2018
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9939
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISA KEGAGALAN PADA SLUDGE SEPARATOR
MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN ROOT
CAUSE ANALYSIS
SKRIPSI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini adalah salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Teknik di
judul skripsi ini adalah” Analisa Kegagalan Pada Sludge Separator Menggunakan
Selama penelitian dan penulisan skripsi ini penulis ingin berterima kasih
banyak kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberi segala dukungan tak terkiranya
2. Bapak Dr. Ir. M. Sabri, M.T selaku dosen pembimbing dan Ketua Jurusan
Syahputra, dan Teza Dwi Lutfi yang telah memberi semangat, bantuan dan
5. Abang dan adik kandung tercinta M. Irvan dan Amirul Syahnakri yang
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi
Penulis,
NIM : 130401075
(sludge) dan minyak kelapa sawit (palm oil). Mesin ini merupakan mesin yang
sangat penting pada pabrik kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah
menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) dan Root Cause Analysis (RCA), serta
kelapa sawit PTPN IV unit usaha Adolina. Ditemukan bahwa mesin pada pabrik
tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah dan juga kerusakan sering
oil. This is a very important machine at the palm oil mill. The purpose of this
research was to identify failures in sludge separator using Fault Tree Analysis
(FTA), Root Cause Analysis (RCA). Using analysis of variant (ANOVA) and
separator machine is located in the PTPN IV palm oil mill of Adolina's business
unit. It was found that the machines at the factory suffered severe damage and
ABSTRAK ......................................................................................................................ii
Gambar 2.13 Fishbone Diagrams atau The Cause and Effect Diagrams ........................ 27
Tabel 4.2 Jenis – jenis kegagalan dalam proses pemurnian minyak ............................... 66
SIMBOL KETERANGAN
PENDAHULUAN
timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kelapa sawit menjadi salah satu
komoditas yang bernilai tinggi. Indonesia adalah salah satu negara yang mampu
persen dari kebutuhan global. Bisnis di bidang kelapa sawit tumbuh pesat ke arah
yang positif bukan tanpa alasan, permintaan olahan kelapa sawit berupa crude
palm oil atau CPO yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi faktor utama
yang siap digunakan untuk berbagai kebutuhan. Pada masa awal penanaman ada
serangkai proses yang harus dilakukan mulai dari pemilihan bibit, penanaman,
perawatan dan pembersihan, hingga pemupukan dan siap di panen. Semua proses
itu harus dilakukan dengan cermat karena kelapa sawit yang berkualitas
didapatkan dari proses panjang yang tidak sembarangan. Sementara itu, untuk
menjadi palm oil proses pengolahan kelapa sawit dilakukan dalam beberapa
langkah. Secara umum step by step tersebut terangkum dalam uraian berikut ini.
standar pengolahan sesuai prosedur menjadi salah satu kunci utama. Kualitas hasil
minyak CPO (Rendemen) yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisis buah
(TBS) yang diterima dan diproses oleh pabrik. Sedangkan proses pengolahan
rendamen minyak dan ALB (Asam Lemak Bebas/ FFA = Free Fatty Acid)
Fungsi dari Sludge Seperator / Low Speed Sludge Centrifuge adalah untuk
mengambil minyak yang masih terkandung dalam sludge dengan prinsip gaya
sentrifugal. Dengan gaya sentrifugal, minyak yang berat jenisnya (BJ) lebih kecil
akan bergerak menuju poros dan terdorong keluar melalui sudut – sudut ruang
tangki pisah (separating tank). Sludge Separator ada terdiri atas : Low Speed
(sering disebut juga Sludge Centrifuge) dan High Speed Separator. Mesin ini
adalah salah satu bagian dari mesin untukproses pengolahan limbah pabrik kelapa
sawit / proses pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit. Adapun cara kerjanya
menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Root Cause Analysis
(RCA).
lebih handal.
Begitu luas permasalahan yang terdapat pada alat sludge separator ini,
maka penulis memberi batasan masalah yang akan dibahas, masalah yang akan
penelitian merupakan cara ilmiah dalam mencari dan mendapatkan data. Serta
untuk mempersiapkan hal-hal yang perlu untuk kegiatan penelitian serta membuat
PTPN IV Unit Usaha Adolina untuk melihat kondisi mesin sludge separator.
tiga cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini,
yang pertama adalah pengamatan langsung terhadap objek, kedua mencari buku
Metode yang kelima adalah analisa dan evaluasi data. Data yang telah
yang ada akan diserahkan kepada dosen pembimbing dengan tujuan hasil dari
analisa sesuai dengan harapan jika tidak maka dosen pembimbing akan
membimbing hingga hasil analisa dan evaluasi sesuai dengan yang diaharapkan.
Metode yang keenam adalah membuat laporan. Setelah data hasil analisa
dan evaluasi sesuai dengan diharapkan maka akan dilanjutkan membuat laporan
tugas akhir. Pembuatan tugas akhir dihubungkan dengan data-data yang telah
diperoleh.
akhir yang telah diketik kepada dosen pembimbing. Pada pelaporan ini dosen
pembimbing akan memeriksa secara detail apa saja yang telah diketik dan
dilampirkan.
mempermudah pembaca memahami tulisan ini, maka skripsi ini dibagi dalam
BAB I Pendahuluan, pada bab ini berisikan tentang latar belakang yang
yang berhubungan dengan penelitian skripsi ini baik dari teori dasar maupun teori
berasal dari : buku – buku, pedoman, jurnal, paper, tugas akhir dan e-book.
BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini akan dibahas mengenai
metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan penulisan skripsi. Pada bab ini
juga akan dibahas mengenai langkah – langkah penelitian, pengolahan dan analisa
data yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dari topik yang
diangkat.
BAB IV Hasil dan Pembahasan, bab ini membahas tentang data yang
BAB V Kesimpulan dan Saran pada bab ini berisikan tentang kesimpulan
dari semua penelitian yang dilakukan untuk skripsi ini dan saran yang mendukung
kedepannya.
penelitian untuk pembuatan tugas akhir ini. Dan terakhir lampiran yang berisikan
data hasil penelitian yang didapatkan dan gambar teknik mesin Sludge separator.
TINJAUAN PUSTAKA
Sludge separator bekerja untuk memisahkan elemen padat dan cair. Model
dari alat ini adalah sentrifugal dengan mangkuk berbentuk padat dan selalu
putaran mangkuk yang telah dipasang dan dilepaskan keluar melalui discharge
sludge centrifuge, proses dalam pabrik kelapa sawit akan berjalan lebih lancar.
Dimana sludge yang memiliki berat jenis (bj) > 1,0 (heavy phase) akan terlempar
keluar sedangkan minyak yang memiliki berat jenis lebih ringan (light phase)
akan terkumpul di tengah bowl melalui discharge pipe untuk dikirim kembali ke
meter diatas Sludge separator. Pada Buffer Tank dibuat pipa overflow kembali ke
sludge tank. Padatan yang menempel pada dinding bowl dibersihkan/dicuci secara
Jenis Failure Analysis pada material dapat berupa patahan, retakan, atau korosi.
(Labsystematic. 2015)
perakitan, atau pengoperasian yang tidak sesuai dengan desain. Dengan demikian
umpan balik dalam perbaikan desain, material, perlakuan panas, dan sebagainya
Secara umum kualitas produk atau sistem yang baik dalam merespons
lebih tinggi, memperbaiki tingkat kehandalan, unjuk kerja yang lebih baik,
efisiensi yang lebih besar, pemeliharaan yang lebih mudah, life cycle cost yang
kerusakan pada hak milik, tidak beroperasinya pabrik, rugi dalam berproduksi,
mengidentifikasi penyebab-penyebabnya.
Pada saat melakukan investigasi maka beberapa hal berikut harus diperhatikan :
akan efektif.
tergantung dari sifat kerusakan dan bukti fisik atau latar belakang informasi yang
ada, maka ketiga hal tersebut akan menentukan keberhasilan dalam analisa
kegagalan.
Tujuan dari seluruh analisis kegagalan yang dilakukan tidak hanya untuk
tersebut.
dilakukan.
menggunakan beragam metode. Metode uji tak rusak sangat berharga karena
produk yang gagal tidak terpengaruh oleh analisis, sehingga inspeksi terkadang
Fault Tree Analysis (FTA) adalah salah satu teknik yang dapat
diandalkan, dimana kegagalan yang tidak diinginkan, diatur dengan cara menarik
Fault tree analysis adalah salah satu diagram satu arah dan menghubungkan
a. Mendefinisikan kecelakaan
menilai kejadian di dalam sistem (Foster, 2004). Metode Fault Tree Analysis ini
kejadian yang tidak diinginkan atau kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada
satu titik kegagalan. Fault Tree Analysis mengidentifikasi hubungan antara faktor
melakukan analisa dengan Fault Tree Analysis (FTA), yaitu sebagai berikut:
a. Mendefinisikan masalah dan kondisi batas dari suatu sistem yang ditinjau
kondisi. Konstruksi dari fault tree analysis meliputi gerbang logika yaitu gerbang
AND dan gerbang OR. Setiap kegagalan yang terjadi dapat digambarkan ke dalam
Rectangle
Kesalahan penyalaan dasar yang
membutuhkan ada perkembangan lebih
lanjut.
Circle
Kesalahan penyalaan dasar yang
membutuhkan ada perkembangan lebih
lanjut
Rhombus
Event yang tidak dikembangkan lebih
lanjut karena dari cukup konsekuensi
atau karena informasi tidak tersedia
House
Event yang biasanya diharapkan terjadi
menimbulkan kegagalan.
kegagalan.
timbul.
model kualitatif yang bisa dievaluasi secara kuantitatif, Dapat digunakan untuk
semua model sistem secara virtual. Pada kenyataannya bahwa Fault tree analysis
adalah model yang sangat mudah untuk dihitung, tetapi tidak mengubah sifat
Probability dan Frequency dalam Fault tree analysis adalah sebagai berikut :
P+P P
OR
F+F F
PxP P
AND
FxF Tidak Boleh
FxP F
Aljabar Boolean atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Boolean Algebra
dasarnya merupakan Tipe data yang hanya terdiri dari dua nilai yaitu “True” dan
“False” atau “Tinggi” dan “Rendah” yang biasanya dilambangkan dengan angka
“1” dan “0” pada Gerbang Logika ataupun bahasa pemrograman komputer.
