Anda di halaman 1dari 34

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Vol.4, No.1, Juni 2019, 1-22


(P) ISSN. 2541-5549 (E) ISSN. 2685-1326

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP


MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Triska Yulanda
PIAUD UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
triskayulanda789@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya dalam kegiatan senam du TK


PGRI Ciruas. Hal ini dikarenakan guru belum maksimal memberikan senam terbaru dan
menciptakan senam yang disukai oleh anak. Sehingga anak-anak merasa bosan, dan
mengantuk saat kegiatan senam. Tujuan penelitian ini adalah memberikan dampak positif
terhadap anak-anak dalam kegiatan senam di TK PGRI Ciruas dan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh senam irama terhadap kemampuan motorik anak usia 5-6 tahun
di TK PGRI Ciruas. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen.
Sampel penelitian yaitu 2 kelas dari banyaknya 23 anak di setiap kelasnya. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pengaruh senam irama terhadap kemampuan motorik kasar anak usia dini 5-6 tahun dapat
memberikan pengaruh sangat baik kepada anak-anak terutama dalam motorik kasarnya.
Adanya pengaruh senam irama (variable X) mendapatkan hasil perhitungan dengan rata-
rata 80,8 dan terhadap kemampuan motorik kasar anak (variable Y) diperoleh hasil
perhitungan interval pengaruh sebesar 71,3.
Kata kunci: Senam irama, kemampuan motoric kasar, anak usia dini.

THE EFFECT OF RHYTHM GYMNASTICS ON


RUDE MOTORCYCLES AGES 5-6 YEARS
EXPERIMENTS AT TK PGRI CIRUAS, SERANG REGENCY
Abstract: This research is motivated by the lack of gymnastics activities at PGRI
Ciruas Kindergarten. This is because the teacher has not been maximal in
providing the latest gymnastics and creating exercises that are liked by children.
So that children feel bored, and sleepy during exercise activities. The purpose of
this study was to have a positive impact on children in gymnastics activities at
PGRI Ciruas Kindergarten and to find out how much influence rhythmic
gymnastics had on the motor skills of children aged 5-6 years at PGRI Ciruas
Kindergarten. The method in this study uses the experimental method. The
research sample is 2 classes of 23 children in each class. This research uses
observation technique. Based on the results of the study, it can be concluded that
the effect of rhythmic gymnastics on the gross motor skills of children aged 5-6
years can have a very good influence on children, especially in their gross motor
skills. The influence of rhythmic gymnastics (variable X) gets the calculation
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

results with an average of 80.8 and on children's gross motor skills (variable Y)
the results of the calculation of the influence interval are 71,3.
Keywords: Rhythmic gymnastics, gross motor skills, early childhood.

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentamg usia 0-6 tahun dimana
pada rentang usia tersebut masa yang paling tepat untuk melatih anak agar dapat
mengebangkan aspek perkembangan moral agama, fisik motorik, kognitif,
bahasa, sosial, emosional, dan seni. Oleh karena itu perlu adanya stimulus yang
tepat pada anak agar optimal dalam segala aspek perkembangannya (Sulastri,
2017:640).
Pendidikan anak usia dini dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran kepada anak usia 0
hingga 6 tahun secara aktif dan kreatif agar memiliki kecerdasan emosional dan
spiritual, serta kecerdasan intelektual yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (Wiyani, 2016:1).
Di TK PGRI Ciruas terdiri dari kelompok A dan B, hal tersebut bertujuan agar
pembelajaran yang diberikan dapat disesuaikan dengan karakteristik anak, dan
karena tahapan perkembangan anak.
Pada umumnya anak usia 5-6 tahun mampu menggerakan anggota tubuhnya
untuk melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi baik untuk keseimbangan,
kelenturan, kekuatan, dan mengkoordinasi gerakan tubuh untuk kebugaran dan
meningkatkan tubuh melalui permainan untuk anak.
Sementara itu pembelajaran di TK untuk aspek perkembangan fisik motorik
lebih banyak difokuskan kepada motorik halus, dibandingkan motorik kasar.
Tetapi di TK PGRI Ciruas, anak usia 5-6 tahun sudah terbiasa melakukan senam
irama dikarenakan anak-anak kelas B2 sudah 2 tahun ada berada di TK.
Permasalahan yang ditemukan saat observasi di kelas B2 pada hari sabtu,
tanggal 31 agustus 2019, peneliti menemukan antara lain: anak yang hiperaktif,
pemalu, tidak bisa duduk diam, belum mampu menyesuaikan diri dengan teman ,
aturan sekolah, dan masih dilayani dalam pembelajaran. Tetapi sebagaimana anak
harus diteliti terlebih dahulu untuk mengetahui perkembangan permasalahan yang
ada pada diri anak. Anak yang hiperaktif membuat aak sudah menghafalnya dan
mengikuti kegiatan senam irama dengan baik. Anak yang pemalu merupakan
anak yang belum percaya terhadap dirinya dan bahkan belum mampu berbaur
dengan teman sebayanya, dalam mengikuti kegiatan senam ini anak belum
2
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

percaya diri dan belum mau menunjukkan kepada banyak orang. Cara mengatasi
anak yang pemalu, perlu dibina dan dibimbing oleh guru dan orang tua. Anak
tidak bisa duduk diam merupakan anak hampir sama dengan anak yang hiperaktif,
bahkan cenderung bosan untuk lama-lama duduk. Cara mengatasi anak yang tida
bisa duduk diam, ajak anak melakukan aktivitas tenang yang disukainya. Seperti
menggambar, membaca buku, dan mewarnai.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, terutama dalam
perkembangan motorik kasar, anak-anak kelompok B2 biasanya ada yang tidak
mau bergerak dengan alasan malu, dan ada juga anak yang tetap mengikuti tetapi
tidak sesuai dengan musik dan gerakan, heboh sendiri, dan ketika musik sudah
berhenti anak-anak tetap lanjut dengan gerakannya.
Dari permasalahan yang muncul diharapkan pada saat pembelajaran guru lebih
kreatif dalam memberikan gerakan yang disesuaikan dengan tahapan usia anak,
maka anak akan lebih mengikutinya. Dengan menggunakan musik yang aktif dan
lebih dikenal anak, maka anak lebih menerima dan dapat menarik minat anak.
Seperti metode senam irama yang dapat memotivasi anak dalam mengikuti
gerakan.
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada rumusan masalah, tujuan
peneliti dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Kemampuan motorik
kasar anak usia 5-6 tahun di TK PGRI Ciruas, untuk mengetahui pengaruh senam
irama terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK PGRI
Ciruas, dan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh senam irama terhadap
kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK PGRI Ciruas.
Metode
Penelitian ini menggunakan penelitian jenis metode eksperimen dengan
pendekatan kuantitatif, desain yang digunaka dalam penelitian ini adalah Quasi
Experimental Design. Jakni (2016:68) mengatakan penelitian eksperimen
merupakan penelitian yang mencoba untuk mencara hubungan sebab akibat
dengan melakukan manipulasi variable bebas dan melakukan pengontrolan
terhadap pengaruh-pengaruh yang menyebabkan hasil eksperiman tidak valid
serta melakukan observasi terhadap dampak yang ditimbulkan dari perlakuan atau
manipulasi variabel.
1. Lokasi Penelitan
Penelitian dilaksanakan di TK PGRI Ciruas yang beralamat di jalan
ciptayasa, kampung tegal jetak, kecamatan ciruas. Adapun waktu kegiatan

3
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

penelitian secara bertahap mulai dari pelaksanaan uji coba instrument sampai
dengan pengumpulan hasil skripsi. Waktu yang diperkukan selama 9 bulan.
2. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasti tentantng hal yang akan diteliti
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian eksperimen terdapat
dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel Bebas
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang dimanipulasi
secara sistematis sehingga mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen atau variabel terikat. Variabel bebas
(independen) dalam penelitian ini adalah metode senam irama pada anak usia
dini memiliki pengaruh terhadap variabel terikat yaitu kemampuan mengingat
dan memahami.
Variabel Terikat
Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (dependen) dalam
penelitian ini adalah kemampuan mengingat dan kemampuan memahami.
Penelitian akan melihat apakah variabel terikat yaitu kemampuan mengingat
dan memahami dapat dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu metode senam
irama pada anak usia dini. Pemetaan variabel penelitian dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Variabel Bebas Variabel Terikat

Kemampuan mengingat

Metode senam irama Kemampuan memahami

Kemampuan mempraktekkan

Gambar 1
Pemetaan Variabel

4
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

3. Tekhnik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini yaitu.
Komunikasi Langsung
Teknik komunikasi dengan cara wawancara. Wawancara terbagi menjadi
dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendapalam dalam jumlah responden yang
sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi. Teknik komunikasi langsung seperti wawancara
dengan guru permasalahan yang ada di dalam kelas (Jakni, 2016:303).
Studi Dokumentasi
Suharsimi Arikunto dalam Jakni (2016:303) menyatakan dokumentasi, dari
asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam spesific
or characteristic of an individual or group (tes biasanya diartikan sebagai alat
atau instrumen dari pengukuran yang digunakan untu memperoleh data tentang
suatu karakteristik atau ciri yang spesifik dari individu atau kelompok). Teknik
studi dokumentasi adalah berupa alat video yang digunakan untuk melakukan
penelitian.
Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik observasi
langsung adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui pengamatan
dan pencatatam gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian yang
pelaksanaannya langsung pada tempat dimana suatu peristiwa, keadaan atau
situasi sedang terjadi menggunakan pedoman dan pencatatam data berupa
pedoman observasi (Jakni, 2016:304). Langkah-langkah observasi yang
dilakukan oleh peneliti yaitu: mengetahui/memperoleh pengetahuan yang akan
di observasi, menentuka tujuan umum, membuat tata cara observasi (metode
apa, alatnya apa), membatasi dengan tegas hal-hal yang akan di observasi
4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam
penelitian. Prosedur penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan
sebagai berikut.

5
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Tahapan Persiapan
a) Mengobservasi sekolah (TK) yang akan dijadikan lokasi penelitian.
b) Mempersiapkan bahan yang akan dilaksanakan untuk penelitian
Tahapan Pelaksanaan
Pada tahappelaksanaan penelitian ini, penelitian terjun langsung ke
lapangan, dalam hal ini TK yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Tahapan
pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebagai beriku:
a) Menentukan sampel penelitian.
b) Melakukan observasi awal sebelum penelitian.
c) Memberikan pre-test pertama dan post-test pertama selama 3-5 menit.
d) Memberikan pre-test kedua dan post-test kedua selama 3-5 menit.
e) Memberikan treatment.
Tahapan Pelaporan
a) Menganalisis data dan mengolah data hasil penelitian.
b) Pelaporan hasil penelitian
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun di TK PGRI Ciruas
Proses penelitian senam irama terhadap kemampuan motorik kasar anak
usia 5-6 tahun sebagai berikut :
Pada pertemuan pertama dilakukannya observasi pada tanggal 31 Agustus
2019. Penggabungan senam antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Bahwa anak sudah mampu dengan baik dalam kemampuan motorik
kasarnya yang diikuti oleh guru-gurunya. Perhitungan data hasil nilai observasi
anak di kelompok eksperimen adalah 10 dalam keterangan anak berkembang
sangat baik (BSB). Pada kelompok kontrol hasil nilai observasi anak adalah
9,5 dalam keterangan anak berkembang sangat baik (BSB).

Gambar 2
Penggabungan Senam Antar Kelompok

6
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

7
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Pada pertemuan kedua dan ketiga dilakukan penelitian eksperimen dan


kontrol. pada tanggal 18 januari 2020 sampai 7 maret 2020. Penelitian
kelompok eksperimen di kelas B2. Dan penelitian kelompok kontrol di kelas
B1. Dalam menentukan hasil pengujian ini, peneliti melakukan pre-test dan
post-test lapangan yang dimana hasilnya dapat menentukan kemampuan
motorik kasar anak usia dini ada peningkatan atau tidaknya. Adapun berupa
dokumentasi seperti : foto penelitian senam irama dan senam kreasi dibawah
ini.
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Senam Irama Kelas B2 Senam Kreasi Kelas B1

Gambar 3
Senam Irama dan Senam Kreasi

Tabel 1
Lembaran Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kelompok eksperimen (X)
Nama : Elmira
Usia : 5-6 tahun
Kelas :B2
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (X)
BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti  4


senam irama

7
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

TOTAL NILAI 20
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 10

8
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 10
Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Elmira perkembangan kemampuan
fisik motorik kasar anak usia dini variabel X. maka diperoleh nilai presantase
yaitu dan nilai rata-rata. terlihat kemampuan anak dalam fisik motorik kasar
nya. Kemampuan perkembangan fisik motorik kasar di kategorikan BSB
(Berkembang Sangat Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan
kembali.
Tabel 2
Lembaran Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kelompok eksperimen (X)
Nama : Khanza
Usia : 5-6 tahun
Kelas :B2
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (X) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  4


irama
TOTAL NILAI 20
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 10
Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 10
8
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

9
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Khanza perkembangan kemampuan
fisik motorik kasar anak usia dini variable X. maka diperoleh nilai presantase
yaitu dan nilai rata-rata . terlihat kemampuan anak dalam fisik motorik kasar
nya. Kemampuan perkembangan fisik motorik kasar di kategorikan BSB
(Berkembang Sangat Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan
kembali.
Tabel 3
Lembaran Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kelompok eksperimen (X)
Nama : Nuda
Usia : 5-6 tahun
Kelas :B2
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (X) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  4


irama
TOTAL NILAI 20
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 10

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 10
Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
9
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

0% - 59% = BB = Belum Berkembang

10
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Berdasarkan hasil penilaian observasi Nuda perkembangan kemampuan


fisik motorik kasar anak usia dini variabel X. maka diperoleh nilai presantase
yaitu dan nilai rata-rata . terlihat kemampuan anak dalam fisik motorik kasar
nya. Kemampuan perkembangan fisik motorik kasar di kategorikan BSB
(Berkembang Sangat Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan
kembali.
Tabel 4
Lembaran Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kelompok Kontrol (Y)
Nama Anak : Dea
Usia : 4-5 tahun
Kelas :B1
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (Y) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  3


kreasi
TOTAL NILAI 19
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 9,5

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 9,5


Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Dea perkembangan kemampuan fisik
motorik kasar anak usia dini variabel Y. maka diperoleh nilai presantase yaitu
dan nilai rata-rata, terlihat kemampuan anak dalam fisik motorik kasar nya.
Kemampuan perkembangan fisik motorik kasar di kategorikan BSB

10
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

(Berkembang Sangat Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan


kembali.

11
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Tabel 5
Lembaran Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kelompok Kontrol (Y)
Nama Anak : Eva
Usia : 4-5 tahun
Kelas :B1
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (Y) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  3


kreasi
TOTAL NILAI 19
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 9,5

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 9,5


Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Eva perkembangan kemampuan fisik
motorik kasar anak usia dini variabel Y. maka diperoleh nilai presantase yaitu
dan nilai rata-rata, terlihat kemampuan anak dalam fisik motorik kasar nya.
Kemampuan perkembangan fisik motorik kasar di kategorikan BSB
(Berkembang Sangat Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan
kembali.

11
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

12
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Tabel 6
Lembaran Observasi Kemampuan Motorik Kasar Anak
Kelompok Kontrol (Y)
Nama Anak : Safiah
Usia : 4-5 tahun
Kelas :B1
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (Y) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  3


kreasi
TOTAL NILAI 19
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 9,5

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 9,5


Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Safiah perkembangan kemampuan
fisik motorik kasar anak usia dini variabel Y. maka diperoleh nilai presantase
yaitu dan nilai rata-rata, terlihat kemampuan anak dalam fisik motorik kasar
nya. Kemampuan perkembangan fisik motorik kasar di kategorikan BSB
(Berkembang Sangat Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan
kembali.

12
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

13
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Pengaruh Senam Irama Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak


Usia 5-6 Tahun di TK PGRI Ciruas

Tabel 7
Lembaran Hasil Observasi Senam Irama
Kelompok Eksperimen (X)
Nama Anak : Elmira
Usia : 5-6 tahun
Kelas : B2
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (X) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  4


irama
TOTAL NILAI 20
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 10

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 10
Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Senam Irama Elmira. maka diperoleh
nilai presantase yaitu dan nilai rata-rata, terlihat kemampuan anak dalam
Senam Iramanya dan di kategorikan BSB (Berkembang Sangat Baik), yang
harus di pertahankan dan di tingkatkan kembali.

13
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

14
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Tabel 8
Lembaran Hasil Observasi Senam Irama
Kelompok Eksperimen (X)

Nama Anak : Khanza


Usia : 5-6 tahun
Kelas : B2
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (X) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  4


irama
TOTAL NILAI 20
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 10

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 10
Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Senam Irama Khanza. maka
diperoleh nilai presantase yaitu dan nilai rata-rata, terlihat kemampuan anak
dalam Senam Iramanya dan di kategorikan BSB (Berkembang Sangat Baik),
yang harus di pertahankan dan di tingkatkan kembali.

14
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

15
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Tabel 9
Lembaran Hasil Observasi Senam Irama
Kelompok Eksperimen (X)

Nama Anak : Nuda


Usia : 5-6 tahun
Kelas : B2
No Indikator Skor Nilai
Perkembangan fisik motorik (X) BSB BSH MB BB
1. Menangkap dan melempar bola  4

2. Memutar badan  4

3. Mengayunkan lengan dengan  4


melangkah
4. Berjalan dengan berjinjit  4

5. Menggerakan badan seperti senam  4


irama
TOTAL NILAI 20
Rata-rata (Skor Nilai : 2) 10

Skor 1 : Kurang = BB
Skor 2 : Cukup = MB
Skor 3 : Baik = BSH
Skor 4 : Sangat baik = BSB

Nilai Rata-Rata : = = 10
Kriteria pemilihan :
90% - 100 % = BSB = Berkembang Sangat Baik
80% - 89% = BSH = Berkembang Sesuai Harapan
60% - 79% = MB = Mulai Berkembang
0% - 59% = BB = Belum Berkembang
Berdasarkan hasil penilaian observasi Senam Irama Nuda. maka diperoleh
nilai presantase yaitu dan nilai rata-rata, terlihat kemampuan anak dalam
Senam Iramanya dan di kategorikan BSB (Berkembang Sangat Baik), yang
harus di pertahankan dan di tingkatkan kembali.
Setelah anak-anak melakukan observasi kemampuan motorik kasar dan
observasi senam irama. maka peneliti melakukan pengujian pretest dan post-
test yang dimana hasilnya dapat menentukan kemampuan motorik kasar anak
usia dini ada peningkatan atau tidak. Penelitian ini dilakukan 2 kelompok
yaitu: eksperimen dan kontrol.

15
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

16
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Tabel 10
Hasil Nilai Kelompok Eksperimen
pre-test dan pos-test dari kelompok eksperimen Variabel X
No Nama Pre-test Post-test
1 Elmira 70 90
2 Khanza 65 85
3 Nuda 70 85
4 Dimas 60 70
5 Dafa 70 85
6 Aqila 55 70
7 Kirana 65 80
8 Fayra 55 70
9 Rifqi 70 75
Jumlah 580 710

Hitungan kelompok eksperimen pre-test dari variabel X


Distribusi frekuensi
Nilai tertinggi (X-mak) = 70
Nilai terendah (Xmin) = 55
Banyak data (N) =9
Rentang = (X-mak – X-min)
= 70 – 55
= 15
Banyak kelas = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 (Log 9)
= 1 + 3,3 (0,9)
= 1 + 2,97
= 3,97
=4

Panjang kelas =

=
= 3,75
=4

16
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Tabel 11
Hasil perhitungan rata-rata data pre-test kelompok variabel X
Interval Fi Xi Fi.Xi
55 – 58 2 56,5 113

59 – 62 1 60,5 60,5
63 – 66 2 64,5 129

67 – 70 4 68,5 274
Total 9 576,5

X =

X =
X = 64,0
Jadi, rata-rata hasil data pre-test tersebut adalah 64,0 dan dikategorikan cukup.
Hitungan kelompok eksperimen pre-test dari variabel X
Distribusi frekuensi
Nilai tertinggi (X-mak) = 90
Nilai terendah (X-min) = 70
Banyak data (N) =9
Rentang = (X-mak – X-min)
= 90 – 70
= 20
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 (0,9)
= 1 + 2,97
= 3,97
=4

Panjang kelas =

=
=5

17
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

18
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Tabel 12
Hasil perhitungan rata-rata data post-test kelompok variabel X
Interval Fi Yi Fi.Yi
70 – 74 3 72 216

75 – 79 1 77 77
80 – 84 1 82 82

85 – 89 3 87 261
90 – 94 1 92 92
Total 9 728

X = (∑FI.Xi)/(∑FI)
X = 728/9
X = 80,8
Jadi hasil rata-rata data post-test variabel X eksperimen adalah 80,8 di
kategorikan baik.

Diagram histogram

Histogram
Nilai Pre test dan Post-test Kelompok Eksperimen Variabel X

18
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

19
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Tabel 13
Hasil Nilai Kelompok kontrol
Pre-test dan Post-test dari kelompok kontrol variabel Y
No Nama Pre-test Post-test

1. Dea 60 75

2. Eva 55 70

3. Safiah 60 65

4. Atikah 65 80

5. Nando 55 66

6. Muji 55 70

7. Ainun 60 75

8. Fani 56 70

9. Aliyah 55 66

10. Tasya 65 75

Jumlah 586 712

Hitungan kelompok kontrol dari pre-test


Distribusi frekuensi
Nilai tertinggi (X-max) = 65
Nilai terendah (X-min) = 55
Banyak data (N) = 10
Rentang = (X-max – X-min)
= ( 65 – 55 )
= 10
Banyak Kelas = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 (log 10)
= 1 + 3,3 (1,0)
= 4,3
=4

Panjang kelas =

=
= 2,5
=3

19
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

Hasil Nilai Kelompok Kontrol Dari Pre-test Variabel Y


Table 14
Hasil perhitungan rata-rata data pre-test kelompok variabel Y
Interval Fi Xi Fi.Xi
55 – 57 5 56 280

58 – 60 3 59 177
61 – 63 - 62 62

64 – 66 2 65 130
Total 10 649

X=

X=
X = 64,9
Jadi, rata-rata hasil data pre-test dari variabel Y tersebut adalah 64, 9 dengan
kategori Cukup.
Hitungan kelompok kontrol post-test dari variabel Y
Distribusi frekuensi
Nilai tertinggi (X-mak) = 80
Nilai terendah (X-min) = 65
Banyak data (N) = 10
Rentang = (X-mak – Xmin)
= 80 – 65
= 15
Banyak kelas = 1 + 3,3 (log n)
= 1 + 3,3 (log 10)
= 1 + 3,3 (1,0)
= 4,3 = 4

Panjang kelas =

= 3, 75
=4

20
PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN
EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG Triska Yulanda

Tabel 15
Hasil perhitungan rata-rata data post-test kelompok variabel Y
Interval Fi Yi Fi.Yi
65 – 68 3 66,5 199,5

69 – 72 3 70,5 211,5
73 – 76 3 74,5 223,5

77 – 80 1 78,5 78,5
Total 10 713

X=

X=
X = 71, 3
Jadi, hasil rata-rata post-test kelompok variabel Y adalah 71,3 dan di
kategorikan baik.
Diagram Histogram
Histogram

Seberapa Besar Pengaruh Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Pada


Anak Usia 5-6 Tahun
Dari hasil tes (pre-test dan post-test) penulis merangkum bahwa
penggunaan pengaruh senam terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 5-
6 tahun memiliki pengaruh yang signifikan pada murid. Dalam kelas kontrol
tidak ada peningkatan yang jelas antara pre-test dan post-test. karena guru
tidak menggunakan kegiatan senam pada kemampuan motorik kasar. hasil nilai
perhitungan rata-rata (variabel Y) adalah 71,3. Tetapi di kelas eksperimen ada
peningkatan jelas antara pre-test dan post-test. Dan hasil nilai perhitungan rata-
rata (variabel X) adalah 80,8. Karena saat itu guru menggunakan kegiatan
21
Triska Yulanda PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP MOTORIK KASAR ANAK USIA
5-6 TAHUN EKSPERIMEN DI TK PGRI CIRUAS KABUPATEN SERANG

senam yang memberikan pengaruh signifikan pada kemampuan motorik kasar.


Oleh sebab itu, besar pengaruhnya senam irama dapat terlihat dari pre-test dan
post-test kelompok eksperimen ada peningkatan dibandingkan kelompok
control.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penilaian observasi dan hasil tes penilaian. perkembangan
kemampuan fisik motorik kasar anak usia dini dan senam irama, variabel X dan
Variabel Y. maka diperoleh nilai presantase yaitu dan nilai rata-rata, terlihat
kemampuan anak dalam fisik motorik kasar nya. Kemampuan perkembangan
fisik motorik kasar dan senam irama di kategorikan BSB (Berkembang Sangat
Baik), yang harus di pertahankan dan di tingkatkan Kembali.

Daftar Rujukan

Jakni. (2016). Metodologi Penelitian Eksperimen Bidang Pendidikan. Bandung :


Alfabeta.

Sulastri. (2017). Pengaruh Pemanfatan Media Audio Gerak Lagu Anak Ceria
(GELARIA) Terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak TK Pedagogia. E-
Jurnal Skripsi Program Studi Teknologi Pendidikan, Vol. VI, No. 7, 640-655.

Wiyani, N. (2016). Konsep Dasar PAUD. Yogyakarta: Gava Media.

22

Anda mungkin juga menyukai