Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MEDIA MAZE MAGIC UNTUK MENINGKATKAN

NILAI AGAMA SEJAK DINI

Humairoh, Musayyadah
Email : HumairohHumaira@gmail.com
Email : Musayyadah92@gmail.com
Program Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Islam Madura

ABSTRACT
This syudy aims to produce appropriate and valid learning media in accordance with the
needs of children’s development. The media developed is safe and attractive for children as
well as eefective and efficient for the development of relwgius values for children aged 4-5
years. The research method used is research and development with the Brog and Gall
research medel up to the 7th step. The subjects of this study were AL AAZHAR Kowel
Pamekasan kindergarten students agd 4-5 years,the subject of the small group formative test
consisted of 6 children. And the subject of formative test is a large group of 12 children.
Research data obtained based on the result of the method of observation, interview,
questionnaires, and documentation. The overall result from the validation of the exprerts an
average value of 88,75% the small group formative test got a percentage of 95% in the large
group formative test got a percentage of 95,8% the result refer to the aspect of attractiveness,
efficiency, and effectiveness in accordance with the levell of achievement the development of
religious valueabilities of children aged 4-5 god. So that media Maze Magic can be declared
valid and can be used.
Keywords : development, Maze Magic, Relegion.
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang Pendidikan sebelum jenjang
Pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang di tujukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia 6 tahun. Yang di lakukan melalui pemberian rangsangan Pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki Pendidikan lebih lanjut, yang di selenggarakan pada jalur formal,
non formal,dan informal. Hal ini sejalan dengan Permendikbud No 37 tahun 2014 di jelaskan
bahwa pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang di tujukan pada anak usia 0-6
tahun untuk merangsang dan memaksimalkan aspek-aspek perkembangannya (Fauziddin,
Moh Mufarizuddin,2018).
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Seluruh potensi anak usia dini harus di kembangkan dari semua aspek meliputi aspek
kognitif, Bahasa, fisik motorik, social emosional, dan moral. Upaya Perkembangan aspek
pada anak di usia nya yang biasa di sebut dengan usia emas (golden age) yang sangat memiliki
makna bagi kehidupannya kelak ,jika usia itu di optimalkan pertumbuhnnya melalui
pendidikan yang tepat. Maka dari itu, Melalui Pendidikan anak usia dini ini, mampu menjadi
salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar
kearah pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Zakiyah Darajat yang dikutip oleh Syamsul Yusuf mengenai pentingnya
menanamkan nilai-nilai agama pada anak usia dini mengemukakan bahwa umur pada masa
taman kanak-kanak adalah umur yang subur untuk menanamkan rasa agama kepada anak,
umur pertumbuhan dalam melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai ajaran agama, melalui
permainan dan perlakuan dari orang tua dan guru. Yang mana Nilai agama itu sendiri adalah
nilai yang bersumber dari keyakinan diri seseorang akan tuhannnya (Sjakarwi, 2011:31). Nilai
agama islam dijadikan acuan oleh manusia dalam berprilaku. Serta sebagai standar perilaku
yang berfungsi untuk, mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan perilaku seseorang
Pendidikan nilai agama pada program PAUD merupakan fondasi yang kokoh dan
sangat penting keberadaanya, dan jika hal ini, telah tertanam dengan baik dalam diri anak
sejak dini, maka hal tersebut merupakan awal yang baik bagi pendidikan anak serta
merupakan bekal kehidupan yang baik untuk selanjutnya.
Pembentukan jiwa keagamaan pada anak bergantung pada kemampuan pendidik untuk
melakukan ketiga proses: yaitu pertama, pendidikan agama yang diberikan harus dapat
menarik perhatian anak. Kedua, guru harus mampu memberikan pemahaman yang baik
tentang materi yang diberikan, Ketiga, penerimaan ini berkaitan dengan hubungan antara
materi dengan kebutuhan dan nilai bagi kehidupan anak (Arifin 2015). Maka dari itu, pendidik
dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki kemampuan memahami bagaimana upaya dalam
mengoptimalkan proses pembelajaran yang menarik, di senangi, dan mudah di pahami anak.
Baik dengan menggunakan berbagai macam pendekatan pembelajaran, metode, media
pembelajaran, dan sumber belajar lainnya yang juga dapat menunjang dan membentuk
karakter siswa.
Menurut Azhar Arsyad (2013) Media Pembelajaran adalah alat bantu pada proses
belajar baik didalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Yang mana Media

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 169
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

pembelajaran memiliki peran penting sebagai salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran, tanpa media, pesan pembelajaran tidak dapat tersampaikan dengan maksimal.
Sesuai dengan UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menjelaskan bahwa media
pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung keberhasilan proses belajar
mengajar. Media berfungsi sebagai sarana komunikasi antara guru dengan murid dalam
proses pembelajaran.
Sehubungan dengan pentingnya media pembelajaran, maka dalam Mengembangkan
agama anak usia dini tentunya juga perlu adanya sebuah media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam mengembangkan agama. Media pembelajaran tersebut harus menarik, awet
dan tentunya dapat memotivasi anak untuk belajar dan menunmbuhkan rasa ingin tau.
Kurangnya penggunaan media dalam kegiatan pengembangan nilai agama anak menjadi
sebab perkembangan nilai agama anak masih belum berkembang secara maksimal sehingga
pembelajaran menoton yang menjadikan alasan rendahnya minat belajar pada anak di TK AL
AZHAR Kowel Pamekasan, mereka hanya berputar-putar pada kegiatan yang sama setiap
harinya. Menurut Steeman (dalam Adisusilo, 2013 : 56) Nilai adalah sesatu yang memberi
makna dalam hidup, yang memberi acuan, titik tolak, dan tujuan terhadap sesuatu dalam
hidup. Sedangkan Agama agama merupakan sistem yang mengatur segala aspek dalam
kehidupan agar segala sesuatu dapat berjalan sesuai dengan norma dan aturan yang ada di
dalam lingkungan masyakarat (Wulan Adiarti 2012). Dengan begitu, Nilai Agama ialah nilai-
nilai kehidupan yang mencerminkan tumbuh kembangnya kehidupan, khususnya kehidupan
beragama dalam masyarakat. Yang terdiri dari 3 unsur pokok yang menjadi pedoman dalam
berprilaku serta kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat yaitu aqidah, ibadah, dan akhlak, yang
sesuai dengan aturan-aturan Allah untuk mencapai kesejahteraan serta kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat (Asmaun Sahlan 2010).
Tujuan dilakukannya peneliitian dan pengembangan ini untuk dapat menambah kreatifitas
dan pengetahuan tentang pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
anak, meningkatkan dan membangkitkan minat belajar serta pengetahuan anak dalam
pembelajaran sehingga mempermudah anak dalam menangkap materi yang disampaikan.
Maka dari itu, peneliti berinisiatif untuk mengembangkan suatu produk, yang mana produk
tersebut merupakan media pembelajaran yang akan membantu proses belajar mengajar anak
khususnya dalam perkembangan nilai agama anak, yaitu media Maze Magic. dengan harapan
akan membantu serta menambah wawasan baru tentang pengembangan media pembelajaran
dalam mendukung proses pembelajaran pendidikan anak usia dini.

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 170
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Media pembelajaran Maze Magic adalah media pembelajaran yang berbentuk papan yang
terbuat dari triplex yang di lapisi kain flannel yang berukuran besar. Berisi tantangan serta
berbagai pertanyaan. Yang mana cara menggunakan media ini adalah siswa diminta untuk
memecahkan masalah yaitu untuk bisa sampai ditempat tujuan dan menjawab pertanyaan
yang ada di dalam kantong pada masing masing tempat tujuan. Cara bermainnya
menggunakan boneka anak sehingga dapat menarik perhatian siswa.
Penggunaan media Maze Magic bisa mencakup semua aspek pembelajaran yang
disesuaikan dengan satu tema yaitu tema hutan. Materi di dalam media ini dituangkan melalui
pertanyaan-pertanyaan yang diisi pada setiap tempat tujuan. Yang mana tempat tujuan dalam
media ini terdapat 4 tempat yang disimbolkan dengan gambar buah yang berkantong (nanas,
jeruk, anggur dan semangka) setiap elemennya bisa di selipkan berbagai macam bahan ajar
yang membuat anak antusias dan merasa tertarik saat melihatnya. Proses pembuatan media
pembelajaran Maze Magic ini dibuat dan dirancang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
anak, sehingga memudahkan anak dalam memahami pembelajaran, bentuknya menarik
dengan dilengkapi berbagai animasi hewan, rumput, pepohonan dengan perpaduan beragam
warna. Maze Magic ini juga dibuat menggunakan bahan-bahan yang aman untuk anak serta
awet untuk digunakan. Berukuran besar sehingga bisa digunakan oleh beberapa anak.

METODE
• Tahap awal
tahapan awal penelitian ini adalah dengan pengamatan ke TK AL AZHAR Kowel
Pamekasan yaitu melakukan penelitian dan pengumpulan data (informasi awal) yaitu
melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi langsung proses belajar mengajar. Metode
pembelajaran yang disamapikan, serta media apa saja yang yang terdapat disekolah
tersebut.
Setelah melakukan pengamatan pada anak kelompok A usia 4-5 tahun TK AL AZHAR
Kowel Pamekasan ditemukan bahwa anak kurang dalam pengembangan nilai agama serta
kurangnya peggunaan media dalam proses pembelajaran yaitu perkembangan seta
pembelajaran hanya berfokus pada pejelasan guru sehingga anak pasif dan cepat bosan.
Selanjutnya dilakukan perencanaan yaitu dengan merumuskan tujuan untuk memberikan
informasi dalam mengembangkan program atau produk. Dan juga melakukan draf produk
awal dengan menentukan muatan materi dalam media , aturan penggunaanya, menentukan
desain dan juga bahan bahan yang diperlukan.

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 171
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

• Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan dilakukan beberapa langkah yang diterapkan dengan
menggunakan media Maze Magic yaitu uji coba awal yang dilakukan terhadap 6 anak yang
masih mengalami kesulitan dalam perkembangan agamanya. Selanjutnya melakukan revisi
awal produk untuk mengetahui letak kekurangan seta memperbaiki media Maze Magic
suapay lebih layak untuk diuii cobakan kembali. Langkah berikutnya yaitu melakukan uji
coba lapangan (kelompok besar) yang mana uji coba ini dilakukan pada 12 anak kelompok
A TK AL AZHAR Kowel Pamekasan. Langkah terakhir yaitu revisi produk akhir ini
dilakukan apabila masih terdapat kekurangan atau kelemahan pada produk. Yang mana hal
itu didasarkan dari hasil subjek penelitian dan para ahli media serta materi.
• Tahap monitoring dan evaluasi
Hasil pembelajaran menggunakan media Maze Magic diperoleh hal-hal baru yaitu
pembelajaran menjadi lebih menarik, aman, memotivasi semangat anak sehingga
pembelajaran tidak membosankan dan tentunya dapat meningkatkan perkembagan
kemampuan nilai agama anak.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan dari beberapa langkah prosedur yang dilaksanakan dengan menggunakan
model Brog dan Gall (Nana Syaodih, 2013:169) yaitu mulai dari tahap pengamatan yaitu
pengumpulan informasi awal yang dalam hal ini dengan menggunakan metode observasi atau
wawancara. langkah berikutnya yaitu melakukan perencanaan dan draf produk awal, maka
perlunya peneliti melakukan rancangan dalam pembuatan media baik muatan materi, tema
serta menentukan desain media. Sehingga dari semua perencanaan yang dilakukan maka
terciptalah media Maze Magic dengan ukuran 1m 80 cm x 80 cm berbentuk persegi panjang
yang dipotong menjadi 3 bagian dengan digabungkan menggunakan engsel. Dengan tema
hutan yang dilengkapi dengan komponen-komponen lengkap didalamnya sehingga menarik
perhatian anak dan sudah disesuaikan dengan karakteristik perkembangan agama anak.

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 172
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Gambar 1 Desain Media Maze Magic & Desain Boneka anak


Langkah selanjutnya yaitu validasi produk, yang mana validasi ini di lakukan melalui
hasil validasi ahli media pembelajaran dan hasil validasi ahli materi. Berdasarkan hasil
evaluasi ahli media terhadap media Maze Magic dari 20 pertanyaan yang di ajukan diperoleh
90% dan validasi ahli materi dari 14 pertanyaan yang diajukan di peroleh 87,5%. sehingga
berdasarkan dari kedua validasi para ahli tersebut media Maze Magic dapat di nyatakan valid
dan dapat digunakan.
Uji coba awal merupakan langkah yang perlu dilakukan melalui data uji coba produk
kelompok kecil dan kelompok besar yang meliputi aspek efektif, efesien, dan kemenarikan.
Uji kelompok kecil yang dilakukan terhadap 6 anak kelompok A di TK AL AZAHAR Kowel
pamekasan ini memperoleh hasil dari uji formatif dengan presetase 95,83% Aspek
kemenarikan 91,65% Aspek Keefektifan, dan 100% Aspek keefesienan. Berdasarkan uraian
tabel sebagai berikut:
Tabel 1 Uji Formatif Kecil Terkait Aspek Kemenarikan
Item Pertanyan
Jawaban KI K2 K3 K4 Jumlah %
Ya 6 6 6 5 23 95,83%
Tidak 0 0 0 1 1 4,17%
Jumlah 6 6 6 6 24 100%
Item pertanyaan

K1 : Kemenarikan bentuk media Maze Magic


K2 : Kemenarikan warna media Maze Magic
K3 : Kemenarikan gambar yang terdapat di Maze Magic
K4 : Kemenarikan materi yang terdapat di media Maze Magic

Rumus Pehitungan Hasil uji formatif kelompok kecil terkait pada aspek kemenarikan
𝑛𝑘 23
P= x 100% = x 100% = 95 ,83% Jawaban “Ya”
𝑁 24
𝑇 1
P = 𝑇𝑠ℎ x 100% = 24 x 100% = 4,17 % Jawaban “Tidak”

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 173
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Keterangan :

P = Proporsi

nk = Banyak subjek dalam kelompok

N = Banyak subjek keseluruhan

Tabel 2 Uji Formatif Kelompok Kecil Terkait Aspek Keefektifan

No Aspek yang Dinilai Data yang


Diperoleh %
Ya Tidak
1 Anak dapat menyebutkan ciptaan tuhan disekitarnya 100 0
yang mereka ketahui.
2 Anak dapat menyebutkan rukun islam dan rukun iman. 100 0
3 Anak dapat menyebutkan sholat 5 waktu dan 10 malaikat. 83,3 16,7
4 Anak dapat membacakan kalimat toyyibah, doa-doa, dan 83,3 16,7
surat-surat pendek.
Jumlah 366,6 33,4
Rata-rata 91,65 8,35
Menghitung Rata-rata
𝑁𝑘 366,6
P= x 100% = x 100% = 91,65% Jawaban “Ya”
𝑁 400

𝑇 33,4
P = 𝑇𝑠ℎ x 100% = x 100 = 8,35% Jawaban“Tidak”
400

Tabel 3 Uji Formatif Kelompok kecil Terkait Aspek Keefesienan

Indikator Item Pertanyaan Jumlah %


K1 K2 K3
Efesien 6 6 6 18 100%
Tidak efesien 0 0 0 0 100%
Jumlah 6 6 6 18 100%
Keterangan:
K1 : keefesienan penggunaan media Maze Magic dalam kaitannya dengan tenaga
dan biaya.
K2 : keefesienan penggunaan media Maze Magic dengan waktu diperoleh saat
pembelajaran.
K3 : keefesienan media Maze Magic dalam mencapai hasil belajar.
Menghitung persentase
𝑛𝑘
P= x 100% = 100%
𝑁

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 174
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Mengacu pada tabel Akbar & Sriwiyana (2011: 147) hasil klasifikasi dari uji formatif
kelompok kecil terkait aspek kemenarikan, keeefektifan, dan keefesienan pada kriteria 86%-
100% tingkat validasi sangat valid dan dapat digunakan.
Pada uji kelompok besar yang dilakukan pada 12 anak kelompok A di TK AL AZHAR
Kowel Pamekasan ini memperoleh hasil dari uji formatif dengan presetase 97,92% aspek
kemenarikan, 91,65% Aspek Keefektifan, dan 100% Aspek keefesienan. Berdasarkan uraian
tabel sebagai berikut:
Tabel 4 Hasil Uji Formatif Kelompok Besar Terkait Aspek Kemenarikan
Item Pertanyaan
Jawaban 1 2 3 4 Jumlah %
Ya 12 12 12 11 47 97,92%
Tidak 0 0 0 1 1 2,08%
Jumlah 12 12 12 12 48 100%
Perhitungan uji formatif pada kelompok besar terkait pada aspek kemenarikan
𝑛𝑘 47
P= x 100% = x 100% = 97,92% Jawaban “Ya”
𝑁 48

𝑇 1
P= x 100% = = x 100% = 2,08 % Jawaban “Tidak
𝑇𝑠ℎ 48

Tabel 5 Uji Formatif Kelompok Besar Aspek Keefektifan

Data yang
No Aspek yang Dinilai Diperoleh %
Ya Tidak
1 Anak dapat menyebutkan ciptaan Tuhan yang mereka ketahui 91,6 8,4
disekitarnya.
2 Anak dapat menyebutkan rukun islam dan rukun iman 91,6 8,4
3 Anak dapat menyebutkan sholat 5 waktu dan 10 Malaikat. 100 0
4 Anak dapat membacakan kalimat toyyibah, doa-doa, dan 83,3 16,7
surat-surat pendek.
Jumlah 366,5 33.5
Rata-rata 91,62 8,38
Menghitung Rata-rata
𝑛𝑘 366,5
P = x 100% = x 100% = 91,62% Jawaban “Ya”
𝑁 400

𝑇 33,5
P = 𝑇𝑠ℎ x 100% = = x 100% = 8,38% Jawaban “Tidak”
400

Tabel 6 Uji Formatif Kelompok Besar Terkait Aspek Keefesienan


Item Pertanyaan
Jawaban K1 K2 K3 Jumlah %
Efesien 12 12 12 36 100%
Tidak Efesien 0 0 0 0 100%
Jumlah 12 12 12 36 100%

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 175
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

Menghitung persentase
𝑛𝑘 36
P= x 100% = x 100% = 100%
𝑁 36

Mengacu pada tabel Akbar & Sriwiyana (2011: 147) hasil klasifikasi dari uji formatif
kelompok kecil terkait aspek kemenarikan, keeefektifan, dan keefesienan pada kriteria 86%-
100% tingkat validasi sangat valid dan dapat digunakan.
Berdasarkan dari hasil uji coba kelompok kecil dan kelompok besar yaitu tidak ada
revisi karena tidak terdapat kekurangan dan kelemahan dari media tersebut, sehingga media
Maze Magic sangat layak digunakan dan sesuai dengan tahapan perkembangan agama anak
usia 4-5 tahun. Media Maze Magic juga memberi respon positif pada perkembangan agama
anak serta sangat membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah.

Gambar 2 Penelitian uji coba kelompok kecil dan kelompok besar menggunakan
media Maze Magic.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil observasi terhadap pembelajaran pada anak saat melaksanakan pembelajaran
menggunakan media Maze Magic diproleh hal-hal baru yaitu pembelajaran menjadi lebih
menarik, aman, memotivasi semangat anak sehingga pembelajaran tidak membosankan dan
tentunya dapat meningkatkan perkembangan kemampun nilai agama anak. Karena media
Maze Magic dibuat dengan perpaduan warna yang yang menarik untuk anak usia dini.

Kesimpulan dari penelitian dan pengembangan media Maze Magic ini untuk mencapai
tingkat perkembangan agama anak usia 4-5 tahun berdasarkan validasi para ahli dan uji
formatif kelompok kecil dan kelompok besar berada pada kriteria (86%-100%) maka media
pembelajaan Maze Magic untuk meningkatkan perkembangan agama anak usia 4-5 tahun
dapat dinyatakan sangat valid dapat digunakan.

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 176
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 1, Juni 2018

DAFTAR PUSTAKA
Adisusilo, Sutarjo. 2013. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruksi dan VCT Sebagai Inovasi
Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Adirti, Wulan. 2012. Buku Ajar Perkembangan Anak Usia Dini 2. Semarang: Universitas
Negeri Semarang. Hlm. 79.
Arifin, Bambang Syamsul. 2015. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia. Cet. 2.
Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fauziddin, Moh. Mufarizuddin. 2018. Useful Of Clap Hand Games For Optimalize Cogtovite
Aspects in Early Childhood Education. Prodi PG.PAUD Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai, Hal.163.

Sahlan, Asmaun. 2010. Mewujudkan Budaya Religius di Sekolah. Malang: UIN Maliki Press.
hlm. 74.
Sjarkawi. 2011. Pembentukan Kepribadian Anak (Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan
Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. 4.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penilitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Yusuf, Syamsul. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. hlm 178. Cet. 14.

Examining the Effects of Peer Reviewing on Students’ Competence in Writing Argumentative Text
at the 4th Semester of English Department of STAIN Watampone (Musfirah), h. 168-182 177

Anda mungkin juga menyukai