Dibawah ini terdapat 6 tipe hukum yang berkaitan dengan hukum Aljabar
Boolean, yaitu :
Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-
aljabar-boolean/ (diakses 11 Januari 2018)
Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-
aljabar-boolean/ (diakses 11 Januari 2018)
c. Hukum Distributif
Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-
aljabar-boolean/ (diakses 11 Januari 2018)
teknis). House of Quality atau rumah kualitas merupakat alat yang digunakan
Matrik House Of Quality (HOQ) adalah bentuk yang paling dikenal dari
representasi QFD. Matrik ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama. Bagian
horisontal pada matrik ini berisi tentang informasi yang berhubungan dengan
konsumen dan ini disebut dengan customer table. Bagian vertikal pada matrik
berisi tentang informasi teknis sebagai respon dari input konsumen, dan disebut
atau rumah kualitas sebagai alat yang digunakan untuk menggunakan struktur
tersebut yaitu:
ditentukan.
sekolah.
Dilihat dari unsur yang terlibat begitu sederhana dalam membuat HOQ
(House of Quality) ini dapat disimpulkan pembuatan matik sedikit rumit namun
konsumen.
dibutuhkan oleh konsumen dan masih bersifat umum, sehingga sulit untuk
sepantasnya jika nilai terget yang hendak dicapai ditetapkan dengan nilai
atau mendasar suatu situasi dan memperlakukan masalah tersebut dengan tepat,
sehingga mencegah terjadinya kembali permasalahan yang sama. Oleh karena itu
Dalam tahap ini yang harus diketahui dan terdefinisi secara jelas adalah
masalah apa yang sedang terjadi saat ini, kemudian menjelaskan simptom
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam RCA karena ketika
salah dalam menemukan akar penyebab masalah maka action plan yang
tahap ini akan digunakan tools ataupun metode untuk menggali akar
penyebab permasalahan.
Pada tahap ini akan dihasilkan solusi yang ditawarkan berupa action plan
Pada tahap ini akan ditetapkan siapa yang bertanggung jawab untuk
implementasi atas action plan, bagaimana agar action plan agar dapat
dengan action plan yang diusulkan. kemudian tahap ini juga membantu
masalah tambahan.
a. The 5-whys.
dalam suatu diagram atau gambar adalah untuk lebih memudahkan kita
permasalahan dalam satu diagram atau gambar. Menurut Scarvada (2004) dalam
Asmoko (2012, 2), konsep dasar dari diagram fishbone adalah permasalahan
mendasar diletakkan pada bagian kanan dari diagram atau pada bagian kepala dari
durinya.
Gambar 2.13 Fishbone Diagrams atau The Cause and Effect Diagrams
Sumber: Error! Hyperlink reference not valid. (diakses 6 Februari 2018)
b. Tuliskan permasalahan dibagian kanan dan gambar panah dari arah kiri ke
kanan.
utama. Penyebab masalah ini dirinci lebih lanjut dengan mencari sebab
pada diagram.
bisa dilakukan dengan bantuan Software Minitab, ANOVA dan berbagai macam
kepadatan adalah;
............. (1)
waktu.
waktu.
b. Fungsi keandalan
selama periode t tertentu atau lebih. Fungsi keandalan terhadap waktu R(t)
...................... (2)
periode tertentu
baik
baik = 80%
............... (3)
MTBF atau rata-rata waktu kerusakan adalah ekspektasi bisa pakai dari
sebagai berikut
...................... (4)
diketahui, permasalahan, error, dan sejenisnya dari sebuah sistem, desain, proses,
Dari definisi FMEA di atas, yang lebih mengacu pada kualitas, dapat
kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem. Secara umum, FMEA didefinisikan
a. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain, produk, dan proses
dan proses.
Berikut ini adalah hal-hal yang diidentifikasi dalam process FMEA yaitu:
Proses FMEA, salah satu dari tiga tipe kesalahan harus disebutkan disini.
Yang pertama dan paling penting adalah cara dimana kemungkinan proses
produk.
langsung juga merugikan. Nilai severity terdiri dari rating 1-10.Tabel 2.4
e. Klasifikasi (class)
mungkin.
ini diberikan untuk setiap penyebab kegagalan yang terdiri dari rating 1-
mengetahui masalah yang paling serius, dengan indikasi angka yang paling
2.4 Reliability
rangka waktu tertentu (failure rate). Dapat pula dinyatakan sebagai lamanya
waktu rata – rata antar kegagalan (mean time between failure, MTBF) (Fajar,
2013).
distribusi kerusakan. Menurut Fajar (2013) nilai kerusakan dalam beberapa kasus
proses, retak, kontrol kualitas yang buruk dan kemampuan kerja yang
buruk.
ketergantungan (DD).
