Anda di halaman 1dari 5

SINERGITAS BERBAGAI PIHAK UNTUK MEMBENTUK

KARAKTER DISIPLIN ANAK

Siswa siswi kelas 8 SMP Mutiara Hikmah Dsn Gunung Kenik, Seddur,

Kec. Pakong Kab. Pamekasan

Disusun oleh:

Rohmatul Ummah (20384012050)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

AGUSTUS 2023
Abstrak

Sebuah pendidikan sejatinya haruslah bisa menjadikan peserta didik memiliki pengalaman
dalam pengembangan potensinya untuk menjadi insan yang siap dalam menghadapi segala
tantangan di esok hari. Kira-kira begitulah muara dari konsep pemikiran pendidikan menurut
saya. Dalam suasana pendidikan zaman sekarang semakin komplek tantangan yang dihadapi oleh
para pendidik, belum lagi adanya pandemi yang meluluhlantakan berbagai sistem dalam segi
kehidupan. Tak terkecuali dunia pendidikan yang harus melakukan perubahan sistem
pengajarannya yakni dengan PJJ pembelajaran jarak jauh, tentunya hal ini sangat asing bagi para
peserta didik khususnya SMP yang saya ampuh. Namun jika kita berbicara suasana tangtangan
pendidikan dari sudut pandang adanya degradasi karakter peserta didik dengan banyak faktor
yang menjadi penyebabnya.

Pendahuluan

Degradasi karakter ini menjadi sebuah PR bersama baik pihak sekolah maupun pihak
keluarga peserta didik tersebut, sepertinya contoh kecil siswa berkata tidak pantas diucapkan
oleh seseorang anak sekolah. Saya kemudian mencoba untuk mengidentifikasi latar belakang
penyebab perubahan hal tersebut. Hal yang saya simpulkan hasil pemetaan dari lingkungan
keluarganya ialah kurangnya control dari para orang tuanya yang bermata pencaharian sebagai
petani dan buruh tani, yang berangkat pagi sebelum anak bangun tidur dan dating ketika sudah
petang, dimana anak sudah pulang bermain bahkan ada yang belum pulang. Hal ini lah yang
disinyalir menjadi salah penyebab menuerunnya kualitas akhlak, karena orang tua tidak
mengetahui anaknya bermain dimana saja, dengan siapa saja dan bermain apa.

Metode

Berdasarkan dari latar belakang permasalahan diatas maka saya akan mencoba untuk
merancang sebuah pembelajaran yang berfokus pada pembentukan karakter anak dengan fokus
pada pencapaian karakter disiplin, bertaqwa, rajin dan terbiasa berbuat baik (suka menolong atau
berbagi). Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pemikiran saya yang menyatakan bahwa
anak tumbuh dan berkembang menurut kodrat alam dan zamannya dimana dibentuk berdasarkan
lingkungan dimana anak itu berada dan guru hanyalah dapat menuntun tumbuh atau hidupnya
kodrat tersebut maka saya akan membuat aksi nyata dengan deskripsi sebagai berikut:

Merancang pembelajaran yang mengacu pada pembentukan karakter disiplin waktu dengan
korelasi menumbuh kembangkan keimanan pada Tuhan yang Maha Esa. Untuk kegiatan aksi ini
saya merancang sebuah kegiatan pembelajaran dimana anak-anak diharuskan bangun pagi
dengan batas waktu maksimal jam 5 pagi harus sudah bangun dan melaksanakan shalat subuh.
Disamping hal tersebut saya juga menyelipkan sebuah tujuan agar ketika orang tua mereka akan
berangkat bekerja mereka sudah bangun dan bisa menyaksikan aktivitas bagaimana orang tuanya
mencari nafkah, dari menyaksikan kegiatan ini setiap pagi mudah-mudahan anak akan lebih
semangat lagi dalam belajar. Kegiatan pagi ini akan selalu saya kontrol dari laporan dan aktifnya
Wa pada pagi tersebut serta motivasi dan evaluasi saat di kelas.

Merancang kegiatan belajar mengajar berdasarkan nilai-nilai ketuhanan yang maha esa. Selain
strategi yang disebutkan diatas saya juga mencoba menanamkan nilai-nilai ketuhanan atau
akhlakul karimah pada siswa, yakni dengan cara membuat kontrak belajar dan tatacara
berinteraksi di kelas. Kesepakatan-kesepakatan tersebut antara lain: masuk kelas tepat waktu,
menghafal surat-surat pendek Al-Qur’an, berdo’a sebelum mulai pembelajaran, tidak boleh
teriak ketika berbicara, tidak boleh tertawa terlalu keras, menggunakan panggilan yang baik,
anak perempuan ke anak laki-laki memanggil Aa atau mas, anak laki-laki ke perempuan
memanggil teteh atau mba. Ketika kaget, menguap atau respon lainnya biasakan menyebut asma
Allah.

Membuat keterampilan atau karya tangan dari bahan yang ada disekitar lingkungan siswa baik
dirumah atau disekolah. Hal ini saya praktekan dengan cara anak-anak bebas bereksprei
membuat prakarya dengan tema Islami, seperti yang dibuat oleh anak-anak diantaranya, kaligrafi
pakai batang bamboo, kaligrafi pakai, menulis dan menghafal satu hadist Nabi. Membuat suatu
jurnal kendali untuk anak-anak dan orang tuanya. Pada strategi ini saya mencoba membuat kaya
kartu untuk diisi jika siswa sudah melakukan semua yang telah disepakati bersama. (mengadopsi
dari buku Ramadhan) membuat kartu laporan telah berbuat baik, pada orang lain.

Diskusi

Pada kegiatan ini saya mengintruksikan dan memotivasi anak agar setiap harinya melakukan
kebaikan seperti membantu ibunya menyapu, membuang sampah rumah dipagi hari, menolong
teman yang kesusuhan, member jajan kepada teman yang tidak membawa uang, dan lain-
lainnya. Setelah melakukan salah satu kebaikan, peserta didik wajib mencatatnya dan keesokan
harinya dilaporkan ke gurunya.

Diantara ayat Al-Qur’an tentang pendidikan anak terdapat pada QS. Al-Ahzab ayat 21. Didalam
ayat ini, dijelaskan bahwa salah satu cara atau metode yang dapat dilakukan untuk mendidik
anak adalah dengan meberikan teladan. Sebagaimana umat terdahulu, Rsulullah saw mendidik
dan mentarbiyah para sahabat melalui keteladananya.

Artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah saw itu suri teladan yang baik.” (QS. Al-Ahzab
(33):21)
Berikutnya mengenai ayat Al-Qur’an tentang pendidikan anak adalah pada QS. Rum ayat 30.
Didalam ayat ini dijelaskan bahwa salah satu metode pendidikan anak adalah dengan
menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan syariat Islam. Kebiasaan-kebiasaan yang
ditanamkan kepada anak sejak usia dini, akan terbawa hingga anak tumbuh menjadi dewasa.
Maka pembiasaan akan hal-hal yang baik ini penting untuk dilakukan. Allah swt berfirman,

Artinya:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. Tetaplah atas fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah itulah
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Rum (30):30).

Penutup

sebuah pendidikan sejatinya haruslah bisa menjadikan peserta didik memiliki pengalam dalam
pengembangan potensinya untuk menjadi insane yang siap dalam mengahadapi segala tantangan
di esok harinya.

Ucapan Terima Kasih

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Atas karunia dan pertolongan dari Allah swt, program kegiatan pengabdian masyarakat (KPM)
Posko 14 di desa Seddur Kec. Pakong, Kab. Pamekasan, Provinsi Jawa Timur yang dimulai sejak
tangal 3 Juli 2023 sampai dengan tanggal 2 Agustus 2023 dapat berjalan dengan lancar dan dapat
terselesaikan dengan baik hingga dengan tersusunnya laporan akhir ini. Kami menyadari bahwa
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dan penyusunan laporan ini tidak lepas dari
bimbingan, dorongan dan bantuan baik materi maupun non materi dari berbagai pihak, sehingga
program-program yang telah direncanakan dapat terealisasi dengan baik dan dapat diselesaikan
dengan tepat waktu.

Oleh karena itu perkenankan lah kami mengahaturkan ucapan terima kasih kepada:

1. Allah SWT, yang selalu ada dalam setiap langkah, atas karunia, hidayah, akal pikiran,
kekuatan, kesehatan dan segala kemudahan-Nya.
2. Ayah dan Ibu, terima kasih atas do’anya karena dengan do’a itu bisa membentangkan
sayap jutaan malaikat untuk melindungi setiap langkah kami.
3. Bapak H. Arif Wahyudi, Lc, MA. Selaku Dosen pembimbing lapangan atas bimbingan
dan pengarahan yang telah diberikan.
4. Bapak Subki Suwito selaku kepala desa dan beserta aparatur desa, di desa Seddur Kec.
Pakong.
5. Masyarakat desa Seddur, terima kasih banyak atas segala bantuan dan kerjasamanya
sehingga kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan lancer.
6. Semua pihak yang sudah berpartisipasi dan memberi dukungan baik materi maupun non
materi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Tidak lupa kami mohon maaf
apabila selama melaksanakan tugas KPM terdapat kekhilafan dan kesalahan. Kami
menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan yang kami miliki.

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai