Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN 77

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MINAT BELAJAR MENGAJI ANAK-ANAK


TPA DARUL QUR’AN KELURAHAN MUARA DUA KOTA PRABUMULIH
MENGGUNAKAN METODE UTSMANI

Disusun Oleh :
Ades Vyanti (1930210068)

Dosen Pembimbing Lapangan


Dumyati. M.Si

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA


PENGABDIAN DAN PENELITIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MINAT BELAJAR MENGAJI ANAK-ANAK
TPA DARUL QUR’AN KELURAHAN MUARA DUA KOTA PRABUMULIH
MENGGUNAKAN METODE UTSMANI
Ades Vyanti1, Dumyati2, Budiman3
1
Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, UIN Raden Fatah Palembang
2
Prodi Ilmu Politik, UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
Email: adesviani4@gmail.com

Abstrak
Sebagai bangsa dengan mayoritas penduduk beragama Islam, maka pendidikan keagamaan
dan akhlak dapat dimulai darisejak dini. Pendidikan religi anak usia dini dapat dilakukan
secara informal melalui keluarga maupun lingkungan sosial masyarakat. Salah satu bentuk
belajar Iqro dan Al-Qur’an TPA Darul Qur’an di Kelurahan Muara Dua, Kota Prabumulih,
termasuk kedalam TPA yang belum mempunyai kurikulum standar evaluasi untuk menilai
pelaksanaan TPA.
Tujuan dari implementasi pengembangan minat belajar mengaji di Kelurahan Muara Dua,
dapat memberikan dorongan dan motovasi bagi anak-anak Muara Dua, dan mengaji juga
termasuk unsur-unsur penting yang tidak bisa di tinggalkan oleh seorang peserta pendidik.
Aktivitas tersebut mempunyai peran yang besar didalam jiwa anak, anak untuk
meningkatkan hafalan dan pengulangan dalam memperlajari kita yang di turunkan oleh
rabbnya.
Kata Kunci: Pengembangan, Minat Mengaji, Anak-anak

Abstract
as a nation with a majority Muslim population, religious and moral education can be started
from an early age. Early childhood religious education can be done informally through the
family and the social environment of the community. One of the forms is through the Al-
Qur’an education Park (TPA). TPA as a basic institution for learning Iqro and Al-Qur’an
must provide services and quality with national standards, in order to be able to produce
intelligent and professional students/students in the field of Al-qur’an. TPA Darul Qur’an in
Muara Dua Village, Prabumulih, included in the TPA which does not yet have a standard
evaluation curriculum to assess the implementation of the TPA.
The purpose of implementing the development of interest in learning the Koran in Muara
Dua output can provide encouragement and motivation for the children of Muara Dua, and
the Koran also includes important elements that cannot be left out by a student. These
activities have a big role in the soul of the chil, the child to improve memorization and
repetition in studying us which was revealed by the lord.
Keywords: Development, Interest in Learning, Children

PENDAHULUAN
Al-Qur’an meru[akan pedoman hidup setiap kaum muslimin, oleh karena itu, pndidikan Al-
Qur’an harus diajarkan kepada anak-anak sedini mungkin. Karena, pendidikan yang
diberikan pada masa kecil pengaruhnya akan lebih kuat, tajam dan lebih membekas daripada
pendidikan yang diberikan setelah dewasa. Saat ini dunia sedang memiliki perubahan yang
sangat cepat dan pesat yang dipengaruhi oleh banyak factor yang sulit untuk dikontrol. Salah
satu pengaruh terbesar dari pergeseran dunia pada zaman sekarang tentu saja dipengaruhi
oleh teknologi. Kecepatan teknologi ini akan mempengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk
anak-anak. Dalam perkembangan dunia yang modern ini, dimana anak-anak lebih memilih
memainkan gadget daripada buku-buku pembelajaran.
Terdapat tiga metode mengajar yang termasuk dalam metode utsmani ini yaitu metode
ndres, metode menulis dan metode muroja’ah. Metode nderes bisa dilakukan oleh para orang
tua atau guru mengaji sesuai dengan tingkatan usia dan kemampuan anak. Mengawali
pembelajaran bisa diawali dengan mengenalkan huruf-huruf hijaiyah, entah itu dengan
bernyanyi atau menyamakan bentuk-bentuk huruf frngan objek yang sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua ataupun guru mengaji juga harus telaten dalam
mengenalkan bunyi satu persatu huruf hijaiyah secara berulang-ulang. Sedangkan motode
menulis selain cara baca, anak-anak juga dituntut untuk bisa mengenal tulisan. Hal ini
penting untuk diiplementasikan sebagai pondasi supaya ketika mereka sudah dewasa nanti
anak-anak bisa memahami huruf-huruf hijaiyah dengan mudah. Yang terakhir adalah
metode muroja’ah atau mengulang merupakan metode yang terpenting dalam pembelajaran
menggunakan metode utsmani. Metode ini bisa dilakukan dengan membuka atau mengulang
pelajaran-pelajaran sebelumnya dan memilih acak huruf-huruf atau kata yang sekitarnya
perlu untuk diulang.
Metode muroja’ah ini merupakan metode yang paling efektif untuk melatih daya ingat dan
kecerdasan anak. Oleh karena itu belajar mengaji dengan menggunakan metode ustmani ini
sangatlah dianjurkan. Metode utsmani ini muncul sebagai suatu metode atau teknik
membaca Al-Qur’an yang memiliki karakteristik dan spesifikasi tertentu yang
membedakannya dengan metode lain. Metode utsmani ini tidak hanya terbatas pada buku
sebagai sumber sekaligus media pembelajaran, melainkan juga mengacu pada interaksi
kepada anak sehingga anak tidak mudah bosan dan mengalihkan perhatiannya pada yang
lain.
Pembelajaran mengaji anak-anak menggunakan metode utsmani ini akan memudahkan anak
dalam mecapai target yang harus dipenuhi karena kualitasnya erpantau dan terorganisir
secara langsung. Metode belajar yang digunakan juga terkesan praktis dan sampai sehingga
membuat anak-anak lebih nyaman dalam belajar dan membuat mereka udah untuk
menerima pembelajaran.
Kelurahan Muara Dua ini sendiri terletak pada kota prabumulih mata pencarian warga
Muara Dua ini juga bermacam-macam, ada yang petani karet, sopir, pegawai, wirausaha dan
lain-lain. Hal ini terkadang membuat mereka memiliki sedikit waktu untuk bersama anak-
anak mereka. Sehingga anak lebih sering bermain diluar rumah bersama teman-teman
sebaya. Keadaan ini dapat berpengaruh pada perilaku anak itu sendiri.

METODE
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Metode observasi
adalah melihat dan mendengarkan ataupun tehnik mengumpulkan data, dengan melakukan
penelitian secara langsung ataupun melihat dari dekat sebuah kegiatan yang dilakukan.
Metode observasi ini sering kali diartikan sebagai pengamatan dan penctatan secara
sistematik terhadap gejala yang Nampak pada subjek penelitian. Tehnik observasi sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik hendaknya dilakukan pada subyek yang secara
aktif mereaksi terhadap objek. Metode ini meninjau secara cermat dan langsung di lokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan sebuah kebenaran.
Dengan obervasi dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk
diketahui dengan metode lainnya. Dari hasil observasi memperoleh gambaran yang jelas
tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas
bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di
lapangan atau tempat penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa terdapat anak-anak yang semangat dalam belajar
mengajinya dan masih ada yang hanya ikut-ikutan teman saja. Hal ini dapat dilihat dari
kadang ramai dan sepinya program mengaji. Di samping itu, anak-anak yang terlibat dalam
program mengaji ini tidak merata, ada yang masih prasekolah dan ada yang sudah memasuki
dunia sekolah dasar. Tak hanya ini, anak-anak yang mengikuti program mengaji ini juga
terdapat yang masih Iqro’ dan ada yang sudah Al-Qur’an, sehingga sebelum memulai
pembelajaran biasanya membagi terlebih dahulu kedua kelompok ini. Hal ini dilakukan
supaya mereka belajar sesuai dengan porsi mereka masing-masing.
Metode yang digunakan dalam belajar adalah metode utsmani. Namun, yang paling sering di
gunakan dalam pembelajaran adalah metode ndere dan metode muroja’ah. Metode nderes ini
sangat cocok untuk digunakan anak-anak dalam belajar mengaji, karena metode nderes ini
biasanya dimulai dengan membaca Iqro’ atau Al-Qur’an dan do’a sehari-hari kemudian jika
sudah selesai dilanjutkan dengan bermain, bernyanyi dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan
dengan tujuan supaya anak-anak yang ikut dalam program mengaji ini tidak merasa bosen.
Sedangkan metode muroj’ah biasanya di lakukan sebelum membaca Iqro’ ataupun Al-
Qur’an, yakni dengan cara bertanya kembali kepada anak-anak yang masih Iqro’ dan
menanyakan tentang tajwid atau hukum bacaan kepada anak-anak yang sudah Al-Qur’an.
Metode muroj’ah ini dimaksudkan supaya anak-anak bisa belajar dan paham dengan
pelajaran yang telah diberikan bukan hanya sekedar tahu.
Anak-anak yang terlibat dalam program mengaji ini adalah anak-anak yang aktif. Mereka
sangan antusias dengan adanya program mengajar mengaji iini. Sehingga, tidak sulit untuk
mengajar mereka pada saat pembelajaran berlangsung. Anak-anak Di Kelurahan Muara Dua
ini juga sangat senang apabila diajak belajar menggunakan metode nderes. Karena mereka
tidak hanya terfokus belajar melainkan ditambah dengan bermain juga.
Lampiran Dokumentasi Hasil KKN 77 Tahun 2022

Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3

Gambar 4
KESIMPULAN
Dengan adanya program kerja mengajar anak-anak mengaji di Kelurahan Muara Dua ini kita
dapat mengetahui bahwa terdapat anak-anak yang benar-benar aktif mengikuti program
belajar mengaji ini dan ada yang masih pasif atau hanya ikut-ikutan saja. Melihat keadaan
ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa masih terdapat anak-anak yang kurang
mendapatkan dukungan atau perhatian dari orangtua mereka, itulah sebabnya mereka
terkadang ikut belajar mengaji terkadang tidak. Hal ini juga yang menyebabkan penulis
tambah bersemangat untuk melaksanakan program mengajar mengaji menggunakan metode
utsmani ini. Karena dengan adanya program mengajar mengaji ini memberikan dampak
positif atau dapat memberikan keuntungan bagi berbagai belah pihak. Mulai dari orangtua
anak-anak, penulis, maupun anak-anak itu sendiri. Dampak positif yang sangat dirasakan
oleh orang tua adalah mereka tidak khawatir anak-anak mereka keluyuran atau bermain
diluar rumah, melainkan belajar mengaji di masjid Darul Mutaqqin. Sedangkan dampak
positif atau keuntungan yang didapat oleh anak-anak ini sendiri adalah mereka dapat
menerima ilmu yang telah diberikan oleh penulis sehingga mereka mengetahui apa yang
sebelumnya mereka tidak ketahui.
Melalui program mengajar mengaji ini juga kita dapat mengetahui bahwa anak-anak di
Muara Dua ini ada yang masih Iqro’ dan sudah ada yang Al-Qur’an.
REFERENSI
Amrullah, F. 2008. Ilmu Al-Qur’an Untuk Pemula. Jakarta: CV Artha Rivera.
Bachria,S. 2008. Materi Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an. Blitar: Pon. Pes Nurul
Iman
Lembaga pendidikan Al-Qur’an (LPQ). 2010. Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar
Al-Quran (PGPQ). Blitar: Pon. Pes Nurul Iman
Sudjana, N. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo

Anda mungkin juga menyukai