konfigurasi paralel atau seri. Setiap blok merupakan komponen dari sistem
dengan tingkat kegagalan. jalur paralel yang berlebihan, yang berarti bahwa
semua jalur paralel harus gagal untuk jaringan paralel untuk gagal. Sebaliknya,
jalur seri dengan gerbang AND dan jalur paralel dengan gerbang OR. Sebuah
de teorema Morgan.
tersedia dalam kasus kemerdekaan statistik antara blok atau komponen. Dalam hal
asumsi independensi statistik tidak puas, formalisme spesifik dan alat-alat solusi,
dan ketersediaan analisis sistem yang besar dan kompleks menggunakan blok
Kursus rasional dari RBD berasal dari node masukan yang terletak di sisi
kiri diagram. Itu node input mengalir ke pengaturan seri atau blok paralel yang
menyimpulkan ke node output pada sisi kanan diagram. Menurut Akbar (2017).
Diagram hanya harus berisi satu input dan satu output simpul. Sistem RBD
a. Sistem Seri
komponen yang ada didalam sistem itu harus bekerja atau berfungsi
dengan kata lain bila ada satu komponen saja yang tidak bekerja, maka
Rs = R1 . R2 . R3 . Rn ............................... (6)
b. Sistem Pararel
dipertahankan antara sistem input dan sistem output. ekspresi aljabar Boolean
dilakukan adalah menghitung MTBF dan failure rate, rumus menghitung MTBF
𝑂𝑝𝑝𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 𝑡𝑡𝑚𝑚
MTBF = .............................. (8)
𝑁𝑁𝑚𝑚𝑚𝑚 𝑜𝑜 𝑓𝑓𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
1
λ= ............................................ (9)
𝑀𝑀𝐵𝐵
-(λ)(t)
R(t) = e ...................................... (10)
literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis
keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher,
bapak statistika modern. Dalam praktek, analisis varians dapat merupakan uji
berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah
varians antarcontoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam
masing-masing contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians
dengan dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua
rerata (mean).
menggantungkan diri pada empat asumsi yang harus dipenuhi dalam perancangan
percobaan:
Snedecor
contoh
menjumlah).
berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih
Hipotesis nol (H0) dalam uji ANOVA adalah bahwa semua (minimal 3)
populasi yang sedang dikaji memiliki rata-rata hitung (mean) sama. Ringkasnya,
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) dalam ANOVA adalah:
H0 : 1 = 2 = 3 = … = n
Dalam uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang sedang
mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesis nol (H0),
bagaimana sebaran sebuah data. Uji Normalitas berguna untuk menentukan data
yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan
normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data
yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data
yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu
perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat digunakan diantaranya:
a. Chi-Square
b. Kolmogorov Smirnov
c. Lilliefors
d. Shapiro Wilk
e. Jarque Bera.
yang diamati (digambarkan sebagai titik / lingkaran) dengan quantiles yang kita
garis padat). Garis diagonal dalam grafik ini menggambaran keadaan ideal dari
data yang mengikuti distribusi normal. Titik – titik di sekitar garis adalah keadaan
data yang kita uji. Jika kebanyakan titik – titik berada sangat dekat dengan garis
atau bahkan menempel pada garis, maka dapat disimpulkan data tersebut
Plot Q-Q Normal, namun dengan cara yang berbeda. Dalam Detrended Plot,
menggambarkan selisih antara titik – titik dengan garis diagonal pada grafik
sebelumnya. Jika data yang kita miliki mengikuti distribusi normal dengan
yang tersebar jauh dari garis ini menunjukkan bahwa data kita semakin tidak
normal.
Plots atau lebih sering disebut dengan BoxPlot atau Box-Plot (kotak-plot) saja.
Seperti namanya, Box and Whisker, bentuknya terdiri dari Box (kotak)
dan whisker. Boxplot adalah salah satu cara dalam statistik deskriptif untuk
menggambarkan secara grafik dari data numeris melalui lima ukuran sebagai
sementara bagian atas menyajikan kuartil ketiga (Q3). Bagian dari box
Semakin tinggi (jika boxplot vertikal) atau semakin lebar (jika boxplot
b. Garis tengah yang melewati box menyajikan median dari data. Median
adalah ukuran yang terkenal untuk lokasi variabel (nilai pusat atau rata-
rata)
menunjukkan nilai yang lebih rendah dan lebih tinggi dari kumpulan data
yang berada dalam IQR (kecuali outlier). Panjang garis Whisker bagian
atas ini adalah kurang dari atau sama dengan Q3 + (1.5 x IQR). Panjang
garis Whisker bagian bawah ini adalah lebih besar atau sama dengan Q1 –
d. Nilai yang berada di atas atau dibawah whisker dinamakan nilai outlier
atau ekstrim
statistik cukup tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
dan perbaikan mutu (quality improvement), serta riset-riset sains. SPSS pertama
kali muncul dengan versi PC (bisa dipakai untuk komputer desktop) dengan nama
untuk ilmu-ilmu social, sehingga kepanjangan SPSS itu sendiri adalah Statistikal
Package for the Social Sciens. Sekarang kemampuan SPSS diperluas untuk
melayani berbagai jenis pengguna (user), seperti untuk proses produksi di pabrik,
riset ilmu sains dan lainnya. Dengan demikian, sekarang kepanjangan dari SPSS
SPSS dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data secara
langsung ke dalam SPSS Data Editor. Bagaimanapun struktur dari file data
mentahnya, maka data dalam Data Editor SPSS harus dibentuk dalam bentuk baris
(cases) dan kolom (variables). Case berisi informasi untuk satu unit analisis,
kasus.
prosedur Base System menghasilkan pivot tables, dimana kita bisa memperbaiki
tampilan dari keluaran yang diberikan oleh SPSS. Untuk memperbaiki output,
Kegunaan SPSS dalam penelitian adalah untuk olah dan analisis statistik.
Banyak sekali analisis yang dapat dikerjakan dengan aplikasi tersebut, antara lain:
ANCOVA, Uji Non Parametris yang banyak sekali macamnya seperti Mann
Whitney U Test, wilcoxon signed rank test, spearman, kendall tau, dll. Bahkan
dapat juga digunakan untuk pembuatan grafik, seperti Histogram, Normal PP,
Detrend PP, Boxplot, dll. Untuk uji instrumen atau uji validitas dan uji reliabilitas,
SPSS mempunyai user interface atau antar muka yang sangat user
friendly alias mudah dipahami pengguna, mudah digunakan dan hasilnya atau
output SPSS sangatlah menarik dengan tampilan yang luar biasa apabila
sistem database tersendiri dan dapat dijalankan atau dihubungkan dengan aplikasi
lainnya, semisal aplikasi excel. Hal ini sangat dimungkinkan bagi para pengguna,
sebab database SPSS termasuk dalam golongan ODBC, sehingga dapat dijalankan
SQL.
agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bearing
harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja
dengan baik.
bearing yaitu :
d. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai
pemasangan yang terlalu longgar, akibatnya cincin dalam atau cincin luar
pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau celah yang kurang
sejajar tersebut akan menimbulkan getaran pada saat berputar yang dapat
merusak bearing.
terjadi pula pada poros, dan pengaruhnya pun sama, yaitu bisa membuat
mentransmisikan daya pada rasio kecepatan yang tinggi antar poros yang secara
a. SCUFFING( lecet )
(welding effect ) dan gesekan dari sisi gigi yang kontak. Bentuknya seperti
goresan garis melengkung. Ini terjadi ketika lapisan film oli sangat minim
sehingga tidak mampu melapisi kekasaran permukaan dari gigi kontak dan
gesekan metal ke metal pun terjadi. Scuffing muncul karena dua hal :
terjadi kontak metal ke metal, Kedua adalah, panas yang tinggi pada saat
b. WEAR ( aus )
gigi. Aus dapat mengurangi ketebalan modul gigi atau bahkan merubah
bentuknya. Ini dapat terjadi akibat reaksi mekanik, elektrik, dan kimiawi.
gigi.
akan berakibat pada peningkatan beban geser, getaran, dan suara bising.
gesekan dengan pasir dan lumpur pada saat proses sedang berlangsung. Pencucian
diwajibkan untuk membersihkan kotoran setiap 7 jam sekali. Bowl disc terbuat
dari bahan Stainless steel 316 dimana bahan ini dengan penambahan molibdenum,
jauh lebih tahan terhadap lingkungan korosif. Penggunaan umum dari stainless
steel tipe 316 adalah pada pembuatan dari pembuangan panas ganda, komponen
Nozzle Discharge berfungsi sebagai pembuang air yang terdapat pada saat
proses pemurnian minyak, Nozzle dapat tersumbat karena terhalangi oleh kotoran
berupa lumpur (Sludge) maupun pasir, proses yang harus dilakukan untuk
perawatan Nozzle adalah dengan cara melakukan pencucian setiap 7 jam sekali.
Permukaan shaft terlalu kasar. Fluida proses atau produk berjenis kental
akan mengeras (lem dan cat). Terjadinya kristalisasi (sirup gula dan
ring)
b. Bahan kimia yang dikandung fluida proses, mengubah sifat fisik dan
beroperasi).
2 15
3
4
16
5
17
6
18
19
7
8 20
21
9
22
10
23
11
24
12
13
25
14
26
METODOLOGI PENELITIAN
dapat terjadi kegagalan pada saat beroperasi, penelitian ini bertujuan untuk
Adapun Tools Analysis yang digunakan pada penelitian ini adalah Fault
Tree Analysis (FTA) dan Root Cause Analysis (RCA), pemilihan metode FTA
dikarenakan metode ini melakukan pendekatan yang bersifat top down, yang
diawali dengan asumsi kegagalan atau kerugian dari kejadian puncak (Top Event)
dasar (root cause). Untuk menghitung peluang kegagalan yang terjadi maka
inti permasalahan karena memastikan bahwa suatu kejadian yang tidak diinginkan
atau kerugian yang ditimbulkan tidak berasal pada satu titik kegagalan. Fault Tree
Pengujian data statistik menggunakan metode One way ANOVA, hal ini
Adapun tempat dan waktu penelitian yang penulis lakukan untuk tugas
akhir.
Adolina.
membandingkan, penelitian dilakukan untuk sampel lebih dari satu, atau dalam
Objek yang diteliti adalah mesin Sludge Separator yang berada diarea
yaitu:
Analysis (FTA).
metode Fault Tree Analysis dan Root Cause Analysis yang dimulai dengan:
a. Menentukan masalah
b. Studi literatur
Peneliti melakukan studi literatur dari berbagai buku yang sesuai dengan
d. Pengumpulan data
Analysis
Studi Literatur
Survey
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa Pemecahan
Masalah
Hasil
Ya
Selesai
sawit akan melalui proses pemurnian, pada proses ini suhu minyak dipertahankan
dilakukan di stasiun klarifikasi dari sand trap tank hingga tangki timbun dapat
Brake Minor
Continuous
Vacum
Oil Purifier Oil Tank Settling
Drier Buffer Tank
Tank
Sludge
Storage Separator
Tank
Decanting
Basin
minyak kelapa sawit, dilakukan deskripsi bentuk kegagalan pada tiap proses –
Berdasarkan tabel 4.1, maka diperoleh data jenis kegagalan yang terjadi pada
tiap proses pemurnian minyak, adapun jenis – jenis kegagalan dapat dilihat pada
selanjutnya dapat membuat pohon kesalahan (Fault Tree), studi kasus kali ini
beban kerja yang berlebih, proses pemasangan pada Shaft / poros dan kurangnya
Bearing di poros dapat terjadi akibat pemasangan tidak hati – hati dan tidak sesuai
saat pemasangan, Faktor lain yang menyebabkan kegagalan pada Bearing adalah
P24 = 0.05, P23 = 0.05, P22 = 0.08, P21 = 0.04, P10 = 0.06
P5 = (P10 + P11 + P12) – (P10 x P11) – (P10 x P12) – (P11 x P12) – (P10 x P11 x P12)
P5 = 0.06534 = 6,53%
yaitu beban kerja yang berlebih, dan kurangnya proses pelumasan. Kegagalan
yang disebabkan kurangnya proses pelumasan dapat terjadi akibat tidak adanya
pengecekan rutin dan terdapat kebocoran pada bak minyak pelumas Worm Gear.
P8 = (0.062) – (0.00006)
P8 = 0.06194 = 6,19%
Potensi penyebab kegagalan pada Bowl Disc Set disebabkan oleh 2 faktor
yaitu umur pakai / Lifetime Bowl Disc sudah melebihi batas, dan terjadi gesekan
diantara Bowl Disc. Kegagalan yang disebabkan adanya gesekan diantara Bowl
Disc dapat terjadi akibat terdapatnya pasir dan kotoran diantara Bowl Disc dan
P6 = (0.082) – (0.00016)
P6 = 0.08184 = 8,18%
Potensi penyebab kegagalan pada Seal Ring disebabkan oleh 2 faktor yaitu
kegagalan yang diakibatkan oleh material yaitu berupa Lifetime yang sudah
melebihi batas dan Seal ring terkena bahan kimia dan kegagalan yang diakibatkan
P7 = (0.0435) – (0.00014)
P7 = 0.04336 = 4,33%
faktor yaitu kesalahan pada saat proses pembersihan yang dapat mengakibatkan
menumpuknya Sludge / kotoran dan faktor cacat pada material itu sendiri
P9 = (0.072) – (0,00014)
P9 = 0.07186 = 7,18%
terbukanya Lock ring dan faktor kerusakan pada material itu sendiri
P9 = (0.13) – (0,0042)
P9 = 0.1258 = 12,58%
No Kegagalan Komponen P %
1 Kegagalan Bearing 0.06534 6,53%
2 Kegagalan Worm Gear 0.06194 6,19%
3 Kegagalan Bowl Disc 0.08184 8,18%
4 Kegagalan Seal Ring 0.04336 4,33%
P5= 0.06534, P6= 0.08184, P7= 0.04336, P8= 0.06194, P9= 0.07186, P10= 0.1258
P2 = (P5 + P6 + P7 + P8 + P9 + P10 ) – (P5 x P6) – (P5 x P7) – (P5 x P8) – (P5 x P9) –
(P5 x P10) – (P6 x P7) – (P6 x P8) – (P6 x P9) – (P6 x P10) – (P7 x P8) – (P7 x
P9) – (P7 x P10) – (P8 x P9) – (P8 x P10) – (P9 x P10) – (P5 x P6 x P7 x P8 x P9 x
P10)
0.1258)
P2 = 0.3676
P3 = 0.08, P4 = 0.05
Dari perhitungan diatas maka didapat nilai peluang kegagalan dari Sludge
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis
data atau biasa disebut asumsi klasik. Tujuan uji normalitas adalah untuk
normal, yakni distribusi data yang mampunyai pola seperti distribusi normal.
Pada tabel 4.5 terdapat dua uji normalitas, ada kolmogorov-Smirnov dan
nilai probabilitas lebih besar dari 0.05 maka Ho diterima dan jika nilai
probabilitas lebih kecil sama dengan 0.05 maka Ho ditolak. Pada uji Shapiro-
Wilk, jika Nilai signifikan lebih besar dari 0.05 maka data berdistribusi normal
dan jika nilai signifikan lebih kecil dari 0.05 maka data tidak berdistribusi normal.
signifikan (disingkat sig.) nilainya adalah dibawah <0.05 dan disetiap kolom
bernilai variatif dan nilainya <0.05 dan nilai tidak terdistribusi normal.
Dari hasil pengolahan data diatas menghasilkan pula sebuah grafik dan
hasil yang berjudul Normal Q-Q Plots, Detrenden Normal Q-Q Plots dan Box-
Plot dapat dilihat di lampiran. Hasil tambahan tersebut bukan berarti tidak dapat
digunakan. Namun, tambahan ini juga sangat berguna untuk membuktikan bahwa
Garis diagonal dalam grafik ini menggambarkan keadaan ideal dari data
yang mengikuti distribusi normal. Titik-titik di sekitar garis adalah keadaan data
yang kita uji. Jika kebanyakan titik-titik berada sangat dekat dengan garis atau
bahkan menempel pada garis, maka dapat kita simpulkan jika data kita mengikuti
distribusi normal. Namun jika ada satu saja titik yang berada jauh atau diluar garis
Q-Q Plots maka menandakan ada data yang tidak terdistribusi dengan normal.
pada grafik sebelumnya. Jika data yang kita miliki mengikuti distribusi normal
dengan sempurna, maka semua titik akan jatuh pada garis 0,0. Semakin banyak
titik-titik yang tersebar jauh dari garis ini menunjukkan bahwa data kita semakin
tidak normal.
dilihat setiap komponennya garis median akan berada di tengah box dan whisker
bagian atas dan bawah akan memiliki panjang yang sama serta tidak terdapat nilai
menunjukan bahwa varian tersebut sama (P-value = 0.057) atau 0.057 > 0.05,
Pada tabel 4.8, pada kolom Sig. diperoleh nilai P (P-value) = 0.000.
Dengan demikian pada taraf nyata = 0.05 menolak Ho, sehingga kesimpulan yang
didapatkan adalah ada perbedaan yang bermakna rata-rata nilai terhadap setiap
5400 ℎ𝑜𝑜𝑟𝑟
MTBF bearing = = 270 hours
20
5400 ℎ𝑜𝑜𝑟𝑟
MTBF seal ring = = 675 hours
8
5400 ℎ𝑜𝑜𝑟𝑟
MTBF nozzle = = 900 hours
6
5400 ℎ𝑜𝑜𝑟𝑟
MTBF bowl disc = = 540 hours
10
5400 ℎ𝑜𝑜𝑟𝑟
MTBF worm gear = = 0 hours
0
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF lock ring = = 0 hours
0
sebagai berikut :
1
λ =
MTBF
Berdasarkan rumus diatas maka untuk mengetahui failure rate pada suatu
1
λbearing = = 0.003703
270
1
λseal ring = = 0.001481
675
1
λbowl disc = = 0.001851
540
1
λworm gear = =0
0
1
λlock ring = =0
0
jam operasi yang digunakan adalah 200, 300, 400 dan 500 jam. Keandalan masing
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,1960
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,0867
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,0385
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,0170
berikut : 19,60% apabila digunakan selama 200 jam operasi, 8,67% apabila
digunakan selama 300 jam operasi, 3,85% apabila digunakan selama 400 jam
operasi dan menurun menjadi 1,70% apabila digunakan selama 500 jam.
nilainya sangat kecil dibawah 50%, maka dari itu untuk dapat meningkatkan nilai
𝑂𝑝𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑚
MTBF =
𝐹𝑎𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF bearing = = 2.700 hours
2
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF seal ring = = 1.350 hours
4
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF nozzle = = 1.350 hours
4
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF bowl disc = = 2.700 hours
2
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF worm gear = = 0 hours
0
5400 ℎ𝑜𝑢𝑟𝑟
MTBF lock ring = = 0 hours
0
sebagai berikut :
1
λ =
MTBF
Berdasarkan rumus diatas maka untuk mengetahui failure rate pada suatu
1
λseal ring = = 0.0007407
675
1
λnozzle = = 0.0007407
900
1
λbowl disc = = 0.0003703
2.700
1
λworm gear = =0
0
1
λlock ring = =0
0
jam operasi yang digunakan adalah 200, 300, 400 dan 500 jam. Keandalan masing
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,6413
sebagai berikut
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,5136
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
sebagai berikut
Rsys = R1 x R2 x R3 x R4 x R5 x R6
Rsys = 0,3295
berikut : 64,13% apabila digunakan selama 200 jam operasi, 51,36% apabila
digunakan selama 300 jam operasi, 41,13% apabila digunakan selama 400 jam
operasi dan menurun menjadi 32,95% apabila digunakan selama 500 jam. dengan
disimpulkan bahwa mesin sangat tidak handal dan dapat membahayakan produksi
dari pabrik kelapa sawit. Komponen-komponen yang terdapat pada mesin sangat
terjadi penurunan kehandalan serta akan banyak memakan banyak waktu untuk
memperbaikinya dan akan banyak biaya. Mesin dikatakan handal pada saat mesin
dipersyaratkan.
Setiap komponen memiliki waktu life time. Waktu life time setiap
komponen sangat bervariatif ada yang 2000 atau 5000 jam. Sehingga yang di
perusahaan.
dipatuhi ataupun dilakukan. Jadi setiap SOP yang berlaku harus diikuti dengan
alasan untuk menjaga kualitas hasil dari pabrik dan tercapainya tujuan-tujuan
Pada Manual Book pada Sludge Separator terdapat bahan material yang
tersebut.
Pada Sludge Separator yang dibuat oleh Alfa-Laval ini tergolong mesin
yang cukup tua dan untuk mendeteksi kerusakan masih menggunakan indera
dilakukan.
Maka setiap briefing staf harus tegas terhadap operator. Ketegasan ini bertujuan
menggunakan sensor atau alat ukur sebagai monitor kerja dari komponen.
bertujuan untuk mendapatkan material yang lebih baik untuk mengurangi angka
kerusakan.
melakukan wawancara terhadap karyawan yang terkait pada penelitian ini, yaitu
antara lain operator, bagian teknik dan bagian quality control. Hasil wawancara
target nilai kehandalan yang diinginkan. Untuk memperoleh hasil analisa yang
sesuai, dibutuhkan tools yang relevan dengan data yang sudah dikumpulkan,
dapat dilakukan dengan menggunakan metode Diagram Tulang Ikan (Fish Bone
mesin, manusia dan metode, dapat dilihat pada gambar dibawah ini Diagram
seberapa besar kemampuan kerja karyawan dan ketaatan peraturan karyawan, agar
pekerjaan yang dilakukan dapat terkoordinasi dengan baik. Dari hasil pengamatan
belum terlihat adanya pengawasan yang ketat dari pihak perusahaan sehingga
dan keterampilan dari operator tersebut. Dari hasil pengamatan dilapangan belum
2. Mesin
dan efisien, akan tetapi karena susahnya proses penyetelan (Setting) terhadap
mesin, agar mempunyai kerja yang optimal, dari hasil pengamatan yang
dilakukan, Preventive maintenance yang digunakan tidak efektif, ini dapat dilihat
mesin tersebut maka tingkat kinerja mesin tersebut akan turun, dan dari hasil
pengamatan yang dilakukan mesin yang terdapat pada perusahaan ini, merupakan
3. Metode
mencapai kerja yang optimal, dengan adanya standar waktu kita dapat mencapai
target yang diinginkan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan dari hasil
penyetelan mesin sehingga waktu yang dihasilkan untuk proses pembersihan dan
4. Material
Setiap komponen mempunyai nilai umur sama seperti nilai umur mesin,
apabila semakin tua umur komponen tersebut maka semakin banyak pula tingkat
kausan dari kompnen tersebut, selain itu material yang digunakan komponen
BAB V
5.1 Kesimpulan
(Bowl) yang telah dipasang dan dilepaskan keluar melalui nozzle. Tingkat
separator, proses dalam pabrik kelapa sawit akan berjalan lebih lancar.
No Kegagalan Komponen P %
1 Kegagalan Bearing 0.06534 6,53%
2 Kegagalan Worm Gear 0.06194 6,19%
3 Kegagalan Bowl Disc 0.08184 8,18%
4 Kegagalan Seal Ring 0.04336 4,33%
5 Kegagalan Nozzle 0.07186 7,18%
adalah 19,60% apabila digunakan selama 200 jam operasi, 8,67% apabila
digunakan selama 300 jam operasi, 3,85% apabila digunakan selama 400
jam operasi, dan menurun menjadi 1,70% apabila digunakan selama 500
jam.
5.2 Saran
melakukan perancangan ulang bahan Bowl disc, untuk ini akan dibahas
Ansori, Nachnul dan Mustajib, M. Imron. 2016. Sistem Perawatan Terpadu (Integrated
Reliability Block Diagram (RBD) yang berkonfigurasi redundant pada mesin boiler
Cayank, Dieka. 2017. Teori Persamaan Aljabar Boolean Error! Hyperlink reference not
D. H. Stamatis. 2003. Failure Mode and Effect Analysis : FMEA from Theory to Execution.
http://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-aljabar-boolean/
Dogget, A. M. 2005. Root Cause Analysis: A Framework for Tool Selection. The Quality
Management Journal, 35
Dwi Priyanta. 2000. Keandalan dan Perawatan. Surabaya : Institut Teknologi Surabaya.
Eko Deni Rendra. c2016. Kebocoran Mechanical Seal. Error! Hyperlink reference not
Gulati, Ramesh dan Smith, Rick. 2012. Maintenance and Reliability Best Practice. New
Kister, Timothy C dan Hawkins, Bruce. 2006. Maintenance Planning and Scheduling
Heinemann
November 2017).
Mardjono Siswosuwarno. 2014. Kegagalan pada blok rem metali kereta api.
https://dateknikenterprise.wordpress.com/tag/prof-dr-ir-mardjono-siswosuwarno/
Mesin PKS. 2016. Fungsi dan Cara Kerja Mesin Sludge Centrifuges/Sludge Separator
Grafik Boxplot