Anda di halaman 1dari 12

aṣ-ṣibyān Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Vol.4, No.1, Juni 2019, 1-12


(P) ISSN. 2541-5549 (E) ISSN. 2685-1326

PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH


ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH
(Cipondoh Makmur Kota Tangerang)

Nabila Turrohmah
PIAUD UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
nbila8110@gmail.com

Abstrak: Keberhasilan guru mengaji dalam proses pembelajaran melafalkan surat al


fatihah dapat dilihat dari proses dan hasil. Dari segi proses guru mengaji dapat disebut
berhasil apabila mampu melibatkan secara aktif sebagian besar muridnya dalam proses
pembelajaran melafalkan surat al fatihah. Sedangkan dari segi hasil, guru mengaji dapat
dikatakan berhasil apabila proses pembelajaran melafalkan surat al fatihah yang
dilakukannya memberi kesan yang positif untuk anak usia dini. Guru mengaji merupakan
ujung tombak yang memegang peranan penting pada anak-anak. Guru mengaji bukanlah
sebuah profesi yang patut diremehkan, profesi ini tidak kalah pentingnya dengan profesi
lainnya. Guru mengaji memiliki sikap tanpa pamrih dan ikhlas ridho dunia akhirat dalam
mengajarkan anak-anak. Tidak didasari dengan dihormati, cium tangan dan lainnya. Guru
mengaji dijadikan pedoman dan panduan dalam bersikap dimasyarakat. Tugas guru
mengaji bukan hanya beban secara fisik saja namun terdapat juga beban mental yang
harus di tanggung, hal ini untuk mencegah anak didiknya keluar dari jalur yang telah
diatur, menjadi contoh dan panutan serta pedoman bagi anak didiknya. Guru mengaji
seorang yang dipercaya untuk mengajarkan dan membimbing dalam melafalkan surat al
fatihah kepada anak-anak kecil pada lingkungan kehidupan. Menurut pendapat banyak
orang lain, guru mengaji mempunyai kemampuan dalam membaca al fatihah dan mampu
mengajarkannya, hal tersebut sudah cukup. Namun seorang guru mengaji juga harus
mengetahui dasar-dasar hukum karena ia akan menjadi orang pertama yang harus
menjawab pertanyaan murid.
Kata kunci: Peran guru menganji, Melafalkan al fatihah.

THE ROLE OF THE READ QUR’AN IN REPRESENTING AL FATIHAH


EARLY CHILDREN AT THE TA’LIM AL MUNAWAROH ASSEMBLY
(Cipondoh Makmur Tangerang City)
Abstract: The success of the teacher reading the Qur'an in the learning process
of reciting the letter al-Fatihah can be seen from the process and results. In terms
of the process of the teacher reading the Qur'an, it can be called successful if he is
able to actively involve most of his students in the learning process of reciting the
letter al fatihah. Meanwhile, in terms of results, the teacher reading the Qur'an
can be said to be successful if the learning process of reciting the letter al-Fatihah
that he does gives a positive impression for early childhood. The teacher reading
the Qur'an is the spearhead who plays an important role in children. Teacher
Nabila Turrohmah PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH

reading the Qur'an is not a profession that should be underestimated, this


profession is no less important than other professions. Teachers who read the
Qur'an have a selfless attitude and are sincerely pleased with the world and the
hereafter in teaching children. Not based on respect, kissing hands and others.
The teacher reads the Qur'an as a guide and guide in being in society. The task of
the teacher reading the Qur'an is not only a physical burden but also a mental
burden that must be borne, this is to prevent students from getting out of the path
that has been arranged, to be an example and role model and guide for their
students. The teacher reads the Qur'an, a person who is trusted to teach and guide
in reciting Surah Al Fatihah to small children in the world of life. According to
the opinion of many others, the teacher of reading the Qur'an has the ability to
read al-Fatihah and is able to teach it, this is enough. However, a teacher reading
the Qur'an must also know the basics of law because he will be the first to answer
students' questions.
Keywords: The role of the teacher read Qur'an, reciting al fatihah.

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Guru mengaji merupakan seseorang yang mempunyai kesadaran tinggi untuk
mengajarkan ilmu baca tulis al quran. Begitu pun guru mengaji di majelis ta’lim
al munawaroh membimbing dan mengajarkan melafalkan surat al fatihah untuk
anak usia dini, karena surat al fatihah wajib dalam bacaan sholat. Niat hati yang
suci guru mengaji untuk mengajarkan melafalkan surat al fatihah kepada anak-
anak dengan rasa ikhlas dan tabah. Dalam pandangan masyarakat kampung
dongkal kelurahan cipondoh makmur, guru mengaji di majelis ta’lim al
munawaroh bersedia membimbing dan mengajarkan melafalkan surat al fatihah
untuk anak usia dini.
Guru mengaji yang siap membimbing dan mengajarkan dalam melafalkan
surat al fatihah yang baik dan benar untuk anak usia dini. Dalam
perkembangannya, masyarakat terdekat dengan majelis ta’lim al munawaroh juga
beranggapan bahwa peran guru mengaji disini menjadi sesosok yang diharapkan
mampu memberikan bimbingan terhadap anak-anak dalam melafalkan surat al
fatihah yang baik dan benar. Usia anak dari lima sampai dengan enam tahun ialah
anak-anak yang di ajarkan dalam melafalkan surat al fatihah dimajelis ta’lim al
munawaroh, dalam pendengaran dan ingatannya. pendengaran yang dapat
melafalkan Al fatihah dalam kegiatan mengaji.

2
PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH Nabila Turrohmah

Peran guru mengaji memfokuskan terhadap anak-anak dalam melafalkan surat


al fatihah untuk kegiatan sehari-harinya. Melafalkan surat al fatihah bagi anak
yaitu dengan mendengarkan guru mengaji melafalkan surat al fatihah secara
perlahan-lahan. Alasan nya agar guru mengaji lebih mudah untuk membimbing
anak-anak dalam melafalkan surat al fatihah. Perihal tujuan guru mengaji dalam
melafalkan surat al fatihah yaitu supaya anak-anak dapat melafalkan nya ketika
ikut membaca doa, dapat melafalkannya ketika sedang mengikuti kegiatan praktik
sholat, karena mampu melafalkan surat al fatihah itu salah satu syarat sah nya
sholat.
Melafalkan surat al fatihah bagi anak usia dini itu hal yang penting, untuk
bekal didunia dan akhirat. Oleh karena itu, guru mengaji majelis ta’lim al
munawaroh ingin mengajarkan anak-anak dalam melafalkan surat Al fatihah.
Belajar melafalkan surat al fatihah penting untuk diterapkan sejak usia dini, sebab
mampu mengucapkan nya adalah suatu syarat sahnya bagi orang-orang islam.
Surat al fatihah mempunyai kedudukan yang tinggi sehingga perlu adanya suatu
asahan terhadap anak-anak usia dini.
Sungguh sangat bermanfaat kegiatan pembelajaran dalam melafalkan surat al
fatihah ini, sebab selain anak-anak dapat melafalkan surat al fatihah guru mengaji
pun akan mendapatkan pahala dalam mengajarkannya. Melafalkan surat al fatihah
perlu diajarkan sejak dini, karena bagi kaum muslimin minimal membaca atau
mengucapkan surat al fatihah sebanyak tujuh belas kali dalam sehari sesuai
dengan jumlah bilangan rakaat sholat wajib. Guru mengaji yang mengajarkan dan
membimbing anak-anak dalam melafalkan surat al fatihah akan mendapatkan
pahala yang berlimpah.
2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan pada rumusan masalah, tujuan
peneliti dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pelafalan Al fatihah pada
anak usia dini di Majelis Ta’lim Al Munawaroh, dan Untuk mengetahui peran
guru mengaji dalam melafalkan Al fatihah pada anak usia dini di Majelis Ta’lim
Al Munawaroh.
Metode
Penulisan skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
penelitian yang bersifat analisis dan sesuai dengan fakta dilapangan. Penelitian ini
digunakan untuk mendeskripsikan tentang semua hal yang berkaitan dengan
Peran Guru Mengaji dalam Melafalkan Al Fatihah Anak Usia Dini yang
dilakukan di Majelis Ta’lim Al Munawaroh.

3
Nabila Turrohmah PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH

Pendekatan penelitian adalah peristiwa atau kegiatan pembelajaran dalam


melafalkan surat al fatihah pada anak usia dini yang dilaksanakan dimajelis ta’lim
al munawaroh ketika penulis melakukan suatu observasi atau penelitian
kelapangan untuk mendapatkan berbagai data serta informasi-informasi yang
berkaitan dengan judul. Pendekatan penelitian ini merupakan kejadian kegiatan
pembelajaran melafalkan surat al fatihah yang berpijak dari realita dan peristiwa
yang berlangsung dilapangan. Dalam hal ini peneliti harus mampu menganalisis
dan menguraikan data yang diperoleh dilapangan baik itu hasil observasi,
wawancara maupun studi pustaka
1. Lokasi Penelitan
Tempat penelitian ini adalah di Majelis Ta’lim Al Munawaroh yang
beralamat di Jl. Masjid Al hikmah, Cipondoh Makmur RT 03 RW 09,
Kampung Dongkal, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Kode Pos : 15141.
Majelis ta’lim al munawaroh merupakan tempat dimana penelitian atau
observasi dilaksanakan. Salah satu alasan penulis memilih tempat dimajelis
ta’lim al munawaroh, karena pada saat ini lembaga pendidikan formal belum
juga kunjung dibuka disebabkan adanya wabah bencana penyakit menular
yaitu Covid-19 oleh karena itu penulis memilih tempat penelitian di lembaga
yang non formal yaitu di Majelis Ta’lim Al Munawaroh
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru mengaji yang mengajarkan dan anak-anak
usia dini melafalkan surat Al fatihah.
3. Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam
penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Observasi,
Wawancara dan Dokumentasi.
Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat,
kegiatan, waktu dan objek. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk
menyajikan gambaran realita kejadian dan untuk menjawab pertanyaan. Dalam
penelitian ini, observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung untuk
mengetahui peran guru ngaji dalam melafalkan Al fatihah anak usia dini
dimajelis ta’lim al munawaroh.
Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penulis adalah wawancara.
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

4
PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH Nabila Turrohmah

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara guru ngaji dengan
penulis. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui peran guru ngaji
mengenai proses pembelajaran dalam melafalkan surat Al fatihah anak usia
dini di Majelis ta’lim al munawaroh.
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan
informasi melaksanakan observasi kelapangan. Peneliti menggunakan media
foto / video sebagai dokumentasi sekaligus bukti dan keterangan yang dapat
mendukung kegiatan penelitian pada saat proses pembelajaran melafalkan
surat al fatihah pada anak usia dini sedang berlangsung.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Peran Guru Mengaji Terhadap Anak Usia Dini di Majelis Ta’lim Al
Munawaroh
Guru mengaji di majelis ta’lim al munawaroh dalam melafalkan al fatihah
sudah bagus dan memadai karena guru ngaji tersebut mempunyai pendidikan
agama islam di pesantren. Sebagai seorang guru sebelum mengajarkan kepada
orang lain pasti memahami terlebih dahulu. Oleh karena itu guru mengaji juga
mempersiapkan perannya dalam melafalkan al fatihah anak usia dini.
Setiap kegiatan pembelajaran di majelis ta’lim guru mengaji perlu
menyiapkan berbagai peran untuk dapat menunjang keberhasilan
pembelajarannya. Hal ini termasuk dalam melafalkan al fatihah anak usia dini
di majelis ta’lim al munawaroh. Untuk mengetahui peran guru ngaji dalam
melafalkan al fatihah anak usia dini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut
ini:

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 Desember 2020 dengan guru


ngaji di majelis ta’lim al munawaroh yaitu ibu Munawaroh, telah
mengetahui langkah dan peran dalam melafalkan al fatihah dengan baik dan
benar. Yaitu dengan cara metode sima’i, guru mengaji mengucapkan atau
melafalkan satu sampai dengan tiga huruf hijayah dalam satu ayat surat al
fatihah.

Hasil wawancara diatas sesuai dengan observasi peneliti pada tanggal 30


November 2020 yang membuktikan bahwa guru mengaji melakukan peran
dalam melafalkan al fatihah anak usia dini dengan cara metode sima’i, guru
mengaji mengucapkan atau melafalkan satu sampai dengan tiga huruf hijayah
dalam satu ayat surat al fatihah, lalu anak mendengar dan anak-anak
mengikutinya sesuai dengan yang sudah dicontohkan oleh guru mengaji.
Peran guru mengaji merencanakan pembelajaran yang akan diberikan untuk
anak-anak usia dini di majelis ta’lim. Pembelajaran dengan proses yang baik
5
Nabila Turrohmah PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH

namun terlihat sangat sederhana, guru tetap berusaha agar pelaksanaan nya
berjalan dengan baik. Peran guru mengaji sebagai motivator, anak-anak. Selain
itu, juga berperan sebagai komunikator yang baik untuk disampaikan pada
anak-anak ngaji dan diterima serta diikuti.

Hal ini sesuai dengan pernyataan guru mengaji Ibu Munawaroh, bahwa
terkadang sebelum pembelajaran melafalkan al fatihah dimulai, guru
menceritakan dongeng untuk anak-anak yang ada hubungannya dengan
surat al fatihah, dimaksud kan untuk memotivasi anak-anak dalam kegiatan
pembelajaran.

Guru mengaji berperan penting dalam persiapan diri yang bersangkutan,


terutama fisik dan psikis. Tentunya mempunyai perencanaan yang baik dalam
pembelajaran. Guru mengaji sebagai pengamat anak-anak dengan baik dalam
melaksanakan pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 30 November 2020, guru
sudah menyiapkan sebelum adanya pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Melalui perencanaan yang baik, guru dapat menentukkan strategi apa yang
akan digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, guru
mengaji juga memperhatikan anak-anak dengan baik supaya lebih seksama
dalam mendengarkan pelafalan surat al fatihah.
Guru mengaji berusaha menciptakan suasana kegiatan pembelajaran tetap
berjalan apadanya sesuai yang dilaksanakan dengan anak-anak. Adanya guru
mengaji dalam kegiatan pelafalan al fatihah dimajelis ta’lim tersebut sebagai
pembimbing bagi anak-anak. Sehingga peserta didik tetap terus berkembang
dalam kegiatan pelafalan surat al fatihah tersebut. Bahwa peran guru mengaji
sangat penting untuk memperoleh perkembangan yang baik dalam kegiatan
pembelajaran tersebut.

Sesuai dengan pernyataan guru mengaji Ibu Munawaroh, peran nya dalam
kegiatan melafalkan surat al fatihah harus banyak membimbing anak-anak
secara perlahan-lahan dan terkadang guru mengaji mengisi kegiatan dengan
membaca doa setelah selesai pembelajaran.

Kegiatan melafalkan surat al fatihah di majelis ta’lim al munawaroh guru


mengaji melangsungkan pembelajaran tanpa memberikan suatu pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan surat al fatihah. Apabila anak-anak sudah
berkumpul semua, maka guru mengaji pun melangsungkan pembelajarannya
tidak didahulukan dengan suatu pertanyaan. Pembelajarannya cenderung hanya
pada inti dari yang diharapkan oleh guru mengaji. Dengan metode ini, guru

6
PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH Nabila Turrohmah

mengaji menekankan langsung dalam latihan mengucapkan atau melafalkan


surat al fatihah.
Guru mengaji dimajelis ta’lim al munawaroh tidak menggunakan buku
panduan atau sejenis media, karena menurutnya tahap demi tahap sedikit demi
sedikit anak akan sampai dengan tingkatan sempurna pada waktunya. Kegiatan
pembelajaran ini tidak membutuhkan alat yang bermacam-macam karena yang
sangat diperhatikan yaitu pada pengucapannya atau pelafalannya dengan baik
dan benar. Bacaan nya langsung secara perlahan-lahan, dalam artian sambil
mengenalkan kepada anak-anak cara belajar dengan bentuk kelompok. Guru
mengaji menggunakan metode sima’i karena menurutnya ini adalah salah satu
cara yang sudah sangat dikenal oleh banyak masyarakat.
Hal tersebut senada dengan hasil observasi peneliti pada tanggal 30
November 2020, bahwa nampak kegiatan pembelajaran tersebut memberikan
kemandirian terhadap berbagai karakter masing-masing anak-anak untuk
menentukkan kepekaan dalam hasil penerimaan bahasan pembelajaran.
Kegiatan pembelajarannya berlangsung dengan guru mengaji, tidak
menggunakan alat bantu apapun. Guru mengaji mencoba menetapkan
pendekatan dalam teknik pembelajaran. Dan memastikan pemahaman peserta
didik menyesuaikan karakter anak. Guru mengaji mengarahkan perkembangan
belajar anak-anak dengan baik.
Pelafalan Al Fatihah Anak Usia Dini di Majelis Ta’lim Al Munawaroh
Kegiatan melafalkan surat al fatihah dapat membentuk karakter yang baik
pada anak usia dini. Dengan adanya pembelajaran melafalkan surat al fatihah,
anak dapat berproses fokus mendengarkan guru. Berkaitan dengan kegiatan
pelafalan, yang berarti dilafalkan terlebih dahulu dari satu hingga tiga huruf
kemudian lanjut menjadi ayat sedangkan anak-anak fokus mendengarkan yang
telah disebutkan lalu diucapkan. Pembelajaran ini mengartikan bahwa anak-
anak lebih banyak memperhatikan, menyimak dan mendengarkan dengan
seksama.
Pembelajaran melafalkan al fatihah disini, tidak berangsur mencapai
secepatnya anak-anak harus bisa sempurna melafalkan surat al fatihah.
Kegiatan ini memang didasari dengan rencana guru ngaji, namun berjalan
apaadanya dan terus menerus tanpa batas waktu yang ditentukan. Hasil belajar
anak-anak dalam kegiatan melafalkan surat al fatihah dapat dilihat berdasarkan
observasi yang dilakukan penulis sebagai berikut:
Sesuai hasil observasi peneliti pada tanggal 7 Desember 2020, antusias
anak-anak dalam mengikuti kegiatan pelafalan al fatihah berkembang dengan

7
Nabila Turrohmah PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH

harapan guru mengaji. Anak-anak mau mengikuti kegiatan tersebut dan


mengikuti teknik pembelajaran yang telah diberikan oleh guru mengaji.
Semangat yang dimiliki pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran
pelafalan al fatihah. Menjadi suatu kekuatan terpenting bagi anak-anak untuk
meraih kesuksesan apabila tertanam suatu rasa antusias. Anak-anak yang
antusias akan bergairah dan semangat untuk melakukan atau mengikuti
kegiatan pembelajaran pelafalan surat al fatihah. Begitu pula demikian jika
anak-anak mempunyai rasa antusias yang bagus maka guru juga semakin
bergairah dan semangat dalam melakukan tugasnya yaitu mengajarkan anak-
anak.
Terdapat banyak pengaruh positif adanya suatu rasa antusias pada anak-
anak, bisa menjadi motivasi yang luar biasa untuk meraih sukses cita-cita.
Mendorong karakter anak-anak supaya mereka merasa tidak akan berhenti
untuk belajar. Menciptakan daya kreatifitas dalam diri dan kuat menghadapi
tantangan serta tidak mudah untuk putus asa. Orang-orang yang sukses pasti
terinspirasi antusiasme dalam kegiatan yang dilakukan.
Begitu pula dengan adanya suatu kesiapan anak-anak dalam mengikuti
pembelajaran yaitu ketersediaan untuk memberi respon terhadap apa yang
telah diberikan oleh guru. Cakupan penempatan diri anak-anak dalam
rangkaian atau gerakan yang akan terjadi dalam kegiatan pembelajaran.
Kesiapan yang baik pada anak-anak terhadap pembelajaran berpengaruh
dengan tahap perkembangannya. Peserta didik sudah siap menerima
pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk kapasitas kemampuan potensial.
Hal ini senada dengan hasil observasi peneliti pada tanggal 7 Desember
2020, bahwa kesiapan anak-anak dalam mengikuti kegiatan pelafalan surat al
fatihah berkembang sangat baik. Anak-anak mau dan nurut dengan guru
mengaji untuk melaksanakan pembelajaran.
Timbal balik atau respon pada anak-anak dalam melafalkan surat al fatihah
karena kegiatan tersebut direncanakan dengan matang dan dikemas dengan
menarik agar anak-anak tertarik untuk belajar. Kegiatan pembelajaran yang
efektif dipengaruhi oleh respon anak-anak dengan baik terhadap pembelajaran.
Kegiatan belajar juga tidak menggunakan banyak waktu yang lama, oleh sebab
itu anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan untuk memperhatikan guru
mengaji dalam menyampaikan pembelajaran. Anak-anak dapat menerima
kegiatan pembelajaran tersebut dengan baik.
Sesuai dengan hasil observasi peneliti pada tanggal 14 Desember 2020,
respon peserta didik terhadap kegiatan melafalkan al fatihah dengan metode

8
PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH Nabila Turrohmah

“Sima’i” berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru. Respon
anak-anak juga apabila guru mengulang-ulang yang sudah dilafalkan mereka
sudah berkembang dengan sangat baik.
Anak-anak fokus melakukan sesuatu sehingga mampu diraih dalam waktu
yang tertentu. Kemampuan konsentrasi anak berbeda-beda sesuai dengan
usianya. Rentang perhatian anak dalam menerima informasi suatu kegiatan
atau aktivitas apapun juga berbeda. Rentang perhatian anak-anak sangat
dipengaruhi oleh faktor, misalnya kurang menariknya materi yang di berikan
oleh guru dan lingkungannya yang ramai.
Sesuai dengan hasil observasi peneliti pada tanggal 14 Desember 2020,
bahwa memang konsentrasi anak-anak dalam mendengarkan bacaan al fatihah
yang telah dilafalkan oleh guru masih berkembang karena suasana pada saat
melaksanakan kegiatan pembelajaran, ramai dengan suara anak-anak yang lain.
Berdasarkan dengan hasil observasi penulis, pengucapan atau pelafalan
peserta didik yang sudah dicontohkan oleh guru berkembang dengan sesuai
harapan. Anak-anak mau mengikutinya dengan perlahan-lahan sambil
memperhatikan guru mengaji. Dan pada saat proses pelafalan, peserta didik
bersikap menghargai guru yang sudah berkembang sesuai dengan harapan.
Sedangkan kerapihan duduk anak-anak ketika dalam kegiatan belajar, itu
masih dalam tahap berkembang sebab faktor tahap usia.
Pembahasan
Kegiatan pembelajaran dalam melafalkan surat al fatihah di majelis ta’lim al
munawaroh dilaksanakan oleh anak-anak kecil yang berusia lima sampai dengan
enam tahun. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh bahwa anak usia dini
adalah anak-anak tumbuh dari usia 0-8 tahun yang memiliki proses pertumbuhan
dan perkembangannya disebut sebagai masa emas yang hanya terjadi satu kali
dalam perkembangan kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting sekali bagi
anak usia dini yang belajar mengaji dimajelis ta’lim al munawaroh untuk belajar
melafalkan surat al fatihah. Karena itu hanya terjadi pada masa perkembangan
kehidupan mereka. Pembelajaran tersebut dibimbing dengan guru mengaji yang
baik dalam pengembangan ilmu membaca atau melafalkan surat al fatihah. Peran
guru mengaji dalam melafalkan al fatihah sangat berkaitan dengan proses
perkembangan anak-anak dalam pembelajaran tersebut.
Pembelajaran atau kegiatan melafalkan surat al fatihah guru mengaji
memberikan langkah dasar yang tepat untuk digunakan dalam melaksanakan
pembelajaran melafalkan surat al fatihah tersebut. Metode atau cara itulah yang
menurut guru mengaji dapat diterima dalam proses tahap perkembangan

9
Nabila Turrohmah PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH

pembelajaran anak-anak dalam melafalkan surat al fatihah. Sehingga dengan


begitu anak-anak dapat berproses sesuai dengan harapan guru mengaji. Sama
halnya dengan teori yang ditemukan oleh Mansur dalam Tatik Ariyanti (2016:50),
bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada
peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia
seutuhnya.
Peran guru mengaji dimajelis ta’lim al munawaroh, dalam melaksanakan
pembelajaran melafalkan surat al fatihah pada anak-anak ada variasi belajar yang
sesuai dengan awal permulaan perkembangan anak-anak kecil dimajelis ta’lim al
munawaroh yang usianya lima sampai enam tahun. Dengan hal tersebut dapat
membantu anak-anak dalam melakukan pelaksanaan kegiatan melafalkan surat al
fatihah. Sesuai dengan pengertian anak usia dini menurut undang-undang no.
Senada dengan teori yang telah dituliskan oleh R.Panji Hermoyo (2014:2), bahwa
pada masa ke emasan ini anak mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi.
Dengan rasa keingintahuan yang tinggi anak-anak usia dini dimajelis ta’lim al
munawaroh mengalami perkembangan yang lumayan cepat dalam pembelajaran
melafalkan surat al fatihah tersebut. Sesuai dengan teori yang dituliskan oleh Moh
Fauziddin & Mufarizuddin (2018:163), bahwa pada masa ini otak anak
mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupannya.
Proses dalam pelaksanaan pembelajaran melafalkan surat al fatihah langsung
dilakukan oleh guru mengaji kepada anak-anak siap untuk belajar. Saat guru ngaji
sudah siap duduk rapih dihadapan anak-anak, anak-anak pun nurut dengan
perkataan guru mengaji agar duduk yang rapih siap untuk mengikuti
pembelajaran. Hal itu menjaga akhlak didepan guru, karena guru mengaji juga
mengajarkan kepada anak-anak akhlak yang baik dan bagus dihadapan guru dan
orang tua atau orang lain yang lebih dewasa. Sesuai dengan teori yang dituliskan
oleh Syamsul Hadi Thubany (2011:2832), bahwa sejatinya upaya yang dilakukan
oleh para guru mengaji; mendidik generasi yang ber-akhlakul karimah. Guru
mengaji melangsungkan kegiatan pembelajaran tidak memberikan batas waktu
kepada anak-anak dalam menerima proses kegiatan pembelajaran ini. Tidak pula
dengan media atau alat bantu apapun dalam proses belajar tersebut.
Belajar melafalkan surat al fatihah untuk anak usia dini ini, guru mengaji
mengucapkan atau melafalkan satu sampai dengan tiga huruf hijayah dalam satu
ayat surat al fatihah secara perlahan-lahan, lalu anak-anak mendengarkan dan
mengikutinya sesuai dengan yang sudah dicontohkan oleh guru mengaji. Apabila
masih ada yang belum benar dalam pengucapan atau pelafalannya sesuai dengan
ilmu tajwid, maka guru mengaji akan mengulang-ulang bacaan tersebut. Sesuai

10
PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH Nabila Turrohmah

dengan teori yang dituliskan oleh Didi Darmadi & Anang Bustami (2018:46),
bahwa Guru mengaji perempuan menyatakan bahwa menyimak bacaan seorang
murid itu adalah hal yang sangat penting, mereka mendengarkan langsung bacaan
dari murid dengan metode Sima’i . Adanya pernyataan guru mengaji, peran nya
dalam kegiatan melafalkan surat al fatihah banyak membimbing anak-anak secara
perlahan-lahan, bila anak-anak masih ada yang belum bisa megucapkan atau
melafalkannya dengan baik, guru mengaji akan memperbaikinya secara berulang-
ulang dan terkadang guru mengaji mengisi kegiatan dengan membaca doa setelah
selesai pembelajaran.
Hal ini senada dengan teori yang dituliskan oleh Aliwar (2016:30), Bahwa
Guru mengaji yang sabar membimbing para anak murid dan apabila ada anak
murid yang bacaannya belum lancar, maka guru akan mencontohkannya secara
berulang-ulang. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru melafadzkan
bacaan do’a.
Kegiatan pembelajaran ini, sebelum melafalkan surat al fatihah dimulai,
terkadang guru menceritakan dongeng atau cerita untuk anak-anak yang ada
hubungannya dengan surat al fatihah, dimaksud kan untuk menginspirasi anak-
anak dalam kegiatan pembelajaran. sesuai dengan teori yang disebutkan bahwa
Guru mengaji merupakan pendidik yang mampu menjadikan anak didik
menikmati sebuah cerita, yang tanpa disadari, anak didik tengah memetik
pelajaran berharga dari pesan cerita tersebut. Sudardi dalam Meddyan Heriadi
(2019:2), menyebutkan bahwa unsur islam turut berkaitan dengan cerita rakyat
yang berkembang di masyarakat.
Guru mengaji membimbing anak-ank untuk belajar melafalkan surat al fatihah
karena surat al fatihah sangat penting dalam bacaan sholat. Surat al fatihah
merupakan pembukaan dalam segala hal, dan banyak sekali faedah yang
terkandung di dalam surat al fatihah. oleh sebab itu sebelum guru mengaji
mengajarkan ilmu-ilmu selain melafalkan surat al fatihah maka guru mengaji
mengajarkan melafalkan surat al fatihah terlebih dulu. Senada dengan teori
pengertian surat al fatihah yang dituliskan oleh Achmad Chodjim (2000:12),
bahwa surah al-Fatihah adalah satu-satunya surah yang paling banyak dihafal oleh
Umat Islam, karena surah ini wajib dibaca di dalam salat. Sesuai dengan namanya
yang berarti pembukaan, surah ini memang biasa dibaca oleh orang-orang Islam
ketika hendak berdoa, berzikir.

11
Nabila Turrohmah PERAN GURU MENGAJI DALAM MELAFALKAN AL FATIHAH ANAK USIA DINI DI MAJELIS TA’LIM AL MUNAWAROH

Daftar Rujukan

Aliwar. (2016). Penguatan Model Pembelajaran Baca Tulis Quran dan Manajemen
Pengelolaan Organisasi (Tpa). Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 9, No. 1, 21-38.

Ariyanti, T. (2016). Pentingnnya Pendidikan Anak Usia Dini Bagi Tumbuh


Kembang Anak. Jurnal Dinamika Pendidkan Dasar, Vol. 8, No. 1, 50-58.

Chodjim, A. (2000). Alfatihah Membuka Mata Batin dengan Surah Pembuka.


Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Darmadi, D., & Bustami, A. (2018). Kiprah Guru Ngaji Perempuan Kampung Pada
Orang Melayu di Pulau Borneo. Jurnal Gender dan Anak, Vol. 1. No. 1, 39-
50.

Fauziddin, M., & Mufarizudin. (2018). Useful Of Clap Hand Games For Optimalize
Cogtivite Aspects In Early Chilhood Education. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, Vol. 2 No. 2, 162-169.

Heriadi, M. (2019). Nilai Islam dari Cerita Rakyat Bengkulu yang Berjudul Sang
Piatu. Jurnal Manthiq, Vol. 4, No. 1, 1-9.

Hermoyo, R. (2014). Membentuk Komunikasi yang Efektif pada Masa


Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Pedagogi, Vol. 1, No. 1, 1-22.

Thubany, S. (2011). Peranan Guru Ngaji dan Penanaman Nilai-nilai Fundamental


Islam. Lamongan: AICIS XII.

12

Anda mungkin juga menyukai