Masa pertumbuhan bayi adalah masa yang penting dalam setiap langkah untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategi For Infantand Young Child Feeding. WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu pertama memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai bayi berusia 24 bulan atau lebih (Kusmiyati, Adam, 2014). Pengetahuan ibu mengenai MP-ASI dapat menunjang pencapaian sasaran SDG‟s. Usia pertama kali pemberian MP-ASI ditentukan oleh pengetahuan ibu. Rendahnya tingkat pengetahuan ibu mengenai risiko pemberian MP- ASI dini perlu ditingkatkan dengan cara pemberian sosialiasi di masyarakat, baik oleh petugas kesehatan maupun kader (Siolimbona1 dkk, 2016). MP-ASI (makanan pendamping ASI) merupakan makan atau minuman yang mengandung Gizi diberikan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan Gizinya. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan atau pencernaan anak. Dalam pemberian makanan pendamping ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya karena penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak pada priode ini. (Maryunani, 2013). Sedangkan menurut Yogi (2014) makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan pada anak usia 6-2tahun. Adapun masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (baduta) merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia di bawah dua tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan. Kurus dan stunting pada usia sekolah akan berdampak pada performa belajar di sekolah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (Kemenkes RI, 2017). Masih kurangnya minat ibu untuk mencari tahu tentang Pemberian MP ASI pada usia 6-24 bulan, merupakan salah satu penyebab kurangnya pengetahuan dan sikap ibu yang kurang mendukung tentang waktu yang tepat untuk memberikan MP ASI pada bayinya. Adapun salah satu peran pemerintah untuk menjamin kesehatan warganya adalah dengan mengeluarkan kebijakan yang mengatur mengenai pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Misalnya Per-menkes PP No.237/1997, mengenai Makanan Pendamping ASI, keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/II/2007 tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) (Kemenkes RI, 2017). Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri pada bayi. Pemberian makanan tambahan harus bervariasi dari bentuk bubur atau cair kebentuk bubur kental, sari buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Dalam rangka mendukung adanya MP-ASI yang berhubungan dengan pertumbuhan bayi atau mengurangi adanya kekurangan gizi pada bayi maka dukungan adanya MP-ASI dengan pemberian makanan tambahan sesuai usia yaitu usia 6-9 bulan makanan lumat, usia 9-12 makanan lembik atau cincang yang mudah ditelan anak, usia 12-24 bulan makanan keluarga Berdasarkan hasil wawacara, dari salah satu kader puskesmas kec.bulango timur dibagian loket, terdapat kurang dari 10 orang hanya memberikan makanan pendamping ASI ,selabihnya meberikan susu formula. Dan masih banyak ibu-ibu yang belum mengetahui tentang pengetahuan memberikan makanan pendamping asi. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Pentingnya MP-ASI terhadap pertubuhan kembang bayi 2. Pentingnya tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
1.3 Rumusan Msalah
berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah penelitan adalah bagaimana pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping asi ?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang makanan pendamping ASI pada anak usia 6 bulan – 2 tahun.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Diharapkan penelitian dapat meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai gambran tingkat pengetahuan tentang MP-ASI dalam dimensi pembelajaran. 2. Bagi ibu penelitian membantu meningkatkan pengetahuan ibu terhadap MP-ASI 3. Diharapkan dapat membantu tumbuh kembang anak serta meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberikan MP-ASI pada anak/bayi 1.6 Manfaat bagi ibu Dapat membantu dan bisa meningkatkan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI yang baik bagi tumbuh kembang anak. 1.7 Manfaat bagi peneliti Meningkat pengetahuan serta mendapat pengalaman mengenai gambaran tingkat pengetahuan pemberiaan MP-ASI, terhadap tumbuh kembang anak, serta memberikan dorongan terhadap ibu untuk memberikan MP-ASI yang benar.