Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“FUNGSI PRODUKSI COBB DOUGLAS”

EKONOMETRIKA

Dosen Pengampu :Artanti Indrasetianingsih.,S.Si.,M.Si.

Disusun Oleh :

Prasdianitaningtiyas Junita Kusuma (172400014)

PROGRAM STUDI STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-
Nya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Ekonometrika yang diberi judul “Fungsi Produksi Cobb Douglas”. Makalah ini
membahas tentang penjelasan fungsi Cobb Douglas beserta contoh dari fungsi
tersebut.
Dalam proses penyusunan makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta
bimbingan dari beberapa pihak baik dari dosen maupun para mahasiswa. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Artanti
Indrasetianingsih.,S.Si.,M.Si selaku dosen mata kuliah Ekonometrika. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dan perbaikan dalam menyusun makalah yang akan datang. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amin.

Surabaya, 26 Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul…………………………….....................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Penulisan............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan..............................................................................................5
1.5 Metodologi Penulisan.........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
2.1 Teori dan Fungsi Produksi..................................................................................5
2.2 Fungsi Produksi Cobb Douglas..........................................................................6
2.2.1 Sejarah Singkat Fungsi Cobb Douglass......................................................6
2.2.2 Definisi dan ruang Lingkupnya..................................................................7
2.2.3 Alasan Pokok Menggunakan Fungsi Cobb-Douglas...................................7
2.2.4 Syarat Menggunakan Fungsi Cobb-Douglas..............................................8
2.2.5 Kelebihan dan kelemahan Fungsi Cobb Douglas.......................................8
2.2.6 Elastisitas Produksi.........................................................................................9
2.2.7 Skala Pengembalian (Return To Scale).........................................................10
2.3 Contoh Penerapan Fungsi Cobb Douglas.........................................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................................14
3.1 Kesimpulan......................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fungsi produksi memiliki peranan yang penting dalam pengembangan
produktivitas. Terutama untuk menunjang proses produksi sehingga dapat
memberikan beberapa peluang yang diharapkan. Fungsi produksi adalah
hubungan teknis yang menghubungkan antara faktor produksi atau disebut pula
masukan atau inputs dan hasil produksinya atau produk (output). Analisis fungsi
produksi sering dilakuakn oleh para peneliti, karena mereka menginginkan
informasi bagaimana sumber daya yang terbatas seperti tanah, teaga kerja dan
modal dapat dikelola dengan baik agar produksi maksimum dapat diperoleh.
Dalam menghitung jumlah produksi banyak pedekatan yang dilakukan untuk
mendapatkan fungsi produksi yang di butuhkan. Dari berbagai fungsi produksi
telah banyak dibahas dalam literatur. Diantara fungsi produksi yang umum
dibahas dan dipakai oleh para peneliti adalah fungsi produksi Cobb-Douglas, hal
ini karena fungsi Cobb Douglas relatif lebih mudah digunakan dibandingkan
dengan fungsi yang lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linier.
Selain itu hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan
menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran
elastisitas
Fungsi Cobb-Douglas merupakan suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel yang satu disebut dengan
variabel dependen atau variabel yang dijelaskanyang sering dilambangkan dengan
Y, dan variabel yang lain disebut variabel independen atau variabel yang
dijelaskanyang sering dilambangkan dengan X. Penyelesaian hubungan antara Y
dan X biasanya dengan cara regresi di mana variasi dari Y akan dipengaruhi oleh
variasi dari X. Dengan demikian, kaidah-kaidah pada garis regresi berlaku dalam
penyelesaian fungsi CobbDouglas (Soekartawi, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun makalah ini dengan judul
“Fungsi Produksi Cobb Douglas”. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana
fungsi produksi menurut Cobb Douglas beserta contoh penerapannya dari fungsi
tersebut.
1.2 Rumusan Penulisan
Adapun rumusan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan teori dan fungsi produksi?.
2. Apa yang dimaksud dari fngsi produksi Cobb-Douglas?.
3. Berikan contoh tentang fungsi produksi Cobb-Douglas!.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui teori dan fungsi produksi.
2. Untuk mengetahui fungsi produksi Cobb-Douglas.

4
3. Bisa memberikan contoh penerapa tentang fungsi produksi Cobb-
Douglas.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Menambah wawasan baru tentang fungsi produksi Cobb Douglas.
2. Dapat mmemberikan contoh penerapan tentang fungsi produksi Cobb
Douglas.
1.5 Metodologi Penulisan
Tulisan ini dibuat dalam bentuk makalah yang persuasive yakni penulis hanya
menyampaikan atau memberikan pemaparan mengenai tema/topic yang menajdi
bahasan denagn bersumber dari beberapa kajian pustaka yang telah ada.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Teori dan Fungsi Produksi


Sebelum menginjak kepada pembahasan tentang teori produksi dengan
metode Cobb-Douglas, maka dalam pembahasan pertama akan diungkap terlebih
dulu mengenai pemahaman dasar tentang teori produksi. Proses teori produksi
sesungguhnya terjadi dalam alur proses terjadinya kegiatan ekonomi, baik
kegiatan ekonomi dalm ruang lingkup mikro (kecil) atau ruang lingkup yang
makro (besar). Proses produksi merupakan suatu tindakan yang dilakukan
oleh stakeholders ekonomi (dalam hal ini firm / perusahaan) dengan
mengoptimalkan Input untuk memaksimalkan output. Teori produksi terdiri dari
beberapa analisa mengenai bagaimana seharusnya seorang pengusaha dalam
tingkat teknologi tertentu, mampu mengkombinasikan berbagai macam faktor
produksi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu dengan seefisien mungkin
Fungsi produksi merupakan hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan
(Y) dan variabel yang menjelaskan (X) (Soekartawi, 2003), Variabel yang
dijelaskan berupa output dan variabel yang menjelaskan berupa input. Suatu
fungsi produksi menggambarkan semua metode produksi yang efisien secara
teknis dalam arti menggunakan kuantitas bahan mentah yang minimal, tenaga
kerja minimal dan barang-barang modal lain yang minimal.
Fungsi produksi sangat penting artinya dalam membahas raasalah
ekonomi, sebab dengan fungsi produksi peneliti dapat mengetahui hubungan
antara faktor produksi atau input dengan produksi atau output aecara langsung,
dan hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti. Dengan fungsi produksi
peneliti dapat mengetahui hubungan antara variabel yang dijelaskan atau
dependent variable dengan variabel yang menjelaskan atau independent variable,
serta sekaligus mengetahui hubungan antara variabel penjelas. Menurut Rosyidi
(2004:56-58), bahwa faktor-faktor produksi terdiri atas :

5
a. Tanah (R)
b. Tenaga kerja / Labor (L)
c. Modal / Kapital (K)
d. Skills / Keahlian (S)
Hubungan antara jumlah output (Q) atau variabel dependen (Y) dengan
sejumlah input atau variabel inependen (X) yang digunakan dalam proses
produksi (𝑋1, 𝑋2, 𝑋3, … 𝑋n) secara matematis dapat ditulis sebagai berikut
(Nicholson, 1995):
Dimana: Q = output
X = Input (X1, X2, X3,…, Xn)
Fungsi ini masih bersifat umum, hanya bisa menjelaskan bahwa produk yang
dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum
bisa memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan
faktor produksi tersebut (Heady & Dillon, 1972). Untuk dapat memberikan
penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya
yang spesifik antara lain: fungsi linier atau fungsi kuadratis.
Berdasarkan fungsi produksi di atas, maka dapat diketahui hubungan antara
input dengan output, dan juga dapat diketahui hubungan antar input itu sendiri.
Apabila input yang digunakan dalam proses produksi hanya terdiri atas modal (K)
dan tenaga kerja (L) maka fungsi produksi yang dimaksud dapat diformulasikan
menjadi (Nicholson, 1995):
Q = 𝑓 (𝐾, 𝐿)
Dimana: Y = output
K = input modal
L = input tenaga kerja
Fungsi produksi di atas menunjukkan maksimum output yang dapat
diproduksi dengan menggunakan kombinasi alternatif dari modal dan tenaga kerja
(Nicholson, 1995).
Berbagai fungsi produksi telah banyak dibahas dalam literatur. Diantara fungsi
produksi yang umum dibahas dan dipakai oleh para peneliti adalah fungsi
produksi Cobb-Douglas.
2.2 Fungsi Produksi Cobb Douglas
2.2.1 Sejarah Singkat Fungsi Cobb Douglass
Berikut sejarah singkat tentang fungsi Cobb Douglas :
 Fungsi produksi Cobb Douglas diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan
Douglass, P.H pada tahun 1928 melalui artikelnya yang berjudul “A
Theory of Production”. Artikel ini dimuat dalam majalah American
Economic Review 18, halaman 139-165.
 Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk fungsional dari fungsi
produksi secara luas digunakan untuk mewakili hubungan output untuk
input. Hal ini diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji

6
terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul Douglas di 1900-
1928.
 Selama 1900–1947, Charles Cobb dan Paul Douglas merumuskan dan
menguji fungsi produksi Cobb-Douglas melalui berbagai bukti statistik.
 Dalam perkembangannya (sekitar pertengahan tahun 1950 - an), fungsi
produksi Cobb-Douglas ini menjadi dasar utama bagi teori pertumbuhan
Neo-klasik.
  Sejak itu fungsi Cobb-Douglas dikembangkan oleh peneliti sehingga
namanya bukan saja “fungsi produksi”, tetapi juga yang lain, yaitu
“fungsi biaya dan fungsi keuntungan”. Hal ini menunjukkan bahwa
fungsi Cobb-Douglas memang dianggap penting
2.2.2 Definisi dan ruang Lingkupnya
Fungsi Cobb-Douglas merupakan suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel yang satu disebut dengan
variabel dependen atau variabel yang dijelaskanyang sering dilambangkan dengan
Y, dan variabel yang lain disebut variabel independen atau variabel yang
dijelaskanyang sering dilambangkan dengan X. Penyelesaian hubungan antara Y
dan X biasanya dengan cara regresi di mana variasi dari Y akan dipengaruhi oleh
variasi dari X. Dengan demikian, kaidah-kaidah pada garis regresi berlaku dalam
penyelesaian fungsi Cobb-Douglas (Soekartawi, 2003). Secara matematis fungsi
poduksi Cobb Douglas dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
β β β ε
Y =β 0 X 1 1 X 2 2 …. X n n e
……(1)
Dimana : Y = Output
X = Input (X1, X2, X3, …, Xn)
𝛽0 = Konstanta
𝛽1 = Elastisitas input X1
ε = Kesalahan/error
Untuk menaksir parameter-parameternya harus ditransformasikan dalam
bentuk double logaritme natural (ln), sehingga merupakan bentuk linear berganda
(multiple linear) yang kemudian dianalisis dengan metode kuadrat terkecil
(ordinary least square) yang dirumuskan sebagai berikut:
𝐿𝑛 𝑌 = 𝐿𝑛 𝛽0 + 𝛽1 𝐿𝑛 𝑋1 + 𝛽2 𝐿𝑛 𝑋2 + ⋯ + 𝛽i 𝐿𝑛 𝑋n + ε ….(2)
Apabila Y* = ln (Y), X1* = ln (X1) , X2* = ln (X2) , 𝛽0* = ln (𝛽0), maka modelnya
menjadi :
Y ¿ =β ¿0+ β1 X ¿1 + ε ….(3)
2.2.3 Alasan Pokok Menggunakan Fungsi Cobb-Douglas
Menurut Soekartawi (dalam Joesron, 2012), ada tiga alasan pokok
mengapa fungsi produksi Cobb Douglas banyak dipakai oleh para peneliti, yaitu:
1. Penyelesaian fungsi Cobb Douglas relatife lebih mudah dibandingkan
dengan fungsi yang lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk
linier.

7
2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan
menghasilkan koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran
elastisitas.
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return
to scale.
2.2.4 Syarat Menggunakan Fungsi Cobb-Douglas
Karena penyelesaian fungsi Cobb-Douglas selalu dilogaritmakan dan diubah
bentuk fungsinya menjadi fungsi linier, maka persyaratan yang harus diperhatikan
dalam menggunakan fungsi Cobb-Douglas adalah sebagai berikut (Soekartawi,
2003):
1. Tidak ada pengamatan variabel penjelas (X) yang bernilai nol, sebab
logaritma dari nol adalah bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite).
2. Dalam fungsi produksi, diasumsikan tidak terdapat perbedaan teknologi
pada 17 setiap pengamatan. Dalam arti bahwa kalau fungsi ini dipakai
sebagai model dalam suatu pengamatan dan bila diperlukan analisis yang
memerlukan lebih dari satu model, maka perbedaan model tersebut
terletak pada intercept dan bukan pada kemiringan garis (slope) model
fungsi produksi tersebut.
3. Tiap variabel X adalah perfect competition.
4. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklim adalah sudah
tercakup pada faktor kesalahan u.
5. Hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan (Y).
2.2.5 Kelebihan dan kelemahan Fungsi Cobb Douglas
Fungsi produksi Cobb Douglas memiliki beberapa kelebihan apabila
digunakan dalam suatu penelitian. Kelebihan-kelebihan dari fungsi produksi Cobb
Douglas adalah :
1. Bentuk fungsi produksi Cobb Douglas bersifat sederhana dan mudah
penerapannya.
2. Fungsi produksi Cobb-Douglas mampu menggambarkan keadaan skala
hasil (return to scale), apakah sedang meningkat, tetap atau menurun.
3. Koefisien-koefisien fungsi produksi Cobb-Douglas secara langsung
menggambarkan elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan dan
dipertimbangkan untuk dikaji dalam fungsi produksi Cobb-Douglas itu.
4. Koefisien intersep dari fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan indeks
efisiensi produksi yang secara langsung menggambarkan efisiensi
penggunaan input dalam menghasilkan output dari sistem produksi yang
dikaji .
Meskipun fungsi produksi Cobb-Douglas memiliki beberapa kelebihan
tertentu apabila dibandingkan dengan fungsi yang lain, namun fungsi Cobb-
Douglas tetap tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Kelemahan-kelemahan
yang dimiliki oleh fungsi produksi Cobb-Douglas adalah (Soekartawi, 2003):

8
1. Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi
yang negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu kecil dan akan
mendorong terjadinysa multikolinieritas pada variabel independent yang
dipakai.
2. Kesalahan pengukuran variabel yang bersumber pada validitas data.
Apakah data yang dipakai sudah benar atau sebaliknya, terlalu ekstrim ke
atas atau ke bawah. Kesalahan pengukuran tersebut menyebabkan besaran
elastisitas menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah.
3. Bias terhadap variabel manajemen, dimana faktor manajemen merupakan
faktor yang juga penting untuk meningkatkan produksi. Tetapi variabel
ini, terkadang sulit diukur dan dipakai sebagai variabel independent dalam
pendugaan fungsi produksi CobbDouglas.
4. Multikolinieritas walaupun pada umumnya telah diusahakan agar besaran
korelasi antara variabel independen diusahakan tidak terlalu tinggi namun
dalam praktek masalah kolinieritas ini sulit dihindarkan.
5. Data yang dipakai merupakan limitasi yang tidak kalah penting dalam
penggunaan fungsi produksi Cobb-Douglas, misalnya:
A. Bila data cross-sectionyang dipakai maka data tersebut harus
mempunyai variasi yang cukup.
B. Pengukuran atau definisi daridata yang dipakai sulit dilakukan
(dalam hal tertentu).
C. Data tidak boleh ada yang bernilai nol atau negatif. Karena
logaritma dari bilangan yang bernilai nol atau negatif adalah tidak
terhingga.
6. Asumsi yang perlu diikuti dalam penggunaan fungsi produksi
CobbDouglas tidak selalu mudah, misalnya asumsi bahwa teknologi
dianggap netral, yang berarti intercept boleh berbeda, tetapi slope garis
penduga Cobb-Douglas dianggap sama. Padahal, belum tentu teknologi di
daerah penelitian adalah sama.
2.2.6 Elastisitas Produksi
Konsep elastisitas dalam produksi merupakan penggunaan faktor input
bagi perusahaan untuk menambah atau mengurangi jumlah input yang
berhubungan dengan kemampuan fungsi usaha. Secara khusus fungsi produksi
yang memanfaatkan parameter nilai elastisitas produksi adalah fungsi produksi
Cobb Douglas (Putong, 2010).
Elastisitas produksi (Ep ) adalah persentase perubahan output sebagai akibat
dari persentase perubahan input. Berdasarkan definisi tersebut, secara matematik
elastisitas produksi dapat ditulis seperti persamaan berikut ini (Putong, 2010):
ΔY ΔY
Y ΔX
E p= atau E p =
ΔX Y
X X

9
Tambahan satuan input (X) yang dapat menyebabkan pertambahan atau
pengurangan satu satuan output (Y) dikenal dengan istilah produk marginal (PM).
ΔY
Dengan demikian produksi marginal (PM) dinyatakan sebagai : ΔX ,
sedangkan produksi rata-rata (PR) adalah Y/X. Dari persamaan di atas diketahui
adanya hubungan antara elastisitas produksi dengan produk marginal dan produk
rata-rata. Atas dasar formulasi tersebut diketahui bahwa (Sugiarto, 2005):
a. Pada saat MP lebih dari AP diperoleh elastisitas produksi > 1.
b. Pada saat MP sama dengan AP diperoleh elastisitas produksi = 1.
c. Pada saat MP sama dengan nol diperoleh elastisitas produksi = 0.
d. Pada saat MP bernilai negatif diperoleh elastisitas produksi negatif.
2.2.7 Skala Pengembalian (Return To Scale)
Hasil pendugaan pada fungsi Cobb Douglas akan menghasilkan koefisien
regresi. Jadi besarnya β 1 dan β 2 adalah angka elastisitas. Jumlah dari
elastisitas adalah merupakan ukuran returns to scale. Menurut Soekartawi (2003),
skala pengembalian atau Return to scale juga perlu diketahui untuk mengetahui
apakah kegiatan dari suatu usaha yang diteliti tersebut mengikuti kaidah
increasing, constant atau decreasing returns to scale.
Berdasarkan hasil pendugaan pada fungsi produksi Cobb Douglas, maka
return to scale (RTS) dapat dituliskan sebagai berikut: 1 < β 1 + β 2 < 1 Dimana
dan menjelaskan jumlah besaran elastisitas yang bernilai lebih besar dari nol dan
lebih kecil atau sama dengan satu. Dengan demikian, kemungkinan ada tiga
alternatif, yaitu (Soekartawi, 2003):
1. Decreasing return to scale (skala hasil menurun), bila ( β1 + β 2 )<1 .
Skala ini menunjukkan jika semua input yang digunakan dalam
berproduksi ditingkatkan jumlahnya maka produksi yang dihasilkan akan
naik dengan proporsi yang lebih kecil.
2. Constant return to scale (skala hasil tetap), bila ( β1 +β 2 )=1 . Skala hasil
yang menunjukkan jika semua input yang digunakan dalam berproduksi
ditingkatkan jumlahnya maka produksi yang dihasilkan akan meningkat
dengan proporsi yang sama.
3. Incerasing return to scale (skala hasil meningkat), bila ( β1 + β 2 )>1
.Skala hasil yang menunjukkan apabila semua input yang digunakan dalam
berproduksi ditingkatkan jumlahnya maka produksi yang dihasilkan akan
meningkat dengan proporsi yang lebih besar.
2.3 Contoh Penerapan Fungsi Cobb Douglas
Berikut contoh penerapan fungsi Cobb Douglas dengan menggunakan data
dari sector pertanian di Taiwan dari tahun 1958–1972. Data ini berisi 3 variabel,
yaitu gross product, labor days, dan capital. Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :

10
Real Gross Product, Labor Days, And Real Capital Input In The Agricultural Sector Of
Taiwan, 1958–1972
Gross Labor
Capital
product days
Tahun (millions Ln gross product Ln Labor days Ln Capital
(millions of (millions
of NT $)
NT $)* of days)
1958 16,607.70 275.5 17,803.70 9.71762 5.61859 9.78716
1959 17,511.30 274.4 18,096.80 9.77060 5.61459 9.80349
1960 20,171.20 269.7 18,271.80 9.91201 5.59731 9.81311
1961 20,932.90 267 19,167.30 9.94908 5.58725 9.86096
1962 20,406.00 267.8 19,647.60 9.92358 5.59024 9.88571
1963 20,831.60 275 20,803.50 9.94423 5.61677 9.94288
1964 24,806.30 283 22,076.60 10.11885 5.64545 10.00227
1965 26,465.80 300.7 23,445.20 10.18361 5.70611 10.06242
1966 27,403.00 307.5 24,939.00 10.21841 5.72848 10.12419
1967 28,628.70 303.7 26,713.70 10.26216 5.71604 10.19293
1968 29,904.50 304.7 29,957.80 10.30576 5.71933 10.30755
1969 27,508.20 298.6 31,585.90 10.22224 5.69910 10.36047
1970 29,035.50 295.5 33,474.50 10.27627 5.68867 10.41854
1971 29,281.50 299 34,821.80 10.28471 5.70044 10.45800
1972 31,535.80 288.1 41,794.30 10.35888 5.66331 10.64052
Sumber data : Buku Gujarati Bssic Econometrics
Interpretasi
Berikut hasil output uji regresi linier berganda dengan menggunakan software
SPSS.
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) -3.338 2.450 -1.363 0.198
1 Ln_Labor_Days 1.499 0.540 0.373 2.777 0.017
Ln_Capital 0.490 0.102 0.644 4.800 0.000
a. Dependent Variable: Ln_Gross_Product

Setelah dilakukan uji regresi anatara variabel independen (labor days dan
capital) terhadap variabel dependen (gross product) maka diperoleh model
estimasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
𝐿𝑛 𝑌 = 𝐿𝑛 𝛽0 + 𝛽1 𝐿𝑛 𝑋1 + 𝛽2 𝐿𝑛 𝑋2 + ⋯ + 𝛽i 𝐿𝑛 𝑋n + ε ….(2)
𝐿𝑛 gross product = Ln -3.338+ 1.499 𝐿𝑛 labor days + 0.490 𝐿𝑛 capital
Apabila Y* = ln (Y), X1* = ln (X1) , X2* = ln (X2) , 𝛽0* = ln (𝛽0), maka modelnya
menjadi :
Y ¿ =β ¿0+ β1 X ¿1 + β 1 X ¿1+ ε ….(3)
Y =−3.338+1.499 X 1 +0.490 X ¿1
¿ ¿

Dari estimasi model regresi diatas, diperoleh makna sebagai berikut :

11
1. Nilai konstanta sebesar -3.338 artinya bahwa jika nilai labor days dan
capital bernilai 0, maka hasil gross product sebesar -3.338.
2. 𝛽1 = 1.499 artinya jika variabel jumlah labor days bertambah 1%,
sedangkan variabel capital tetap, maka hasil gross product akan
mengalami kenaikan sebesar 1.499%. Hal ini sesuai dengan teori Cobb
douglas yang menyatakan bahwa output produksi dipengaruhi oleh tenaga
(labor). Tanda (+) positif menunjukkan adanya hubungan yang berbanding
searah/positif antara jumlah labor days dengan hasil gross product, yaitu
jika jumlah labor days tinggi maka hasil gross product juga akan tinggi.
3. 𝛽2 = 0.490 artinya bahwa jika variabel capital bertambah 1%, sedangkan
variabel jumlah labor days tetap, maka hasil gross product akan
mengalami kenaikan sebesar 0.490%. Hal ini sesuai dengan teori Cobb
douglas yang menyatakan bahwa output produksi dipengaruhi oleh model
(capital). Tanda (+) positif menunjukkan adanya hubungan yang
berbanding searah/positif antara capital dengan hasil gross product, yaitu
jika capital tinggi maka hasil gross product juga akan tinggi.
4. Dari Persamaan 2 dapat dilihat bahwa di sektor pertanian Taiwan untuk
periode 1958–1972 elastisitas output labor days dan capital masing-masing
adalah 1.499 dan 0.490.
4. Returns to Scale = 1.989, nilai ini diperoleh dari menambahkan dua
elastisitas keluaran yaitu 1.499 + 0.490.
5. Termasuk Incerasing return to scale (skala hasil meningkat), karena
( β1 +β 2 )=1. 989>1 . Hal ini menunjukkan bahwa semua input yang
digunakan dalam berproduksi ditingkatkan jumlahnya maka produksi yang
dihasilkan akan meningkat dengan proporsi yang lebih besar.

Uji Hipotesis
1. Uji T (Uji Parsial)
 Pengaruh jumlah labor days terhadap jumlah gross production
Hipotesis :
H0 : Tidak terdpat pengaruh antara variabel labor days terhadap gross
production.
H1 : Terdpat pengaruh antara variabel labor days terhadap gross production.
Statistik Uji :
Thitung = 2.777 atau P-Value = 0.017
Daerah Penolakan:
Tolak H0 jika nilai Thitung > Ttabel atau nilai P-Value < α(5%)
Keputusan :
Tolak H0 karena nilai Thitung > Ttabel = 2.77 > 2.1788 atau nilai P-Value <
α(5%)=0.017 <0.05
Kesimpulan :

12
Terdpat pengaruh antara variabel labor days terhadap gross production
dengan tingkat signifikansi alpha 5%.
 Pengaruh jumlah capital terhadap jumlah gross production
Hipotesis :
H0 : Tidak terdpat pengaruh antara variabel capital terhadap gross production.
H1 : Terdpat pengaruh antara variabel capital terhadap gross production.
Statistik Uji :
Thitung = 2.777 atau P-Value = 0.017
Daerah Penolakan:
Tolak H0 jika nilai Thitung > Ttabel atau nilai P-Value < α(5%)
Keputusan :
Tolak H0 karena nilai Thitung > Ttabel = 4.80 > 2.1788 atau nilai P-Value <
α(5%)=0.000 < 0.05
Kesimpulan :
Terdpat pengaruh antara variabel capital terhadap gross production dengan
tingkat signifikansi alpha 5%.
2. Uji F
Berikut hasil output uji F menggunakan software SPSS:
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 0.538 2 0.269 48.069 .000b
1 Residual 0.067 12 0.006
Total 0.605 14
a. Dependent Variable: Ln_Gross_Product
b. Predictors: (Constant), Ln_Capital, Ln_Labor_Days
Hipotesis :
H0 : Tidak terdpat pengaruh antara variabel labor days dan capital terhadap gross
production.
H1 : Terdapat pengaruh antara variabel labor days dan capital terhadap gross
production.
Statistik Uji :
Fhitung = 48.069 atau P-Value = 0.000
Daerah Penolakan:
Tolak H0 jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai P-Value < α(5%)
Keputusan :
Tolak H0 karena nilai Fhitung > Ftabel atau nilai P-Value < α(5%).
Kesimpulan :
Terdapat pengaruh antara variabel labor days dan capital terhadap gross
production pada tingkat signifikansi alpha 5%. Hal ini berarti kedua variabel input
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel output.
3. Koefisien Determinasi
Berikut hasil output uji koefisien determinasi menggunakan software SPSS:

13
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .943 .889 .871 .074809963800
a. Predictors: (Constant), Ln_Capital, Ln_Labor_Days

Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi pada tabel di atas, dapat


diketahui bahwa nilai R² sebesar 0.889 artinya bahwa sekitar 89 persen variasi
dalam (log) output dijelaskan oleh (log) labor days dan capital bahwa variabel
bebas mempunyai kemampuan sebesar 88.9 % untuk menjelaskan (pengaruhnya)
terhadap variabel terikat, sedangkan sisanya sebesar 11.1% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Teori produksi terdiri dari beberapa analisa mengenai bagaimana
seharusnya seorang pengusaha dalam tingkat teknologi tertentu, mampu
mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu dengan seefisien mungkin. Fungsi produksi
merupakan hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) dan
variabel yang menjelaskan (X) (Soekartawi, 2003), Variabel yang
dijelaskan berupa output dan variabel yang menjelaskan berupa input.
2. Fungsi Cobb-Douglas merupakan suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel yang satu disebut
dengan variabel dependen atau variabel yang dijelaskanyang sering
dilambangkan dengan Y, dan variabel yang lain disebut variabel
independen atau variabel yang dijelaskanyang sering dilambangkan
dengan X.
3. Dari contoh penerapan fungsi produksi Cobb Douglas pada bab ii dapat
disimpulkan bahwa variabel-variabel input yaitu labor days dan capital
masing-masing berpengaruh terhadap variabel output (gross product).
Didapatkan elastisitas output labor days dan capital masing-masing adalah
1.499 dan 0.490. Berdasarkan hasil uji koefesien determinasi pada tabel di
atas, dapat diketahui bahwa nilai R² sebesar 0.889 artinya bahwa sekitar 89
persen variasi dalam (log) output dijelaskan oleh (log) labor days dan
capital bahwa variabel bebas mempunyai kemampuan sebesar 88.9 %
untuk menjelaskan (pengaruhnya) terhadap variabel terikat, sedangkan
sisanya sebesar 11.1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian.

14
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut :
1. Bagi penulis makalah selanjutnya diharapkan dapat menjelaskan fungsi
produksi Cobb Douglas lebih rinci lagi.
2. Dalam memberikan contoh penerapan tentang fungsi produksi Cobb
Douglas di harapkan variabel input yang digunakan lebih banyak lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Gujarati,Damodor N. Basic Eonometrics.4th Edition. McGraw-Hill,New


York,USA.2003
Janah, N. 2017. Pengaruh Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, dan Teknologi
Terhadap Hasil Produksi Monel. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang.
Sulistiana, S.,D. 2017. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Dan Modal Terhadap Hasil
Produksi Industri Kecil Sepatu Dan Sandal Di Desa Sambiroto Kecamatan Sooko
Kabupaten Mojokerto.
Suroyah, I., Y. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Produksi Industri
Kecil Tenun Ikat Dikabupaten Jepara,Jawa Tengah . Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta.
https://statistikceria.blogspot.com/2012/01/teori-cobb-douglass.html (Diakses pada
tanggal 24 Maret 2020)
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2015/09/fungsi-produksi-cobb-douglas.html
Diakses pada tanggal 24 Maret 2020)

15

Anda mungkin juga menyukai