Anda di halaman 1dari 25

PENETUAN POPULASI DAN

SAMPEL PENELITIAN

Kelompok 3

Achmar Chairil Ady 220013301003


Amalia Nur Azazi 220013301008
Arfi Reni 220013301013
Besse Maqfirah Ramadhani 220013301018
Dewi Kusumawati 220013301022
Table Of Content

01 Pengertian Populasi dan Sampel


02 Manfaat Populasi dan Sampel
03 Teknik Penentuan Sampel
04 Menentukan Ukuran Sampel
Pengertian Populasi dan Sampel
Pengertian Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi


yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan
Karakteristik
Populasi
Merupakan keseluruhan dari Merupakan batas-batas (boundary)
unit analisis sesuai dengan 2 yang mempunyai sifa-sifat tertentu 4
informasi yang akan yang memungkinkan peneliti menarik
diinginkan. kesimpulan dari keadaan itu.

Dapat berupa manusia/individu, Memberikan pedoman kepada apa


hewan, tumbuh-tumbuhan, benda- atau siapa hasil penelitian itu dapat
1 benda atau objek maupun kejadian- 3 digeneralisasikan.
kejadian yang terdapat dalam suatu
area/ daerah tertentu yang telah
ditetapkan.
Pengertian Sampel Pengertian Sampel Penelitian Dari
Beberapa Sumber Buku

Sampel adalah bagian dari jumlah dan • Menurut Djarwanto (1994), sampel adalah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi sebagian dari populasi yang karakteristiknya
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti hendak diteliti.

tidak mungkin mempelajari semua yang • Menurut Siyoto dkk (2015), sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
ada pada populasi, misalnya karena
dimiliki oleh populasi
keterbatasan dana, waktu dan tenaga.
• Menurut Arikunto (2006), sampel adalah
Makan peneliti dapat menggunakan sampel
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
yang diambil dari populasi itu • Menurut Sudjana dan Ibrahim (2001), sampel
adalah sebagian dari populasi terjangkau yang
memiliki sifat yang sama dengan populasi
Manfaat Populasi dan Sampel
Manfaat Populasi
Kegunaan populasi adalah dapat
mengetahui jumlah keseluruhan dari
satuan-satuan atau individu-individu
yang karakteristiknya hendak diteliti.
Jadi populasi bukan hanya orang
tetapi juga objek dan benda-benda
alam yang lain.
Manfaat Sampel
Menghemat biaya pengumpulan data.

Mempercepat pelaksanaan penelitian.

Memperoleh kualitas data yang lebih baik


Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian
Probability Sampling
Berikut merupakan beberapa teknik probability sampling, yaitu

1. Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

• Cara undian.

• Cara tabel bilangan random; Contoh: Diketahui N = 1000, akan dipilih n = 20 dengan
menggunakan teknik simple random sampling. Solusi: Misal ke-1000 data tersebut adalah
001,002,003,...,999,000 dengan 000 adalah data ke-1000. Pertama-tama, tentukan aturan
penggunaan tabel random, misal dimulai dari kolom pertama baris pertama sampai baris ke
20. Jadi didapatkan104, 213,243, ..., 070.

• Menggunakan komputer untuk mengacak, misalnya dengan bantuan SPSS (Retnawati, 2017).
2. Sampling Sistematis (Sampling Systemtic)
• Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
• Menetapkan jarak/interval
I=
Ket:
I=Interval
N=Jumlah anggota populasi;
n= Jumlah anggota sampel.
• Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung (penetapan nomor
pertama ini dilakukan secara acak/random).
• Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval pada
nomor pertama dan seterusnya (Sinaga, 2014).
3. Pengambilan Sampel Acak Beringkat (Stratified Random Sampling)

• Menentukan data pendukung tentang populasi yang diambil berikut strata-


strata yang ada di dalamnya.
• Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling lepas.
• Menentukan ukuran sampel untuk tiap stratum.
• Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple random
sampling.

4. Pengambilan Sampel Klastetr (cluster Sampling)


• Menentukan cluster-clusternya;
• Menentukan banyak klaster yang akan dijadikan sampel, misal n.
• Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
• Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan sampel
studi atau penelitian atau evaluasi.
5. Pengambilan Sampel Multi-Tahap (Multi-stage Sampling)
Pengambilan sampel multi-tahap adalah proses perpindahan dari sampel yang
luas ke sampel yang sempit, dengan menggunakan proses langkah demi langkah.
Tujuan utama dari multi-stage sampling adalah untuk memilih sampel yang
terkonsentrasi di beberapa wilayah geografis. Dimana ini dapat menghemat
waktu dan biaya

6. Penarikan Sampel Wilayah (Area Sampling)


Cara ini idilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling. Dibutuhkan
suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga
dapat diketahui blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.
Non Probability Sampling
Berikut merupakan beberapa teknik Non probability sampling, yaitu

1. Pengambilan Sampel Kuota (Quota Sampling)

• Populasi dibagi-bagi menjadi strata yang relevan seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan
sebagainya.

• Proporsi tiap strata diperkirakan atau ditentukan berdasarkan data eksternal kemudian
total sampel dibagi-bagi sesuai proporsi ke tiap strata (kuota).

• Untuk memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti menggunakan expert judgement-
nya
2. Pengambilan Sampel Bola Salju (Snowball Sampling)
Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang sedikit akhirnya menjadi
banyak, dengan beberapa tahap. Pertama, menentukan satu atau beberapa orang
untuk diwawancarai. Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai titik
awal penarikan sampel selanjutnya. Salah satu kelemahannya adalah sampel yang
pada tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang
pertama dipilih lebih dari satu

3. Pengambilan Sampel Keingingan (Convanience Sampling)


Convenience sampling adalah memilih peserta karena mereka sering tersedia dengan
mudah. Biasanya, convenience sampling cenderung menjadi teknik sampling yang
disukai di kalangan siswa karena murah dan pilihan yang mudah dibandingkan
dengan teknik sampling lainnya
4. Pengambilan Sampel yang Bertujuan atau Pertimbangan
(Purposive or Judgment Sampling)
Pengambilan sampel purposive atau judgemental adalah strategi di mana orang
atau peristiwa tertentu dipilih dengan sengaja untuk memberikan informasi
penting yang tidak dapat diperoleh dari pilihan lain. Di sinilah peneliti
memasukkan kasus atau peserta dalam sampel karena mereka percaya bahwa
mereka memerlukan penyertaan

5. Sequential Sampling
Penarikan sampel ini dimulai dengan pengambilan sampel dalam jumlah kecil,
kemudian data dianalisis. Jika hasilnya masih diragukan, maka sampel diambil
yang lebih besar dan seterusnya
6. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel, apabila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi
relative kecil, kurang dari 30 orang

7. Sampling Insidential
Teknik sampling ini mengandalkan pada keberadaan subjek untuk dijadikan
sampel yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan
dipandang cocok sebagai sumber data maka subjek tersebut dijadikan sampel
8. Penarikan Sampel Secara Kebetulan
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, apabila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data. Penarikan sampel ini dilakukan dengan cara memilih orang
yang kebetulan ditemui.Teknik ini mengambil sampling tanpa memperhitungkan
derajat kepresentatifannya tetapi lebih kepada “kenyamanan peneliti”
Menentukan Ukuran Sampel
Menggunakan Rumus Slovin

Rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal


(n) jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi
α adalah:

n=

keterangan:
n= Besar sampel yang ;
N= Ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi
α= Nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah
ditentukan.

Umumnya dalam penelitian tingkat signifikansi ditentukan


sebesar 95% atau 0,05. karena sampel kita harus berupa
angka bulat dan orang, maka kita lakukan pembulatan
mengikuti aturan pembulatan standar yaitu, apabila ≥ 0,5
maka kita bulatkan ke atas dan sebaliknya.
Ukuran Sampel Penelitian Penurut Gay, Lr Dan Diehl, Pl (1992)
Asumsi yang disampaikan oleh Gay dan Diehl didasarkan pada semakin besar sampel yang diambil maka semakin
merepresentasikan bentuk dan karakter populasi serta lebih dapat untuk digeneralisir.

apabila penelitian yang sedang dikerjakan merupakan penelitian


1 deskriptif, maka ukuran sampel sekurang-kurangnya adalah sebesar
10% dari total elemen populasi.

apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian


2 bersifat korelasi atau berhubungan, maka ukuran sampel
Berikut beberapa sekurang-kurangnya adalah sebesar 30 subjek ( unit sampel).
kondisi yang perlu
diperhatikan:
apabila penelitian yang dikerjakan merupakan penelitian
3 bersifat perbandingan, maka ukuran sampel penelitian yang
direkomendasikan adalah sebesar 30 subjek.

apabila penelitian yang dikerjakan merupakan eksperimental


4 berkelompok, maka ukuran sampel yang direkomendasikan adalah
sebesar 15 sampel perkelompok.
Formula Jacob Cohen

Ada empat faktor yang perlu dilihat dalam penentuan ukuran sampel agar
dapat memenuhi statistic power analysis (kekuatan uji statistik) yaitu sample
size, significancy, directionality and effect size
N=UF+U+1
Keterangan :
N= Ukuran sampel
F= Effect size (didapatkan dari indeks Effect Size)
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L= Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel Power.
Isaac Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan


Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah
sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan
10% Dengan tabel ini, peneliti dapat secara langsung
menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah
populasi dan tingkat kesalahan yang dikehendaki
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai