Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1.

Juli 2022
ISSN 1234-5678 Page: 1

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA ARAB


MELALUI METODE BERNYANYI DI DTA MASJID JAMI ALHIDAYAH
KAMPUNG CIROYOM DESA CIROYOM KECAMATAN BOJONGGAMBIR
KABUPATEN TASIKMALAYA
H. Agus Salim, S.Ag, M.Si
Pina Apriliana
Pendidikan Bahasa Arab, Institut Agama Islam CIpasung Tasikmalaya
Aprilianavina00@gmail.com

Abstrak

Bahasa adalah alat bantu yang luar biasa. Dengan bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan kita
dengan orang lain bahasa dapat di ekspresikan dalam bebagai bentuk seperti berbicara, tulisan, dan gerakan.
Bahasa sangat penting digunakan untuk bersosialisasi, sehingga bahasa perlu dikembangkan sejak usia dini dan
setiap anak mempunyai ingatan yang kuat. Informasi yang ia dapatkan akan terus diingat, bahkan sampai dewasa
kelak. Sehingga pemberian informasi yang benar pada masa ini sangat penting, karena hal tersebut
mempengaruhi dari segi bahasa, perilaku sikap, dan kecerdasannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
memperoleh informasi yang objektif mengenai peningkatan penguasaan kosakata bahasa arab melalui metode
bernyanyi di madrasah diniyyah. Penelitian ini menggunakan penelitian metode penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah 2 guru dan 20 anak. Hasil analisis data
menunjukan bahwa dengan metode bernyanyi penguasaan kosakata bahasa arab meningkat cukup baik.

Kata Kunci : Metode Bernyanyi, Penguasaan, Kosa Kata, Bahasa Arab, Peningkatan

PENDAHULUAN yang diajarkan orang tua sulit diterima anak dan banyak
1. Latar Belakang Penelitian hal yang disukai oleh anak dilarang oleh orang tua,
Setiap anak mempunyai ingatan yang kuat. Informasi sebaliknya hal yang disukai oleh orang tua tidak disukai
yang ia dapatkan akan terus diingat, bahkan sampai oleh anak.
dewasa kelak. Sehingga pemberian informasi yang benar Bahasa adalah alat bantu yang luar biasa. Dengan
pada masa ini sangat penting, karena hal tersebut bahasa kita dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan
mempengaruhi perilaku sikap, kecerdasannya. kita dengan orang lain bahasa dapat di ekspresikan dalam
Terdapat beberapa karakter perkembangan anak usia bebagai bentuk seperti berbicara, tulisan, dan gerakan.
dini diantara adalah perkembangan fisik dan motorik, Bahasa sangat penting digunakan untuk bersosialisasi,
perkembangan kognitif, perkembangan berbicara, sehingga bahasa perlu dikembangkan sejak usia dini. 
perkembangan emosi, perkembangan sosial, Tetapi jika anak yang perkembangan bahasa anak itu
perkembangan moral. Anak usia dini mempunyai cara berbeda-beda salah satunya adalah anak yang masih
belajar tersendiri yang berbeda dengan orang dewasa, terlalu sulit mengungkapkan perasaan melalui bahasa,
anak usia dini masih melihat segala sesuatu sebagai satu kesulitan salam berkominukasi dengan orang lain. Jika
keutuhan sehingga pembelajarannya masih bergantung dari kecil anak tidak mendapat stimulasi untuk
pada objek-objek konkret dan pengalaman yang perkembangan bahasanya maka anak akan mengalami
dialaminya. Anak usia dini belajar degan caranya keterlambatan dalam perkembangan lainnya.
sendiri.  Anak-anak belajar banyak hal baik di sekolah
Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting maupun di madrasah Diniyyah. Kebetulan penelitian ini
bagian anak usia dini. Sering guru dan orang tua dilakukan di madrasah Diniyyah. Madrasah Diniyah
mengajarkan anak sesuai dengan jalan pikiran orang adalah salah satu lembaga pendidikan keagamaan pada
dewasa, seperti melarang untuk bermain. Akibatnya apa jalur luar sekolah yang diharapkan mampu secara terus

1
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Juli 2022
ISSN 1234-5678 Page: 2

menerus memberikan pendidikan agama Islam kepada c. Dalam bidang nilai dan sikap agar siswa dapat
anak didik yang tidak terpenuhi pada jalur sekolah yang memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap ajaran
diberikan melalui system klasikal serta menerapkan islam; baik bagi dirinya, agamanya, sosial dan budaya
jenjang pendidikan yaitu: Madrasah Diniyah Awaliyah, sekitarnya.
Madrasah Diniyah Wustha dan Madrasah Diniyah Ulya. Secara simpel, tujuan pendidikan Madrasah Diniyah
Madrasah Ibtidaiyah merupakan pendidikan formal, menurut Ahmad Tafsir ada tiga, sebagai berikut:
meliputi pelajaran agama 30% dan umum 70 % yang a. Agar peserta didik memiliki akhlak yang baik.
umumnya diselenggarakan sejak pagi (sama dengan SD). b. Agar peserta didik mampu shalat.
Sedangkan Madrasah Diniyah merupakan pendidikan c. Agar peserta didik mampu membaca dan menulis Al-
luar sekolah yang diselenggarakan oleh swasta (hasil Quran.
swadaya masyarakat), hanya berisikan pelajaran agama Dasar dari tujuan madrasah diniyatul awaliyah ini
yang umumnya diselenggarakan selepas pendidikan di sama dengan tujuan madrasah diniyatul pada tingkat
SD pada siang hari. sesudahnya (Wustha dan Ulya) yaitu di samping sebagai
Diniyatul Awaliyah merupakan dari sub sistem dari tuntutan secara normatif juga sebagai tuntutan dari orang
sistem pendidikan madrasah di Indonesia yang di tua dan kebutuhan masyarakat yang memang mengarah
dalamnya mempelajari dan mengkaji masalah-masalah pada tiga tujuan yang telah dikemukakan di atas.
keagamaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Maka dari itu secara ringkas dapat dijelaskan sebagai
Dan kurikulumnya ditetapkan oleh Departemen Agama. berikut:
Dalam hal ini pelajaran-pelajaran Madrasah Diniyah a. Aspek keterampilan bahasa Arab dimungkinkan anak
adalah bersifat keagamaan. Muatan Madrasah Diniyah ini dapat membaca dan menulis Al-Quran.
lebih didominasi oleh pelajaran-pelajaran atau kajian ala b. Aspek pengetahuan dan pengalaman agar anak dapat
pesantren yang diintensifkan melalui madrasah. Oleh menguasai dan mengamalkan ajaran Islam.
karena itu dari sudut penguasaan ilmu-ilmu keagamaan c. Aspek sikap, dengan terbiasanya anak berakhlkul
hasilnya tidak diragukan lagi, akan tetapi madrasah yang karimah dalam kehidupan sehari-hari.
semacam ini tidak berijasah formal. Selain mempunyai tujuan, Diniyatul Awaliyah pun
Dengan pendapat tersebut penulis dapat menarik mempunyai fungsi yang sangat vital. Adapun Fungsi
kesimpulan bahwa pengajaran pendidikan agama atau Madrasah Awaliyah di antaranya:
Madrasah Diniyah itu banyak didominasi oleh pengajaran a. Menyelenggarakan pendidikan agama Islam yang
ala pesantren baik dari Diniyatul Ula, Wustha, dan Ulya. terdiri dari Al-Quran, hadits, tajwid, aqidah akhlaq,
Yang mungkin tidak terlepas dari ciri khas dan sifat fiqh, sejarah kebudayaan Islam, bahasa Arab dan
independen lembaga atau pesantren tersebut. praktik ibadah.
Tujuan dan fungsi Diniyatul Awaliyah Tujuan b. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tambahan
umum madarasah Diniyah adalah sebagai mana tertuang pendidikan agama Islam terutama bagi siswa yang
dalam pedoman penyelenggaraannya dan pembinaan belajar pada sekolah dasar.
Madrasah Diniyah yang dikeluarkan Direktorat Jenderal c. Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan
Pembinaan Agama Islam Departemen Agama RI Tahun pengamalan ajaran agama Islam.
2000. Tujuan tersebut sebagai berikut: ”Pendidikan dan d. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua,
pengajaran pada Madrasah Diniyah bertujuan untuk warga belajar dan masyarakat.
memberikan tambahan dan pendalaman pengetahuan e. Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga
agama islam kepada pelajar-pelajar yang merasa kurang pendidikan serta perpustakaan.
menerima pelajaran agama di sekolah umum”.
Berdasarkan tujuan umum tersebut lebih lanjut METODE
dirumuskan dalam tujuan institusional yang dapat Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan
dispesifikan berdasarkan bidang pengetahuan, dalam pemecahan masalah pada suatu penelitian. Dalam
pengalaman, nilai dan sikap, sebagai berikut: penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode
a. Dalam bidang pengetahuan agar siswa memiliki kualitatif deskriptif. Penggunaan metode deskriptif
pengetahuan tentang agama Islam dan bahasa Arab dimaksudkan untuk menggambarkan kenyataan yang ada
sebagai alat untuk memahami ajaran Islam. atau apa yang ada di lapangan saat dilakukan penelitian.
b. Dalam bidang pengamalan agar siswa dapat Menurut Sugiyono (2009 : 15) bahwa “metode
mengamalkan ajaran agama islam, dapat belajar kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
dengan cara yang baik dan dapat bekerja sama dengan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
orang lain serta dapat menggunakan bahasa Arab. pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya

2
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Juli 2022
ISSN 1234-5678 Page: 3

adalah eksperimen) dimana peneliti adalaah sebagai logis dan sistematis, sehingga narasi yang tersaji
instrument kunci, pengambilan sampel sumber data merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci dan
dilakukan dengan cara purposive dan snowball, tekhnik mendalam untuk menceritakan dan menwab setiap
pengumpulan data dengan gabungan, analisis data permasalahan yang ada.
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif Penyajian data selain berbentuk narasi juga meliputi
lebih menekankan makna dari generalisasi. berbentuk matriks, gambar atau skema, jaringan kerja
Bodgan dan Taylor dalam (Zuldafrial, 2011:2) kaitan kegiatan tabel sebagai pendukung narasinya
mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur (Sutopo, 2006:115). Penyajian data dalam penelitian
penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata kualitatif dirancang untuk merakit informasi yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang tersusun dalam suatu yang dapat diakses secara
dapat diamati. Menurut mereka pendapatan ini diarahkan langsung, bentuk yang praktis dengan demikian
pada latar dan individu tersebut secara utuh. peneliti dapat melihat apa yang terjadi dan lebih
Menurut Krik dan Miller adalah (Zuldafrial, 2011:2) mudah menarik kesimpulan.
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam 3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental yang Penarikan simpulan dan verifikasi yang disusun
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam secara logis dan sistematis adalah pertama dilakukan.
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang Langkah dalam penarikan simpulan dan dan verifikasi
tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. adalah pertama dilakukan simpulan sementara.
Menurut beberapa pendapat diatas, maka dapat Kemudian data yang disimpulkan tersebut di
disimpilkan bahwa dalam penelitian ini menggunakan verifikasi agar mantap dan dapat
kualitatif deskriptif yang berupa kata-kata dan bersifat dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, perlu
naturalistic atau apa adanya sesuai dengan keadaan yang dilakukan tinjauan ulang terhadap catatan dilapangan
terjadi di lapangan. atau simpulan apakah telah teruji kebenarannya,
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini kekokohannya, dan kecocokannya. Jika data yang
menggunakan analisis model interaktif. Analisis telah disimpulkan tersebut masih belum mantap,
interaktif terdiri dari tiga macam kegiatan yang terjadi maka peneliti bisa melakukan pengambilan data dan
secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi lagi, sehingga dapat ditarik kesimpulan
penarikan simpulan atau verifikasi. akhirnya.
1. Reduksi Data (Data Reduction) Metode Pembelajaran Bernyanyi Secara etimologi,
Miles dan Huberman ( dalam Sutopo, 2006:114) metode berasal dari kata method yang artinya suatu
reduksi data diartikan sebagai pemfokusan, carakerja yang sistematis untuk memudahkan
penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis pelaksanaan kegiatan dalam mencapisuatu tujuan.
informasi langsung dan analisis dokumen, dilakukan Metode pembelajaran dapat pula diartikan sebagai suatu
yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan. Setelah cara yang sistematis untuk melakukan aktivitas atau
data dikumpulkan melalui tekhnik wawancara, kegiatan pembelajaran yang tujuannyamempermudah
observasi lapangan dan analisis dokumen dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
dilakukannlah reduksi data. Pendapat lain mengatakan bahwa metode
Reduksi data dalam penelitian ini terdiri atas beberapa pembelajaran ialah suatu cara atau sistem yang digunakan
langkah, yaitu : dalam pembelajaran yang bertujuan agar anak didik dapat
 Menajamkna analisis, mengetahui,memahami, mempergunakan dan menguasai
 Menggolongkan atau mengkategorisasian, bahan pelajaran tertentu.Menurut Syaiful Bahri Djamarah
 Mengarahkan, mengemukakan bahwa: Metode mengajar adalah suatu
 Membuang yang tidak perlu, cara yang dipergunakan untuk mencapaitujuan belajar
 Mendivertivikasi data sehingga simpulan akhir yang telah ditetapkan, dalam kegiatan belajar mengajar,
dan digambarkan Miles dan Huberman. metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya
2. Penyajian Data (Display) bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah
Setelah reduksi data berikutnya dalam analisis pengajaran berakhir.
interaktif yaitu penyajian data (data display). Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan
Penyajian data yang paling sering digunakan dalam tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode
penelitian kualitatif adalh bentuk teks naratif, yang mengajar yangdirumuskan dan dikemukakan para ahli
merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara psikologi dan pendidikan. Metode bernyanyi merupakan
metode pembelajaran yang menggunakansyair-syair yang

3
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Juli 2022
ISSN 1234-5678 Page: 4

dilagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan berekspresi. Nyanyian atau lagu biasanya telah diciptakan
denganmateri-materi yang akan diajarkan oleh pendidik. dengan membawa satu jiwa emosi tertentu. Misalnya ada
Menurut beberapa ahli bernyanyi membuat suasana lagu gembira, lgu penuh semangat, lagu sedih, dan
belajar menjadi riang dan bergairah sehingga sebagainya.
perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih b. Pendidikan motorik
optimal. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Lagu atau nyanyian memang mempunyai efek lain,
Menyanyi Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal yaitu efek penggerakan tubuh. Setiap lagu tidak akan
melalui metode menyanyi pada kegiatan pembelajaran terlepas adari adanya ketukan, yang mempengaruhi cepat
tentu ada langkah/prosedur yang harus dipersiapkan oleh atau lambatnya nada. Hal inilah yang kemudian
guru. merangsang tubuh untuk mengikutinya, sehingga terjadi
gerakan ritmis sesuai dengan ketukan-ketukan lagu.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN c. Pengembangan daya imajinasi
1. Hasil Penelitian Sebuah lagu selalu memiliki tema tertentu. Ada pula
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Diniyyah lagu yang memang mempunyai “jalan cerita” tersendiri.
Masjid Jami Al Hidayah desa Ciroyom kecamatan Ada lagu tentang profil seorang tukang pos, keindahan
Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti hidup di desa, lagu tentang perasaan seorang anak yang
mengadakan wawancara dengan kepala TK, guru kelas menjadi anak yatim, dan sebagainya. Lagu-lagu semacam
dan guru pendamping serta orang tua murid, menyusun ini sangat bermanfaat bagi anak-anak untuk
pedoman observasi berupa check list, dokumen dan mengembangkan daya fantasinya.
catatan lapangan. Bahkan bila kita perhatikan, penulis lagu anak-anak
Berdasarkan hasil wawancara pelajaran bahasa Arab yang memiliki jiwa kependidikan yang tinggi, memberi
sangat minim sekali karena tidak ada SDM yang tempat pada unsur imajinatif dari lagu-lagunya. Di dalam
mumpuni dalam bahasa Arab sehingga anak-anak kurang lirik lagu Bintang Kecil misalnya, terdapat kalimat-
sekali dalam mengenal bahasa Arab. Penelitan di kalimat yang amat imajinatif khas anak-anak : “Aku
lakukan selama dua bulan program KKNT. Dan dengan ingin terbang dan menari. Jauh tinggi ke tempat kau
dilakukannya penelitian dengan metode bernyanyi dalam berada … “ Seolah anak-anak bisa terbang dan menari-
meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Arab anak- nari di angkasa. Perhatikan pula lirik lagu: “Ambilkan
anak Diniyyah Dusun Ciroyom berhasil dengan baik. bulan Bu … ambilkan bulan Bu…” lirik lagu ini
membuat anak-anak berfantasi seolah-olah bulan bisa
PEMBAHASAN dipetik seperti mangga. Demikian pula dengan lagu doa :
1. Metode Bernyanyi “ ditangan ini doa. Di mulut ini ada doa , di hati ini ada
Menyanyi adalah satu halyang tak terpisahkan dari doa… “. Dari kalimat-kalimat itu seolah teergambar
dunia anak-anak. Menyenandungkan lagu atau nyanyian, bahwa doa adalah sebuah benda kongkret yang bisa
apalagi yang berirama riang, sungguh kegiatan yang nangkring di tangan, di mulut, di hati.
mereka gandrungi. Hal ini tidaklah mengherankan, d. Peneguhan eksistensi diri
karena lagu atau nyanyian pada dasarnya adalah suatu e. Pengembangan kemampuan berbahasa
bentuk dari bahasa nada (melodi), yaitu bentuk harmoni f. Pengembangan daya intlektual
dari tinggi rendahnya suara. Lagu atau nyanyian akan membawa pengetahuan
Demikian menurut fitrahnya manusia, yang barubagi anak. Banyak lagu khusus diciptakan untuk
menyukai keindahan. Dalam soal suara, anak pasti akan menambah wawasan anak-anak mengenai berbagai hal.
lebih menyukai nada-nada suara yang indah, Bisa memperkenalkan nama-nama tumbuhan, binatang,
mengandung harmoni, sehingga enak didengar. Bentuk benda-benda langit, profesi, macam-macam rasa, warna,
harmoni yang indah itu kemudian diusahakan agar dapat bilangan, dan lain sebagainya.lagu juga bisa digunakan
diulang kembali, diperdengarkan lagi, ditirukan, bahkan sebagai metode untuk memperkenalkan sebuah bentuk
disebarluaskan. dan benda.
Ada beberapa fungsi nyanyian bagi anak menurut Dalam kaitannya dengan kegiatan menggambar,
Katri Hari Sukarsih, yaitu : anak akan lebih mudah menuangkan goresan tangan dari
a. Pendidikan Emosi pengenalan bentuk dan nama benda yang ia dengan lewat
Sebagaimana bermain, bernyanyi amat bermakna bagi nyanyian. Bentuk dan benda yang anak dengan akan
anak-anak.melalui kegiatan bernyanyi anak-anak akan menyusunnya menjadi sebuah gambar.
menemukan dunia sejatinya yang khas, yaitu dunia yang g. Pengembangan kekayaan rohani dan nilai-nilai agama
menyenangkan,dunia yang memberikan kebebasan

4
Jurnal Cipasung Cendikia Vol. 1. Juli 2022
ISSN 1234-5678 Page: 5

Menyanyi adalah keterampilan yang berbasis pada 3. Guru merespon anak dalam pembelajaran di Masjid
memori otot. Ini merupakan perpanjangan dari proses Jami’ Al Hidayah Dusun Ciroyom, Desa Ciroyom,
berbicara. Untuk menjadi penyanyi yang baik, maka Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya
seseorang harus mampu bernafas dengan benar, dimana menunjukan yang positif terhadap anak, ini
bernyanyi dengan kuat (resonansi) dan menyanyi sesuai dilihat dari penguasaan murid terhadap kosa kata
nada. bahasa arab yang di ujikan oleh guru berhasil baik.
2. Langkah-Langkah metode bernyanyi untuk 4. Faktor hambatan yang dialami guru dalam
meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa mengembangkan metode bernyanyi ini adalah
Arab: masih ada beberapa anak yang masih kurangnya
a. Guru mengetahui dengan jelas isi pokok materi media atau alat musik yang memadai.
yang akan diajarkan 5. Faktor penunjang yang dilakukan guru dalam
b. Merumuskan dengan benar materi baru tentang mengembangkan penguasaan kosakata bahasa arab
kosa kata bahasa arab yang harus dikuasai/ dalam pembelajaran di Madrasah Diniyah Masjid
dihafalkan oleh peserta didik. Jami’ Al Hidayah Dusun Ciroyom, Desa Ciroyom,
c. Memilih nada lagu yang familiar di kalangan Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya
peserta didik. adalah media atau lagu-lagunya yang digunakan
d. Menyusun materi kosa kata bahasa arab untuk variatif dan mudah di hafal sehingga dalam
dikuasai peserta didik dalam bentuk lirik lagu menyampaikan materi menjadi lebih menarik.
yang disesuaikan dengan nada lagu yang dipilih
e. Guru harus mempraktikkan terlebih dahulu REFERENCES
menyanyikannya. Desain Pembelajaran PAUD, 2012, Jogjakarta: Ar-ruzz
f. Mendemonstrasikannya bersama-sama secara Media.
berulang-ulang. Dhieni Nurbiana dkk, 2007, Materi Pokok
g. Usahakan untuk diikuti dengan gerak tubuh yang Pengembangan Bahasa, Jakarta: Universitas Terbuka
sesuai. Faturrohman Pupuh, Sutikno M Shobry, 2010, Strategi
h. Mengajukan pertanyaan seputar materi tersebut Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep
untuk mengukurapakah siswa sudah dapat Islami, Bandung: PT Refika Aditama
menghafal dan menguasainya melalui lagu yang Hadari Nawawi, 2000, Metodologi Bidang Sosial,
dinyanyikan tersebut. Yogyakarta: Gajah Mada Press
Lexy J. Moleong, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif,
SIMPULAN Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti Sardiman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar
tentang peningkatan kosa kata bahasa Arab di Mengajar, Jakarta: Grafindo Persada
Madrasah Diniyyah Masjid Jami’ Al Hidayah Dusun Sarlito Wirawan Sarwono, 2002, Psikologi Sosial:
Ciroyom, Desa Ciroyom, Kecamatan Bojonggambir, Individu dan Teori-Teori. Psikologi Sosial, Jakarta:
Kabupaten Tasikmalaya : Balai Pustaka.
1. Peningkatan penguasaan kosa kata bahasa arab di Syaiful Bahri Djamarah,2010, Strategi Belajar Mengajar,
Madrasah Diniyyah Masjid Jami’ Al Hidayah Jakarta: Rineka Cipta
Dusun Ciroyom, Desa Ciroyom, Kecamatan Tim Penyusun Pola Pemberdayaan Madrasah Diniyah
Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, 2005
menggunakan metode bernyanyi. Ini berarti, dalam
pembelajarannya dibangun suasana belajar yang
menyenangkan dan murid dapat menikmati hafalan
materi lewat bernyanyi.
2. Upaya guru dalam memberikan materi kosa kata
bahasa Arab di Madrsah Diniyah Masjid Jami’ Al
Hidayah Dusun Ciroyom, Desa Ciroyom,
Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya
cukup baik, dimana guru menghargai, memberikan
penguatan, dan memberikan kesempatan anak untuk
mengeksplorasi kosa kata yang telah di dapat
kepada guru dan anak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai