Anda di halaman 1dari 8

Abd.

Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan


pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.

PENGUATAN TULIS ARAB TERHADAP SANTRI DENGAN PEMBELAJARAN KHAT


IMLA’ DI MADRASAH DINIYAH AL-KHAIRIYAH DESA TAMAN SARE
KECAMATAN DUNGKEK KABUPATEN SUMENEP

Abd. Ra’uf, Khairul Anam

Institut Ilmu Keislaman Annuqayah

Guluk-guluk sumenep jawa timur

khairulanam202002@gmail.com,

Tanggal Submit: 10 Oktober 2023

Abstrak

Untuk mencapai tujuan yang baik tentu ada konsepnya masing-


masing begitu juga dalam menulis. Peserta didik membutuhkan materi
penyampaian materi yang baik dan guru harus memiliki metode yang
menarik. Penelitian ini menggunakan metode Participatory Action Research
(PAR). Metode yang prosesnya bertujuan untuk pembelajaran dalam
mengatasi masalah dan pemenuhan kebutuhan praktis peserta didik, serta
produksi ilmu pengetahuan. Hasil dari penelitian ini dapat diterapkan dalam
berbagai tulisan. Kesimpulannya adalah metode ini sangatlah berguna untuk
menerapkan metode penerapan langsung dalam belajar penulisan.

PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar. Di dalam
kehidupannya seorang manusia tidak terlepas dari yang namanya
pendidikan, baik dari dalam kandungan sampai dengan akhir hayatnya.
Karena kehidupan itu sendiri adalah pendidikan bagi seorang manusia. Dan
orang tua kandung lah pendidikan pertama seorang anak, awal dia belajar
bahasa tubuh, isyarat kemudian lisan, awal dia mengenal keadaan,
lingkungan dan beradaptasi. Orang tua berhak mengarahkan kemudian
membimbing anaknya untuk meraih tujuan yang baik dan benar dengan
beralas beberapa potensi.
Ibu adalah sosok yang memiliki peran penting dalam keluarga. Selain
ayah sebagai kepala rumah tangga, ibu juga merupakan pondasi pendidikan
anak dalam keluarga, tangan lembutnya serta kasih sayangnya tak hanya
mampu merawat dan membesarkan, namun mampu menghantarkan buah
hati terkasih ke gerbang kesuksesan. Dalam satu riwayat diterangkan
kedudukan Orang tua (Ibu) dalam islam yaitu Ummu wa Rabbatil Bait (Ibu
pengatur rumah tangga). Anak pun termasuk dalam tanggungan rumah
tangga yang sangat krusial, ke mana orang tua mengarahkannya ke sana lah
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.
dia berjalan, sebagai penunjuk masa depan yang tentunya orang tua inginkan
adalah lebih dari mereka. Dalam satu keterangan -pepatah seniman atau
Pendidikan- mengatakan, orang tua yang sukses ialah dia yang membuat
anaknya lebih dari orang tua.
Tidak ada orang tua yang ingin anaknya gagal, semuanya sama ingin
sukses dunia maupun akhirat. Tetapi, masih ada sebagian orang tua yang
memiliki mindset terbatas, meskipun lulus kuliah, mempunyai gelar
pendidikan, kewirausahaan dan lain sebagainya masih saja berpikiran bahwa
keadaan anaknya nanti tidak akan jauh berbeda dengan orang tuanya. Hal ini
sering terjadi di pelosok desa, termasuk desa Taman Sare Dungkek Sumenep
ini yang hampir 50 % dari penduduknya adalah minim pengetahuan.
Parahnya lagi mereka berpikiran bahwa uang lebih banyak dibutuhkan dalam
kehidupan. Satu sisi memang benar, untuk hidup tidak akan luput dari uang,
segalanya hampir tidak ada yang percuma(gratis), mulai dari makan, mandi
hingga kencingpun harus bayar, termasuk pendidikan. Tapi, di sisi lain
bagaimana kita akan membelanjakan uang kita, sedangkan kita tidak
mengetahui bagaimana fungsi dan hakikat uang tersebut. Semua itu hanya
dapat diperoleh dari pendidikan.
Beberapa masalah yang menyebabkan anak-anak di desa Taman Sare
ini tertinggal dari pendidikan diantaranya keterbatasan pengetahuan orang
tua, minat pendidikan orang tua, dan yang paling mendasar adalah mindset
orang tua tentang hasil Pendidikan, sebagaimana yang telah dijelaskan
diatas.
Maka berangkat dari hal ini, untuk membantu anak dalam
keberhasilan pendidikan perlu adanya keterikatan baik antara anak dan
orang tua, sedikit demi sedikit menyinggung bagaimana pentingnya
Pendidikan, baik untuk perkembangan ekonomi keluarga, masyarakat dan
negara, perkembangan pertanian atau lain sebagainya.
Untuk mengantisipasi keterulangan hal tersebut, mahasiswa Instika
melakukan rangsangan tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan
sehari-hari mulai dari etika berbicara, bermasyarakat, beribadah dan cara
membaca al-quran. Hal ini dapat mejadi salah satu dorongan untuk
masyarakat dalam minat pendidikan. Bahwa bicaranya, sholatnya, baca al-
qurannya dan cara bermasyarakatnya orang yang berpendidikan lebih baik.
Pada dasarnya anak adalah objek yang lebih mudah menangkap
pelajaran dibandingkan anak yang sudah memasuki fase dewasa karena anak
masih tidak tahu banyak tentang hidup, hanya main, main dan bermain. Hal
ini dapat orang tua atau guru jadikan rujukan dan metode dalam mendidik
seorang anak.

METODE
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.
Metode pengabdian ini adalah metode Participatory Action Research
(PAR). Metode yang prosesnya bertujuan untuk pembelajaran dalam
mengatasi masalah dan pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat, serta
produksi ilmu pengetahuan.
PkM dengan pendekatan ini bisa dikatakan PkM Transformatif. Hal ini
karena merupakan proses riset yang berorientasi pada pemberdayaan dan
perubahan. Metode atau pendekatan ini merupakan sarana untuk
membangkitkan kesadaran kritis secara kolektif atas adanya belenggu-
belenggu idologi globalisasi neoliberal dan belenggu paradigma keagamaan
normatif yang menghambat proses transformasi sosial keagamaan.

Selain itu, PAR tidak hanya berhenti pada publikasi hasil riset
(laporan) dan rekomendasi untuk riset berikutnya, melainkan berorientasi
pada perubahan situasi, peningkatan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat warga untuk memahami dan mengubah situasi mereka menjadi
lebih baik.

Berangkat dari metode kegiatan pengabdian oleh Penulis, ada


beberapa tahapan kegiatan dalam Pengabdian kepada Masyarakat yang
dilaksanakan kurang lebih 1 bulan Pelaksanaan, pengabdian dilakukan
dengan tiga tahapan, di mana tahap pertama merupakan tahap persiapan.
Pada tahap ini kelompok pengabdi melakukan survei pendahuluan untuk
melihat kondisi di lapangan terkait dengan pendidikan, utamanya mengenai
potensi tulis arab Santri di Madrasah Al-Khairiyah Taman Sare Dungkek
Sumenep. Dalam tahap ini dicari permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh santri dalam meningkatkan kemampuan menulis arab. Tahap
selanjutnya merupakan tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian. Dalam
tahap ini pengabdi melakukan kegiatan pendampingan dan penguatan tulis
arab Santri melalui pembelajaran Khat Imla' dengan menggunakan buku ajar
Pengantar Belajar Ilmu Imla' karangan Hasan Basri bin Muhammad. Tahap
yang terakhir adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini dilakukan evaluasi atas
hasil yang telah dicapai oleh Santri. Masukan dan perbaikan lebih lanjut
dapat dilakukan pada tahap ini. Evaluasi diberikan dengan mengumpulkan
data yang diperoleh dari kegiatan yang dilakukan. Data diambil dengan
menyimpulkan pemahaman santri ketika diberikan materi yang disampaikan
dengan metode ceramah dan dilanjutkan dengan tanya jawab/diskusi.
Indikator ketercapaian tujuan pengabdian terbilang maksimal. Jika
dipersenkan, 90% santri sudah dapat memahami tatacara menulis arab yang
baik dan benar sesuai materi yang terdapat dalam buku ajar/panduan, mulai
dari penulisan huruf di atas/bawah garis, huruf sambung dan pisah, huruf
bergigi dan lainnya. Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini adalah sebagai berikut:
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.

Langkah 1 : Santri diberikan materi secara bertahap mengenai tatacara


penulisan arab yang baik dan benar sesuai dengan bab yang terdapat dalam
buku ajar/pedoman.
Langkah 2 : Peserta diberikan kesempatan untuk mencatat materi yang telah
diberikan. Kesempatan tanya jawab diberikan untuk memperjelas hal-hal
yang masih belum dipahami dan menjadi keraguan.
Langkah 3 : Santri diberikan latihan/tugas di tempat secara berulang untuk
melekatkan materi dan melihat serta mengetahui tingkat pemahaman Santri.
Langkah 4 : Santri diberikan bimbingan dan penilaian terkait hasil
latihan/tugas yang diberikan.
Langkah 5 : Santri diberikan tugas Pekerjaan Rumah (PR). Langkah ini
bersifat kondisional.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Timbulnya masalah adalah ketika kenyataan tidak sesuai dengan
harapan. Begitu juga dalam pengabdian kali ini yang tim pengabdian
harapkan adalah peserta didik di Madrasah Al-Khairiyah telah mengetahui
dasar penulisan arab dengan benar serta mengetahui kaidah kaidah
dasarnya. Akan tetapi, realitanya tidak, mereka tidak tahu sama sekali
tentang dasar penulisan arab yang benar seperti huruf hijaiyah yang ditulis
di atas dan di bawah garis dan sebagainya karna minimnya pengetahuan
tentang cara menulis arab dengan benar dan hanya berfokus kepada setiap
mata pelajaran yang telah disediakan dengan kurikulum yang ada. Maka
kemudian tim pengabdian berkesimpulan bahwa akan memulai program
dari dasarnya untuk menghindari keterlambatan pemahaman materi. Akan
tetapi di sisi lain peserta didik mempunyai antusias tinggi dalam mengikuti
program tulis arab ini hingga dalam suatu waktu ada satu permintaan agar
durasi kegiatan tersebut diperpanjang.
1. Strategi/Bentuk Kegiatan Pengabdian
Bentuk kegiatan pengabdian posko 48 dikemas dalam bentuk
pengajaran dan pendampingan kepada peserta didik sebagaimana dalam
kegiatan belajar mengajar pada umumnya:
Pertama, mereka diberi pretes untuk mengukur sejauh mana
pengetahuan mereka dalam menulis arab yang benar, kemudian dibagi
menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat pengetahuan mereka
dan kapasitas mereka masing masing,
Kedua, mereka diberi wadah untuk belajar yang berdurasi 40-60
menit dalam setiap harinya, dalam waktu tersebut Pendidik mendampingi
mereka supaya materi yang akan diberikan tersampaikan dengan baik dan
sempurna. Dimulai dari minggu pertama,
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.
1) Huruf yang ditulis di atas dan di bawah garis.
2) Huruf bergigi.
3) Bentuk huruf.
Minggu kedua
1) Huruf sambung dan huruf pisah.
Minggu ketiga
1) Macam-macam Al.
2) Huruf Al-Qamariyah dan Asy-Syamsiyah.
Minggu keempat
1) Huruf bertasydid.
Ketiga, mereka diberi latihan, tes kepekaan mereka terhadap materi
yang telah dipelajari dengan menyusun contoh yang diberikan
menyesuaikan dengan pencapaian materi di setiap minggunya.
Keempat, evaluasi kegiatan belajar mengajar 2 x 1 minggu dan
pengembangan pembelajaran yang ada dengan semaksimal mungkin.

Dalam pendampingan yang kami lakukan ini tidaklah terlepas dari


berbagai problem yang menghambat berjalannya kegiatan dan faktor-faktor
keberhasilannya pun demikian. Semua hal ini dilewati dengan berbagai
pertimbangan dan arahan beberapa pihak yang membantu dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang ada.
Setelah melakukan proses pendampingan dan penguatan tulis arab
Santri melalui pembelajaran Khat Imla' dengan menggunakan buku ajar
Pengantar Belajar Ilmu Imla' karangan Hasan Basri bin Muhammad terhadap
Santri di Madrasah Al-Khairiyah Taman Sare Dungkek Sumenep terdapat
beberapa hal yang dicapai dan pencapaian ini tidaklah mengubah secara
keseluruhan namun dengan adanya pendampingan ini setidaknya dapat
membantu dan menjadikan Santri lebih berpengetahuan dan terampil dalam
menulis arab serta menyelamatkan sebagian masa depan mereka.
Sebagaimana diatas, pendampingan ini juga banyak faktor-faktor
yang mendukung pada keberhasilan. Adapun faktor utama yang mendukung
lancarnya proses pendampingan ini yaitu:

1. Antusias Kepala Madrasah

Kepala Madrasah yaitu seorang tenaga fungsional guru yang diberi


tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antar guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Dalam hal ini Kepala
Madrasah sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pendampingan ini karena
beliau sudah mengizinkan dan merekomendasi adanya pendampingan ini
serta menfasilitasinya berupa kelas, sehingga dengan mudah bagi tim
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.
pendamping untuk melakukan kegiatan didalamnya, termasuk
ketersediaannya alat mengajar, papan tulis, kapur tulis, bangku dan fasilitas
lainnya yang sudah disiapkan.

2. Antusias ketua posko

Untuk menjadikan suatu kelompok berjalan dengan baik perlu


dijadikannya seorang pemimpin didalamnya, termasuk dalam pelaksanaan
KKN Integratif ini. Pemimpin atau ketua ini bertugas untuk mengkoordinasi
dan mengontrol aktivitas-aktivitas yang berlangsung. Salah satu faktor
pendukung berjalan lancarnya kegiatan pendampingan ini yaitu antusias
ketua posko, dalam hal ini ketua posko mampu mengontrol tim pendamping
secara ketat supaya bisa disiplin dalam kegiatan pendampingan ini, baik
dalam hal waktu dan teknis dalam pendampingan yang dilaksanakan.
Sedangakan beberapa pencapaian yang dicapai setelah dilakukannya
pendampingan yaitu sebagai berikut:
a. Santri mampu menulis dengan tata cara penulisan yang baik dan
benar.
b. Santri mampu mempraktekkan materi yang telah diberikan oleh tim
pendamping dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran lainnya.

Santri tidak hanya mampu membaca namun juga terampil dalam


menulis arab dengan baik dan benar.

KESIMPULAN

Madrasah Al-Khairiyah merupakan salah satu madrasah yang ada di


desa Taman Sare Dungkek Sumenep, dengan jumlah siswa-siswinya berkisar
50 orang. Di antaranya beberapa siswa PAUD, MI dan MTS.
Dalam kurikulum yang diterapkan oleh madrasah tersebut adalah
K13, yang di dalamnya terdapat 2 bagian materi yaitu keagamaan dan umum.
Pada umumnya 2 hal ini seimbang dalam penerapannya, tetapi pada
Madrasah tersebut lebih memfokuskan pada yang kedua sehingga siswa di
Madrasah tersebut minim pengetahuan keagamaan terutama dalam
membaca dan menulis arab.
Dari masalah di atas kami kewalahan dalam membawakan pelajaran
yang bagi mereka mungkin asing. Hingga kemudian kami berkesimpulan
untuk memulai pelajaran dari awal, pengenalan pelajaran kemudian
memberi materi pembelajaran kepada mereka.
Strategi yang kami lakukan dalam pengabdian ini adalah melakukan
pengajaran dan pendampingan -sebagaimana dalam kegiatan belajar
mengajar pada umumnya- kepada Santri Madrasah diniyah Al-Khairiyah
dengan pembelajaran Khat Imla’ yang berlangsung setiap hari.
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.
Pengantar Belajar Ilmu Imla' karangan Hasan Basri bin Muhammad
merupakan buku yang kami gunakan dalam kegiatan pengabdian ini.
Santri mampu menulis dengan tata cara penulisan yang baik dan
benar, mampu mempraktekkan materi yang telah diberikan oleh tim
pendamping dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran lainnya dan tidak
hanya mampu membaca namun juga terampil dalam menulis arab dengan
baik dan benar merupakan sebagian bentuk hasil pencapaian dari
pendampingan yang kami lakukan.
Berdasarkan hasil pendampingan yang telah kami lakukan, kami
menyadari masih terdapat banyak keterbatasan dan kekeliruan. Namun tetap
kami harapkan dengan adanya pendampingan ini dapat memberi manfaat
kepada masyarakat desa Taman Sare Dungkek Sumenep utamnya para orang
tua/wali Santri. Bagi masyarakat diharapkan agar lebih sadar akan
pentingnya sebuah pendidikan terhadap anak dan meningkatkan
kepeduliannya terhadap masa depan anak.
Selain itu, semoga hasil yang telah diperoleh dari pendampingan ini
dapat diaplikasikan dan tetap dipraktekkan oleh Santri dalam pendidikan
dan pembelajaran lainnya.
Abd. Ra’uf, Khairul Anam, penguatan tulis Arab terhadap Santri dengan
pembelajaran Khat Imla’ di Madrasah Diniyah Al-Khairiyah Desa Taman Sare
Kecamatan Dungkek Kabupaten Sumenep.
DAFTAR PUSTAKA

Norman K. Denzin dan Yvonnas S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research,


(Yogjakarta: Pustaka Pelajar, 2009). Hal. 422

Afandi. Agus dkk, Metodologi Pengabdian Masyarakat, (Direktorat


Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama RI, Oktober 2022). Hal. 4

Budhy Munawar Rachman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan kaum


Beriman. (Jakarta: Paramadina, 2001). 273-274.

Nasution. Enty Lafina, Pentingnya Pendidikan dalam Kehidupan Manusia,


(Yogyakarta : Deepublish, 2017).

Mustoip. Sufyan dkk, Implementasi Pendidikan Karakter, (Surabaya: Jakad


Publishing 2018). Hal.1

Abdurohman, Dede (2015). Cerdas Menulis Sambung Huruf Hijaiyah. Lini


Zikrul Kids, Jakarta.
Agnisi, Abina dan Pandhu Dharma (2015). Aku Senang Baca Dan Tulis
Hijaiyah. Zikrul Hakim, Jakarta.
Dafa, Kak (2014). Muslim Cilik Fasih Baca Dan Tulis Alif, Ba, Ta. Planet Ilmu,
Yogyakarta.

Dayudin (2015). Analisis Komparatif Modul Pembelajaran Menulis Huruf Arab


bagi Pemula di Indonesia. (LP2M UIN SGD Bandung).

Anda mungkin juga menyukai