Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa pertumbuhan bayi adalah masa yang penting dalam setiap langkah untuk
mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategi For Infantand Young Child
Feeding. WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu
pertama memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua
memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi
berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berusia
6 bulan sampai 24 bulan dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai bayi berusia 24
bulan atau lebih (Kusmiyati, Adam, 2014). Pengetahuan ibu mengenai MP-ASI dapat
menunjang pencapaian sasaran SDG‟s. Usia pertama kali pemberian MP-ASI ditentukan
oleh pengetahuan ibu. Rendahnya tingkat pengetahuan ibu mengenai risiko pemberian MP-
ASI dini perlu ditingkatkan dengan cara pemberian sosialiasi di masyarakat, baik oleh
petugas kesehatan maupun kader (Siolimbona1 dkk, 2016).
MP-ASI (makanan pendamping ASI) merupakan makan atau minuman yang
mengandung Gizi diberikan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan Gizinya. Pengenalan
dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya,
sesuai dengan kemampuan atau pencernaan anak. Dalam pemberian makanan pendamping
ASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya karena penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak pada priode ini. (Maryunani, 2013). Sedangkan menurut
Yogi (2014) makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan yang diberikan pada anak
usia 6-2tahun.
Adapun masalah gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2
tahun (baduta) merupakan masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius. Usia di bawah
dua tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus masa kritis dalam proses tumbuh
kembang anak baik fisik maupun kecerdasan. Kurus dan stunting pada usia sekolah akan
berdampak pada performa belajar di sekolah, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
kualitas Sumber Daya Manusia (Kemenkes RI, 2017). Masih kurangnya minat ibu untuk
mencari tahu tentang Pemberian MP ASI pada usia 6-24 bulan, merupakan salah satu
penyebab kurangnya pengetahuan dan sikap ibu yang kurang mendukung tentang waktu yang
tepat untuk memberikan MP ASI pada bayinya.
Adapun salah satu peran pemerintah untuk menjamin kesehatan warganya adalah
dengan mengeluarkan kebijakan yang mengatur mengenai pemberian ASI eksklusif dan
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Misalnya Per-menkes PP No.237/1997, mengenai
Makanan Pendamping ASI, keputusan Menteri Kesehatan Nomor 224/Menkes/SK/II/2007
tentang Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) (Kemenkes RI,
2017).
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) yang tepat diharapkan tidak
hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga merangsang keterampilan makan
dan merangsang rasa percaya diri pada bayi. Pemberian makanan tambahan harus bervariasi
dari bentuk bubur atau cair kebentuk bubur kental, sari buah segar, makanan lumat, makanan
lembek dan akhirnya makanan padat. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP
ASI) yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini.
Dalam rangka mendukung adanya MP-ASI yang berhubungan dengan pertumbuhan
bayi atau mengurangi adanya kekurangan gizi pada bayi maka dukungan adanya MP-ASI
dengan pemberian makanan tambahan sesuai usia yaitu usia 6-9 bulan makanan lumat, usia
9-12 makanan lembik atau cincang yang mudah ditelan anak, usia 12-24 bulan makanan
keluarga
Berdasarkan hasil wawacara, dari salah satu kader puskesmas kec.bulango timur
dibagian loket, terdapat kurang dari 10 orang hanya memberikan makanan pendamping
ASI ,selabihnya meberikan susu formula. Dan masih banyak ibu-ibu yang belum mengetahui
tentang pengetahuan memberikan makanan pendamping asi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Pentingnya MP-ASI terhadap pertubuhan kembang bayi
2. Pentingnya tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI

1.3 Rumusan Msalah


berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah penelitan adalah
bagaimana pengetahuan ibu tentang pemberian makanan pendamping asi ?

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu
tentang makanan pendamping ASI pada anak usia 6 bulan – 2 tahun.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Diharapkan penelitian dapat meningkatkan pengetahuan peneliti mengenai gambran
tingkat pengetahuan tentang MP-ASI dalam dimensi pembelajaran.
2. Bagi ibu penelitian membantu meningkatkan pengetahuan ibu terhadap MP-ASI
3. Diharapkan dapat membantu tumbuh kembang anak serta meningkatkan pengetahuan ibu
dalam pemberikan MP-ASI pada anak/bayi
1.6 Manfaat bagi ibu
Dapat membantu dan bisa meningkatkan pengetahuan ibu terhadap pemberian ASI yang baik
bagi tumbuh kembang anak.
1.7 Manfaat bagi peneliti
Meningkat pengetahuan serta mendapat pengalaman mengenai gambaran tingkat
pengetahuan pemberiaan MP-ASI, terhadap tumbuh kembang anak, serta memberikan
dorongan terhadap ibu untuk memberikan MP-ASI yang benar.

Anda mungkin juga menyukai