Manajemen risiko sangat penting bagi kelangsungan suatu usaha atau
kegiatan. Jika terjadi suatu bencana, seperti kebakaran atau kerusakan, perusahaan akan mengalami kerugian yang sangat besar, yang dapat menghambat, mengganggu bahkan menghancurkan kelangsungan usaha atau kegiatan operasi. Manajemen risiko merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan (Ramli, 2010). Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen Resiko dalam Agribisnis
Agribisnis tidak terlepas dari faktor risiko (risk) dan ketidakpastian
(uncertainty). Risiko merupakan kejadaian yang telah diketahui probabilitasnya, misalnya kematian pada budidaya tanaman obat- obatan sekitar 4%, kematian pada pengangkutan buah ke pasar sekitar 2%, penyusutan pada pengangkutan ternak potong ke luar daerah mencapai 10-20% dan sebagainya. Probabilitas kejadian pada ketidakpastian tidak diketahui sebelumnya, seperti wabah penyakit dalam bencana alam. Ada lima macam risiko yang dihadapi oleh manajer agribisnis, meliputi risiko produksi (production risk), risiko pemasaran (marketing risk), risiko keuangan (financial risk ), risiko hukum (legal risk), dan risiko sumber daya manusia (human resources risk). Untuk menghadapi kelima risiko tersebut terdapat lima cara yang dapat ditempuh, yaitu dipertahankan (retain), digeser (shift), dikurangi (reduce), diasuransikan (insure), dan dihindari (avoid) (Sutawi, 1999). Macam- Macam Manajemen Risiko dalam Agribisnis #Hal yang mempengaruhi risiko
Variabilitas permintaan Risiko
1. bisnis Variabilitas harga jual 2. Perusahaan Variabilitas harga input 3. Perusahaan Kemampuan untuk menyesuaikan harga 4. output terhadap perubahan harga input
5. Proporsi biaya tetap Risiko bisnis
Dua faktor penyebab resiko adalah bencana (perils) dan bahaya (hazards). Banjir, tanah longsor, gempa, gelombang laut tinggi merupakan contoh-contoh bencana yang secara langsung dapat menimbulkan kerugian. Sementara bahaya terbagi atas beberapa jenis : 1. Bahaya fisik (physical hazard) misalnya berhubungan dengan fasilitas bangunan suatu perusahaan, 2. Bahaya moral (moral hazard) misalnya sikap ketidakjujuran atau ketidakdisiplinan. 3. Bahaya morale (morale hazard) misalnya sikap yang tidak hati-hati ataupun kurangnya perhatian dari pihak-pihak terkait dalam suatu perusahaan. 4. Bahaya karena hukum atau peraturan (legal hazard) misalnya akibat mengabaikan undang-undang atau peraturan yang telah ditetapkan. a. Cari Tau Resiko Yang Mungkin Di Hadapi Usaha Kamu. b. Lakukan Riset Pada Usaha Kamu. c. Buat Daftar Resiko Sesuai Dampaknya. d. Pertimbangkan Ulang Resiko Dengan Kesempatan. e. Jangan mudah menyerah. f. Cari informasi tentang prospek bisnis yang kita jalani. g. Cerdas Melihat Peluang. Analisis Risiko
Proses Analisis Risiko Dapat Dilakukan Secara Sederhana
Dengan Menambahkan 4 Kolom Pada Register Risiko, Yaitu Pengendalian, Nilai Kemungkinan, Nilai Dampak, Dan Nilai Risiko. Gambar Di Bawah Ini Memberikan Contoh Tabel Yang Dihasilkan Setelah Tahap Analisis Risiko. Kolom Yang Berwarna Biru Dihasilkan Dari Proses Identifikasi Risiko, Sedangkan Kolom Yang Berwarna Hijau Dihasilkan Dari Proses Analisis Risiko #Contoh MANAJEMEN RISIKO USAHA PEMBIBITAN TANAMAN Kasus 1 BUAH DALAM PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DESA SUKAHATI (Study Kasus Di Kelompok Tani Tunas Hijau) Manajemen perusahaan dalam kelompok tani tunas hijau memiliki beberapa