Anda di halaman 1dari 31

MODUL PRAKTIKUM

PEMASARAN AGRIBISNIS

DISUSUN OLEH :
NISA HAFI IDHOH FITRIANA, SP., MP
Dr. DONA WAHYUNING LAILY, SP., MP
Dr. NOOR RIZKIYAH, SP., MP
IKA SARI TONDANG, SP., M.Sc

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAWA TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Pemasaran Agribisnis merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa

Program studi Agribisnis Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur. Praktikum

Pemasaran Agribisnis di lakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada

mahasiswa bagaimana cara pemasaran yang baik dan benar secara efektif dan efisien

dengan masyarakat sehingga nantinya membuat pemasaran di bidang pertanian.

Dalam kegiatan Praktikum Pemasaran Agribisnis ini, mahasiswa di wajibkan

untuk menganalisis pemasaran dan juga membuat pemasaran di bidang pertanian.

Dengan demikian mahasiswa tidak saja hanya menerima ilmu pemasaran secara teori,

tetapi dengan kegiatan praktikum tersebut mahasiswa dapat melihat kenyataan secara

langsung di lapang terjadinya pemasaran antara pedagang dengan konsumen, dan

diharapkan mahasiswa bisa menerapkannya secara langsung di lapang.

Modul Praktikum Pemasaran Agribisnis ini memberikan manfaat bagi mahasiswa

dalam menyiapkan diri, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan saran dalam penyelesaian modul Praktikum Pemasaran Agribisnis ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan modul ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua

pihak. Akhir kata penulis berharap semoga modul ini dapat memberikan sesuatu yang

berguna bagi mahasiswa pada khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya.

Surabaya, 1 Maret 2022

Penyusun

ii | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

ACARA I : IDENTIFIKASI POLA HARGA PRODUK HASIL

PERTANIAN............................................................................. 1

ACARA II : BAURAN PEMASARAN ........................................................... 5

ACARA III : SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN .................................. 9

ACARA IV : STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF .................................. 13

ACARA V : PELUANG BISNIS DAN PENENTUAN PRODUK .................... 14

ACARA V I : ATRIBUT PRODUK .................................................................. 16

ACARA VII : MEDIA PEMASARAN ............................................................... 18

ACARA VIII: PRAKTEK DAN EVALUASI PEMASARAN ............................... 21

LAMPIRAN ................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTKA ........................................................................................ 28

iii | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
ACARA I

IDENTIFIKASI POLA HARGA PRODUK HASIL PERTANIAN

Pengantar

Pemasaran hasil pertanian berbeda dengan hasil industri karena hasil

pertanian pada umumnya mempunyai sifat-sifat yang memiliki karakterikstik antara lain

yaitu:

1. Musiman, yang berarti tidak dapat dihasilkan sepanjang waktu. Sifat ini

menyebabkan tidak dapat terpenuhinya keinginan dan kebutuhan konsumen yang

umumnya menghendaki ketersediaan hasil pertanian pertanian secara

berkesinambungan (kontinyu) dan dalam bentuk segar sepanjang tahun. Selain

itu, sifat ini menyebabkan fluktuasi harga hasil pertanian yang relatif tinggi

dibandingkan dengan hasil industri. Apabila pada musim panen, maka harga akan

turun dan kemudian pada musim paceklik atau tidak/ belum panen maka harga

akan cenderung naik. Untuk itu maka pemasaran hasil pertanian harus meliputi

kegiatan penyimpanan dan pengolahan agar dapat memenuhi keinginan dan

kebutuhan konsumen. Kegiatan penyimpanan tersebut selain dapat digunakan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang kontinyu dapat pula digunakan untuk

memperkecil fluktuasi harga antar musim tersebut.

2. Mudah rusak/busuk, yang berarti harus segera dikonsumsi dan diolah menjadi

bentuk lain seperti buah dalam kaleng, dan sebagainya untuk mengurangi resiko.

Selain itu karena umumnya jarak antar produsen di pedesaan dan konsumen di

daerah perkotaan sangat jauh maka diperlukan kegiatan pengangkutan yang

cepat dan cermat agar tidak terjadi kerusakan atau busuk dalam perjalanan. Untuk

menghindari busuk dalam perjalanan maka diperlukan cara pengemasan

(packing) yang dapat mengurangi benturan atau tekanan antar barang atau sering

pula pengiriman dilakukan dengan perhitungan tingkat kemasakan hasil. Semakin

1|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


jauh jarak yang akan ditempuh maka akan semakin rendah tingkat kemasakan

hasil sehingga ketika sampai di tempat tujuan pengiriman akan diperoleh buah

yang relatif masih segar dan tingkat kebusukan/susut di jalan dapat dikurangi.

Dewasa ini tidak jarang pula pengiriman hasil pertanian dilakukan melaluI

angkutan udara, terutama untuk buah dan sayur.

3. Rowa atau memerlukan tempat yang lebih luas dan bahkan sering tidak sesuai

dengan nilai dari barang itu sendiri. Misalkan dengan uang Rp 15.000,- jika

dibelikan barang hasil industri akan diperoleh barang yang cukup dimasukkan ke

dalam saku pakaian maka dengan uang tersebut jika dibelikan hasil pertanian

seperti sayuran akan diperoleh barang sebanyak satu karung. Sifat demikian ini

menyebabkan tingginya ongkos penyimpanan dan pengangkutan.

4. Produsen letaknya tersebar dan jumlah produksi dari setiap produsen relatif

sedikit sehingga sering mengakibatkan kurang efisiennya pemasaran yang

dilakukan oleh produsen secara individu. Untuk itu sering pemasaran hasil

pertanian dilakukan secara bersama-sama (kolektif) yaitu dengan kegiatan

pengumpulan terlebih dahulu, baik oleh pedagang pengumpul maupun

koperasi/KUD.

5. Harga hasil pertanian umumnya sangat berfluktuasi sebagai akibat dari

sifatnya yang musiman bahkan tahunan. Misalnya seperti tanaman bahan

pangan, buah-buahan, perikanan dan hasil tanaman keras (perkebunan dan

kehutanan) lainnya.

Sifat hasil pertanian yang musiman atau bahkan tahunan itu akan mempengaruhi

pola harga hasil pertanian dan pemasarannya. Sifat musiman tersebut dapat disebabkan

oleh produksi dan permintaan. Musiman dalam hal produksi sering diakibatkan dari iklim

dan lingkungan sedangkan musiman dalam permintaan disebabkan misalnya ada hari

2|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


besar, liburan, dan lain-lain. Secara teori pola harga hasil pertanian dapat digambarkan

seperti grafik berikut.

Dari gambar tersebut tampak bahwa pada saat “paceklik” atau tidak ada panen

maka harga hasil akan meningkat, namun pada saat mulai ada panen maka harga akan

turun dan bahkan pada saat panen besar atau panen raya maka harga akan mencapai

tingkat yang paling rendah. Fluktuasi musiman semacam ini akan berulang setiap

tahunnya.

Hal ini akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam

pelaksanaan pemasaran. Pada umumnya untuk hasil pertanian yang mudah rusak atau

busuk seperti sayuran dan buah-buahan maka harus disimpan dalam ruang dingin

(cold storage) atau dalam pengangkutannya harus menggunakan ruang dingin pula.

Sedangkan untuk hasil pertanian yang dapat disimpan relatif lebih lama seperti beras,

jagung, dan lainnya maka diperlukan penyimpanan dengan sistem FIFO (First In First

Out) atau barang yang pertama masuk gudang harus diprioritaskan untuk keluar terlebih

dahulu untuk mengurangi resiko kerusakan.

Tujuan

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang arti musiman bagi hasil-hasil

pertanian dan hubungan musiman dengan harga.

3|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa dikelompokkan menjadi 4 – 5 orang kelompok

2. Pembentukan kelompok bersifat permanen artinya jumlah, kordinator kelompok

dan anggota kelompok tidak boleh berubah sampai kegiatan berakhir

3. Mahasiswa diminta membuat grafik serupa dengan komoditas lain.

4. Mengumpulkan laporan sementara.

4|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


ACARA II

BAURAN PEMASARAN

Pengantar

Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan,

diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai

bauran pemasaran (marketing mix). Beberapa ahli bauran pemasaran mengemukakan

marketing mix sebagai berikut:

Menurut Kotler dan Amstrong (2012), “Marketing mix is the set of tactial

marketing tools that the firm blend to produce the response it want in the target market”.

“Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan perusahaannya di pasar sasaran”.

Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010), “Bauran pemasaran adalah kombinasi dari

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran yaitu produk, harga,

promosi, dan distribusi. Dengan kata lain definisi bauran pemasaran adalah kumpulan

dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi

tanggapan konsumen”.

1. Produk adalah kombinasi penawaran barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan kepada pasar, yang mencakup: kualitas, rancangan, bentuk, merek,

dan kemasan produk. Menurut Kotler & Armstrong, (2001) “Produk yaitu segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

konsumen”. Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan

bentuk penawaran secara fisik, mereknya, pembungkus, garansi, dan servis

sesudah penjualan. Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa

kebutuhan dan keinginan pasarnya. Jika masalah ini telah diselesaikan, maka

keputusan – keputusan tentang harga, distribusi dan promosi dapat diambil.

5|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


2. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk atau jasa tertentu. Menurut Philip Kotler (2008), “Harga yaitu

jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Pada setiap

produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga

pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga

tersebut antara lain, biaya, keuntungan, praktek saingan, dan perubahan

keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah

potongan, mark-up, mark-down, dan sebagainya.

3. Saluran distribusi merupakan sarana perpindahan produk dari produsen ke

konsumen termasuk pelayanan yang diberikan oleh produsen atau penjual.

Menurut Philip Kotler (2007), “Saluran distribusi adalah suatu perangkat organisasi

yang tercakup dalam proses pembuatan produk atau jasa menjadi siap untuk

digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis”. Pemilihan

saluran distribusi menyangkut keputusan-keputusan tentang penggunaan

penyalur (pedagang, ecer, pengecer, agen, markelar), dan bagaimana menjalin

kerja sama dengan para penyalur tersebut.

4. Promosi merupakan salah hal yang penting dalam pemasaran. Pada umumnya

perusahaan berusaha menciptakan kesadaran pada konsumen tentang sebuah

barang atau ide, sampai akhirnya mereka bersedia melakukan pertukaran.

Menurut Philip Kotler (2000), “Promosi adalah bagian dari proses strategi

pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar, dengan

menggunakan komposisi bauran promosi (promotional mix)”. Dapat dikatakan juga

bahwa promosi juga merupakan suatu alat komunikasi yang bersifat membujuk,

informasi yang tepat akan mempunyai pengaruh yang diperhitungkan terhadap

konsumen sasaran. Karena dengan informasi, perusahaan dapat memperoleh

keistimewaan-keistimewaan produk yang dihasilkan.

6|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli guna

melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa.

Pengertian pasar tidak merujuk ke sebuah lokasi ataupun tempat tertentu, hal ini karena

pasar tidak memiliki batas geografis. Adanya sistem jaringan komunikasi modern dapat

meniadakan hambatan atau batasan-batasan geografis, sehingga dapat memungkinkan

penjual dan pembeli bertransaksi tanpa saling melihat wajah satu sama lain.

Tujuan

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang macam-macam produk

agribisnis dan pengelompokannya serta satuan dan harga dari masing-masing produk

agribisnis.

Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa mengunjungi pasar tradisional dan pasar modern yang ada

2. Mahasiswa mengamati macam-macam produk agribisnis yang dijual di pasar

tersebut dan mengelompokkannya dalam beberapa kelompok yaitu;

a. kelompok daging dan ikan

b. kelompok buah-buahan

c. kelompok sayur mayur

d. kelompok umbi-umbian

e. kelompok biji-bijian

f. kelompok bumbu dapur

g. kelompok makanan jadi/olahan

h. kelompok minuman.

i. kelompok tanaman hias

j. kelompok tanaman obat/ jamu

k. dan lain-lain

7|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


3. Mahasiswa menanyakan harga satuan dari masing-masing produk dan

mencatatnya.

4. Mahasiswa mengamati perilaku penjual dan pembeli dalam memasarkan

produknya

5. Mahasiswa mencatat hasil dari pengamatannya di pasar tersebut mulai dari

produk, harga, distribusi dan promosi

6. Mahasiswa menganalisa perbandingan antara harga dari produk serupa yang

ada di pasar tradisional dan pasar modern.

7. Mengumpulkan laporan sementara.

8|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


ACARA III

SALURAN DAN MARGIN PEMASARAN

Pengantar

Saluran pemasaran konsumen didefinisikan sebagai masing – masing lapisan

perantara pemasaran yang melakukan sejumlah pekerjaan dalam membawa produk dan

kepemilikannya lebih dekat kepada pembeli akhir (Kotler dan Armstrong, 2008). Dari

sudut pandang produsen semakin besar jumlah tingkat berarti semakin sedikit dan

semakin besar kompleksitas saluran. Berikut adalah gambar saluran tingkat pertama

sampai tingkat ketiga.

Saluran Pertama

Produsen Konsumen

Saluran Kedua

Produsen Pengecer Konsumen

Saluran Ketiga

Pedagang
Produsen Pengecer Konsumen
Grosir

Gambar 3. Saluran Pemasaran Tingkat Pertama – Tingkat Ketiga


Sumber: Kotler dan Armstrong, 2008

Biaya pemasaran adalah semua ongkos yang dikeluarkan secara langsung

dalam pemberian jasa kegiatan tataniaga. Jenis-jenis biaya pemasaran meliputi: biaya

pengepakan (packing cost), biaya angkut (transport cost), biaya bongkar muat (handling

cost), biaya penyimpanan( storage cost), biaya pengolahan ( processing cost), biaya

penyusutan( physical losses) dan biaya lain-lain.

Untuk membawa sejumlah komoditi tertentu dari produsen sampai kepada

konsumen akhir umumnya melalui beberapa pedagang perantara (middlemen). Saluran

9|MODUL PRAKTIKUM PEMASARAN AGRIBISNIS


yang dilalui tersebut sering disebut sebagai rantai pemasaran dengan masing-masing

perantara itu membentuk mata rantai pemasaran. Panjangnya rantai pemasaran itu

pada umumnya menyebabkan tingginya marjin pemasaran yang pada akhirnya juga

akan membuat harga di tingkat konsumen menjadi lebih tinggi. Istilah margin pemsaran

dihubungkan dengan pemasaran komoditi pertanian, menunjukkan perbedaan harga

yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima oleh produsen. Pengukuran

variabel dalam menilai biaya dan margin pemasaran hasil pertanian, pengukurannya

dapat menggunakan Rp/Kg/Kw atau Rp/ton. Hal ini dapat dirumuskan dalam persamaan

berikut:

Pk = Pp + M

Keterangan:
Pk = Harga konsumen
Pp = Harga produsen
M = Marjin pemasaran

Singkatnya marjin pemasaran dapat disebutkan sebagai perbedaan antara harga

konsumen dan harga produsen, namun pada dasarnya marjin pemasaran adalah

merupakan jumlah dari biaya pemasaran dan keuntungan pedagang perantara

yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

M = Ci + πi

Keterangan:
i = 1,2,3,.....n
Ci = pedagang perantara ke-i
M = Marjin pemasaran

Yang termasuk biaya pemasaran antara lain adalah ongkos transportasi, sewa

gedung, biaya pembungkusan, dan lain-lain. Sedangkan keuntungan padagang

10 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
perantara tersebut merupakan upah atau nilai jasa, pelayanan (service) dan kemauan

menanggung resiko.

Contoh:

Jika pada suatu rantai pemasaran diketahui bahwa biaya pemasaran dari produsen

sampai pedagang perantara (C1) adalah Rp. 3.000,00/unit dan dari pedagang sampai

konsumen (C2) adalah Rp. 1,00/unit, sedangkan jasa pedagang adalah Rp.1,50/unit.

Gambarkan rantai pemasaran dan marjin pemasaran?

Jawab:

Marjin Pemasaran = C1 + C2 + π = 3.000 + 1.000 + 1.500 = 5.500 rupiah.

Tujuan

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang penting saluran pemasaran

dan dapat menghitung marjin pemasaran. Memahami penilaian efisiensi sistem

pemasaran hasil pertanian. Melatih kemampuan dalam melakukan penelitian khususnya

mengenai pemasaran hasil pertanian.

Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa menentukan komoditas apa yang akan dianalisis berdasarkan turun

lapang pada saat Acara II.

2. Mahasiswa melakukan survei produk hasil pertanian mulai dari produsen sampai

konsumen dengan bantuan daftar pertanyaan/ kuesioner.

3. Gambarkan jalur-jalur pemasaran dari Produsen ke Konsumen

4. Hitung marjin pemasaran untuk masing – masing jalur yang ada

11 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
5. Tentukan saluran pemasaran dan marjin pemasaran paling efisien dan efektif.

6. Mengumpulkan laporan sementara.

Kriteria pemilihan komoditi dan daerah

1. Jenis komoditi

Pilihlah jenis komoditi hasil pertanian yang banyak dihasilkan di tempat yang anda

mengadakan praktikum, dimana Komoditi terssebut dipasaran melalui pedagang

perantara.

2. Kualitas

Ambilah kualitas sedang (medium) yang paling banyak dihasilkan dan dikonsumsi

atau dijual di daerah yang disurvei.

3. Daerah/lokasi contoh

Ambilah daerah yang paling banyak produknya dan tujuan komoditi harus pada

konsumen akhir di kota yang dekat dengan tempat produsen

4. Saluran pemasaran

Mungkin banyak saluran pemasaran untuk suatu komoditi, tetapi pilihlah saluran

pemasaran yang paling banyak memasarkan komoditi tersebut.

5. Musim

Jika satu komoditi dihasilkan lebih dari satu musim dalam setahun, pilihlah musim

yang paling banyak menghasilkan dan yang paling banyak yang dijual petani.

6. Pedagang perantara

Mungkin banyak pedagang perantara dalam memasarkan komoditi tersebut, tetapi

pilihlah beberapa pedagang perantara yang paling berpengaruh dalam

menyalurkan komoditi tersebut.

12 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
ACARA IV

STRATEGI PEMASARAN KOMPETITIF

Pengantar

Menurut konsep pemasaran, perusahaan berhasil dengan cara merancang

tawaran yang memenuhi kebutuhan konsumen sasaran lebih baik dibanding tawaran

pesaingnya, jadi strategi pemasaran seharusnya tidakhanya memperhatikan kebutuhan

konsumen saja, tetapi juga strategi pesaing, Agar dapat menetapkan strategi pemasaran

kompetitif yang efektif, perusahaan harus memperoleh semua informasi tentang para

pesaingnya, Secara terus menerus perusahaan harus membandingkan produk, harga,

saluran distribusi, dan promosinya dengan pesaing-pesaing terdekat. Dengan cara ini

perusahaan dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi memiliki keunggulan dan

kelemahan kompetitif. Dan mereka dapat meluncurkan serangan yang lebih kuat untuk

menghadapi serangan lawan.

Tujuan

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang persaingan dan menentukan

strategi pemasaran yang tepat dan dari hasil analisis persaingan dan menentukan

strategi pemasaran tersebut mahasisiwa dapat mengambil keputusan yang tepat untuk

kesuksesen rencana bisnis.

Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa membuat kuesioner berkaitan tentang strategi pemasaran

2. Mahasiswa menentukan lokasi UMKM dan melakukan survey dan wawancara

3. Hasil wawancara dianalisis dan dibahas

4. Mengumpulkan laporan sementara

13 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
ACARA V

PELUANG BISNIS DAN PENENTUAN PRODUK

Pengantar

Analisa peluang pasar atau kesempatan pasar sangat penting dilaksanakan

sebelum usaha menentukan tujuannya. Peluang yang ada dibedakan antara lain:

a. Peluang Lingkungan

Peluang ini muncul apabila ada kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi oleh

produsen. Contoh : petani mempunyai kesempatan yang baik untuk

mengembangkan padi dengan tingkat kadar gula yang lebih rendah.

b. Peluang Perusahaan

Perusahaan memiliki peluang lebih apabila memiliki keunggulan yang tidak dimiliki

perusahaan pesaingnya. Keunggulan tersebut diantaranya:

 Biaya produksi lebih rendah

 Harga lebih murah

 Menggunakan beberapa saluran distribusi

 Melakukan promosi secara aktif

Berikut ini adalah beberapa ciri peluang usaha yang potensial menurut (Brian, 2018):

 Mempunyai nilai jual

 Bukan sekedar ambisi, namun bersifat riil

 Mampu bertahan dan berkelanjutan

 Bisnis tersebut tidak musiman

 Skala usaha bisa diperbesar

 Modal awal yang digunakan tidak terlalu besar

 Bisnis tersebut profitable

14 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
Tujuan

Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang peluang dan dapat menangkap

peluang bisnis yang ada di sekitarnya dan mahasiswa dapat merancang atau menetukan

produk yang akan di jual.

Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa menentukan produk yang akan dipasarkan. Produk tersebut harus

produk yang berbasis agribisnis, misalnya : sayur, telur, ikan, frozen, roti UMM

dan lain-lain.

2. Dapat menjelaskan tentang nilai tambah dan peluang bisnis dari produk tersebut

3. Mengumpulkan laporan sementara.

15 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
ACARA VI

ATRIBUT PRODUK

Pengantar

Kotler (2009) menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang

merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan yang diterapkan oleh pembeli. Fandy Tjiptono (2008) atribut

produk meliputi:

1. Merek, merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau lambang, desain, warna,

gerak atau kombinasi atribut produk lain yang diharapkan dapat memberikan

identitas dan differensiasi terhadap produk lainnya.

2. Kemasan, merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan

pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.

3. Pemberian label (labeling) merupakan bagian dari suatu produk yang

menyampaikan informasi mengenai produk dan penjualan, sebuah label bisa

merupakan bagian dari kemasan atau bisa merupakan etiket (tanda pengenal)

yang dicantumkan dalam produk.

4. Layanan Pelengkap (suplementari service) dapat diklasifikasikan: informasi,

konsultasi,ordering,hospiteli, caretaking,billing, pembayaran.

5. Jaminan (garansi) yaitu janji yang merupakan kewajiban produsen atas produk

pada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk

ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang dijanjikan.

Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa

mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi pemasaran yang

kompetetif untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih

memuaskan konsumen.

16 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
Tujuan

Mahasiswa dapat mengerti dan membuat tentang atribut produk untuk strategi

pemasaran yang kompetitif untuk dipasarkan

Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa menentukan merek untuk produk.

2. Mahasiswa bersama kelompoknya menentukan warna, model dan bentuk dari

label yang akan digunakan (menggunakan aplikasi teknologi, misal photoshop)

3. Mahasiswa menentukan dan membuat kemasan produk (usahakan kemasan

produk yang ramah lingkungan (tidak menggunakan plastik).

4. Mengumpulkan laporan sementara.

17 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
ACARA VII

MEDIA PEMASARAN

Pengantar

Media Promosi / Pemasaran merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan

suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal

masyarakat lebih luas. Media promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke mulut.

Media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan

penyampainanya kurang bisa diukur dan diperkirakan. Media promosi yang klasik

berupa; brosur, poster, booklet, leaflet, spanduk, baliho, billboard, neon box, standing

banner, kartu nama, kop surat, seragam pegawai, jam dinding, poster di mobil/truk,

piring/gelas, iklan di tv, radio, spanduk terbang (ditarik pesawat), balon udara, iklan di

media cetak, daftar menu, daftar harga dan sebagainya. Tidak ada satupun media yang

sangat tepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Artinya, jika kita hanya

menggunakan satu media untuk mempromosikan produk kita, jelas secara pasti

efektifitasnya menjadi terbatas.

Bauran promosi (Promotional Mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik

dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain, yang

kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan (Swastha &

Irawan, 2005). Bauran promosi merupakan alat-alat yang digunakan dalam promosi

yang terdiri dari Periklanan (Advertising), Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan

Pemasaran Langsung (Direct Marketing) yang dijabaran sebagai berikut :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan (Advertising) adalah salah satu dari kegiatan variasi promosi yang

digunakan untuk mengkombinasikan barang atau jasanya dengan pembeli dan

masyarakat yang ditargetkan. Periklanan (Advertising) merupakan salah satu alat

dari variasi promosi yang populer. Tujuan dari Periklanan (Advertising) yaitu

18 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
menjual atau meningkatkan penjualan dengan menyampaikan informasi tentang

barang atau jasa.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kumpulan alat-alat intensif yang beragam, sebagian

besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk

atau jasa cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kegiatan

penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan dengan berulang-ulang

serta tidak rutin yang ditujukan untuk mendorong lebih cepat respon pasar. Tujuan

promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk

meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui

pemberian diskon, kontes, kupon atau sampel produk.

3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Pemasaran langsung adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu

atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang

dapat diukur pada suatu lokasi. Tujuan pemasaran langsung adalah untuk

mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen yang

dianggap memiliki potensial yang tinggi.

Kegiatan pemasaran langsung ini juga dilaksanakan dengan keterukuran agar

jelas usaha mana yang berhasil dan mana usaha yang gagal. Mengetahui jenis jenis

promosi yang dilakukan oleh pengelola/perusahaan agribisnis, macam-macam media

yang digunakan untuk promosi serta merancang promosi sederhana kiranya penting

bagi mahasiswa yang belajar pemasaran agribisnis.

Tujuan

Mahasiswa dapat membuat dan menggunakan media sosial untuk memasarkan

produknya dan dapat mendesain konten-konten dalam media sosial untuk memasarkan

produknya.

19 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa menentukan media sosial apa saja yang akan digunakan (instagram,

whatsapp, marketplace, shopee dan lain-lain).

2. Mahasiswa membuat akun media social yang akan di gunakan.

3. Mahasiswa mulai mendesain konten dari social media yang telah dibuat

(instagram, whatsapp, marketplace, shopee dan lain-lain).

4. Membuat langkah – langkah dalam membuat media pemasaran dan konten

pemasaran

5. Mengumpulkan laporan sementara.

20 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
ACARA VIII

PRAKTEK DAN EVALUASI PEMASARAN

Pengantar

Dalam praktek pemasaran terdapat beberapa tahapan – tahapan yang perlu

dilakukan yaitu Pemasaran kewirausahaan memulai usaha melalui kecerdikan pelaku

usaha, Pemasaran terencana → merubah bisnis kecil melalui sistem pemasaran yang

terencana (program) dan Pemasaran intrapreneurial → pemasaran dikembangkan

melalui upaya kreativitas dalam membangun nilai bagi kepuasan pelanggan.

Terdapat 7 Komponen Utama Marketing Mix (7P) yaitu Produk (product),

Personel (person), Saluran distribusi (place), Proses (proces), Promosi (promotion),

Bentuk secara fisik (physical evident) dan Harga (price). Tahapan-tahapan dalam

konsep product life cycle mendapatkan perhatian khusus dari marketing mix yang

digunakan, karena tidak setiap produk mengalami keselurahan proses tersebut dan

masa kehidupan produk akan mempengaruhi penjualan dan laba. Setiap masa

kehidupan produk memiliki kombinasi urutan prioritas marketing mix yang perlu

dilakukan :

Tahap perkenalan : kualitas produk, advertensi, harga, pelayanan

Tahap kedewasaan : harga, kualitas produk dan pelayanan

Tahap kejenuhan : packaging, advertensi, kualitas produk & pelayanan, harga

Tahap penurunan : advertensi, pelayanan, kualitas produk, packaging & harga

Tujuan

Mahasiswa dapat memahami dan langsung praktik pemasaran pada produk yang

sudah dibuat melalui media promosi yang sudah dibuat, dan menganalisis evaluasi serta

mengambil keputusan dari hasil penjualan.

21 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
Teknis Pelaksanaan

1. Mahasiswa memasarkan produknya dengan bertemu konsumen secara

langsung. Mahasiswa dapat memasarkan produknya dengan menggunakan

teknologi (marketing online)

2. Mahasiswa elakukan evaluasi terhadap usahanya, apakah untung atau rugi.

3. Mahasiswa mengambil keputusan untuk mengembangkan usahanya atau

menutup usahanya.

4. Membuat hasil dan evaluasi dari pemasaran produk

5. Mengumpulkan laporan sementara.

22 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
LAMPIRAN 1.

Laporan keseluruhan di jadikan satu file dari setiap kegiatan Acara Praktikum kemudian

disusun menjadi satu Laporan Akhir Praktikum Pemasaran Agribisnis dengan mengikuti

format berikut ini.

Format Laporan

I. Pendahuluan Umum

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Manfaat Praktikum

II. Acara I

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

III. Acara II

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

IV. Acara III

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

23 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

V. Acara IV

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

VI. Acara V

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

VII. Acara VI

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

VIII. Acara VII

24 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

IX. Acara VIII

- Latar Belakang Praktikum

- Tujuan Praktikum

- Teknis Pelaksanaan Praktikum

- Hasil dan Pembahasan

- Kesimpulan dan Saran

- Daftar Pustaka

X. Kesimpulan Umum dan Saran

XI. Daftar Pustaka Umum

25 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
LAMPIRAN 2.

Contoh Kuisioner:

Daftar Pertanyaan

Praktikum Pemasaran Hasil Pertanian

Komoditi :

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Tanggal wawancara :

Pewawancara :

No Uraian Barang (kg/ton/kw) Harga / Nilai (Rp)

I Petani

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain (sebutkan)

Total Biaya

Harga Jual

MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG BESAR

No Uraian Barang (kg/ton/kw) Harga / Nilai (Rp)

II Pedagang Pengepul

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

26 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain (sebutkan)

Total Biaya

Harga Jual

Margin Pemasaran

MARGIN KEUNTUNGAN PEDAGANG BESAR

No Uraian Barang (kg/ton/kw) Harga / Nilai (Rp)

II Pedagang Besar

Biaya angkut

Biaya bongkar muat

Biaya penyimpanan

Biaya pengepakan

Biaya pengolahan

Biaya penyusutan

Biayalain-lain (sebutkan)

Total Biaya

Harga Jual

Margin Pemasaran

27 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa
Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Kotler, Philip (2000). Prinsip – Prinsip Pemasaran Manajemen, Jakarta : Prenhalindo.

Kotler, Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi keduabelas, Jilid 1. Jakarta:


Erlangga

Kotler, Philip, and Kevin Lane, Keller (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1 &
2, . Jakarta: Terjemahan PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip.(2008). Manajemen Pemasaran. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi 9 Jilid I.


Jakarta: PT. Indeks.

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 13. Jakarta : Erlangga.

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty Yogyakrta

Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi 3. Andi, Yogyakarta

28 | M O D U L P R A K T I K U M P E M A S A R A N A G R I B I S N I S

Anda mungkin juga menyukai