah optimal produksi dan interval
waktu optimal yang dapat menghemat biaya total pengadaan produksi. Model
persediaan ini juga dapat menentukan berapa lama proses produksi berhenti yang
dapat dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan perawatan mesin guna mendukung
kelancaran operasional.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S .2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Cetakan Pertama.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Daddy Budiman, Rini Hakimi. 2004. Sistem Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Persediaan Bahan Baku pada perusahaan Susu Olahan. Jurnal Teknik Mesin
Vol. 1, No. 2, Desember 2004.
Erry Rimawan. Analisa Perhitungan Perencanaan Pengendalian Produksi Dengan
Economic Production Quantity (EPQ) Pada PT XYZ. Jurnal Program Studi
Teknologi Industri, Fakultas Teknik. Universitas Mercu Buana.
Handoko, T Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta : BPFE.
Nasution, A. H. dan Prasetyawan, Y. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purcell, E J, D. E. Varberg. 1987. Calculus with Analytic Geometry. 5th Edition.
USA: Prentice Hall.
R. Dan Reid, Nada R. Sanders. 2010. Operation Management An Integrated
Approach. Fourth Edition. Asia: John Wiley & Sons, Inc.
Rangkuti, Freddy. 2004. Manajemen Persediaan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Edisi Pertama cetakan pertama.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Siagian, P. 2007. Penelitian Operasional Teori dan Praktek. Jakarta : UI Press.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Taha, Hamdy A. 1982. Operation Research an Introduction. New York: MacMillan
Publishing Co, Inc.
Yamit, Zhulian. 2002. Manajemen Persediaan. Yogyakarta : Ekonisia Fakultas
Ekonomi UII.

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Tabel Nilai Luas Kurva Normal untuk Nilai z


z
-3.4
-3.3
-3.2
-3.1
-3.0
-2.9
-2.8
-2.7
-2.6
-2.5
-2.4
-2.3
-2.2
-2.1
-2.0
-1.9
-1.8
-1.7
-1.6
-1.5
-1.4
-1.3
-1.2
-1.1
-1.0
-0.9
-0.8
-0.7
-0.6
-0.5
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
-0.0

.00
.0003
.0005
.0007
.0010
.0013
.0019
.0026
.0035
.0047
.0062
.0082
.0107
.0139
.0179
.0228
.0287
.0359
.0446
.0548
.0668
.0808
.0968
.1151
.1357
.1587
.1841
.2119
.2420
.2743
.3085
.3446
.3821
.4207
.4602
.5000

.01
.0003
.0005
.0007
.0009
.0013
.0018
.0025
.0034
.0045
.0060
.0080
.0104
.0136
.0174
.0222
.0281
.0351
.0436
.0537
.0655
.0793
.0951
.1131
.1335
.1562
.1814
.2090
.2389
.2709
.3050
.3409
.3783
.4168
.4562
.4960

.02
.0003
.0005
.0006
.0009
.0013
.0018
.0024
.0033
.0044
.0059
.0078
.0102
.0132
.0170
.0217
.0274
.0344
.0427
.0526
.0643
.0778
.0934
.1112
.1314
.1539
.1788
.2061
.2358
.2676
.3015
.3372
.3745
.4129
.4522
.4920

.03
.0003
.0004
.0006
.0009
.0012
.0017
.0023
.0032
.0043
.0057
.0075
.0099
.0129
.0166
.0212
.0268
.0336
.0418
.0516
.0630
.0764
.0918
.1093
.1292
.1515
.1762
.2033
.2327
.2643
.2981
.3336
.3707
.4090
.4483
.4880

.04
.0003
.0004
.0006
.0008
.0012
.0016
.0023
.0031
.0041
.0055
.0073
.0096
.0125
.0162
.0207
.0262
.0329
.0409
.0505
.0618
.0749
.0901
.1075
.1271
.1492
.1736
.2005
.2296
.2611
.2946
.3300
.3669
.4052
.4443
.4840

.05
.0003
.0004
.0006
.0008
.0011
.0016
.0022
.0030
.0040
.0054
.0071
.0094
.0122
.0158
.02202
.0256
.0322
.0401
.0495
.0606
.0735
.0885
.1056
.1251
.1469
.1711
.1977
.2266
.2578
.2912
.3264
.3632
.4013
.4404
.4801

.06
.0003
.0004
.0006
.0008
.0011
.0015
.0021
.0029
.0039
.0052
.0069
.0091
.0119
.0154
.0197
.0250
.0314
.0392
.0485
.0594
.0721
.0869
.1038
.1230
.1446
.1685
.1949
.2236
.2546
.2877
.3228
.3594
.3974
.4364
.4761

.07
.0003
.0004
.0005
.0008
.0011
.0015
.0021
.0028
.0038
.0051
.0068
.0089
.0116
.0150
.0192
.0244
.0307
.0384
.0475
.0582
.0708
.0853
.1020
.1210
.1423
.1660
.1922
.2206
.2514
.2843
.3192
.3557
.3936
.4325
.4721

.08
.0003
.0004
.0005
.0007
.0010
.0014
.0020
.0027
.0037
.0049
.0066
.0087
.0113
.0146
.0188
.0239
.0301
.0375
.0465
.0571
.0694
.0838
.1003
.1190
.1401
.1635
.1894
.2177
.2483
.2810
.3156
.3520
.3897
.4286
.4681

.09
.0002
.0003
.0005
.0007
.0010
.0014
.0019
.0026
.0036
.0048
.0064
.0084
.0110
.0143
.0183
.0233
.0294
.0367
.0455
.0559
.0681
.0823
.0985
.1170
.1379
.1611
.1867
.2148
.2451
.2776
.3121
.3483
.3859
.4247
.4641

Universitas Sumatera Utara

z
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4

.00
.5000
.5398
.5793
.6179
.6554
.6915
.7257
.7580
.7881
.8159
.8413
.8643
.8849
.9032
.9192
.9332
.9452
.9554
.9641
.9713
.9772
.9821
.9861
.9893
.9918
.9938
.9953
.9965
.9974
.9981
.9987
.9990
.9993
.9995
.9997

.01
.5040
.5438
.5832
.6217
.6591
.6950
.7291
.7611
.7910
.8186
.8438
.8665
.8869
.9049
.9207
.9345
.9463
.9564
.9649
.9719
.9778
.9826
.9864
.9896
.9920
.9940
.9955
.9966
.9975
.9982
.9987
.9991
.9993
.9995
.9997

.02
.5080
.5478
.5871
.6255
.6628
.6985
.7324
.7642
.7939
.8212
.8461
.8686
.8888
.9066
.9222
.9357
.9474
.9573
.9656
.9726
.9783
.9830
.9868
.9898
.9922
.9941
.9956
.9967
.9976
.9982
.9987
.9991
.9994
.9995
.9997

.03
.5120
.5517
.5910
.6293
.6664
.7019
.7357
.7673
.7967
.8238
.8485
.8708
.8907
.9082
.9236
.9370
.9484
.9582
.9664
.9732
.9788
.9834
.9871
.9901
.9925
.9943
.9957
.9968
.9977
.9983
.9988
.9991
.9994
.9996
.9997

.04
.5160
.5557
.5948
.6331
.6700
.7054
.7389
.7704
.7995
.8264
.8508
.8729
.8925
.9099
.9251
.9382
.9495
.9591
.9671
.9738
.9793
.9838
.9875
.9904
.9927
.9945
.9959
.9969
.9977
.9984
.9988
.9992
.9994
.9996
.9997

.05
.5199
.5596
.5987
.6368
.6736
.7088
.7422
.7734
.8023
.8289
.8531
.8749
.8944
.9115
.9265
.9394
.9505
.9599
.9678
.9744
.9798
.9842
.9878
.9906
.9929
.9946
.9960
.9970
.9978
.9984
.9989
.9992
.9994
.9996
.9997

.06
.5239
.5636
.6026
.6406
.6772
.7123
.7454
.7764
.8051
.8315
.8554
.8770
.8962
.9131
.9279
.9406
.9515
.9608
.9686
.9750
.9803
.9846
.9881
.9909
.9931
.9948
.9961
.9971
.9979
.9985
.9989
.9992
.9994
.9996
.9997

.07
.5279
.5675
.6064
.6443
.6808
.7157
.7486
.7794
.8078
.8340
.8577
.8790
.8980
.9147
.9292
.9418
.9525
.9616
.9693
.9756
.9808
.9850
.9884
.9911
.9932
.9949
.9962
.9972
.9979
.9985
.9989
.9992
.9995
.9996
.9997

.08
.5319
.5714
.6103
.6480
.6844
.7190
.7517
.7823
.8106
.8365
.8599
.8810
.8997
.9162
.9306
.9429
.9535
.9625
.9699
.9761
.9812
.9854
.9887
.9913
.9934
.9951
.9963
.9973
.9980
.9986
.9990
.9993
.9995
.9996
.9997

.09
.5359
.5753
.6141
.6517
.6879
.7224
.7549
.7852
.8133
.8389
.8621
.8830
.9015
.9177
.9319
.9441
.9545
.9633
.9706
.9767
.9817
.9857
.9890
.9916
.9936
.9952
.9964
.9974
.9981
.9986
.9990
.9993
.9995
.9997
.9998

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Jumlah Produksi Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2011 dan 2012
No

Bulan

Tahun

2011
1
Januari
1.473.025
2
Februari
1.265.208
3
Maret
1.044.368
4
April
1.330.682
5
Mei
2.025.864
6
Juni
2.319.764
7
Juli
1.758.609
8
Agustus
2.115.799
9
September
2.003.409
10
Oktober
1.392.873
11
November
1.213.855
12
Desember
1.296.904
Jumlah (Kg)
19.240.360
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

2012
1.186.966
1.205.701
1.684.997
2.108.657
2.514.447
1.815.099
2.243.113
1.632.177
2.107.980
2.065.978
1.324.094
1.373.523
21.262.732

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Jumlah Penyaluran Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2011 dan 2012
No

Bulan

Tahun

2011
1
Januari
1.408.960
2
Februari
1.176.305
3
Maret
1.262.590
4
April
1.238.657
5
Mei
1.781.650
6
Juni
2.195.320
7
Juli
1.917.213
8
Agustus
2.091.247
9
September
2.205.030
10
Oktober
1.219.278
11
November
1.426.740
12
Desember
1.179.510
Jumlah (Kg)
19.102.500
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

2012
1.037.390
1.314.240
1.479.549
2.076.130
2.398.205
2.107.128
2.135.360
1.528.040
2.187.596
1.942.165
1.538.217
1.269.460
21.013.480

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Biaya Pengadaan Produksi Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2011 dan 2012
No

Bulan

Tahun

2011
2012
1
Januari
382.851.625
399.718.852
2
Februari
373.160.640
439.379.148
3
Maret
386.482.692
538.333.572
4
April
400.907.634
685.932.324
5
Mei
489.287.241
753.000.641
6
Juni
586.663.754
559.299.060
7
Juli
427.521.401
731.475.345
8
Agustus
517.529.600
530.838.656
9
September
514.090.333
676.784.297
10
Oktober
411.033.215
658.138.623
11
November
425.399.968
463.621.936
12
Desember
465.464.265
492.636.500
Jumlah (Kg)
5.380.392.368
6.929.158.954
Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Biaya Penyimpanan Crude Palm Oil (CPO) Tahun 2011 dan 2012
Tahun
2011
2012
Jumlah

Biaya (Rp)
157.082,374
284.006,208
441.088,582

Sumber: PKS. PT. Umada Kebun Pernantian-A

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai