Disusun oleh :
VIONA HEPI PRAMESTI
1908097
B. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit :
1. Usia.
Pada bayi atau anak-anak, keseimbangan cairan dan elektrolit dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah asupan cairan yang besr yang
diimbangi dengan haluaran yang besar pula,metabolisme tubuh yang tinngi,
masalah yang muncul akibat imaturitas fungsi ginjal, paru-paru dan proses
penguapan.
2. Temperatur Lingkungan.
Lingkungan yang panas menstimulus sistem syaraf simpatis dan
menyebabkan seseorang berkeringat. Pada cuaca yang sangat panas,
seseorang akan kehilangan 700-2000 ml air/jam dan 15-30 gram garam/ hari.
3. Kondisi Stress
Kondisi stress mempengaruhi metabolisme sel, konsentrasi glukosa darah
dan glikolisis otot. Kondisi stress mencetuskan hormon anti deuretik sehingga
produksi urine menurun.
4. Keadaan sakit.
Kondisi sakit yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan
elektrolit antara lain luka bakar, gagal ginjal dan payah jantung.
5. Diet
Diet memmpengaruhi asupan cairan dan elektrolit. Asupan nutrisi tidak
dapat berpengaruh terhadap kadar albumin serum. ( Tarwoto, dalam Jhonatan
: 2013)
C. KLASIFIKASI
1. Kekurangan Cairan.
Cairan adalah keadaan dimana seseorang individu yang tidak menjalani
puasa mengalami atau beresiko mengalami dehidrasi vaskuler, intertitial, atau
intra vaskuler.
2. Kelebihan cairan.
Kelebihan cairan adalah keadaan dimana seseorang individu menngalami
atau beresiko mengalami kelebihan cairan intraselular atau intertitial.
(Tarwoto dalam Jhonatan: 2013).
3. Klasifikasi berdasarkan banyak cairan yang hilang :
b. Dehidrasi sedang, jika berat badan turun 6-9 %, dengan volume cairan
yang hilang 50-90 ml/kg BB
E. PATHWAY
Dehidrasi
Demam
Ansietas
Peningkatan evaporasi
Ditandai dengan :
F. MANIFESTASI KLINIK
G. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
6. Hipoglikemia
8. Syok hipovolemik
10. Asidosis
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
I. PENATALAKSANAAN MEDIS
4. Obat-obatan
J. FOKUS PENGKAJIAN
a. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pola kesehatan
2. Metabolisme
3. Aktivitas
4. Sensori
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umun
2. Tanda-tanda Vital
L. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
a. Identitas :
Terdiri nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, alamat,
pendidikan, tanggal MRS dan diagnosa medis.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Berdasarkan PQRST, penyebab dari kekurangan
cairan, seberapa parah gangguan kekurangan cairan yang terjadi
seberapa jauh gangguan kekurangan cairan yang terjadi, kapan
gangguan kekurangan cairan mulai di rasakan pasien.
c. riwayat penyakit dahulu
Meliputi riwayat penyakit menular,penyakit keturunan dan alergi
obat-obatan atau makanan.
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan intake dan
out put tidak seimbang.
Ditandai dengan :
- Urine ( 0,5 – 1 cc / kg BB/ jam)
- Urime pekat atau encer
- Ada edema / diare
- Demam
- Nadi lemah
2. Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output
berlebihan.
Ditandai dengan :
- Demam
- Berkerinat banyak
- Mual muntah
- Hiperventilasi
3. Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan devisit caiaran
Ditandai dengan :
- Mukosa mult kering
- Turgor kuli menurun
- Mata cowong
- Suhu tubuh meningkat
- Demam tinggi
B. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Tujuan dan NOC NIC Tanda
DP Tangan
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:Prima Medika.
: EGC
Sataf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 2014. Buku Kuliah Dua Ilmu Kesehatan