Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN

RISIKO AGRIBISNIS
Oleh : Kelompok 8

1. Ahmad Adrian Hasibuan (7193210015)


2. Dahlia Jelita Novriani Hutagaol (7193210028)
3. Debrina Tamara Lumban Gaol (7193210006)
4. Febrina Adriana (7193210013)
5. Fitriani Simbolon (7192510010)
6. Saut R Sibuea (7193210005
Definisi Manajemen Risiko

Manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau


kegiatan. Jika terjadi suatu bencana, seperti kebakaran atau kerusakan,
perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar, yang dapat
menghambat, mengganggu bahkan menghancurkan kelangsungan usaha
atau kegiatan operasi. Manajemen risiko merupakan alat untuk melindungi
perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan (Ramli, 2010).
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil
antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari
resiko, mengurangi resiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi resiko tertentu.
Manajemen Resiko
dalam Agribisnis

Agribisnis tidak terlepas dari faktor risiko (risk) dan ketidakpastian


(uncertainty). Risiko merupakan kejadaian yang telah diketahui
probabilitasnya, misalnya kematian pada budidaya tanaman obat-
obatan sekitar 4%, kematian pada pengangkutan buah ke pasar
sekitar 2%, penyusutan pada pengangkutan ternak potong ke luar
daerah mencapai 10-20% dan sebagainya. Probabilitas kejadian pada
ketidakpastian tidak diketahui sebelumnya, seperti wabah penyakit
dalam bencana alam. Ada lima macam risiko yang dihadapi oleh
manajer agribisnis, meliputi risiko produksi (production risk), risiko
pemasaran (marketing risk), risiko keuangan (financial risk ), risiko
hukum (legal risk), dan risiko sumber daya manusia (human resources
risk). Untuk menghadapi kelima risiko tersebut terdapat lima cara
yang dapat ditempuh, yaitu dipertahankan (retain), digeser (shift),
dikurangi (reduce), diasuransikan (insure), dan dihindari (avoid)
(Sutawi, 1999).
Macam- Macam Manajemen Risiko
dalam Agribisnis
#Hal yang
mempengaruhi
risiko

Variabilitas permintaan Risiko


1.
bisnis
Variabilitas harga jual
2. Perusahaan
Variabilitas harga input
3. Perusahaan
Kemampuan untuk menyesuaikan harga
4. output terhadap perubahan harga input

5. Proporsi biaya tetap Risiko bisnis


Dua faktor penyebab resiko adalah bencana (perils) dan bahaya
(hazards). Banjir, tanah longsor, gempa, gelombang laut tinggi
merupakan contoh-contoh bencana yang secara langsung dapat
menimbulkan kerugian.
Sementara bahaya terbagi atas beberapa jenis :
1. Bahaya fisik (physical hazard) misalnya berhubungan dengan
fasilitas bangunan suatu perusahaan,
2. Bahaya moral (moral hazard) misalnya sikap ketidakjujuran
atau ketidakdisiplinan.
3. Bahaya morale (morale hazard) misalnya sikap yang tidak
hati-hati ataupun kurangnya perhatian dari pihak-pihak terkait
dalam suatu perusahaan.
4. Bahaya karena hukum atau peraturan (legal hazard) misalnya
akibat mengabaikan undang-undang atau peraturan yang telah
ditetapkan.
a. Cari Tau Resiko Yang Mungkin Di Hadapi Usaha
Kamu.
b. Lakukan Riset Pada Usaha Kamu.
c. Buat Daftar Resiko Sesuai Dampaknya.
d. Pertimbangkan Ulang Resiko Dengan
Kesempatan.
e. Jangan mudah menyerah.
f. Cari informasi tentang prospek bisnis yang kita
jalani.
g. Cerdas Melihat Peluang.
Analisis Risiko

Proses Analisis Risiko Dapat Dilakukan Secara Sederhana


Dengan Menambahkan 4 Kolom Pada Register Risiko, Yaitu
Pengendalian, Nilai Kemungkinan, Nilai Dampak, Dan Nilai
Risiko. Gambar Di Bawah Ini Memberikan Contoh Tabel Yang
Dihasilkan Setelah Tahap Analisis Risiko. Kolom Yang
Berwarna Biru Dihasilkan Dari Proses Identifikasi Risiko,
Sedangkan Kolom Yang Berwarna Hijau Dihasilkan Dari Proses
Analisis Risiko
#Contoh
MANAJEMEN RISIKO USAHA PEMBIBITAN TANAMAN Kasus 1
BUAH DALAM PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH DESA SUKAHATI (Study Kasus Di Kelompok Tani
Tunas Hijau)
Manajemen perusahaan dalam kelompok tani tunas hijau
memiliki beberapa cara dalam menanggulangi beberapa
ancaman risiko yang akan menimpa perusahaan tersebut.
Sebagai contoh, dalam menanggulangi sumber– sumber
risiko seperti, risiko sosial, fisik dan ekonmi. manajemen
tunas hijau memiliki beberapa cara agar ancaman risiko
tersebut tidak terjadi kepada sebuah perusahaan, dan jika
kemungkinan terburuknya itu terjadi, maka kerugian yang
menimpa tidak begitu besar. Dan ini ditanggulangi
berdasarkan sumber-sumber risiko yang ada.
1. Dalam mengatasi sumber risiko sosial beberapa
manajemen perusahaan yang berada di tunas hijau,
melakukan sweeping setiap malam dan menseleksi secara
ketat sumber daya manusia yang akan di rekrut sebagai
karyawan.
#Contoh
Kasus 1
2. Dalam mengatasi sumber risiko fisik, beberapa manajemen
perusahaan yang ada di tunas hijau mempunyai caranya tersendiri
agar sumber risiko fisiko bisa terminimalisir dengan baik. Dalam
meminialisir Risiko Fisik ini, tunas hijau mencari lahan yang strategi
untuk dijadikan tempat usahanya kelak, dan lahan itu tepat di dekat
sungai ciliwung, tepatnya lahan yang dijadikan lahan untuk memulai
usaha dibidang agribisnis ini hanya berjarak beberapa meter saja
dari bibir sungai ciliwung, pemilhan lahan ini bukanlah tanpa
didasari oleh alasan.

3. Dalam meminimalisir kemungkinan risiko ekonomi manajemen


risiko dalam tunas hijau lebih mengutamakan kesehatan bibit-bibit
tanaman yang di kembangbiakan, dan juga bagaimana bibit-bibit
tanaman ini terawat dengan baik. karena, harga didalam penjualan
produk agribisnis sangat fluktuatif tergantung dari tingkat kondisi
dari bibit tanaman itu sendiri jika bibit yang dijual tidak bagus, maka
harga nya pun akan turun drastis. Namun, Tunas Hijau dapat
meminimalisirkan hal itu dengan baik.
#Contoh
ANALISIS RISIKO USAHATANI BUNGA KRISAN POTONG Kasus 2
(Chrysanthenum indicum L) (Studi kasus di PT Alam Indah
Bunga Nusantara)

Risiko usahatani menyangkut seluruh kegiatan


proses produksi yang dilakukan PT Alam Indah
Bunga Nusantara mulai dari proses pembibitan,
persiapan lahan, pemeliharaan, pemanenan, hingga
pasca panen. Selain itu faktor hama dan penyakit,
cuaca dan iklim, bencana alam, tenaga kerja serta
teknologi juga termasuk didalamnya. Apabila hal
tersebut terjadi maka akan mempengaruhi produksi
krisan di PT Alam Indah Bunga Nusantara baik
secara kuantitas maupun kualitas dari krisan itu
sendiri.
Manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu
risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang
belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara
memindahkan risiko kepada pihak lain,menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu.Macam-macam manajemen
risiko dalam agribisnis dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu
risiko berdasarkan sifatnya, yang terdiri atas risiko spekulatif dan
risiko murni, risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan, yang
terdiri atas risiko yang dapat dialihkan dan risiko yang tidak dapat
dialihkan, serta risiko berdasarkan asal timbulnya, yang terdiri atas
risiko internal dan risiko eksternal.
Pengaplikasian manajemen risiko yang dikembangkan di industri
dilakukan dengan cara berbeda-beda, tergantung dari kebijakan
industri tersebut. Contohnya pada industri pangan, salah satu
bentuk manajemen resiko yang dikembangkan di industri pangan
untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan
pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan
jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai