1
PERANANNYA DALAM
2. KONSEP PEMASARAN PEREKONOMIAN
2.1 Definisi Pemasaran 3.1 Sistem Pemasaran Hasil Pertanian
2.2 Mengapa Pemasaran Produktif? 3.2 Peranan Pemasaran dalam
Pembangunan Ekonomi
1.2. Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar dalam
mempelajari pemasaran hasil pertanian, mahasiswa diharapkan akan dapat:
Menjelaskan pengertian pemasaran, mengapa pemasaran kompleks dan mahal
namun produktif, serta apa saja permasalahan spesifik dalam pemasaran
pertanian.
Menjelaskan bagaimana sistem pemasaran hasil pertanian dan peranan pemasaran
dalam perekonomian.
Page 2 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
2. KONSEP PEMASARAN
2.1. Definisi Pemasaran
Banyak definisi tentang pemasaran, seperti yang dikemukakan Downey dan
Erickson (1989) bahwa pemasaran merupakan ilmu yang menelaah terhadap
aliran produk secara fisik dan ekonomis dari produsen melalui lembaga pemasaran
kepada konsumen.
Pemasaran menurut Kotler (1988) adalah proses sosial dan manajemen, dimana
individu-individu atau kelompok dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya
melalui pembuatan dan pertukaran suatu produk dan uang dengan individu-
individu atau kelompok-kelompok lainnya.
FAO pada tahun 1958 dalam Sudiyono (2004) mendefinisikan pemasaran hasil
pertanian sebagai serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi
selama perjalanan komoditi hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer
sampai ke tangan konsumen.
Sedangkan Anindita (2004) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu runtutan
kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk dari titik
produsen ke titik konsumen.
Oleh karena adanya definisi yang beragam di atas, maka modul ini mengikuti
definisi dari Anindita (2004) yang menyatakan bahwa pemasaran hasil pertanian
merupakan suatu runtutan kegiatan atau jasa yang dilakukan untuk memindahkan
suatu produk dari titik produsen ke titik konsumen.
Dari definisi yang dikemukakan Anindita (2004), paling tidak ada tiga hal yang
perlu menjadi perhatian.
- Yang pertama, kegiatan atau jasa adalah suatu fungsi yang dilakukan dalam
pemasaran. Fungsi ini bertujuan untuk mengubah produk berdasarkan bentuk
(form), waktu (time), tempat (place), atau kepemilikan (possession).
Kegiatan/jasa ini menambah nilai dari suatu produk dan adanya nilai tambah ini
bukan berarti mengurangi tingkat efisiensi dari pemasaran suatu produk, tetapi
seringkali justru meningkatkan efisiensi pemasaran. Kegiatan ini dapat berupa
kegiatan yang langsung mempengaruhi produk seperti prosessing, pengepakan,
transportasi, atau kegiatan yang tidak langsung mempengaruhi produk seperti
periklanan dan risiko.
- Yang kedua adalah titik produsen. Titik produsen menunjukkan asal dari produk
itu dijual pertama oleh produsen atau petani. Kegiatan atau jasa yang
dilakukan oleh petani seringkali tidak diperhitungkan dalam kegiatan
pemasaran, padahal kegiatan petani ini seringkali mempunyai pengaruh besar
terhadap pemasaran suatu produk.
- Yang ketiga adalah titik konsumen. Tujuan dari suatu pemasaran adalah
menyampaikan ke konsumen akhir sebagai transaksi terakhir. Seperti pada
produsen, seringkali pembahasan mengenai jasa yang dilakukan konsumen
tidak dibahas dalam kegiatan pemasaran.
Page 3 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
* Fenomena lapang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara pemasaran komoditi
non-pertanian dan komoditi pertanian.
* Pemasaran komoditi non-pertanian
bersifat distributif, dimana lokasi produsen
terkonsentrasi dan barang yang dihasilkan
dapat direncanakan secara cermat, mengenai
jumlah, mutu, dan waktu pembuatan barang.
Produsen produk non-pertanian pada
umumnya menghasilkan barang dalam jumlah
besar, sehingga produsen dapat
mendistribusikan secara langsung melalui
pedagang besar, agen, dan pengecer, serta
konsumen. Sifat distributif diindikasikan
dengan penurunan volume yang Gambar 1. Pemasaran Komoditi
ditransaksikan dari pedagang besar, agen, Non-Pertanian
pengecer, dan konsumen.
Page 4 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
3. Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan yang timbul ketika produk tersedia pada saat yang diinginkan.
Contohnya produksi beras relatif banyak antara bulan Februari-Mei. Agar beras
tersebut dapat tersedia sepanjang tahun, maka produksi yang berlebihan pada
bulan-bulan tersebut harus disimpan, misal oleh BULOG, agar dapat tersedia
bagi konsumen pada setiap waktu.
4. Kegunaan milik (possession utility)
Kegunaan yang timbul ketika suatu barang ditransfer atau ditempatkan atas
kontrol dari seseorang yang menginginkan. Hal ini dikarenakan komoditi
pertanian yang sudah mengalami peningkatan guna bentuk, guna tempat, dan
guna waktu, baru bisa memenuhi kebutuhan konsumen apabila sudah terjadi
pemindahan hak milik dari produsen ataupun lembaga pemasaran kepada
konsumen.
Page 5 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
Page 6 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
4. Perbedaan Tempat
Permasalahan pemasaran pertanian lainnya adalah harga produk pertanian
yang bervariasi antar tempat (daerah). Umumnya apabila harga di suatu
tempat tinggi sedangkan di tempat lain rendah, maka produk di tempat yang
harganya rendah akan mengalir ke tempat yang produknya berharga lebih
tinggi. Namun para petani pada kenyataannya sulit mengikuti perkembangan
harga di tempat lain karena adanya berbagai keterbatasan seperti sulitnya
transportasi, rendahnya informasi harga, dan keterbatasan lainnya.
5. Efisiensi Pemasaran
Upaya peningkatan efisiensi sistem pemasaran hasil pertanian merupakan
permasalahan penting saat ini. Setiap produk pertanian yang dihasilkan,
sedapat mungkin dijual melalui berbagai kegiatan pemasaran dengan biaya
paling rendah. Namun kenyataannya, terwujudnya sistem pemasaran hasil
pertanian yang efisien di Indonesia masih terhambat beberapa permasalahan
utama, yaitu:
- Lemahnya infrastruktur yang menghubungkan antara produsen dengan pasar
dan konsumen.
- Rendahnya arus informasi pasar.
- Skala produk pertanian relatif kecil.
- Kurangnya pengetahuan yang dimiliki petani dan pedagang terutama tentang
grading dan handling.
- Kurangnya atau tidak adanya kebijaksanaan pemasaran yang baik dan
pelaksanaan peraturan yang sering merugikan pihak-pihak yang terlibat
dalam sistem pemasaran, misalnya adanya pungutan-pungutan tidak resmi
(pungli).
Page 7 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
Tabel 1. Komponen, Tujuan Antara, dan Tujuan Akhir dari Sistem Pemasaran
Hasil Pertanian
Komponen
Tujuan Antara Tujuan Akhir
(sub sistem)
Page 8 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
REFERENSI
Anindita, Ratya. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya.
Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl. 1986. Marketing of Agricultural Product. Fifth Edition.
John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc., New York.
Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran Pertanian Edisi Kedua. UMM Press. Malang
Page 9 of 10
Pemasaran Hasil Pertanian Brawijaya University 2012
PROPAGASI
Untuk memperdalam pemahaman mahasiswa mengenai materi di atas, silakan kerjakan
latihan berikut ini:
3. Jelaskan dengan singkat dan jelas, mengapa pemasaran disebut sebagai kegiatan
yang kompleks dan mahal?
4. Jelaskan apa saja permasalahan spesifik yang dihadapi dalam pemasaran hasil
pertanian?
5. Sebutkan dan jelaskan berbagai subsistem dalam kerangka sistem pemasaran hasil
pertanian!
6. Jelaskan dengan singkat dan jelas apa saja dampak positif dari adanya perbaikan
efisiensi dalam pemasaran hasil pertanian!
Page 10 of 10