cara dalam menanggulangi beberapa ancaman risiko yang akan menimpa perusahaan tersebut. Sebagai contoh, dalam menanggulangi sumber– sumber risiko seperti, risiko sosial, fisik dan ekonmi. manajemen tunas hijau memiliki beberapa cara agar ancaman risiko tersebut tidak terjadi kepada sebuah perusahaan, dan jika kemungkinan terburuknya itu terjadi, maka kerugian yang menimpa tidak begitu besar. Dan ini ditanggulangi berdasarkan sumber-sumber risiko yang ada. 1. Dalam mengatasi sumber risiko sosial beberapa manajemen perusahaan yang berada di tunas hijau, melakukan sweeping setiap malam dan menseleksi secara ketat sumber daya manusia yang akan di rekrut sebagai karyawan. #Contoh Kasus 1 2. Dalam mengatasi sumber risiko fisik, beberapa manajemen perusahaan yang ada di tunas hijau mempunyai caranya tersendiri agar sumber risiko fisiko bisa terminimalisir dengan baik. Dalam meminialisir Risiko Fisik ini, tunas hijau mencari lahan yang strategi untuk dijadikan tempat usahanya kelak, dan lahan itu tepat di dekat sungai ciliwung, tepatnya lahan yang dijadikan lahan untuk memulai usaha dibidang agribisnis ini hanya berjarak beberapa meter saja dari bibir sungai ciliwung, pemilhan lahan ini bukanlah tanpa didasari oleh alasan.
3. Dalam meminimalisir kemungkinan risiko ekonomi manajemen
risiko dalam tunas hijau lebih mengutamakan kesehatan bibit-bibit tanaman yang di kembangbiakan, dan juga bagaimana bibit-bibit tanaman ini terawat dengan baik. karena, harga didalam penjualan produk agribisnis sangat fluktuatif tergantung dari tingkat kondisi dari bibit tanaman itu sendiri jika bibit yang dijual tidak bagus, maka harga nya pun akan turun drastis. Namun, Tunas Hijau dapat meminimalisirkan hal itu dengan baik. #Contoh ANALISIS RISIKO USAHATANI BUNGA KRISAN POTONG Kasus 2 (Chrysanthenum indicum L) (Studi kasus di PT Alam Indah Bunga Nusantara)
Risiko usahatani menyangkut seluruh kegiatan
proses produksi yang dilakukan PT Alam Indah Bunga Nusantara mulai dari proses pembibitan, persiapan lahan, pemeliharaan, pemanenan, hingga pasca panen. Selain itu faktor hama dan penyakit, cuaca dan iklim, bencana alam, tenaga kerja serta teknologi juga termasuk didalamnya. Apabila hal tersebut terjadi maka akan mempengaruhi produksi krisan di PT Alam Indah Bunga Nusantara baik secara kuantitas maupun kualitas dari krisan itu sendiri. Manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko kepada pihak lain,menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.Macam-macam manajemen risiko dalam agribisnis dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu risiko berdasarkan sifatnya, yang terdiri atas risiko spekulatif dan risiko murni, risiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan, yang terdiri atas risiko yang dapat dialihkan dan risiko yang tidak dapat dialihkan, serta risiko berdasarkan asal timbulnya, yang terdiri atas risiko internal dan risiko eksternal. Pengaplikasian manajemen risiko yang dikembangkan di industri dilakukan dengan cara berbeda-beda, tergantung dari kebijakan industri tersebut. Contohnya pada industri pangan, salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan di industri pangan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi THANK YOU
Ita Purnama Sari (Analisis Efisiensi Pemasaran Pinang Dengan Pendekatan Structure Conduct and Performance (SCP) Di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat)