Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN MEDIA FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

HURUF HIJAIYAH BAGI ANAK USIA DINI


(Laporan Pengabdian Masyarakat Di Dusun Dampasan Desa Ratawangi Kecamatan
Banjarsari Kabupaten Ciamis)

Disusun oleh:
Ari Bahrudin (1808172)

PRODI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
CIAMIS
2021 M/ 1443 H
PENERAPAN MEDIA FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
HURUF HIJAIYAH BAGI ANAK USIA DINI
(Laporan Pengabdian Masyarakat Di Dusun Dampasan Desa Ratawangi Kecamatan
Banjarsari Kabupaten Ciamis)

Ari Bahrudin
PIAUD Tarbiyah IAI Darussalam Ciamis
aribachrudin287@gmail.com
ABSTRAK
Pendidikan Al-qur'an sangat penting diberikan kepada anak sejak kecil, karena Al-
qur'an sebagai pedoman hidup bagi setiap umat muslim, keterampilan membaca Al-qur'an
pada anak masih tergolong rendah terutama anak-anak yang tinggal didesa karena kurang nya
tenaga pendidik dan keterbatasan pengetahuan pendidik. Selain itu belum ada penggunaan
alat peraga yang sesuai dengan perkembangan usia anak.sehingga proses belajar membaca
Al-qur'an terkesan  membosankan atau tidak menyenangkan.Permasalahan yang sering terjadi
diantaranya anak sering tertukar melafalkan huruf-huruf hijaiyah terutama huruf-huruf yang
sama bentuknya tetapi berbeda titiknya, sehingga akan membuat anak menjadi malas untuk
mengaji. Para guru dan orang tua banyak yang kebingungan kenapa anak-anak nya malas
belajar terutama belajar membaca Al-qur'an. Oleh karena itu perlu adanya suatu strategi
pembelajaran yang dapat menarik minat anak untuk lebih tertarik mengenal dan melafalkan
huruf hijaiyah, dimana sebaiknya setiap huruf dikenalkan dengan berbagai permainan,
kegiatan motorik, menyanyi dan tepuk tangan tangan akan terasa lebih menyenangkan dan
mudah dipahami oleh anak, anak akan merasa serasa bermain padahal anak-anak sedang
belajar huruf hijaiyah. Cara tersebut akan membantu tahapan awal anak dalam belajar
mengenal Al- Quran dengan efektif. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi diperlukan
inovasi terbaru dengan tujuan dapat membuat anak lebih semangat untuk belajar membaca
Al-Qur'an  dengan cara hal yang paling disukai dan disenangi anak anak

Kata kunci: Al-Qur’an, media flashcard, huruf hijaiyah


PENDAHULUAN
IAID Ciamis adalah perguruan tinggi yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan Tri
Darma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa berupa pengabdian
kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat merupakan partisipasi aktif mahasiswa
dalam pembangunan masyarakat secara keseluruhan sekaligus merupakan pengalaman ilmu
pengetahuan yang dilaksanakan secara terpadu oleh mahasiswa dalam kehidupan masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat IAID Ciamis pada tahun ajaran 2021/2022
dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) atau online dan individual-mandiri hingga situasi
dan kondisi yang kondusif dikarenakan situasi Pandemi Covid 19. Oleh karena itu, penulis
ditempatkan di Di Dusun Dampasan Desa Ratawangi Kecamatan Banjarsari Kabupaten
Ciamis sebagai wilayah kegiatan studi lapangan. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengabdikan diri pada masyarakat untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang apa yang telah
diperoleh selama dibangku perkuliahan. Disini penulis mencoba memberikan solusi terhadap
permasalahan yang ada di Dusun Neglasari Desa Bendasari Kecamatan Sadananya
Kabupaten Ciamis dalam bidang pendidikan-pengajaran, yaitu meningkatkan kemampuan
anak dalam membaca al-Quran melalui metode flash card.
Berdasarkan hasil penelitian, hampir 50% dari 11 anak kelas A TPQ Al-huda yang ikut
berpartisipasi pada kegiatan ini belum bisa mengenal huruf dengan baik dan benar. Masih
banyak kekeliruan yang mereka lakukan dalam mengenal huruf hijaiyah.
Melihat dari permasalahan yang terjadi, penerapan metode flash card dalam
pembelajaran bisa menjadi pilihan untuk mengatasinya. Dimana metode flash card
merupakan salah satu metode kontemporer yang digunakan pengajar dalam proses
pembelajaran yaitu dengan melatih peserta didik untuk memperoleh keterampilan dan
ketangkasan dalam menerima pelajaran. Melalui metode ini, penulis mengharapkan adanya
peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah.

KERANGKA KONSEPTUAL
Al-Quran menurut para ulama Ushul Fiqh adalah kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW secara bertahap melalui perantara malaikat Jibril dan merupakan
sebuah pahala dengan membacanya, yang diawali surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
an-Nas. Senada dengan pengertian ini, Muhammad Ali Ash-Shabuni mengungkapkan bahwa
al-Quran merupakan firman Allah Swt yang tiada tandingannya, diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW sebagai khatamul anbiya (penutup para nabi), melalui perantara malaikat
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada beberapa narasumber,
penyusun menemukan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran
di lembaga nonformal TPQ Al-Huda yang ada di Desa Ratawangi. Yaitu :
1. Belum tersedianya alat peraga untuk membantu proses pembelajaran karena lembaga
TPQ Al-Huda yang baru berdiri. Untuk itu, masih banyak yang masih belum tersedia.
2. Pembelajaran yang tidak terkonsep, karena belum ada jadwal yang tetap untuk setiap
harinya.
3. Ada beberapa anak yang masih belum begitu mengenal huruf hijaiyah dan angka arab.
4. Keterbatasan tenaga pendidik, tenaga pendidik yang mengajar di TPQ masih
merangkap dengan guru DTA.
5. Waktu belajar yang terbatas sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan
maksimal.

Dari point diatas, dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang terjadi di


lembaga nonformal TPQ Al-Huda masih banyak kekurangan dalam hal pembelajaran,
sarana yang menunjang pembalajaran tersebut dan juga pada tenaga pendidik itu sendiri.
B. Identifikasi Potensi
Desa Ratawamgi memiliki satu lembaga nonformal yaitu TPQ Al-Huda yang
beralamat di Dusun Dampasan rt 02/rw 06. Penyusun dapat mengidentifikasi potensi
yang ada di TPQ Al-Huda sebagai berikut :
1. Tenaga pendidik yang ahli dalam bidang ilmu Al-Qur’an dan ilmu agama.
2. Mempunyai program yang bagus yaitu mengenalkan Al-Qur’an dan ilmu agama
sejak usia dini.
3. Lokasi TPQ yang strategis dan mudah dijangkau.
4. Sudah mempunyai bangunan sendiri yang nyaman digunakan untuk belajar.
5. Metode pembelajaran Al-Qur’an yang tepat.

C. Identifikasi Kendala
Dari potensi yang dimiliki TPQ Al-Huda penyusun dapat mengidentifikasi
kendala dalam proses pelaksanaan yakni :
1. Dalam proses pembelajaran seringkali anak ramai, jadi tidak kondusif.
2. Masih banyak orang tua yang kurang menyadari tentang pentingnya belajar ilmu
agama.
3. Lembaga tidak menyediakan bak sampah sehingga anak membuang sampah
sembarangan.
4. Kurangnya fokus anak dalam proses pembelajaran.
5. Kreatifitas guru yang masih kurang.
6. Sedikit yang peduli akan pentingnya belajar ilmu agama.Perencanaan

Perencanaan program kerja KKN ini dilihat dari masalah, potensi dan kendala
yang ada di TPQ Al-Huda. Dari beberapa masalah yang ditemukan penyusun mengambil
satu permasalahan yang akan dicari penyelesaiannya. Adapun permasalahannya yaitu :
terdapat beberapa anak yang masih belum begitu mengenal huruf-huruf hijaiyah.
Rencana ini merupakan langkah awal yang disusun sesuai dengan kondisi dan
situasi di TPQ Al-Huda. Perencanaan aksi “ local genius ’’ yang merupakan tema dari
kegiatan KKN ini, penyusun membuat program “Penerapan media flash card dalam
meningkatkan kemampuan huruf hijaiyah bagi anak usia dini’’.
Pembelajaran menyenangkan merupakan suasana belajar mengajar yang dapat
memusatkan perhatiannya secara penuh saat belajar sehingga curah waktu perhatiannya
(time on task) tinggi. Pembelajaran menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran
yang dapat menarik perhatian peserta didik dengan berbagai metode yang diterapkan,
sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa bosan. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran
yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk
terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal. Pembelajaran
menyenangkan yang akan dijadikan sebagai solusi dari permasalahan yang diambil yaitu
dengan cara bermain sambil belajar menggunakan media flash card (kartu huruf).
Adapun langkah perencanaannya yaitu :
1. Persiapan dengan cara membuat kartu huruf-huruf hijaiyah terlebih dahulu.
2. Mencari informasi yang berhubungan tentang media pembelajaran flash card.
3. Menentukan cara dalam menggunakan media flash card kepada anak usia dini.
Bentuk kegiatan :
1) Bermain sambil belajar menggunakan media pembelajaran flash card.
2) Mengenalkan huruf-huruf hijaiyah kepada anak.
3) Mengimplementasikan program tersebut secara langsung atau ikut serta dalam
proses penyampaian pembelajaran media flash card kepada anak usia dini.

D. Pelaksanaan
Flash card adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
mengingatkan dan menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar
itu. Flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat 40 disesuaikan dengan besar
kecilnya kelas yang dihadapi. Flash card berisi gambar-gambar benda-benda, binatang,
dan sebagainya yang dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya
kosakata.
Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata. Gambar-
gambar pada flash card dikelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian,
warna, bentuk-bentuk angka, dan sebagainya. Kartu ini dimainkan dengan cara
diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat. Tujuan dari media ini adalah
untuk melatih otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga
perbendaharaan kata dapat bertambah dan meningkat.
Flash card adalah kartu ukuran besar, biasanya menggunakan kertas yang agak
tebal, kaku dan biasanya ukurannya A4. Flash card memperlihatkan gambar atau tulisan
kata-kata, biasanya flash card terdiri atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis
atau kelasnya, misalnya kelompok gambar makanan, buah buahan, gambar seorang yang
melaksanakan wudhu, alat transportasi, dan lain-lain.
Flash card ini bertujuan untuk menstimulasi kerja otak tapi tetap harus dilakukan
dengan cara yang menyenangkan. Karena sebenarnya flash card adalah mengajarkan
anak berbahasa dan membaca dengan sambil bermain. Flash card juga diajarkan
menggunakan 1 kartu bertuliskan 1 kata. Kata harus ditulis dalam ukuran besar dan jelas.
Lalu setiap kartu dibacakan dengan suara keras dalam satu detik. Dari proses melihat dan
mendengar inilah otak kanan akan terstimulasi untuk merekam huruf atau kata tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa flash card
merupakan kartu yang berisikan kata atau gambar. Media flash card dapat digunakan
untuk pengembangan perbendaharaan kata pada aspek perkembangan bahasa. Selain itu,
media flash card digunakan sesuai dengan fungsinya. Misalnya untuk memperkaya
kosakata, untuk mengenal nama benda, berlatih membaca, dll. Media Flash card dalam
program kegiatan ini adalah kartu yang berisikan huruf-huruf hijaiyah dan angka-angka
arab.
Dari perencanaan diatas, pelaksanaan kegiatannya antara lain sebagai berikut :
1. Membuat kartu huruf-huruf hijaiyah dan menempelnya pada kertas duplek.
2. Memberitahu anak satu persatu huruf yang terdapat dalam kartu tersebut oleh guru.
3. Anak mengamati huruf yang ada didalam kartu dan mengulangnya dengan
mengucapkan huruf yang terlebih dahulu disebutkan oleh guru.
4. Bermain kartu dengan cara anak menebak huruf yang ada pada kartu.
5. Bermain kartu huruf bisa juga dengan cara mengacak kartu dan menyuruh salah satu
anak mengambil huruf yang telah disebutkan guru.

EVALUASI
A. Identifikasi Hasil
Pelaksanaan kegiatan KKN berjalan dengan baik. Dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak sangat membantu dalam kelancaran kegiatan dan program kerja KKN.
Khususnya TPQ Al-Huda yang sudah bekerjasama dan memberi izin untuk
melaksanakan pengabdian dengan ikut serta mengajar anak-anak dan juga melaksanakan
program kerja.
Setelah program kerja “Penerapan Media Flash Card Dalam Meningkatkan
Kemampuan Huruf Hijaiyah Bagi Anak Usia Dini” telah terlaksana sesuai dengan
harapan, penyusun dapat menarik hasil kesimpulan dari kegiatan tersebut yakni :
kegiatan pembelajaran menggunakan Flash Card (kartu huruf) sangat disukai anak-anak
terlihat dari antusiasnya dalam proses pembelajaran menggunakan media flash card ini,
pembelajaran menggunakan Flash Card terkesan lebih santai karena bermain sambil
belajar, tidak membuat bosen/jenuh pada anak, mampu menarik perhatian anak karena
adanya media yang menarik, dan membantu daya ingat anak.

B. Kendala – Kendala
Dalam pelaksanaan program kerja KKN PAR Portofolio berjalan dengan baik.
Namun, ada beberapa kendala atau hambatan yang penyusun temui. Yaitu dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan media flash card, seringkali anak susah untuk
fokus , kelas menjadi ramai, dan terkadang berebut untuk mengambil kartu huruf
tersebut, menjadikan suasana kelas yang tidak kondusif.
Kendala lainnya yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk menerapkannya Pada
saat menerapkan flash card pada pembelajaran pengenalan huruf-huruf hijaiyah, ternyata
membutuhkan banyak waktu, sehingga melebihi waktu yang sudah ditentukan untuk
menjelaskan setiap “huruf-huruf hijaiyah” yang sudah dipersiapkan. Hal ini dapat terlihat
saat penerapan flash card tahap kedua, yaitu menjelaskan. Guru harus menjelaskan setiap
kartu kepada anak. Guru telah menyiapkan kartu-kartu huruf dan yang akan diajarkan
kepada anak, dengan demikian guru harus menjelaskan satu per satu dari kartu-kartu
huruf hijaiyah tersebut dan guru membacakan huruf-huruf yang terdapat pada kartu-kartu
atau flash card yang selanjutnya diikuti oleh seluruh siswa. Dalam langkah ini juga
dilakukan pengulangan. Untuk dapat memastikan bahwa siswa sudah mampu mengingat
setiap huruf-huruf hijaiyah yang telah diamati anak dan disebutkan guru, guru meminta
siswa secara personal dan mandiri membaca “huruf” hijaiyah. Apabila anak masih
melakukan kesalahan dalam menyebutkannya, maka guru membantu anak untuk
mengulang kembali sampai benar. Dengan adanya pengulangan demi pengulangan,
untuk memastikan anak memahami dan mengingat pembelajaran, sehingga
membutuhkan waktu yang lama di dalam kelas.
Dan Proses pembuatan flashcard butuh waktu yang lama. Komponen yang terdapat
pada flash card adalah gambar dan tulisan “huruf-huruf” hijaiyah. Untuk membuat flash
card memerlukan waktu, yaitu membuat dan mengedit huruf-huruf hijaiyah. Setelah itu,
pemilihan warna pada flash card sebaiknya warna yang bisa menarik perhatian anak.
Dengan begitu, dalam menmbuat huruf-huruf hijaiyah yang akan dipakai pada flash card
membutuhkan waktu yang lama, karena proses pembuatan huruf-huruf hijaiyah tersebut.

C. Penyelesaian
Upaya penyelesaian yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala dari program
kegiatan diatas yaitu dengan cara guru bisa konsisten dan sabar untuk menjelaskan
maupun mengulang materi pembelajaran yaitu mengenalkan huruf-huruf hijaiyah kepada
anak. Ataupun guru harus menjelaskan satu per satu dari kartu-kartu huruf hijaiyah, guru
membacakan huruf-huruf yang terdapat pada kartu-kartu atau flash card yang selanjutnya
diikuti oleh seluruh siswa. Selain itu, saat membuat perencanaan untuk menerapkan flash
card, alokasikanlah waktu sebaik mungkin. Langkah-langkah penerapan flash card
memang sedikit, tetapi saat diterapkan akan membutuhkan waktu yang banyak. Oleh
sebab itu, mengatur waktu sangatlah penting, agar pembelajaran dengan menerapkan
flash card dapat terlaksana dengan baik hingga membuat anak semangat dan mudah
mengingat setiap huruf-huruf hijaiyah yang diajarkan guru.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan KKN di Desa Padaherang pada
pembelajaran dimasa pandemi covid-19 ini berjalan dengan lancar, sesuai dengan
perencanaan yang dibuat diawal. Beberapa kesimpulan dari pelaksanaan KKN yaitu :
1. Kegiatan berlangsung sesuai yang direncanakan.
2. Program kerja yang dilaksanakan mendapat respon positif dari lembaga yang
menjadi tempat pengabdian (TPQ Al-Huda) dan anak-anak.
3. Dengan adanya program pembelajaran melalui media flash card anak menjadi
bersemangat dalam belajar, tidak mudah jenuh/bosan pada anak, membantu melatih
daya ingat anak.
Dengan ini, dapat dikatakan bahwa kegiatan KKN berjalan dengan baik dan lancar
sesuai dengan apa yang telah direncanakan diawal.

B. Rekomendasi
Dalam pelaksanaan KKN penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan
sehingga diperlukan adanya langkah untuk penyempurnaan. Untuk itu penyusun akan
menyampaikan saran-saran untuk kebaikan bersama :
1. Kepada lembaga, agar apa yang telah diberikan mahasiswa dapat diterima dan
diterapkan dalam proses pembelajaran kedepannya.
2. Kepada mahasiswa/i diharapkan bisa membentuk sikap dan cinta, kepedulian social,
dan tanggungjawab mahasiswa dalam bermasyarakat.
Dengan adanya pelaksanaan KKN ini, mudah-mudah dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak. Terutama bagi mahasiswa sendiri yang melaksanakannya, bagi
lembaga tempat pengabdian semoga ilmu yang telah disampaikan mahasiswa bisa
bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Kustandi, Cecep. 2016. media-flashcard : Flash Card merupakan media pembelajaran, pada lembar kartu 2D
kartu tersebut. wordpress.com
Kuningankab.tradisi-babarit-meriahkan-harjad-kuningan-sekaligus-tolak-bala. Kuningankab.go.id/berita.
Trinova Zulvia. 2012. Jurnal Al-Ta’lim : Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan bagi Peserta Didik.
Parentstory.2020flashcard-cara-menyenangkan-mengajarkan-anak-membaca. www.parentstory.com/blog.
123dok.comtext-id./document/ozll454oz-pengertian-mediaflash-card-kajian-tentang-media-

Anda mungkin juga menyukai